Ibu Dani mengambil posisi pembuat merasa bersalah dalam menangani Fajar yang sering acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Fajar membutuhkan kasih sayang dan kebebasan. Jika menjadi pemantau, Ibu Dani akan mengarahkan Fajar berdasarkan peraturan dan konsekuensinya dengan ekspresi datar dan formal.
Ruang Kolaborasi.pptx Tugas Calob Guru Penggerakjohan199969
Assalamualikum wr.wb
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Berikut ini adalah salah satu tugas yang ada pada pendidikan guru penggerak
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Unggah Hasil Diskusi Kelompok
Studi kasus 4 menggambarkan insiden pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket di sekolah. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga copot 3 kancingnya. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan menanyakan perspektif masing-masing serta solusi perbaikan masalah sesuai keyakinan sekolah.
Kasus 4 menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di sekolah. Kepala Sekolah Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dengan menenangkan kedua siswa, meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto yang terlepas, serta membantu Dino belajar menjahit. Pendekatan restoratif Ibu Suti berhasil memperbaiki hubungan Anto dan Dino.
Budaya Positif yang harus diterapkan di sekolah sebaiknya berdasarkan 3 konsep, yaitu Disiplin Positif, Posisi Kontrol, dan Restitusi.
Jika 3 konsep tersebut sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga ataupun sekolah, maka tidak akan ada yang tersakiti dan tidak ada yang menyakiti.
Ruang Kolaborasi.pptx Tugas Calob Guru Penggerakjohan199969
Assalamualikum wr.wb
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Berikut ini adalah salah satu tugas yang ada pada pendidikan guru penggerak
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Unggah Hasil Diskusi Kelompok
Studi kasus 4 menggambarkan insiden pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket di sekolah. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga copot 3 kancingnya. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan menanyakan perspektif masing-masing serta solusi perbaikan masalah sesuai keyakinan sekolah.
Kasus 4 menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di sekolah. Kepala Sekolah Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dengan menenangkan kedua siswa, meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto yang terlepas, serta membantu Dino belajar menjahit. Pendekatan restoratif Ibu Suti berhasil memperbaiki hubungan Anto dan Dino.
Budaya Positif yang harus diterapkan di sekolah sebaiknya berdasarkan 3 konsep, yaitu Disiplin Positif, Posisi Kontrol, dan Restitusi.
Jika 3 konsep tersebut sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga ataupun sekolah, maka tidak akan ada yang tersakiti dan tidak ada yang menyakiti.
Kasus 4 membahas tentang Anto dan Dino yang berselisih saat bermain basket di lapangan sekolah. Mereka terlibat kontak fisik yang menimbulkan perselisihan.
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRestuKuswara3
Contoh Ruang Kolaborasi CGP.
Pada ruang kolaborasi ini kami membahas tentang Budaya Positif yang bisa diterapkan pada siswa sesuatu dengan kasus yang dipaparkan
Kasus ini menceritakan tentang pertengkaran antara Dino dan Anto di lapangan basket yang berujung pada kontak fisik dimana Dino menarik kemeja Anto hingga 3 kancingnya lepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan metode restitusi dengan bertanya tentang keyakinan sekolah, meminta Dino memperbaiki kesalahannya, dan akhirnya Dino setuju untuk memperbaiki kemeja Anto dengan
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptxHajarSantoso1
1. Dokumen tersebut membahas 4 kasus yang terjadi di sekolah yang melibatkan guru, siswa, dan kepala sekolah. 2. Kasus-kasus tersebut membahas masalah perilaku siswa dan upaya guru beserta kepala sekolah dalam menangani masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan restitusi. 3. Tujuan dari pembahasan kasus-kasus tersebut adalah untuk menganalisis konsep-konsep inti budaya positif dalam men
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdfIwanHartaji2
Ibu Suti mengambil posisi manajer dalam menangani kasus pertengkaran antara Dino dan Anto. Ia menenangkan Dino, menanyakan keyakinan sekolah, dan meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan belajar menjahit untuk memperbaiki kemeja Anto. Hal ini membuat kedua siswa kembali berbaikan.
