Dokumen tersebut membahas empat kasus yang terjadi di sekolah yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Keempat kasus tersebut dianalisis untuk mengetahui posisi kontrol guru, kebutuhan siswa, dan nilai-nilai kebajikan apa yang ingin dituju. Analisis dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait setiap kasus.
1. Guru menggunakan pendekatan restitusi untuk menyelesaikan masalah antara murid dengan guru pengganti. Langkah-langkahnya meliputi validasi tindakan salah, menstabilkan identitas, dan menanyakan kaidah keyakinan kelas.
2. Murid mengusulkan diskusi kelompok dan mengirim email kepada guru untuk meminta maaf serta menjamin tidak mengulangi kesalahan.
3. Kepala sekolah mengapresiasi langkah
ruang kolaborasi modul 1.4 budaya positif kelompok 3 (final).pdfignasiusfandyjayanto1
Kasus 4 mengisahkan tentang pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga rusak. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan mengambil posisi pemantau. Ibu Suti membuat Dino bercerita tentang kekesalannya dan menjelaskan bahwa membuat kesalahan adalah hal wajar namun mempertahankan diri juga penting.
Dokumen tersebut membahas kasus-kasus yang terjadi di sekolah yang melibatkan guru, siswa, dan kepala sekolah. Kasus-kasus tersebut mencakup perilaku siswa yang kurang menghormati guru, datang terlambat ke sekolah, dan bertengkar dengan teman. Dokumen ini menjelaskan bagaimana guru dan kepala sekolah menangani setiap kasus dengan mengambil berbagai posisi kontrol seperti manajer, pemantau, atau
1. Guru menggunakan pendekatan restitusi untuk menyelesaikan masalah antara murid dengan guru pengganti. Langkah-langkahnya meliputi validasi tindakan salah, menstabilkan identitas, dan menanyakan kaidah keyakinan kelas.
2. Murid mengusulkan diskusi kelompok dan mengirim email kepada guru untuk meminta maaf serta menjamin tidak mengulangi kesalahan.
3. Kepala sekolah mengapresiasi langkah
ruang kolaborasi modul 1.4 budaya positif kelompok 3 (final).pdfignasiusfandyjayanto1
Kasus 4 mengisahkan tentang pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga rusak. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan mengambil posisi pemantau. Ibu Suti membuat Dino bercerita tentang kekesalannya dan menjelaskan bahwa membuat kesalahan adalah hal wajar namun mempertahankan diri juga penting.
Dokumen tersebut membahas kasus-kasus yang terjadi di sekolah yang melibatkan guru, siswa, dan kepala sekolah. Kasus-kasus tersebut mencakup perilaku siswa yang kurang menghormati guru, datang terlambat ke sekolah, dan bertengkar dengan teman. Dokumen ini menjelaskan bagaimana guru dan kepala sekolah menangani setiap kasus dengan mengambil berbagai posisi kontrol seperti manajer, pemantau, atau
PPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdfAdeIrma538422
Ibu Dani mengambil posisi pembuat merasa bersalah dalam menangani Fajar yang sering acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Fajar membutuhkan kasih sayang dan kebebasan. Jika menjadi pemantau, Ibu Dani akan mengarahkan Fajar berdasarkan peraturan dan konsekuensinya dengan ekspresi datar dan formal.
Budaya Positif yang harus diterapkan di sekolah sebaiknya berdasarkan 3 konsep, yaitu Disiplin Positif, Posisi Kontrol, dan Restitusi.
Jika 3 konsep tersebut sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga ataupun sekolah, maka tidak akan ada yang tersakiti dan tidak ada yang menyakiti.
Kasus 4 menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di sekolah. Kepala Sekolah Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dengan menenangkan kedua siswa, meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto yang terlepas, serta membantu Dino belajar menjahit. Pendekatan restoratif Ibu Suti berhasil memperbaiki hubungan Anto dan Dino.
Dalam kasus ini, Ibu Dani menghadapi kesulitan mengajar Fajar yang sering acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Ibu Dani mencoba mengontrol Fajar dengan menyuruhnya maju ke depan dan menjawab soal, namun Fajar tetap tidak bisa menjawab. Ibu Dani mengungkapkan kekecewaannya karena usahanya mengajar Fajar. Kebutuhan dasar Fajar mungkin kebebasan dan kesenangan. J
Kasus 4 membahas tentang Anto dan Dino yang berselisih saat bermain basket di lapangan sekolah. Mereka terlibat kontak fisik yang menimbulkan perselisihan.
Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dalam menyelesaikan permasalahan antara Dino dan Anto dengan memberikan saran dan bantuan untuk memperbaiki kancing baju serta melatih keterampilan baru kepada Dino. Hal ini bertujuan untuk memenuhi nilai-nilai sekolah seperti tanggung jawab, kejujuran, kesabaran, dan persahabatan.
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptxRiyanTSSJ
Kasus 3 menggambarkan interaksi antara Ibu Dani, guru Bahasa Inggris, dengan siswa Fajar yang terlihat acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Ibu Dani menegur Fajar namun hanya mendapat jawaban "tidak tahu". Ibu Dani kemudian bertanya apakah Fajar tidak kasihan padanya sebagai guru yang sudah berusaha mengajar.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan sosial dan emosional. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat, di antaranya:
1. Penjelasan mengenai pembelajaran sosial dan emosional serta tujuannya untuk membangun 5 kompetensi dasar.
2. Latihan kesadaran penuh (mindfulness) yang dapat memperkuat koneksi saraf otak dan bermanfaat untuk fokus, konsentrasi, dan kesadaran.
3. Implementasi pembelaj
Tradisi pacuan kuda telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat di Pulau Sumbawa. Anak-anak di daerah ini tumbuh dekat dengan kuda dan banyak yang mahir menungganginya sejak usia muda. Pacuan kuda merupakan olahraga yang sangat diminati masyarakat setempat sejak dulu dan menjadi kekayaan budaya daerah yang diwariskan secara turun temurun.
PPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdfAdeIrma538422
Ibu Dani mengambil posisi pembuat merasa bersalah dalam menangani Fajar yang sering acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Fajar membutuhkan kasih sayang dan kebebasan. Jika menjadi pemantau, Ibu Dani akan mengarahkan Fajar berdasarkan peraturan dan konsekuensinya dengan ekspresi datar dan formal.
Budaya Positif yang harus diterapkan di sekolah sebaiknya berdasarkan 3 konsep, yaitu Disiplin Positif, Posisi Kontrol, dan Restitusi.
Jika 3 konsep tersebut sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga ataupun sekolah, maka tidak akan ada yang tersakiti dan tidak ada yang menyakiti.
Kasus 4 menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di sekolah. Kepala Sekolah Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dengan menenangkan kedua siswa, meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto yang terlepas, serta membantu Dino belajar menjahit. Pendekatan restoratif Ibu Suti berhasil memperbaiki hubungan Anto dan Dino.
Dalam kasus ini, Ibu Dani menghadapi kesulitan mengajar Fajar yang sering acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Ibu Dani mencoba mengontrol Fajar dengan menyuruhnya maju ke depan dan menjawab soal, namun Fajar tetap tidak bisa menjawab. Ibu Dani mengungkapkan kekecewaannya karena usahanya mengajar Fajar. Kebutuhan dasar Fajar mungkin kebebasan dan kesenangan. J
Kasus 4 membahas tentang Anto dan Dino yang berselisih saat bermain basket di lapangan sekolah. Mereka terlibat kontak fisik yang menimbulkan perselisihan.
Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dalam menyelesaikan permasalahan antara Dino dan Anto dengan memberikan saran dan bantuan untuk memperbaiki kancing baju serta melatih keterampilan baru kepada Dino. Hal ini bertujuan untuk memenuhi nilai-nilai sekolah seperti tanggung jawab, kejujuran, kesabaran, dan persahabatan.
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptxRiyanTSSJ
Kasus 3 menggambarkan interaksi antara Ibu Dani, guru Bahasa Inggris, dengan siswa Fajar yang terlihat acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Ibu Dani menegur Fajar namun hanya mendapat jawaban "tidak tahu". Ibu Dani kemudian bertanya apakah Fajar tidak kasihan padanya sebagai guru yang sudah berusaha mengajar.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan sosial dan emosional. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat, di antaranya:
1. Penjelasan mengenai pembelajaran sosial dan emosional serta tujuannya untuk membangun 5 kompetensi dasar.
2. Latihan kesadaran penuh (mindfulness) yang dapat memperkuat koneksi saraf otak dan bermanfaat untuk fokus, konsentrasi, dan kesadaran.
