SlideShare a Scribd company logo
KEPENDUDUKAN
DAN DINAMIKA PENDUDUK
Pengantar Demografi
 Demografi adalah ilmu pengetahuan
yang mengumpulkan serta menyelidiki
catatan-catatan dan statistik penduduk
untuk mengetahui segala sesuatu yang
berhubungan dengan perkembangan,
kepadatan, kematian, kelahiran,
perpindahan , penyebaran penduduk.
Sejarah kependudukan dunia
• Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000)
jumlahnya. Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk
menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.
• Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar.
Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun
untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya.
• Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar.
Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan
penduduk dunia dari jumlah sebelumnya
• Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa.
Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya
mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan
betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia.
http://nesaci.com/teori-dan-pengertian-
• Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan
berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar
1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali
lipat.
Distribusi penduduk dunia
1. Republik rakyat china 1.343.239.923
(Jiwa)
2. India 1.205.073.612
(Jiwa)
3. Amerika serikat 313.847.465 (Jiwa)
4. Indonesia 237.641.326 (Jiwa)
5. Brazil 205.716.890 (Jiwa)
6. Pakistan 190.291.129 (Jiwa)
7. Nigeria 170.123.740 (Jiwa)
8. Bangladesh 161.083.804
(Jiwa)
9. Rusia 138.082.178
(Jiwa)
10.Jepang 127.756.412 (Jiwa)
Peringkat 10 besar negara-negara di dunia
berdasarkan jumlah penduduk (2013):
sumber : http://bps.go.id
Sensus Penduduk
 Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere
yaitu menghitung/ menaksir.
 Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari
pengumpulan penyusunan,pengolahan dan
penerbitan dari keterangan-keterangan yang
bersifat demografis ekonomis dan sosial dari
seluruh penduduk suatu negara atau daerah
teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau
jangka waktu yang pendek.
Definisi Sensus
 Registrasi
Registrasi adalah catatan secara continue/terus
menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap
penduduk suatu wilayah administrasi.
 Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk metode
dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi,
pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan
diseluru wilayah negara, melainkan hanya pada
daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili
seluruh wilayah negara tersebut.
Secara garis besar ada 3 macam jenis sensus yaitu
1. Sensus penduduk
2. Sensus perumahan
3. Sensus pertanian/industri.
Macam sensus dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sensus De Jure yaitu pencacahan yang hanya dikenakan
kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat
tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan.
2. Sensus De facto yaitu pencacahan yang dikenakan kepada
setiap orang yang pada waktu diadakan sensus berada di
dalam daerah atau negara yang bersangkutan.
Metode Sensus
 Metode House Holder (Rumah Tangga)
yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus
suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu
sendiri.
(dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta
huruf)
 Metode Canvasser
yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang
mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang
diperloleh dari tiap penduduk.
Kegunaan Sensus
 Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya
 Mengetahui bagaimana keadaan penyebaran
penduduk hingga dapat diketahui daerah mana yang
masih kosong.
 Mengetahui keadaan penduduk suatu kota penyebaran
penduduknya, mengetahui akibat perpindahan
penduduknya, serta mengetahui akibat perpindahan
penduduk dari daerah satu ke daerah lain.
 Mengetahui pertambahan penduduk
 Mengetahui susunan penduduk berdasarkan mata
pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya
 Mengetahui golongan penduduk menurut jenis
kelamin dan umur.
 Mengetahui berapa banyak kesempatan kerja setiap
tahunnya yang harus disediakan.
Komposisi Penduduk
 merupakan angka perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk
perempuan di suatu daerah. Penyajian data
mengenai sex ratio dapat ditampilkan secara
umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga
dapat didasarkan kelompok umur tertentu.
Definisi Sex Ratio
Penghitungan Sex Ratio
Jumlah penduduk laki-laki
‘Sex Ratio’ = —————————————— X k
Jumlah penduduk perempuan
Contoh :
Jumlah penduduk laki-laki = 58.338.664
Jumlah penduduk perempuan = 60.029.206
58.338.664
Sex Ratio = —————— x 100 = 97,2 dibulatkan menjadi 97
60.029.206
Jika disuatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih
banyak penduduk laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti
lebih banyak perempuan.
Definisi Piramida penduduk
Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk
menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu
yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi
menjadi tiga golongan yaitu :
1. Golongan muda (umur 0-14 tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
Jenis piramida penduduk
1. Piramida penduduk muda/expansive
