Dokumen tersebut membahas definisi perawat dan keperawatan serta cara menjadi perawat yang baik. Definisi perawat mencakup seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Sedangkan definisi keperawatan adalah layanan kesehatan profesional berbasis ilmu keperawatan. Cara menjadi perawat yang baik meliputi memiliki pendidikan perawat yang sah, menjalankan hak dan kewajiban,
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMJM Networks
Makalah ini membahas tantangan dalam profesi keperawatan, khususnya terkait hak pasien. Tantangan utama meliputi tanggung jawab dan tanggung gugat perawat dalam setiap tahap proses keperawatan, serta tantangan dalam pendidikan keperawatan profesional akibat pertumbuhan institusi keperawatan yang tidak terkendali sejak tahun 2000. Makalah ini bertujuan menginformasikan mahasiswa dan perawat mengenai tanggung jawab dan
Makalah ini membahas tentang standar etika praktik dalam keperawatan. Terdapat beberapa poin pembahasan utama yaitu definisi standar praktik keperawatan, tujuan kode etik, standar etika untuk perawat menurut organisasi keperawatan, kode etik keperawatan Indonesia, dan dasar-dasar nilai keperawatan.
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)Ade Rahman
Tantangan utama dalam profesi keperawatan terkait dengan pendidikan keperawatan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga keperawatan sejalan dengan pengakuan keperawatan sebagai profesi. Hal ini memerlukan komitmen dari organisasi profesi, lembaga pendidikan keperawatan, dan pemerintah dalam menentukan standarisasi kompetensi, melahirkan perawat berkualitas, dan mendukung perubahan sistem
Dokumen tersebut membahas definisi perawat dan keperawatan serta cara menjadi perawat yang baik. Definisi perawat mencakup seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Sedangkan definisi keperawatan adalah layanan kesehatan profesional berbasis ilmu keperawatan. Cara menjadi perawat yang baik meliputi memiliki pendidikan perawat yang sah, menjalankan hak dan kewajiban,
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMJM Networks
Makalah ini membahas tantangan dalam profesi keperawatan, khususnya terkait hak pasien. Tantangan utama meliputi tanggung jawab dan tanggung gugat perawat dalam setiap tahap proses keperawatan, serta tantangan dalam pendidikan keperawatan profesional akibat pertumbuhan institusi keperawatan yang tidak terkendali sejak tahun 2000. Makalah ini bertujuan menginformasikan mahasiswa dan perawat mengenai tanggung jawab dan
Makalah ini membahas tentang standar etika praktik dalam keperawatan. Terdapat beberapa poin pembahasan utama yaitu definisi standar praktik keperawatan, tujuan kode etik, standar etika untuk perawat menurut organisasi keperawatan, kode etik keperawatan Indonesia, dan dasar-dasar nilai keperawatan.
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)Ade Rahman
Tantangan utama dalam profesi keperawatan terkait dengan pendidikan keperawatan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga keperawatan sejalan dengan pengakuan keperawatan sebagai profesi. Hal ini memerlukan komitmen dari organisasi profesi, lembaga pendidikan keperawatan, dan pemerintah dalam menentukan standarisasi kompetensi, melahirkan perawat berkualitas, dan mendukung perubahan sistem
Teks tersebut membahas tentang hak-hak pasien dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar membahas tentang pengertian hak, jenis-jenis hak yang dimiliki pasien seperti hak untuk memberikan persetujuan, memilih mati, dan perlindungan bagi orang yang tidak berdaya, serta hak pasien dalam penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia. Kode etik ini berfungsi sebagai pedoman bagi perawat dalam berperilaku secara etis dan menjalin hubungan profesional. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur kode etik seperti respek, otonomi, beneficence, dan kerahasiaan informasi pasien. Perawat dituntut untuk memahami dan menerapkan kode etik ini dalam praktik keperawatan sehari-hari
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi perawat, di mana peran perawat meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Sedangkan fungsi perawat terdiri dari fungsi independen, dependen dan interdependen.