3. Implementasi pembelaj
Tradisi pacuan kuda telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat di Pulau Sumbawa. Anak-anak di daerah ini tumbuh dekat dengan kuda dan banyak yang mahir menungganginya sejak usia muda. Pacuan kuda merupakan olahraga yang sangat diminati masyarakat setempat sejak dulu dan menjadi kekayaan budaya daerah yang diwariskan secara turun temurun.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi membahas etika dan dampak sosial teknologi informasi seperti privasi informasi, hak kekayaan intelektual, dan masalah lingkungan akibat penggunaan teknologi.
Algoritma K-nearest neighbor (KNN) adalah metode supervised learning dimana kelas suatu data baru ditentukan berdasarkan kelas mayoritas dari K tetangga terdekatnya. KNN mengklasifikasikan data baru berdasarkan atribut dan data pelatihan dengan menghitung jarak antara data baru dengan data pelatihan lalu menentukan K tetangga terdekat. Kelas prediksi data baru ditentukan dari kelas mayoritas K tetangga terdekat tersebut.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
1.4 Ruang Kolaborasi.pdf
1. Ruang Kolaborasi
Modul 1.4 Budaya Positif
Analisis Studi Kasus
Ahmad Apandi, S.Pd
Sutinawati, S.Pd. SD.
Anis Muthoharoh, S.Pd
Kelompok 1
1.
2.
3.
2. KASUS 1
Saat mengikuti pelajaran matematika,
Natali dan Fifi tidak menghormati ibu Eni
sebagai guru pengganti di kelas tersebut.
3. Lakukan analisis dan jawablah pertanyaan ini
Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang
sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali
sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah
langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu
Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.
Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang
ditempuh Ibu Santi?
4. Menstabilkan identitas (ibu santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan
tentang laporan Ibu Eni serta menanyakan apakah mereka bersedia memperbaiki
permasalahan yang ada)
Validasi tidakan yang salah (bu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja
dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi
menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa
tidak dihormati Ibu Santi)
Menanyakan keyakinan (Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka
tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang
akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
1.
2.
3.
Langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Pertanyaan 1
5. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai
dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang
telah diusulkan mereka?
Menurut kami tindakan yang telah dilakukan oleh FIfi dan Natali sudah sesuai
dengan pelanggaran yang telah dibuat. langkah-langkah restitusi yang
mereka usulkan adalah mereka menyadari kesalahan yang telah dilakukan
dan ingin memperbaiki keselahan tersebut melalui kesepakatan yang telah
dibuat dari hasil diskusi dengan temannya di kelas. dan adanya usaha untuk
meminta maaf kepada bu Eni dan tidak mengulangi perbuatanya lagi.
Pertanyaan 2
6. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni
dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda
Posisi yang diambil bu Eni dalam menangani Fiifi dan Natali adalah sebagai
teman karena ibu Eni menggunakan nada halus, ramah, tidak memarahi
ataupun menghukum siswa. ini terlihat dari bahasa yang digunakan yaitu
“Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau
kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?”
Pertanyaan 3
7. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah
yang ditempuh Ibu Santi
Saya setuju dengan apa yang sudah dilakukan oleh bu Santi karena bu
Santi telah menerapkan pola segitiga restitusi dalam menangani
masalah Fifi dan Natali.
Pertanyaan 4
8. Sabrina tidak menggunakan sepatu sesuai dengan
peraturan serta datang terlambat ke sekolah. kemudian
pak Lukman meminta sabrina untuk membuka
sepatunya seharian selama di sekolah.
KASUS 2
9. Lakukan analisis dan jawablah pertanyaan ini
Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak
Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?
Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan
dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan
diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut, Nilai
kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna
hitam?
Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman
mengenai kasus tersebut?
10. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman?
Jelaskan, apakah indikatornya?
Pernyataan pak Lukman "apa peraturan sekolah tentang seragam warna
sepatu"
Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan
mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu
salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka
sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Posisi yang diambil pak Lukman dalam kasus di atas adalah sebagai
penghukum. Indikator yang nampak adalah dari kalimat pak Lukman :
Pertanyaan 1
11. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan
dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke
Sabrina? Jelaskan.
"Sabrina apakah kamu tahu jam berapa harus datang ke sekolah dan
apa warna sepatu yang harus dipakai ke sekolah?"
"Nak, apakah kamu mengetahui bahwa keyakinan sekolah harus
menggunakan sepatu warna hitam?"
"“Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?”
"Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini?”
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan pak Lukman:
Pertanyaan 2
12. Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna
hitam?
Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman
mengenai kasus tersebut?
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
Nilai Kebajikan: komitmen, disiplin, tanggung jawab.