Piramida penduduk muda menggambarkan jumlah penduduk muda lebih
besar dari pada jumlah penduduk tua, sehingga tergambar mengerucut
berbentuk kukusan. Contoh : piramida penduduk Negara Indonesia.
2. Piramida penduduk sedang/stasioner
Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk muda
seimbang dengan jumlah penduduk tua, sehingga tergambarkan seperti
kotak biasa atau mendekati kotak. Contoh : Swedia.
3. Piramida penduduk tua/constrictive
Piramida penduduk tua menggambarkan jumlah penduduk tua lebih besar
daripada jumlah penduduk muda sehingga tergambarkan seperti kukusan
terbalik. Dalam Negara yang mengalami piramida ini terjadi penurunan
jumlah penduduk. Contoh : Amerika serikat.
Kegunaan piramida penduduk
 Mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk
suatu negara
 Mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan
perempuan yang dapat dipakai untuk mengetahui
jumlah tenaga kerja yang tersedia.
 Sebagai perbandingan jumlah golongan muda,
dewasa dan tua untuk mengetahui jumlah tenaga
produktif.
sumber : http://sp2010.bps.go.id
Definisi depedency ratio
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-
14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun.
1. Golongan muda (umur 0-14
tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
Kegunaan depedency ratio
1. Digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah
tergolong negara maju atau negara yang sedang
berkembang.
2. Dependency ratio merupakan salah satu indikator
demografi yang penting. Semakin tingginya
persentase dependency ratio menunjukkan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
3. Persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
FAKTOR PENYEBAB DINAMIKA
PENDUDUK
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Imigrasi
4. Emigrasi
p= (L-m)+(i-e)
Rumus Pertambahan Penduduk
P =Jumlah Pertambahan Penduduk
L = jumlah kelahiran
m =jumlah kematian
i = jumlah imigrasi
e = jumlah emigrasi
BIOLOGI
SOSIAL
EKONOMI
LINGKUNGAN
POLITIK
TEKNOLOGI
FERTILITAS
MORTALITAS
MIGRASI
PERTUMBUHAN
DAN
PERSEBARAN
POPULASI
HUBUNGAN DEMOGRAFI
TEORI MALTHUS
TEORI MALTHUS, An Essay on
Population :
Penduduk berkembang menurut deret
ukur (1, 2, 4, 8, …),sedangkan Bahan
pangan berkembang menurut deret
hitung (1, 2, 3, 4,…).
Menurut mark semakin banyak
jumlah manusia, maka akan
semakin banyak produksi pangan
yang dihasilkan.
TEORI ARSENE DUMONT
Teorinya disebut teori kapilaritas sosial.
manusia selalu ingin meningkatkan status
sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya,
semakin enggan memproduksi anak dan
makin lepas dari lingkungan natural dan
keluarganya.
TEORI DAVIS
mengungkapkan bahwa penurunan
fertilitas diakibatkan oleh adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya
konsepsi salah satunya adalah dengan
pemakaian alat kontrasepsi.
Fertilitas
Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian
yang digunakan untuk menunjukan tingkat
pertambahan anak . Fertilitas juga sering disebut
natalitas yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang
penduduk per tahun.
Skala Tingkat kelahiran :
>30 digolongkan tinggi;
20-30 digolongkan
sedang;
<20 digolongkan rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
fertilitas suatu Negara
1. Kepercayaan dan agama
2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi ekonomi
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat dalam
masyarakat
6. Struktur penduduk
7. Kesehatan
Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro
natalitas
a. Nikah usia muda
b. Pergaulan bebas
c. Derasnya arus informasi
d. Lemahnya iman
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
f. dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
a. menunda nikah
b. Pantang nikah
c. Penyakit
d. KB
e. dll
Pengukuran angka
fertilitas
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar
Rumus :
B
CBR = —— .k
P
dimana :
B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000.
Contoh :
Banyaknya kelahiran di Jakarta pada tahun 1970 adalah 182.880
orang bayi.
Banyaknya penduduk Jakarta pada pertengahan tahun 1970
sebesar 4.546.942 orang.
Maka 182.880
CBR = —————— x 1000 = 40,2 per seribu penduduk
4.546.942
Mortalitas
Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau
jumlah kematian per tahun per seribu penduduk.
Skala Tingkat Kematian :
9-13 digolongkan rendah;
14-18 digolongkan sedang;
>18 digolongkan tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Mortalitas
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll
Rumus :
D
CDR = —— .k
P
dimana :
D = banyaknya Kematian selama 1 tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000.
Contoh :
Jumlah penduduk Jakarta pertengahan tahun 2000 berjumlah 11.000.000
orang. Pada tahun tersebut terdapat kematian 200.000 orang.
Maka 200.000
CDR = —————— x 1000 = 18,18 per seribu penduduk
11.000.000
Pengukuran angka Mortalitas
Crude Death Rate (CDR) atau Angka Kematian Kasar
MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke
tempat lain, melewati batas negara atau batas daerah
administrasi tertentu dalam suatu negera, dengan tujuan
untuk menetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang merangsang proses
migrasi yang berasal dari tempat asal.
a. Bencana Alam
b Lahan yang sempit
c. Wabah penyakit
d. Perang
Faktor penarik Adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi
yang berasal dari tempat tujuan.
a. Upah yang tinggi
b. Penghidupan yang lebih layak di tempat yang baru
