SlideShare a Scribd company logo
1
Systems and Microfinance Technology
Pertemuan 2
4/27/2023
2
INTRODUCTION
Dunia keuangan mikro sangat beragam dan berkembang terus. Meskipun istilah kredit mikro
sudah ada sejak 25 tahun yang lalu, tapi awalnya hanya dipakai untuk skema-skema
pinjaman eksternal yang diimplementasikan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Saat ini, keuangan mikro menyangkut bermacam struktur kepemilikan dan pengelolaan,
sumber pembiayaan, tingkat pengaturan ekternal, motivasi, jasa yang mungkin disediakan
dan berbagai tingkat keberhasilan.
4
Pokok Bahasan
1. Tipologi lembaga keuangan mikro (LKM)
2. Implikasi dari bentuk lembaga
3. Perpindahan dari satu bentuk lembaga ke lembaga lain
4. Mengkombinasikan beberapa bentuk lembaga
4
Tipologi LKM
Analisis atas pasar keuangan menunjukkan bahwa ada tiga jenis penyedia layanan keuangan
mikro:
 Lembaga Keuangan Formal tidak hanya menjadi subyek hukum umum, tetapi juga subyek
ketentuan dan pengawasan dari Bank Sentral, Menteri Keuangan atau dinas terkait
 Lembaga Semiformal adalah lembaga yang terdaftar dan menjadi subyek semua hukum
umum yang relevan, tetapi biasanya tidak di bawah pengawasan otoritas perbankan atau
lembaga keuangan. Dengan kata lain, lembaga mendapat ijin dari pemerintah, tetapi diawasi
oleh dewan direkturnya, asosiasi atau pemangku kepentingan yang lain.
 Penyedia Layanan Informal umumnya tidak tercatat atau diakui oleh lembaga pemerintah
dan hanya diawasi oleh anggota atau komunitas yang mereka layani
4
Contoh LKM
Formal Semiformal Informal
Bank Umum LSM Model “Bank Desa”
Bank Pembangunan
Bank Tabungan
Koperasi Kredit (Credit Union)
Koperasi Simpan-Pinjam
Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM)
Lembaga-Keuangan
bukan-Bank
Perusahaan Swasta
Asosiasi Jasa Keuangan
(FSA)
Perusahaan Pembiayaan Arisan (ROSCA)
Perusahaan Sewa-Guna-
Usaha (Leasing)
Arisan tidak-bergulir
(ASCA)
Perusahaan Asuransi
Kelompok Pemakaman
Rumah Gadai
Pelepas Uang
Perorangan
4
Contoh LKM
Turun ke bawah Naik ke atas Bank Keuangan Mikro
 Sogebank, Haiti
 Equity Building Society,
Kenya
 Banco del Pacifico,
Ekuador
 Kingdom Bank,
Zimbabwe
 FINADEV, Benin
 Bandesarrollo, Chile
 Hatton National Bank,
Sri Lanka
 Mibanco (sebelumnya ACP),
Peru
 K-Rep Bank, Kenya
 CARD Rural Bank, Filipina
 ACLEDA Bank, Cambodia
 BancoADEMI, Republik
Dominika
 NirdhanUtthan Bank,Nepal
 Micro Enterprise Bank
(MEB)
 NovoBanco,
Mozambique
 ProCredit Bank, di
seluruh Eropa Timur
dan Asia Tengah
Contoh Bank Umum Swasta yang Melayani Keuangan Mikro
4
Kekuatan & Kelemahan
LKM Formal LKM Semiformal LKM informal
Keuntungan,
kekuatan
dan
manfaat
Keberlanjutan: Pemilik
cenderung bekerja karena
keuntungan, menciptakan insentif
untuk meningkatkan efisiensi dan
menurunkan biaya. Lingkup:
Status yang diatur kadang kadang
menjadi prasyarat untuk
menawarkan jasa tabungan yang
bernilai. Keluasan: Potensi yang
besar untuk mengakses
penyertaan komersial atau kredit,
dan memobilisasi tabungan, untuk
membiayai pertumbuhan lebih
besar. Mampu untuk melayani
lebih banyak orang dan
menawarkan kredit lebih luas
sejalan dengan berkembangnya
nasabah.
Nilai/manfaat: dapat
meningkatkan staf dan sistem,
sehingga memungkinkan untuk
menawarkan jasa yang disesuaikan
kebutuhan.
Kedalaman: Dapat fokus kepada
layanan kepada pasar masyarakat
miskin karena perhatian pada
keuntungan lebih rendah. Subsidi
membantu mengurangi biaya untuk
menjangkau pasar yang sulit dan
mahal.. Lingkup: Kadang kadang
inovatif; LKM semiformal tidak
dibatasi oleh peraturan; dapat
memperoleh akses dana dan
bantuan teknis untuk uji coba.
Nilai/manfaat: Layanan biasanya
mudah diakses, dekat dengan
rumah tinggal dan lokasi kerja pasar
sasaran
Biaya: Layanan biasanya lebih
murah dibandingkan alternatif
lain.
Kedalaman: Dapat menjangkau
daerah terpencil. Pada umumnya
kelompok ini menjangkau
perempuan yang mungkin tidak
merasa nyaman berhubungan
dengan lembaga formal.
Keluasan: Promosi dari bank
