SlideShare a Scribd company logo
FROM EGG TO EMBRYO
PENDAHULUAN
• Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh
sel sperma laki laki ( Fertilisasi ).
• Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu
berkembang ( dengan cara pembelahan sel secara besar
besaran ) menjadi embrio.
• Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya
hubungan seksual ( persetubuhan ) antar lawan jenis, meskipun
tidak semua hubungan seksual akan menghasilkan
pembuahan.
• Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang
dalam masa subur.
• Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel
telur yang sudah matang dan siap dibuahi.
• Dalam keadaan normal, seorang pria akan
mengeluarkan jutaan sperma saat melakukan
persetubuhan.
• Dari berjuta juta sel sperma tersebut hanya satu yang
akan berhasil membenamkan diri ke dalam dinding sel
telur yang sudah masak, dan menyatukan dua inti sel.
• Sel yang telah dibuahi akan membelah diri. Mula mula
menjadi 2 lalu 4, 8, 16 dan seterusnya.
• Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus
tumbuh itu telah sampai di dalam rongga rahim dan
melekat diri di dinding rahim ( Nidasi ).
• Bila berlangsung normal, proses kehamilan akan berjalan
terus sampai janin siap untuk dilahirkan ke dunia
KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat sebuah
sperma melakukan penetrasi pada SEL TELUR YANG
TELAH MATANG.
Untuk memahami proses konsepsi atau fertilisasi, ikutilah
peroses pertumbuhan dan perkembangan sebuah sel
telur menjadi MUDIGAH.
OVULASI
• Setiap bulan, sebuah sel yang matang dilepaskan oleh
salah satu diantara kedua ovarium →PROSES OVULASI
• Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama
haid terakhir.
• Berikut adalah gambar dari sebuah proses ovulasi.
PERJALANAN DALAM TUBA FALOPII
• Setelah ovulasi, sel telur berjalan didalam TUBA FALOPII
dan tetap berada disana sampai bertemu dengan
sperma yang akan mengadakan penetrasi dalam proses
FERTILISASI
PERJALANAN SPERMA
• Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang
segera berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPII
untuk membuahi sel telur.
• Dengan berenang secara cepat, sperma dapat
mencapai telur dalam waktu 30 menit.
• Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam.
• Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya
berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang yang
berada didalam saluran reproduksi wanita.
FERTILISASI
• Pada saat Coitus antara pria dan wanita dengan
ejakulasi
• Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur
wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu
dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau
fertilisasi..
FERTILISASI:
SPERMA MENGADAKAN PENETRASI
TERHADAP SEL TELUR
• Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel
telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau
fertilisasi.
• Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
• Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada
permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya
penetrasi oleh sperma lain.
• Saat penetrasi , proses genetik telah berlangsung
sempurna termasuk dalam hal jenis kelamin mudigah.
• Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi,
umumnya didaerah ampula/infundibulum
• Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona
pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk
corona radiata.
• Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami
perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma
yang lain
PEMBELAHAN SEL
• Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan
cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba
falopii menjadi beberapa sel (stadium MORULA)
• Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk
kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi (stadium
BLASTULA)
• Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel
telur yang telah mengalami fertilisasi tetap berada
didalam tuba falopii sehingga menyebabkan
terjadinya keadaan yang membahayakan jiwa ibu
yaitu KEHAMILAN EKTOPIK.
IMPLANTASI
• Setelah berada dalam uterus, sel telur yang telah
mengalami fertilisasi menempel pada endometrium.
• Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI.
• Sel-sel telur terus membelah diri..
IMPLANTASI / NIDASI
• Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding
rahim akan menimbulkan berbagai reaksi seluler
sehingga sel trofoblas dapat menempel dan
mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium
uterus.
• Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi
kurang lebih enam hari setelah konsepsi.
• Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru
dikatakan terjadi kehamilan (Gravid)
PERKEMBANGAN JANIN
• Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang
menjadi plasenta dan sel lainnya menjadi mudigah.
• Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi
pembentukan otak, sumsum tulang belakang, dan
jantung.
• Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung janin
• Talipusat terlihat setelah minggu ke 7
• Mudigah disebut sebagai janin setelah kehamilan 8
minggu atau sekitar 2.5 cm.
• Persalinan aterm terjadi pada kehamilan 40 minggu
PERKEMBANGAN JANIN
PADA
KEHAMILAN 4 MINGGU
• Sudah mulai terlihat struktur yang
akan membentuk muka dan leher.
• Terjadi perkembangan
pembentukan jantung dan
pembuluh darah
• Terjadi pula pembentukan paru,
lambung dan hepar.
• Umumnya tes kehamilan sudah
positip.
PERKEMBANGAN JANIN
PADA
KEHAMILAN 8 MINGGU
• Ukuran mencapai seukuran buah
anggur – diameter sekitar 2.5 cm.
• Telah terjadi pembentukan kelopak
mata dan telinga ; kadang-kadang
terlihat adanya pangkal hidung
• Tungkai dan lengan sudah
terbentuk secara lengkap
• Jari-jari sudah semakin panjang
dan terpisah satu sama lain. .
PERKEMBANGAN JANIN
PADA
KEHAMILAN 12
MINGGU• Panjang janin sekitar 5 cm, mulai
terlihat gerakan janin.
• Rahim mulai dapat diraba pada
perabaan dinding perut.
• Dengan alat khusus, sudah dapat
didengar detik jantung janin
• Alat kelamin sudah mulai jelas.
PERKEMBANGAN JANIN
PADA
KEHAMILAN 16
MINGGU
• Panjang janin sekitar 11-12 cm dan
berat sekitar 250 gram
• Rahim teraba sekitar pertengahan
simfisis pusat
• Mata sudah dapat berkedip dan
proses pembentukan jantung dan
pembuluh darah sudah sempurna.
• Jari-jari tangan sudah memiliki
sidik jari.
PERKEMBANGAN JANIN
PADA
KEHAMILAN 20
MINGGU
• Panjang sekitar 25 cm dan berat
sekitar 450 gram
• Tinggi rahim sekitar pusar
• Janin sudah dapat mengisap ibu
jari, menyeringai .
• Terasa gerakan janin
PEMERIKSAAN
ULTRASONOGRAFI
• Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya dilakukan pada
kehamilan 20 minggu
• Dokter mengamati keadaan dan lokasi plasenta
• Mengamati tingkat pertumbuhan janin dalam rahim
• Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan janin
• Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin
PERKEMBANGAN JANIN
PADA
KEHAMILAN 24
MINGGU
• Berat janin sekitar 600 gram.
• Memberikan respon terhadap suara,
gerakan.
• Seringkali dapat dirasakan adanya
gerakan – gerakan janin
• Dapat merasakan gerakan naik atau
turun oleh karena organ telinga yang
sudah terbentuk dengan baik.
KEHAMILAN 28 MINGGU
• Berat janin sekitar 1 kilogram
• Umumnya sudah berada pada
posisinya
• Kesempatan hidup cukup besar
bila terpaksa harus dilahirkan
sebagai bayi prematur
• Waspada terhadap gejala
persalinan preterm
PERKEMBANGAN
PADA KEHAMILAN 32
MINGGU• Berat janin sekitar 2 kg.
• Kulit sudah tidak
terlampau keriput oleh
karena sudah mulai
terjadi pembentukan
lemak dibawah kulit
• Persiapkan laktasi.
1 konsep dasar janin

