SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KELOMPOK 1
Macam-Macam Pengobatan
Malaria
1.PENGOBATAN MALARIA
Pengobatan yang diberikan adalah
pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasit yang ada
di dalam tubuh manusia. Tujuan dari
pengobatan radikal adalah untuk mendapat
kesembuhan klinis dan parasitologik serta
memutuskan rantai penularan.
2.PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM
Malaria falsiparum (malaria ganas) disebabkan
oleh Plasmodium falciparum. Di sebagian besar
wilayah dunia,Plasmodium falciparum telah resisten
terhadap klorokuin, sehingga obat ini tidak boleh
digunakan untuk malaria falsiparum.
Di Indonesia, pengobatan lini pertama malaria
falsiparum adalah kombinasi artesunat, amodiakuin
dan primakuin. Pemakaian artesunat dan amodiakuin
bertujuan untuk membunuh parasit stadium aseksual,
sedangkan primakuin bertujuan membunuh gametosit
yang berada di dalam darah. Obat kombinasi diberikan
per oral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian.
D:tabel 1.docx
3.MALARIA OVALE
Malaria yang disebabkan oleh
Plasmodium vivax dan lebih jarang
oleh Plasmodium ovale dan Plasmodium
malariaeumumnya termasuk kategori malaria
ringan.
Di Indonesia, lini pertama pengobatan
malaria vivaks dan malaria ovalea adalah
kombinasi klorokuin dan primakuin. Pemakaian
klorokuin bertujuan untuk membunuh parasit
stadium aseksual dan seksual, sedangkan
primakuin bertujuan untuk membunuh hipnozoit
di sel hati, juga dapat membunuh parasit aseksual
di eritrosit.
D:Tabel 2.docx
4. PENGOBATAN MALARIA VIVAKS
Resisten klorokuin Pilihan terapi yang
dipakai di Indonesia adalah kombinasi kina
dan primakuin. Tablet kina yang beredar di
Indonesia adalah tablet yang mengandung
200 mg kina fosfat atau sulfat. Kina diberikan
per-oral, 3 kali sehari dengan dosis 10 mg/kg
bb/kali selama 7 hari.
D:Tabel 3.docx
5.PENGOBATAN MALARIA MALARIAE
Pengobatan malaria malariae cukup
diberikan dengan klorokuin sekali sehari
selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg
basa/kg bb. Klorokuin dapat
membunuh Plasmodium malariae bentuk
aseksual dan seksual.
D:Tabel 4.docx
6. PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM
DI SARANA KESEHATAN YANG TIDAK
TERSEDIA OBAT ARTESUNAT-AMODIAKUIN
Di fasilitas pelayanan kesehatan dengan
sarana diagnostik malaria dan belum tesedia
obat kombinasi artesunat dan amodiakuin,
infeksi Plasmodium falciparum diobati dengan
sulfadoksin-pirimetamin (SP)
untuk membunuh parasit stadium aseksual.
Pengobatan tidak efektif apabila dalam 28 hari
setelah pemberian obat:
1. Gejala klinik memburuk dan parasitaseksual
positit atau
2. Gejala klinik tidak memburuk tetapi parasit
aseksual tidak berkurang (persisten) atau
timbul kembali (rekrudesensi).
D:Tabel 5.docx
7.PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM GAGAL ATAU
ALERGI SULFADOKSIN-PIRIMETAMIN (SP)
Jika pengobatan dengan SP tidak efektif (gejala
klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak
berkurang atau timbul kembali) atau penderita
mempunyai riwayat alergi terhadap SP atau golongan
sulfa lainnya penderita diberi regimen kombinasi kina,
doksisiklin/tetrasiklin dan primakuin.
Kina diberikan per-oral, 3 kali sehari dengan dosis
10mg/kg bb/kali selama 7 hari. Doksisiklin diberikan 2
kali per-hari selama 7 hari dengan dosis orang dewasa
adalah 4 mg/kg bb/hari, sedangkan untuk anak usia 8-
14 tahun adalah 2 mg/kg bb/hari. Dosis maksimal
dewasa yang diberikan untuk kina adalah 9 tablet.
8.PENGOBATAN MALARIA DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN TANPA SARANA
DIAGNOSTIK MALARIA
Penderita dengan gejala klinis malaria
dapat diobati sementara dengan regimen
klorokuin dan prima kuin.
D:Tabel 6.docx
9.PENGOBATAN MALARIA DENGAN
KOMPLIKASI
Penatalaksanaan kasus malaria berat pada
prinsipnya meliputi tindakan umum, pengobatan
simptomatik, pemberian obat antimalaria dan
penanganan komplikasi.
Derivat artemisinin parenteral yaitu artesunat
