1. 15 dosa di kepala wanita
1. Tidak berhijab (menutup aurat).
دَ من ؤَْ يلَاقنَ يَلَقَينتنقدَقيََْ يَِْنتقايَنقيََيَ ؤََ يََلهتْي تَيدَلنَؤيلَنج ؤيلأنهل جيَتْقِيقَّنيَل اَييَلَنَؤ اَُييَن مَؤ يلأقتقْا ن ن يََنتاقن ن يََ نَََِق هيَ قَي لَُِّ نل هيَيَ أاَي
Yaa ai-yuhaannabii-yu qul azwaajika wabanaatika wanisaaaa-il mu'miniina yudniina 'alaihinna min jalaabiibihinna
dzalika adna an yu'rafna falaa yu'dzaina wakaanallahu ghafuuran rahiiman
"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin: 'Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu, supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.33:59)
2. Menyambung rambut / memakai konde.
Dari يAsma’ يbinti يAbi يBakr, يada يseorang يperempuan يyang يmenghadap يRasulullah يshallallahu ي‘alaihi يwa يsallam يlalu ي
berkata, ي“Telah يkunikahkan يanak يgadisku يsetelah يitu يdia يsakit يsehingga يsemua يrambut يkepalanya يrontok يda n
suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut
kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar
rambutnya يdisambung”
(HR Bukhari no 5591 dan Muslim no 2122).
3. Mewarnai / menyemir rambut dengan warna hitam.
Dari يIbnu ي‘Abbas يradhiyallahu ي‘anhuma يberkata, يbahwa يRasulullah يShallallahu ي‘Alaihi يWasallam يbersabda,
“Pada يakhir يzaman يnanti يakan يmuncul يsuatu يkaum يyang يbersemir يdengan يwarna يhitam يseperti يtembo lok merpati.
Mereka يitu يtidak يakan يmencium يbau يsurga.”
(HR. يAbu يDaud, يAn يNasa’i, يIbnu يHibban يdalam يshahihnya, يdan يAl يHakim. يAl يHakim يmengatakan يbahwa يsanad يhadits ي
ini shahih. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari يJabir يradhiyallahu ي‘anhu, يdia يberkata, ي”Pada يhari يpenaklukan يMakkah, يAbu يQuhafah ي(ayah يAbu يBakar) يdatang ي
dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah
shallallahu ي‘alaihi يwa يsallam يbersabda, ي“Ubahlah يuban يini يdengan يsesuatu, يtetapi يhindarilah يwarna يhitam.” ي(HR. ي
Muslim).
4. Mencabut uban.
Dari ي‘Amr يbin يSyu’aib, يdari يayahnya, يdari يkakeknya يberkata يbahwa يRasulullah يShallallahu ي‘Alaihi يWasallam يbersabda,
“Janganlah يmencabut يuban. يTidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban
tersebut يakan يmenjadi يcahaya يbaginya يpada يhari يkiamat يnanti.”
(HR. يAbu يDaud يdan يAn يNasa’i. يSyaikh يAl يAlbani يdalam يAl يJami’ يAsh يShagir يmengatakan يbahwa يhadits يini يshahih).
5. Memakai bulu mata palsu.
Fatwa: "...Menurut hemat saya, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya,
karena يhal يtersebut يsama يdengan يmemasang يrambut يpalsu, يdan يNabi يShallallahu ي‘Alaihi يWasallam يmelaknat يwanita ي
yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan
rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh. Juga tidak boleh memasang
bulu mata palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lenti k atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah
menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau
merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki p akaian yang tidak
patut dipakai oleh seorang wanita muslimah..." (Disampaikan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman
al-Jibrin. Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal.80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)
6. Bertabarruj.
ؤَْينت دناتيلهتْي أنتيق أيَي نََقتلَتيلأ يدقأَُّيلَقأ يَِلأقلَنق نييَنت يدَتقَليقَُ ندَليَني لََُهدقيََُّ لََُجداَيلأقؤَُّ أ نه ايل يَّأَ يَيَلَ قْْيََلأ هيََِّي نُ يََلأهن ؤََ يََّيَلَ نَقيََلهيَْيَدَمتيأَتَيت ينهييَقَْد يََ يَْلتنتي تُهَيَ
Waqarna fii buyuutikunna walaa tabarrajna tabarrujal jaahilii-yatil aula wa-aqimnash-shalaata wa-atiinazzakaata wa-athi'nallaha
warasuulahu innamaa yuriidullahu liyudzhiba 'ankumurrijsa ahlal baiti wayuthahhirakum tathhiiran
"dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias, dan bertingkah-laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul -Nya. Sesungguhnya
2. Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlulbait, dan membersihkan (dosa) kamu sebersi h-bersihnya."
