Prinsip-prinsip desain grafis meliputi keseimbangan, irama, penekanan, kesatuan, dan hirarki visual. Keseimbangan diperlukan untuk kenyamanan pengamat, irama menghindari kebosanan, penekanan membangun pusat perhatian, kesatuan menciptakan kesan harmoni, dan hirarki visual mengatur urutan fokus pengamatan.
14. 1.Keseimbangan ( Balance)
• Keseimbangan desain diperlukan untuk kenyamanan mata
pengihatan supaya tidak terjadi kegelisahan konsumen ketika melihat
sebuah desain. Maksudnya jika kita melihat sebuah gambar dimana
gambar tersebut telihat kokoh seimbang sisi-sinya maupun dari
porsinya maka kita akan merasakan nyaman dan tidak langsung
beranjak dari gambar tersebut dan terus membaca/mengamati tiap
objek yang ada. Berbeda jika kita melihat sebuah karya yang objeknya
satu sama lain terlihat tidak menyatu dan terkesan berantakan maka
hal tersebut membuat kegelisahan tersendiri dan kita pasti tak lama
akan meninggalkan gambar dan tak ingin mengamati lebih dalam apa
yang ada pada isi gambar/desain. Seperti halnya kita sedang melihat
bangunan yang hendak roboh yang tak lagi sama sisi-sinya maka hal itu
membuat kacau suasana hati dan timbul rasa kegelisahan.
15. • Desain dikatakan seimbang jika obyek pada bagian kanan-kiri, atas-bawah
terkesan sama berat.
Dalam desain, keseimbangan (Balance) dibagi menjadi 2 yaitu,
• 1}. Simetris dan 2}. Asimetris
*Keseimbangan Simetris / formal :
Membagi sama berat masa antara kanan atau kiri, antara atas dan bawah
secara simetris / setara .
*Keseimbangan Asimetris / Informal :
Penyusunan elemen desain yang tidak sama antara sisi kanan dengan kiri
atau atas dengan bawah, namun tetap terasa seimbang
17. 2). Irama (Rhtym)
Irama / ritme ialah : pengulangan gerak /penyusunan bentuk secara berulang-
ulang
Irama di dalam desain ada 2 :
1. Repetisi : elemen yang dibuat secara berulang-ulang dan konsisten.
2. Variasi : Perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran atau
posisi.
• irama diperlukan untuk menghindari kebosanan dan ketidakberaturan
dalam desain.
18. 3). Penekanan (Emphasis)
• Bisa dikatakan juga dominasi/unggulan. Adanya penekanan
dalam desain diperlukan untuk membangun visual sebagai pusat
perhatian (bertujuan menonjolkan salah 1 unsur sebagai pusat
perhatian)
Emphasis bisa didapatkan dengan, 1) kontras (pengaturan gelap-
terang pada warna / permainan warna) 2) Isolasi objek yakni
dengan memisahkan obyek pada kumpulan obyek-obyek yang lain.
3) Penempatan Obyek ditengah (Center of interest).
Dan hal termudah untuk mendapatkan emphasis/penekanan dalam
desain dengan menggunakan ruang kosong agar bidang karya
desain tidak terlalu padat dan konsumen lebih mudah memahami
pesan dari sebuah gambar/desain.
19. 4).Kesatuan (Unity)
•
Yakni prinsip dasar yang paling penting dalam sebuah desain.
Kesatuan didapati Jika salah 1 atau beberapa elemen mempunyai
hubungan warna, raut, arah maka kesatuan akan tercapai. Dan ini kita
sering jumpai pada lembar majalah, katalog, dan lain sebagainya.
Desain bisa dikatakan menyatu bila secara keseluruhan tampak harmonis,
terdapat kesatuan antara tema, tipografi, ilustrasi/foto. Fungsi adanya
Kesatuan (Unity) pada desain adalah supaya sebuah karya desain tidak
terlihat tercerai-berai dan kacau balau, begitupun supaya nyaman
dipandang
20. 5).Hirarki Visual
• Prinsip yang mengatur elemen-element mengikuti perhatian yang
berhubungan secara langsung dengan titik fokus. 3 pertanyaan penting
mengenai hirarki visual adalah :
• Mana yang anda liat pertama ?
• Mana yang anda liat kedua?
• Mana yang anda liat ketiga ?