intravena/intramuskular atau artemeter intramuskular
merupakan pilihan utama obat antimalaria untuk
pengobatan kasus malaria berat. Artesunat parenteral
direkomendasikan untuk digunakan di rumah sakit atau
puskesmas perawatan, sedangkan artemeter
intramuskular direkomendasikan untuk di lapangan
atau puskesmas tanpa fasilitas perawatan.
10.LAMANYA PROFILAKSIS
Profilaksis sebaiknya diberikan satu
minggu (sebaiknya dua setengah minggu bila
menggunakan meflokuin) sebelum berkunjung
ke daerah endemis. Bila tidak memungkinkan,
maka diberikan sesegera mungkin 1 atau 2
hari sebelum masuk daerah endemis.
Pemberian profilaksis dilanjutkan sampai 4
minggu setelah keluar dari daerah endemis.
Oleh karenaPlasmodium
falciparum merupakan spesies yang
virulensinya tinggi maka profilaksis terutama
ditujukan pada infeksi spesies ini.
11.KEMBALI DARI DAERAH MALARIA
Penyakit yang timbul dalam satu tahun,
terutama dalam 3 bulan setelah kembali dari
daerah malaria, sangat mungkin merupakan
malaria walaupun semua cara pencegahan telah
dilaksanakan.
• ANAK
Usia kurang dari 1 tahun: ¼ tablet mengandung
150 mg klorokuin basa setara fosfat/sulfat; usia 1-
4 tahun: ½ tablet klorokuin; usia 5-9 tahun: 1
tablet; usia10-14 tahun: 1 ½ tablet klorokuin; usia
>15 tahun: 2 tablet klorokuin sebagai dosis
tunggal klorokuin dengan frekuensi 1 kali
seminggu.
• EPILEPSI
Klorokuin dan meflokuin tidak dianjurkan untuk
pasien epilepsi. Bila ada resistensi klorokuin,
dapat dipertimbangkan pemberian doksisiklin
tapi metabolismenya dapat dipengaruhi oleh
obat-obat anti epilepsi. (Interaksi: lampiran 1).
• ASPLENIA
Individu dengan kondisi asplenik (atau orang yang
mengalami disfungsi splenik berat) mempunyai
risiko yang besar untuk mengalami penyakit
malaria yang parah. Jika perjalanan ke daerah
endemik malaria tidak terhindarkan, individu
tersebut sebaiknya sangat berhati-hati dan
melakukan tindakan pencegahan yang tepat agar
terhindar dari penyakit malaria.
GANGGUAN FUNGSI GINJAL
Klorokuin hanya diekskresi secara parsial
melalui urin sehingga pengurangan dosis
untuk profilaksis tidak diperlukan kecuali pada
pasien dengan gangguan fungsi berat.
Meflokuin lebih tepat digunakan pada
gangguan fungsi ginjal dan tidak memerlukan
pengurangan dosis. Doksisiklin juga
merupakan pilihan yang tepat. KEHAMILAN.
Perjalanan menuju daerah endemik malaria
sebaiknya dihindari selama kehamilan. Jika
perjalanan tersebut tak terhindarkan, harus
dilakukan profilaksis yang efektif.
Obat malaria dan antibiotik yang dipakai dalam
program pemberantasan malaria adalah
• Amodiakuin.
• Artesunat.
• Primakuin.
• Klorokuin.
• Kina.
• Doksisiklin.
• Tetrasiklin.
ARTEMETER
Indikasi:
• pengobatan malaria berat termasuk malaria Plasmodium falciparum yang
resisten terhadap klorokuin.
Peringatan:
• jangan melebihi dosis yang direkomendasikan,
Interaksi:
• hindari pemberian bersama dengan obat yang memperpanjang interval
QT seperti eritromisin, Kontraindikasi:
• hipersensitivitas, trimester pertama kehamilan,
Efek Samping:
• Demam, aritmia, nyeri perut, diare, mual, muntah, palpitasi, batuk, sakit
kepala, pusing, gangguan tidur, asthenia, arthralgia, myalgia, ruam,
pruritus.
Dosis:
• Injeksi intramuskular selama 5 hari. Dosis awal 3,2 mg/kg bb diikuti
dengan 1,6 mg/kg bb selama 4 hari.Dosis untuk anak-anak atau pasien
kelebihan berat badan harus diturunkan atau dinaikkan berdasarkan berat
ideal di bawah pengawasan dokter.
ARTEMETER + LUMEFANTRIN
Indikasi:
• pengobatan malaria Plasmodium falciparum akut
tanpa komplikasi pada orang dewasa, anak dan
bayi dengan berat badan 5 kg atau lebih.
Peringatan:
• tidak diindikasikan untuk pencegahan,gangguan
fungsi hati dan ginjal yang berat.
Kontraindikasi:
• hipersensitivitas; malaria berat; kehamilan
trimester pertama; riwayat keluarga mengalami
kematian mendadak atau perpanjangan interval
QTc.
Efek Samping:
• sangat umum: sakit kepala, pusing, sakit perut,