Dokumen tersebut membahas tentang peran, fungsi, dan tugas perawat. Secara ringkas, perawat didefinisikan sebagai orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan peneliti. Fungsi perawat terkait pekerjaan yang dilakukan sesuai peran, seperti fungsi independen
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan keperawatan prima, termasuk pengertian, faktor-faktor, dan kualitas pelayanan keperawatan prima. Faktor-faktor pelayanan keperawatan prima meliputi kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab."
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan, meliputi pengertian, konsep dasar, tujuan, dan fungsi etika keperawatan. Juga membahas tentang hak pasien, hak dan kewajiban perawat dan pasien, serta pola hubungan kerja perawat dengan berbagai pihak terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian etika keperawatan, kode etik keperawatan, dan permasalahan dasar etika keperawatan yang terdiri dari lima masalah yaitu kuantitas vs kualitas hidup, kebebasan vs penanganan bahaya, berkata jujur vs bohong, keinginan pengetahuan vs falsafah dan ideologi, serta terapi konvensional vs tidak ilmiah."
Makalah ini membahas model keperawatan keluarga menurut Orem yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu self care atau perawatan diri sendiri, self care deficit atau penurunan kemampuan merawat diri, dan nursing system atau sistem keperawatan. Model ini berfokus pada kemampuan pasien untuk merawat diri dan bagaimana perawat dapat membantu meningkatkan kemampuan tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang dilema etik dalam keperawatan, meliputi definisi dilema etik, kerangka pemecahan masalah dilema etik, contoh kasus dilema etik, dan penatalaksanaan sikap profesi terhadap dilema etik. Dua contoh kasus dilema etik yang diuraikan adalah tentang keputusan penambahan obat analgesik pada pasien kanker terminal dan pengungkapan diagnosa HIV/AIDS pasien kepada keluarga.
So many musicians are doing their ultimate best to get noticed by programmers. Their music is great, but sometimes they don't have the right pictures, bio's or youtubes so the marketer can promote their music to the audience and make proper press releases. I was at Codarts to talk to minor students about entrepreneurship and marketing.
This document discusses mobile banking security and architecture. It begins by defining mobile banking as a system that allows customers to conduct financial transactions via mobile devices. It then examines three main models of mobile banking architecture: message-based services using SMS/MMS, mobile browsers accessing bank websites, and client applications downloaded to phones. The document also addresses reasons for banks adopting mobile services, including improved customer service and increased market share. It analyzes security threats like lost/stolen devices and discusses authentication, encryption, and VPN techniques used to enhance security in mobile banking.
Teks tersebut membahas tentang hak-hak pasien dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar membahas tentang pengertian hak, jenis-jenis hak yang dimiliki pasien seperti hak untuk memberikan persetujuan, memilih mati, dan perlindungan bagi orang yang tidak berdaya, serta hak pasien dalam penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia. Kode etik ini berfungsi sebagai pedoman bagi perawat dalam berperilaku secara etis dan menjalin hubungan profesional. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur kode etik seperti respek, otonomi, beneficence, dan kerahasiaan informasi pasien. Perawat dituntut untuk memahami dan menerapkan kode etik ini dalam praktik keperawatan sehari-hari
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi perawat, di mana peran perawat meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Sedangkan fungsi perawat terdiri dari fungsi independen, dependen dan interdependen.
Dokumen tersebut membahas tentang peran, fungsi, dan tugas perawat. Secara ringkas, perawat didefinisikan sebagai orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan peneliti. Fungsi perawat terkait pekerjaan yang dilakukan sesuai peran, seperti fungsi independen
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan keperawatan prima, termasuk pengertian, faktor-faktor, dan kualitas pelayanan keperawatan prima. Faktor-faktor pelayanan keperawatan prima meliputi kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab."
