Dokumen ini membahas penelitian tentang kuat lentur balok komposit baja-beton pasca bakar pada berbagai suhu. Penelitian menunjukkan bahwa kuat lentur dan faktor kekakuan balok mengalami penurunan seiring kenaikan suhu dan lama pembakaran. Namun demikian, pada kondisi tertentu balok masih dapat difungsikan kembali asalkan deformasi pada beton tidak terlalu besar.
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonPaul Alves
1) Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan kuat lentur balok komposit kayu-beton dengan penghubung geser paku polos dan paku ulir.
2) Balok komposit terdiri atas kayu dan beton yang disatukan menggunakan penghubung geser berupa paku polos atau paku ulir.
3) Penelitian ini bertujuan mengetahui kuat lentur balok komposit yang menggunakan paku polos dan paku ulir sebagai penghubung ges
Kolom merupakan elemen struktur vertikal yang berfungsi untuk menyangga beban seluruh bangunan dan meneruskannya ke pondasi. Kolom didesain menggunakan beton bertulang yang tahan tekanan dan tarikan untuk menopang berbagai jenis beban. Makalah ini membahas definisi, fungsi, letak, jenis, dan metode pelaksanaan pekerjaan kolom pada bangunan.
Beton bertulang merupakan suatu metode konstruksi modern yang telah gencar digunakan saat ini, di file ini saya akan mengurai dan mengenalkan secara ringkas tentang beton bertulang.
#indra Christian
Teknik Sipil UKI-Paulus Makassar
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-kompositHaryo Seno
Modul kuliah membahas konstruksi jembatan komposit dengan dan tanpa penggunaan perancah sementara. Metode tanpa perancah membutuhkan dimensi balok baja yang lebih besar karena harus memikul beban sendiri dan pekerja. Contoh soal menghitung tegangan pada penampang komposit jembatan dengan dua sistem konstruksi.
Buku ini membahas tentang balok dan pelat beton bertulang. Terdiri dari 7 bab yang mencakup pengenalan bahan beton dan baja tulangan, prinsip dasar beton bertulang, balok persegi panjang dengan tulangan tunggal, balok persegi panjang dengan tulangan rangkap, tulangan geser dan torsi pada balok, serta pelat beton bertulang.
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonPaul Alves
1) Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan kuat lentur balok komposit kayu-beton dengan penghubung geser paku polos dan paku ulir.
2) Balok komposit terdiri atas kayu dan beton yang disatukan menggunakan penghubung geser berupa paku polos atau paku ulir.
3) Penelitian ini bertujuan mengetahui kuat lentur balok komposit yang menggunakan paku polos dan paku ulir sebagai penghubung ges
Kolom merupakan elemen struktur vertikal yang berfungsi untuk menyangga beban seluruh bangunan dan meneruskannya ke pondasi. Kolom didesain menggunakan beton bertulang yang tahan tekanan dan tarikan untuk menopang berbagai jenis beban. Makalah ini membahas definisi, fungsi, letak, jenis, dan metode pelaksanaan pekerjaan kolom pada bangunan.
Beton bertulang merupakan suatu metode konstruksi modern yang telah gencar digunakan saat ini, di file ini saya akan mengurai dan mengenalkan secara ringkas tentang beton bertulang.
#indra Christian
Teknik Sipil UKI-Paulus Makassar
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-kompositHaryo Seno
Modul kuliah membahas konstruksi jembatan komposit dengan dan tanpa penggunaan perancah sementara. Metode tanpa perancah membutuhkan dimensi balok baja yang lebih besar karena harus memikul beban sendiri dan pekerja. Contoh soal menghitung tegangan pada penampang komposit jembatan dengan dua sistem konstruksi.
Buku ini membahas tentang balok dan pelat beton bertulang. Terdiri dari 7 bab yang mencakup pengenalan bahan beton dan baja tulangan, prinsip dasar beton bertulang, balok persegi panjang dengan tulangan tunggal, balok persegi panjang dengan tulangan rangkap, tulangan geser dan torsi pada balok, serta pelat beton bertulang.
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...Muhammad Budiman
Kemajuan teknologi membuat produksi baja nasional terus dikembangkan dengan bahan baku yang lebih baik. Pada Penelitian yang di lakukan oleh Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material – LIPI, dikembangkan baja berkualitas unggul dari biji nikel (Limonit). Disebut bahwa, Limonit ini di produksi melalui endapan bijih besi laterit yang merupakan lapisan atas dari saprolit (bijih nikel kadar tinggi). Dengan proses pengolahan kandungan Limonit melalui inovasi tersendiri, pengembangan yang dilakukan LIPI ini menghasilkan sifat baja yang unggul. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keunggulan baja Laterit, dilakukan penelitian terhadap pengaruh unsur didalam baja Laterit. Dengan meningkatkan sifat mekanik dan struktur mikro dengan proses heat treatment (quenching dan tempering) dapat meningkatkan kekuatan uji tarik, uji impak dan uji kekerasan dan perubahan struktur mikro. Kekuatan uji tarik tertinggi terjadi pada proses Quenching air dan tempering σy 1272 N/mm2 dan σu 1281 N/mm2. Pada uji impak energi terbesar yang di serap normalizing dan hot rolling 〖1200〗^0 C. Pada uji kekerasan quenching air memiliki kekerasan tertinggi 50,26 HRC. Dan perubahan struktur mikro.
