SlideShare a Scribd company logo
1
STATISTIK-1
PENDAHULUAN
Referensi:
1. Bambang Kustianto. 1991. Statistika 1, Seri diktat kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta.
2. Black Kent. 1992. Business Statistcs: AN Introduction Course. St.
Paul: West Publishing Company.
3. Watson J. Collin, B. Patrick, dan H. V. David. 1990. Statistics for
Management and Economics. Boston: Allyn and Bacon.
2
STATISTIK-1
Materi:
1. Peranan Statistika dalam ilmu ekonomi
2. Data dalam bentuk tabel dan gambar
3. Menghitung ukuran pemusatan
4. Menghitung ukuran keragaman
5. Konsep probabilitas
6. Distribusi teoritis
7. Angka Indeks
8. Analisis Deret Berkala
3
STATISTIK-1
Peranan Statistika dalam ilmu ekonomi
Statistik?
Statistik adalah llmu pengetahuan yang berkaitan dengan pengumpulan, menganalisis,
menginterpretaskan, dan mempresentaskan data-data numerik.
Statistk penting dalam 2 aspek:
a) Statistik merupakan ukuran diskrptif yang dihitung dari sampel dan digunakan untuk
menggambarkan populasi
b) Statistik berkaitan dengan dstribusi untuk keperluan analisis data
Contoh penggunaan statistik dalam bisnis:
a) Accounting: Bank Indonesia ingin menentukan tingkat penggunaan off balance sheet di
industri perbankan. Secara keseluruhan bank bank internasional menerapkan off balance
sheet untuk meningkatkan laba dan operasinya.
b) Finance: Pemerintah ingin memprediksi tren ekonomi, investor ingin memprediksi harga
saham
c) Management: manajemen menggunakan statistik untuk pengambilan keputusan seperti
alokasi sumber daya manusia dan perilaku organisasi.
d) Management information system: industri manufaktur dapat menggunakan statistik untuk
memprediksi permintaan PC dan computer work station.
e) Marketing: perusahaan menggunakan statistik untuk mengukur perilaku konsumen, pangsa
pasar dan potensi periklanan.
4
STATISTIK-1
Statistik diklasifikasikan kedalam:
a) Descriptif statstics: statistik yang memfokuskan pada pengumpulan data untuk
menggambarkan atau mengambil kesimpulan terhadap kelompok tersebut
b) Inferential/Inductive statistics: statistik berkaitan dengan pengumpulan data dari
sampel dan menggunakan statistik yang dhasilkan untuk mengambil kesimpulan
mengenai kesimpulan berdasarkan data dari sampel tersebut.
Populasi dan sampel?
Populasi adalah kumpulan orang atau obyek. Misalnya dalam pengertian luas adalah
seluruh kendaraan dan dalam pengertian yang sempit adalah seluruh kendaraan
bermerek toyota.
Jika peneliti mengumpulkan data dari seluruh populasi untuk melakukan pengukuran
tertentu, maka kegiatan ini disebut dengan sensus.
Sampel adalah bagian dari populasi yang jika diambil diharapkan mewakili populasi.
Misalnya untuk mengetahui tingkat durasi lampu yang dihasilkan oleh pabrk, maka
dilakukan sampling, karena keterbatasan waktu dan dana serta sumber daya manusia.
Parameter dan statistik?
Parameter adalah ukuran diskriptif dari populasi.
5
STATISTIK-1
Contoh:
a) Mean (rata-rata) populasi dengan simbol μ
b) Varian populasi dengan simbol σ2
c) Devasi standar/simpangan baku dengan simbol σ
Statistik adalah ukuran diskrptif dari sampel
Contoh:
a) Mean (rata-rata) populasi dengan simbol
b) Varian populasi dengan simbol s2