anoreksia; umum: gangguan tidur, palpitasi,
perpanjangan interval QT, batuk, diare, mual, muntah,
pruritus, ruam kulit, artralgia, mialgia, asthenia,
kelelahan; sangat jarang.
Dosis:
• Oral. Untuk meningkatkan absorpsi, diminum bersama
makanan atau susu. Jika pasien muntah dalam waktu 1
jam, dosis harus diulang. Cara pemberian pada anak
dan bayi: tablet dapat digerus. Dosis diberikan selama
3 hari berdasarkan berat badan: ≥ 35 kg (Dewasa dan
Anak diatas 12 tahun), 4 tablet 2 kali sehari; 25 kg - <
35 kg, 3 tablet 2 kali sehari; 15 kg - < 25 kg, 2 tablet 2
kali sehari; ≥ 5 kg - <15 kg, 1 tablet 2 kali sehari.
ARTESUNAT
Indikasi:
• pengobatan malaria berat termasuk
malaria Plasmodium falciparum yang resisten terhadap
klorokuin.
Peringatan:
• suntikkan setelah melarut, jangan digunakan jika
terbentuk kekeruhan, tidak boleh diberikan sebagai
infus. Lakukan pengobatan selama 5 hari pada
malaria falciparum yang resisten terhadap klorokuin.
Interaksi:
• Pemberian bersama dengan meflokuin dapat
meningkatkan efek kuratif.
Kontraindikasi:
• pasien dengan riwayat hipersensitivitas.
Efek Samping:
• mual, muntah diare, pankreatitis, pusing,
berkunang-kunang, sakit kepala, insomnia,
tinnitus, ruam, batuk, arthralgia.
Dosis:
• oral: DEWASA dosis total 600-800 mg/hari harus
diberikan selama 5-7 hari. ANAK dosis total 12
mg/kg BB harus diberikan selama 5-7
hari. Injeksi: dosis awal 2,4 mg/kg BB per i.v,
selanjutnya dengan dosis yang sama diberikan
pada jam ke-12 dan jam ke-24. Pada hari ke 2
sampai dengan ke 5 diberikan 2,4 mg/kg BB per
24 jam.
ARTESUNAT + AMODIAQUIN
Indikasi:
• Pengobatan malaria falsiparum pada daerah di
mana Plasmodium falciparum telah dinyatakan
resisten dengan pengobatan kloroquin.
Interaksi:
• Tidak direkomendasikan untuk diberikan bersama
obat penghambat sitokrom CYP2A6 (seperti
metoksalen, pilokarpin, tranilcipromin) dan/atau
CYP2C8 (seperti trimetoprim, ketokonazol, ritonavir,
sakuinavir, lopinavir, gemfibrozil, montelukast).
Kontraindikasi:
• hipersensitivitas, riwayat gangguan hati dan/atau
darah selama pengobatan dengan amodiakuin,
retinopati.
Efek Samping:
• Artesunat: efek samping yang dilaporkan dalam uji klinik adalah
penurunan eritrosit retikuler, peningkatan SGPT dan BUN, mual,
sakit kepala, sinus bradikardi (>50 denyut/menit),
Amodiaquin: efek samping ringan sampai sedang adalah nyeri
abdomen, mual, muntah, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur,
kelemahan mental dan fisik serta kelelahan.
Dosis:
• Oral, Artesunat 50 mg adalah 4mg/kgBB sehari sehingga dosis total
selama 3 hari adalah 12 mg/kgBB. Oral, Amodiaquin 200 mg adalah
10 mg/kg BB sehari sehingga dosis total selama 3 hari adalah 25-35
mg/kgBB. Dosis per hari berdasarkan kelompok umur: 1-4 tahun,
masing-masing 1 tablet artesunat dan amodiakuin; 5-9 tahun,
masing-masing 2 tablet artesunat dan amodiakuin; 10-14 tahun:
masing-masing 3 tablet artesunat dan amodiakuin; dewasa dan
anak (> 15 tahun), masing-masing 3 tablet artesunat dan
amodiakuin.
DIHIDROARTEMISININ + PIPERAKUIN (DHP)
Indikasi:
• Pengobatan malaria P. falciparum dan/atau P.
vivax tanpa komplikasi.
Peringatan:
• hamil dan menyusui, penyakit hati dan ginjal,
penggunaan obat malaria lainnya, wanita lansia atau
muntah.
Interaksi:
• hindari pemberian bersama obat yang dapat
memperpanjang interval QTc (misal: meflokuin,
halofantrin, lumefantrin, klorokuin, atau kina).
Kontraindikasi:
• hipersensitivitas, malaria berat, riwayat aritmia atau
bradikardia (penyakit jantung),
Efek Samping:
• umum: anemia, sakit kepala, perpanjangan
interval QTc, takikardia, astenia, pireksia,
konjungtivitas, tidak umum: anoreksia, pusing,
kejang, gangguan konduksi jantung, sinus aritmia,
bradikardia, batuk, mual,muntah, Dosis:
Dosis selama 3 hari, berdasarkan berat badan: 5 kg
(0-1 bulan): ¼ tablet/hari; 6-10 kg (2-11 bulan): ½
tablet/hari; 11-17 kg (1-4 tahun): 1 tablet/hari;
18-30 kg (5-9 tahun): 1 ½ tablet/hari; 31-40 kg