Dokumen tersebut membahas tentang sloof, kolom, dan ring balk sebagai bagian penting struktur bangunan. Sloof berfungsi untuk meratakan beban dan mengunci dinding, kolom berperan menyangga beban sehingga runtuhnya kolom dapat menyebabkan runtuhnya seluruh struktur, sedangkan ring balk berfungsi mengikat pasangan bata dan meratakan beban diatasnya.
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
Artikel ini membandingkan penggunaan pondasi sumuran dan tiang pancang untuk proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Pacitan. Analisis biaya menunjukkan bahwa pondasi tiang pancang lebih murah dari pada pondasi sumuran. Selain itu, pondasi tiang pancang juga lebih cepat dibangun. Oleh karena itu, pondasi tiang pancang direkomendasikan untuk proyek jembatan tersebut.
Salinan terjemahan role of lime_with_cement_in_long_term_stMelfiYan
Artikel ini meneliti peran kapur dalam kombinasi dengan semen sebagai stabilisator dalam meningkatkan kekuatan jangka panjang blok tanah stabil terkompresi (CSEBs). Penelitian eksperimental menunjukkan bahwa blok yang dibuat dengan kapur optimal bersama semen menghasilkan peningkatan kekuatan yang berkelanjutan selama lebih dari 2 tahun, sedangkan blok hanya dengan semen kekuatannya hanya bertahan 6 bulan. Temuan ini men
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Studi ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene (PP) terhadap kuat tekan dan tarik belah beton self compacting concrete (SCC). Serat PP ditambahkan dengan variasi 0%, 1,25%, 2,5%, 3,75%, dan 5% dari berat semen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan 1,25% serat PP meningkatkan kuat tekan dan tarik belah SCC, sedangkan penambahan lebih dari 1,25% menurunkan kuatny
Makalah ini membahas tentang dua jenis pondasi dalam, yaitu pondasi bore pile dan pondasi sumuran. Pondasi bore pile adalah pondasi berbentuk tabung yang dibuat dengan metode pengeboran, sedangkan pondasi sumuran terdiri dari cincin-cincin beton yang disusun secara bertahap hingga mencapai lapisan tanah keras. Kedua jenis pondasi ini digunakan untuk memikul beban struktur bangunan.
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaArnas Aidil
Dokumen tersebut membahas evaluasi kerusakan dan perbaikan akibat gempa pada bangunan konstruksi rumah beton bertulang. Terdapat 5 kategori kerusakan yang dijelaskan beserta jenis-jenis perbaikan yang dapat dilakukan seperti perbaikan arsitektur, restorasi, dan perkuatan tergantung tingkat kerusakan bangunan. Tindakan yang tepat harus diambil untuk memastikan keamanan bangunan sebelum dihuni kembali.
Dokumen tersebut membahas desain struktur baja untuk bangunan, termasuk persyaratan perencanaan, sifat baja, kombinasi pembebanan, sambungan, dan contoh desain rangka baja 3 lantai serta detail pondasinya. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar perencanaan struktur baja untuk gedung sesuai standar nasional Indonesia.
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...Muhammad Budiman
Kemajuan teknologi membuat produksi baja nasional terus dikembangkan dengan bahan baku yang lebih baik. Pada Penelitian yang di lakukan oleh Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material – LIPI, dikembangkan baja berkualitas unggul dari biji nikel (Limonit). Disebut bahwa, Limonit ini di produksi melalui endapan bijih besi laterit yang merupakan lapisan atas dari saprolit (bijih nikel kadar tinggi). Dengan proses pengolahan kandungan Limonit melalui inovasi tersendiri, pengembangan yang dilakukan LIPI ini menghasilkan sifat baja yang unggul. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keunggulan baja Laterit, dilakukan penelitian terhadap pengaruh unsur didalam baja Laterit. Dengan meningkatkan sifat mekanik dan struktur mikro dengan proses heat treatment (quenching dan tempering) dapat meningkatkan kekuatan uji tarik, uji impak dan uji kekerasan dan perubahan struktur mikro. Kekuatan uji tarik tertinggi terjadi pada proses Quenching air dan tempering σy 1272 N/mm2 dan σu 1281 N/mm2. Pada uji impak energi terbesar yang di serap normalizing dan hot rolling 〖1200〗^0 C. Pada uji kekerasan quenching air memiliki kekerasan tertinggi 50,26 HRC. Dan perubahan struktur mikro.
Dokumen tersebut membahas tentang sloof, kolom, dan ring balk sebagai bagian penting struktur bangunan. Sloof berfungsi untuk meratakan beban dan mengunci dinding, kolom berperan menyangga beban sehingga runtuhnya kolom dapat menyebabkan runtuhnya seluruh struktur, sedangkan ring balk berfungsi mengikat pasangan bata dan meratakan beban diatasnya.
