Peraturan Daerah ini mengatur tentang Pungutan Desa di Kabupaten Majalengka. Pungutan Desa merupakan sumber pendapatan desa yang diambil dari masyarakat berdasarkan kemampuan ekonomi. Pungutan Desa meliputi iuran warga, biaya surat, pungutan lahan pertanian, dan sumbangan lainnya. Pelaksanaan dan pengelolaan Pungutan Desa mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta diawasi
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang tata cara pelaksanaan pemilihan kepala desa di Indonesia. Terdiri dari ketentuan umum, pelaksanaan pemilihan kepala desa, dan persiapan pemilihan meliputi penetapan pemilih, pembentukan panitia pemilihan, dan pengumuman daftar pemilih sementara dan tambahan.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pemilihan kepala desa di Kabupaten Nunukan. Pemilihan kepala desa dilakukan secara serentak satu kali untuk seluruh desa, namun dapat juga dilakukan secara bergelombang dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Panitia pemilihan dibentuk pada tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten untuk menyelenggarakan proses pemilihan.
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimedi pribadi
Peraturan Daerah ini mengatur tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan, pemberhentian Kepala Desa dan pengangkatan penjabat Kepala Desa di Kabupaten Pontianak. Dokumen ini menjelaskan persyaratan calon dan pemilih Kepala Desa, pembentukan panitia pemilihan, tugas panitia, dan proses pemilihan Kepala Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pemilihan kepala desa secara langsung oleh rakyat. Pemilihan dapat dilakukan secara serentak satu kali atau bergelombang dengan interval paling lama 2 tahun. Persiapan pemilihan meliputi pembentukan panitia pemilihan, penetapan daftar pemilih tetap, dan penyusunan anggaran. Tahapan pemilihan terdiri dari pencalonan, pemungutan suara, dan penet
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan desa, dan perubahan status desa menjadi kelurahan di Kabupaten Banyumas. Pembentukan desa baru harus memenuhi syarat jumlah penduduk minimal 1500 jiwa atau 300 KK, luas wilayah minimal 100 hektar, serta memiliki jaringan komunikasi dan potensi ekonomi. Penggabungan dan penghapusan desa ditetapkan dengan mempertimbangkan luas
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang tata cara pelaksanaan pemilihan kepala desa di Indonesia. Terdiri dari ketentuan umum, pelaksanaan pemilihan kepala desa, dan persiapan pemilihan meliputi penetapan pemilih, pembentukan panitia pemilihan, dan pengumuman daftar pemilih sementara dan tambahan.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pemilihan kepala desa di Kabupaten Nunukan. Pemilihan kepala desa dilakukan secara serentak satu kali untuk seluruh desa, namun dapat juga dilakukan secara bergelombang dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Panitia pemilihan dibentuk pada tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten untuk menyelenggarakan proses pemilihan.
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimedi pribadi
Peraturan Daerah ini mengatur tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan, pemberhentian Kepala Desa dan pengangkatan penjabat Kepala Desa di Kabupaten Pontianak. Dokumen ini menjelaskan persyaratan calon dan pemilih Kepala Desa, pembentukan panitia pemilihan, tugas panitia, dan proses pemilihan Kepala Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pemilihan kepala desa secara langsung oleh rakyat. Pemilihan dapat dilakukan secara serentak satu kali atau bergelombang dengan interval paling lama 2 tahun. Persiapan pemilihan meliputi pembentukan panitia pemilihan, penetapan daftar pemilih tetap, dan penyusunan anggaran. Tahapan pemilihan terdiri dari pencalonan, pemungutan suara, dan penet
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan desa, dan perubahan status desa menjadi kelurahan di Kabupaten Banyumas. Pembentukan desa baru harus memenuhi syarat jumlah penduduk minimal 1500 jiwa atau 300 KK, luas wilayah minimal 100 hektar, serta memiliki jaringan komunikasi dan potensi ekonomi. Penggabungan dan penghapusan desa ditetapkan dengan mempertimbangkan luas
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...iniPurwokerto
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2015 mengatur tentang penjaringan, penyaringan, pengangkatan, dan pemberhentian perangkat desa. Dokumen ini mengatur tentang persyaratan calon perangkat desa, pembentukan panitia penjaringan dan penyaringan, tugas panitia, dan mekanisme pengisian jabatan perangkat desa melalui seleksi dan rotasi.
