SlideShare a Scribd company logo
1
IMPLEMENTASI METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP)
UNTUK PEMILIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM KEPANITIAAN
ORGANISASI MAHASISWA
Eka Mahargiyak1, Rekyan Regasari M. P. 2, Ahmad Afif Supianto3
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran No. 8, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ekamahargiyak.mahargiyak@gmail.com1
Abstrak
Pemilihan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang cukup penting dikalangan
perusahaan maupun organisasi seperti pemilihan karyawan terbaik. Pada organisasi mahasiswa
seperti DPM PTIIK UB tidak beda pula memiliki permasalahan dalam pemilihan panitia untuk
sebuah event organisasi. Permasalahan pemilihan panitia yang biasa terjadi adalah pro dan kontra
antar tim penyeleksi. Karena setiap orang memiliki pola pikir, intuitif, persepsi, dan pendapat yang
berbeda-beda sesuai pengalaman masing-masing. Subjektifitas pun menjadi salah satu fokus utama
pada semua penelitian salah satunya penelitian ini.
Menggunakan Fuzzy AHP (F-AHP) adalah salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan
subjektifitas pemilihan Panitia PEMILWA 2013. Salah satu cara untuk mengurangi resiko
subjektifitas pada F-AHP terdapat pada tranformasi TFN terhadap skala AHP. Pada proses ini nilai
intensitas pada skala AHP difuzzykan sesuai dengan aturan yang ada.
Penelitian ini memiliki pengujian dengan menggunakan 5 bidang sebagai tujuan, 7 kriteria,
dan 56 alternatif sebagai data. Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan akurasi sebesar
89.28%. Dengan akurasi yang mendekati 90% dapat dikatakan Metode F-AHP dimplementasikan
dengan baik dan berhasil dalam memenuhi kebutuhan pemilihan Panitia PEMILWA 2013 PTIIK
UB.
Kata Kunci : SDM, Organisasi, Pemilihan Panitia, Fuzzy AHP.
Abstract
Human Resources (HR) Selection is a pretty important thing among companies and organizations such
as the selecting best employees. Student organizations also have problems in the event committee selection.
Event comitee selection problems usually occurs in the pros and cons between the mindset, intuitive,
perceptions, and opinions of the team selectors which’s various from each individual experience. Subjectivity
has become one of the main focus of all research, not excluding this research. Fuzzy AHP (F-AHP) is one way
to solve the subjectivity problems in PEMILWA 2013 comittee selection.
One way to reduce the risk of subjectivity on F-AHP is contained in the TFN transformation AHP scale.
In the process, intensity value on AHP scale then fuzzified in accordance with existing rules. This research is
examined by 5 aspects as goals, 7 criterias, and 56 alternates as data. Based on this examining methods, the
accuracy level reaced 89.28% on its percentage. Within the accuracy that reached almost 90%, it can be
concluded that F-AHP Method is able to be implemented. This methods also had accomplished its goal and
provided all committee’s requirements on PEMILWA 2013 PTIIK UB.
Key Words : Human Resource, Organization, Committee Selection, Fuzzy AHP.
2
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat dua jenis organisasi secara
umum, yaitu organisasi profit (perusahaan)
dan organisasi non-profit seperti organisasi
mahasiswa. Sehingga dua jenis tersebut
pastilah memiliki kesamaan dalam hal
melakukan manajemen sumber daya
manusia. Salah satu organisasi mahasiswa di
lingkungan PTIIK adalah Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM) PTIIK. DPM PTIIK
memiliki program kerja yaitu Pemilihan
Mahasiswa (PEMILWA) 2013 yaitu program
kerja yang bertujuan melakukan pemilihan
umum untuk memilih Presiden PTIIK
periode tahun depan. Sehingga DPM PTIIK
memerlukan panitia yang kompeten dan
professional untuk PEMILWA 2013.
Permasalahan yang ada pada pemilihan
panitia adalah pro kontra diantara
penyeleksi panitia. pro kontra tersebut
muncul karena perbedaan pandangan dalam
menentukan calon panitia yang lolos.
Sehingga proses pemilihan panitia
disandarkan pada intuitif, persepsi, dan
pendapat penyeleksi karena setiap
penyeleksi memiliki pengalaman,
kepercayaan diri, dan motivasi dalam
memroses informasi, data, dan lingkungan
atau mengatasi masalah. [5]
Salah satu metode yang dipakai untuk
mendukung keputusan adalah metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP
merupakan metode yang memperhatikan
faktor-faktor subyektifitas seperti persepsi,
preferensi, pengalaman dan intuisi.
Walaupun metode AHP telah banyak
digunakan untuk membantu dalam
pengambilan keputusan, tetapi metode AHP
tak luput dari kritikan dalam
penggunaannya karena dianggap tidak
seimbang dalam skala penilaian
perbandingan berpasangan. [2]
Untuk mengatasi permasalahan pada
metode AHP, terdapat suatu metode
pendekatan Triangular Fuzzy Number
terhadap skala AHP, metode tersebut adalah
Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-
AHP). Selain itu Fuzzy Analytical Hierarchy
Process mampu menutupi kelemahan yang
terdapat pada AHP yaitu permasalahan
terhadap kriteria yang memiliki sifat
subjektif lebih banyak. [6] F-AHP telah
sukses digunakan pada pemilihan sumber
daya manusia diberbagai kasus, salah
satunya adalah Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) Pemilihan Karyawan
menggunakan Metode Fuzzy AHP (F-AHP)
sehingga F-AHP merupakan metode yang
sangat cocok untuk menyelesaikan
permasalahan pemilihan panitia PEMILWA
2013 yang bersifat kompleks dan terdapat
unsur persepsi dan intuitif. [6]
Berdasarkan penjelasan terkait
permasalahan yang ada dan kelebihan
metode yang digunakan, maka pemilihan
SDM inilah yang menjadi fokus utama
penelitian ini. Untuk itulah dari hasil kajian
di lapangan melalui pengalaman penulis dan
realita yang ada sekarang, muncullah sebuah
judul yaitu “Implementasi Metode Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (F-AHP)
untuk Pemilihan Sumber Daya Manusia
dalam Kepanitiaan Organisasi Mahasiswa”
sehingga diharapkan penelitiaan ini dapat
memberikan alternatif keputusan
menentukan Panitia PEMILWA 2013.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang
diangkat pada penelitian ini adalah :
1. Mengimplementasikan Metode Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (F-AHP)
untuk pemilihan sumber daya manusia
dalam kepanitiaan organisasi
mahasiswa.
2. Melakukan pengujian matriks
perbandingan kriteria berpasangan
untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap hasil akhir pemilihan sumber
daya manusia menggunakan Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (F-AHP).
3. Pengujian dan analisis hasil dari
implementasi metode Fuzzy Analytical
Hierarchy Process (F-AHP) terhadap
objek penelitian serta melakukan
perhitungan tingkat akurasi hasil
penelitian.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada
penelitiaan ini adalah :
1. Studi Kasus pada penelitian ini adalah
Panitia Pemilihan Mahasiswa
(PEMILWA) 2013 Program Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya.
3
2. Data uji yang digunakan adalah
Mahasiswa Program Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya.
3. Jumlah data uji yang digunakan adalah
56 mahasiswa.
4. Kriteria-kriteria yang digunakan pada
penelitian sebanyak tujuh kriteria, yaitu
pengambilan keputusan, penyesuaian
diri, komunikasi, perencanaan dan
manajemen, kerja keras, keuletan, dan
kooperatif.
5. Hasil dari pemilihan sumber daya
manusia pada penelitiaan ini akan
ditempatkan pada lima bidang, yaitu
Bidang Sekretariat, Bidang Acara,