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
Artikel ini membandingkan penggunaan pondasi sumuran dan tiang pancang untuk proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Pacitan. Analisis biaya menunjukkan bahwa pondasi tiang pancang lebih murah dari pada pondasi sumuran. Selain itu, pondasi tiang pancang juga lebih cepat dibangun. Oleh karena itu, pondasi tiang pancang direkomendasikan untuk proyek jembatan tersebut.
Salinan terjemahan role of lime_with_cement_in_long_term_stMelfiYan
Artikel ini meneliti peran kapur dalam kombinasi dengan semen sebagai stabilisator dalam meningkatkan kekuatan jangka panjang blok tanah stabil terkompresi (CSEBs). Penelitian eksperimental menunjukkan bahwa blok yang dibuat dengan kapur optimal bersama semen menghasilkan peningkatan kekuatan yang berkelanjutan selama lebih dari 2 tahun, sedangkan blok hanya dengan semen kekuatannya hanya bertahan 6 bulan. Temuan ini men
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Studi ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene (PP) terhadap kuat tekan dan tarik belah beton self compacting concrete (SCC). Serat PP ditambahkan dengan variasi 0%, 1,25%, 2,5%, 3,75%, dan 5% dari berat semen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan 1,25% serat PP meningkatkan kuat tekan dan tarik belah SCC, sedangkan penambahan lebih dari 1,25% menurunkan kuatny
Makalah ini membahas tentang dua jenis pondasi dalam, yaitu pondasi bore pile dan pondasi sumuran. Pondasi bore pile adalah pondasi berbentuk tabung yang dibuat dengan metode pengeboran, sedangkan pondasi sumuran terdiri dari cincin-cincin beton yang disusun secara bertahap hingga mencapai lapisan tanah keras. Kedua jenis pondasi ini digunakan untuk memikul beban struktur bangunan.
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaArnas Aidil
Dokumen tersebut membahas evaluasi kerusakan dan perbaikan akibat gempa pada bangunan konstruksi rumah beton bertulang. Terdapat 5 kategori kerusakan yang dijelaskan beserta jenis-jenis perbaikan yang dapat dilakukan seperti perbaikan arsitektur, restorasi, dan perkuatan tergantung tingkat kerusakan bangunan. Tindakan yang tepat harus diambil untuk memastikan keamanan bangunan sebelum dihuni kembali.
Dokumen tersebut membahas desain struktur baja untuk bangunan, termasuk persyaratan perencanaan, sifat baja, kombinasi pembebanan, sambungan, dan contoh desain rangka baja 3 lantai serta detail pondasinya. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar perencanaan struktur baja untuk gedung sesuai standar nasional Indonesia.
Ujian berisi soal tentang konstruksi beton dan prinsip desain struktur beton bertulang. Pertama, konstruksi beton adalah konstruksi dari campuran beton yang mengeras setelah dicampur dengan air dan dipasang. Kedua, industri semen di Indonesia dan dunia terus berkembang dengan konsumsi domestik dan ekspor yang meningkat setiap tahun. Ketiga, prinsip dasar desain struktur beton bertulang adalah kekuatan harus lebih besar dari beban
Praktikum ini menguji lendutan pada batang logam yang diujikan dengan beban di ujungnya. Mahasiswa mengukur lendutan batang dengan menggunakan metode diagram momen dan integrasi, serta membandingkan hasil uji coba pada bahan yang berbeda.
Dokumen tersebut merangkum analisis produktivitas alat berat yang digunakan dalam pekerjaan agregat pada ruas jalan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dokumen menjelaskan perhitungan volume pekerjaan, jenis dan spesifikasi alat berat yang digunakan seperti excavator, dump truck, motor grader, dan vibrating roller. Dokumen ini menyimpulkan bahwa komposisi alat berat yang digunakan tepat dan mampu bekerja secara optimal unt
Dokumen tersebut membahas tentang analisis lentur murni pada balok yang digunakan sebagai bagian tengah jembatan. Dilakukan perhitungan beban mati, beban hidup, momen lentur terfaktor, kuat nominal penampang serta pengecekan terhadap local buckling dan lateral buckling. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai momen lentur terfaktor lebih kecil dari kuat nominal penampang sehingga balok tersebut aman untuk memikul beban lentur.
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
Dokumen ini merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Dokumen ini menjelaskan persyaratan material beton dan tulangan baja, proses pencampuran dan pengecoran beton, desain struktur beton, analisis beban lentur dan tekan, serta pengujian dan penerimaan kualitas beton.
Dokumen tersebut membahas tentang beton dan kerusakan yang terjadi pada beton. Dijelaskan bahwa beton terdiri dari bahan aktif seperti semen dan air serta bahan pasif seperti pasir dan kerikil. Dibahas pula sifat-sifat beton sebelum dan sesudah mengeras serta berbagai kerusakan yang dapat terjadi seperti retak, terlepasnya bagian, dan patah beserta penyebabnya. Diakhiri dengan penj
Tiga kalimat:
Penelitian ini menguji pengaruh panjang sambungan lewatan pada balok beton bertulang terhadap kuat lenturnya, dengan variasi panjang sambungan 300 mm, 325 mm, dan 350 mm. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin panjang sambungan lewatan, semakin besar momen lentur yang dapat ditahan oleh balok. Pola retak yang terbentuk adalah retak lentur.