More Related Content

What's hot

Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Arij Asfari
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
periodisasi perkembangan periode pranatal
periodisasi perkembangan  periode pranatalperiodisasi perkembangan  periode pranatal
periodisasi perkembangan periode pranatal
chairiatun nisah hutasuhut
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatalZie Da
 
7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanin7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanin
desisusanti30
 
Biore tumbuh kembang fetus & plasenta by farida
Biore  tumbuh kembang fetus & plasenta by faridaBiore  tumbuh kembang fetus & plasenta by farida
Biore tumbuh kembang fetus & plasenta by farida
Farida Syarif
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
Ahadiyah Rahmi
 
Konsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilanKonsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilan
Chaicha Ceria
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Triana Septianti
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Arisna Kadir
 
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidBiologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Nur Adlina Aqilah
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
salmafirda
 
3. fisiologi janin
3. fisiologi janin3. fisiologi janin
3. fisiologi janin
fikri asyura
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatal
Zie Da
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
Tunku Hilman Al-nordin
 
Perkembangan janin
Perkembangan janinPerkembangan janin
Perkembangan janin
ayumasputri
 
5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsiNova Ci Necis
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
Usha Al-irsah
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Kurnia Wati
 

What's hot (20)

Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
periodisasi perkembangan periode pranatal
periodisasi perkembangan  periode pranatalperiodisasi perkembangan  periode pranatal
periodisasi perkembangan periode pranatal
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatal
 
7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanin7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanin
 
Biore tumbuh kembang fetus & plasenta by farida
Biore  tumbuh kembang fetus & plasenta by faridaBiore  tumbuh kembang fetus & plasenta by farida
Biore tumbuh kembang fetus & plasenta by farida
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Konsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilanKonsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilan
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidBiologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
 
3. fisiologi janin
3. fisiologi janin3. fisiologi janin
3. fisiologi janin
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatal
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
 
Perkembangan janin
Perkembangan janinPerkembangan janin
Perkembangan janin
 
4.3
4.34.3
4.3
 
5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 

Viewers also liked

PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama SingkawangPT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
visionsaga
 
Bab klasifikasi zat
Bab klasifikasi zatBab klasifikasi zat
Bab klasifikasi zat
Wahyu Rifai
 
Kimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materiKimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materi
Linkin Park News
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
d_w
 
Klasifikasi materi
Klasifikasi materiKlasifikasi materi
Klasifikasi materi
Matthew Davon
 
Partikel Materi - SMP IPA
Partikel Materi - SMP IPAPartikel Materi - SMP IPA
Partikel Materi - SMP IPA
Adisa Alifya
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
arlanridfan farid
 
Perubahan Kimia dan Fisika
Perubahan Kimia dan FisikaPerubahan Kimia dan Fisika
Perubahan Kimia dan Fisikafitri21
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
aganharera56
 
Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"
Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"
Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"
Putri Alfisyahrini
 
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan IonBab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
Jajang Sulaeman
 
systema-genitalia-feminina
systema-genitalia-femininasystema-genitalia-feminina
systema-genitalia-feminina
shafhandustur
 
Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3
Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3
Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3
Tias Mutiara
 

Viewers also liked (13)

PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama SingkawangPT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
 
Bab klasifikasi zat
Bab klasifikasi zatBab klasifikasi zat
Bab klasifikasi zat
 
Kimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materiKimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materi
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
 
Klasifikasi materi
Klasifikasi materiKlasifikasi materi
Klasifikasi materi
 
Partikel Materi - SMP IPA
Partikel Materi - SMP IPAPartikel Materi - SMP IPA
Partikel Materi - SMP IPA
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
 
Perubahan Kimia dan Fisika
Perubahan Kimia dan FisikaPerubahan Kimia dan Fisika
Perubahan Kimia dan Fisika
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
 
Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"
Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"
Fisika "Atom, Molekul, dan Ion"
 
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan IonBab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
 
systema-genitalia-feminina
systema-genitalia-femininasystema-genitalia-feminina
systema-genitalia-feminina
 
Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3
Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3
Klasifikasi benda dan makhluk hidup 3
 

Similar to 1 konsep dasar janin

PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
sulis tyaningsih
 
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptxIPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
AfniFitria2
 
sistem reproduksi.......................
sistem reproduksi.......................sistem reproduksi.......................
sistem reproduksi.......................
ArdiansyahArdiansyah78
 
IPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptx
MustahalMustahal
 
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptxIPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
DarmanDarman10
 
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptxIPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
ErikaPuspita10
 
MATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
MATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptxMATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
MATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
DewiLismana
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptxSISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptx
SitiAisah225683
 
IPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptxIPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptx
ibnu564987
 
IPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
azkaamaly
 
Embriologi.ppt
Embriologi.pptEmbriologi.ppt
Embriologi.ppt
Septi Purnamasari
 
Implantasi
ImplantasiImplantasi
Implantasi
Muhammad Rohim
 
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanakProses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
Shamsul De Bagio
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
Nining Mtsnkra
 
BAB 1 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
BAB 1 Sistem Reproduksi  Manusia.pptxBAB 1 Sistem Reproduksi  Manusia.pptx
BAB 1 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
ChristianTiro
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
Dzikri Fauzi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
nidutkhofiyya
 
1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan
Supriadi Juvenil
 

Similar to 1 konsep dasar janin (20)

PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptxIPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
 
sistem reproduksi.......................
sistem reproduksi.......................sistem reproduksi.......................
sistem reproduksi.......................
 
IPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 (1).pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptxIPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptxIPA Kelas 9 BAB 1.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
 
MATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
MATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptxMATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
MATERI IPA Kelas 9 BAB 1.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptxSISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ok.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptxIPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1. Sistem Reproduksi.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
Embriologi.ppt
Embriologi.pptEmbriologi.ppt
Embriologi.ppt
 
Implantasi
ImplantasiImplantasi
Implantasi
 
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanakProses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
BAB 1 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
BAB 1 Sistem Reproduksi  Manusia.pptxBAB 1 Sistem Reproduksi  Manusia.pptx
BAB 1 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 