Bidang Perlengkapanm, Bidang
Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi
(PDD), Bidang Konsumsi.
6. Metode yang digunakan adalah Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (F-AHP.)
7 Bahasa Pemrograman untuk pembuatan
aplikasi ini adalah Bahasa Pemrograman
Java.
8. Aplikasi ini hanya sebatas implementasi
dari sebuah metode untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada
dan dapat menjadi sebuah aplikasi
pendukung untuk pengambilan
keputusan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah :
1. Mengimplementasikan metode Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (F-AHP)
untuk pemilihan Sumber Daya Manusia
(SDM) Kepanitiaan Pemilihan
Mahasiswa (PEMILWA) 2013 PTIIK UB.
2. Mengetahui pengaruh dari perubahan
matriks perbandingan kriteria
berpasangan terhadap hasil akhir
pemilihan panitia menggunakan Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (F-AHP).
II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR
TEORI
AHP melibatkan prinsip-prinsip
dekomposisi, perbandingan berpasangan,
dan generasi prioritas vektor serta sintesis.
Meskipun begitu AHP masih belum bisa
mencerminkan gaya pemikiran manusia
yang banyak dikembangkan untuk
memecahkan masalah. Oleh karena itu, skala
AHP orisinal harus didekati dengan metode
yang lain. Salah satu pendekatan yang patut
dipertimbangkan adalah dengan
menggunakan pendekatan logika fuzzy. [2]
Dalam AHP judgement yang
dilakukan oleh pengambilan keputusan atau
pakar tidak bersifat deterministik, namun
lebih merupakan persepsi yang linguistic.
Pada Fuzzy AHP peniliaian (prefensi)
pengambil keputusan yang mengandung
uncertainty ini dimodelkan dengan
menggunakan logika fuzzy. Informasi dalam
Fuzzy AHP seperti halnya dengan AHP
konvensional diperoleh dalam bentuk
matriks perbandingan berpasangan. [4]
2.1 Triangular Fuzzy Number terhadap skala
AHP Crisp
Pada penelitian ini, representasi fungsi
yang digunakan adalah representasi fungsi
segitiga atau Triangular Fuzzy Number (TFN).
Berikut ini terdapat aturan-aturan-aturan
operasi aritmatika TFN yang umum
digunakan. Jika dimisalkan terdapat 2 TFN
yaitu M1 (l1, m1, u1) dan M2 (l2, m2, u2). [2]
M1 M2 = (l1 + l2, m1 + m2, u1 + u2) (2-1)
M1 M2 = (l1 - l2, m1 - m2, u1 - u2) (2-2)
M1 M2 = (l1.l2, m1 .m2, u1 .u2) (2-3)
λ M2 = (λ. l2, λ. m2, λ. u2) (2-4)
= (1/u1, 1/m1, 1/l1) (2-5)
= (l1/u2, m1/m2, u2/l2) (2-6)
Pada model AHP orisinil, pairwisse
comparison menggunakan skala 1 sampai 9.
Dengan menransformasi Triangular Fuzzy
Number terhadap sekala AHP maka skala
yang digunakan adalah seperti pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Fuzzifikasi Perbandingan
Kepentingan antara Dua Kriteria
Sumber : [2]
Skala
AHP
Skala Fuzzy
Invers Skala
Fuzzy
1 1= (1,1,1)
= jika diagonal
(1,1,3)
= selainnya
(1/3, 1/1, 1/1)
3 3 = (1,3,5) (1/5, 1/3, 1/1)
5 5 = (3,5,7) (1/7, 1/5, 1/3)
7 7 = (5,7,9) (1/9, 1/7, 1/5)
4
9 9 = (7,9,9) (1/9, 1/9, 1/7)
2
4
6
8
2 = (1,2,4)
4 = (2,4,6)
6 = (4,6,8)
8 = (6,8,9)
(1/4, 1/2, 1/1)
(1/6, 1/4, 1/2)
(1/8, 1/6, 1/4)
(1/9, 1/8, 1/6)
Skala fuzzifikasi perbandingan
kepentingan antara dua kriteria pada tabel
2.1 dapat digambarkan dalam bentuk grafik
seperti pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Grafik Fuzzifikasi Skala AHP
Sumber : [2]
2.2 Langkah Kerja F-AHP
Adapun cara kerja F-AHP adalah : [6]
1. Membuat struktur hirarki masalah yang
akan diselesaikan dan menentukan
perbandingan matriks berpasangan
antar kriteria dengan skala TFN.
2. Menentukan nilai sintesis fuzzy (Si)
prioritas dengan rumus
(2-7)
dimana :
(2-8)
Sedangkan
( 2-9)
dimana :
M = objek (kriteria, subkriteria, atau
alternatif),
i = baris ke-i,
j = kolom ke-j,
l = nilai lower,
m = nilai medium,
u = nilai upper.
3. Menentukan nilai vektor (V) dan nilai
ordinat defuzzifikasi (d’)
Jika hasil yang diperoleh pada setiap
matrik fuzzy, M2 ≥ M1 (M2= (l2,m2,u2) dan
M2= (l1,m1,u1)) maka niai vektor dapat
dirumuskan sebagai berikut :
V(M2 ≥ M1) = sup[min(µM1(x),
min(µM2(y)))]
atau sama dengan grafik pada gambar
Gambar 2.3 Grafik Nilai Vektor
Sumber : [6]
Jika hasil nilai fuzzy lebih besar dari k,
Mi, (i=1,2,,k) maka nilai vektor dapat
didefinisikan sebagai berikut :
V( M ≥ M1, M2, ….., Mk) = V (M ≥
M1) dan
V(M ≥ M2) dan V (M ≥ Mk) = min
V(M ≥ Mi)
(2-10)
asumsikan bahwa
d’(Ai) = min V (Si ≥ Sk)
(2-11)
untuk k = 1,2,…, n; k ≠ i, maka diperoleh
nilai bobot vektor
W’ = (d’(A1), d’(A2),…, d’(An))T
(2-12)
Dimana Ai = 1,2,…,n adalah vektor fuzzy
(W)
4. Normalisasi nilai bobot vektor fuzzy (W)
Setelah dilakukan normalisasi dari
persamaan (2-12) maka nilai bobot
vektor yang ternormalisasi adalah
seperti rumus berikut :
W (d(A1), d(A2),…, d(An),)T
(2-13)
III METODE PENELITIAN DAN
PERANCANGAN
Bab ini membahas metode yang
digunakan pada penelitian “Implementasi
Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-
AHP) untuk Pemilihan Sumber Daya
Manusia dalam Kepanitiaan Organisasi
Mahasiswa” beserta menjelaskan terkait
studi literatur, metode pengambilan data,
perancangan sistem, implementasi,
pengujian, dan pengambilan kesimpulan
5
dan saran. Untuk lebih jelas dalam
memahami alur penelitian dan cara kerja
sistem yang akan dibangun, dapat dilihat
pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian
Sumber : Perancangan
3.1 Inferensi Data
Basis pengetahuan yang digunakan
dalam sistem ini adalah masukan nilai dari
seleksi Calon Panitia PEMILWA 2013.
Pemberian nilai berdasarkan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM) PTIIK. Adapun untuk
penjelasan diuraikan sebagai berikut :
1. Bidang Kepanitiaan
Tabel 3.1 Bidang Kepanitian PEMILWA 2013
Sumber : DPM PTIIK UB
No. Bidang
1 Sekretariat
2 Acara
3 Perlengkapan
4 Publikasi, Dekorasi, dan
Dokumentasi (PDD)
5 Konsumsi
2. Kriteria Penilaian
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian
Sumber : DPM PTIIK UB
No. Kriteria
1 Pengambilan Keputusan
2 Penyesuaian Diri
3 Komunikasi
4 Perencanaan dan Manajemen
5 Kerja Keras
6 Keuletan
7 Kooperatif
3. Nilai Kemampuan
Tabel 3.3 Rentang Nilai untuk Kriteria
Sumber : DPM PTIIK UB
Interval Nilai Kriteria Poin
61 – 65 1
66 – 70 2
71 - 75 3
76 - 80 4
81 – 85 5
86 - 90 6
91- 95 7
96 – 100 8
3.2 Perhitungan Fuzzy AHP
Pada subbab ini dijelaskan secara
ringkas dan rinci terkait implementasi Fuzzy
Analytical Hierarchy Process beserta
perhitungannya dengan menggunakan data
yang telah diperoleh dari DPM PTIIK UB
2013. Data tersebut berisikan lima (5) bidang
panitia, tujuh (7) kriteria penilaian, lima
puluh enam (56) calon panitia, dan nilai
yang dimiliki oleh masing-masing calon
panitia.
1. Menyusun Hirarki
Gambar 3.2 Struktur Hirarki AHP
Sumber : Perancangan
Lima bidang pada Struktur
Panitia PEMILWA 2013
pk
ep
p
d
k
o
p
m
k
k
k
u
k
o
o
Calon
Panitia ke-
1
Calon
Panitia ke-
2
Calon
Panitia ke-
n
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. .
Mulai
Selesai
Studi Literatur
Metode Pengambilan Data
Analisis Kebutuhan
Perancangan
Implementasi
Pengujian
Pengambilan Kesimpulan dan
Saran
6
2. Pembuatan Matriks Perbandingan Kriteria
Berpasangan Setiap Bidang
Matriks perbandingan berpasangan
merupakan tahap untuk melakukan
penentuan tingkat kepentingan antara satu
kriteria dengan kriteria yang lain.
Perbandingan kriteria ini dilakukan
terhadap semua kriteria tanpa terkecuali
sehingga tujuh (7) kriteria dibandingkan satu
sama lain
Tabel 3.4 Matriks Perbandingan Kriteria
Berpasangan
Bidang Sekretariat
Sumber : DPM PTIIK
Kriteria K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K1 1 1 0.3 0.3 1 0.5 1