Makalah ini membahas tentang baja sebagai bahan struktur. Pertama, menjelaskan sejarah baja dimulai dari penemuan besi pada 1500 SM hingga pengembangan baja ringan modern. Kemudian membahas kekuatan baja seperti elastisitas dan kekuatan tinggi namun juga kelemahan seperti rentan korosi dan buckling. Terakhir menjelaskan klasifikasi baja berdasarkan komposisi kimia menjadi baja karbon, menengah,
Dokumen tersebut membahas tentang beton dan beton bertulang. Beton diperoleh dari campuran pasir, kerikil, semen, dan air yang akan mengeras menjadi keras seperti batuan dengan kuat tekan tinggi. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja tulangan yang bekerja sama untuk menahan berbagai jenis beban, dimana beton menahan tekan dan baja tulangan menahan tarik."
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangAgus Gunawan
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan pembangunan jembatan sungai Belimbing di perbatasan desa Rempung-Anjani dengan panjang bentang 17 meter menggunakan sistem balok komposit.
2. Dokumen menjelaskan latar belakang proyek, maksud dan tujuan penelitian, lingkup bahasan yang meliputi perhitungan konstruksi awal dan alternatif, serta sistematika penulisan laporan.
3. Dibahas pula landasan teori terkait
Dokumen tersebut membahas perencanaan konstruksi baja komposit yang mencakup:
1. Membuat bagan alir proses perencanaan balok dan kolom komposit sesuai SNI
2. Merencanakan profil baja dan penghubung geser untuk balok berdasarkan beberapa kriteria
3. Menghitung kuat tekan rencana kolom komposit berukuran 60x60 cm dengan panjang 12 m
Tugas akhir ini membahas analisis perbandingan tekuk kolom yang menggunakan profil baja tersusun dan komposit. Penulis menganalisis pengaruh jenis bahan dan dimensi kolom terhadap beban kritis kolom. Beban kritis adalah beban maksimum yang dapat ditahan kolom sebelum mengalami tekuk. Penulis mengkaji beban kritis kolom dengan berbagai kondisi ujung dan jenis bahan untuk menentukan yang paling efisien.
Dokumen ini membahas pengaruh mutu beton terhadap dimensi kolom pada bangunan bertingkat. Tujuannya adalah mengetahui perbandingan dimensi kolom dengan menggunakan mutu beton berbeda antara 20-50 MPa. Analisis struktur dilakukan untuk bangunan perkantoran 5 lantai dengan beban gempa, hidup, dan mati menggunakan program SAP2000 dan Excel.
Dokumen tersebut membahas analisis elastis penampang beton dan perhitungan lendutan pada struktur beton. Secara ringkas, dibahas mengenai penentuan modulus elastisitas dan rasio modular beton dan baja, transformasi penampang untuk analisis elastis, perhitungan momen inersia dan posisi sumbu netral, serta batasan maksimum lendutan yang diijinkan pada berbagai komponen struktur beton.
Similar to 216725110 2-kuat-lentur-balok-komposit-baja-beton-pasca-bakar1 (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. KUAT LENTUR BALOK KOMPOSIT BAJA-BETON
PASCA BAKAR
Lilis Indriani, ST, MT ,Ahmad Tohir, ST
E-mail: indrianililis@yahoo.com
Abstrak
Bangunan sipil terutama bangunan gedung dan jembatan yang mengalami kebakaran akhir – akhir ini
menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan. Dan untuk menyelesaikan permasalahan ini, salah
satunya adalah dengan mengestiminasi kekuatan sisa yang ada akibat kebakaran tersebut.
Penelitian kuat lentur balok komposit baja-beton pasca bakar tidak lain bertujuan untuk mengetahui
kekuatan sisa yang dimaksud meliputidegredasi kuat lentur dan perilaku balok komposit baja-beton
setelah mengalami kebakaran. Nilai kekakuan (P/Δ), factor kekaukan (EI) dan kapasitas lentur (Mn)
balok komposit baja- beton yang diperoleh dari grafik hubungan beban –lendutan dan grafik momen
kelengkungan dapat memberikan gambaran yang jelas untuk tujuan itu.
Dengan memperhatikan grafik hubungan beban-lendungan dan momen-kelengkungan menunjukkan
bahwa balok komposit baja-beton (concrete-encased beam) yang dibakar pada suhu konstan selama 3
jam akan terjadi penurunan nilai kekakuan pada suhu 200°C sebesar 20% dan terus meningkat dengan
bertambahnya temperature. Faktor kekakuan (EI) turun lebih dari 50% pada suhu 200°C sampai 400°C,
sedangkan kuat lentur(Mn) mengalami penurunan sebesar 13,33% pada suhu 300°C dan 16,67% pada
suhu 400°C, akan tetapi pada suhu 200°C kuat lentur maksimum masih dapat dipertahankan (kuat lentur
maksimal masih 100%).
