SlideShare a Scribd company logo
Fungsi Rekursif (Berulang)
Pemrograman Dasar
Definisi
• Recursive = Berulang
• Recursive function =
fungsi rekirsif = fungsi
yang berulang
• di dalam fungsi
tersebut dia
memanggil dirinya
sendiri
Fungsi Rekursif
• Fungsi rekursif:
Di dalamnya terdapat pernyataan yang memanggil dirinya
sendiri.

• Berguna untuk memecahkan masalah yang dapat
didefinisikan secara rekursif pula.
• n faktorial atau n! = n * n-1 * n-2 * …. * 3 * 2 * 1, dan
didefiniskan bahwa 0! = 1
• Contoh:
 3! = 3 * 2 * 1
 4! = 4 * 3 * 2 * 1
 4! = 4 * 3!
 n! = n * (n-1)!
3
Faktorial (n) atau n! didefinisikan sebagai berikut :
jika n = 0, n! = 1
jika n > 0, n! = n * (n-1)!
4! = 4 * 3!
3! = 3 * 2!
2! = 2 * 1!
1! = 1* 0!
0! = 1
Jadi: 4! = 4*3*2*1= 24
Fungsi Iteratif
4! = 4*3! = 4*3*2! = 4*3*2*1! = 4*3*2*1 = 24
// iteratif dekremental
long faktorialIteratifDec(long n)
mulai
long i, faktorial = 1;

for(i=n; i>=1; i--)
faktorial *= i;
return faktorial;
selesai
tutup

4! = 1*2*3*4 = 24
// iteratif inkremental
long faktorialIteratifInc(long n){
mulai
long i, faktorial = 1;

for(i=1; i<=n; i++)
faktorial *= i;
return faktorial;
selesai
tutup

5
Fungsi Rekursif
• Contoh perhitungan 5 faktorial
5!
(5 * 4!)
(5 * (4 *3!))
(5 * (4 * (3 * 2!)))
(5 * (4 * (3 * (2 * 1!))))
(5 * (4 * (3 * (2 * (1 * 0!)))))
(5 * (4 * (3 * (2 * (1 * 1)))))
(5 * (4 * (3 * (2 * 1))))
(5 * (4 * (3 * 2)))
(5 * (4 * 6 ))
(5 * 24)
120

6
Fungsi Rekursif
• Fungsi rekursif mempunyai dua komponen
yaitu:
– Base case:
Mengembalikan nilai tanpa melakukan pemanggilan rekursi
berikutnya.
Rekursi berakhir jika base case dijumpai/dipenuhi

– Recursion call / Reduction step:
Memanggil fungsi rekursif di dalam fungsi rekursif di atas
Menghubungkan sebuah fungsi rekursif dengan fungsi rekursif
di dalamnya
Biasanya memiliki keyword return untuk mengembalikan nilai
ke fungsi yang memanggilnya

7
Fungsi Rekursif
• Fungsi faktorial
– Base case: n = 0
– Reduction step: f(n) = n * f(n-1)
// rekursif
long faktorialRekursif(long n)
mulai
if(n==0)
return (1);
else
return(n * faktorialRekursif(n-1));
selesai
tutup

8
Rekursif vs Iteratif
• Contoh:
•

Faktorial - Rekursif

long faktorial(long n)
mulai
if(n==0)
return (1);
else
return(n*faktorial(n-1));
selesai
tutup

• Faktorial - Iteratif
// dekremental
long faktorial(long n)
mulai
long i, faktorial = 1;
for(i=n; i>=1; i--)
faktorial *= i;
return faktorial;
selesai
tutup

9
Rekursif vs Iteratif
Rekursif

Iteratif

Pengulangan dengan struktur seleksi (ifelse) dan pemanggilan fungsi (dirinya
sendiri) -> rekursi
Pengulangan berhenti saat base case
dijumpai/dipenuhi (konvergen
terhadap base case)
Pengulangan tanpa henti jika base case
tidak pernah dijumpai/dipenuhi
(tidak konvergen terhadap base case)
Biaya proses lebih tinggi dengan
pemanggilan banyak fungsi (butuh
memori lebih besar & kerja prosesor
lebih tinggi)
Terbaca lebih jelas, model lebih dekat
dengan masalah (contoh:
faktorial, fibonacci)

Pengulangan dengan struktur repetisi
(for/while)
Pengulangan berhenti saat kondisi
pengulangan bernilai salah (false)
Pengulangan tanpa henti jika kondisi
pengulangan selalu benar
Biaya proses lebih rendah (kebutuhan
memori lebih kecil & kerja prosesor
lebih rendah) karena proses
pengulangan berada dalam satu
fungsi
Terbaca kurang jelas, model kurang dekat
dengan masalah (contoh:
faktorial, fibonacci)

