Dokumen tersebut membahas tentang pengertian narkoba, jenis-jenisnya seperti candu, morfin, heroin, kokain, ganja, sabu, ekstasi, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan seperti gangguan otak dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif) yang merupakan bahan yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan. NAPZA terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya seperti alkohol dan tembakau. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis NAPZA yang disalahgunakan seperti opioda, k
Dokumen tersebut membahas tentang NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif) yang merupakan bahan yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan. Termasuk dalam NAPZA adalah narkotika, psikotropika, alkohol, inhalan, dan tembakau. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis NAPZA beserta cara penggunaannya dan efeknya, serta penyebab
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBATheresia Nurani
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, efek, dan dampak penyalahgunaan narkoba serta tips untuk mencegahnya. Narkoba dapat menyebabkan ketergantungan dan berdampak buruk bagi kesehatan jasmani dan rohani. Remaja perlu menjauhi lingkungan dan pergaulan yang berbahaya agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba dan efek negatifnya. Jenis-jenis narkoba yang disebutkan meliputi ganja, heroin, shabu-shabu, ekstasi, dan putaw. Dampak penggunaan narkoba secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan fisik, mental, sosial. Upaya pencegahan yang dianjurkan meliputi pendidikan, pengawasan, dan kerja sama antar pihak terkait.
1. Beberapa fenomena perubahan sosial dalam keluarga meliputi transisi dari keluarga besar menjadi inti dan dari tradisional pedesaan menjadi modern perkotaan serta pola asuh yang memberi kebebasan berlebihan pada anak.
2. Penyalahgunaan napza dapat terjadi karena faktor internal seperti rendahnya konsep diri, faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan, dan zat kandungan yang menimbulkan kenikmat
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Jenis-jenis NAPZA seperti narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya beserta penjelasan mengenai golongan dan contohnya.
2. Cara penyalahgunaan berbagai jenis NAPZA seperti opiata, kokain, kanabis, amphetamine, LSD, sedative, solvent dan alkohol.
3. Penyebab penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA serta gejala klin
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian zat adiktif dan psikotropika serta jenis-jenisnya seperti ganja, kokain, opium, alkohol, LSD dan amfetamin. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda penyalahgunaan dan dampak negatif dari zat-zat tersebut bagi kesehatan serta upaya pencegahan penyalahgunaannya yang melibatkan peran keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian narkoba, jenis-jenisnya seperti candu, morfin, heroin, kokain, ganja, sabu, ekstasi, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan seperti gangguan otak dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif) yang merupakan bahan yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan. NAPZA terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya seperti alkohol dan tembakau. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis NAPZA yang disalahgunakan seperti opioda, k
Dokumen tersebut membahas tentang NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif) yang merupakan bahan yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan. Termasuk dalam NAPZA adalah narkotika, psikotropika, alkohol, inhalan, dan tembakau. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis NAPZA beserta cara penggunaannya dan efeknya, serta penyebab
Lindungi Putra Putri Kita dari Bahaya NARKOBATheresia Nurani
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, efek, dan dampak penyalahgunaan narkoba serta tips untuk mencegahnya. Narkoba dapat menyebabkan ketergantungan dan berdampak buruk bagi kesehatan jasmani dan rohani. Remaja perlu menjauhi lingkungan dan pergaulan yang berbahaya agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba dan efek negatifnya. Jenis-jenis narkoba yang disebutkan meliputi ganja, heroin, shabu-shabu, ekstasi, dan putaw. Dampak penggunaan narkoba secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan fisik, mental, sosial. Upaya pencegahan yang dianjurkan meliputi pendidikan, pengawasan, dan kerja sama antar pihak terkait.
1. Beberapa fenomena perubahan sosial dalam keluarga meliputi transisi dari keluarga besar menjadi inti dan dari tradisional pedesaan menjadi modern perkotaan serta pola asuh yang memberi kebebasan berlebihan pada anak.