– (QS.33:33)
7. Merenggangkan / mengikir gigi.
Dari يIbn يMas’ud يradhiyallahu ي‘anhu, يbeliau يmengatakan, يRasulullah يshallallahu ي‘alaihi يwa يsallam يmelarang يorang ي
mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad 3945 dan
sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnaut).
Dari يibn يMas’ud يradhiyallahu ي‘anhu, يbeliau يmengatakan, ي“Semoga يAllah يmelaknat يorang يyang يmentato, يyang يminta ي
ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerik alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang
mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari 4886).
8. Membuat tatto.
Dari يIbn يMas’ud يRadhiyallahu ي‘Anhu, يbeliau يmengatakan,
Rasulullah يShallallahu ي‘Alaihi يWasallam يmelarang يorang يmencukur يalis, يmengkikir يgigi, يmenyambung يrambut , dan
mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad 3945 dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al -Arnaut).
9. Memakai jilbab gaul / tidak memenuhi syarat hijab.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yan g diriwayatkan
dari Abu Hurairah:
“Ada يdua يgolongan يpenghuni يNeraka يyang يbelum يpernah يaku يlihat يsebelumnya, يyaitu يsuatu يkaum يyang يmembawa ي
cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian
(namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak
ta’at), يkepalanya يseperti يpunuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat
mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu s udah يtercium يdari يjarak يsekian يdan يsekian.” ي(Hadits يshahih. ي
Riwayat Muslim (no. 2128) dan Ahmad (no. 8673).
10. Memakai rambut palsu.
Memakai wig/rambut palsu hukumnya haram, karena termasuk al -washl yaitu menyambung rambut yang
diharamkan. (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah). Seandainya tidak dianggap al -washl, maka wig itu
menampakkan rambut si wanita lebih panjang daripada yang sebenarnya sehingga menyerupai al -washl. Padahal
wanita yang melakukannya dilaknat sebagaimana disebutkan oleh hadits: “Allah يmelaknat يwanita يyang يmenyambung ي
rambutnya يdan يminta يdisambungkan يrambutnya.” ي(HR. يal -Bukhari no. 5941, 5926 dan Muslim no. 5530). (Fatwa asy-
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah).
Perbuatan al-washl ini diharamkan, sama saja apakah si wanita melakukannya dengan izin suami atau tidak, karena
perbuatan haram tidak terkait dengan izin dan ridha.
11. Mencukur rambut menyerupai laki-laki atau wanita kafir.
a. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu
‘alaihi يwa يsallam يmelarang يkaum يwanita يyang يmenyerupai يkaum يpria. يSebagaimana يdisebutkan يdalam يhadis, يdari يIbn ي
Abbas يradliallahu ي‘anhuma, يbahwa يbeliau يmengatakan: ي“Rasulullah يshallallahu ي‘alaihi يwa يsallam يmelaknat يkaum يlelaki ي
yang menyerupai wanita dan para يwanita يyang يmenyerupai يlelaki.” ي(HR. يBukhari)
b. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh
menyerupai orang-orang يkafir. يSebagaimana يdisebutkan يdalam يhadis يdari يIbn يUmar يradliallahu ي‘anhuma يbahwa Nabi
shallallahu ي‘alaihi يwa يsallam يbersabda:
“Siapa يyang يmeniru-niru ي(kebiasaan) يsuatu يkaum يmaka يdia يtermasuk يkaum يtersebut” ي(HR. يAbu يDaud, يdan ي
dishahihkan al-Albani)
12. Mencukur / mencabut bulu alis.
Dari يIbn يMas’ud يradhiyallahu ي‘anhu, يbeliau يmengatakan, يRasulullah يshallallahu ي‘alaihi يwa يsallam يmelarang يorang ي
mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit.
(HR. Ahmad 3945 dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al -Arnaut).
3. 13. Memakai lensa kontak berwarna untuk tabarruj.
"...lensa kontak berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan
untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa. Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak
menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent)
atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki -laki yang akan melamar. Dan
juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya."
14. Operasi plastik untuk kecantikan.
”Operasi يkecantikan ي(plastik) يini يada يdua يmacam.
Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti
ini boleh dilakukan,
Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan
(supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan,
‘Rasulullah يmelaknat يorang يyang يmenyambung يrambut, يorang يyang يminta يdisambung يrambutnya, يorang يyang ي
membuat tato, dan يorang يyang يminta يdibuatkan يtato.’ ي(H.R. يBukhari). ي(Fatawa يAl -Mar’ah يAl-Muslimah, hlm. 478–479).
15. Memakai kawat gigi untuk kecantikan / tabarruj.
“Memperbaiki يgigi يini يdibagi يmenjadi يdua يkategori:
Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, يmaka يini يhukumnya يharam. يNabi يshalallahu ي‘alaihi يwa ي
sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang
wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak
dilarang daripada wanita.
Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada
suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik
untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai
menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan.
Wallahu a'lam bishawwab
Baarakallahu fikum...
sumber : Ummu Ryan Al Habibah