(10-14 tahun): 2 tablet/hari; 41-59 kg (≥ 15
tahun): 3 tablet/hari; ≥ 60 kg (≥ 15 tahun): 3
tablet/hari. Jangan hentikan pengobatan sebelum
3 hari, meskipun gejala telah hilang.
KINA
Indikasi:
• malaria falsiparum; nocturnal leg cramp.
Peringatan:
• fibrilasi atrium, gangguan konduksi, blokade jantung, kehamilan.
Periksa kadar gula darah selama pemberian parenteral; defisiensi
G6PD; hindarkan penggunaan bersama halofantrin.
Kontraindikasi:
• hemoglobinuria, neuritis optic, miastenia gravis.
Efek Samping:
• sinkonisme, termasuk tinitus, sakit kepala, rasa panas di kulit, mual,
sakit perut, gangguan penglihatan (termasuk buta sementara),
bingung; reaksi alergi, termasuk angio udem, gangguan darah
(termasuk trombositopenia dan koagulasi intravaskuler), gagal ginjal
akut, hipoglikemia (terutama sesudah pemberian parenteral),
gangguan kardiovaskuler; sangat toksik pada overdosis.
MEFLOKUIN
Indikasi:
• profilaksis dan pengobatan malaria akut ringan sampai sedang P.
Falcifarum atau P. vivax, temasuk profilaksis P. Falcifarumyang
resisten klorokuin.
Peringatan:
• Disarankan untuk menunda kehamilan selama penggunaan
meflokuin sampai 3 bulan sesudahnya), menyusui, profilaksis pada
gangguan fungsi hati yang serius, gangguan konduksi jantung.
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin (efek dapat berlangsung sampai
3 minggu), gangguan fungsi ginjal.
Interaksi:
• Lampiran 1 (meflokuin).
Kontraindikasi:
• hipersensitif, profilaksis malaria pada riwayat gangguan
neuropsikiatri termasuk depresi, konvulsi, gangguan skizofrenia
atau gangguan kejiwaan lainnya.
Efek Samping:
• mual, muntah, diare, sakit perut; pusing, vertigo, hilang
keseimbangan, sakit kepala, gangguan tidur (insomnia,
mengantuk, mimpi buruk); kecemasan,
Dosis:
• profilaksis malaria: dimulai 2 ½ minggu sebelum
memasuki dan dilanjutkan sampai 4 minggu sesudah
meninggalkan daerah endemis malaria. DEWASA dan
ANAK di atas 45 kg, 250 mg tiap minggu. BB 6-16 kg,
62,5 mg tiap minggu; BB 16-25 kg, 125 mg tiap minggu;
BB 25-45 kg, 187,5 mg tiap minggu. Pengobatan
malaria: DEWASA: 5 tablet (1250mg) meflokuin dalam
dosis tunggal oral. ANAK: >15 kg atau diatas 2 tahun:
20-25 mg/kg dalam dosis tunggal atau dua dosis dibagi
6-8 jam terpisah.
PIRIMETAMIN
Indikasi:
• malaria (tapi hanya digunakan dalam kombinasi
dengan sulfadoksin atau dapson).
Peringatan:
• gangguan fungsi hati atau ginjal; kehamilan (lampiran
4); menyusui (lampiran 5). Untuk penggunaan jangka
panjang perlu hitung jenis sel darah; hindari loading
dose yang tinggi jika punya riwayat kejang.
Efek Samping:
• depresi sistem hematopoesis pada dosis besar; ruam,
insomnia.
Dosis:
• untuk malaria, tidak disebutkan karena tidak
direkomendasikan untuk diberikan tunggal.
SULFADOKSIN + PIRIMETAMIN
Indikasi:
• terapi tambahan untuk kina untuk pengobatan
malaria Plasmodium falsiparum; tidak dianjurkan untuk
profilaksis.
Kontraindikasi:
• Alergi sulfonamid.
Efek Samping:
• Infiltrat paru (misalnya alveolitis alergi atau eosinofilik).
Hentikan obat bila timbul batuk atau napas berat.
Dosis:
• Terapi, lihat keterangan di atas; Profilaksis, tidak
direkomendasikan.
PRIMAKUIN
Indikasi:
• tambahan untuk terapi Plasmodium vivax dan P. ovale, dan
gametosidal pada malaria falciparum,eradikasi stadium hepar.
Peringatan:
• anemia, methemoglobinemia, leukopenia, lansia.
Kontraindikasi:
• hipersensitif, reumatoid artritis dan lupus eritematosus, terapi obat
yang dapat menyebabkan hemolisis dan depresi sumsum tulang,
anak <4 tahun, defisiensi G6PD dan NADH, penggunaan kuinakrin.
Efek Samping:
• mual, muntah, anoreksi, sakit perut, methemoglobinemia, anemia
hemolitik terutama pada defisiensi G6PD, leukopenia.
Dosis:
• pencegahan kambuh dan menularnya malaria vivax dan ovale : 0,25
mg/kgBB untuk 14 hari. Sebagai efek gametosidal pada malaria
falciparum : dosis tunggal 0,75 mg/kgBB (dewasa 45 mg), dosis
yang sama diulang 1 minggu terakhir.
Kelompok 1 malaria