c) Devasi standar/simpangan baku dengan simbol s
Population μ
(Parameter)
Sampel
(Statistic)
Calculate to estimate μ
Select random sample
6
STATISTIK-1
Tingkat Pengukuran Data
Berjuta data numerik dikumpulkan untuk bisnis setiap hari yang menyerminkan berbagai
macam ukuran.
Contoh:
a) Angka yang menunjukkan jumlah biaya produksi suatu produk
b) Lokasi outlet dalam suatu kawasan
c) Berat pengiriman barang
d) Ranking prestasi mahasiswa
Seluruh data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk suatu tujuan tertentu. Oleh karena
itu, analis memerlukan pengukuran tingkat terhadap data tersebut, sehingga dapat
ditentukan alat untuk analisis secara tepat.
Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifka data
dari pengukuran suatuvariabel.
Skala pengukuran ini terdiri dari:
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah pengukuran yang dilakukan untuk membedakan memberikan kategori,
memberi nama, atau menghitung fakta‐fakta. Skala nominal akan menghasilkan data nominal
atau diskrit, yaitu data yang diperoleh dari pengkategorian, pemberian nama, atau
penghitungan fakta‐fakta.
7
STATISTIK-1
Contoh:
a. Berdasarkan kategori, misalnya responden dibagi berdasarkan jenis
kelamin pria dan wanita.
b. Berdasarkan nama, misalnya dari penenlitian mengenai minibus di
Medan ditemukan data bus menurut jalur/trayek dan diberi nama
jalur 1, jalur2, jalur 3, dan seterusnya.
c. Berdasarkan data hitung, misalnya dari data PDB suatu negara
ditemukan pangsa sektor pertanian sebesar 52%, sektor manufaktur
sebesar 38%, dan sektor jasa sebesar 10%.
2. Skala Ordinal
Tidak hanya membedakan kategori dan nama pada skala nominal, pada skala ordinal
kategori‐kategori ini kemudian diberi urutan yang berjenjang.
Contoh:
Sangat cantik 4
cantik 3
cukup cantik 2
kurang cantik 1
8
STATISTIK-1
3. Skala Interval
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka-
angka yang dikenakan memungkinkan kita untuk
membandingkan ukuran dari selisih antara angka-angka.
Selisih antara 1 dan 2 setara dengan selisih antara 2 dan 3,
selisih antara 2 dan 4 dua kali lebih besar dari selisih antara
1 dan 2. Contoh adalah skala temperature, misalnya
temperature yang rendah pada suatu hari adalah 40o F dan
temperature yang tinggi adalah 80o F. Disini kita tidak dapat
mengatakan bahwa temperature yang tinggi dua kali lebih
panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika
skala Fahrenheit menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160)
/ 9, sehingga temperature yang rendah adalah 4,4o C dan
temperature yang tinggi adalah 26,6o C.
STATISTIK-1 9
4. Skala ratio
Merupakan salah satu jenis pengukuran yang memiliki
nol alamiah atau nol absolute, sehingga
memungkinkan kita membandingkan magnitude
angka-angka absolute. Tinggi dan berat adalah dua
contoh nyata disini. Seseorang yang memiliki berat
100 kg boleh dikatakan dua kali lebih berat
dibandingkan seseorang yang memiliki berat
50 kg, dan seseorang yang memiliki berat 150 kg tiga
kali lebih berat dibandingkan seseorang yang
beratnya 50 kg. Dalam skala ratio nol memiliki
makna empiris absolute yaitu tidak satu pun dari
property yang diukur benar-bnar eksis.