Kasus 4 membahas tentang Anto dan Dino yang berselisih saat bermain basket di lapangan sekolah. Mereka terlibat kontak fisik yang menimbulkan perselisihan.
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRestuKuswara3
Contoh Ruang Kolaborasi CGP.
Pada ruang kolaborasi ini kami membahas tentang Budaya Positif yang bisa diterapkan pada siswa sesuatu dengan kasus yang dipaparkan
Kasus ini menceritakan tentang pertengkaran antara Dino dan Anto di lapangan basket yang berujung pada kontak fisik dimana Dino menarik kemeja Anto hingga 3 kancingnya lepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan metode restitusi dengan bertanya tentang keyakinan sekolah, meminta Dino memperbaiki kesalahannya, dan akhirnya Dino setuju untuk memperbaiki kemeja Anto dengan
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptxHajarSantoso1
1. Dokumen tersebut membahas 4 kasus yang terjadi di sekolah yang melibatkan guru, siswa, dan kepala sekolah. 2. Kasus-kasus tersebut membahas masalah perilaku siswa dan upaya guru beserta kepala sekolah dalam menangani masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan restitusi. 3. Tujuan dari pembahasan kasus-kasus tersebut adalah untuk menganalisis konsep-konsep inti budaya positif dalam men
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdfIwanHartaji2
Ibu Suti mengambil posisi manajer dalam menangani kasus pertengkaran antara Dino dan Anto. Ia menenangkan Dino, menanyakan keyakinan sekolah, dan meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan belajar menjahit untuk memperbaiki kemeja Anto. Hal ini membuat kedua siswa kembali berbaikan.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. CGP Angkatan 9
RUANG KOLABORASI
KELOMPOK I
Kristina Paulina
Peserta CGP
Ade Irma Suriyanty
Peserta CGP
Anggiat Rona
Peserta CGP
STUDY KASUS
MODUL 1.4 Pipit Darmadi
Khairul Muslim
Nasution
Fasilitator Pengajar Praktik
Leonardo
M.Sitanggang
Pengajar Praktik
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
CGP dapat mempresentasikan hasil analisis
study kasus berdasarkan konsep inti dalam
modul budaya positif
CGP dapat menganalisisi kasus-kasus yang
disediakan berdasarkan konsep-konsep inti
dalam modul budaya positif bersama CGP lain
dalam komunitas praktisi.
5. Kasus 1
Guru matematika dan wali kelas 8, Ibu santi sakit, sehingga tidak dapat masuk
dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun
menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali mengetahui hal ini
dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak
mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa fifi dan natali
dengan ramah, sambil mengingatkan mereka tetap fokus pada pengerjaan tugas,
“Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian
tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu yah...Namun fifi dan Natali malah tertawa,
Ah ibu santai saja bu. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah
mengobrol. Keesokan harinya Ibu santi memanggil fifi dan Natali serta
menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu santi menanyakan apakah mereka
bersedia memperbaiki masalah yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan
membela diri, Namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu santi
menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan Bila mereka sungguh-
sungguh ingin meminta maaf.
6. Kasus 1
Namun ibu santi menanyakan kembali apa yang bisa mereka lakukan
untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Eni? Baik Fifi maupun
Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan
keyakinan kelas. Ibu santi melanjutkan kembali apa yang mereka
lakukan untuk memperbaiki masalah. Apakah ada gagasan? Setelah
berfikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka
mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman
sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan
kelas terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana
penerapannya dikehidupan sehari-hari disekolah. Usulan ke-2 adalah
mengirim e-mail kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut.
Mereka telah memberitahu Ibu Eni, bahwa mereka telah memberi tahu
kepala sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ketiadaan guru, maka
mereka mengusulkan agar Ibu Eni sebagai guru pengganti.
7. Pertanyaan 1
Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah
dijalankan oleh Ibu Santi?
