SlideShare a Scribd company logo
1
KEADAAN PENDUDUK INDONESIA
A. Asal Usul Penduduk Indonesia
B. JumlahdanKepadatanPenduduk
Jumlah penduduk di suatu
negara selalu mengalami perubahan
yang disebabkan oleh faktor kelahiran,
kematian, dan migrasi atau
perpindahan penduduk. Penduduk
(population)Indonesia ialah mereka
yang tinggal di Indonesia pada saat
dilakukan sensus dalam kurunwaktu
minimal 6 bulan, atau mereka yang
telah terdaftar secara administrasi
kependudukandimana orang tersebut
berdomisili.
Berdasarkan data sensus
penduduk Indonesia, dari tahun ke tahun penduduk indonesia mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Bahkan pada tahun 2010, data sensus menunjukkan penduduk indonesia
sebesar 237,6 juta jiwa. Berdasarkan data World Population Indonesia menduduki peringkat
ke-empat Jumlah Penduduk terbanyak di Dunia.
Sumber Data Jumlah Penduduk
a. Registrasi Penduduk
Pencatatan terjadinya peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan segala kejadian
penting yang mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati.
Pencatatan Peristiwa penting yang berhubungan dengan kehidupan disebut Registrasi
vital. Hasilnya disebut statistik Vital.
b. Sensus Penduduk (cacah Jiwa)
Sensus penduduk adalahKeseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun,
menyusun, serta menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial menyangkut
semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.
1) Sensus De Jure
Pencacahan penduduk yang hanya dikenakan hanya pada mereka yang benar-
benar bertempat tinggal di daerah atau di negara yang bersangkutan.
2) Sensus de Facto
2
Pencacahan penduduk yang dikenakan kepada mereka yang pada waktu
diadakan pencatatan berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan.
c. Survei Penduduk
Survei penduduk pada dasarnya sama dengan sensus penduduk, namun cakupan
penduduk yang di cacah hanya sebagian penduduk di wilayah tertentu.
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, meliputi:
a) Kepadatan Penduduk Agraris
Kepadatan penduduk agraris merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang
berprofesi sebagai petani dengan luas wilayah pertanian. Dalam hal ini dijadikan sebagai
dasar perhitungan adalah jumlah para petani dan luas lahan pertanian.
RUMUS KEPADATAN PENDUDUK AGRARIS
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖 (𝑗𝑖𝑤𝑎)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑘𝑚2)
b) Kepadatan Penduduk Fisiografis
Kepadatan penduduk fisiografis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas tanah atau lahan pertanian. Perbedaan dengan kepadatan agraris atau kepadatan
fisiografis tidak memperhitungkan jumlah penduduk petani, tetapi seluruh penduduk
yang ada di daerah dibagi lahan pertanian. Untuk menghitung kepadatan penduduk
fisiografis menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑓𝑖𝑠𝑖𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑗𝑖𝑤𝑎)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑘𝑚2)
c) Kepadatan Penduduk Aritmatik
Kepadatan penduduk aritmatik yaitu kepadatan penduduk kasar, yaitu dengan
perbandingan antara jumlah penduduk suatu daerah dengan luas daerahnya. Untuk
menghitung kepadatan penduduk aritmatika suatu daerah digunakan rumus sebagai
berikut:
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑗𝑖𝑤𝑎)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ (𝑘𝑚2)
Contoh :
Pada tahun 2011 jumlah penduduk pulau Palu adalah 12.785.340 jiwa, sedangkan luas Palu
Palu tersebut mencapai 371.698 km2. Hitunglah kepadatan penduduk artimatik Pulau Palu!
Jawab:
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 =
12.785.340 (𝑗𝑖𝑤𝑎)
371.698(𝑘𝑚2)
= 32,76  33 𝑗𝑖𝑤𝑎/𝑘𝑚2
Pada Sub-Tema ini, Kepadatan Penduduk yang akan kita pelajari adalah kepadatan
penduduk Aritmatik.Berikut adalah tabel data Kepadatan Penduduk Aritmatik Indonesia :
Tabel 1.1. data Kepadatan Penduduk Aritmatik Indonesia
Tahun Luas Wilayah
Indonesia
Jumlah Penduduk
Indonesia
Kepadatan Penduduk
Aritmatik (jiwa/km2)
2010 1.904.569 km2 237.641.326 Jiwa 124,77 ≈125
2012 1.904.569 km2 257.516.167 Jiwa 135,20 ≈135
3
Tabel 1.2. Data enam Provinsi di Indonesia yang Terpadat berdasarkan sensus tahun 2010
No. Provinsi
Kepadatan Penduduk
( jiwa /km2 )
1. DKI Jakarta 11968.80≈ 11969
2. DI Yogjakarta 1067.18≈ 1067
3. Jawa Barat 1055.26≈ 1055
4. Banten 1001.13≈ 1001
5. Jawa Tengah 974.95≈ 975
6. Jawa Timur 777.35≈ 777
Sedangkan Provinsi di Indonesia yang paling kecil kepadatan penduduknya adalah Papua
barat, Papua, kalimantan Utara, Kalimantan Tengah. Gambaran tersebut akan lebih mudah
untuk diamati pada peta kepadatan penduduk Indonesia berikutini.
Peta Persebaran Penduduk Indonesia jika dilihat dari Kepadatan
Penduduk Aritmatik
Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk yang tidak merata menurut Clark
(1972), di antaranya adalah seperti berikut :
1. Iklim
2. Keadaan Relief
3. Keadaan Tanah
4. Keberadaan Sumber Energi dan Mineral
5. Aktivitas Ekonomi
6. Pengaruh Sosial dan Sejarah
7. Faktor Biotis (Keberadaan Hewan dan Tumbuhan)
Upaya untuk mengatasi jumlah penduduk yang tinggi, persebaran penduduk yang kurang
merata dan pertumbuhan penduduk yang tinggi :
1) Melaksanakan program KB
2) Melaksanakan pembangunan dan usaha di daerah pedesaan
3) Melaksanakan transmigrasi
4
4) Melaksanakan pendidikan kependudukan
C. Permasalahan penduduk indonesia dilihat dari aspekkualitas
PERTUMBUHANPENDUDUK
A. Karakteristik Penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Informasi tentang jumlah penduduk untuk kelompok usia tertentu penting diketahui agar
pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku pembangunan.
1. Rasio Ketergantungan(Dependency ratio)
Penduduk Indonesia berdasarkan kelompok usia dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
a. penduduk muda yang belum produktif (usia 0-14
tahun) termasuk bayi dan anak (usia 0-4 tahun)
dan
b. penduduk tua yang dianggap kurang produktif
(65 tahun ke atas).
c. penduduk usia produktif atau yang berusia 15-64
tahun
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi
Jawa Timur (2005)
http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_tabel&task=&Itemid=165
Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung
pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam
ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi yang digunakan
sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah suatu angka yang menunjukkan
besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif
(penduduk muda dan tua).
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ( 𝐷𝑅) =
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑚𝑢𝑑𝑎 + 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑢𝑎
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 100
Contoh :
Berpotensi sebagai
beban
Berpotensi modal dalampembangunan
5
Data penduduk negara Y tahun 2006, jumlah anak nonproduktif 50%, jumlah
nonproduktif tua 10 %, dan jumlah usia produktif 40%.
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ( 𝐷𝑅) =
50 + 10
40
𝑥 100 = 150
Ini berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif, harus menanggung beban 150
orang penduduk nonproduktif. Jadi, semakin besar pembilang (orang-orang yang
tidak menghasilkan) makin besarlah angka ketergantungan ini. Makin besar angka
ketergantungan, makin besar pula beban tanggungan suatu negara.
2. Rasio Jenis Kelamin
Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan
jumlah penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan.Data mengenai rasio jenis
kelamin berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan
gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan
perempuan secara adil. Misalnya, karena adat dan kebiasaan jaman dulu yang lebih
mengutamakan pendidikan laki-laki dibanding perempuan, maka pengembangan
pendidikan berwawasan gender harus memperhitungkan kedua jenis kelamin dengan
mengetahui berapa banyaknya laki-laki dan perempuan dalam umur yang sama.
Tabel 1.3.Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin menurut Provinsi (2005)
http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_tabel&task=&Itemid=165
Perhitungan RJK
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑚𝑖𝑛 ( 𝑅𝐽𝐾) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
𝑥 100
Contoh :
Jumlah penduduk laki-laki menurut Sensus Penduduk tahun 2005 di wilayah Jawa
Timur adalah 17,906,468 orang, dan jumlah penduduk perempuan dari data yang
sama adalah 18,151,639 orang.
Jadi rasio jenis kelamin Penduduk Jawa Timur tahun 2005 adalah 99. Artinya, tiap
100 penduduk perempuan ada sebanyak 99 penduduk laki-laki.
3. Piramida Penduduk (Piramida Umur)
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan
dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk
menurut umur pada saat tertentu yang berbentuk pyramid.
Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan
badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk
laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.
Macam-macam Piramida Penduduk
a. Piramida Penduduk Muda (A)
6
Grafik ini menggambarkan penduduk yang tumbuh. Jadi, jumlah pertambahannya
masih terus meningkat, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
b. Piramida Penduduk Stasioner (B)
Grafik ini menunjukkan penduduk yang tidak berubah-ubahjumlah kelahiran dan
kematian dalam keadaan seimbang.
c. Piramida Penduduk Tua (C)
Bentuk ini menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat daripada angka
kematian. Bila hal ini terjadi terus-menerus,akan menyebabkan berkurangnya jumlah
penduduk daerah/ negara yang bersangkutan.
Macam-macam piramida penduduk
Piramida Muda Piramida Stationer Piramida Tua
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/susunan-penduduk-dan-macam-macam.html
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
1. Kelahiran (natalitas atau fertilitas)
Faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalis) :
a. Kawin usia muda
b. Wanita yang menikah muda maka masa melahirkannya lebih lama.
c. Rendahnya tingkat kesehatan
d. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki
e. anak sebagai sumber tenaga kerja, makin banyak anak makin tenaga kerja tersedia
Faktor-faktor yang tidak mendukung kelahiran (antinatalis) :
a. adanya ketentuan batas usia minimal menikah
b. Program pemerintah membatasi kelahiran bayi (KB)
c. Penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan
d. anggapan masyarakat anak adalah beban bagi orang tua
Dasar pengukuran angka kelahiran
a) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate =CBR)
CBR = (B/P) x k
CBR lebih dari 30 dikatakan tinggi
CBR antara 20-30 dikatakan sedang
CBR kurang dari 20 dikatakan rendah
b) Angka kelahiran menurut usia (Age Specific Birth Rate =ASBR)
ASBR adalah angka yang menunjukkan kelahiran setiap 1000 wanita golongan
umur tertentu per tahunnya.
ASBR = (Bx/Px) x 1000
B = banyakanak lahirpadatahun tertentu
P = jumlahpendudukpadapertengahantahun
K = konstantan(1000)
Bx = banyakanak lahirdari wanitausiax
Px = jumlahpendudukwanitapadausiax
K = konstantan(1000)
7
2. Kematian (mortalitas)
Tingkat kematian adalah jumlah kematian tiap seribu penduduk per tahun
Faktor-faktor yang mendukung kematian (promortalitas) :
a. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan
b. Fasilitas kesehatan kurang memadai
c. Terjadinya bencana alam
Faktor-faktor yang tidak mendukung kematian (antimortalitas) :
a. Tersedianya fasilitas kesehatan
b. Lingkungan yang bersih dan sehat
c. Ajaran agama yang melarang bunuh diri
d. Tingkat kesadaran akan kesehatan yang tinggi
Dasar pengukuran angka kematian
a) Angka kematian kasar (Crude Death Rate =CDR)
CDR = (B/P) x k
CDR lebih dari 30 dikatakan tinggi
CDR antara 20-30 dikatakan sedang
CDR kurang dari 20 dikatakan rendah
b) Angka kematian menurut usia (Age Specific Death Rate =ASDR)
ASDR adalah angka yang menunjukkan kematian setiap 1000 penduduk golongan
umur tertentu per tahunnya.
ASDR = (Bx/Px) x 1000
Angka Harapan Hidup (mengacu pada angka kematian)
Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan
dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu,
dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh
bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.
Kegunaan
Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat
kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus
diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk
kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan
kemiskinan.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu
pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk
Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia
dari tahun 1995 sampai 2000.
Mengukur Pertumbuhan penduduk :
a. Pertumbuhan Penduduk alami
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran pada tahun tertentu
M = jumlah kematian pada tahun tertentu
b. Pertumbuhan Penduduk total
D = banyak kematianpadatahuntertentu
P = jumlahpendudukpadapertengahantahun
K = konstantan(1000)
Bx = banyak kematianpadagolonganusiax
Px = jumlahpendudukpadausiax
K = konstantan(1000)
T = (L – M)
8
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi (masuk)
E = Jumlah emigrasi (keluar)
Contoh :
Jumlah penduduk pada tahun 2005, 200.000 jiwa, jumlah bayi 1250, jumlah meninggal 950,
imigrasi 75 dan emigrasi 63, hitunglah angka kelahiran kasar, kematian kasar, pertumbuhan
alami, pertumbuhan total, angka pertumbuhan, pertumbuhan pada tahun 2007!
Jawab:
Menghitung CBR (Angka Kelahiran Kasar)
CBR = (B ÷ P) x k
CBR = (1250 ÷ 200.000) x 1.000 = 6,25
Artinya terjadi kelahiran sebanyak 6 jiwa bayi setiap 1000 penduduk wanita.
CDR (Angka Kematian Kasar)
CDR = (D ÷ P) x k
CDR = (950 ÷ 200.000) x 1.000 = 4,75
Artinya terjadi kematian 4 jiwa setiap 1000 penduduk.
Pertumbuhan Penduduk Alami
T = L – M
T = 1250 – 950 = 300 jiwa
Pertumbuhan Penduduk Total
T = (L – M) + (I – E)
T = (1250 – 950) + (75 – 63)
T = 300 + 12
T = 325 jiwa
MIGRASI
Migrasi adalahmerupakan bentuk gerakan penduduk (mobilitas penduduk) yang melintas
batas wilayah tertentu dalam periode tertentu.
Migrasi dalam dimensi ruang dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Migrasi Internal
Migrasi internal adalah perpindahan penduduk yang terjadi dalam satu negara. Migrasi
internal ada 2 jenis yaitu :
a. Urbanisasi
Urbanisasi adalah proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota dengan tujuan
menetap.
Daya tarik terjadinya urbanisasi :
1) Lapangan pekerjaan di perkotaan lebih banyak jenisnya dibanding pedesaan
2) Upah pekerjaan di perkotaan lebih tinggi
3) Fasilitas sosial (transportasi, pendidikan, tempat rekreasi, pertokoaan) lebih baik
T = (L – M) + (I – E)
9
Daya Dorong terjadinya urbanisasi :
1) Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan
2) Terjadinya musim paceklik (gagal panen)
3) Lahan pertanian semakin sempit
4) Kurangnya fasilitas sosial di pedesaan
5) Kehidupan pedesaan yang tidak bervariasi (monoton)
b. Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke
daerah yang jarang penduduknya dan dilakukan untuk menanggulangi masalah
persebaran penduduk yang tidak merata.
Berikut ini adalah jenis-jenis transmigrasi:
a. Transmigrasi Umum
Transmigrasi umum adalah program transmigrasi yang disponsori dan dibaiayai
secara keseluruhan oleh pihak pemerintah melalui depnakertrans (departemen tenaga
kerja dan transmigrasi).
b. Transmigrasi Spontan / Swakarsa
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah padat ke pulau baru sepi
penduduk yang didorong oleh keinginan diri sendiri namun masih mendapatkan
bimbingan serta fasilitas penunjang dari pemerintah.
c. Transmigrasi Bedol Desa
Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan secara masal dan kolektif
terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur desanya pindah ke pulau yang
jarang penduduk. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana alam yang
merusak desa tempat asalnya.
2. Migrasi ekternal (internasional)
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Migrasi internasional dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
a. imigrasi, perpindahan orang /penduduk dari suatu tempat/negara luar ke dalam
negeri, dengan tujuan menetap.Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Contoh orang India pindah menetap ke Indonesia.
b. emigrasi,perpindahan orang /penduduk dari suatu wilayah /negara asal ke negara luar
dengan tujuan bekerja/menetap. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
Contoh orang Indonesia pergi ke Malysia menjadi tenaga kerja Indonesia.
c. Remigrasi, perpindahan/pemulangan penduduk asing ke negara asalnya. Contoh TKI di
Malaysia dipulangkan kembali ke Indonesia.
Faktor-faktor yang mendorong migrasi internasional antara lain alasan bekerja, sekolah,
terjadi peperangan di daerah asal, dan terjadi masalah ekonomi di daerah asal.
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan
untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih.
1. Migran sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak
bermaksud menetap di tempat tujuan. Migran sirkuler biasanya adalah orang yang masih
mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat asalnya seperti tukang becak, kuli
bangunan, dan pengusaha warung tegal, yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan
pulang ke kampungnya setiap bulan atau beberapa bulan sekali.
2. Migran ulang-alik (commuter) adalah orang yang pergi meninggalkan tempat tinggalnya
secara teratur, (misal setiap hari atau setiap minggu), pergi ke tempat lain untuk bekerja,
berdagang, sekolah, atau untuk kegiatan-kegiatan lainnya, dan pulang ke tempat asalnya
secara teratur pula (missal pada sore atau malam hari atau pada akhir minggu). Migran
ulang-alik biasanya menyebabkan jumlah penduduk di tempat tujuan lebih banyak pada
waktu tertentu, misalnya pada siang hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
Wisnu. 2007. IPS terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII. Surabaya : inti prima aksara
http://reregeo.blogspot.com/2012/09/kepadatan-penduduk_3136.html
http://www.datastatistik-indonesia.com
Jumlah penduduk pada tahun 2000, 100.000 jiwa, jumlah bayi lahir 200, jumlah meninggal 90,
imigrasi 85, dan emigrasi 100. Hitunglah angka kelahiran kasar, kematian kasar,
pertumbuhan alami, pertumbuhan total, angka pertumbuhan, pada tahun 2003!
Arifianto, 24 tahun lulusan Fakultas Ilmu Komputer UI saat ini bekerja di perusahaan
komputer terkemuka di dunia, IBM, di Jakarta. Hampir sebulan sekali Arifianto mondar-
mandir Jakarta - Singapura karena urusan pekerjaannya. Seperti diketahui, perusahaan
komputer IBM ini tidak hanya berada di Jakarta, melainkan juga di Singapura. Dalam hal ini,
apakah Arifianto juga merupakan salah satu pelaku migrasi internasional?