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan, meliputi pengertian, konsep dasar, tujuan, dan fungsi etika keperawatan. Juga membahas tentang hak pasien, hak dan kewajiban perawat dan pasien, serta pola hubungan kerja perawat dengan berbagai pihak terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian etika keperawatan, kode etik keperawatan, dan permasalahan dasar etika keperawatan yang terdiri dari lima masalah yaitu kuantitas vs kualitas hidup, kebebasan vs penanganan bahaya, berkata jujur vs bohong, keinginan pengetahuan vs falsafah dan ideologi, serta terapi konvensional vs tidak ilmiah."
Makalah ini membahas model keperawatan keluarga menurut Orem yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu self care atau perawatan diri sendiri, self care deficit atau penurunan kemampuan merawat diri, dan nursing system atau sistem keperawatan. Model ini berfokus pada kemampuan pasien untuk merawat diri dan bagaimana perawat dapat membantu meningkatkan kemampuan tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang dilema etik dalam keperawatan, meliputi definisi dilema etik, kerangka pemecahan masalah dilema etik, contoh kasus dilema etik, dan penatalaksanaan sikap profesi terhadap dilema etik. Dua contoh kasus dilema etik yang diuraikan adalah tentang keputusan penambahan obat analgesik pada pasien kanker terminal dan pengungkapan diagnosa HIV/AIDS pasien kepada keluarga.
So many musicians are doing their ultimate best to get noticed by programmers. Their music is great, but sometimes they don't have the right pictures, bio's or youtubes so the marketer can promote their music to the audience and make proper press releases. I was at Codarts to talk to minor students about entrepreneurship and marketing.
This document discusses mobile banking security and architecture. It begins by defining mobile banking as a system that allows customers to conduct financial transactions via mobile devices. It then examines three main models of mobile banking architecture: message-based services using SMS/MMS, mobile browsers accessing bank websites, and client applications downloaded to phones. The document also addresses reasons for banks adopting mobile services, including improved customer service and increased market share. It analyzes security threats like lost/stolen devices and discusses authentication, encryption, and VPN techniques used to enhance security in mobile banking.
This study aimed to determine if problem-specific computerized provider order entry (CPOE) pick-lists could be generated probabilistically from a database of explicitly linked orders and problems from actual clinical cases. Physicians reviewed internal medicine cases and linked orders to the problems they addressed to create a database. Pick-lists for each problem were generated by including orders with a probability of being linked to that problem above a threshold. Evaluating different thresholds showed recall reached a maximum of 0.67 with precision of 0.17 at a threshold of 0, while precision reached a maximum of 0.73 with recall of 0.09 at a threshold of 0.9. This pilot study concluded it is feasible to generate problem-specific CPO
M!ND course — Finnish Ministry of Transport and Communications — Traffic as a...Régis Frias
This is the final report for the M!IND/I2P course at Aalto University.
Existing transport and communications systems are a legacy of old societal development models. An important challenge in modern countries is to proactively act on fast changes in social organizations and be prepared for the next generation of problems that might come up. Their goal is, thus, to be ahead of changes and help build the future, not just react to them. The Ministry’s main goal is to become more of an orchestrator in an ecosystem that integrates users (citizens) and businesses (service providers). Many solutions for transportation and communication are popping up from the private sector and also from individual initiative. Also, the way citizens purchase and consume products and services is changing. Could public transport benefit from these new models?
Traditional Chinese treatments are beneficial to all conditions that do not require surgery. The main aspect of Chinese treatments is enhancing the immune system to maintain health and preventing diseases. Our main treatments include Acupuncture, Cupping therapy, Moxibustion, Electro-Acupuncture, and Heated-Acupuncture. Each of these treatments is performed by well experienced practitioners who use traditional ways to cure the various types of diseases.