More Related Content

Similar to 1. pendahuluan statistik

Similar to 1. pendahuluan statistik (20)

Materi Pertemuan 1 ( Populasi dan Sampel)
Materi Pertemuan 1 ( Populasi dan Sampel)Materi Pertemuan 1 ( Populasi dan Sampel)
Materi Pertemuan 1 ( Populasi dan Sampel)
 
PENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIKPENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIK
 
Nominal nombor
Nominal nomborNominal nombor
Nominal nombor
 
Materi statistik
Materi statistikMateri statistik
Materi statistik
 
01 statistika 12
01 statistika 1201 statistika 12
01 statistika 12
 
Statistik Industri_Modul1.pdf
Statistik Industri_Modul1.pdfStatistik Industri_Modul1.pdf
Statistik Industri_Modul1.pdf
 
Statistika presentasi lpkia
Statistika presentasi lpkiaStatistika presentasi lpkia
Statistika presentasi lpkia
 
Statistika presentasi to mahasiswa lpkia
Statistika presentasi to mahasiswa lpkiaStatistika presentasi to mahasiswa lpkia
Statistika presentasi to mahasiswa lpkia
 
Unit 1 stat pend
Unit 1 stat pendUnit 1 stat pend
Unit 1 stat pend
 
Unit 1 stat pend
Unit 1 stat pendUnit 1 stat pend
Unit 1 stat pend
 
Statistika Presentasi
Statistika PresentasiStatistika Presentasi
Statistika Presentasi
 
Bab1 statistik
Bab1 statistikBab1 statistik
Bab1 statistik
 
Yoga uas b.indo
Yoga uas b.indoYoga uas b.indo
Yoga uas b.indo
 
Bab 1 introduction statistik bisnis
Bab 1 introduction statistik bisnisBab 1 introduction statistik bisnis
Bab 1 introduction statistik bisnis
 
statistik dan data
statistik dan datastatistik dan data
statistik dan data
 
Bab 01 statistika
Bab 01   statistikaBab 01   statistika
Bab 01 statistika
 
Xii statistika
Xii statistikaXii statistika
Xii statistika
 
Xii statistika
Xii statistikaXii statistika
Xii statistika
 
Keterampilan dasar pemetaan
Keterampilan dasar pemetaanKeterampilan dasar pemetaan
Keterampilan dasar pemetaan
 
Statistik 2
Statistik 2Statistik 2
Statistik 2
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 