More Related Content

What's hot

kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
Asek George
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
vena supartini
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
riyan
 
Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan ppt
R.a. Furqon
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
SMANEGERIWOLULAS
 
Fertilitas
FertilitasFertilitas
Fertilitas
syifaul123
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
Wanjuve
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
Nur Shidiq
 
Materi kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografiMateri kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografi
Surya Ardi
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
Venitya Sukma
 
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
bodarianna
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
indah puspa pratiwi
 
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelaminKomposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Warung Bidan
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Tõmî Îřvåñ
 
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2Paarief Udin
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
Demografi 4
Demografi 4Demografi 4
Demografi 4
riyan
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
fikri asyura
 

What's hot (19)

kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
 
Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan ppt
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
 
Fertilitas
FertilitasFertilitas
Fertilitas
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Materi kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografiMateri kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografi
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelaminKomposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
 
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Demografi 4
Demografi 4Demografi 4
Demografi 4
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 

Similar to 1. kependudukan

Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Yudha Umbara
 
Ips kependudukan
Ips kependudukanIps kependudukan
Ips kependudukanDebora GP
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
Alfi Yuliyanti
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
puteraarief
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianputeraarief
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
puteraarief
 
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp017 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
Abdal Assyuqie
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Dasufianti
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
Marnosumarno
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
salsabilaraaz
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
Alfie Kesturi
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukan
NabilaGeografi
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
Adesaputranasution2
 
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMasalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMaulitsa Putriyono
 
proyeksi penduduk.pdf
proyeksi penduduk.pdfproyeksi penduduk.pdf
proyeksi penduduk.pdf
NURULMAULIDA46
 

Similar to 1. kependudukan (20)

Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
 
Ips kependudukan
Ips kependudukanIps kependudukan
Ips kependudukan
 
Catatan antroposfer
Catatan antroposferCatatan antroposfer
Catatan antroposfer
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp017 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukan
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
 
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMasalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
proyeksi penduduk.pdf
proyeksi penduduk.pdfproyeksi penduduk.pdf
proyeksi penduduk.pdf
 

More from Adi Rachmanto

Bukti geologis
Bukti geologisBukti geologis
Bukti geologis
Adi Rachmanto
 
Perkembangan kehidupan manusia
Perkembangan kehidupan manusiaPerkembangan kehidupan manusia
Perkembangan kehidupan manusia
Adi Rachmanto
 
Masa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamMasa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islam
Adi Rachmanto
 