Dengan demikian dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa balok komposit baja-beton (concrete-encased
beam) pasca bakar akan mengalami degradrasi kuat lentur seiring dengan kenaikan suhu dan lama
pembakaran. Selain itu dengan bertambahnya temperature, faktor daktilitas balok komposit menjadi
turun terutama daktilitas kelengkungan menunjukkan penurunan yang sangat tajam. Namun demikian
pada kondisi tertentu, balok seperti ini masih memiliki kekuatan dan kekakuan yang memadai sehingga
masih layak untuk difungsikan kembali asalkan deformasi pada beton tidak menunjukkan penurunan yang
besar dan masih dapat diperbaiki.
Keyword: balok komposit, temperature, faktor daktilitas
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini, baja komposit lebih sering
digunakan untuk struktur gedung berlantai
banyak dan sebagian untuk struktur jembatan.
Bangunan gedung dan jembatan tersebut tidak
terlepas dari permasalahan – permasalahan
karena faktor alam maupun kesalahan dari
manusia (human error) seperti timbulnya
kebakaran. Struktur dengan baja komposit
yang mengalami kebakaran akan
mengakibatkan kerusakan pada struktur dari
tingkat yang paling rendah hingga tingkat
yang (collape). Hal ini dikarenakan
temperature yang tinggi dapat mempengaruhi
sifat dan perilaku dari elemen balok atau
kolom yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi perilaku struktur secara
keseluruhan.
1.1 PERUMUSAN MASALAH
Balok komposit baja-beton merupakan
salah satu elemen struktur yang tersusun
dari berbagai macam material seperti baja,
pasir, kerikil, semen dan air. Masing –
masing material ini apabila terkena panas
yang tinggi akan bereaksi sesuai dengan
kemampuan menahan panas yang
mengakibatkan perubahan masing – masing
zat penyusun materail tersebul dan pada
akhirnya akan mempengaruhi kekuatan
elemen struktur secara keseluruhan.
Elemen struktur komposit baja-beton yang
terkena suhu tinggi akan mengalami
penurunan mutu bahan terutama kekuatan
desak beton yang sangat berpengaruh pada
kekuatan lentur balok. Hal ini terjadi
karena kekuatan lentur balok komposit
sangat tergantung dari seberapa besar kuat
desak beton yang terjadi pada tepi atas
balok selain pengaruh lekatan yang terjadi
antara baja dan beton.
2. 1.2 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a. Mengetahui kuat lentur balok komposit
baja-beton pasca bakar dan
membandingkan dengan kuat lentur
balok komposit baja-beton yang tidak
tebakar.
b. Mengetahui hubungan momen-kelengkungan
dan beban-lendutan pada
balok komposit baja-beton pasca bakar.
1.3 BATASAN MASALAH
Pada penelitian ini dilakukan pembatasan
yaitu:
a. Penelitian yang dilakukan merupakan uji
kuat lentur struktur balok baja komposit
diselimuti beton.
b. Balok baja tanpa tulangan sengkang.
c. Penutup beton minimal
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pengertian Balok Komposit
Gere & Timoshenko (1984), menyatakan
bahwa batang struktural yang didesain untuk
menahan gaya – gaya yang bekerja dalam arah
transversal terhadap sumbunya disebut balok
(beam)
Menurut Salmon & Johnson (1991), aksi
struktur komposit pada balok baja yang dicor
secara monolit dalam bentuk memilik interaksi
yang baikantara balok baja dan beton, selain
itu lekatan ini tergantung pada interaksi antara
baja dan beton.
Dengan demikian yang dimaksud balok
komposit (composite beam) adalah batang
struktural yang mendukung gaya – gaya arah
trasversal terhadap sumbunya dimana
kekuatannya tergantung pada interaksi
mekanis diantara dua atau lebih bahan yang
berbeda.
2.2Perilaku Baja Dan Beton Pada Temperatur
Tinggi
Sifat – sifat baja dan beton dipengaruhi oleh
suhu. Pada suhu yang sama dengan yang
dijumpai pada kebakararan., kekuatan dan
modulus elastisitas berkurang (Mark fintel,
1987). Pada temperatur tinggi sekitar 430°C
sampai dengan 540°C, modulus elastisitas,
kekuatan leleh, dan kekuatan tarik baja
mengalami laju penurunan maksimum
(Salmon-Johnson, 1992). Selain itu, daya tahan
baja terhadap api dari tulangan yang telindung
diperlemah oleh konduktifitasnya yang tinggi
terhadap panas dan kenyataannya bahwa
kekuatan tulangan akan berkurang banyak
pada temperatur tinggi (Wilter, 1987 via
Ibadilhaq dan Jauhari, 1998). Disisi lai,
menurut Neville (1987) via Qolyubi dan
Rahmani (1998), beton menunjukkan kenaikan
kuat desak pada temperatur 200°C - 300°C,
tetapi diatas 400°C kuat desak hanya mencapai
90% dari kuat desak normal dan maksimum
40% pada suhu 700°C. Oleh Mindess hal
tersebut dibuktikan bahwa kuat desak beton
dapat dipertahankan sampai dengan 300°C,
lebih dari itu kuat desak beton akan menurun.