desa atau kelompok swadaya
masyarakat dapat mencapai skala
yang signifikan dengan biaya
operasi yang relatif kecil.
Lingkup: Bebas dari peraturan
dan organisasi yang membawahi
LKM, kelompok dapat
bereksperimen dengan produk
baru.
Nilai/manfaat: Pendapatan
bunga tetap dalam kelompok;
produk dapat disesuaikan dengan
kebutuhan bila kelompok memiliki
kapasitas yang memadai.
4
Kekuatan & Kelemahan
K
e
n
d
al
a,
k
et
er
b
at
as
a
n,
t
ant
a
n
g
a
n
Keberlanjutan: Pemilik
cenderung bekerja karena
keuntungan, menciptakan insentif
untuk meningkatkan efisiensi dan
menurunkan biaya. Lingkup:
Status yang diatur kadang kadang
menjadi prasyarat untuk
menawarkan jasa tabungan yang
bernilai. Keluasan: Potensi yang
besar untuk mengakses
penyertaan komersial atau kredit,
dan memobilisasi tabungan, untuk
membiayai pertumbuhan lebih
besar. Mampu untuk melayani
lebih banyak orang dan
menawarkan kredit lebih luas
sejalan dengan berkembangnya
nasabah.
Nilai/manfaat: dapat
meningkatkan staf dan sistem,
sehingga memungkinkan untuk
menawarkan jasa yangdisesuaikan
kebutuhan.
Kedalaman: Dapat fokus kepada
layanan kepada pasar masyarakat
miskin karena perhatian pada
keuntungan lebih rendah. Subsidi
membantu mengurangi biaya untuk
menjangkau pasar yang sulit dan
mahal.. Lingkup: Kadang kadang
inovatif; LKM semiformal tidak
dibatasi oleh peraturan; dapat
memperoleh akses dana dan
bantuan teknis untuk uji coba.
Nilai/manfaat: Layanan biasanya
mudah diakses, dekat dengan
rumah tinggal dan lokasi kerja pasar
sasaran
Biaya: Layanan biasanya lebih
murah dibandingkan alternatif
lain.
Kedalaman: Dapat menjangkau
daerah terpencil. Pada umumnya
kelompok ini menjangkau
perempuan yang mungkin tidak
merasa nyaman berhubungan
dengan lembaga formal.
Keluasan: Promosi dari bank
desa atau kelompok swadaya
masyarakat dapat mencapai skala
yang signifikan dengan biaya
operasi yang relatif kecil.
Lingkup: Bebas dari peraturan
dan organisasi yang membawahi
LKM, kelompok dapat
bereksperimen dengan produk
baru.
Nilai/manfaat: Pendapatan
bunga tetap dalam kelompok;
produk dapat disesuaikan dengan
kebutuhan bila kelompok memiliki
kapasitas yang memadai.
4
Menggabungkan Bentuk Kelembagaan
Kotak 3.5 Merger yang Berhasil di Bosnia dan Herzegovina
Proyek Inisiatif Lokal (LIP) dirancang tahun 1996 sebagai bagian dari bantuan yang diberikan
oleh Bank Dunia untuk pemulihan pascaperang dan rekonstruksi ekonomi di Bosnia dan
Herzegovina (B&H). Selama tahun tersebut, kesepakatan ditandatangani dengan 17 LSM
yang telah menyediakan layanan kredit mikro untuk menerima pinjaman bagi pelaksanaan
kredit, hibah untuk biaya operasional dan bantuan teknis. Setelah audit proyek paruh
waktu di tahun 1998 disimpulkan bahwa sebagian besar mitra memiliki portofolio yang
memadai dan tingkat pelunasan yang baik, tetapi beberapa tidak dapat bertahan pada
jangka panjang tanpa adanya subsidi. Berdasarkan temuan ini, manajemen LIP memutuskan
untuk memperbaiki kontrak di 9 organisasi.
Organisasi yang gagal untuk memperpanjang bantuan mulai melakukan negosiasi merger
dengan 8 organisasi lain. Dua lembaga telah tutup, dua lagi memilih untuk beroperasi
secara independen, dan lima akhirnya merger dengan salah satu lembaga yang telah
memperoleh pembiayaan. Proses sesungguhnya lebih merupakan pengambilalihan (take
over) dibandingkan dengan merger, karena lembaga yang mengambil alih dalam banyak
kasus tidak hanya mengambil alih staf, portofolio dan aset lain, tetapi juga kerugian
organisasi. Sembilan puluh persen dari dana ini akan terbayar dalam setahun. Seluruh
dari delapan organisasi yang menerima dana yang diperbarui, termasuk organisasi yang
mengambil alih organisasi lain, saat ini tercatat di bawah hukum organisasi keuangan mikro
(MCO) yang diberlakukan mulai Juni 2000. Tujuh dari delapan organisasi telah mencapai
kemandirian keuangan secara penuh.
Sumber: diangkat dari McGarter, 2002)
4
Point-Point
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to 2. Tipologi Microfinance.ppt

Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
risnadica
 
Pola pinjaman : Qardh.pptx
Pola pinjaman : Qardh.pptxPola pinjaman : Qardh.pptx
Pola pinjaman : Qardh.pptx
SantiKesuma
 
Pembangunan sektor keuangan
Pembangunan sektor keuanganPembangunan sektor keuangan
Pembangunan sektor keuangan
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis BaruBab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Barumsahuleka
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Lulu Wildatiumi
 
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
intandwik_
 
Manajemen arus kas
Manajemen arus kasManajemen arus kas
Manajemen arus kas
Konsultan @ukmid
 
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpananDamayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
https://wartawatikeuangan.blogspot.com/
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
sucimeidianapratiwi
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docx
MartunisSyarra
 
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitasImplementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
An Nisbah
 
Pertemuan 11 permodalan jangka panjang
Pertemuan 11 permodalan jangka panjangPertemuan 11 permodalan jangka panjang
Pertemuan 11 permodalan jangka panjang
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas
padlah1984
 
Koperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinanceKoperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinancexero9
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
firman afriansyah
 
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxBAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
elianilamsari
 
sumber sumber keuangan perusahaan
sumber sumber keuangan perusahaansumber sumber keuangan perusahaan
sumber sumber keuangan perusahaan
ayudya fitri
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Akadusyifa .
 

Similar to 2. Tipologi Microfinance.ppt (20)

Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
 
Pola pinjaman : Qardh.pptx
Pola pinjaman : Qardh.pptxPola pinjaman : Qardh.pptx
Pola pinjaman : Qardh.pptx
 
Pembangunan sektor keuangan
Pembangunan sektor keuanganPembangunan sektor keuangan
Pembangunan sektor keuangan
 
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis BaruBab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
 
00091
0009100091
00091
 
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
 
Manajemen arus kas
Manajemen arus kasManajemen arus kas
Manajemen arus kas
 
Banking islamic prospect and problem
Banking islamic prospect and problemBanking islamic prospect and problem
Banking islamic prospect and problem
 
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpananDamayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docx
 
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitasImplementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
 