Saya akan memanggil pak Lukman dan mengajak berdialog agar pak
Lukman dapat melakukan cara yang tepat dalam menangani masalah
siswa dan mengajak pak Lukman menerapkan posisi manajer dalam
menangani masalah siswa dengan pendekatan persuasif.
Pertanyaan 3
13. Saat pelajaran Bahasa Inggris bu Dani menegur
Fajar karena hanya tidur-tiduran di kelas dan tidak
bisa mengerjakan soal yang diberikan. Fajar
bersikap acuh tak acuh terhadap pelajarannya.
KASUS 3
14. Lakukan analisis dan jawablah pertanyaan ini
Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya
kepada Fajar?
Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh
Fajar?
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa
yang akan diajukan? Jelaskan.
Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui
hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
15. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya
kepada Fajar?
Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani adalah posisi
pembuat merasa bersalah
Pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut, pembuat
rasa bersalah akan menggunakan keheningan yang membuat
orang lain merasa tidak nyaman, bersalah atau rendah diri
Pertanyaan 1
16. Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar?
Fajar membutuhkan cinta dan kasih sayang karena kemungkinan
perilaku yang dibuat Fajar membuat guru dan teman-temannya
memperhatikannya.
Fajar juga membutuhkan kebebasan karena kemungkinan Fajar
berbuat seperti itu karena merasa bosan dengan model pembelajaran
yang diberikan oleh gurunya.
Pertanyaan 2
17. Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau
dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
Bu Dani akan memanggil Fajar dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait
perilaku Fajar di kelas
Fajar apa yang telah kamu lakukan di dalam kelas?
Apakah kamu tahu konsekuensi apa jika kamu tidak mengikuti pelajaran
dengan baik?
Apa yang bisa membuatmu semangat mengikuti pelajaran Bahasa Inggris?
Pertanyaan yang akan diajukan bu Dani sebagai posisi pemantau:
Pertanyaan 3
18. Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui
hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
Pak Kepala sekolah akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan
guru mapel, wali kelas serta guru BK untuk menggali informasi
terkait kasus Fajar tersebut.
Melakukan pendekatan dan mengajak Fajar berdialog
menggunakan langkah-langkah restitusi
Pertanyaan 4
19. Saat sedang bermain basket bersama, Dino dan
Anto terlibat pertengkaran adu mulut sehingga
Dino emosi dan melakukan kontak fisik . Ibu Suti
sebagai kepala sekolah telah berupaya
menenangkan keduanya.
KASUS 4
20. Lakukan analisis dan jawablah pertanyaan ini
Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu
Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto
dikuatkan oleh Ibu Suti?
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju
dalam kasus tersebut? Jelaskan!
21. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu
Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
Posisi kontrol yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti adalah
manajer. Hal ini dibuktikan dengan ibu Kepala Sekolah meminta murid
untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dan mengajak siswa
untuk menemukan solusi dari permasalahannya.
Pertanyaan 1
22. Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan
oleh Ibu Suti?
Menstabilkan identitas: bu Suti membuat pernyataan bahwa berbuat salah
adalah hal yang menusiawi dan mempertahankan diri adalah hal yang penting
Validasi tindakan: bu Suti meminta Dino untuk memikirkan cara lain yang
mungkin lebih baik dan efektif dibandingkan marah-marah
Menanyakan keyakinan: bu Suti menanyakan keyakinan sekolah yang
telah disepakati dan bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan
Dino dikuatkan dengan penerapan segitiga restitusi
Pertanyaan 2
23. Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto
dikuatkan oleh Ibu Suti?
Bu Suti bertanya kepada Anto hal apa yang bisa dilakukan oleh Dino untuk
memperbaiki kesalahannya. Anto menjawab, "Saya perlu kancing saya
diperbaiki. Ibu saya akan sangat marah melihat kancing saya sampai
copot begini"
Bu Suti memberikan pilihan kepada anak untuk menyelesaikan masalah
Dino diberi alternatif solusi untuk belajar menjahit kepada pak Irfan
Anto dikuatkan dengan penerapan segitiga restitusi:
Pertanyaan 2
24. Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju
dalam kasus tersebut? Jelaskan!
Nilai kebajikan (keyakinan sekolah) yang dituju adalah tanggung
jawab, ikhlas, dan saling menghargai orang lain.
Dari kasus tersebut bu Suti berusaha mengarahkan Dino dan Anto
untuk menyelesaikan permasalahan antar mereka. bu Suti juga
mengajak Dino bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan.
Pertanyaan 3