Dokumen ini membahas tentang tata cara pemilihan kepala desa antarwaktu yang dilakukan melalui musyawarah desa. Tahapannya meliputi persiapan dengan membentuk panitia pemilihan, pendaftaran calon, penetapan calon yang layak, pelaksanaan musyawarah desa, penetapan calon terpilih, dan pelaporan hasil ke instansi yang berwenang. Calon harus memenuhi syarat tertentu dan pemilihan dilakukan secara musyawarah
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Yudhi Aldriand
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini membahas perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa. Perubahan tersebut meliputi pengaturan interval waktu pemilihan kepala desa secara bergelombang, tugas panitia pemilihan tingkat kabupaten/kota, persyaratan calon kepala desa, penetapan calon terpilih, serta pengaturan pemilihan kepala desa antar waktu melalui m
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Yudhi Aldriand
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa. Perubahan tersebut meliputi penambahan definisi, pengaturan tentang penjabat kepala desa dan pegawai negeri sipil yang menjadi kepala desa, serta ketentuan tentang pelantikan calon kepala desa yang menjadi tersangka, terdakwa, atau terpidana
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pemilihan kepala desa di Indonesia. Pemilihan kepala desa dapat dilakukan secara serentak satu kali untuk seluruh desa di suatu kabupaten/kota, atau secara bergelombang dengan interval maksimal 2 tahun. Persiapan pemilihan meliputi pembentukan panitia pemilihan, penetapan daftar pemilih tetap, dan perencanaan biaya. Tahapan pemilihan terdiri dari
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATA...iniPurwokerto
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA
Peraturan Bupati ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ditetapkan ketentuan mengenai tugas, fungsi, kewenangan, hak dan kewajiban BPD, pengisian keanggotaan, pemberhentian anggota, serta peraturan tata tertib BPD. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan keterwakilan wilayah dan perempuan.
Perda No. 15 tahun 2016 tentang Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Kampung KutaAji Sahdi Sutisna
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pengakuan dan perlindungan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis. Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta diakui sebagai kelompok masyarakat yang memiliki hak atas tanah ulayat dan hutan adat seluas 97 hektar. Peraturan ini juga mengatur tentang lembaga adat, wilayah adat, pranata adat, dan izin pemungutan hasil hutan bagi Masyarakat
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pelaksanaan penjaringan, penyaringan, pengangkatan, dan pemberhentian perangkat desa di Kabupaten Banyumas. Dokumen ini menjelaskan tentang persyaratan calon perangkat desa, pembentukan panitia penjaringan dan penyaringan, serta tahapan proses pengisian jabatan perangkat desa melalui penjaringan, penyaringan, dan pengangkatan.
Dokumen tersebut merupakan peraturan bupati tentang pedoman pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa di Kabupaten Sidoarjo. Dokumen tersebut mengatur tentang kedudukan, mekanisme pengangkatan, dan persyaratan calon perangkat desa. Dokumen tersebut juga membentuk panitia pengangkatan perangkat desa yang akan melaksanakan proses seleksi calon perangkat desa.
Peraturan ini mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pemerintah desa terdiri atas Kepala Desa dan perangkat desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Kepala Urusan, dan Kepala Seksi. Tugas Kepala Desa meliputi menyelenggarakan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...iniPurwokerto
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2015 mengatur tentang penjaringan, penyaringan, pengangkatan, dan pemberhentian perangkat desa. Dokumen ini mengatur tentang persyaratan calon perangkat desa, pembentukan panitia penjaringan dan penyaringan, tugas panitia, dan mekanisme pengisian jabatan perangkat desa melalui seleksi dan rotasi.
Dokumen ini membahas tentang tata cara pemilihan kepala desa antarwaktu yang dilakukan melalui musyawarah desa. Tahapannya meliputi persiapan dengan membentuk panitia pemilihan, pendaftaran calon, penetapan calon yang layak, pelaksanaan musyawarah desa, penetapan calon terpilih, dan pelaporan hasil ke instansi yang berwenang. Calon harus memenuhi syarat tertentu dan pemilihan dilakukan secara musyawarah
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Yudhi Aldriand
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini membahas perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa. Perubahan tersebut meliputi pengaturan interval waktu pemilihan kepala desa secara bergelombang, tugas panitia pemilihan tingkat kabupaten/kota, persyaratan calon kepala desa, penetapan calon terpilih, serta pengaturan pemilihan kepala desa antar waktu melalui m
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Yudhi Aldriand
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa. Perubahan tersebut meliputi penambahan definisi, pengaturan tentang penjabat kepala desa dan pegawai negeri sipil yang menjadi kepala desa, serta ketentuan tentang pelantikan calon kepala desa yang menjadi tersangka, terdakwa, atau terpidana
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pemilihan kepala desa di Indonesia. Pemilihan kepala desa dapat dilakukan secara serentak satu kali untuk seluruh desa di suatu kabupaten/kota, atau secara bergelombang dengan interval maksimal 2 tahun. Persiapan pemilihan meliputi pembentukan panitia pemilihan, penetapan daftar pemilih tetap, dan perencanaan biaya. Tahapan pemilihan terdiri dari
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATA...iniPurwokerto
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA
Peraturan Bupati ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ditetapkan ketentuan mengenai tugas, fungsi, kewenangan, hak dan kewajiban BPD, pengisian keanggotaan, pemberhentian anggota, serta peraturan tata tertib BPD. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan keterwakilan wilayah dan perempuan.