Pertemuan 11 permodalan jangka panjang
Pertemuan 11 permodalan jangka panjangPertemuan 11 permodalan jangka panjang
Pertemuan 11 permodalan jangka panjang
 
11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas
 
Koperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinanceKoperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinance
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
 
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxBAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
 
sumber sumber keuangan perusahaan
sumber sumber keuangan perusahaansumber sumber keuangan perusahaan
sumber sumber keuangan perusahaan
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
 

More from reisa dyasvaro zulanda putri

10. MICROFINANCE REGULATION.ppt
10. MICROFINANCE REGULATION.ppt10. MICROFINANCE REGULATION.ppt
10. MICROFINANCE REGULATION.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 
13. Model Bisnis Fintech.ppt
13. Model Bisnis Fintech.ppt13. Model Bisnis Fintech.ppt
13. Model Bisnis Fintech.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 
7. Regulasi Sandbox.ppt
7. Regulasi Sandbox.ppt7. Regulasi Sandbox.ppt
7. Regulasi Sandbox.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 
8. Blockchain.ppt
8. Blockchain.ppt8. Blockchain.ppt
8. Blockchain.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 
3. Tipologi Fintech.ppt
3. Tipologi Fintech.ppt3. Tipologi Fintech.ppt
3. Tipologi Fintech.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 
2. Microfinance.ppt
2. Microfinance.ppt2. Microfinance.ppt
2. Microfinance.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 
7. RESIKO LKM.ppt
7. RESIKO LKM.ppt7. RESIKO LKM.ppt
7. RESIKO LKM.ppt
reisa dyasvaro zulanda putri
 

More from reisa dyasvaro zulanda putri (8)

10. MICROFINANCE REGULATION.ppt
10. MICROFINANCE REGULATION.ppt10. MICROFINANCE REGULATION.ppt
10. MICROFINANCE REGULATION.ppt
 
13. Model Bisnis Fintech.ppt
13. Model Bisnis Fintech.ppt13. Model Bisnis Fintech.ppt
13. Model Bisnis Fintech.ppt
 
7. Regulasi Sandbox.ppt
7. Regulasi Sandbox.ppt7. Regulasi Sandbox.ppt
7. Regulasi Sandbox.ppt
 
8. Blockchain.ppt
8. Blockchain.ppt8. Blockchain.ppt
8. Blockchain.ppt
 
3. Tipologi Fintech.ppt
3. Tipologi Fintech.ppt3. Tipologi Fintech.ppt
3. Tipologi Fintech.ppt
 
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
 
2. Microfinance.ppt
2. Microfinance.ppt2. Microfinance.ppt
2. Microfinance.ppt
 
7. RESIKO LKM.ppt
7. RESIKO LKM.ppt7. RESIKO LKM.ppt
7. RESIKO LKM.ppt
 

Recently uploaded

PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (18)

PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 

2. Tipologi Microfinance.ppt

  • 1. 1 Systems and Microfinance Technology Pertemuan 2 4/27/2023
  • 2. 2 INTRODUCTION Dunia keuangan mikro sangat beragam dan berkembang terus. Meskipun istilah kredit mikro sudah ada sejak 25 tahun yang lalu, tapi awalnya hanya dipakai untuk skema-skema pinjaman eksternal yang diimplementasikan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM). Saat ini, keuangan mikro menyangkut bermacam struktur kepemilikan dan pengelolaan, sumber pembiayaan, tingkat pengaturan ekternal, motivasi, jasa yang mungkin disediakan dan berbagai tingkat keberhasilan.
  • 3. 4 Pokok Bahasan 1. Tipologi lembaga keuangan mikro (LKM) 2. Implikasi dari bentuk lembaga 3. Perpindahan dari satu bentuk lembaga ke lembaga lain 4. Mengkombinasikan beberapa bentuk lembaga
  • 4. 4 Tipologi LKM Analisis atas pasar keuangan menunjukkan bahwa ada tiga jenis penyedia layanan keuangan mikro:  Lembaga Keuangan Formal tidak hanya menjadi subyek hukum umum, tetapi juga subyek ketentuan dan pengawasan dari Bank Sentral, Menteri Keuangan atau dinas terkait  Lembaga Semiformal adalah lembaga yang terdaftar dan menjadi subyek semua hukum umum yang relevan, tetapi biasanya tidak di bawah pengawasan otoritas perbankan atau lembaga keuangan. Dengan kata lain, lembaga mendapat ijin dari pemerintah, tetapi diawasi oleh dewan direkturnya, asosiasi atau pemangku kepentingan yang lain.  Penyedia Layanan Informal umumnya tidak tercatat atau diakui oleh lembaga pemerintah dan hanya diawasi oleh anggota atau komunitas yang mereka layani
  • 5. 4 Contoh LKM Formal Semiformal Informal Bank Umum LSM Model “Bank Desa” Bank Pembangunan Bank Tabungan Koperasi Kredit (Credit Union) Koperasi Simpan-Pinjam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lembaga-Keuangan bukan-Bank Perusahaan Swasta Asosiasi Jasa Keuangan (FSA) Perusahaan Pembiayaan Arisan (ROSCA) Perusahaan Sewa-Guna- Usaha (Leasing) Arisan tidak-bergulir (ASCA) Perusahaan Asuransi Kelompok Pemakaman Rumah Gadai Pelepas Uang Perorangan
  • 6. 4 Contoh LKM Turun ke bawah Naik ke atas Bank Keuangan Mikro  Sogebank, Haiti  Equity Building Society, Kenya  Banco del Pacifico, Ekuador  Kingdom Bank, Zimbabwe  FINADEV, Benin  Bandesarrollo, Chile  Hatton National Bank, Sri Lanka  Mibanco (sebelumnya ACP), Peru  K-Rep Bank, Kenya  CARD Rural Bank, Filipina  ACLEDA Bank, Cambodia  BancoADEMI, Republik Dominika  NirdhanUtthan Bank,Nepal  Micro Enterprise Bank (MEB)  NovoBanco, Mozambique  ProCredit Bank, di seluruh Eropa Timur dan Asia Tengah Contoh Bank Umum Swasta yang Melayani Keuangan Mikro
  • 7. 4 Kekuatan & Kelemahan LKM Formal LKM Semiformal LKM informal Keuntungan, kekuatan dan manfaat Keberlanjutan: Pemilik cenderung bekerja karena keuntungan, menciptakan insentif untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya. Lingkup: Status yang diatur kadang kadang menjadi prasyarat untuk menawarkan jasa tabungan yang bernilai. Keluasan: Potensi yang besar untuk mengakses penyertaan komersial atau kredit, dan memobilisasi tabungan, untuk membiayai pertumbuhan lebih besar. Mampu untuk melayani lebih banyak orang dan menawarkan kredit lebih luas sejalan dengan berkembangnya nasabah. Nilai/manfaat: dapat meningkatkan staf dan sistem, sehingga memungkinkan untuk menawarkan jasa yang disesuaikan kebutuhan. Kedalaman: Dapat fokus kepada layanan kepada pasar masyarakat miskin karena perhatian pada keuntungan lebih rendah. Subsidi membantu mengurangi biaya untuk menjangkau pasar yang sulit dan mahal.. Lingkup: Kadang kadang inovatif; LKM semiformal tidak dibatasi oleh peraturan; dapat memperoleh akses dana dan bantuan teknis untuk uji coba. Nilai/manfaat: Layanan biasanya mudah diakses, dekat dengan rumah tinggal dan lokasi kerja pasar sasaran Biaya: Layanan biasanya lebih murah dibandingkan alternatif lain. Kedalaman: Dapat menjangkau daerah terpencil. Pada umumnya kelompok ini menjangkau perempuan yang mungkin tidak merasa nyaman berhubungan dengan lembaga formal. Keluasan: Promosi dari bank desa atau kelompok swadaya masyarakat dapat mencapai skala yang signifikan dengan biaya operasi yang relatif kecil. Lingkup: Bebas dari peraturan dan organisasi yang membawahi LKM, kelompok dapat bereksperimen dengan produk baru. Nilai/manfaat: Pendapatan bunga tetap dalam kelompok; produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan bila kelompok memiliki kapasitas yang memadai.