2. Penyalahgunaan napza dapat terjadi karena faktor internal seperti rendahnya konsep diri, faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan, dan zat kandungan yang menimbulkan kenikmat
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Jenis-jenis NAPZA seperti narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya beserta penjelasan mengenai golongan dan contohnya.
2. Cara penyalahgunaan berbagai jenis NAPZA seperti opiata, kokain, kanabis, amphetamine, LSD, sedative, solvent dan alkohol.
3. Penyebab penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA serta gejala klin
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian zat adiktif dan psikotropika serta jenis-jenisnya seperti ganja, kokain, opium, alkohol, LSD dan amfetamin. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda penyalahgunaan dan dampak negatif dari zat-zat tersebut bagi kesehatan serta upaya pencegahan penyalahgunaannya yang melibatkan peran keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan bahaya narkoba bagi kesehatan secara singkat. Jenis-jenis narkoba yang dijelaskan meliputi narkotika, psikotropika, rokok, alkohol dan zat-zat adiktif lainnya. Bahaya narkoba dapat mempengaruhi secara fisik, psikologis, dan sosial, seperti gangguan syaraf, jantung, paru-paru, dan menyebab
Narkoba mempengaruhi kerja otak dan sistem saraf pusat dengan cara merangsang atau menekan aktivitas otak, menghasilkan efek seperti euforia atau relaksasi namun juga ketergantungan. Berbagai jenis narkoba diklasifikasikan menjadi stimulan, depresan, dan halusinogen tergantung efeknya pada otak.
Narkotika dan psikotropika adalah zat yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dan ketergantungan. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan dan psikotropika 4 golongan berdasarkan potensi ketergantungan dan penggunaannya. Penyalahgunaan zat tersebut dapat berdampak buruk bagi fisik, psikis, sosial, dan lingkungan. Tingkat pemakaian dapat berupa coba-coba, sosial, situasional
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, jenis-jenis, dan dampak penggunaan narkoba. Jenis-jenis narkoba yang dijelaskan meliputi opium, morfin, heroin, ganja, dan kokain beserta efek sampingnya. Dampak penggunaan narkoba dapat terlihat pada tingkat fisik, psikis, dan sosial penggunanya. Dokumen juga memberikan tips menolak penawaran narkoba dan cara mengobati pengguna n
Toksikologi obat-obatan (Napza) membahas definisi, jenis, sumber, klasifikasi, efek, cara penggunaan, dan gejala Napza serta pencegahannya. Napza terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kejiwaan. Jenisnya terbagi menjadi alami, sintesis, pil, bubuk, cairan, dan lainnya. Pencegahannya meliputi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prevalensi pengguna narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun, jenis-jenis narkotika dan psikotropika beserta bahaya kesehatan yang ditimbulkannya, serta beberapa tips untuk mencegah penggunaan narkoba.
Dokumen ini membahas tentang zat adiktif dan psikotropika, termasuk jenis-jenisnya seperti ganja, opium, kokain, alkohol, dan psikotropika seperti LSD dan amfetamin. Dampak negatif dari penyalahgunaan zat-zat tersebut juga dijelaskan, serta upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dadah dan efeknya pada manusia, termasuk dadah narkotik seperti heroin, dadah penekan sistem saraf pusat seperti barbiturat, dadah perangsang seperti kokain, dan halusinogen seperti LSD. Efek yang dijelaskan meliputi rasa seronok, mengantuk, halusinasi, dan ketergantungan fisik dan psikologis. Dokumen ini bertujuan memberikan edukasi mengen
Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda dengan memberikan variasi pada konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan profil belajar, minat, dan kecerdasan masing-masing siswa. Strategi ini memberikan fokus pada individu siswa dan menggunakan penilaian formatif sebagai umpan balik untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan bahaya narkoba bagi kesehatan secara singkat. Jenis-jenis narkoba yang dijelaskan meliputi narkotika, psikotropika, rokok, alkohol dan zat-zat adiktif lainnya. Bahaya narkoba dapat mempengaruhi secara fisik, psikologis, dan sosial, seperti gangguan syaraf, jantung, paru-paru, dan menyebab
Narkoba mempengaruhi kerja otak dan sistem saraf pusat dengan cara merangsang atau menekan aktivitas otak, menghasilkan efek seperti euforia atau relaksasi namun juga ketergantungan. Berbagai jenis narkoba diklasifikasikan menjadi stimulan, depresan, dan halusinogen tergantung efeknya pada otak.