Perda No. 15 tahun 2016 tentang Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Kampung KutaAji Sahdi Sutisna
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pengakuan dan perlindungan Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis. Masyarakat Hukum Adat Kampung Kuta diakui sebagai kelompok masyarakat yang memiliki hak atas tanah ulayat dan hutan adat seluas 97 hektar. Peraturan ini juga mengatur tentang lembaga adat, wilayah adat, pranata adat, dan izin pemungutan hasil hutan bagi Masyarakat
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pelaksanaan penjaringan, penyaringan, pengangkatan, dan pemberhentian perangkat desa di Kabupaten Banyumas. Dokumen ini menjelaskan tentang persyaratan calon perangkat desa, pembentukan panitia penjaringan dan penyaringan, serta tahapan proses pengisian jabatan perangkat desa melalui penjaringan, penyaringan, dan pengangkatan.
Dokumen tersebut merupakan peraturan bupati tentang pedoman pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa di Kabupaten Sidoarjo. Dokumen tersebut mengatur tentang kedudukan, mekanisme pengangkatan, dan persyaratan calon perangkat desa. Dokumen tersebut juga membentuk panitia pengangkatan perangkat desa yang akan melaksanakan proses seleksi calon perangkat desa.
Peraturan ini mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pemerintah desa terdiri atas Kepala Desa dan perangkat desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Kepala Urusan, dan Kepala Seksi. Tugas Kepala Desa meliputi menyelenggarakan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)Rachdian Yahya
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan dan tata kerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di desa/kelurahan Kabupaten Kutai Kartanegara. LPM merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk memberdayakan masyarakat dan menjadi mitra pemerintah desa. Pembentukan LPM dilakukan melalui musyawarah masyarakat dan ditetapkan dalam Peraturan Desa atau Keputusan
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Pengabungan Desa
Dokumen tersebut merupakan peraturan desa tentang kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen. Peraturan ini mengatur sumber penghasilan, tunjangan, dan penerimaan lain bagi kepala desa dan perangkat desa.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...Suwondo Chan
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan dan peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di tingkat desa/kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara. LPM dibentuk atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah untuk memberdayakan masyarakat di bidang pembangunan. LPM berperan sebagai mitra pemerintah desa dalam mewujudkan aspirasi masyarakat.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pedoman umum pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat melalui berbagai jenis usaha sesuai potensi daerah."
Peraturan Bupati ini mengatur tentang alokasi dana desa tahun anggaran 2018 di Kabupaten Cirebon. Dokumen ini menjelaskan sumber dana alokasi desa, pengelolaan dana tersebut, serta ketentuan umum terkait definisi istilah yang digunakan dalam peraturan ini.
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...aganers
Peraturan Bupati Ciamis ini mengatur tentang daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa di Kabupaten Ciamis. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup kewenangan desa, termasuk kewenangan berdasarkan hak asal usul, kriteria kewenangan lokal berskaka desa, dan contoh-contoh kewenangan lokal berskala desa.
Peraturan Bupati Sidoarjo mengatur tentang tata cara pembagian dan penetapan rincian dana desa di Kabupaten Sidoarjo. Dana desa ditetapkan berdasarkan alokasi dasar yang dibagi secara merata dan alokasi berdasarkan jumlah penduduk, kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografi setiap desa. Dana desa digunakan untuk membiayai pemerintahan desa, pembangunan, pemberdayaan masyar
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdesKang Margino
Peraturan Desa ini mengatur tentang kedudukan keuangan Kepala Desa dan perangkat desa di Desa Melung, kabupaten Banyumas. Peraturan ini menetapkan besaran penghasilan tetap, tunjangan, dan tambahan penghasilan bagi Kepala Desa dan perangkat desa yang dianggarkan dalam APBDes sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA
1. www.bphn.go.id
LEMBARAN DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA
NOMOR : 4 TAHUN 2005 SERI : E
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
NOMOR 4 TAHUN 2005
TENTANG
PUNGUTAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MAJALENGKA,
Menimbang :
a. bahwa Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat dalam melaksanakan tugasnya,
memerlukan pembiayaan yang antara lain bersumber dari
masyarakat dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat
Desanya;
b. bahwa pungutan Desa merupakan salah satu sumber pendapatan
desa ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b di atas, dipandang
perlu mengatur Pungutan Desa yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.