1. pendahuluan statistik

  • 1. 1 STATISTIK-1 PENDAHULUAN Referensi: 1. Bambang Kustianto. 1991. Statistika 1, Seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta. 2. Black Kent. 1992. Business Statistcs: AN Introduction Course. St. Paul: West Publishing Company. 3. Watson J. Collin, B. Patrick, dan H. V. David. 1990. Statistics for Management and Economics. Boston: Allyn and Bacon.
  • 2. 2 STATISTIK-1 Materi: 1. Peranan Statistika dalam ilmu ekonomi 2. Data dalam bentuk tabel dan gambar 3. Menghitung ukuran pemusatan 4. Menghitung ukuran keragaman 5. Konsep probabilitas 6. Distribusi teoritis 7. Angka Indeks 8. Analisis Deret Berkala
  • 3. 3 STATISTIK-1 Peranan Statistika dalam ilmu ekonomi Statistik? Statistik adalah llmu pengetahuan yang berkaitan dengan pengumpulan, menganalisis, menginterpretaskan, dan mempresentaskan data-data numerik. Statistk penting dalam 2 aspek: a) Statistik merupakan ukuran diskrptif yang dihitung dari sampel dan digunakan untuk menggambarkan populasi b) Statistik berkaitan dengan dstribusi untuk keperluan analisis data Contoh penggunaan statistik dalam bisnis: a) Accounting: Bank Indonesia ingin menentukan tingkat penggunaan off balance sheet di industri perbankan. Secara keseluruhan bank bank internasional menerapkan off balance sheet untuk meningkatkan laba dan operasinya. b) Finance: Pemerintah ingin memprediksi tren ekonomi, investor ingin memprediksi harga saham c) Management: manajemen menggunakan statistik untuk pengambilan keputusan seperti alokasi sumber daya manusia dan perilaku organisasi. d) Management information system: industri manufaktur dapat menggunakan statistik untuk memprediksi permintaan PC dan computer work station. e) Marketing: perusahaan menggunakan statistik untuk mengukur perilaku konsumen, pangsa pasar dan potensi periklanan.
  • 4. 4 STATISTIK-1 Statistik diklasifikasikan kedalam: a) Descriptif statstics: statistik yang memfokuskan pada pengumpulan data untuk menggambarkan atau mengambil kesimpulan terhadap kelompok tersebut b) Inferential/Inductive statistics: statistik berkaitan dengan pengumpulan data dari sampel dan menggunakan statistik yang dhasilkan untuk mengambil kesimpulan mengenai kesimpulan berdasarkan data dari sampel tersebut. Populasi dan sampel? Populasi adalah kumpulan orang atau obyek. Misalnya dalam pengertian luas adalah seluruh kendaraan dan dalam pengertian yang sempit adalah seluruh kendaraan bermerek toyota. Jika peneliti mengumpulkan data dari seluruh populasi untuk melakukan pengukuran tertentu, maka kegiatan ini disebut dengan sensus. Sampel adalah bagian dari populasi yang jika diambil diharapkan mewakili populasi. Misalnya untuk mengetahui tingkat durasi lampu yang dihasilkan oleh pabrk, maka dilakukan sampling, karena keterbatasan waktu dan dana serta sumber daya manusia. Parameter dan statistik? Parameter adalah ukuran diskriptif dari populasi.
  • 5. 5 STATISTIK-1 Contoh: a) Mean (rata-rata) populasi dengan simbol μ b) Varian populasi dengan simbol σ2 c) Devasi standar/simpangan baku dengan simbol σ Statistik adalah ukuran diskrptif dari sampel Contoh: a) Mean (rata-rata) populasi dengan simbol b) Varian populasi dengan simbol s2 c) Devasi standar/simpangan baku dengan simbol s Population μ (Parameter) Sampel (Statistic) Calculate to estimate μ Select random sample
  • 6. 6 STATISTIK-1 Tingkat Pengukuran Data Berjuta data numerik dikumpulkan untuk bisnis setiap hari yang menyerminkan berbagai macam ukuran. Contoh: a) Angka yang menunjukkan jumlah biaya produksi suatu produk b) Lokasi outlet dalam suatu kawasan c) Berat pengiriman barang d) Ranking prestasi mahasiswa Seluruh data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu, analis memerlukan pengukuran tingkat terhadap data tersebut, sehingga dapat ditentukan alat untuk analisis secara tepat. Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifka data dari pengukuran suatuvariabel. Skala pengukuran ini terdiri dari: 1. Skala Nominal Skala nominal adalah pengukuran yang dilakukan untuk membedakan memberikan kategori, memberi nama, atau menghitung fakta‐fakta. Skala nominal akan menghasilkan data nominal atau diskrit, yaitu data yang diperoleh dari pengkategorian, pemberian nama, atau penghitungan fakta‐fakta.
  • 7. 7 STATISTIK-1 Contoh: a. Berdasarkan kategori, misalnya responden dibagi berdasarkan jenis kelamin pria dan wanita. b. Berdasarkan nama, misalnya dari penenlitian mengenai minibus di Medan ditemukan data bus menurut jalur/trayek dan diberi nama jalur 1, jalur2, jalur 3, dan seterusnya. c. Berdasarkan data hitung, misalnya dari data PDB suatu negara ditemukan pangsa sektor pertanian sebesar 52%, sektor manufaktur sebesar 38%, dan sektor jasa sebesar 10%. 2. Skala Ordinal Tidak hanya membedakan kategori dan nama pada skala nominal, pada skala ordinal kategori‐kategori ini kemudian diberi urutan yang berjenjang. Contoh: Sangat cantik 4 cantik 3 cukup cantik 2 kurang cantik 1
  • 8. 8 STATISTIK-1 3. Skala Interval Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka- angka yang dikenakan memungkinkan kita untuk membandingkan ukuran dari selisih antara angka-angka. Selisih antara 1 dan 2 setara dengan selisih antara 2 dan 3, selisih antara 2 dan 4 dua kali lebih besar dari selisih antara 1 dan 2. Contoh adalah skala temperature, misalnya temperature yang rendah pada suatu hari adalah 40o F dan temperature yang tinggi adalah 80o F. Disini kita tidak dapat mengatakan bahwa temperature yang tinggi dua kali lebih panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika skala Fahrenheit menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga temperature yang rendah adalah 4,4o C dan temperature yang tinggi adalah 26,6o C.
  • 9. STATISTIK-1 9 4. Skala ratio Merupakan salah satu jenis pengukuran yang memiliki nol alamiah atau nol absolute, sehingga memungkinkan kita membandingkan magnitude angka-angka absolute. Tinggi dan berat adalah dua contoh nyata disini. Seseorang yang memiliki berat 100 kg boleh dikatakan dua kali lebih berat dibandingkan seseorang yang memiliki berat 50 kg, dan seseorang yang memiliki berat 150 kg tiga kali lebih berat dibandingkan seseorang yang beratnya 50 kg. Dalam skala ratio nol memiliki makna empiris absolute yaitu tidak satu pun dari property yang diukur benar-bnar eksis.