c. Lapangan kerja yang luas.
Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang
menyebabkan orang mengambil keputusan untuk
melakukan migrasi yaitu :
1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Rintangan-rintangan yang menghambat
4. Faktor-faktor pribadi
TEORI MIGRASI
 Menurut Everett S. Lee, migrasi terjadi apabila terjadi
perubahan tempat tinggal yang permanen dengan
sukarela oleh masyarakat, dimana tidak ada pembatasan
atas tempat atau jarak perpindahan tersebut
 Menurut Hicks, dalam teorinya Wage Diffential Teory,
migrasi disebabkan perbedaan dalam penawaran dan
permintaan buruh antara sebuah negara dengan negara
yang lain.
 Menurut Goss dan Linquist berpendapat bahwa seseorang
akan membuat keputusan untuk berhijrah jika dia
merasakan dapat memaksimumkan pendapatan mereka.
Sejarah Migrasi
 Migrasi menjadi lebih dekat dengan sejarah Eropa
modern setelah disepakatinya perjanjian Westphalia
yang menandakan terbentuknya negara-negara
modern di Eropa, dan meletusnya perang dunia.
 Migrasi yang terjadi di Eropa memiliki beberapa tipe
dan secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan
fase-fase tertentu seperti migrasi pada saat perang
dunia, pada masa pasca perang dunia II, pasca
perjanjian Schengen di tahun 1985. menandakan
terbentuknya identitas masyarakat Eropa yang satu,
sehingga migrasi yang terjadi adalah migrasi antar
negara-negara di Eropa itu sendiri.
Jenis migrasi
 migrasi internasional, yaitu perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain
 migrasi internal perpindahan yang terjadi dalam satu
negara,
misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten, migrasi
perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif
lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten,
seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis
migrasi yang terjadi antar unit administratif selama
masih dalam satu Negara .
Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap;
 a.Migrasi sirkuler atau migrasi musiman,
yakni migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah
tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat
tujuan
 b.Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang
yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya
pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang
dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya
Perhitungan angka migrasi
biasanya didasarkan pada tiga kriteria;
 Pertama, life time migration (migrasi seumur hidup)
yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan
sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei
berbeda dengan tempat tinggal waktu lahir
 Kedua, recent migration
yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai
migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan
tempat tinggal lima tahun sebelum survei.
 Ketiga, total migration (migrasi total),
yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai
migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat yang
berbeda dengan tempat tinggal waktu survei.
 Urbanisasi (Urbanization),
yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang
berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh
pertambahan penduduk alami,perpindahan
penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari
perluasan daerah perkotaan
 Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu
bagian dari migrasi yang direncanakan oleh
pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang
berangkat bermigrasi bersama-sama. Istilah ini
memiliki arti yang sama dengan pemukiman
kembali (resettlement)dalam literatur.
 Imigrasi adalah masuknya sejumlah penduduk ke suatu
Negara dari Negara lain dengan tujuan menetap di Negara
yang didatangi. Misalnya masuknya warga timor leste ke
wilayah Indonesia untuk menetap di tempat keluarganya
di Indonesia,
 Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke
Negara lain dengan tujuan menetap di Negara yang di
tuju. Orang beremigrasi disebut emigran
 Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali
ke tanah airnya (Negara asalnya)
Isu-isu kependudukan
Pertambahan penduduk
Landis dan Hatt membagi 3 tipe mengenai pertambahan
penduduk yaitu :
1. Incipient decline> ditandai dengan angka kelahiran
rendah dan angka kematian rendah pula. Contoh
:Amerika, Australia
2. Transitonal Growth> ditandai dengan angka
kelahiran tinggi dan angka kematian rendah. Contoh :
Negara Eropa Timur dan Amerika Latin.
3. High Growth Potential> angka kelahiran tinggi tapi
angka kematian belum ada yang dapat dipercaya
akibat pertumbuhan penduduk. Contoh : negara
Timur Tengah dan Afrika.
Ledakan penduduk
Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan
Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R.
Ehrlich meramalkan adanya bencana
kemanusiaan akibat terlalu banyaknya
penduduk dan ledakan penduduk. bahwa laju
pertumbuhan penduduk mengikuti
pertumbuhan eksponensial dan akan
melampaui suplai makanan yang akan
mengakibatkan kelaparan.
Permasalahan-permasalahan
penduduk
 Masalah kekurangan penduduk
 Masalah Kelebihan Penduduk
 Pertambahan penduduk yang cepat
 Persebaran penduduk yang kurang merata
 Urbanisasi
 Masalah Komposisi Penduduk
 Kualitas Penduduk yang rendah
Program Pemerintah di bidang kependudukan
 Pemerataan penyebaran penduduk
 Perbaikan di bidang pertanian
 Industrialisasi
 Pengaturan dan pembatasan kelahiran