  • 8. 4 Kekuatan & Kelemahan K e n d al a, k et er b at as a n, t ant a n g a n Keberlanjutan: Pemilik cenderung bekerja karena keuntungan, menciptakan insentif untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya. Lingkup: Status yang diatur kadang kadang menjadi prasyarat untuk menawarkan jasa tabungan yang bernilai. Keluasan: Potensi yang besar untuk mengakses penyertaan komersial atau kredit, dan memobilisasi tabungan, untuk membiayai pertumbuhan lebih besar. Mampu untuk melayani lebih banyak orang dan menawarkan kredit lebih luas sejalan dengan berkembangnya nasabah. Nilai/manfaat: dapat meningkatkan staf dan sistem, sehingga memungkinkan untuk menawarkan jasa yangdisesuaikan kebutuhan. Kedalaman: Dapat fokus kepada layanan kepada pasar masyarakat miskin karena perhatian pada keuntungan lebih rendah. Subsidi membantu mengurangi biaya untuk menjangkau pasar yang sulit dan mahal.. Lingkup: Kadang kadang inovatif; LKM semiformal tidak dibatasi oleh peraturan; dapat memperoleh akses dana dan bantuan teknis untuk uji coba. Nilai/manfaat: Layanan biasanya mudah diakses, dekat dengan rumah tinggal dan lokasi kerja pasar sasaran Biaya: Layanan biasanya lebih murah dibandingkan alternatif lain. Kedalaman: Dapat menjangkau daerah terpencil. Pada umumnya kelompok ini menjangkau perempuan yang mungkin tidak merasa nyaman berhubungan dengan lembaga formal. Keluasan: Promosi dari bank desa atau kelompok swadaya masyarakat dapat mencapai skala yang signifikan dengan biaya operasi yang relatif kecil. Lingkup: Bebas dari peraturan dan organisasi yang membawahi LKM, kelompok dapat bereksperimen dengan produk baru. Nilai/manfaat: Pendapatan bunga tetap dalam kelompok; produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan bila kelompok memiliki kapasitas yang memadai.
  • 9. 4 Menggabungkan Bentuk Kelembagaan Kotak 3.5 Merger yang Berhasil di Bosnia dan Herzegovina Proyek Inisiatif Lokal (LIP) dirancang tahun 1996 sebagai bagian dari bantuan yang diberikan oleh Bank Dunia untuk pemulihan pascaperang dan rekonstruksi ekonomi di Bosnia dan Herzegovina (B&H). Selama tahun tersebut, kesepakatan ditandatangani dengan 17 LSM yang telah menyediakan layanan kredit mikro untuk menerima pinjaman bagi pelaksanaan kredit, hibah untuk biaya operasional dan bantuan teknis. Setelah audit proyek paruh waktu di tahun 1998 disimpulkan bahwa sebagian besar mitra memiliki portofolio yang memadai dan tingkat pelunasan yang baik, tetapi beberapa tidak dapat bertahan pada jangka panjang tanpa adanya subsidi. Berdasarkan temuan ini, manajemen LIP memutuskan untuk memperbaiki kontrak di 9 organisasi. Organisasi yang gagal untuk memperpanjang bantuan mulai melakukan negosiasi merger dengan 8 organisasi lain. Dua lembaga telah tutup, dua lagi memilih untuk beroperasi secara independen, dan lima akhirnya merger dengan salah satu lembaga yang telah memperoleh pembiayaan. Proses sesungguhnya lebih merupakan pengambilalihan (take over) dibandingkan dengan merger, karena lembaga yang mengambil alih dalam banyak kasus tidak hanya mengambil alih staf, portofolio dan aset lain, tetapi juga kerugian organisasi. Sembilan puluh persen dari dana ini akan terbayar dalam setahun. Seluruh dari delapan organisasi yang menerima dana yang diperbarui, termasuk organisasi yang mengambil alih organisasi lain, saat ini tercatat di bawah hukum organisasi keuangan mikro (MCO) yang diberlakukan mulai Juni 2000. Tujuh dari delapan organisasi telah mencapai kemandirian keuangan secara penuh. Sumber: diangkat dari McGarter, 2002)