More Related Content

Similar to Kelompok 1 malaria

Malaria farmasi-2012
Malaria farmasi-2012Malaria farmasi-2012
Malaria farmasi-2012Gity Mitasari
 
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisObat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisfikri asyura
 
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanInfeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanHendrikkho4
 
Pengobatan penderita malaria
Pengobatan penderita malariaPengobatan penderita malaria
Pengobatan penderita malariaJoni Iswanto
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 
Malaria!!!!!
Malaria!!!!!Malaria!!!!!
Malaria!!!!!anaseha
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaasuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaPophy D'PRinces
 
Antiprotozoa (imunologi dan infeksi bunda
Antiprotozoa (imunologi dan infeksi bundaAntiprotozoa (imunologi dan infeksi bunda
Antiprotozoa (imunologi dan infeksi bundaFKUNBRAH2016
 
ppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptxppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptxnurainpuyo
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medikSoraya Grenavada
 
Presentase farmokologi
Presentase farmokologiPresentase farmokologi
Presentase farmokologiAjay Ende
 
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatAntibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatcynthiaanggipradita
 
Manajemen Teknis POPMC (1).ppt
Manajemen Teknis POPMC (1).pptManajemen Teknis POPMC (1).ppt
Manajemen Teknis POPMC (1).pptnova202146
 
pptantibiotik-160425132213.pptx
pptantibiotik-160425132213.pptxpptantibiotik-160425132213.pptx
pptantibiotik-160425132213.pptxRani911076
 

Similar to Kelompok 1 malaria (20)

Malaria farmasi-2012
Malaria farmasi-2012Malaria farmasi-2012
Malaria farmasi-2012
 
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisObat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
 
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanInfeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
 
168250845 20-jenis-obat
168250845 20-jenis-obat168250845 20-jenis-obat
168250845 20-jenis-obat
 
168250845 20-jenis-obat
168250845 20-jenis-obat168250845 20-jenis-obat
168250845 20-jenis-obat
 
Pengobatan penderita malaria
Pengobatan penderita malariaPengobatan penderita malaria
Pengobatan penderita malaria
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Malaria!!!!!
Malaria!!!!!Malaria!!!!!
Malaria!!!!!
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaasuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
 
Antiprotozoa (imunologi dan infeksi bunda
Antiprotozoa (imunologi dan infeksi bundaAntiprotozoa (imunologi dan infeksi bunda
Antiprotozoa (imunologi dan infeksi bunda
 
ppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptxppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptx
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
 
Farmakologi Antiparasit
Farmakologi AntiparasitFarmakologi Antiparasit
Farmakologi Antiparasit
 
Presentase farmokologi
Presentase farmokologiPresentase farmokologi
Presentase farmokologi
 
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatAntibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 
Lamivudin
Lamivudin Lamivudin
Lamivudin
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
Manajemen Teknis POPMC (1).ppt
Manajemen Teknis POPMC (1).pptManajemen Teknis POPMC (1).ppt
Manajemen Teknis POPMC (1).ppt
 
pptantibiotik-160425132213.pptx
pptantibiotik-160425132213.pptxpptantibiotik-160425132213.pptx
pptantibiotik-160425132213.pptx
 