More Related Content

What's hot

kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
Asek George
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
Dadang Solihin
 
Ips kependudukan
Ips kependudukanIps kependudukan
Ips kependudukanDebora GP
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
thiarramadhan
 
Lengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertilityLengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertility
Riika Sukmawaty
 
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
bodarianna
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
SMANEGERIWOLULAS
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
fikri asyura
 
Permasalahankependudukandanpenanggulangannya
PermasalahankependudukandanpenanggulangannyaPermasalahankependudukandanpenanggulangannya
Permasalahankependudukandanpenanggulangannya
gio_simamora
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
Venitya Sukma
 
Materi kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografiMateri kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografi
Surya Ardi
 
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2Paarief Udin
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1riyan
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianputeraarief
 
Perbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara Tetangga
Perbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara TetanggaPerbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara Tetangga
Perbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara Tetangga
fauziah Ilma
 
IPS
IPS IPS
IPS
Fattih
 
Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan ppt
R.a. Furqon
 

What's hot (18)

kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
Ips kependudukan
Ips kependudukanIps kependudukan
Ips kependudukan
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Lengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertilityLengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertility
 
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
3 pertumbuhan dan pertambahan penduduk
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Permasalahankependudukandanpenanggulangannya
PermasalahankependudukandanpenanggulangannyaPermasalahankependudukandanpenanggulangannya
Permasalahankependudukandanpenanggulangannya
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
Materi kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografiMateri kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografi
 
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2M. yasir   nazif wardana-xii-ips-2
M. yasir nazif wardana-xii-ips-2
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
Perbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara Tetangga
Perbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara TetanggaPerbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara Tetangga
Perbandingan Angka kematian kasar di Indonesia dengan Negara Tetangga
 
IPS
IPS IPS
IPS
 
Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan ppt
 

Similar to 1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk

Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianputeraarief
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianputeraarief
 
1. kependudukan
1. kependudukan1. kependudukan
1. kependudukan
Adi Rachmanto
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
Marnosumarno
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
salsabilaraaz
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
Adesaputranasution2
 