Qolyubi dan Rahmani (1998), juga
mengatakan penelitian yang dilakukan oleh
Carlos Castile dan A.J. durrani (1990),
menyimpulkan bahwa pemanasan pada
temperatur 100°C sampai 400°C akan
menyebabkan kuat tekan beton berkurang 15%
sampai 20%. Pemanasan antara suhu 400°C
sampai 600°C akan menyebabkan kekuatan
beton naik sekitar 8% sampai 13%. Pemanasan
diatas 600°C menyebabkan kekuatan beton
akan turun kembali sekitar 30%.
2.3Pengaruh Lekatan Pada Balok Komposit
Perubahan temperatur pada balok komposit
dapat menyebabkan sifat lekatan antara baja
dan beton menjadi berkurang. Perbedaan
angka muai yang tidak terlalu besar antara bja
dan beton pada suhu kamar akan sangat
berpengaruh bila suhu terus dinaikkan sampai
kedua bahan mengalami degradasi yang
maksimum. Sebab pada suhu yang relatif
tinggi, baja akan mengalami pemuaian yang
lebih besar dibandingkan yang terjadi pada
beton. Angka muai yang besar akibat kenaikan
suhuini menyebabkan baja dan beton akan
mengalami slip relatif seiring dengan
pertambahan beban yang pada akhirnya
mempengaruhi kekuatan balok komposit.
Selain pengaruh suhu, lakatan yang terjadi
pada baja dan beton juga dipengaruhi oleh
adhesi bahan dan luas bidang lekatan.
Supaya sebuah gelagar dan slab beton dapat
menjadi satu kesatuan, kedua material harus
disambung sedemikian rupa sehingga geseran
longitudinal (membujur) bisa disalurkan
3. diantara keduanya. Apabila gelagar baja
dibungkus sepenuhnya dengan beton
(concrete-encased beam), maka tidak perlu
dipakai alat penyambung mekanis, karena
geseran membujur bisa disalurkan sepenuhnya
oleh ikatan antara baja dan beton dan jika
gelagar baja tidak dibungkus sepenuhnya
dengan beton maka perlu dipakai penghubung
geser (shear connector)
2.4Grafik Hubungan Beban – Lendutan Balok
Komposit
Hubungan beban – lendutan balok komposit
berdasarkan penelitian Brian Uy & Mark
Andrew Bradford (1995), ditunjukkan pada
Gambar 2.1 .
Gambar 2.1 Hubungan Beban (P) dan
Lendutan (D) Balok Komposit
Berdasarkan landasan teori yang ada maka
dapat dibuat suatu hipotesa grafik hubungan
beban lendutan seperti pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Hubungan Beban (P) dan
Lendutan (D) Balok Komposit
Pasca Bakar
Akibat dari naiknya temperatur pada balok
komposit mengakibatkan kekuatan dan
kekakuan balok komposit pasca bakar dalam
menerima beban menjadi berkurang. Ini dapat
terjadi karena kekuatan balok komposit sangat
tergantung pada kekuatan beton yang
menerima tekan atau bergantung pada niali fc’
yang dipengaruhi oleh perubahan temperatur.
Dari hubungan persamaan kekauan balok
dapat diketahui bahwa semakin besar lendutan
yang terjadi maka nilai kekakuan balok
menjadi berkurang dengan demikian kekuatan
balok dalam menerima beban juga semakin
kecil.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian kuat lentur balok komposit baja-beton
pasca bakar menggunakan benda uji
berupa delapan buah balok komposit dengan
variasi suhu 200ºC, 300ºC, 400ºC dan tanpa
pembakaran sebagai pembanding.
3.1 Bahan – Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan secara umum
adalah:
a. Pasir
Digunakan pasir dengan berat jenis 2,74
Kg/cm³ dengan Modulus Halus Butir
(MHB) sebesar 2,64.
b. Semen
Digunakan semen Portland Tipe I Merk
Gresik dengan berat jenis 3,15 Kg/cm³.
c. Air
Air diambil dari Laboratorium Beton.
d. Agregat
Digunakan Agregat batu belah dengan
berat jenis 2,63 Kg/cm³
e. Baja Profil
Digunakan profil INP 10, dengan ukuran
h = 100 mm, bf = 55 mm, tw = 4 mm, tf
= 5 mm, dengan mutu baja A36.
3.2 Benda Uji
Digunakan balok skala penuh dengan ukuran
(14x18x200) cm, dibuat sebanyak delapan
buah dengan perlakuan sebagai berikut:
a. Dua buah dibakar selama 3 jam pada
temperature 400ºC
4. b. Dua buah dibakar selama 3 jam pada
temperature 300ºC
c. Dua buah dibakar selama 3 jam pada
temperature 200ºC
d. Dua buah tanpa melalui proses
pembakaran (sebagai pembanding)
3.3 Peralatan Penelitian
Untuk kelancaran penelitian diperlukan
beberapa peralatan penelitian yang digunakan
sebagai sarana untuk mencapai maksud dan
tujuan penelitian.