10
Kekurangan Rekursi
• Meskipun penulisan program dengan cara rekursif bisa
lebih jelas dan pendek, namun fungsi rekursif
memerlukan :
– Memori yang lebih banyak untuk mengaktifkan stack
(memori yang digunakan untuk pemanggilan fungsi).
– Waktu lebih lama untuk menjejaki setiap rekursi melalui
stack.
Apakah
stack ?
11
Kapan Rekursi?
• Secara umum, hanya jika :
– Penyelesaian sulit dilaksanakan secara iteratif
– Efisiensi dengan cara rekursif masih memadai
– Efisiensi bukan masalah dibandingkan dengan kejelasan logika program
– Tidak mempertimbangkan faktor penghematan memori dan kecepatan
eksekusi program

Kecepatan kerja dan penghematan memori (iteratif)
VS

Perancangan logika yang baik (rekursif)
12
Bilangan Fibonacci
• Urutan bilangan 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13 … disebut
bilangan Fibonacci.
• Hubungan antara satu angka dengan angka
berikutnya didefinisikan secara rekursif
sebagai berikut :
– Fib(n) = n, jika n = 0 atau 1
– Fib(n) = Fib(n-2) + Fib(n-1) , jika n >= 2

13
• Misalkan jika ditanya berapa suku ke-4 dari
barisan fibonachi?
• n=4
fibo(4) =
= fibo(3) + fibo(2)
= (fibo(2) + fibo(1)) + (fibo(1) + fibo(0))
= ((fibo(1) + fibo(0)) + 1) + (1 + 0)
= ((1 + 0) + 1) + 1
= (1 + 1) + 1
=2+1
=3
Bilangan Fibonacci
int Fib(int n)
mulai
int f;
if(n==0)
f = 0;
else if(n==1)
f = 1;
else
f = Fib(n-2) + Fib(n-1);
return f;
selesai
tutup

Fungsi fib() di atas ditulis secara rekursif dan disebut sebagai
slow_Fib()
Tulislah fast_Fib() jika menggunakan iterasi.
15
Bilangan Fibonacci
• Contoh : Skema fibonacci jika N=4
FIB (4)
FIB (3)
FIB (2)
FIB (1)

+

+

FIB (1)

+

FIB (2)
FIB (1)

+

FIB (0)

FIB (0)

16
Latihan
• Implementasikan algoritma rekursi untuk
fungsi fibonaci dan rekursif!
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1
radar radius
 
8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
Yulinda Nurhafina
 
CNF
CNFCNF
Bab 8 rekursif
Bab 8 rekursifBab 8 rekursif
Bab 8 rekursif
arii_manroe
 
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalModul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Ramla Lamantha
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
Phe Phe
 
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdfLKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
SYARIFUDDINALI4
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
ahmad haidaroh
 
4 rekursi
4 rekursi4 rekursi
4 rekursiYu Nita
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
Siti Zuariyah
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Algoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsiAlgoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsiZombie Black
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
Ipit Sabrina
 
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel ernaContoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
ernajuliawati
 
Fungsi Pecah
Fungsi PecahFungsi Pecah
Fungsi Pecah
Safran Nasoha
 
Aturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada TurunanAturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada Turunan
Reza Ferial Ashadi
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1
 
8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
 
CNF
CNFCNF
CNF
 
Bab 8 rekursif
Bab 8 rekursifBab 8 rekursif
Bab 8 rekursif
 
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalModul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
 
circular linked list
circular linked listcircular linked list
circular linked list
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdfLKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
4 rekursi
4 rekursi4 rekursi
4 rekursi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Algoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsiAlgoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsi
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
 
Lembar kerja siswa Materi Matriks
Lembar kerja siswa Materi MatriksLembar kerja siswa Materi Matriks
Lembar kerja siswa Materi Matriks
 
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel ernaContoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
 
Fungsi Pecah
Fungsi PecahFungsi Pecah
Fungsi Pecah
 
Aturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada TurunanAturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada Turunan
 

Similar to 09 pd fungsi rekursif

8 Rekursif
8 Rekursif8 Rekursif
8 Rekursif
ahmad haidaroh
 
13_Rekursif.pptx
13_Rekursif.pptx13_Rekursif.pptx
13_Rekursif.pptx
SapaFilut
 
Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)
Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)
Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)
OzanHacker
 
Tistrukdat9
Tistrukdat9Tistrukdat9
Tistrukdat9
Antonius Rachmat C
 
Dasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliahDasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliah
Braga Rezpect
 
Rekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurensRekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurens
Leonardo024
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
Ainy Sara
 
MAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docx
MAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docxMAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docx
MAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docx
Dikicandra6
 
Pertemuan 6 Rekursif
Pertemuan 6 RekursifPertemuan 6 Rekursif
Pertemuan 6 Rekursif
Endang Retnoningsih
 
6 rekursif induksi matematik.pdf
6 rekursif  induksi matematik.pdf6 rekursif  induksi matematik.pdf
6 rekursif induksi matematik.pdf
NestyoRizky
 
Bab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursifBab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursif
risal07
 
Algoritma dan Strukutr Data - rekursi
Algoritma dan Strukutr Data - rekursiAlgoritma dan Strukutr Data - rekursi
Algoritma dan Strukutr Data - rekursi
Georgius Rinaldo
 
Python 101: Recursion
Python 101: RecursionPython 101: Recursion
Python 101: Recursion
NaufalPramudyaYusuf
 
Kelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptx
Kelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptxKelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptx
Kelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptx
PanjiLaras2
 
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman LanjutJeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Individual Consultants
 

Similar to 09 pd fungsi rekursif (16)

8 Rekursif
8 Rekursif8 Rekursif
8 Rekursif
 
13_Rekursif.pptx
13_Rekursif.pptx13_Rekursif.pptx
13_Rekursif.pptx
 
Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)
Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)
Materi Rekrusif dengan Python PPTX (materi kuliah)
 
Tistrukdat9
Tistrukdat9Tistrukdat9
Tistrukdat9
 
Dasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliahDasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliah
 
Rekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurensRekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurens
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
207 p06
207 p06207 p06
207 p06
 
MAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docx
MAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docxMAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docx
MAKALAH REKRUSIF (DIKI CANDRA).docx
 
Pertemuan 6 Rekursif
Pertemuan 6 RekursifPertemuan 6 Rekursif
Pertemuan 6 Rekursif
 
6 rekursif induksi matematik.pdf
6 rekursif  induksi matematik.pdf6 rekursif  induksi matematik.pdf
6 rekursif induksi matematik.pdf
 
Bab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursifBab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursif
 
Algoritma dan Strukutr Data - rekursi
Algoritma dan Strukutr Data - rekursiAlgoritma dan Strukutr Data - rekursi
Algoritma dan Strukutr Data - rekursi
 
Python 101: Recursion
Python 101: RecursionPython 101: Recursion
Python 101: Recursion
 
Kelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptx
Kelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptxKelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptx
Kelas XI BAB 2 Berpikir Komputasional.pptx
 
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman LanjutJeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
 