Recently uploaded

sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Kelompok 1 malaria

  • 2. 1.PENGOBATAN MALARIA Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Tujuan dari pengobatan radikal adalah untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan.
  • 3. 2.PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM Malaria falsiparum (malaria ganas) disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Di sebagian besar wilayah dunia,Plasmodium falciparum telah resisten terhadap klorokuin, sehingga obat ini tidak boleh digunakan untuk malaria falsiparum. Di Indonesia, pengobatan lini pertama malaria falsiparum adalah kombinasi artesunat, amodiakuin dan primakuin. Pemakaian artesunat dan amodiakuin bertujuan untuk membunuh parasit stadium aseksual, sedangkan primakuin bertujuan membunuh gametosit yang berada di dalam darah. Obat kombinasi diberikan per oral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian. D:tabel 1.docx
  • 4. 3.MALARIA OVALE Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax dan lebih jarang oleh Plasmodium ovale dan Plasmodium malariaeumumnya termasuk kategori malaria ringan. Di Indonesia, lini pertama pengobatan malaria vivaks dan malaria ovalea adalah kombinasi klorokuin dan primakuin. Pemakaian klorokuin bertujuan untuk membunuh parasit stadium aseksual dan seksual, sedangkan primakuin bertujuan untuk membunuh hipnozoit di sel hati, juga dapat membunuh parasit aseksual di eritrosit. D:Tabel 2.docx
  • 5. 4. PENGOBATAN MALARIA VIVAKS Resisten klorokuin Pilihan terapi yang dipakai di Indonesia adalah kombinasi kina dan primakuin. Tablet kina yang beredar di Indonesia adalah tablet yang mengandung 200 mg kina fosfat atau sulfat. Kina diberikan per-oral, 3 kali sehari dengan dosis 10 mg/kg bb/kali selama 7 hari. D:Tabel 3.docx
  • 6. 5.PENGOBATAN MALARIA MALARIAE Pengobatan malaria malariae cukup diberikan dengan klorokuin sekali sehari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg basa/kg bb. Klorokuin dapat membunuh Plasmodium malariae bentuk aseksual dan seksual. D:Tabel 4.docx
  • 7. 6. PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM DI SARANA KESEHATAN YANG TIDAK TERSEDIA OBAT ARTESUNAT-AMODIAKUIN Di fasilitas pelayanan kesehatan dengan sarana diagnostik malaria dan belum tesedia obat kombinasi artesunat dan amodiakuin, infeksi Plasmodium falciparum diobati dengan sulfadoksin-pirimetamin (SP) untuk membunuh parasit stadium aseksual.
  • 8. Pengobatan tidak efektif apabila dalam 28 hari setelah pemberian obat: 1. Gejala klinik memburuk dan parasitaseksual positit atau 2. Gejala klinik tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi). D:Tabel 5.docx
  • 9. 7.PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM GAGAL ATAU ALERGI SULFADOKSIN-PIRIMETAMIN (SP) Jika pengobatan dengan SP tidak efektif (gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang atau timbul kembali) atau penderita mempunyai riwayat alergi terhadap SP atau golongan sulfa lainnya penderita diberi regimen kombinasi kina, doksisiklin/tetrasiklin dan primakuin. Kina diberikan per-oral, 3 kali sehari dengan dosis 10mg/kg bb/kali selama 7 hari. Doksisiklin diberikan 2 kali per-hari selama 7 hari dengan dosis orang dewasa adalah 4 mg/kg bb/hari, sedangkan untuk anak usia 8- 14 tahun adalah 2 mg/kg bb/hari. Dosis maksimal dewasa yang diberikan untuk kina adalah 9 tablet.
  • 10. 8.PENGOBATAN MALARIA DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TANPA SARANA DIAGNOSTIK MALARIA Penderita dengan gejala klinis malaria dapat diobati sementara dengan regimen klorokuin dan prima kuin. D:Tabel 6.docx
  • 11. 9.PENGOBATAN MALARIA DENGAN KOMPLIKASI Penatalaksanaan kasus malaria berat pada prinsipnya meliputi tindakan umum, pengobatan simptomatik, pemberian obat antimalaria dan penanganan komplikasi. Derivat artemisinin parenteral yaitu artesunat intravena/intramuskular atau artemeter intramuskular merupakan pilihan utama obat antimalaria untuk pengobatan kasus malaria berat. Artesunat parenteral direkomendasikan untuk digunakan di rumah sakit atau puskesmas perawatan, sedangkan artemeter intramuskular direkomendasikan untuk di lapangan atau puskesmas tanpa fasilitas perawatan.
  • 12. 10.LAMANYA PROFILAKSIS Profilaksis sebaiknya diberikan satu minggu (sebaiknya dua setengah minggu bila menggunakan meflokuin) sebelum berkunjung ke daerah endemis. Bila tidak memungkinkan, maka diberikan sesegera mungkin 1 atau 2 hari sebelum masuk daerah endemis. Pemberian profilaksis dilanjutkan sampai 4 minggu setelah keluar dari daerah endemis. Oleh karenaPlasmodium falciparum merupakan spesies yang virulensinya tinggi maka profilaksis terutama ditujukan pada infeksi spesies ini.
  • 13. 11.KEMBALI DARI DAERAH MALARIA Penyakit yang timbul dalam satu tahun, terutama dalam 3 bulan setelah kembali dari daerah malaria, sangat mungkin merupakan malaria walaupun semua cara pencegahan telah dilaksanakan. • ANAK Usia kurang dari 1 tahun: ¼ tablet mengandung 150 mg klorokuin basa setara fosfat/sulfat; usia 1- 4 tahun: ½ tablet klorokuin; usia 5-9 tahun: 1 tablet; usia10-14 tahun: 1 ½ tablet klorokuin; usia >15 tahun: 2 tablet klorokuin sebagai dosis tunggal klorokuin dengan frekuensi 1 kali seminggu.