BUKTI ARKEOLOGIS
BUKTI ARKEOLOGISBUKTI ARKEOLOGIS
BUKTI ARKEOLOGIS
Adi Rachmanto
 
perusahaan dan badan usaha
perusahaan dan badan usahaperusahaan dan badan usaha
perusahaan dan badan usaha
Adi Rachmanto
 
pasar
pasarpasar
permintaan dan penawaran
permintaan dan penawaranpermintaan dan penawaran
permintaan dan penawaran
Adi Rachmanto
 
kegiatan pokok ekonomi adalah konsumsi, produksi, distribusi
kegiatan pokok ekonomi adalah  konsumsi, produksi, distribusikegiatan pokok ekonomi adalah  konsumsi, produksi, distribusi
kegiatan pokok ekonomi adalah konsumsi, produksi, distribusi
Adi Rachmanto
 
motif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomi
motif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomimotif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomi
motif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomi
Adi Rachmanto
 
Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
Adi Rachmanto
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
Adi Rachmanto
 
kesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesia
kesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesiakesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesia
kesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesia
Adi Rachmanto
 
keanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan faunakeanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan fauna
Adi Rachmanto
 
keadaan iklim
keadaan iklimkeadaan iklim
keadaan iklim
Adi Rachmanto
 
1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia
Adi Rachmanto
 
Keragaman sara di indonesia
Keragaman sara di indonesia Keragaman sara di indonesia
Keragaman sara di indonesia
Adi Rachmanto
 
5. sumber daya laut
5. sumber daya laut5. sumber daya laut
5. sumber daya laut
Adi Rachmanto
 
4. sumber daya air
4. sumber daya air4. sumber daya air
4. sumber daya air
Adi Rachmanto
 
3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alam3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alam
Adi Rachmanto
 
2. hasil tambang
2. hasil tambang2. hasil tambang
2. hasil tambang
Adi Rachmanto
 

More from Adi Rachmanto (20)

Bukti geologis
Bukti geologisBukti geologis
Bukti geologis
 
Perkembangan kehidupan manusia
Perkembangan kehidupan manusiaPerkembangan kehidupan manusia
Perkembangan kehidupan manusia
 
Masa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamMasa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islam
 
BUKTI ARKEOLOGIS
BUKTI ARKEOLOGISBUKTI ARKEOLOGIS
BUKTI ARKEOLOGIS
 
perusahaan dan badan usaha
perusahaan dan badan usahaperusahaan dan badan usaha
perusahaan dan badan usaha
 
pasar
pasarpasar
pasar
 
permintaan dan penawaran
permintaan dan penawaranpermintaan dan penawaran
permintaan dan penawaran
 
kegiatan pokok ekonomi adalah konsumsi, produksi, distribusi
kegiatan pokok ekonomi adalah  konsumsi, produksi, distribusikegiatan pokok ekonomi adalah  konsumsi, produksi, distribusi
kegiatan pokok ekonomi adalah konsumsi, produksi, distribusi
 
motif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomi
motif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomimotif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomi
motif ekonomi, tindakan, prinsip, dan hukum ekonomi
 
Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
kesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesia
kesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesiakesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesia
kesimpulan keanekaragaman flora dan fauna di indonesia
 
keanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan faunakeanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan fauna
 
keadaan iklim
keadaan iklimkeadaan iklim
keadaan iklim
 
1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia
 
Keragaman sara di indonesia
Keragaman sara di indonesia Keragaman sara di indonesia
Keragaman sara di indonesia
 
5. sumber daya laut
5. sumber daya laut5. sumber daya laut
5. sumber daya laut
 
4. sumber daya air
4. sumber daya air4. sumber daya air
4. sumber daya air
 
3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alam3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alam
 
2. hasil tambang
2. hasil tambang2. hasil tambang
2. hasil tambang
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 