Adapun alat – alat yang digunakan adalah:
a. Hidraulic Jack
b. Dukungan roll dan sendi
c. Mesin uji kuat desak
d. Mesin uji kuat tarik
e. Timbangan
f. Penggetar
g. Ayakan
h. Mesin Pengaduk Beton
i. Loading Frame
j. Dial Gauge
k. Mistar dan Kaliper
l. Cetok dan talam baja
m. Tungku Pemanas
n. Thermokopel
o. Kerucut Abrams
p. Cetakan benda uji
3.4 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahapan dalam pelaksanaan ini adalah:
a. Persiapan
b. Pembuatan benda uji
c. Tahap perawatan
d. Persiapan peralatan
e. Pembakaran model balok
f. Pengujian kuat desak beton
g. Pengujian kuat tarik baja profil
h. Pengujian model balok
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pembakaran Balok Komposit
Pembakaran balok uji dilakukan dengan
variasi suhu 200ºC, 300ºC dan 400ºC dibakar
selama 3 jam, terdapat juga balok uji tanpa
bakar (suhu ruang) sebagai pembanding.
Kemudian dilakuakn pengamatan visual
untuk mengetahui perubahan fisik benda uji,
yaitu ditandai dengan adanya perubahan
warna dan retak –retak yang terjadi pada
benda uji, haasilnya disajikan dalam table 4.1
Tabel 4.1 Pengamatan Visual
4.2 Hasil Uji Kuat Lentur Balok Komposit
Baja-Beton (Hubungan Beban dengan
Lendutan)
Dari data – data yang dihasilkan dari
pengujian balok komposit, dibuat grafik
hubungan beban dan lendutan dengan variasi
suhu seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.1.
Gambar 4.1 Hubungan Beban Lendutan
Balok Komposit
Dengan grafik beban (P) dan lendutan (D)
maka dapat diperoelh nilai kekuatan dan
kekakuan balok normal dan balok komposit
pasca bakar. Selain itu, untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai
penurunan atau peningkatan kekuatan pada
kondisi plastis terhadap kondisi elastis
maupun keliatan (ductility) balok komposit
dibuat grafik hubungan beban-lendutan non-dimensional
seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.2
5. Gambar 4.2 Hubungan Beban Lendutan
Non Demensional Balok
Komposit
Dari hasil pengamatan grafik hubungan beban
dan lendutan pada Gambar 4.1 dapat
disimpulkan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Analisa data hubungan beton
dengan lendutan
4.3 Kuat Lentur Sisa Ditinjau dari Hubungan
Beban dan Lendutan
Hubungan beban (P) dan lendutan (D) yang
diperoleh dari penelitian merupakan nilai
kekakuan dari balaok komposit. Nilai
kekakuan ini didapat dari perbandingan P dan
D (P/D). Besarnya nilai kekakuan yang
berbeda-beda yang menunjukkan bahwa
balok komposit yang mengalami kebakaran
secara umum memiliki perilaku yang
berbeda-beda pula.
Untuk memperoleh kuat lentur sisa yang
diakibatkan oleh kebakaran dengan beberapa
variasi suhu, maka sebagai nilai banding
digunakan balok komposit yang tidak dibakar
dan diuji pada temperature ruang dianggap
mempunyai nilai kekuatan lentur dan
kekakuan 100%. Sedangkan balok yang
mengalami kebakaran akan diketahui nilai
kuat lentur dan kekakuannya dalam prosen
(%). Dari hasil perhitungan tersebut dapat
diperoleh angka kenaikan atau penurunan
kuat lentur dan nilai kekakuan dari balok
komposit yang mengalami kebakaran.
Kekuatan balok komposit baja-beton pasca
bakar dengan variasi suhu dan pembakaran
selama 3 jam dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Pada suhu 200ºC yang dijaga konstan
selama 3 jam mengalami penurunan kuat
luluh sebesar 10% dan penurunan nilai
kekakuan sebesar 20,08%. Akan tetapi
pada kondisi plastis (ultimate) masih
memiliki kekuatan 100%
b. Pada suhu 300ºC yang dijaga konstan
selama 3 jam mengalami penurunan kuat
luluh sebesar 20% dan penurunan nilai
kekakuan sebesar 30,77%.
c. Pada suhu mencapai 400ºC kemudian
dibiarkan menurun selama 3 jam
sehingga mencapai suhu 125ºC
mengalami penurunan kekuatan sebesar
20% dan penurunan nilai kekakuan
sebesar 23,94%.