Narkotika dan psikotropika adalah zat yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dan ketergantungan. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan dan psikotropika 4 golongan berdasarkan potensi ketergantungan dan penggunaannya. Penyalahgunaan zat tersebut dapat berdampak buruk bagi fisik, psikis, sosial, dan lingkungan. Tingkat pemakaian dapat berupa coba-coba, sosial, situasional
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, jenis-jenis, dan dampak penggunaan narkoba. Jenis-jenis narkoba yang dijelaskan meliputi opium, morfin, heroin, ganja, dan kokain beserta efek sampingnya. Dampak penggunaan narkoba dapat terlihat pada tingkat fisik, psikis, dan sosial penggunanya. Dokumen juga memberikan tips menolak penawaran narkoba dan cara mengobati pengguna n
Toksikologi obat-obatan (Napza) membahas definisi, jenis, sumber, klasifikasi, efek, cara penggunaan, dan gejala Napza serta pencegahannya. Napza terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kejiwaan. Jenisnya terbagi menjadi alami, sintesis, pil, bubuk, cairan, dan lainnya. Pencegahannya meliputi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prevalensi pengguna narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun, jenis-jenis narkotika dan psikotropika beserta bahaya kesehatan yang ditimbulkannya, serta beberapa tips untuk mencegah penggunaan narkoba.
Dokumen ini membahas tentang zat adiktif dan psikotropika, termasuk jenis-jenisnya seperti ganja, opium, kokain, alkohol, dan psikotropika seperti LSD dan amfetamin. Dampak negatif dari penyalahgunaan zat-zat tersebut juga dijelaskan, serta upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dadah dan efeknya pada manusia, termasuk dadah narkotik seperti heroin, dadah penekan sistem saraf pusat seperti barbiturat, dadah perangsang seperti kokain, dan halusinogen seperti LSD. Efek yang dijelaskan meliputi rasa seronok, mengantuk, halusinasi, dan ketergantungan fisik dan psikologis. Dokumen ini bertujuan memberikan edukasi mengen
Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda dengan memberikan variasi pada konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan profil belajar, minat, dan kecerdasan masing-masing siswa. Strategi ini memberikan fokus pada individu siswa dan menggunakan penilaian formatif sebagai umpan balik untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah bahwa dokumen tersebut memberikan panduan pelatihan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) untuk bengkel yang mencakup tujuan pelatihan untuk memahami peraturan K3L, menerapkannya di bengkel, dan meningkatkan ilmu tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan peraturan perundang-undangan terkait K3L serta prinsip-prinsip dasar manajemen ris
Tarjuni -PKKR kelas XI - SMKN Cipatujah- Sistem Wiper - April2022.pptxtarjunijuni
Dokumen tersebut membahas sistem penghapus dan pembasuh kaca pada kendaraan ringan, yang terdiri atas bilah penghapus, motor penggerak, sensor hujan, dan kontrol unit. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk membersihkan kaca depan dan belakang dari air hujan dan kotoran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
3. - Kurang lebih tahun 2000 SM di Samaria ditemukan sari bunga opion
atau kemudian lebih dikenal dengan nama opium ( candu =papavor
somniferum ). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di
atas ketinggian 500 m di atas permukaan laut.
- Penyebaran selanjutnya adalah ke daerah India, China, dan wilayah-
wilayah Asia lainnya.