1 konsep dasar janin

  • 1. FROM EGG TO EMBRYO
  • 2.
  • 3. PENDAHULUAN • Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki ( Fertilisasi ). • Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang ( dengan cara pembelahan sel secara besar besaran ) menjadi embrio. • Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan seksual ( persetubuhan ) antar lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.
  • 4. • Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang dalam masa subur. • Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi. • Dalam keadaan normal, seorang pria akan mengeluarkan jutaan sperma saat melakukan persetubuhan. • Dari berjuta juta sel sperma tersebut hanya satu yang akan berhasil membenamkan diri ke dalam dinding sel telur yang sudah masak, dan menyatukan dua inti sel.
  • 5. • Sel yang telah dibuahi akan membelah diri. Mula mula menjadi 2 lalu 4, 8, 16 dan seterusnya. • Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus tumbuh itu telah sampai di dalam rongga rahim dan melekat diri di dinding rahim ( Nidasi ). • Bila berlangsung normal, proses kehamilan akan berjalan terus sampai janin siap untuk dilahirkan ke dunia
  • 6. KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat sebuah sperma melakukan penetrasi pada SEL TELUR YANG TELAH MATANG. Untuk memahami proses konsepsi atau fertilisasi, ikutilah peroses pertumbuhan dan perkembangan sebuah sel telur menjadi MUDIGAH.
  • 7.
  • 8. OVULASI • Setiap bulan, sebuah sel yang matang dilepaskan oleh salah satu diantara kedua ovarium →PROSES OVULASI • Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama haid terakhir. • Berikut adalah gambar dari sebuah proses ovulasi.
  • 9.
  • 10. PERJALANAN DALAM TUBA FALOPII • Setelah ovulasi, sel telur berjalan didalam TUBA FALOPII dan tetap berada disana sampai bertemu dengan sperma yang akan mengadakan penetrasi dalam proses FERTILISASI
  • 11.
  • 12. PERJALANAN SPERMA • Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang segera berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPII untuk membuahi sel telur. • Dengan berenang secara cepat, sperma dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit. • Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam. • Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang yang berada didalam saluran reproduksi wanita.
  • 13.
  • 14. FERTILISASI • Pada saat Coitus antara pria dan wanita dengan ejakulasi • Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi..
  • 15. FERTILISASI: SPERMA MENGADAKAN PENETRASI TERHADAP SEL TELUR • Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau fertilisasi. • Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam. • Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya penetrasi oleh sperma lain. • Saat penetrasi , proses genetik telah berlangsung sempurna termasuk dalam hal jenis kelamin mudigah.
  • 16. • Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah ampula/infundibulum • Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. • Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain
  • 17.
  • 18. PEMBELAHAN SEL • Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba falopii menjadi beberapa sel (stadium MORULA) • Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi (stadium BLASTULA) • Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu KEHAMILAN EKTOPIK.
  • 19.
  • 20. IMPLANTASI • Setelah berada dalam uterus, sel telur yang telah mengalami fertilisasi menempel pada endometrium. • Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI. • Sel-sel telur terus membelah diri..
  • 21. IMPLANTASI / NIDASI • Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reaksi seluler sehingga sel trofoblas dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. • Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi. • Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid)
  • 22.
  • 23. PERKEMBANGAN JANIN • Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang menjadi plasenta dan sel lainnya menjadi mudigah. • Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi pembentukan otak, sumsum tulang belakang, dan jantung. • Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung janin • Talipusat terlihat setelah minggu ke 7 • Mudigah disebut sebagai janin setelah kehamilan 8 minggu atau sekitar 2.5 cm. • Persalinan aterm terjadi pada kehamilan 40 minggu
  • 24.
  • 25. PERKEMBANGAN JANIN PADA KEHAMILAN 4 MINGGU • Sudah mulai terlihat struktur yang akan membentuk muka dan leher. • Terjadi perkembangan pembentukan jantung dan pembuluh darah • Terjadi pula pembentukan paru, lambung dan hepar. • Umumnya tes kehamilan sudah positip.
  • 26.
  • 27. PERKEMBANGAN JANIN PADA KEHAMILAN 8 MINGGU • Ukuran mencapai seukuran buah anggur – diameter sekitar 2.5 cm. • Telah terjadi pembentukan kelopak mata dan telinga ; kadang-kadang terlihat adanya pangkal hidung • Tungkai dan lengan sudah terbentuk secara lengkap • Jari-jari sudah semakin panjang dan terpisah satu sama lain. .
  • 28.
  • 29. PERKEMBANGAN JANIN PADA KEHAMILAN 12 MINGGU• Panjang janin sekitar 5 cm, mulai terlihat gerakan janin. • Rahim mulai dapat diraba pada perabaan dinding perut. • Dengan alat khusus, sudah dapat didengar detik jantung janin • Alat kelamin sudah mulai jelas.
  • 30.
  • 31. PERKEMBANGAN JANIN PADA KEHAMILAN 16 MINGGU • Panjang janin sekitar 11-12 cm dan berat sekitar 250 gram • Rahim teraba sekitar pertengahan simfisis pusat • Mata sudah dapat berkedip dan proses pembentukan jantung dan pembuluh darah sudah sempurna. • Jari-jari tangan sudah memiliki sidik jari.
  • 32.
  • 33. PERKEMBANGAN JANIN PADA KEHAMILAN 20 MINGGU • Panjang sekitar 25 cm dan berat sekitar 450 gram • Tinggi rahim sekitar pusar • Janin sudah dapat mengisap ibu jari, menyeringai . • Terasa gerakan janin
  • 34.
  • 35.
  • 36. PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI • Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya dilakukan pada kehamilan 20 minggu • Dokter mengamati keadaan dan lokasi plasenta • Mengamati tingkat pertumbuhan janin dalam rahim • Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan janin • Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin
  • 37.
  • 38. PERKEMBANGAN JANIN PADA KEHAMILAN 24 MINGGU • Berat janin sekitar 600 gram. • Memberikan respon terhadap suara, gerakan. • Seringkali dapat dirasakan adanya gerakan – gerakan janin • Dapat merasakan gerakan naik atau turun oleh karena organ telinga yang sudah terbentuk dengan baik.
  • 39.
  • 40. KEHAMILAN 28 MINGGU • Berat janin sekitar 1 kilogram • Umumnya sudah berada pada posisinya • Kesempatan hidup cukup besar bila terpaksa harus dilahirkan sebagai bayi prematur • Waspada terhadap gejala persalinan preterm
  • 41.
  • 42. PERKEMBANGAN PADA KEHAMILAN 32 MINGGU• Berat janin sekitar 2 kg. • Kulit sudah tidak terlampau keriput oleh karena sudah mulai terjadi pembentukan lemak dibawah kulit • Persiapkan laktasi.