1. kependudukan

  • 1. 1 KEADAAN PENDUDUK INDONESIA A. Asal Usul Penduduk Indonesia B. JumlahdanKepadatanPenduduk Jumlah penduduk di suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Penduduk (population)Indonesia ialah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurunwaktu minimal 6 bulan, atau mereka yang telah terdaftar secara administrasi kependudukandimana orang tersebut berdomisili. Berdasarkan data sensus penduduk Indonesia, dari tahun ke tahun penduduk indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan pada tahun 2010, data sensus menunjukkan penduduk indonesia sebesar 237,6 juta jiwa. Berdasarkan data World Population Indonesia menduduki peringkat ke-empat Jumlah Penduduk terbanyak di Dunia. Sumber Data Jumlah Penduduk a. Registrasi Penduduk Pencatatan terjadinya peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan segala kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati. Pencatatan Peristiwa penting yang berhubungan dengan kehidupan disebut Registrasi vital. Hasilnya disebut statistik Vital. b. Sensus Penduduk (cacah Jiwa) Sensus penduduk adalahKeseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun, menyusun, serta menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu. 1) Sensus De Jure Pencacahan penduduk yang hanya dikenakan hanya pada mereka yang benar- benar bertempat tinggal di daerah atau di negara yang bersangkutan. 2) Sensus de Facto
  • 2. 2 Pencacahan penduduk yang dikenakan kepada mereka yang pada waktu diadakan pencatatan berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan. c. Survei Penduduk Survei penduduk pada dasarnya sama dengan sensus penduduk, namun cakupan penduduk yang di cacah hanya sebagian penduduk di wilayah tertentu. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, meliputi: a) Kepadatan Penduduk Agraris Kepadatan penduduk agraris merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang berprofesi sebagai petani dengan luas wilayah pertanian. Dalam hal ini dijadikan sebagai dasar perhitungan adalah jumlah para petani dan luas lahan pertanian. RUMUS KEPADATAN PENDUDUK AGRARIS 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖 (𝑗𝑖𝑤𝑎) 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑘𝑚2) b) Kepadatan Penduduk Fisiografis Kepadatan penduduk fisiografis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah atau lahan pertanian. Perbedaan dengan kepadatan agraris atau kepadatan fisiografis tidak memperhitungkan jumlah penduduk petani, tetapi seluruh penduduk yang ada di daerah dibagi lahan pertanian. Untuk menghitung kepadatan penduduk fisiografis menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑓𝑖𝑠𝑖𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑗𝑖𝑤𝑎) 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑘𝑚2) c) Kepadatan Penduduk Aritmatik Kepadatan penduduk aritmatik yaitu kepadatan penduduk kasar, yaitu dengan perbandingan antara jumlah penduduk suatu daerah dengan luas daerahnya. Untuk menghitung kepadatan penduduk aritmatika suatu daerah digunakan rumus sebagai berikut: 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑗𝑖𝑤𝑎) 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ (𝑘𝑚2) Contoh : Pada tahun 2011 jumlah penduduk pulau Palu adalah 12.785.340 jiwa, sedangkan luas Palu Palu tersebut mencapai 371.698 km2. Hitunglah kepadatan penduduk artimatik Pulau Palu! Jawab: 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 = 12.785.340 (𝑗𝑖𝑤𝑎) 371.698(𝑘𝑚2) = 32,76  33 𝑗𝑖𝑤𝑎/𝑘𝑚2 Pada Sub-Tema ini, Kepadatan Penduduk yang akan kita pelajari adalah kepadatan penduduk Aritmatik.Berikut adalah tabel data Kepadatan Penduduk Aritmatik Indonesia : Tabel 1.1. data Kepadatan Penduduk Aritmatik Indonesia Tahun Luas Wilayah Indonesia Jumlah Penduduk Indonesia Kepadatan Penduduk Aritmatik (jiwa/km2) 2010 1.904.569 km2 237.641.326 Jiwa 124,77 ≈125 2012 1.904.569 km2 257.516.167 Jiwa 135,20 ≈135
  • 3. 3 Tabel 1.2. Data enam Provinsi di Indonesia yang Terpadat berdasarkan sensus tahun 2010 No. Provinsi Kepadatan Penduduk ( jiwa /km2 ) 1. DKI Jakarta 11968.80≈ 11969 2. DI Yogjakarta 1067.18≈ 1067 3. Jawa Barat 1055.26≈ 1055 4. Banten 1001.13≈ 1001 5. Jawa Tengah 974.95≈ 975 6. Jawa Timur 777.35≈ 777 Sedangkan Provinsi di Indonesia yang paling kecil kepadatan penduduknya adalah Papua barat, Papua, kalimantan Utara, Kalimantan Tengah. Gambaran tersebut akan lebih mudah untuk diamati pada peta kepadatan penduduk Indonesia berikutini. Peta Persebaran Penduduk Indonesia jika dilihat dari Kepadatan Penduduk Aritmatik Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk yang tidak merata menurut Clark (1972), di antaranya adalah seperti berikut : 1. Iklim 2. Keadaan Relief 3. Keadaan Tanah 4. Keberadaan Sumber Energi dan Mineral 5. Aktivitas Ekonomi 6. Pengaruh Sosial dan Sejarah 7. Faktor Biotis (Keberadaan Hewan dan Tumbuhan) Upaya untuk mengatasi jumlah penduduk yang tinggi, persebaran penduduk yang kurang merata dan pertumbuhan penduduk yang tinggi : 1) Melaksanakan program KB 2) Melaksanakan pembangunan dan usaha di daerah pedesaan 3) Melaksanakan transmigrasi
  • 4. 4 4) Melaksanakan pendidikan kependudukan C. Permasalahan penduduk indonesia dilihat dari aspekkualitas PERTUMBUHANPENDUDUK A. Karakteristik Penduduk menurut umur dan jenis kelamin Informasi tentang jumlah penduduk untuk kelompok usia tertentu penting diketahui agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku pembangunan. 1. Rasio Ketergantungan(Dependency ratio) Penduduk Indonesia berdasarkan kelompok usia dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu: a. penduduk muda yang belum produktif (usia 0-14 tahun) termasuk bayi dan anak (usia 0-4 tahun) dan b. penduduk tua yang dianggap kurang produktif (65 tahun ke atas). c. penduduk usia produktif atau yang berusia 15-64 tahun Tabel 1.2. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi Jawa Timur (2005) http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_tabel&task=&Itemid=165 Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi yang digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif (penduduk muda dan tua). 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ( 𝐷𝑅) = 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑚𝑢𝑑𝑎 + 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100 Contoh : Berpotensi sebagai beban Berpotensi modal dalampembangunan