Mengingat …………………… 2
2. 2
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950);
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang–undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 4090);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman
Umum Pengaturan Mengenai Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 4155);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2002
tentang Prosedur dan Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2002 Nomor 8
Seri E);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 8, Seri D);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 9 Tahun 2004
tentang Pedoman Pembentukan Badan Perwakilan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 9, Seri E);
9. Peraturan Daerah ………….. 3
3. 3
9. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2004
tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan
Pengawasannya (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun
2004 Nomor 11, Seri E);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2004
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor
12, Seri E);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2004
tentang Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2004 Nomor 14, Seri E);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 15,
Seri E);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 16 Tahun 2004
tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kuwu (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2004 Nomor 16, Seri E);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 18 Tahun 2004
tentang Pedoman Umum Pelaporan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Kabupaten Majalengka
(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 18
Seri, E).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA
dan
BUPATI MAJALENGKA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DAERAH TENTANG PUNGUTAN DESA
BAB I ……………. 4
4. 4
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Majalengka.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Majalengka.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Majalengka.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Repubik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa.
7. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah
sebagai lembaga yang mempunyai fungsi menetapkan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
9. Peraturan Desa adalah peraturan yang ditetapkan oleh Badan
Permusyawaratan Desa bersama dengan Kuwu.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APBD
adalah rencana operasional tahunan dari program pemerintahan dan
pembangunan Desa yang dijabarkan dan diterjemahkan dalam
angka-angka rupiah, yang mengandung perkiraan, target,
pendapatan dan perkiraan batas tertinggi belanja Desa.
11. Pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah
suatu proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar
Pemerintahan Desa dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
ketentuan yang telah ditetapkan.
12. Pungutan Desa ………….. 5
5. 5
12. Pungutan Desa adalah segala pungutan baik berupa uang maupun
benda dan atau barang yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
terhadap masyarakat Desa, berdasarkan pertimbangan kemampuan
sosial ekonomi masyarakat di Desa yang ditetapkan melalui
Peraturan Desa dalam rangka peningkatan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Desa.
BAB II
OBYEK PUNGUTAN DESA
Pasal 2
Obyek Pungutan Desa terdiri atas :
a. Pungutan yang bersumber dari Kepala Keluarga/Umpi/Suhunan
berupa urunan/iuran sesuai dengan klasifikasi mata pencaharian
berdasarkan kemampuan kehidupan ekonomi;
b. Pungutan yang berasal dari penggantian ongkos cetak dan surat-
surat keterangan lainnya;
c. Pungutan yang berasal dari pemilik lahan pertanian;
d. Pungutan yang berasal dari pengusaha yang berada di Desa yang
bersangkutan;
e. Pungutan yang berasal dari penyewa tanah garapan;
f. Pungutan-pungutan lainnya untuk keperluan sosial.
Pasal 3
Obyek Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ditetapkan
dalam Peraturan Desa berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
BAB III
KEWENANGAN DAN PELAKSANAAN PUNGUTAN DESA
Pasal 4
(1) Pemerintah Desa mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan
pungutan Desa.
(2) Organisasi …………. 6
6. 6
(2) Organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada di tingkat Desa
tidak dibenarkan melakukan Pungutan Desa, kecuali atas ijin Kepala
Desa.
(3) Pelaksanaan Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Pasal 5
Ketentuan besarnya pungutan dan pelaksanaan penarikan Pungutan Desa
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
BAB IV
PENGELOLAAN PUNGUTAN DESA
Pasal 6
(1) Perencanaan, penerimaan dan penggunaan serta pengelolaan
Pungutan Desa ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
(2) Semua penerimaan yang berasal dari Pungutan Desa dimasukan
dalam Kas Desa.
(3) Pungutan Desa tidak dibenarkan dipergunakan untuk membiayai
kegiatan lain dari tujuan yang telah dimufakatkan bersama dengan
BPD.
(4) Penggunaan dari hasil Pungutan Desa dipergunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan masyarakat.
Pasal 7
Kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan Pungutan Desa
dilaksanakan melalui administrasi yang tertib dan teratur serta dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB V …………….. 7
7. 7
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 8
(1) Camat berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap proses
perencanaan dan pelaksanaan Pungutan Desa.
(2) Pengawasan terhadap kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan Pungutan Desa dilakukan oleh BPD.
Pasal 9
Sumber Pendapatan Daerah yang berada di Desa, baik pajak daerah
maupun retribusi daerah yang sudah dipungut oleh Pemerintah Daerah
tidak dibenarkan adanya pungutan tambahan oleh Pemerintah Desa.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang teknis
pelaksanaan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
Pasal 11
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka.
Ditetapkan di Majalengka
Pada tanggal
BUPATI MAJALENGKA
CAP/TTD
TUTTY HAYATI ANWAR
Diundangkan …………… 8
8. 8
Diundangkan di Majalengka
Pada Tanggal
PLH. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA
S U H A R D J A
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2005
NOMOR ……. SERI …….