09 pd fungsi rekursif

  • 2. Definisi • Recursive = Berulang • Recursive function = fungsi rekirsif = fungsi yang berulang • di dalam fungsi tersebut dia memanggil dirinya sendiri
  • 3. Fungsi Rekursif • Fungsi rekursif: Di dalamnya terdapat pernyataan yang memanggil dirinya sendiri. • Berguna untuk memecahkan masalah yang dapat didefinisikan secara rekursif pula. • n faktorial atau n! = n * n-1 * n-2 * …. * 3 * 2 * 1, dan didefiniskan bahwa 0! = 1 • Contoh:  3! = 3 * 2 * 1  4! = 4 * 3 * 2 * 1  4! = 4 * 3!  n! = n * (n-1)! 3
  • 4. Faktorial (n) atau n! didefinisikan sebagai berikut : jika n = 0, n! = 1 jika n > 0, n! = n * (n-1)! 4! = 4 * 3! 3! = 3 * 2! 2! = 2 * 1! 1! = 1* 0! 0! = 1 Jadi: 4! = 4*3*2*1= 24
  • 5. Fungsi Iteratif 4! = 4*3! = 4*3*2! = 4*3*2*1! = 4*3*2*1 = 24 // iteratif dekremental long faktorialIteratifDec(long n) mulai long i, faktorial = 1; for(i=n; i>=1; i--) faktorial *= i; return faktorial; selesai tutup 4! = 1*2*3*4 = 24 // iteratif inkremental long faktorialIteratifInc(long n){ mulai long i, faktorial = 1; for(i=1; i<=n; i++) faktorial *= i; return faktorial; selesai tutup 5
  • 6. Fungsi Rekursif • Contoh perhitungan 5 faktorial 5! (5 * 4!) (5 * (4 *3!)) (5 * (4 * (3 * 2!))) (5 * (4 * (3 * (2 * 1!)))) (5 * (4 * (3 * (2 * (1 * 0!))))) (5 * (4 * (3 * (2 * (1 * 1))))) (5 * (4 * (3 * (2 * 1)))) (5 * (4 * (3 * 2))) (5 * (4 * 6 )) (5 * 24) 120 6
  • 7. Fungsi Rekursif • Fungsi rekursif mempunyai dua komponen yaitu: – Base case: Mengembalikan nilai tanpa melakukan pemanggilan rekursi berikutnya. Rekursi berakhir jika base case dijumpai/dipenuhi – Recursion call / Reduction step: Memanggil fungsi rekursif di dalam fungsi rekursif di atas Menghubungkan sebuah fungsi rekursif dengan fungsi rekursif di dalamnya Biasanya memiliki keyword return untuk mengembalikan nilai ke fungsi yang memanggilnya 7
  • 8. Fungsi Rekursif • Fungsi faktorial – Base case: n = 0 – Reduction step: f(n) = n * f(n-1) // rekursif long faktorialRekursif(long n) mulai if(n==0) return (1); else return(n * faktorialRekursif(n-1)); selesai tutup 8
  • 9. Rekursif vs Iteratif • Contoh: • Faktorial - Rekursif long faktorial(long n) mulai if(n==0) return (1); else return(n*faktorial(n-1)); selesai tutup • Faktorial - Iteratif // dekremental long faktorial(long n) mulai long i, faktorial = 1; for(i=n; i>=1; i--) faktorial *= i; return faktorial; selesai tutup 9
  • 10. Rekursif vs Iteratif Rekursif Iteratif Pengulangan dengan struktur seleksi (ifelse) dan pemanggilan fungsi (dirinya sendiri) -> rekursi Pengulangan berhenti saat base case dijumpai/dipenuhi (konvergen terhadap base case) Pengulangan tanpa henti jika base case tidak pernah dijumpai/dipenuhi (tidak konvergen terhadap base case) Biaya proses lebih tinggi dengan pemanggilan banyak fungsi (butuh memori lebih besar & kerja prosesor lebih tinggi) Terbaca lebih jelas, model lebih dekat dengan masalah (contoh: faktorial, fibonacci) Pengulangan dengan struktur repetisi (for/while) Pengulangan berhenti saat kondisi pengulangan bernilai salah (false) Pengulangan tanpa henti jika kondisi pengulangan selalu benar Biaya proses lebih rendah (kebutuhan memori lebih kecil & kerja prosesor lebih rendah) karena proses pengulangan berada dalam satu fungsi Terbaca kurang jelas, model kurang dekat dengan masalah (contoh: faktorial, fibonacci) 10
  • 11. Kekurangan Rekursi • Meskipun penulisan program dengan cara rekursif bisa lebih jelas dan pendek, namun fungsi rekursif memerlukan : – Memori yang lebih banyak untuk mengaktifkan stack (memori yang digunakan untuk pemanggilan fungsi). – Waktu lebih lama untuk menjejaki setiap rekursi melalui stack. Apakah stack ? 11
  • 12. Kapan Rekursi? • Secara umum, hanya jika : – Penyelesaian sulit dilaksanakan secara iteratif – Efisiensi dengan cara rekursif masih memadai – Efisiensi bukan masalah dibandingkan dengan kejelasan logika program – Tidak mempertimbangkan faktor penghematan memori dan kecepatan eksekusi program Kecepatan kerja dan penghematan memori (iteratif) VS Perancangan logika yang baik (rekursif) 12
  • 13. Bilangan Fibonacci • Urutan bilangan 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13 … disebut bilangan Fibonacci. • Hubungan antara satu angka dengan angka berikutnya didefinisikan secara rekursif sebagai berikut : – Fib(n) = n, jika n = 0 atau 1 – Fib(n) = Fib(n-2) + Fib(n-1) , jika n >= 2 13
  • 14. • Misalkan jika ditanya berapa suku ke-4 dari barisan fibonachi? • n=4 fibo(4) = = fibo(3) + fibo(2) = (fibo(2) + fibo(1)) + (fibo(1) + fibo(0)) = ((fibo(1) + fibo(0)) + 1) + (1 + 0) = ((1 + 0) + 1) + 1 = (1 + 1) + 1 =2+1 =3
  • 15. Bilangan Fibonacci int Fib(int n) mulai int f; if(n==0) f = 0; else if(n==1) f = 1; else f = Fib(n-2) + Fib(n-1); return f; selesai tutup Fungsi fib() di atas ditulis secara rekursif dan disebut sebagai slow_Fib() Tulislah fast_Fib() jika menggunakan iterasi. 15
  • 16. Bilangan Fibonacci • Contoh : Skema fibonacci jika N=4 FIB (4) FIB (3) FIB (2) FIB (1) + + FIB (1) + FIB (2) FIB (1) + FIB (0) FIB (0) 16
  • 17. Latihan • Implementasikan algoritma rekursi untuk fungsi fibonaci dan rekursif!