Kejadian ini menunjukkan bahwa balok
komposit baja-beton (concrete-encased
beam) pasca bakar akan mengalami degradasi
kekuatan dan kekakuan yang terus meningkat
dengan bertambahnya temperature akibat
kebakaran. Selain itu, balok seperti ini akan
menunjukkan nilai kekakuan yang
relatifnlebih besar pada suhu 400ºC yang
bekerja dalam tempo relative singkat
dibandingkan pada suhu 300ºC tetapi bekerja
dalam tempo yang cukup lama (3 jam)
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Balok komposit baja-beton (concrete-encased
beam) yang mengalami kebakaran
pada suhu 200ºC sampai dengan 400ºC
selama tiga jam dari penelitian ini
mempunyai prilaku sebagai berikut:
1. Balok komposit baja-beton akan
mengalami retak yang disebabkan oleh
temperature. Retak rambut mulai terjadi
pada suhu 200ºC kemudian terus
meningkat menjadi retak struktur dengan
arah cenderung vertical terhadap sumbu
balok akibat berat sendiri pada suhu
300ºC dan 400ºC.
2. Degradasi kekuatan balok komposit baja-beton
dipengaruhi oleh temperature dan
lama pembakaran. Semakin tinggi
6. temperature, kuat lentur dan kekakuan
balok dalam menerima beban juga
semakin kecil.
3. Kuat lentur balok komposit baja-beton
(Concrete-encased) pasca bakar masih
dapat dipertahankan ssmpai suhu 200ºC
selama 3 jam kemudian akan terus
menurun sesuai dengan kenaikan
temperature dan lama pembakaran.
4. Lama pembakaran sangat mempengaruhi
nilai kekakuan balok komposit baja-beton,
seperti yang ditunjukkan balok
komposit yang dibakar pada suhu 400ºC
menunjukkan kekakuan yang lebih besar
dibandingkan dengan balok komposit
yang dibakar pada suhu 300ºC, hal ini
disebabkan pada saat mencapai suhu
400ºC lama pembakaran hanya
dipertahankan kurang lebih selama 15
menit sedangkan balok yang dibakar
pada suhu 300ºC dipertahankan selama 3
jam.
5. Balok komposit baja-beton (concrete-encased
beam) pasca bakar yang tidak
dikekang (unconfind) akan mengalami
penurunan factor kekakuan rata – rata
lebih dari 50%.
6. Dengan bertambahnya temperature,
balok komposit baja-beton akan
mengalami penurunan faktor daktilitas
yang menyebabkan kemampuan balok
dalam menerima beban juga semakin
kecil.
5.2 Saran
Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas
tentang kuat lentur balok komposit baja
diselimuti beton pasca bakar, dikemukakan
saran ebagai berikut:
1. Pada waktu pembuatan sampel atau
pengecoran perlu diperhatikan nilai slump
dan perbandingan jumlah material yang telah
ditentukan serta pengawasan yang ketat pada
waktu pengecoran sehingga diperoleh kuat
tekan beton yang diharapkan.
2. Pada saat pembakaran, balok diberi beban
sehingga mendekati keadaan struktur yang
sebenarnya.
3. Pada penelitian ini hanya menggunakan data
lendutan balok, sehingga belum dapat
diketahui diagram regangan dan tegangan
yang terjadi pada balok pasca bakar.
Disarankan pada penelitian yang akan dating,
dipasang strain gauge pada balok untuk
mengetahuidistribusi tegangan dan regangan
yang terjadi.
4. Pada saat pengujian perlu diperhatikan
ketelitian dan kecermatan pengamatan dalam
membaca dial pembebanan dan munculnya
retak sehingga didapat data yang valid.
5. Disarankan untuk penelitian selanjutnya
untuk balok komposit baja-beton (concrete-encased
beam) agar menggunakan tulangan
sengkang minimal sehingga dapat mencegah
terjadinya spalling pada beton lebih awal.
6. Perlu diteliti lebih lanjut perilaku balok
komposit baja-beton pasca bakar terutama
kuat geser dan kemampuannya menahan
punter (torsi).
DAFTAR PUSTAKA
Amat Qolyubi, (1998), Pengaruh Variasi Suhu
Pembakaran dan Perlakuan Beton Pasca
Bakar Terhadap Penurunan Kuat Desak
Beton, FTSP-UII, Yogyakarta.
Anas Ibadilhaq, (1998), Pengaruh Pembakaran
Terhadap Kuat Lentur Balok Beton
Bertulang dengan Variasi Tebal Selimut
Beton, FTSP-UII, Yogyakarta.
Bryan Uy, Mark Andrew Bradford (1995),
Ductility of Profiled Composite Beam,
Journal of Structural Engineering.
Charles G. Salmon, John E. Johnson (1991),
Struktur Baja Desain dan Perilaku, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
E.P.Popov, (1984), Mekanika Teknik, Erlangga,
Jakarta
F. Chen, T.Atsuta, (1976), Theory of Beam-
Columns, McGraw-Hill, Inc.
Gere, Timoshenko, (1987), Mekanika Bahan,
Erlangga, Jakarta.
Istimawan Dipohusodo, (1994), Struktur Beton
Bertulang, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kardiyono Tjokro Dimulyo, (1995), Teknologi
Beton, FTSP-UGM, Yogyakarta