  • 14. • EPILEPSI Klorokuin dan meflokuin tidak dianjurkan untuk pasien epilepsi. Bila ada resistensi klorokuin, dapat dipertimbangkan pemberian doksisiklin tapi metabolismenya dapat dipengaruhi oleh obat-obat anti epilepsi. (Interaksi: lampiran 1). • ASPLENIA Individu dengan kondisi asplenik (atau orang yang mengalami disfungsi splenik berat) mempunyai risiko yang besar untuk mengalami penyakit malaria yang parah. Jika perjalanan ke daerah endemik malaria tidak terhindarkan, individu tersebut sebaiknya sangat berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat agar terhindar dari penyakit malaria.
  • 15. GANGGUAN FUNGSI GINJAL Klorokuin hanya diekskresi secara parsial melalui urin sehingga pengurangan dosis untuk profilaksis tidak diperlukan kecuali pada pasien dengan gangguan fungsi berat. Meflokuin lebih tepat digunakan pada gangguan fungsi ginjal dan tidak memerlukan pengurangan dosis. Doksisiklin juga merupakan pilihan yang tepat. KEHAMILAN. Perjalanan menuju daerah endemik malaria sebaiknya dihindari selama kehamilan. Jika perjalanan tersebut tak terhindarkan, harus dilakukan profilaksis yang efektif.
  • 16. Obat malaria dan antibiotik yang dipakai dalam program pemberantasan malaria adalah • Amodiakuin. • Artesunat. • Primakuin. • Klorokuin. • Kina. • Doksisiklin. • Tetrasiklin.
  • 17. ARTEMETER Indikasi: • pengobatan malaria berat termasuk malaria Plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin. Peringatan: • jangan melebihi dosis yang direkomendasikan, Interaksi: • hindari pemberian bersama dengan obat yang memperpanjang interval QT seperti eritromisin, Kontraindikasi: • hipersensitivitas, trimester pertama kehamilan, Efek Samping: • Demam, aritmia, nyeri perut, diare, mual, muntah, palpitasi, batuk, sakit kepala, pusing, gangguan tidur, asthenia, arthralgia, myalgia, ruam, pruritus. Dosis: • Injeksi intramuskular selama 5 hari. Dosis awal 3,2 mg/kg bb diikuti dengan 1,6 mg/kg bb selama 4 hari.Dosis untuk anak-anak atau pasien kelebihan berat badan harus diturunkan atau dinaikkan berdasarkan berat ideal di bawah pengawasan dokter.
  • 18. ARTEMETER + LUMEFANTRIN Indikasi: • pengobatan malaria Plasmodium falciparum akut tanpa komplikasi pada orang dewasa, anak dan bayi dengan berat badan 5 kg atau lebih. Peringatan: • tidak diindikasikan untuk pencegahan,gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat. Kontraindikasi: • hipersensitivitas; malaria berat; kehamilan trimester pertama; riwayat keluarga mengalami kematian mendadak atau perpanjangan interval QTc.
  • 19. Efek Samping: • sangat umum: sakit kepala, pusing, sakit perut, anoreksia; umum: gangguan tidur, palpitasi, perpanjangan interval QT, batuk, diare, mual, muntah, pruritus, ruam kulit, artralgia, mialgia, asthenia, kelelahan; sangat jarang. Dosis: • Oral. Untuk meningkatkan absorpsi, diminum bersama makanan atau susu. Jika pasien muntah dalam waktu 1 jam, dosis harus diulang. Cara pemberian pada anak dan bayi: tablet dapat digerus. Dosis diberikan selama 3 hari berdasarkan berat badan: ≥ 35 kg (Dewasa dan Anak diatas 12 tahun), 4 tablet 2 kali sehari; 25 kg - < 35 kg, 3 tablet 2 kali sehari; 15 kg - < 25 kg, 2 tablet 2 kali sehari; ≥ 5 kg - <15 kg, 1 tablet 2 kali sehari.
  • 20. ARTESUNAT Indikasi: • pengobatan malaria berat termasuk malaria Plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin. Peringatan: • suntikkan setelah melarut, jangan digunakan jika terbentuk kekeruhan, tidak boleh diberikan sebagai infus. Lakukan pengobatan selama 5 hari pada malaria falciparum yang resisten terhadap klorokuin. Interaksi: • Pemberian bersama dengan meflokuin dapat meningkatkan efek kuratif. Kontraindikasi: • pasien dengan riwayat hipersensitivitas.
  • 21. Efek Samping: • mual, muntah diare, pankreatitis, pusing, berkunang-kunang, sakit kepala, insomnia, tinnitus, ruam, batuk, arthralgia. Dosis: • oral: DEWASA dosis total 600-800 mg/hari harus diberikan selama 5-7 hari. ANAK dosis total 12 mg/kg BB harus diberikan selama 5-7 hari. Injeksi: dosis awal 2,4 mg/kg BB per i.v, selanjutnya dengan dosis yang sama diberikan pada jam ke-12 dan jam ke-24. Pada hari ke 2 sampai dengan ke 5 diberikan 2,4 mg/kg BB per 24 jam.
  • 22. ARTESUNAT + AMODIAQUIN Indikasi: • Pengobatan malaria falsiparum pada daerah di mana Plasmodium falciparum telah dinyatakan resisten dengan pengobatan kloroquin. Interaksi: • Tidak direkomendasikan untuk diberikan bersama obat penghambat sitokrom CYP2A6 (seperti metoksalen, pilokarpin, tranilcipromin) dan/atau CYP2C8 (seperti trimetoprim, ketokonazol, ritonavir, sakuinavir, lopinavir, gemfibrozil, montelukast). Kontraindikasi: • hipersensitivitas, riwayat gangguan hati dan/atau darah selama pengobatan dengan amodiakuin, retinopati.
  • 23. Efek Samping: • Artesunat: efek samping yang dilaporkan dalam uji klinik adalah penurunan eritrosit retikuler, peningkatan SGPT dan BUN, mual, sakit kepala, sinus bradikardi (>50 denyut/menit), Amodiaquin: efek samping ringan sampai sedang adalah nyeri abdomen, mual, muntah, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, kelemahan mental dan fisik serta kelelahan. Dosis: • Oral, Artesunat 50 mg adalah 4mg/kgBB sehari sehingga dosis total selama 3 hari adalah 12 mg/kgBB. Oral, Amodiaquin 200 mg adalah 10 mg/kg BB sehari sehingga dosis total selama 3 hari adalah 25-35 mg/kgBB. Dosis per hari berdasarkan kelompok umur: 1-4 tahun, masing-masing 1 tablet artesunat dan amodiakuin; 5-9 tahun, masing-masing 2 tablet artesunat dan amodiakuin; 10-14 tahun: masing-masing 3 tablet artesunat dan amodiakuin; dewasa dan anak (> 15 tahun), masing-masing 3 tablet artesunat dan amodiakuin.