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Yudha Umbara
 
Faktor
FaktorFaktor
Tugas isd #1
Tugas isd #1Tugas isd #1
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3riyan
 
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptKelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
ZuniSetyonusanti1
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
EvelinaGurning
 
KONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdf
KONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdfKONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdf
KONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdf
YuliaArifin
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
akew666
 
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptxEkonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
lianytha
 

Similar to 1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk (20)

Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
Catatan antroposfer
Catatan antroposferCatatan antroposfer
Catatan antroposfer
 
1. kependudukan
1. kependudukan1. kependudukan
1. kependudukan
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
 
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Tugas isd #1
Tugas isd #1Tugas isd #1
Tugas isd #1
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
 
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptKelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
 
KONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdf
KONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdfKONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdf
KONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BER.pdf
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptxEkonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
 

Recently uploaded

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk

  • 2. Pengantar Demografi  Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mengumpulkan serta menyelidiki catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan, kepadatan, kematian, kelahiran, perpindahan , penyebaran penduduk.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Sejarah kependudukan dunia • Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. • Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya. • Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya • Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia. http://nesaci.com/teori-dan-pengertian- • Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat.
  • 8. Distribusi penduduk dunia 1. Republik rakyat china 1.343.239.923 (Jiwa) 2. India 1.205.073.612 (Jiwa) 3. Amerika serikat 313.847.465 (Jiwa) 4. Indonesia 237.641.326 (Jiwa) 5. Brazil 205.716.890 (Jiwa) 6. Pakistan 190.291.129 (Jiwa) 7. Nigeria 170.123.740 (Jiwa) 8. Bangladesh 161.083.804 (Jiwa) 9. Rusia 138.082.178 (Jiwa) 10.Jepang 127.756.412 (Jiwa) Peringkat 10 besar negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2013): sumber : http://bps.go.id
  • 9. Sensus Penduduk  Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.  Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu yang pendek. Definisi Sensus
  • 10.  Registrasi Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi.  Survei Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan diseluru wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluruh wilayah negara tersebut.
  • 11. Secara garis besar ada 3 macam jenis sensus yaitu 1. Sensus penduduk 2. Sensus perumahan 3. Sensus pertanian/industri. Macam sensus dibagi menjadi dua yaitu : 1. Sensus De Jure yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan. 2. Sensus De facto yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan.
  • 12. Metode Sensus  Metode House Holder (Rumah Tangga) yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf)  Metode Canvasser yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.
  • 13. Kegunaan Sensus  Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya  Mengetahui bagaimana keadaan penyebaran penduduk hingga dapat diketahui daerah mana yang masih kosong.  Mengetahui keadaan penduduk suatu kota penyebaran penduduknya, mengetahui akibat perpindahan penduduknya, serta mengetahui akibat perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah lain.  Mengetahui pertambahan penduduk  Mengetahui susunan penduduk berdasarkan mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya  Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin dan umur.  Mengetahui berapa banyak kesempatan kerja setiap tahunnya yang harus disediakan.
  • 14. Komposisi Penduduk  merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah. Penyajian data mengenai sex ratio dapat ditampilkan secara umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan kelompok umur tertentu. Definisi Sex Ratio
  • 15. Penghitungan Sex Ratio Jumlah penduduk laki-laki ‘Sex Ratio’ = —————————————— X k Jumlah penduduk perempuan Contoh : Jumlah penduduk laki-laki = 58.338.664 Jumlah penduduk perempuan = 60.029.206 58.338.664 Sex Ratio = —————— x 100 = 97,2 dibulatkan menjadi 97 60.029.206 Jika disuatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak perempuan.