K2 1 1 1 1 1 3 2
K3 3 1 1 1 7 7 2
K4 3 1 1 1 4 4 2
K5 1 1 0.14 0.2 1 1 0.3
K6 2 0.3 0.14 0.2 1 1 0.5
K7 1 0.5 0.5 0.5 3 2 1
3. Transformasi Triangular Fuzzy Number
(TFN) terhadap Skala AHP
K
K1 . . . . . . . K7
l m u . . . l m u l m u
K
1
1 1 1 . . . 1 1 3 1 1 1
K
2
0.
3
1 1 . . . 1 2 4
0.
3
1 1
K
3
1 3 5 . . . 1 2 4 1 3 5
K
4
1 3 5 . . . 1 2 4 1 3 5
K
5
0.
3
1 1 . . .
0.
2
0.
3
1
0.
3
1 1
K
6
1 2 4 . . .
0.
25
0.
5
1 1 2 4
K
7
0.
3
1 1 . . . 1 1 1
0.
3
1 1
Total
43
.2
71
.6
11
9.4
4. Menghitung Nilai Sintesis Fuzzy Kriteria
berikutnya adalah menghitung nilai
sintesis fuzzy (SKi) masing-masing kriteria
menggunakan Persamaan (2-7). dapat
diambil contoh nilai pada tabel 3.5 bahwa
sudah terdapat nilai total masing-masing l,
m, u pada setiap barisnya dan nilai total
masing-masing l, m, u pada kolom l, m, u.
Tabel 3.6 Nilai Sintesis Fuzzy (SKi) Bidang
Sekretariat
Sumber : Perancangan
5. Menghitung Nilai Vektor (V), Nilai
Ordinat Defuzzyfikasi (d’), dan Bobot Global
(GWi) Kriteria
1. Kriteria 1 (K1)
VSK1 ≥ V(SK2, SK3, SK4, SK5, SK6,
SK7)
Berdasarkan Persamaan (2-10)
maka kita membandingkan nilai M2
dengan M1 sesuai pada tabel 3.14.
nilai m2 ≤ m1 pada VSK1 ≥ V(SK2)
sehingga nilai menggunakan
sehingga menggunakan rumus
.
SK1 =
7.0000
119.4000
, 11.0000
71.6180
, 23.0000
43.270
SK2 =
6.3333
119.4000
, 10.0000
71.6180
, 20.0000
43.270
SK3 =
5.5000
119.4000
, 9.0000
71.6180
, 18.0000
43.270
SK4 =
3.1833
119.4000
, 4.5000
71.6180
, 9.0000
43.270
SK5 =
4.7500
119.4000
, 7.5000
71.6180
, 15.0000
43.270
SK6 =
4.1667
119.4000
, 10.0000
71.6180
, 15.0000
43.270
SK7 =
2.8667
119.4000
, 6.3333
71.6180
, 7.0000
43.270
= (0.0389, 0.0721, 0.3004)
= (0.0530, 0.1396, 0.4622)
= (0.1200, 0.3072, 0.7395)
= (0.0642, 0.2234, 0.5547)
= (0.0263, 0.0660, 0.1780)
= (0.0256, 0.0730, 0.2011)
= (0.0342, 0.1187, 0.3235)
Tabel 3.5 Transformasi TFN
Terhadap Skala AHP Bidang Sekretariat
Sumber : Perancangan
7
Perhitungan ini dilakukan sampai
SK7.
V(SK1 ≥ SK2) = __________0.0530 –
0.3004_________
((0.0721 – 0.3004) –
(0.1396 – 0.4622))
0.7857;
V(SK1 ≥ SK3) = 0.4342;
V(SK1 ≥ SK4) = 0.6096;
V(SK1 ≥ SK5) = 1;
V(SK1 ≥ SK6) = 0.9970;
V(SK1 ≥ SK7) = 0.8512;
Sehingga diperoleh nilai ordinat
defuzzifikasi (d’(VSK1)) sebagai
berikut :
d’(VSK1)= min(0.7875, 0.4342, 0.6096,
1, 0.9970, 0.8512) = 0.4342
perhitungan tersebut terus
dilakukan terhadap semua kriteria
Dari hasil perhitugan nilai vektor (V),
nilai ordinat defuzzifikasi, dan nilai bobot
global (GW) disetiap bidang dapat dilakukan
perankingan kriteria setiap bidang dengan
hasil sebagai berikut :
Tabel 3.7 Nilai Vektor (v) dan Defuzzifikasi
(d’) Bidang Sekretariat
Sumber : Perancangan
d’(SKi)
Tota
lSK
1
SK
2
SK
3
SK
4
SK
5
SK
6
SK
7
VSK
i
1.0
0
1.1
8
1.5
0
1.4
1
0.9
5
1.0
0
1.1
9
0.7
8
1.0
0
1.3
2
1.2
0
0.6
2
0.6
8
0.9
2
0.4
3
0.6
7
1.0
0
0.8
3
0.1
9
0.2
5
0.5
1
0.6
0
0.8
2
1.1
4
1.0
0
0.4
1
0.4
7
0.7
1
1.0
2
1.2
0
1.5
1
1.4
2
1.0
0
1.0
4
1.2
1
0.9
9
1.1
8
1.4
8
1.3
9
0.9
5
1.0
0
1.1
8
0.8
5
1.0
5
1.3
6
1.2
5
0.7
3
0.7
8
1.0
0
W’
0.4
3
0.6
7
1.0
0
0.8
3
0.1
9
0.2
5
0.5
1
3.91
GWk
i
0.1
1
0.1
7
0.2
5
0.2
1
0.0
4
0.0
6
0.1
3
1.00
Setelah itu melakukan perankingan
bobot global kriteria pada semua bidang,
namun salah satu nya seperti bidang
sekretariat
Tabel 3.8 Perankingan Kriteria Bidang
Sekretariat
Sumber : Perancangan
Kriteria Nama GW Ranking
4 Perencanaan dan 0.2142 1
Manajemen
2 Penyesuaian Diri 0.1715 2
7 Kooperatif 0.1326 3
3 Komunikasi 0.1255 4
1
Pengambilan
Keputusan
0.1110 5
6 Keuletan 0.0657 6
5 Kerja Keras 0.0495 7
Setelah melakukan perankingan bobot
global kriteria disetiap bidang, perankingan
bobot global alternatif disetiap alternatif
dilakukan dengan menggunakan cara yang
sama seperti diatas. Setelah menghitung dan
mendapatkan bobot global, dilakukan
perhitungan score masing-masing alternatif
di lima bidang, salah satu bidang, yaitu
bidang sekretariat. Dapat dilihat pada tabel
3.9
Tabel 3.9 Ranking Alternatif Bidang
Sekretariat
Sumber : Perancangan
Urutan Alternatif
Bobot
Calon Panitia
1 21 0.02567
2 5 0.02443
3 11 0.02409
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
54 7 0.01188
55 47 0.01167
56 51 0.01118
3.3 Pemilihan Panitia Berdasarkan Piliahn
dan Score
Setelah mendapatkan score setiap
altenratif, langkah selanjutnya adalah
melakukan pemilihan panitia berdasarkan
pilihan panitia dan score. Adapun cara
tersebut adalah :
1. Melakukan perhitungan pilihan pertama
pada data alternatif
Pada tahapan ini dilakukan perhitungan
banyak pilihan bidang pada pilihan pertama
yang dipilih oleh semua alternatif.
Kemudian dapat diketahui banyak bidang
yang dipilih, dapat dilihat pada tabel 3.10
8
Tabel 3.10 Jumlah Minat Pilihan Pertama
Sumber : Perancangan
Id
Bidang
Bidang
Banyak Pilihan
Pertama
1 Sekretariat 4
2 Acara 21
3 Perlengkapan 14
4 PDD 5
5 Konsumsi 12
2. Melakukan pengurutan banyak minat
bidang dari terbesar ke terkecil
Setelah mengetahui jumlah peminat
bidang pada pilihan pertama, selanjutnya
adalah mengurutkan dari banyak minat
bidang dari terbesar ke terkecil. Tahapan ini
berfungsi untuk menentukan awal
pengurutan dan pemilihan panitia.
Tabel 3.11 Pengurutan Banyak Minat Bidang
Sumber : Perancangan
Id Bidang Bidang
Banyak Pilihan
Pertama
2 Acara 21
3 Perlengkapan 14
5 Konsumsi 12
4 PDD 5
1 Sekretariat 4
3. Menghapus alternatif yang tidak memiliki
pilihan pertama sesuai dengan bidang yang
dicari
Pada perhitungan ini bidang acara
adalah bidang pertama yang dilakukan
pemilihan panitia karena bidang yang paling
banyak dipilih oleh alternatif.
Tabel 3.12 Alternatif Bidang Acara
Sumber : Perancangan
Id
Bidang
Alternatif
Pil.
ke-1
Pil.
ke-2
Score
2 A21 2 0 0.02503
2 A11 2 3 0.02402
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2 A20 2 1 0.01802
2 A27 4 2 0.01802
Kemudian menghapus alternatif pada
bidang acara yang pilihan pertama bukan
bidang acara (bidang dua). Setelah
melakukan penyeleksian pilihan pertama
dan menghapus yang tidak sesuai, langkah
selanjutnya adalah mengambil tujuh (7)
alternatif terbaik sehingga didapatkan
alternatif pada tabel 3.13
Tabel 3.13 Alternatif Terpilih Bidang Acara
Sumber : Perancangan
Alternatif Score
A21 0.02503
A11 0.02402
A9 0.02402
A5 0.02302
A15 0.02202
A12 0.02102
A16 0.02102
4. Menghapus Alternatif di Bidang Lain
Menghapus alternatif di bidang lain
disini memiliki arti bahwa alternatif yang
sudah terpilih menjadi panitia di bidang
acara, alternatif tersebut dihapus di bidang
lain sehingga alternatif tersebut sudah tidak
menjadi bagian alternatif yang dipilih di
bidang lain.
5. Melakukan Langkah Satu sampai Empat
Berdasarkan tabel 3.11 bidang acara
adalah bidang pertama yang dilakukan
pemilihan dan pengurutan alternatif
menggunakan langkah satu hingga empat.
Setelah melakukan pemilihan alternatif pada
bidang acara, dilakukan pemilihan alternatif
bidang perlengkapan dan diikuti bidang
berikutnya.
Tabel 3.14 Alternatif Terpilih Bidang
Perlengkapan
Sumber : Perancangan
Alternatif Score
A55 0.02229
A39 0.02128
A40 0.02128
A41 0.02128
A38 0.02026
A30 0.01824
A34 0.01722
IV IMPLEMENTASI
Pada bab ini membahas implementasi
perangat lunak yang telah dibuat
berdasarkan analisis kebutuhan,
perancangan sistem, dan perancangan
proses pada bab sebelumnya. Adapun hal-
9
hal yang terlibat pada bab ini adalah
spesifikasi sistem, implementasi program,
implementasi antarmuka, dan implementasi
uji coba.
1. Implementasi Program
Implementasi program merupakan
tahapan untuk menjelaskan berbagai proses
yang ada pada program. Pada implementasi