  • 24. DIHIDROARTEMISININ + PIPERAKUIN (DHP) Indikasi: • Pengobatan malaria P. falciparum dan/atau P. vivax tanpa komplikasi. Peringatan: • hamil dan menyusui, penyakit hati dan ginjal, penggunaan obat malaria lainnya, wanita lansia atau muntah. Interaksi: • hindari pemberian bersama obat yang dapat memperpanjang interval QTc (misal: meflokuin, halofantrin, lumefantrin, klorokuin, atau kina). Kontraindikasi: • hipersensitivitas, malaria berat, riwayat aritmia atau bradikardia (penyakit jantung),
  • 25. Efek Samping: • umum: anemia, sakit kepala, perpanjangan interval QTc, takikardia, astenia, pireksia, konjungtivitas, tidak umum: anoreksia, pusing, kejang, gangguan konduksi jantung, sinus aritmia, bradikardia, batuk, mual,muntah, Dosis: Dosis selama 3 hari, berdasarkan berat badan: 5 kg (0-1 bulan): ¼ tablet/hari; 6-10 kg (2-11 bulan): ½ tablet/hari; 11-17 kg (1-4 tahun): 1 tablet/hari; 18-30 kg (5-9 tahun): 1 ½ tablet/hari; 31-40 kg (10-14 tahun): 2 tablet/hari; 41-59 kg (≥ 15 tahun): 3 tablet/hari; ≥ 60 kg (≥ 15 tahun): 3 tablet/hari. Jangan hentikan pengobatan sebelum 3 hari, meskipun gejala telah hilang.
  • 26. KINA Indikasi: • malaria falsiparum; nocturnal leg cramp. Peringatan: • fibrilasi atrium, gangguan konduksi, blokade jantung, kehamilan. Periksa kadar gula darah selama pemberian parenteral; defisiensi G6PD; hindarkan penggunaan bersama halofantrin. Kontraindikasi: • hemoglobinuria, neuritis optic, miastenia gravis. Efek Samping: • sinkonisme, termasuk tinitus, sakit kepala, rasa panas di kulit, mual, sakit perut, gangguan penglihatan (termasuk buta sementara), bingung; reaksi alergi, termasuk angio udem, gangguan darah (termasuk trombositopenia dan koagulasi intravaskuler), gagal ginjal akut, hipoglikemia (terutama sesudah pemberian parenteral), gangguan kardiovaskuler; sangat toksik pada overdosis.
  • 27. MEFLOKUIN Indikasi: • profilaksis dan pengobatan malaria akut ringan sampai sedang P. Falcifarum atau P. vivax, temasuk profilaksis P. Falcifarumyang resisten klorokuin. Peringatan: • Disarankan untuk menunda kehamilan selama penggunaan meflokuin sampai 3 bulan sesudahnya), menyusui, profilaksis pada gangguan fungsi hati yang serius, gangguan konduksi jantung. Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin (efek dapat berlangsung sampai 3 minggu), gangguan fungsi ginjal. Interaksi: • Lampiran 1 (meflokuin). Kontraindikasi: • hipersensitif, profilaksis malaria pada riwayat gangguan neuropsikiatri termasuk depresi, konvulsi, gangguan skizofrenia atau gangguan kejiwaan lainnya.
  • 28. Efek Samping: • mual, muntah, diare, sakit perut; pusing, vertigo, hilang keseimbangan, sakit kepala, gangguan tidur (insomnia, mengantuk, mimpi buruk); kecemasan, Dosis: • profilaksis malaria: dimulai 2 ½ minggu sebelum memasuki dan dilanjutkan sampai 4 minggu sesudah meninggalkan daerah endemis malaria. DEWASA dan ANAK di atas 45 kg, 250 mg tiap minggu. BB 6-16 kg, 62,5 mg tiap minggu; BB 16-25 kg, 125 mg tiap minggu; BB 25-45 kg, 187,5 mg tiap minggu. Pengobatan malaria: DEWASA: 5 tablet (1250mg) meflokuin dalam dosis tunggal oral. ANAK: >15 kg atau diatas 2 tahun: 20-25 mg/kg dalam dosis tunggal atau dua dosis dibagi 6-8 jam terpisah.
  • 29. PIRIMETAMIN Indikasi: • malaria (tapi hanya digunakan dalam kombinasi dengan sulfadoksin atau dapson). Peringatan: • gangguan fungsi hati atau ginjal; kehamilan (lampiran 4); menyusui (lampiran 5). Untuk penggunaan jangka panjang perlu hitung jenis sel darah; hindari loading dose yang tinggi jika punya riwayat kejang. Efek Samping: • depresi sistem hematopoesis pada dosis besar; ruam, insomnia. Dosis: • untuk malaria, tidak disebutkan karena tidak direkomendasikan untuk diberikan tunggal.
  • 30. SULFADOKSIN + PIRIMETAMIN Indikasi: • terapi tambahan untuk kina untuk pengobatan malaria Plasmodium falsiparum; tidak dianjurkan untuk profilaksis. Kontraindikasi: • Alergi sulfonamid. Efek Samping: • Infiltrat paru (misalnya alveolitis alergi atau eosinofilik). Hentikan obat bila timbul batuk atau napas berat. Dosis: • Terapi, lihat keterangan di atas; Profilaksis, tidak direkomendasikan.
  • 31. PRIMAKUIN Indikasi: • tambahan untuk terapi Plasmodium vivax dan P. ovale, dan gametosidal pada malaria falciparum,eradikasi stadium hepar. Peringatan: • anemia, methemoglobinemia, leukopenia, lansia. Kontraindikasi: • hipersensitif, reumatoid artritis dan lupus eritematosus, terapi obat yang dapat menyebabkan hemolisis dan depresi sumsum tulang, anak <4 tahun, defisiensi G6PD dan NADH, penggunaan kuinakrin. Efek Samping: • mual, muntah, anoreksi, sakit perut, methemoglobinemia, anemia hemolitik terutama pada defisiensi G6PD, leukopenia. Dosis: • pencegahan kambuh dan menularnya malaria vivax dan ovale : 0,25 mg/kgBB untuk 14 hari. Sebagai efek gametosidal pada malaria falciparum : dosis tunggal 0,75 mg/kgBB (dewasa 45 mg), dosis yang sama diulang 1 minggu terakhir.