MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA
Tujuan Pembelajaran
Bab ini akan mengajarkan kalian untuk menjadi peserta didik yang antusias dan mandiri dalam mempelajari berbagai jenis buku baik fiksi maupun nonfiksi, memupuk kegemaran membaca, mengenal bagian-bagian buku dan proses pembuatannya, hingga belajar menulis cerita sendiri.
Materi Pembelajaran
Buku Jendela Dunia
• Presentasi Ide
• Membaca dan menjawab pertanyaan terkait teks
• Menyimak penjelasan guru tentang unsur intrinsik pada cerita
• Presentasi
• Membaca dan membahas gaya bahasa
• Membaca dan membahas kalimat langsung dan tidak langsung
• Membaca teks “SerbaSerbi Kelinci”
• Membaca dan latihan
modulguruku.com
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA
Tujuan Pembelajaran
Bab ini akan mengajarkan kalian untuk menjadi peserta didik yang antusias dan mandiri dalam mempelajari berbagai jenis buku baik fiksi maupun nonfiksi, memupuk kegemaran membaca, mengenal bagian-bagian buku dan proses pembuatannya, hingga belajar menulis cerita sendiri.
Materi Pembelajaran
Buku Jendela Dunia
• Presentasi Ide
• Membaca dan menjawab pertanyaan terkait teks
• Menyimak penjelasan guru tentang unsur intrinsik pada cerita
• Presentasi
• Membaca dan membahas gaya bahasa
• Membaca dan membahas kalimat langsung dan tidak langsung
• Membaca teks “SerbaSerbi Kelinci”
• Membaca dan latihan
modulguruku.com
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 4 Kelas 4Modul Guruku
Modul Ajar Bahasa Indonesia BAB 4 Kelas 4.
Tujuan Pembelajaran :
Menyimak
Melalui kegiatan menyimak teks “Dikenal karena Menari”, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dengan benar.
Membaca
Melalui kegiatan membaca teks “Dikenal karena Menari”, peserta didik dapat menyebutkan ide pokok dan ide pendukung paragraf dan teks dengan benar.
Menulis
Melalui kegiatan kreativitas membuat poster, peserta didik mampu menulis kalimat persuasive dengan benar.
Membaca
Melalui membaca teks “Kuat untuk Melindungi”, peserta didik dapat memahami isi Laporan Hasil Wawancara dengan baik.
Berdiskusi
Melalui kegiatan mendiskusikan teks “Kuat untuk Melindungi”, peserta didik dapat berlatih untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan aktif.
Menulis
Melalui kegiatan wawancara peserta didik dapat menemukan informasi dan menuliskan laporan dengan baik.
Membaca
Melalui membaca teks “Tepuk Bulu”, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dan menjelaskan dengan kalimat sendiri dengan baik.
Menulis
Melalui kegiatan mengenali majas personifikasi dalam teks “Tepuk Bulu” dan mengerjakan latihan, peserta didik mampu memahami dan menggunakan majas personifikasi.
Menulis
Dengan menulis mengikuti panduan kata tanya, peserta didik dapat membuat tulisan dengan terstruktur dan sesuai kaidah Bahasa Indonesia.
modulguruku.com
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
1 Apa Itu Ide Pokok dan Ide Pendukung.pdf
1. Menemukan Ide Pokok
dan Ide Pendukung pada Bacaan
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
FASE B KELAS 4 SD
2. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
ELEMEN MEMBACA DAN MEMIRSA
Peserta didik mampu memahami pesan dan
informasi tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk
cetak atau elektronik. Peserta didik mampu
memahami ide pokok dan ide pendukung
pada teks informasional dan mampu
menjelaskan permasalahan yang dihadapi
oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta
didik mampu menambah kosakata baru dari
teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
sesuai dengan topik.
LANJUT
4. PROFIL PELAJAR PANCASILA:
1. Mandiri
2. Bernalar Kritis
3. Bergotong Royong
JUMLAH PERTEMUAN:
18 JP (3 X pertemuan), 1 pertemuan 6 JP
1 Pertemuan = 6 x 35 menit
ACUAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN:
Lihat Dokumen ATP (SD.B.IND.THR.1)
LANJUT
5. PENGETAHUAN PRASYARAT:
Siswa dapat membaca dengan fasih.
TARGET/JUMLAH MURID:
Reguler/28 orang
SARANA DAN PRASARANA:
Ruang Kelas, Proyektor, Laptop, Koneksi Internet, Teks
Bacaan, Tabel Know-Wonder, Alat Tulis, Buku
pendamping
MODA PEMBELAJARAN:
Tatap Muka/Daring
LANJUT
6. Detail Pertemuan
Pembelajaran 1
KEGIATAN PEMBUKA: (20 Menit)
1. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama.
2. Siswa bersama guru menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
yel-yel Profil Pelajar Pancasila.
3. Guru menanyakan kabar, mengecek kehadiran siswa dan memberikan
penguatan karakter. Siswa bersama Guru melakukan kegiatan literasi.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI: (170 Menit)
1. Siswa menyimak sebuah gambar yang ditampilkan Guru. Guru mengajak siswa
untuk menyampaikan informasi sesuai dengan gambar.
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik : Informasi apa yang kalian dapatkan dari
gambar tersebut?
3. Siswa menyimak Guru menjelaskan tentang ide/gagasan pokok dan ide/gagasan
pendukung pada sebuah paragraf dan teks bacaan.
4. Guru mengajak siswa untuk membaca sebuah teks bacaan.
5. Guru membimbing siswa untuk menemukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung pada paragraf pertama.
6. Guru membagi siswa berpasangan. Siswa berdiskusi dan berlatih menemukan
mencari gagasan pokok dan gagasan pendukung pada paragraf selanjutnya. (LKPD)
7. Guru mengamati dan memberikan bimbingan kepada siswa.
8. Siswa menyampaikan hasil diskusi berpasangan. Siswa lain memberikan
tanggapan.
LANJUT
7. Detail Pertemuan
Pembelajaran 1
LANJUTAN KEGIATAN INTI: (170 Menit)
8. Guru mengajak kembali siswa untuk membaca sebuah teks bacaan
9. Siswa berlatih mandiri menentukan gagasan pokok serta gagasan
pendukung di setiap paragraf (LKPD).
10. Guru mengamati dan memberikan bimbingan kepada siswa.
KEGIATAN PENUTUP: (20 Menit)
1. Siswa bersama Guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Siswa merefleksikan pembelajaran dibimbing oleh guru.
3. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa.
4. Guru mengajak siswa menyajikan lagu daerah dan yel-yel Profil Pelajar
Pancasila.
5. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.
LANJUT