program terdapat dua implementasi utama
yaitu perhitungan Consistency Ratio (CR),
Perhitungan F-AHP, serta pengurutan dan
pemilihan panitia.
Tabel 4.1 Menu dan Class Program
Sumber : Implementasi
No
.
Menu Class Keterangan
1 Calon
Panitia
calonPan
itiaFrame
.java
Menu ini adalah
menu untuk
melakukan
penyimpanan,
pengubahan, dan
penghapusan data
alternatif yaitu
Calon Panitia
PEMILWA 2103.
Pada menu
terdapat Class dan
method yang
menjalankan
fungsi
menyimpan,
mengubah, dan
menghapus data.
2 Perhit
ungan
AHP
ahpFram
e.java
Menu ini adalah
menu untuk
melakukan
perhitungan
Consistemcy Ratio
setiap matriks
perbandingan
berpasangan
disetiap bidang.
3 Perhit
ungan
Fuzzy
AHP
fahpFra
me.java
Menu ini adalah
menu untuk
melakukan
perhitungan data
menggunakan
Algoritma Fuzzy
AHP.
Perhitungan
dilakukan
terhadap kriteria
dan alternatif.
4 Lapor
an
Akhir
Laporan.j
ava
Menu ini adalah
menu untuk
melakukan
perhitungan akhir
yaitu perhitungan
score serta
perankingan
calon panitia
disetiap bidang.
5 Pengat
uran
pengatur
anFrame.
java
Menu ini adalah
menu untuk
melakukan
penyimpnanan,
pengubahan, dan
penghapusaan
bidang dan
kriteria Selain itu
memiliki fungsi
untuk pembuatan
matriks
perbandingan
berpasangan.
2. Implementasi Antarmuka
1. Antarmuka Calon Panitia
Implementasi antarmuka
merupakan implementasi untuk
mengetahui cara kerja aplikasi
menggunakan interface atau antarmuka
yang sudah dibuat. Pada implementasi
ini terdapat antarmuka untuk mengolah
data alternatif, martiks perbandingan
berpasangan, perhitungan AHP dan F-
AHP, serta laporan akhir.
Gambar 4.1 Tab Data Calon Panitia
Sumber : Implementasi
Gambar 4.2 Tabel Calon Panitia
Sumber : Implementasi
2. Antarmuka Fuzzy AHP
Perhitungan Fuzzy AHP merupakan
perhitungan utama pada penelitian ini.
Pada submenu ini terdapat tabel yang
10
menampilkan nilai transformasi TFN
terhadap skala AHP dapat dilihat pada
gambar 4.3. Nilai fuzzy inilah yang
menjadi nilai utama untuk perhitungan
bobot global alternatif.
Gambar 4.3 Submenu Perhitungan Fuzzy AHP
Alternatif
Sumber : Implementasi
Gambar 4.4 Tabel Transformasi TFN
Terhadap Skala AHP Alternatif
Sumber : Implementasi
3. Antarmuka Laporan Akhir
Proses perhitungan score dilakukan
dengan cara mengalikan nilai bobot
global alternatif disetiap kriteria dengan
bobot global kriteria disetiap bidang.
Sehingga dapat disimpulkan setiap
alternatif memiliki nilai bobot global
sebanyak tujuh dan nilai bobot global
kriteria sebanyak lima. Didapatkan score
alternatif disetiap bidang seperti pada
gambar 4.6
Gambar 4.5 Tabel Pengurutan Alternatif
Setiap Bidang
Sumber : Implementasi
Gambar 4.6 Pengurutan dan Pemilihan
Panitia Setiap Bidang
Sumber : Implementasi
V PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini dilakuakn pengujian
sebanyak tiga pengujian, antara lain
pengujian akurasi terhadap perhitungan
manual, pengujian akurasi terhadap seleksi
Panitia PEMILWA 2013.
5.1 Pengujian Terhadap Perhitungan
Manual
Pengujian ini memiliki maksud umum
yaitu untuk mengetahui kecocokan hasil dari
kedua perhitungan disetiap tahapan
perhitungan yang ada. Hasil pengujian
terhadap pengujian manual menghasilkan
nilai yang memiliki nilai sama dan kongruen,
nilai sama adalah nilai yang sama persis,
sedangkan nilai kongruen adalah dua nilai
yang mendekati sama atau mendekati
kemiripan.
1. Nilai Total Transformasi TFN terhadap
Skala AHP
Tabel 5.1 Pengujian Nilai Total TFN
Sumber : Pengujian dan Analisis
TFN
Perhitungan
Manual
Pehitungan
Sistem
Keterangan
l 43.2700 43.269 Kongruen
m 71.6180 71.618 Kongruen
u 119.4000 119.4 Kongruen
2. Nilai Ordinat Defuzzyifikasi (d’)
Tabel 5.2 Pengujian Nilai Ordinat
Defuzzyfikasi (d’)
Sumber : Pengujian dan Analisis
Kriteria
Perhitungan
Manual
Pehitungan
Sistem
Keterangan
K1 0.43 0.434 Kongruen
K2 0.67 0.672 Kongruen
K3 1 1 Sama
K4 0.84 0.838 Kongruen
K5 0.19 0.194 Kongruen
K6 0.26 0.257 Kongruen
K7 0.52 0.52 Sama
11
5.2 Pengujian Metode F-AHP
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui hasil akhir pengurutan alternatif
menggunakan Metode F-AHP. Pada tabel 5.3
dapat dilihat bahwa setiap alternatif
menempati urutan yang berbeda disetiap
bidang. Namun ada juga alternatif yang
menempati urutan yang sama pada beberapa
bidang. Seperti A01 pada bidang sekretariat
menempati urutan ke-16 sedangkan pada
bidang acara menempati urutan ke-17.
Namun pada bidang PPD menempati posisi
yang sama seperti bidang sekretariat.
Tabel 5.3 Hasil Perankingan Alternatif
Sumber : Pengujian dan Analisis
Altern
atif
Sekreta
riat
Aca
ra
Perlengk
apan
PD
D
Konsu
msi
A01 16 17 8 16 17
A02 26 23 26 21 23
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
A55 24 26 11 10 11
A56 36 34 29 25 34
5.3 Pengujian Akurasi Terhadap Seleksi
Panitia PEMILWA 2013
Perhitungan akurasi dilakukan disetiap
bidang dan dilakukan secara keseluruhan.
Rumus perhitungan akurasi yang digunakan
dapat dilihat pada Persamaan (5-1).
Akurasi
(%) =
Banyak data tidak
cocok
Banyak data
keseluruhan
x 100 (5-1)
Data tidak cocok pada tabel-tabel
dibawah ditandai dengan warna orange.
Adapun hasil pemilihan panitia oleh sistem
dan hasil pemilihan panitia oleh PEMILWA
2013 disajikan perbidang sebagai berikut :
1. Bidang Sekretariat
Tabel 5.4 Uji Akurasi Bidang Sekretariat
Sumber : Pengujian dan Analisis
Sistem
PEMILWA
2013 Kecocokan
Score Alternatif Alternatif
0.02113 A1 A1 Cocok
0.02113 A4 A4 Cocok
0.01911 A2 A2 Cocok
0.01509 A3 A56
Tidak
Cocok
0.01610 A52 A52 Cocok
Hasil pemilihan oleh sistem terdapat
satu alternatif yang tidak cocok, akurasi
pada bidang sekretariat adalah 80%.
2. Bidang Acara
Tabel 5.5 Uji Akurasi Bidang Acara
Sumber : Pengujian dan Analisis
Sistem Lapangan
Kecocokan
Score Alternatif Alternatif
0.02503 A21 A21 Cocok
0.02402 A11 A11 Cocok
0.02402 A 9 A9 Cocok
0.02302 A5 A5 Cocok
0.02202 A15 A15 Cocok
0.02102 A12 A12 Cocok
0.02102 A16 A20 Tidak Cocok
Hasil pemilihan oleh sistem terdapat
satu alternatif yang tidak cocok, akurasi
pada bidang sekretariat adalah 85.71%.
3. Bidang Perlengkapan
Tabel 5.6 Uji Akurasi Bidang Perlengkapan
Sumber : Pengujian dan Analisis
Sistem Lapangan
Kecocokan
Score Alternatif Alternatif
0.02229 A55 A55 Cocok
0.02128 A39 A39 Cocok
0.02128 A40 A40 Cocok
0.02128 A41 A41 Cocok
0.02026 A38 A38 Cocok
0.01824 A30 A31 Tidak Cocok
0.01722 A34 A34 Cocok
0.01621 A37 A37 Cocok
0.01418 A42 A43 Tidak Cocok
Hasil pemilihan oleh sistem terdapat
dua alternatif yang tidak cocok, akurasi pada
bidang sekretariat adalah 77.77%.
4. Bidang PDD
Tabel 5.7 Uji Akurasi Bidang PDD
Sumber : Pengujian dan Analisis
Sistem Lapangan
Kecocokan
Score Alternatif Alternatif
0.02153 A28 A28 Cocok
0.01957 A26 A26 Cocok
0.01859 A27 A27 Cocok
0.01761 A25 A25 Cocok
0.01370 A24 A24 Cocok
0.01859 A19 A30 Tidak Cocok
12
Hasil pemilihan oleh sistem terdapat
satu alternatif yang tidak cocok, akurasi
pada bidang sekretariat adalah 83.33%.
5. Bidang Konsumsi
Tabel 5.8 Uji Akurasi Bidang Konsumsi
Sumber : Pengujian dan Analisis
Sistem Lapangan
Kecocokan
Score Alternatif Alternatif
0.02273 A44 A44 Cocok
0.02174 A48 A48 Cocok
0.02174 A50 A50 Cocok
0.01976 A46 A54 Tidak Cocok
0.01877 A53 A53 Cocok
Hasil pemilihan panitia oleh sistem
dengan pemilihan oleh PEMILWA 2013
memiliki perbedaan data tidak cocok,
akurasi keberhasilan sebesar 89.28%.
Pada Bidang Sekretariat memiliki satu
data tidak cocok dan memiliki persentase
akurasi 80%, Bidang Acara memiliki satu
data tidak cocok dan memiliki persentase
akurasi 85.71%, Bidang Perlengkapan
memiliki dua data tidak cocok dan memiliki
