Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pola pikir dan motivasi berprestasi serta implementasinya dalam kewirausahaan, (2) Beberapa pola pikir dan motivasi berprestasi yang dibahas adalah komitmen total, orientasi peluang, berani mengambil inisiatif, pemecah masalah yang ulet, mencari umpan balik, internal locus of control, dan pencari resiko moderat, (3) Implementasinya
3,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi, universitas mercu buana, 2018
1. KEWIRAUSAHAAN I
Pertemuan ke-3
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan I”
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
Mohamad Mustagfirin (41117120106)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
2. 1. Bagaimana Pola fikir dan motivasi berpertasi
Individu dengan internal locus of control cenderung lebih aktif dalam mengatasi
masalah, percaya diri dan yakin bahwa mereka dapat mengubah lingkungannya,
menggunakan feedback dalam membentuk harapan akan keberhasilan.
Pola Pemikiran dan motif berprestasi:
•Keingingan untuk mengadakan, memperbaiki atau memelihara hubungan yang erat,
hangat dan bersahabat dengan orang lain.
•Perasaan risau bila menghadapi perpisahan dengan orang lain. Dengan perkataan
lain, mempunyai keinginan utuk memulihkan hubungan akrab.
•Keinginan untuk berprestasi atau mementingkan untuk berprestasi dalam kegiatan-
kegiatan yang bersahabat dan bersuka ria, seperti dalam reuni suatu perkumpulan.
•melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain, dan untuk menguasai tugas-
tugas yang menantang.
•Mengerjakan sesuatu yang tidak biasa atau unik dan menginginkan tercapainya
kesuksesan pada berbagai tugas yang dihadapinya.
•Uang, kedudukan, kenyamanan kerja lebih dipandang sebagai bentuk penghargaan
terhadap prestasi yang berhasil dicapai
•Mereka tidak percaya pada nasib baik dan sangat membutuhkan umpan balik
konkrit yang cepat terhadap prestasi mereka.
•berusaha mencapai standar yang tinggi dan menjadikan dirinya unggul serta
mampu bersaing.
2. Implementasi Pola fikir dan motivasi berpertasi
a) Total komitmen. Determinasi dan kesabaran
Seorang wira usaha, terutama pada fase awal membangun bisnis akan memberikan
waktunya sepenuhnya untuk usahanya. Seorang ibu yang berbisnis catering rela
bangun sebelum subuh untuk berbelanja dan memasak. Determinasi, keyakinan
akan bisnis yang dijalani. Tidak peduli pandangan dan cemoohan orang, tak peduli
hasil-hasil jangka pendek, wirausahawan perlu tetap teguh atas keyakinan
menjalankan bisnisnya. Selain itu kesabaran sangat diperlukan, karena umumnya
hasil baru diperoleh dalam jangka waktu lama, sementara dalam jangka pendek ia
perlu mengeluarkan banyak biaya.
3. b) Orientasi peluang dan sasaran
Wirausahawan harus jeli melihat peluang dari setiap perubahan. Bagi orang lain itu
ancaman, bisa saja baginya itu peluang. Sasaran sangat penting karena akan
menjadi motivator bagi sebagian besar pesiis. Hampir sebagian besar psbisnis
sukses punya tujuan yang jelas dalam hidupnya. Tanpa tujuan sulit dibayangkan
seseorang dapat punyamotivasi dan ketahanan dalam dunia bisnis.
c) Berani berinisiatif dan mengambil tanggungjawab pribadi
Keistimeewaan seorang wirausahawan yang tidak dimiliki karyawanadalah
kebebasa. Kebebasan itu tidakl dimaknai sebagai keleluasaanuntuk bertindak
semaunya, melainkan bebas dalam mengambil inisiatifuntuk menjlankan ide-ide
produktif serta berani bertanggung jawabsecara pribadi atas segala akibat dan
dampak dari inisiatifnya itu.
d) Pemecah masalah yang ulet
Menghadapi masalah yang kompleks adalah pekerjaan sehari-hari pebisnis. Mulai
dari aspek pasar, pendanaan, produksi, SDM,ditangai oleh pewirausaha seorang diri.
Hanya keyakinan terhadaptujuan yang membuat wirausahawan mampu mengurai
semuapersoalan yang muncul silih berganti dan mencari solusi-solusi yangcocok.
e) Mencari dan memanfaatkan umpan balik
Wirausahawan harus berpijak pada dunia nyata, dan diunianyata yang paling penting
adalah pelanggan dan karyawan. Ke luar,umpan balik harus terus menerus dicari
dan dimanfaatkandalampengembangan produk dan perbaikan layanan. Ke dalam,
umpan balikkaryawan harus difasilitasi dan dimanfaatkan semaksimal mungkinuntuk
peningkatan kinerja perusahaan.
f) Internal focus of control
Yaitu orang yang terkendali secara internal, yang memilikikeyakinan bahwa nasibnya
sebagian besar tergantung dari dirinyasendiri. Keyakinan yang kuat terhadap
diriinilah yang membuat seorang
wirausahawan banyak berorientasi “bertindak mulai dari diri sendiri,dan sekarang
juga”.
Tindakan-tindakan konkret itulah yang kemudianmenentukan nasibnya.
g) Pencari resiko moderat
4. Wirausaha perlu lebihh berani mengambil resiko disbandingorang kebanyakan.
Dengan keberanian ini ia berani memulai bisnis ataumengembangkannya. Seorang
wirausaha perlu menimbang resikodengan matang. Perilaku orak kanan radikal yang
impulsive sangatberbahaya bagi bisnis. Resiko moderatlah yang diambil
berdasarkanpertimbangan pasar dan sumberdaya yang dimiliki. Kebanyakan
wirausaha memodali sendiri usahanya atau pinjaman yang
harusdipertanggungjawabkan. Perhitungan yang matang atas resiko tetapdiperlukan
tanpa menghilangkan kegairahan melihat ganjaran yangpanas apabila bisnisnya
menghasilkan.
h) Kreatif realistis
Kreativitas bisnis berbeda dengan kreativitas seniman yangsering tak berpijak di
bumi. Kreativitas bisnis harus dapat diterimaoleh masyarakat luas sebagai nilai-nilai
yang memberi manfaat.olehDough Hall, ini disebut orientasi otak seimbang, dapat
berimajinasitapi juga mampu mengimplementasi. Pada kondisi sekarang
yangmenuntut perubahan dan temuan-temuan yang berbeda dengan
yangsebelumnya sudah ada, wirausaha yang kreatif realistis memilikipeluang yang
lebih besar untuk sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Sari Nurlina. 2018. Motivasi Wirausaha.
http://www.academia.edu/6916634/MOTIVASI_WIRAUSAHA_Dos (6 Desembaer
2018)