1. Sejarah Awal
- Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich
Wilhelim menemukan modifikasi candu yg dicampur amoniak yang
dikenal dengan nama Morphin (diambil dari nama dewa Yunani =
Morpheus.
- Tahun 1856 sewaktu pecah perang saudara di AS,Morphin digunakan
utk penghilang rasa sakit akibat luka – luka perang.
- Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London
merebus cairan morphin dgn asam anhidrat campuran ini membawa
efek ketika diuji pada anjing : memberi reaksi tiarap,
takut,mengantuk, dan muntah – muntah.
T&R
4. - Tahun 1898 pabrik obat “Bayer” memproduksi obat
tersebut dengan nama Heroin sebagai obat resmi
penghilang rasa sakit.
- Kokain biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan
TBC
- Kemajuan Teknologi memungkinkan candu tsb dijual dalam
bentuk obat – obatan setelah diberi campuran – campuran
khusus dan jenisnya pun bertambah banyak seperti :
ecstasy dan putau
- Pada zaman penjajahan Jepang legalitas tsb dihapuskan.
- Setelah kemerdekaan Pemerintah Indonesia membuat
larangan produksi,penggunaan dan pendistribusian obat-2
terlarang.
T&R
5. RAGAM & JENIS NARKOBA
(NARkotika, psiKOtropika &
BAhan adiktif)
T&R
6. NARKOTIKA
• Arti
Narkotika, adalah zat/obat dari tanaman, bukan
tanaman, sintetis & semi sintetis yg dpt
menyebabkan penurunan & perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi rasa nyeri & dapat
menimbulkan ketergantungan
• Penggolongan Narkotika :
a. Golongan I
1) Paper Somniterum (Ganja)
2) Canabis Sativa (Candu)
3) Cocain
4) Heroin (Putau)
5) LSD (Lesergid Acid)
6) MDMA (Metyl Dioxi Met Ampetamine) / (extasi)
7) Psilosipin
8) Ampetamin (sabu)
9) Opium
T&R
7. b. Golongan II
1) Morphine
2) Metadon
3) Petidin
c. Golongan III
1) Etyl Morphine
2) Codein
3) Codipront
T&R
8. PSIKOTROPIKA
• Arti
– Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku
Terdiri dari 4 golongan (I, II, III dan IV)
Dengan adanya UU No.35/2009 tentang narkotika, maka
golongan I dan II ditarik kedalam golongan Narkotika
Gol I : LSD, MDMA, dan PSILOSIDIN
Gol II : Ampetamin, Dexampetamin dan Metampetamin
Gol III : Amobarbital, Siklobarbital, Pentobarbital dan
Brutenorpin (Subutex)
Gol IV : Alloberbital, Alprazolam, Barbital, Diazepam,
Nitrazepam, Nimetazepam (Havy-Pipe), Lorazepam,
Bromazepam, Klordiazepoxide, Klobazam
T&R
9. • Nama yang sering digunakan
– Xana x (Alprazolam)
– Valium (Diazepam)
– Braxidin (Klordiazepoxida)
– Firsium (Klobazam)
– Lexotan (Bromazepam)
– Neurogen (Klordiazepozida)
T&R
10. BAHAN ADIKTIF
• Arti
– Zat Adiktif adalah bahan yang penggunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan psikis (psl 1
UU no.23/1992 ttg Kesehatan)
– Bahan Adiktif adalah arti yg lebih luas dari zat
adiktif termasuk bhn baku pembuat narkoba
yakni prekursor (psl 101 UU no. 22/1997 ttg
Narkotika)
• Contoh
– Alkohol Miras (Brandy, Vodca, Wine, Wisky,
Cognac, dll)
– Pelarut (Solvent) Lem Aibon, Thinerbau Khas
& menguap
– Bhn Adiktif Ringan : Nikotin (rokok), Kafein (kopi,
teh, coklat, dll)
• Akibat :