persentase akurasi 77.77%, Bidang PDD
memiliki satu data tidak cocok dan memiliki
persentase akurasi 83.33%, Bidang Konsumsi
memiliki satu data tidak cocok dan memiliki
persentase akurasi 80%.
Setelah menghitung akurasi setiap
bidang, maka perhitungan akurasi secara
keeluruhan dilakukan. Pada pengujian
akurasi keseluruhan didapatkan enam data
tidak cocok dengan persentase akurasi
89.28%.
5.4 Pengujian Matriks Perbandingan
Kriteria Berpasangan
Pengujian matriks perbandingan kriteria
berpasangan merupakan pengujian untuk
mengetahui sensitifitas dari perubahan
matriks terhadap hasil pemilihan Panitia
PEMILWA 2013. Matriks perbandingan itu
sendiri adalah matriks yang berisikan nilai
intensitas kepentingan antarkriteria disetiap
bidang
Tabel 5.9 Jumlah Data Tidak Cocok
Sumber : Pengujian dan Analisis
Akurasi
Penguj
ian
Asli
Penguj
ian
ke-1
Penguj
ian
ke-2
Penguj
ian
ke-3
Sekretari 1 1 1 2
at
Acara 1 2 0 1
Perlengk
apan
2 1 2 1
PDD 1 1 1 1
Konsums
i
1 1 1 1
Total 6 6 5 6
Akurasi 89.28% 89.28% 91.07% 89.28%
Selain pengujian akurasi terhadap hasil
asli dilapangan. Pengubahan matriks
perbandingan kriteria berpasangan
merupakan salah satu untuk mengetahui
sensitifitas matriks tersebut. Pengujian
pengubahan matriks dilakukan sebanyak
tiga kali untuk mengetahui hasil pemilihan
panitia oleh sistem.
Dari tiga pengujian matriks
perbandingan masing-masing memiliki
banyak data salah dan akurasi keberhasilan.
Pada pengujian pertama terdapat enam data
tidak cocok dengan akurasi 89.28%,
pengujian kedua terdapat lima data tidak
cocok dengan akurasi 91.07%, dan pengujian
ketiga terdapat enam data tidak cocok
dengan akurasi 89.28%. Perbedaan tersebut
dipengaruhi oleh perubahan matriks
perbandingan kriteria berpasangan.
Gambar 5.1 Grafik Perubahan Akurasi
Sumber : Pengujian dan Analisis
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari setiap proses penelitian pada
Implementasi Metode Fuzzy Analytical
Hierarchy Process untuk Pemilihan Sumber
Daya Manusia dalam Kepanitiaan
Organisasi Mahasiswa didapatkan
ksesimpulan seperti berikut :
13
1. Metode Fuzzy Analytical Hierarchy
Process (F-AHP) dapat
diimplementasikan untuk
menyelesaikan kasus pemilihan Panitia
PEMILWA 2013 PTIIK UB.
2. Nilai perubahan Consistency Ratio (CR)
hanya berpengaruh terhadap status
matriks perbandingan kriteria
berpasangan yaitu diterima atau ditolak.
Karena nilai CR adalah sebatas
parameter penentu untuk menentukan
status matriks perbandingan
berpasangan.
3. Secara mendasar Metode Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (F-AHP)
melakukan pemilihan Panitia
PEMILWA 2013 hanya sebatas
perankingan berdasarkan score alternatif
disetiap bidang sehingga tidak dapat
melakukan pemilahan dan pemilihan
panitia sesuai dengan kebutuhan DPM
PTIIK UB. Untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan metode tambahan berupa
metode perhitungan jumlah peminat
disetiap bidang dan penyaringan
alternatif berdasarkan jumlah panitia
yang dibutuhkan dengan mengacu
kepada hasil perankingan yang telah
dihasilkan oleh Metode F-AHP.
4. Berdasarkan penambahan metode
pemilahan dan pemilihan Panitia
PEMILWA 2013 terhadap penelitian ini
yang menggunakan Metode F-AHP,
diperoleh hasil pemilihan panitia
dengan kemiripan sebesar 89.28%.
5. Pada pengujian ke-2 memiliki tingkat
kemiripan terbaik yaitu 91.07%. Hal ini
menunjukan pada pengujian ke-2
bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi kemiripan adalah
peningkatkan nilai intensitas
kepentingan antarkriteria. Selain faktor
tersebut terdapat faktor lain yang
mempengaruhi, yaitu penambahan
metode baru pemilahan dan pemilihan
panitia karena proses pemilahan dan
pemilihan panitia menggunakan proses
penyaringan pilihan bidang yang
pertama dan pilihan bidang yang kedua
namun tetap mengacu kepada hasil
perankingan yang telah dihasilkan oleh
Metode F-AHP.
6.2 Saran
Terdapat beberapa saran diperlukan
untuk memperbaiki kekurangan dan
kelemahan penelitian pemilihan sumber
daya manusia, baik saran untuk
pengembangan sistem maupun dari proses
implementasi. Adapun saran-saran tersebut
antara lain :
1. Perlu penambahan algoritma optimasi
seperti algorirma evolusi untuk
pembentukkan matriks perbandingan
kriteria berpasangan untuk menghitung
Consistency Ratio (CR) dengan nilai
terkecil.
2. Perlu penambahan fitur yang lebih
dinamis pada aplikasi agar lebih bisa
mengakomodasi kebutuhan dan
keinginan user yang dinamis pula.
3. Perlu perhitungan statistik untuk
melengkapi proses pengujian dan
analisis hasil pemilihan panitia oleh
sistem
4. Perlu pengamatan, pembahasan, dan
pengupasan lebih dalam tentang
karakter hubungan antara matriks
perbandingan kriteria berpasangan
dengan hasil pemilihan Panitia
PEMILWA 2013.
Daftar Pustaka
[1] Amborowati, Armadyah, 2007,
“Sistem Penduung Keputusan
Penilaian Karyawan Berprestasi
Berdasarkan Kinerja (Studi Kasus
pada STMIK AMIKOM
Yogyakarta)”, Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi,
Yogyakarta, hal. D-5-D-9.
[2] Anshori, Y., 2012, “Pendekatan
Triangular Fuzzy Number dalam
Metode Analytic Hierarchy Process”,
Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 1, No. 1,
hal. 126-135.
[3] Gomes, Faustino Cordoso, 2003,
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi 2, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[4] Hetharia, D., 2009, “Penerapan
Fuzzy Analytical Hierarchy Process
dalam Metode Multi Attribute
Failure Mode Anaylisis untuk
Mengidentifikasi Penyebab
Kegagalan Potensial pada Proses
14
Produksi”, Jurnal TI, Vol. 4, No. 2,
hal. 106-113.
[5] Ivancevich, J. M., Konopaske, R.,
Matteson, M. T., 2005, Perilaku dan
Manajemen Organisasi, Jilid 2, Edisi 7,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
[6] Jasril, Haerani, E., Afrianty, I., 2011,
“Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) Pemilihan Karyawan Terbaik
Menggunakan Metode Fuzzy AHP
(F-AHP)”, Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi, Yogyakarta, hal.
F-36-F-43.
[7] Kong, Feng, Liu, Hongyan, 2005,
“Applying Fuzzy Analytical
Hierarchy Process to Evaluate
Success Factors of E-Commerce”,
International Journal of Information and
System Sciences, Vol. 1, No. 3-4, hal.
406-412.
[8] Kusumadewi, S., Purnomo, H., 2010,
Aplikasi Logika Fuzzy untuk
Pendukung Keputusan, Edisi 2, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
[9] Maharrani, Ratih H., Syukur A., P,
Tyas C., 2010, “Penerapan Metode
Analytical Hierarchy Process dalam
Penerimaan Karyawan pada PT.
Pasir Besi Indonesia”, Jurnal
Teknologi Informasi, Vol. 6, No. 1, hal.
102-114.
[10] Mondy, R. Wayne., 2008, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Edisi
10, Penerbit Erlangga, Jakarta.
[11] Nasibu, Iskandar Z., 2009,
“Penerapan Metode AHP dalam
Sistem Pendukung Keputusan
Penempatan Karyawan
Menggunakan Aplikasi Expert
Choice”, Jurnal Pelangi Ilmu, Vol. 2,
No. 5, hal. 180-193.
[12] Noe, Raymond A., Hollenbeck, John
R., Gerhart B., Wright, Patrick M.,
2010, Manajemen Sumber Daya
Manusia Mencapai Keunggulan
Bersaing, Buku 1, Edisi 6, Penerbit
Salemba Empat. Jakarta.
[13] Rivai, Veithzal. 2004, Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktik, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
[14] Tang, Yu-Cheng, Beynon, M. J., 2005,
“Application and Development of a
Fuzzy Analytical Hierarchy Process
within a Capital Investment Study”,
Journal of Economics and Management,
Vol. 1, No. 2, hal. 207-230.
[15] Winardi, J., 2004, Manajemen Perilaku
Organisasi, Prenada Media, Jakarta
Timur.