  • 5. 5 Data penduduk negara Y tahun 2006, jumlah anak nonproduktif 50%, jumlah nonproduktif tua 10 %, dan jumlah usia produktif 40%. 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ( 𝐷𝑅) = 50 + 10 40 𝑥 100 = 150 Ini berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif, harus menanggung beban 150 orang penduduk nonproduktif. Jadi, semakin besar pembilang (orang-orang yang tidak menghasilkan) makin besarlah angka ketergantungan ini. Makin besar angka ketergantungan, makin besar pula beban tanggungan suatu negara. 2. Rasio Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan.Data mengenai rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Misalnya, karena adat dan kebiasaan jaman dulu yang lebih mengutamakan pendidikan laki-laki dibanding perempuan, maka pengembangan pendidikan berwawasan gender harus memperhitungkan kedua jenis kelamin dengan mengetahui berapa banyaknya laki-laki dan perempuan dalam umur yang sama. Tabel 1.3.Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin menurut Provinsi (2005) http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_tabel&task=&Itemid=165 Perhitungan RJK 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑚𝑖𝑛 ( 𝑅𝐽𝐾) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑥 100 Contoh : Jumlah penduduk laki-laki menurut Sensus Penduduk tahun 2005 di wilayah Jawa Timur adalah 17,906,468 orang, dan jumlah penduduk perempuan dari data yang sama adalah 18,151,639 orang. Jadi rasio jenis kelamin Penduduk Jawa Timur tahun 2005 adalah 99. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 99 penduduk laki-laki. 3. Piramida Penduduk (Piramida Umur) Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur pada saat tertentu yang berbentuk pyramid. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur. Macam-macam Piramida Penduduk a. Piramida Penduduk Muda (A)
  • 6. 6 Grafik ini menggambarkan penduduk yang tumbuh. Jadi, jumlah pertambahannya masih terus meningkat, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian. b. Piramida Penduduk Stasioner (B) Grafik ini menunjukkan penduduk yang tidak berubah-ubahjumlah kelahiran dan kematian dalam keadaan seimbang. c. Piramida Penduduk Tua (C) Bentuk ini menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat daripada angka kematian. Bila hal ini terjadi terus-menerus,akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah/ negara yang bersangkutan. Macam-macam piramida penduduk Piramida Muda Piramida Stationer Piramida Tua http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/susunan-penduduk-dan-macam-macam.html B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk 1. Kelahiran (natalitas atau fertilitas) Faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalis) : a. Kawin usia muda b. Wanita yang menikah muda maka masa melahirkannya lebih lama. c. Rendahnya tingkat kesehatan d. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki e. anak sebagai sumber tenaga kerja, makin banyak anak makin tenaga kerja tersedia Faktor-faktor yang tidak mendukung kelahiran (antinatalis) : a. adanya ketentuan batas usia minimal menikah b. Program pemerintah membatasi kelahiran bayi (KB) c. Penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan d. anggapan masyarakat anak adalah beban bagi orang tua Dasar pengukuran angka kelahiran a) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate =CBR) CBR = (B/P) x k CBR lebih dari 30 dikatakan tinggi CBR antara 20-30 dikatakan sedang CBR kurang dari 20 dikatakan rendah b) Angka kelahiran menurut usia (Age Specific Birth Rate =ASBR) ASBR adalah angka yang menunjukkan kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur tertentu per tahunnya. ASBR = (Bx/Px) x 1000 B = banyakanak lahirpadatahun tertentu P = jumlahpendudukpadapertengahantahun K = konstantan(1000) Bx = banyakanak lahirdari wanitausiax Px = jumlahpendudukwanitapadausiax K = konstantan(1000)
  • 7. 7 2. Kematian (mortalitas) Tingkat kematian adalah jumlah kematian tiap seribu penduduk per tahun Faktor-faktor yang mendukung kematian (promortalitas) : a. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan b. Fasilitas kesehatan kurang memadai c. Terjadinya bencana alam Faktor-faktor yang tidak mendukung kematian (antimortalitas) : a. Tersedianya fasilitas kesehatan b. Lingkungan yang bersih dan sehat c. Ajaran agama yang melarang bunuh diri d. Tingkat kesadaran akan kesehatan yang tinggi Dasar pengukuran angka kematian a) Angka kematian kasar (Crude Death Rate =CDR) CDR = (B/P) x k CDR lebih dari 30 dikatakan tinggi CDR antara 20-30 dikatakan sedang CDR kurang dari 20 dikatakan rendah b) Angka kematian menurut usia (Age Specific Death Rate =ASDR) ASDR adalah angka yang menunjukkan kematian setiap 1000 penduduk golongan umur tertentu per tahunnya. ASDR = (Bx/Px) x 1000 Angka Harapan Hidup (mengacu pada angka kematian) Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. Kegunaan Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000. Mengukur Pertumbuhan penduduk : a. Pertumbuhan Penduduk alami T = pertumbuhan penduduk L = jumlah kelahiran pada tahun tertentu M = jumlah kematian pada tahun tertentu b. Pertumbuhan Penduduk total D = banyak kematianpadatahuntertentu P = jumlahpendudukpadapertengahantahun K = konstantan(1000) Bx = banyak kematianpadagolonganusiax Px = jumlahpendudukpadausiax K = konstantan(1000) T = (L – M)