– Menimbulkan Alkoholisme (stimulasi, halusinasi,
paranoid, dll)
– Kehilangan kendali, kesadaran, pelupa, depresi
(utk solvent)
T&R
11. DAMPAK BURUK PENYALAHGUNA NARKOBA
• Mereka yang mengkonsumsi Narkoba akan mengalami
gangguan mental organik atau gangguan mental dan
perilaku
• Gangguan tersebut (GMO/GMP) disebabkan karena
narkoba mengganggu sistem atau fungsi
Neurotransmiter pada susunan saraf pusat (otak) yang
mengakibatkan terganggunya fungsi berfikir, serta
berakibat kelainan penampilan fisik (Psikososial)
• Dampak lain yaitu HIV / AIDS
T&R
12. OPIATE (HEROIN/PUTAW)
1. Gejala Fisik
- Pupil mata mengecil atau melebar
- Lemah tiada tenaga/lesu (Retardasi Psikomotor)
- Bicara Cadel
- Mengantuk atau tudur
2. Gejala Psikologik
- Euporia, rasa gembira tanpa sebab (aneh) atau sebaliknya Disporia
- Apatis
- Gangguan pemusatan perhatian atau konsentrasi
- Daya ingat menurun
3. Gejala Perilaku Maladaptif
- ketakutan
- kecurigaan
- gangguan menilai realitas,
- gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
T&R
13. 4. Gejala putus opiate (sakau)
- Air mata berlebihan
- cairan hidung berlebihan
- pupil mata melebar
- keringat berlebihan
- mual, muntah, diare
- banyak menguap
- tekanan dara naik
- jantung berdebar-debar
- demam
- sukar tidur (insomnia)
- nyeri otot dan tulang belulang
- nyeri kepala
- mudah marah
- emosional dan agresif
LANJUTAN
T&R
15. GANJA/CIMENG
a. Gejala Fisiologi
- Jantung berdebar-debar
b. Gejala Psikologik
- Euporia, rasa gembira tanpa sebab
- Halusinasi dan delusi (waham, yaitu keyakinan yang tidak rasional)
- Perasaaan waktu berlalu dengan lambat (misalnya 10 menit dirasakan
1 jam)
- Acuh tak acuh (apatis)
c. Gejala Fisik
- Mata Merah
- Nafsu makan bertambah
- Mulut kering
d. Gangguan Perilaku
- Perilaku mal adaptif contohnya ketakutan, kecurigaan gangguan
menilai realitas gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
T&R
17. AMPHETAMINE (SHABU-SHABU, EXTACY)
1. Gejala Psikologik
- Agitasi Psikomotor (hiperaktif, tidak dapat diam, tripping)
- Rasa gembiara yang berlebihan (elation)
- Rasa harga diri yang meningkat
- Banyak bicara
- Kewaspadaan maningkat
- Halusinasi penglihatan
2. Gejala fisik
- Jantung berdebar-debar
- Pupil mata melebar
- Tekanan darah naik
- Keringat berlebihan atau rasa kedinginan
- mual, muntah
T&R
18. 3. Gangguan Perilaku
- Perkelahian
- Gangguan daya nilai realitas
- Gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
4. Gangguan Waham (Dilusi) Amphetamine
- Waham Kejar (paranoid)
- Kecurigaan terhadap lingkungan sekitar yang menyangkut dirinya
sendiri
- Agresifitas dan sikap bermusuhan
- Kecemasan dan kegelisahan
- Agitasi Psikomotor
5. Gejala Putus Zat Amphetamine yaitu apabila konsumsi dihentikan
- Alam perasaan depresif (murung, sedih, tidak dapat merasa senang,
keinginan bunuh diri)
- Rasa lelah, lesu, tidak berdaya, kehilangan semangat
- Gangguan tidur
- Ganggung mimpi bertambah
T&R
21. KOKAIN
1. Gejala Psikologik
- Gelisah, tidak dapat diam serta agitatif
- Rasa Gembira (elation)
- Rasa Harga diri meningkat (grandiosity)