  • 16. Definisi Piramida penduduk Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi menjadi tiga golongan yaitu : 1. Golongan muda (umur 0-14 tahun) 2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun) 3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
  • 17. Jenis piramida penduduk 1. Piramida penduduk muda/expansive Piramida penduduk muda menggambarkan jumlah penduduk muda lebih besar dari pada jumlah penduduk tua, sehingga tergambar mengerucut berbentuk kukusan. Contoh : piramida penduduk Negara Indonesia. 2. Piramida penduduk sedang/stasioner Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk muda seimbang dengan jumlah penduduk tua, sehingga tergambarkan seperti kotak biasa atau mendekati kotak. Contoh : Swedia. 3. Piramida penduduk tua/constrictive Piramida penduduk tua menggambarkan jumlah penduduk tua lebih besar daripada jumlah penduduk muda sehingga tergambarkan seperti kukusan terbalik. Dalam Negara yang mengalami piramida ini terjadi penurunan jumlah penduduk. Contoh : Amerika serikat.
  • 18. Kegunaan piramida penduduk  Mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk suatu negara  Mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang dapat dipakai untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang tersedia.  Sebagai perbandingan jumlah golongan muda, dewasa dan tua untuk mengetahui jumlah tenaga produktif.
  • 20. Definisi depedency ratio Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0- 14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. 1. Golongan muda (umur 0-14 tahun) 2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun) 3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
  • 21. Kegunaan depedency ratio 1. Digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. 2. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. 3. Persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
  • 22. FAKTOR PENYEBAB DINAMIKA PENDUDUK 1. Kelahiran (Fertilitas) 2. Kematian (Mortalitas) 3. Imigrasi 4. Emigrasi p= (L-m)+(i-e) Rumus Pertambahan Penduduk P =Jumlah Pertambahan Penduduk L = jumlah kelahiran m =jumlah kematian i = jumlah imigrasi e = jumlah emigrasi
  • 24. TEORI MALTHUS TEORI MALTHUS, An Essay on Population : Penduduk berkembang menurut deret ukur (1, 2, 4, 8, …),sedangkan Bahan pangan berkembang menurut deret hitung (1, 2, 3, 4,…). Menurut mark semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak produksi pangan yang dihasilkan.
  • 25. TEORI ARSENE DUMONT Teorinya disebut teori kapilaritas sosial. manusia selalu ingin meningkatkan status sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya, semakin enggan memproduksi anak dan makin lepas dari lingkungan natural dan keluarganya. TEORI DAVIS mengungkapkan bahwa penurunan fertilitas diakibatkan oleh adanya faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya konsepsi salah satunya adalah dengan pemakaian alat kontrasepsi.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Fertilitas Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan anak . Fertilitas juga sering disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk per tahun. Skala Tingkat kelahiran : >30 digolongkan tinggi; 20-30 digolongkan sedang; <20 digolongkan rendah.
  • 31. Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas suatu Negara 1. Kepercayaan dan agama 2. Tingkat pendidikan 3. Kondisi ekonomi 4. Kebijakan pemerintah 5. Adat istiadat dalam masyarakat 6. Struktur penduduk 7. Kesehatan
  • 32. Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas a. Nikah usia muda b. Pergaulan bebas c. Derasnya arus informasi d. Lemahnya iman e. Kurangnya kesadaran ber-KB f. dll Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas a. menunda nikah b. Pantang nikah c. Penyakit d. KB e. dll
  • 33. Pengukuran angka fertilitas Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar Rumus : B CBR = —— .k P dimana : B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun k = bilangan konstan, biasanya 1000. Contoh : Banyaknya kelahiran di Jakarta pada tahun 1970 adalah 182.880 orang bayi. Banyaknya penduduk Jakarta pada pertengahan tahun 1970 sebesar 4.546.942 orang. Maka 182.880 CBR = —————— x 1000 = 40,2 per seribu penduduk 4.546.942
  • 34. Mortalitas Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau jumlah kematian per tahun per seribu penduduk. Skala Tingkat Kematian : 9-13 digolongkan rendah; 14-18 digolongkan sedang; >18 digolongkan tinggi.
  • 35. Faktor-faktor yang mempengaruhi Mortalitas Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas a. Perang b. Penyakit c. Kriminalitas d. Bunuh diri e. Bencana alam f. Dll Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas a. Perdamaian b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran c. Imunisasi d. Kebersihan e. Makanan bergizi f. Dll