  • 8. 8 T = pertumbuhan penduduk L = jumlah kelahiran M = jumlah kematian I = jumlah imigrasi (masuk) E = Jumlah emigrasi (keluar) Contoh : Jumlah penduduk pada tahun 2005, 200.000 jiwa, jumlah bayi 1250, jumlah meninggal 950, imigrasi 75 dan emigrasi 63, hitunglah angka kelahiran kasar, kematian kasar, pertumbuhan alami, pertumbuhan total, angka pertumbuhan, pertumbuhan pada tahun 2007! Jawab: Menghitung CBR (Angka Kelahiran Kasar) CBR = (B ÷ P) x k CBR = (1250 ÷ 200.000) x 1.000 = 6,25 Artinya terjadi kelahiran sebanyak 6 jiwa bayi setiap 1000 penduduk wanita. CDR (Angka Kematian Kasar) CDR = (D ÷ P) x k CDR = (950 ÷ 200.000) x 1.000 = 4,75 Artinya terjadi kematian 4 jiwa setiap 1000 penduduk. Pertumbuhan Penduduk Alami T = L – M T = 1250 – 950 = 300 jiwa Pertumbuhan Penduduk Total T = (L – M) + (I – E) T = (1250 – 950) + (75 – 63) T = 300 + 12 T = 325 jiwa MIGRASI Migrasi adalahmerupakan bentuk gerakan penduduk (mobilitas penduduk) yang melintas batas wilayah tertentu dalam periode tertentu. Migrasi dalam dimensi ruang dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1. Migrasi Internal Migrasi internal adalah perpindahan penduduk yang terjadi dalam satu negara. Migrasi internal ada 2 jenis yaitu : a. Urbanisasi Urbanisasi adalah proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Daya tarik terjadinya urbanisasi : 1) Lapangan pekerjaan di perkotaan lebih banyak jenisnya dibanding pedesaan 2) Upah pekerjaan di perkotaan lebih tinggi 3) Fasilitas sosial (transportasi, pendidikan, tempat rekreasi, pertokoaan) lebih baik T = (L – M) + (I – E)
  • 9. 9 Daya Dorong terjadinya urbanisasi : 1) Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan 2) Terjadinya musim paceklik (gagal panen) 3) Lahan pertanian semakin sempit 4) Kurangnya fasilitas sosial di pedesaan 5) Kehidupan pedesaan yang tidak bervariasi (monoton) b. Transmigrasi Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya dan dilakukan untuk menanggulangi masalah persebaran penduduk yang tidak merata. Berikut ini adalah jenis-jenis transmigrasi: a. Transmigrasi Umum Transmigrasi umum adalah program transmigrasi yang disponsori dan dibaiayai secara keseluruhan oleh pihak pemerintah melalui depnakertrans (departemen tenaga kerja dan transmigrasi). b. Transmigrasi Spontan / Swakarsa Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah padat ke pulau baru sepi penduduk yang didorong oleh keinginan diri sendiri namun masih mendapatkan bimbingan serta fasilitas penunjang dari pemerintah. c. Transmigrasi Bedol Desa Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan secara masal dan kolektif terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur desanya pindah ke pulau yang jarang penduduk. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana alam yang merusak desa tempat asalnya. 2. Migrasi ekternal (internasional) Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional dibedakan menjadi 3 jenis yaitu a. imigrasi, perpindahan orang /penduduk dari suatu tempat/negara luar ke dalam negeri, dengan tujuan menetap.Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Contoh orang India pindah menetap ke Indonesia. b. emigrasi,perpindahan orang /penduduk dari suatu wilayah /negara asal ke negara luar dengan tujuan bekerja/menetap. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Contoh orang Indonesia pergi ke Malysia menjadi tenaga kerja Indonesia. c. Remigrasi, perpindahan/pemulangan penduduk asing ke negara asalnya. Contoh TKI di Malaysia dipulangkan kembali ke Indonesia. Faktor-faktor yang mendorong migrasi internasional antara lain alasan bekerja, sekolah, terjadi peperangan di daerah asal, dan terjadi masalah ekonomi di daerah asal. Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. 1. Migran sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan. Migran sirkuler biasanya adalah orang yang masih mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat asalnya seperti tukang becak, kuli bangunan, dan pengusaha warung tegal, yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan pulang ke kampungnya setiap bulan atau beberapa bulan sekali. 2. Migran ulang-alik (commuter) adalah orang yang pergi meninggalkan tempat tinggalnya secara teratur, (misal setiap hari atau setiap minggu), pergi ke tempat lain untuk bekerja, berdagang, sekolah, atau untuk kegiatan-kegiatan lainnya, dan pulang ke tempat asalnya secara teratur pula (missal pada sore atau malam hari atau pada akhir minggu). Migran ulang-alik biasanya menyebabkan jumlah penduduk di tempat tujuan lebih banyak pada waktu tertentu, misalnya pada siang hari.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA Wisnu. 2007. IPS terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII. Surabaya : inti prima aksara http://reregeo.blogspot.com/2012/09/kepadatan-penduduk_3136.html http://www.datastatistik-indonesia.com Jumlah penduduk pada tahun 2000, 100.000 jiwa, jumlah bayi lahir 200, jumlah meninggal 90, imigrasi 85, dan emigrasi 100. Hitunglah angka kelahiran kasar, kematian kasar, pertumbuhan alami, pertumbuhan total, angka pertumbuhan, pada tahun 2003! Arifianto, 24 tahun lulusan Fakultas Ilmu Komputer UI saat ini bekerja di perusahaan komputer terkemuka di dunia, IBM, di Jakarta. Hampir sebulan sekali Arifianto mondar- mandir Jakarta - Singapura karena urusan pekerjaannya. Seperti diketahui, perusahaan komputer IBM ini tidak hanya berada di Jakarta, melainkan juga di Singapura. Dalam hal ini, apakah Arifianto juga merupakan salah satu pelaku migrasi internasional?