- Banyak bicara
- Kewaspadaan maningkat (kecurigaan, prasangka buruk, paranoid)
2. Gejala Fisik
- Jantung berdebar-debar
- Pupil mata melebar
- Tekanan darah naik
- Keringat berlebihan atau merasa kedinginan
- Mual dan muntah
T&R
22. 3. Gejala Perilaku Maladaptif
- perekelahian
- gangguan daya nilai realitas
- gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
4. Gejala Putus zat kokain apabila konsumsi dihentikan :
- Alam perasaan depresif (murung, sedih, tidak dapat merasa senang,
keinginan bunuh diri)
- Rasa lelah, lesu, tidak berdaya, keinginan bunuh diri)
- Gangguan tidur
- Gangguan mimpi bertambah
T&R
25. Human
Immuno-
deficiency
Virus
Virus hanya dapat
menginfeksi manusia
Virus, membuat tubuh
manusia turun sistem
kekebalannya ,
sehingga tubuh gagal
melawan infeksi
Virus,karakteristiknya
mereproduksi diri
sendiri didalam sel
manusia
Banyak dalam Darah - Cairan Sperma - Cairan Vagina
AIDS = ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROM
HIV+ AIDS
T&R
26.
27.
28.
29.
30. PENYELENGGARA PROGRAM TERAPI DAN REHABILITASI
PENYALAHGUNA NARKOBA
• Pemerintah : Melalui penyelenggaraan program dg sistem panti di
pusat-pusat rehabilitasi milik pemerintah serta penyelenggaraan
program program T&R berbasis masyarakat dengan sistem luar
panti. Pusat terapi & rehabilitasi milik Pemerintah Provinsi Jawa
Barat antara lain: Balai Pemulihan Sosial Pamardi Putera (Dinas
Sosial Prov. Jabar) dan Unit Napza “Rumah Palma” RSJ Provinsi
Jawa Barat.
• Non Pemerintah : Melalui penyelenggaraan program dg sistem panti
di pusat-pusat rehabilitasi milik swasta atau yang dikelola oleh
perorangan serta penyelenggaraan program T&R berbasis
masyarakat dengan sistem luar panti (outreach dan pendampingan).
Pusat terapi & rehabilitasi milik swasta di Jawa Barat antara lain:
Pusat Rehabilitasi Rumah Cemara, Pusat Rehabilitasi Sekar Mawar,
Pondok Pesantren Inabah, dsb.
T&R
31. TERAPI DAN REHABILITASI
TAHAPAN REHABILITASI :
I. Treatment
II. Tahap Stabilitasi
III. Rehabilitasi
IV. Pasca Rehabiltasi
T&R
32. I. Treatment
• Detox dengan abrupt witdrawal (cold turkey)
dihentikan tiba-tiba dibiarkan sakaw
dijauhkan dari bahan yang membahayakan dibiarkan jera
• Detox Simstomatis
sama dengan Cold Turkey Terapi diberikan obat-obat
symtomatik = analgetik
antinausea/anti mual, anti diare dll penenang
• Detox Substitusi
diberi obat-obatan agonis/sejenis
diberi narkoba dengan efek samping lebih sedikit ( metadon,
subutex, kodein dll.)
T&R
33. • Detox antagonis
diberikan obat tidur atau obat-obatan antagonis = nalrexon
(diharapkan obatnya hilang)
• Detox dipercepat
menggunakan anastesi ringan (ditidurkan / dibius)
• Detox Cepat (ICU)
II. Tahap Stabilitasi
Terjadi craving (nagih) diberikan obat
tranqulizer / anti depresi
T&R
34. III. Rehabilitasi
Kesehatannya dipantau
Sosial, agama
Diberi kesibukan / kegiatan
Diberi keterampilan
IV. Pasca Rehab (Aftercare)
Dipantau (aftercare), diberikan kegiatan dan
keterampilan diperlukan support dari
keluarga/lingkungan maupun pemerintah
T&R