More Related Content

What's hot

Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
Amalia Indrawati Gunawan
 
Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014
Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014
Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014
Ali Must Can
 
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
Universitas Bina Darma Palembang
 
Belajar program nilai siswa visual basic 6
Belajar program nilai siswa visual basic 6Belajar program nilai siswa visual basic 6
Belajar program nilai siswa visual basic 6
Irvan Sevenfold
 
Intelijensia buatan - 02 Agen Cerdas
Intelijensia buatan - 02 Agen CerdasIntelijensia buatan - 02 Agen Cerdas
Intelijensia buatan - 02 Agen Cerdas
KuliahKita
 
Rangkuman Bab 8.pptx
Rangkuman Bab 8.pptxRangkuman Bab 8.pptx
Rangkuman Bab 8.pptx
BaronRayendraBramant
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 
2. Pengenalan SPSS.pptx
2. Pengenalan SPSS.pptx2. Pengenalan SPSS.pptx
2. Pengenalan SPSS.pptx
Naomisena1
 
Materi membuat apk Scratch
Materi membuat apk ScratchMateri membuat apk Scratch
Materi membuat apk Scratch
Fajar Baskoro
 
Teks 4 ragam bahasa
Teks  4 ragam bahasaTeks  4 ragam bahasa
Teks 4 ragam bahasa
Tohir Haliwaza
 
DLT645 protocol english version
DLT645 protocol english versionDLT645 protocol english version
DLT645 protocol english version
Ricky Yang
 
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...
Walid Umar
 
teknik analisis korelasi sampel besar
teknik analisis korelasi sampel besarteknik analisis korelasi sampel besar
teknik analisis korelasi sampel besar
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasiAtika Purnamaratri
 
Penggunaan radio button dan checkbox dalam vb.net
Penggunaan radio button dan checkbox dalam vb.netPenggunaan radio button dan checkbox dalam vb.net
Penggunaan radio button dan checkbox dalam vb.net
Fandi Achmad
 
Bhs Indonesia
Bhs IndonesiaBhs Indonesia
Bhs Indonesia
Achmad Pradana
 
Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Ratnasari Dwi A
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaansidesty
 
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdfRun and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
StatistikInferensial
 

What's hot (20)

Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 
Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014
Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014
Spesifikasi Komputer Untuk Membuat komputer server-2014
 
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
 
Belajar program nilai siswa visual basic 6
Belajar program nilai siswa visual basic 6Belajar program nilai siswa visual basic 6
Belajar program nilai siswa visual basic 6
 
Intelijensia buatan - 02 Agen Cerdas
Intelijensia buatan - 02 Agen CerdasIntelijensia buatan - 02 Agen Cerdas
Intelijensia buatan - 02 Agen Cerdas
 
Rangkuman Bab 8.pptx
Rangkuman Bab 8.pptxRangkuman Bab 8.pptx
Rangkuman Bab 8.pptx
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
2. Pengenalan SPSS.pptx
2. Pengenalan SPSS.pptx2. Pengenalan SPSS.pptx
2. Pengenalan SPSS.pptx
 
Materi membuat apk Scratch
Materi membuat apk ScratchMateri membuat apk Scratch
Materi membuat apk Scratch
 
Teks 4 ragam bahasa
Teks  4 ragam bahasaTeks  4 ragam bahasa
Teks 4 ragam bahasa
 
DLT645 protocol english version
DLT645 protocol english versionDLT645 protocol english version
DLT645 protocol english version
 
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...
 
teknik analisis korelasi sampel besar
teknik analisis korelasi sampel besarteknik analisis korelasi sampel besar
teknik analisis korelasi sampel besar
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasi
 
Penggunaan radio button dan checkbox dalam vb.net
Penggunaan radio button dan checkbox dalam vb.netPenggunaan radio button dan checkbox dalam vb.net
Penggunaan radio button dan checkbox dalam vb.net
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
Bhs Indonesia
Bhs IndonesiaBhs Indonesia
Bhs Indonesia
 
Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaan
 
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdfRun and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
 

Similar to Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm

HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
Febriani Safitri
 
Human factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHuman factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methods
HnAlfiany
 
Human factor and ergonomic
Human factor and ergonomicHuman factor and ergonomic
Human factor and ergonomic
KURNIAAPRIYANI
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
sivaalfira
 
Teknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdfTeknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdf
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
moses hadun
 
Arianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomi
Arianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomiArianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomi
Arianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomi
savitripritha
 
Eneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rkEneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rkMira Novia
 
Analisis model pemprosesan
Analisis model pemprosesanAnalisis model pemprosesan
Analisis model pemprosesanfiro HAR
 
45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf
ssuser9f22ae1
 
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang KeputusanPaper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Agung Sulistyanto
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Riskyyoni
 
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
ImeldaYanti4
 
P3. Intelligent Agent.pptx
P3. Intelligent Agent.pptxP3. Intelligent Agent.pptx
P3. Intelligent Agent.pptx
ssuser200880
 
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Mardiah Ahmad
 
Human Factors and Ergonomic Methods
Human Factors and Ergonomic MethodsHuman Factors and Ergonomic Methods
Human Factors and Ergonomic Methods
DewiAnnisa6
 
Ringkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendara
Ringkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendaraRingkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendara
Ringkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendaraimadotcom
 
Human factors and ergonomics methods
Human factors and ergonomics methodsHuman factors and ergonomics methods
Human factors and ergonomics methods
Muhammad Rifky Fadillah
 
Afifah Mardhiyah Power Human Enginneering
Afifah Mardhiyah Power Human EnginneeringAfifah Mardhiyah Power Human Enginneering
Afifah Mardhiyah Power Human Enginneering
afifahmardhiyah1
 

Similar to Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm (20)

HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
 
Human factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHuman factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methods
 
Human factor and ergonomic
Human factor and ergonomicHuman factor and ergonomic
Human factor and ergonomic
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
 
Teknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdfTeknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdf
 
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
 
Arianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomi
Arianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomiArianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomi
Arianing savitri pritha 6017210010 human faktor ergonomi
 
Eneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rkEneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rk
 
Analisis model pemprosesan
Analisis model pemprosesanAnalisis model pemprosesan
Analisis model pemprosesan
 
45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf
 
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang KeputusanPaper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
 
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
 
P3. Intelligent Agent.pptx
P3. Intelligent Agent.pptxP3. Intelligent Agent.pptx
P3. Intelligent Agent.pptx
 
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
 
Human Factors and Ergonomic Methods
Human Factors and Ergonomic MethodsHuman Factors and Ergonomic Methods
Human Factors and Ergonomic Methods
 
Ringkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendara
Ringkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendaraRingkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendara
Ringkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendara
 
Ima
ImaIma
Ima
 
Human factors and ergonomics methods
Human factors and ergonomics methodsHuman factors and ergonomics methods
Human factors and ergonomics methods
 
Afifah Mardhiyah Power Human Enginneering
Afifah Mardhiyah Power Human EnginneeringAfifah Mardhiyah Power Human Enginneering
Afifah Mardhiyah Power Human Enginneering
 

Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm

  • 1. 1 IMPLEMENTASI METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) UNTUK PEMILIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM KEPANITIAAN ORGANISASI MAHASISWA Eka Mahargiyak1, Rekyan Regasari M. P. 2, Ahmad Afif Supianto3 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Jalan Veteran No. 8, Malang, Jawa Timur, Indonesia ekamahargiyak.mahargiyak@gmail.com1 Abstrak Pemilihan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang cukup penting dikalangan perusahaan maupun organisasi seperti pemilihan karyawan terbaik. Pada organisasi mahasiswa seperti DPM PTIIK UB tidak beda pula memiliki permasalahan dalam pemilihan panitia untuk sebuah event organisasi. Permasalahan pemilihan panitia yang biasa terjadi adalah pro dan kontra antar tim penyeleksi. Karena setiap orang memiliki pola pikir, intuitif, persepsi, dan pendapat yang berbeda-beda sesuai pengalaman masing-masing. Subjektifitas pun menjadi salah satu fokus utama pada semua penelitian salah satunya penelitian ini. Menggunakan Fuzzy AHP (F-AHP) adalah salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan subjektifitas pemilihan Panitia PEMILWA 2013. Salah satu cara untuk mengurangi resiko subjektifitas pada F-AHP terdapat pada tranformasi TFN terhadap skala AHP. Pada proses ini nilai intensitas pada skala AHP difuzzykan sesuai dengan aturan yang ada. Penelitian ini memiliki pengujian dengan menggunakan 5 bidang sebagai tujuan, 7 kriteria, dan 56 alternatif sebagai data. Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan akurasi sebesar 89.28%. Dengan akurasi yang mendekati 90% dapat dikatakan Metode F-AHP dimplementasikan dengan baik dan berhasil dalam memenuhi kebutuhan pemilihan Panitia PEMILWA 2013 PTIIK UB. Kata Kunci : SDM, Organisasi, Pemilihan Panitia, Fuzzy AHP. Abstract Human Resources (HR) Selection is a pretty important thing among companies and organizations such as the selecting best employees. Student organizations also have problems in the event committee selection. Event comitee selection problems usually occurs in the pros and cons between the mindset, intuitive, perceptions, and opinions of the team selectors which’s various from each individual experience. Subjectivity has become one of the main focus of all research, not excluding this research. Fuzzy AHP (F-AHP) is one way to solve the subjectivity problems in PEMILWA 2013 comittee selection. One way to reduce the risk of subjectivity on F-AHP is contained in the TFN transformation AHP scale. In the process, intensity value on AHP scale then fuzzified in accordance with existing rules. This research is examined by 5 aspects as goals, 7 criterias, and 56 alternates as data. Based on this examining methods, the accuracy level reaced 89.28% on its percentage. Within the accuracy that reached almost 90%, it can be concluded that F-AHP Method is able to be implemented. This methods also had accomplished its goal and provided all committee’s requirements on PEMILWA 2013 PTIIK UB. Key Words : Human Resource, Organization, Committee Selection, Fuzzy AHP.
  • 2. 2 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terdapat dua jenis organisasi secara umum, yaitu organisasi profit (perusahaan) dan organisasi non-profit seperti organisasi mahasiswa. Sehingga dua jenis tersebut pastilah memiliki kesamaan dalam hal melakukan manajemen sumber daya manusia. Salah satu organisasi mahasiswa di lingkungan PTIIK adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) PTIIK. DPM PTIIK memiliki program kerja yaitu Pemilihan Mahasiswa (PEMILWA) 2013 yaitu program kerja yang bertujuan melakukan pemilihan umum untuk memilih Presiden PTIIK periode tahun depan. Sehingga DPM PTIIK memerlukan panitia yang kompeten dan professional untuk PEMILWA 2013. Permasalahan yang ada pada pemilihan panitia adalah pro kontra diantara penyeleksi panitia. pro kontra tersebut muncul karena perbedaan pandangan dalam menentukan calon panitia yang lolos. Sehingga proses pemilihan panitia disandarkan pada intuitif, persepsi, dan pendapat penyeleksi karena setiap penyeleksi memiliki pengalaman, kepercayaan diri, dan motivasi dalam memroses informasi, data, dan lingkungan atau mengatasi masalah. [5] Salah satu metode yang dipakai untuk mendukung keputusan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan metode yang memperhatikan faktor-faktor subyektifitas seperti persepsi, preferensi, pengalaman dan intuisi. Walaupun metode AHP telah banyak digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan, tetapi metode AHP tak luput dari kritikan dalam penggunaannya karena dianggap tidak seimbang dalam skala penilaian perbandingan berpasangan. [2] Untuk mengatasi permasalahan pada metode AHP, terdapat suatu metode pendekatan Triangular Fuzzy Number terhadap skala AHP, metode tersebut adalah Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F- AHP). Selain itu Fuzzy Analytical Hierarchy Process mampu menutupi kelemahan yang terdapat pada AHP yaitu permasalahan terhadap kriteria yang memiliki sifat subjektif lebih banyak. [6] F-AHP telah sukses digunakan pada pemilihan sumber daya manusia diberbagai kasus, salah satunya adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pemilihan Karyawan menggunakan Metode Fuzzy AHP (F-AHP) sehingga F-AHP merupakan metode yang sangat cocok untuk menyelesaikan permasalahan pemilihan panitia PEMILWA 2013 yang bersifat kompleks dan terdapat unsur persepsi dan intuitif. [6] Berdasarkan penjelasan terkait permasalahan yang ada dan kelebihan metode yang digunakan, maka pemilihan SDM inilah yang menjadi fokus utama penelitian ini. Untuk itulah dari hasil kajian di lapangan melalui pengalaman penulis dan realita yang ada sekarang, muncullah sebuah judul yaitu “Implementasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) untuk Pemilihan Sumber Daya Manusia dalam Kepanitiaan Organisasi Mahasiswa” sehingga diharapkan penelitiaan ini dapat memberikan alternatif keputusan menentukan Panitia PEMILWA 2013. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah : 1. Mengimplementasikan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) untuk pemilihan sumber daya manusia dalam kepanitiaan organisasi mahasiswa. 2. Melakukan pengujian matriks perbandingan kriteria berpasangan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil akhir pemilihan sumber daya manusia menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). 3. Pengujian dan analisis hasil dari implementasi metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) terhadap objek penelitian serta melakukan perhitungan tingkat akurasi hasil penelitian. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitiaan ini adalah : 1. Studi Kasus pada penelitian ini adalah Panitia Pemilihan Mahasiswa (PEMILWA) 2013 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.