Menstabilkan keadaan
V
a
l
i
d
a
s
i
t
i
n
d
a
k
a
n
y
a
n
g
s
a
l
a
h
M
e
n
a
n
y
a
k
a
n
k
e
y
a
k
i
n
a
n
I
b
u
s
a
n
t
i
m
e
m
a
n
g
g
i
l
f
i
f
i
d
a
n
N
a
t
a
l
i
d
a
n
m
e
n
a
n
y
a
k
a
n
l
a
p
o
r
a
n
i
b
u
E
n
i
I
b
u
s
a
n
t
i
m
e
n
a
n
y
a
k
a
n
a
p
a
k
a
h
m
e
r
e
k
a
b
e
r
s
e
d
i
a
m
e
m
p
e
r
b
a
i
k
i
p
e
r
m
a
s
a
l
a
h
a
n
y
a
n
g
a
d
a
?
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf,
namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu
Santi?
8. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran
yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Restitusi yang dilakukan Fifi
dan Natali sudah sesuai
dengan pelanggaran yang
telah mereka buat yaitu
Mereka tidak menghormati Ibu
eni dan berperilaku tidak sesuai
dengan keyakinan kelas.
Validasi tindak kesalahan
Menanyakan keyakinan
kelas
. Menstabilkan identitas
Langkah restitusi yang telah
diusulkan :
1.
2.
3.
Pertanyaan 2
9. Pertanyaan 3. posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni
dalam menangani Fifi dan Natali?
Posisi kontrol yang diambil oleh ibu Eni adalah posisi sebagai
Teman yaitu pada situasi dimana
Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil
mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas,
“Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala
Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?”
Dalam hal posisi sebagai teman, tidak ada hukuman, guru ramah,
bersenda gurau, tetapi membuat siswa baik hanya pada waktu
tertentu saja.
10. Pertanyaan 4. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda
menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?
Saya sangat setuju dan mendukung atas
apa yang dilakukan Ibu Santi dalam
menangani fifi, dan natali yaitu : pada
posisi kontrol manager menggunakan 3
langkah dalam segitiga restitusi yaitu
memvalidasi tindakan yang salah,
menanyakan keyakinan kelas dan
menstabilkan identitas.
11. Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat dan terburu-buru berangkat
kesekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah tapi baru
menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera
dalam peraturan sekolah. Didepan pintu kelas, Bapak Lukman
memperhatikan sepatu sabrina yang berwarna coklat dan sabrina
berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah
mengenakan sepatu. Pak lukman menanyakan sabrina apa peraturan
sekolah tentang seragam warna sepatu. sabrina sudah mengetahui
sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan mengenakan
salah mengenakan sepatu selain tidak mungkin kembali pulang
karena rumahnya jauh sekali. Pak lukman tetap bersikeras pada
peraturan yang berlaku dengan mengatakan “ Ya sudah, kamu
sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat,
salah pulak warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa
mengenakan sepatu sesuai dengan warna peraturan.
12. POSISI PAK LUKMAN DALAM KASUS DIATAS ADALAH
PENGHUKUM
INDIKATOR YANG TAMPAK SEBAGAI PENGHUKUM YAITU DARI
KALIMAT:
“YA SUDAH, KAMU SUDAH MELANGGAR PERATURAN
SEKOLAH. KAMU SALAH . SUDAH TERLAMBAT,SALAH PULA
WARNA SEPATUNYA. SEGERA BUKA SEPATUMU KALAU TIDAK
BISA MENGENAKAN WARNA SEPATU SESUAI PERATURAN “.
“ TIDAK , KAMU TELAH MELANGGAR PERATURAN SEKOLAH ,
KALAU TIDAK SANGGUP AMBIL SEPATU DIRUMAH, ATAU
DIANTARKAN SEPATU KE SEKOLAH, YA SUDAH, KAMU TIDAK
USAH BERSEPATU SAJA SEHARIAN DISEKOLAH . SEKARANG
COPOT SEPATUMU DAN SILAHKAN BELAJAR TANPA SEPATU
SEHARIAN
1.
2.
Pertanyaan 1; Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang
diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?
13. Selamat pagi nak, menurut peraturan sekolah, bahwa
sepatu wajib berwarna hitam. Coba kita lihat sepatu
kamu berwarna apa nak?
Menurut kamu kira-kira keyakinan sekolah mana yang
perlu kamu tingkatkan?
Jadi, apakah kamu meyakini bahwa disekolah kita
harus memakai sepatu hitam nak?