Climate change and economic growth – full reportRégis Frias
The document discusses climate change and its connection to economic growth and finite resources. It summarizes research from the 1972 book "The Limits to Growth" which used computer models to show that exponential economic growth cannot continue indefinitely given finite resources. Updates to the model in later years confirmed its conclusions. While technology, behavior changes, and policy measures can help reduce emissions, the core of economic growth based on GDP is incompatible with sustainability. Continued growth will likely lead to overshooting and collapse of resource availability and sinks like the climate. Reducing overall growth remains necessary to achieve environmental sustainability.
Aalto Design for Government course — Plastic bag 01 — Communication and Educa...Régis Frias
This is the result of the Design for Government course at Aalto University (Creative Sustainability programme).
When faced with the challenge of communicating and educating about the plastic bag issue in Finland our team realized how complicated and broad the problem can be. To address it we had to dig deep in the network to find the best spots for our intervention. During our research we realised that it wouldn’t only consider the plastic bags – that was actually only the tip of the iceberg, but the whole chain from stores to waste management. Our proposal is thus to start a movement that encourages people to rethink their role in their neighbourhood and how their everyday lives impact the society and natural environment.
Makalah ini membahas tentang peran dan fungsi perawat dalam etika keperawatan. Peran perawat meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, edukator, koordinator, kolaborator, konsultan, dan pembaharuan. Fungsi perawat terdiri dari fungsi independen dan dependen.
Dokumen tersebut merangkum teori keperawatan Hildegard E. Peplau yang menekankan pada proses hubungan interpersonal antara perawat dan pasien melalui empat fase yaitu orientasi, identifikasi, eksplorasi, dan resolusi guna memenuhi kebutuhan pasien secara holistik. Teori ini berfokus pada individu, perawat, dan proses interaksi antara keduanya.
Dokumen tersebut membahas konsep perilaku perawat dan tanggung jawab etis perawat terhadap pasien, teman sejawat, profesi kesehatan lain, masyarakat, dan pemerintah. Perawat harus menjunjung tinggi kode etik dengan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk kesejahteraan masyarakat.
Modul ini membahas tentang etika keperawatan yang mencakup konsep dasar etika keperawatan seperti pengertian, tujuan, dan fungsinya dalam membangun hubungan antara perawat dan pasien serta hak dan kewajiban keduanya. Modul ini juga menjelaskan konsep tentang hak pasien dan hubungan etis yang harus dibangun perawat dalam pelayanan kesehatan.
Makalah ini membahas mengenai profesi dan profesionalisme bidan, termasuk pengertian profesi bidan, ciri-ciri profesionalisme bidan, dan syarat menjadi bidan profesional. Bidan diakui sebagai profesi dengan menjalani pendidikan formal dan memiliki organisasi profesi yang mengatur standar pelayanan dan etika. Untuk menjadi bidan profesional diperlukan pengetahuan luas tentang kebidanan serta komitmen untuk meningkatkan kualitas
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar dari sebuah makalah yang membahas tentang tindakan keperawatan menggunakan komunikasi terapeutik. Kata pengantar tersebut menjelaskan bahwa makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir semester di SMK dan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi dunia pendidikan khususnya SMK Kesehatan. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurn
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian perawat profesional, peran perawat, dan fungsi perawat. Pengertian perawat profesional adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, pendidik, koordinator, dan kolaborator. Fungsi perawat terdiri dari fungsi independen, dependen, dan interdependen beserta tanggung jawabny
Modul ini membahas tentang etika dan kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan merupakan pedoman perilaku perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Modul ini menjelaskan pengertian dan tujuan kode etik, serta beberapa kode etik keperawatan seperti yang ditetapkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan ICN (International Council of Nursing).
Modul ini membahas tentang etika dan kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan merupakan pedoman perilaku bagi perawat dalam melaksanakan tugasnya dan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Modul ini menjelaskan pengertian dan tujuan kode etik, kode etik keperawatan PPNI dan ICN serta hubungan antara perawat dengan pasien, praktek, masyarakat, teman sejawat dan profesi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan sebagai profesi dengan karakteristiknya sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lain, termasuk adanya pendidikan khusus dan penguasaan keahlian tertentu, serta dipandu oleh kode etik profesi.