  • 36. Rumus : D CDR = —— .k P dimana : D = banyaknya Kematian selama 1 tahun P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun k = bilangan konstan, biasanya 1000. Contoh : Jumlah penduduk Jakarta pertengahan tahun 2000 berjumlah 11.000.000 orang. Pada tahun tersebut terdapat kematian 200.000 orang. Maka 200.000 CDR = —————— x 1000 = 18,18 per seribu penduduk 11.000.000 Pengukuran angka Mortalitas Crude Death Rate (CDR) atau Angka Kematian Kasar
  • 37. MIGRASI Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat lain, melewati batas negara atau batas daerah administrasi tertentu dalam suatu negera, dengan tujuan untuk menetap. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi: Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat asal. a. Bencana Alam b Lahan yang sempit c. Wabah penyakit d. Perang Faktor penarik Adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat tujuan. a. Upah yang tinggi b. Penghidupan yang lebih layak di tempat yang baru c. Lapangan kerja yang luas.
  • 38. Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu : 1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal 2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan 3. Rintangan-rintangan yang menghambat 4. Faktor-faktor pribadi
  • 39. TEORI MIGRASI  Menurut Everett S. Lee, migrasi terjadi apabila terjadi perubahan tempat tinggal yang permanen dengan sukarela oleh masyarakat, dimana tidak ada pembatasan atas tempat atau jarak perpindahan tersebut  Menurut Hicks, dalam teorinya Wage Diffential Teory, migrasi disebabkan perbedaan dalam penawaran dan permintaan buruh antara sebuah negara dengan negara yang lain.  Menurut Goss dan Linquist berpendapat bahwa seseorang akan membuat keputusan untuk berhijrah jika dia merasakan dapat memaksimumkan pendapatan mereka.
  • 40. Sejarah Migrasi  Migrasi menjadi lebih dekat dengan sejarah Eropa modern setelah disepakatinya perjanjian Westphalia yang menandakan terbentuknya negara-negara modern di Eropa, dan meletusnya perang dunia.  Migrasi yang terjadi di Eropa memiliki beberapa tipe dan secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan fase-fase tertentu seperti migrasi pada saat perang dunia, pada masa pasca perang dunia II, pasca perjanjian Schengen di tahun 1985. menandakan terbentuknya identitas masyarakat Eropa yang satu, sehingga migrasi yang terjadi adalah migrasi antar negara-negara di Eropa itu sendiri.
  • 41. Jenis migrasi  migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain  migrasi internal perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu Negara .
  • 42. Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap;  a.Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan  b.Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya
  • 43. Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada tiga kriteria;  Pertama, life time migration (migrasi seumur hidup) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal waktu lahir  Kedua, recent migration yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei.  Ketiga, total migration (migrasi total), yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal waktu survei.
  • 44.  Urbanisasi (Urbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami,perpindahan penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan  Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu bagian dari migrasi yang direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang berangkat bermigrasi bersama-sama. Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pemukiman kembali (resettlement)dalam literatur.
  • 45.  Imigrasi adalah masuknya sejumlah penduduk ke suatu Negara dari Negara lain dengan tujuan menetap di Negara yang didatangi. Misalnya masuknya warga timor leste ke wilayah Indonesia untuk menetap di tempat keluarganya di Indonesia,  Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap di Negara yang di tuju. Orang beremigrasi disebut emigran  Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya (Negara asalnya)
  • 46. Isu-isu kependudukan Pertambahan penduduk Landis dan Hatt membagi 3 tipe mengenai pertambahan penduduk yaitu : 1. Incipient decline> ditandai dengan angka kelahiran rendah dan angka kematian rendah pula. Contoh :Amerika, Australia 2. Transitonal Growth> ditandai dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian rendah. Contoh : Negara Eropa Timur dan Amerika Latin. 3. High Growth Potential> angka kelahiran tinggi tapi angka kematian belum ada yang dapat dipercaya akibat pertumbuhan penduduk. Contoh : negara Timur Tengah dan Afrika.
  • 47. Ledakan penduduk Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan.
  • 48. Permasalahan-permasalahan penduduk  Masalah kekurangan penduduk  Masalah Kelebihan Penduduk  Pertambahan penduduk yang cepat  Persebaran penduduk yang kurang merata  Urbanisasi  Masalah Komposisi Penduduk  Kualitas Penduduk yang rendah
  • 49. Program Pemerintah di bidang kependudukan  Pemerataan penyebaran penduduk  Perbaikan di bidang pertanian  Industrialisasi  Pengaturan dan pembatasan kelahiran