Apakah kamu bersedia mematuhi keyakinan sekolah
untuk memakai sepatu hitam nak?
Bagaimana caranya kamu memperbaiki masalah ini?
Ada tidak orang yang bisa membantu kamu?
Kapan kamu memulai untuk mematuhi kayakinan ini
nak?
Apakah masih ada yang bisa kamu lakukan untuk
memperbaiki masalah ini?
Jika bapak Lukman mengambil posisi manager maka
beliau akan mengatakan:
Bila Bapak Lukman
mengambil posisi
seorang Manajer,
apa yang akan
dikatakannya,
pertanyaan-
pertanyaan seperti
apakah yang akan
diajukan ke
Sabrina? Jelaskan.
Pertanyaan 2
Jawaban
14. Nilai kebajikan yang ingin dituju
adalah kebersamaan, tanggung
jawab dan kedisiplinan
Sikap saya, Saya akan
mengajak Pak Lukman
berdialog bagaimana
seharusnya menangani sebuah
pelanggaran yang dilakukan
oleh siswa tanpa harus
menghukum tetapi dengan
menyadarkan siswa hingga
mendapatkan motivasi
instrinsik.
1.
2.
Kira-kira bila Anda adalah
Kepala Sekolah di sekolah
tersebut,
Nilai kebajikan apa yang
ingin dituju oleh peraturan
harus berwarna hitam?
Bagaimana Anda
menyikapi langkah yang
diambil Pak Lukman
mengenai kasus tersebut?
Pertanyaan 3
Jawaban
15. Kasus 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis,
namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak
acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3.
Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-
malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar
hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan
memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran,
lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang
bisa?”Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali
terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-
nilainya pun tidak terlalu baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat
ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun
menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu
sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar
pun diam membisu.
16. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam
pendekatannya kepada Fajar?
Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan
oleh Fajar?
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan
mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
Pertanyaan pada kasus 3.
17. Posisi kontrol yang diambil Ibu Dani adalah pembuat merasa bersalah. Pada posisi
ini guru akan bersuara lembut. Pembuat merasa bersalah akan menggunakan
keheningan yang membuat orang lain merasa tidak nyaman, bersalah atau rendah
diri. Kata- kata yang keluar dengan lembut akan seperti : “ Gimana kamu fajar, kamu
ga kasihan sama ibu ya? Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan
sama ibu?
1.
2. Membaca sikap fajar, Fajar membutuhkan cinta dan kasih sayang karena dengan
perilaku tersebut membuat gurunya memperhatikannya begotu juga dengan teman-
temannya. Indikatornya adalah sikap fajar yang malas-malasan, tidur-tiduran, tidak
memperhatikan, acuh tak acuh . Selain itu Fajar juga membutuhkan kebebasan yaitu
kebutuhan akan pilihan karena sepertinya fajar merasa bosan dengan metode belajar
hanya itu-itu saja dan tidak menyenangkan.
Jawaban pertanyaan pada kasus 3
18. Fajar, apakah kamu tau bagaimana
seharusnya sikap dalam belajar?
Apakah kamu mengerti
konsekuensi yang harus dilakukan
jika kamu tidak belajar dengan
serius dan fokus dalam kelas?
Beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan sebagai pemantau seperti :
Dalam hal ini guru sebagai pemantau
mengarahkan murid berdasarkan
peraturan dan konsekuensi dimana
ekspresi dan bahasa tubuh dari guru
cenderung datar dan formal.
3. Jika Ibu Dani mengambil
posisi pemantau maka Ibu
dani akan melakukan dialog
terkait sikap dan perilakunya
di kelas. Kemudian Bu dani
akan mebuat catatan pada
jurnal sikap siswa dan
membuat rencana tindak
lanjut untuk memantau
perubahan sikap pada fajar.
Jawaban
Pertanyaan kasus 3
19. Jawaban
Pertanyaan kasus 3
Mencari informasi dimana mungkin masih ada
siswa lain yang bermasalah dalam proses
belajar di kelas
Memanggil beberapa orang siswa yang menjadi
teman dekat fajar.
Berdialog dengan orangtua fajar.
Menghubungkan masalah tersebut dengan
informasi yang diperoleh.