2. Keperawatan diakui sebagai profesi di Indonesia sejak 1983, dan perkembangan profesionalismenya berjalan seiring dengan pendidikan keperawatan.
3. Kode etik ke
1. MAKALAH ETIKA DALAM KEPERAWATAN TANGGUNG JAWAB DAN
TANGGUNG GUGAT PERAWAT
MAKALAH ETIKA DALAM KEPERAWATAN
TANGGUNG JAWAB
DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT
Disusun Oleh :
1. Ari Ardina
2. Fadlian Hafizi
3. Juanda
4. Nurmala Sari
5. Relia Ditha Istama
AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2009-2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT yang dengan karunianya, Telah
memungkinkan penyusun menyelesaikan makalahnya sebagai salah
satu tugas ETIKA KEPERAWATAN dan agar dapat di manfaatkan oleh
para pembaca. Hanya dengan kekuatan dan kesabaran yang
dilimpahkannya, makalah ini dapat diselesaikan.
Dan mudah-mudahan dengan adanya makalah ini para pembaca dapat
memahami mengenai Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Akhir kata “ Tiada Gading yang Tak Retak “,demikian kata orang bijak,
oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca senantiasa kami nantikan
dalam perbaikan pembuatan makalah kami selanjutnya.
Bandar Lampung, 22 maret 2010
2. Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
BAB II ISI
A. Pengertian ………………………………………………. ………. 2
B. Pengertian Tanggung jawab perawat menurut ANA…………….. 2
C. Pengertian Responsibility menurut Berten , (1993:133)………… 2
D. Jenis tanggung jawab perawat…………………………………... 2
1. Tanggung Jawab Utama Terhadap Tuhannya…………… 4
2. Tanggung Jawab Terhadap Klien dan Masyarakat……… 4
3. Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas………………. 5
4. Tanggung Jawab Terhadap Rekan Sejawat dan Atasan… 5
3. 5. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi……………... 6
6. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara……………... 6
E. TANGGUNG GUGAT (ACCOUNTABILITY)……………….. 6
BAB III PENUTUP………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 9
4. BAB I
PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,
keluarga,atau komunitas ,perawat sangat memerlukan etika
keperawatan yang merupakan filsafah yang mengarah tanggung jawab
moral yang mendasar terhadap pelaksanaan praktik keperawatan,
dimana inti dari filsafah tersebut adalah hak dan martabat manusian.
Karena itu, fokus dari etika keperawatan ditunjukan terhadap sifat
manusia yang unik
Tanggung gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung
gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan
berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan profesinya. Tanggung gugat memicu evaluasi efektifitas
perawat dalam praktik. Tanggung gugat membutuhkan evaluasi kinerja
perawatan dalam memberikan perawatan kesehatan.
Oleh sebab itu perawat harus mampu mengetahui mengenai tanggung
jawab dan tanggung gugatnya sebagai perawat.
5. BAB II
ISI
A. Pengertian
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan
terpercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional
menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat
dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat
bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya.
Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul
bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang
terampil, pendidikannya tidak memadai dan kurang berpengalaman.
Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap,
keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi.
Beberapa cara dimana perawat dapat mengkomunikasikan tanggung
jawabnya :
1. Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien (sincere
intereset)
Contoh : “Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu
saya akan mengganti balutan atau mengganti spreinya”.
2. Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia
memberikan penjelasan dengan ramah kepada kliennya (explanantion
about the delay). Misalnya ; “Mohon maaf pak saya memprioritaskan
dulu klien yang gawat dan darurat sehingga harus meninggalkan bapak
sejenak”.
3. Menunjukan kepada klien sikap menghargai (respect) yang
ditunjukkan dengan perilaku perawat. misalnya mengucapkan salam,
tersenyum, membungkuk, bersalaman dsb.
4. Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien
(subjects the patiens desires) bukan pada kepentingan atau keinginan
6. perawat misalnya “Coba ibu jelaskan bagaimana perasaan ibu saat ini”.
Sedangkan apabila perawat berorientasi pada kepentingan perawat ; “
Apakah bapak tidak paham bahwa pekerjaan saya itu banyak, dari pagi
sampai siang, mohon pengertiannya pak, jangan mau dilayani terus”
5. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud
menghina (derogatory) ,misalnya “ pasien yang ini mungkin harapan
sembuhnya lebih kecil dibanding pasien yang tadi”
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam
sudut pandang klien (see the patient point of view). Misalnya perawat
tetap bersikap bijaksana saat klien menyatakan bahwa obatnya tidak
cocok atau diagnosanya mungkin salah.
B. Pengertian Tanggung jawab perawat menurut ANA
Responsibility adalah : Penerapan ketentuan hukum (eksekusi)
terhadap tugas-tugas yang berhubungan dengan peran tertentu dari
perawat, agar tetap kompeten dalam Pengetahuan, Sikap dan bekerja
sesuai kode etik (ANA, 1985). Menurut pengertian tersebut, agar
memiliki tanggung jawab maka perawat diberikan ketentuan hukum
dengan maksud agar pelayanan perawatannya tetap sesuai standar.
Misalnya hukum mengatur apabila perawat melakukan kegiatan
kriminalitas, memalsukan ijazah, melakukan pungutan liar dsb.
Tanggung jawab perawat ditunjukan dengan cara siap menerima
hukuman (punishment) secara hukum kalau perawat terbukti bersalah
atau melanggar hukum.
C. Pengertian Responsibility menurut Berten , (1993:133)
Responsibility : Keharusan seseorang sebagai mahluk rasional dan
bebas untuk tidak. mengelak serta memberikan penjelasan mengenai
perbuatannya, secara retrosfektif atau prosfektif (Bertens, 1993:133).
Berdasarkan pengertain di atas tanggung jawab diartikan sebagai
kesiapan memberikan jawaban atas tindakan-tindakan yang sudah
dilakukan perawat pada masa lalu atau tindakan yang akan berakibat di
masa yang akan datang. Misalnya bila perawat dengan sengaja
memasang alat kontrasepsi tanpa persetujuan klien maka akan
7. berdampak pada masa depan klien. Klien tidak akan punya keturunan
padahal memiliki keturunan adalah hak semua manusia. Perawat
secara retrospektif harus bisa mempertanggung-jawabkan meskipun
tindakan perawat tersebut diangap benar menurut pertimbangan
medis.
D. Jenis tanggung jawab perawat
Tanggung jawab (Responsibility) perawat dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Responsibility to God (tanggung jawab utama terhadap Tuhannya)
2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien
dan masyarakat)
3. Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas
4. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap
rekan sejawat dan atasan)
5. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi
6. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara
1. Tanggung jawab perawat terhadap Tuhannya saat merawat klien
Dalam sudut pandang etika Normatif, tanggung jawab perawat yang
paling utama adalah tanggung jawab di hadapan Tuhannya.
Sesungguhnya penglihatan, pendengaran dan hati akan dimintai
pertanggung jawabannya di hadapan Tuhan.
2. Tanggung Jawab Perawat terhadap Klien
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,
atau komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang
merupakan filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang
mendasar terhadap pelaksanaan praktik keperawatan, dimana inti dari
falsafah tersebut adalah hak dan martabat manusia.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat,
diperlukan peraturan tentang hubungan antara perawat dengan
8. masyarakat, yaitu sebagai berikut :
1. Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa
berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya
kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat.
2. Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan,
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adapt istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,
keluarga, dan masyarakat.
3. Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,
keluarga, dan masyarakat, senantiasa diladasi rasa tulus ikhlas sesuai
dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
4. Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga,
dan masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada
umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan
masyarakat.
3. Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas
1. Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga,
dan masyarakat.
2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
sehubungan dengan tugas yang diprcayakan kepadanya, kecuali jika
diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai denagan ketentuan
hokum yang berlaku.
3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan
norma-norma kemanusian.
4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik, agama yang dianut, dan kedudukan sosial.
9. 5. Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien atau
klien dalam melaksaakan tugas keerawatannya, serta matang dalam
mempertimbangkan kemempuan jika menerima atau mengalih-
tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan kaperawatan.
4. Tanggung Jawab Perawat terhadap Sejawat
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lain adalah sebagai berikut :
1. Perawat memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
2. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamannya kepada sesame perawat, serta menerima pengetahuan
dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan
dalam bidang keperawatan.
5. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi
1. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara
sendiri-sendiri dan bersama-sama dengan jalan menambah ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.
2. Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
menunjukan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.
3. Perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan, serta menerapkannya dalam kegiatan
pelayanan dan pendidikan keperawatan.
4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
6. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara
1. Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan
10. yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan
keperawatan.
2. Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran
kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.
E. TANGGUNG GUGAT (ACCOUNTABILITY)
Tanggung Gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung
gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan
berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan profesinya. Perawat harus mampu untuk menjelaskan
kegiatan atau tindakan yang dilakukannya. Hal ini bisa dijelaskan
dengan mengajukan tiga pertanyaan berikut :
1. Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan
2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik
buruknya?
1. Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan
Sebagai tenaga perawat kesehatan prawat memiliki tanggung gugat
terhadap klien, sedangkan sebagai pekerja atau karyawan perawat
memilki tanggung jawab terhadap direktur, sebagai profesional
perawat memilki tanggung gugat terhadap ikatan profesi dan sebagai
anggota team kesehatan perawat memiliki tanggung gugat terhadap
ketua tim biasanya dokter sebagai contoh perawat memberikan injeksi
terhadap klien.
Injeksi ditentukan berdasarkan advis dan kolaborasi dengan dokter,
perawat membuat daftar biaya dari tindakan dan pengobatan yang
diberikan yang harus dibayarkan ke pihak rumah sakit. Dalam contoh
tersebut perawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, dokter, RS
dan profesinya.
11. 2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?
Perawat memilki tanggung gugat dari seluruh kegitan professional yang
dilakukannya mulai dari mengganti laken, pemberian obat sampai
persiapan pulang. Hal ini bisa diobservasi atau diukur kinerjanya.
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik
buruknya?
Ikatan perawat, PPNI atau Asosiasi perawat atau Asosiasi Rumah sakit
telah menyusun standar yang memiliki krirteria-kriteria tertentu
dengan cara membandingkan apa-apa yang dikerjakan perawat dengan
standar yang tercantum.baik itu dalam input, proses atau outputnya.
Misalnya apakah perawat mencuci tangan sesuai standar melalui 5
tahap yaitu. Mencuci kuku, telapak tangan, punggung tangan, pakai
sabun di air mengalir selama 3 kali dsb.
BAB III
PENUTUP
Perawat memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat dalam
melakukan praktik keperawatannya. Tangung jawab perawat berarti
12. keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Tanggung jawab
perawat diidentifikasi menjadi beberapa jenis, yaitu tanggung jawab
terhadap klien baik individu, keluarga maupun masyarakat, tanggung
jawab terhadap tugas dan kewajibannya, tanggung jawab terhadap
sesame perawat dan tenaga kesehatan lain, serta tanggung jawab
terhadap pemerintah.
Tanggung gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung
gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan
berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan profesinya. Tanggung gugat memicu evaluasi efektifitas
perawat dalam praktik. Tanggung gugat membutuhkan evaluasi kinerja
perawatan dalam memberikan perawatan kesehatan.