Jika ternyata ada beberapa siswa maka saya
akan berdialog dengan seluruh guru untuk
bekerja sama melaksanakan kontrol guru
sebagai manager dan menyelesaikan masalah
tersebut dengan melakukan segitiga restitusi.
Beberapa Rencana Tindak lanjut yang saya
lakukan jika saya adalah kepala sekolah :
1.
2.
3.
4.
5.
4. Apabila Anda adalah
kepala sekolah di sekolah
Fajar dan mengetahui hal ini,
bagaimana tindak lanjut
Anda?
20. Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat
dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan
kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada
saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala
sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama
Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun
mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa
membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri
adalah hal yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin
lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino
bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan
mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino
untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya
akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun
kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto
yang terlepas?
21. Kasus 4
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali
mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan
mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja,
bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana
saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia
belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi,
“Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru
Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa
kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar
menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki
tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan
bersenda gurau kembali.
22. Pertanyaan pada Kasus 4
1.Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh
Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang
dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan
demikian?
2.Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan,
bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti?
3. Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah)
apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan!
23. mengajak murid untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya
yaitu dengan menanyai dino tentang
keyakinan kelas yang telah disepakati lalu
menanyakan apakah dino bersedia
memperbaiki kesalahannya.
1. Posisi Kontrol yang dilakukan oleh Ibu Suti
adalah sebagai manager. Beberapa hal yang
dilakukan oleh ibu suti adalah:
Jawaban pertanyaan pada Kasus 4
24. Membantu Dino dan Anto untuk menemukan
penyelesaian masalah yang terjadi.
Setelah Dino mengakui keselahannya, ibu suti
mengajaknya mencari solusi dengan
menanyakan anto apakah yang dapat
dilakukan dino untuk memperbaiki
kesalahannya kepada anto.
Ketika anto menginginkan kancing bajunya
diperbaiki, bu suti memberikan solusi agar
dino diajari oleh pak irfan menjahit kancing
baju tersebut.
Jawaban pertanyaan pada Kasus 4
25. Menstabilkan Identitas anak dengan memberikan
pernyataan bahwa berbuat salah adalah hal yang
manusiawi dan mempertahankan diri adalah hal
yang penting dengan penyataan “ Dino, saat ini
sepertinya kamu sedang marah Ya?”
M
emvalidasi tindakan Dino yaitu Ibu suti meminta
Dino untuk memikirkan cara lain yang mungkin
lebih efektif dibandingkan merusak baju anto.
Menanyakan Keyakinan sekolah yang telah
disepakati untuk dilakukan dan menanyakan
apakah dino bersedia memperbaiki kesalahannya.
2. Dengan posisi Ibu Suti sebagai kontrol manager
dan menerapkan Segitiga restitusa maka dino dapat
dikuatkan dengan langkah-langkah berikut :
Jawaban pertanyaan pada Kasus 4
26. Ibu suti menanyakan kepada anto hal apa yang sebaiknya
dilakukan dino untuk memperbaiki masalah yang terjadi
dan anto mengatakan bahwa kancing bajunya harus
diperbaiki karena ibunya akan sangat marah jika
mengetahui kancing bajunya copot sampai 3 biji.
Anto memiliki kesempatan untuk menyampaikan
keinginannya terkait masalah bajunya yang rusak.
Anto yakin bahwa dino dapat memperbaiki bajunya
dengan bantuan bapak guru Irfan.
2. Dengan posisi Ibu Suti sebagai kontrol manager dan
menerapkan Segitiga restitusa maka Anto dapat dikuatkan
dengan langkah-langkah berikut :
Jawaban pertanyaan pada Kasus 4
27. Jawaban Pertanyaan
Saling Menghargai dan
menghormati satu sama lain.
Saling Menguatkan satu sama lain
Menyadarkan murid untuk
bertanggung jawab atas perilaku
yang dilakukan baik sengaja
maupun tidak disengaja.
Nilai-nilai yang dituju oleh ibu suti
adalah :
3. Nilai-nilai kebajikan
(keyakinan sekolah) yang
dituju dalam kasus 4 adalah