  • 3. 3 2. Data uji yang digunakan adalah Mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. 3. Jumlah data uji yang digunakan adalah 56 mahasiswa. 4. Kriteria-kriteria yang digunakan pada penelitian sebanyak tujuh kriteria, yaitu pengambilan keputusan, penyesuaian diri, komunikasi, perencanaan dan manajemen, kerja keras, keuletan, dan kooperatif. 5. Hasil dari pemilihan sumber daya manusia pada penelitiaan ini akan ditempatkan pada lima bidang, yaitu Bidang Sekretariat, Bidang Acara, Bidang Perlengkapanm, Bidang Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi (PDD), Bidang Konsumsi. 6. Metode yang digunakan adalah Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP.) 7 Bahasa Pemrograman untuk pembuatan aplikasi ini adalah Bahasa Pemrograman Java. 8. Aplikasi ini hanya sebatas implementasi dari sebuah metode untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan dapat menjadi sebuah aplikasi pendukung untuk pengambilan keputusan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Mengimplementasikan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) untuk pemilihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kepanitiaan Pemilihan Mahasiswa (PEMILWA) 2013 PTIIK UB. 2. Mengetahui pengaruh dari perubahan matriks perbandingan kriteria berpasangan terhadap hasil akhir pemilihan panitia menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI AHP melibatkan prinsip-prinsip dekomposisi, perbandingan berpasangan, dan generasi prioritas vektor serta sintesis. Meskipun begitu AHP masih belum bisa mencerminkan gaya pemikiran manusia yang banyak dikembangkan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, skala AHP orisinal harus didekati dengan metode yang lain. Salah satu pendekatan yang patut dipertimbangkan adalah dengan menggunakan pendekatan logika fuzzy. [2] Dalam AHP judgement yang dilakukan oleh pengambilan keputusan atau pakar tidak bersifat deterministik, namun lebih merupakan persepsi yang linguistic. Pada Fuzzy AHP peniliaian (prefensi) pengambil keputusan yang mengandung uncertainty ini dimodelkan dengan menggunakan logika fuzzy. Informasi dalam Fuzzy AHP seperti halnya dengan AHP konvensional diperoleh dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan. [4] 2.1 Triangular Fuzzy Number terhadap skala AHP Crisp Pada penelitian ini, representasi fungsi yang digunakan adalah representasi fungsi segitiga atau Triangular Fuzzy Number (TFN). Berikut ini terdapat aturan-aturan-aturan operasi aritmatika TFN yang umum digunakan. Jika dimisalkan terdapat 2 TFN yaitu M1 (l1, m1, u1) dan M2 (l2, m2, u2). [2] M1 M2 = (l1 + l2, m1 + m2, u1 + u2) (2-1) M1 M2 = (l1 - l2, m1 - m2, u1 - u2) (2-2) M1 M2 = (l1.l2, m1 .m2, u1 .u2) (2-3) λ M2 = (λ. l2, λ. m2, λ. u2) (2-4) = (1/u1, 1/m1, 1/l1) (2-5) = (l1/u2, m1/m2, u2/l2) (2-6) Pada model AHP orisinil, pairwisse comparison menggunakan skala 1 sampai 9. Dengan menransformasi Triangular Fuzzy Number terhadap sekala AHP maka skala yang digunakan adalah seperti pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Fuzzifikasi Perbandingan Kepentingan antara Dua Kriteria Sumber : [2] Skala AHP Skala Fuzzy Invers Skala Fuzzy 1 1= (1,1,1) = jika diagonal (1,1,3) = selainnya (1/3, 1/1, 1/1) 3 3 = (1,3,5) (1/5, 1/3, 1/1) 5 5 = (3,5,7) (1/7, 1/5, 1/3) 7 7 = (5,7,9) (1/9, 1/7, 1/5)
  • 4. 4 9 9 = (7,9,9) (1/9, 1/9, 1/7) 2 4 6 8 2 = (1,2,4) 4 = (2,4,6) 6 = (4,6,8) 8 = (6,8,9) (1/4, 1/2, 1/1) (1/6, 1/4, 1/2) (1/8, 1/6, 1/4) (1/9, 1/8, 1/6) Skala fuzzifikasi perbandingan kepentingan antara dua kriteria pada tabel 2.1 dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Grafik Fuzzifikasi Skala AHP Sumber : [2] 2.2 Langkah Kerja F-AHP Adapun cara kerja F-AHP adalah : [6] 1. Membuat struktur hirarki masalah yang akan diselesaikan dan menentukan perbandingan matriks berpasangan antar kriteria dengan skala TFN. 2. Menentukan nilai sintesis fuzzy (Si) prioritas dengan rumus (2-7) dimana : (2-8) Sedangkan ( 2-9) dimana : M = objek (kriteria, subkriteria, atau alternatif), i = baris ke-i, j = kolom ke-j, l = nilai lower, m = nilai medium, u = nilai upper. 3. Menentukan nilai vektor (V) dan nilai ordinat defuzzifikasi (d’) Jika hasil yang diperoleh pada setiap matrik fuzzy, M2 ≥ M1 (M2= (l2,m2,u2) dan M2= (l1,m1,u1)) maka niai vektor dapat dirumuskan sebagai berikut : V(M2 ≥ M1) = sup[min(µM1(x), min(µM2(y)))] atau sama dengan grafik pada gambar Gambar 2.3 Grafik Nilai Vektor Sumber : [6] Jika hasil nilai fuzzy lebih besar dari k, Mi, (i=1,2,,k) maka nilai vektor dapat didefinisikan sebagai berikut : V( M ≥ M1, M2, ….., Mk) = V (M ≥ M1) dan V(M ≥ M2) dan V (M ≥ Mk) = min V(M ≥ Mi) (2-10) asumsikan bahwa d’(Ai) = min V (Si ≥ Sk) (2-11) untuk k = 1,2,…, n; k ≠ i, maka diperoleh nilai bobot vektor W’ = (d’(A1), d’(A2),…, d’(An))T (2-12) Dimana Ai = 1,2,…,n adalah vektor fuzzy (W) 4. Normalisasi nilai bobot vektor fuzzy (W) Setelah dilakukan normalisasi dari persamaan (2-12) maka nilai bobot vektor yang ternormalisasi adalah seperti rumus berikut : W (d(A1), d(A2),…, d(An),)T (2-13) III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN Bab ini membahas metode yang digunakan pada penelitian “Implementasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F- AHP) untuk Pemilihan Sumber Daya Manusia dalam Kepanitiaan Organisasi Mahasiswa” beserta menjelaskan terkait studi literatur, metode pengambilan data, perancangan sistem, implementasi, pengujian, dan pengambilan kesimpulan
  • 5. 5 dan saran. Untuk lebih jelas dalam memahami alur penelitian dan cara kerja sistem yang akan dibangun, dapat dilihat pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Sumber : Perancangan 3.1 Inferensi Data Basis pengetahuan yang digunakan dalam sistem ini adalah masukan nilai dari seleksi Calon Panitia PEMILWA 2013. Pemberian nilai berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) PTIIK. Adapun untuk penjelasan diuraikan sebagai berikut : 1. Bidang Kepanitiaan Tabel 3.1 Bidang Kepanitian PEMILWA 2013 Sumber : DPM PTIIK UB No. Bidang 1 Sekretariat 2 Acara 3 Perlengkapan 4 Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi (PDD) 5 Konsumsi 2. Kriteria Penilaian Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Sumber : DPM PTIIK UB No. Kriteria 1 Pengambilan Keputusan 2 Penyesuaian Diri 3 Komunikasi 4 Perencanaan dan Manajemen 5 Kerja Keras 6 Keuletan 7 Kooperatif 3. Nilai Kemampuan Tabel 3.3 Rentang Nilai untuk Kriteria Sumber : DPM PTIIK UB Interval Nilai Kriteria Poin 61 – 65 1 66 – 70 2 71 - 75 3 76 - 80 4 81 – 85 5 86 - 90 6 91- 95 7 96 – 100 8 3.2 Perhitungan Fuzzy AHP Pada subbab ini dijelaskan secara ringkas dan rinci terkait implementasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process beserta perhitungannya dengan menggunakan data yang telah diperoleh dari DPM PTIIK UB 2013. Data tersebut berisikan lima (5) bidang panitia, tujuh (7) kriteria penilaian, lima puluh enam (56) calon panitia, dan nilai yang dimiliki oleh masing-masing calon panitia. 1. Menyusun Hirarki Gambar 3.2 Struktur Hirarki AHP Sumber : Perancangan Lima bidang pada Struktur Panitia PEMILWA 2013 pk ep p d k o p m k k k u k o o Calon Panitia ke- 1 Calon Panitia ke- 2 Calon Panitia ke- n . . . . . . . . . . . . . . . . . . Mulai Selesai Studi Literatur Metode Pengambilan Data Analisis Kebutuhan Perancangan Implementasi Pengujian Pengambilan Kesimpulan dan Saran
  • 6. 6 2. Pembuatan Matriks Perbandingan Kriteria Berpasangan Setiap Bidang Matriks perbandingan berpasangan merupakan tahap untuk melakukan penentuan tingkat kepentingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. Perbandingan kriteria ini dilakukan terhadap semua kriteria tanpa terkecuali sehingga tujuh (7) kriteria dibandingkan satu sama lain Tabel 3.4 Matriks Perbandingan Kriteria Berpasangan Bidang Sekretariat Sumber : DPM PTIIK Kriteria K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K1 1 1 0.3 0.3 1 0.5 1 K2 1 1 1 1 1 3 2 K3 3 1 1 1 7 7 2 K4 3 1 1 1 4 4 2 K5 1 1 0.14 0.2 1 1 0.3 K6 2 0.3 0.14 0.2 1 1 0.5 K7 1 0.5 0.5 0.5 3 2 1 3. Transformasi Triangular Fuzzy Number (TFN) terhadap Skala AHP K K1 . . . . . . . K7 l m u . . . l m u l m u K 1 1 1 1 . . . 1 1 3 1 1 1 K 2 0. 3 1 1 . . . 1 2 4 0. 3 1 1 K 3 1 3 5 . . . 1 2 4 1 3 5 K 4 1 3 5 . . . 1 2 4 1 3 5 K 5 0. 3 1 1 . . . 0. 2 0. 3 1 0. 3 1 1 K 6 1 2 4 . . . 0. 25 0. 5 1 1 2 4 K 7 0. 3 1 1 . . . 1 1 1 0. 3 1 1 Total 43 .2 71 .6 11 9.4 4. Menghitung Nilai Sintesis Fuzzy Kriteria berikutnya adalah menghitung nilai sintesis fuzzy (SKi) masing-masing kriteria menggunakan Persamaan (2-7). dapat diambil contoh nilai pada tabel 3.5 bahwa sudah terdapat nilai total masing-masing l, m, u pada setiap barisnya dan nilai total masing-masing l, m, u pada kolom l, m, u. Tabel 3.6 Nilai Sintesis Fuzzy (SKi) Bidang Sekretariat Sumber : Perancangan 5. Menghitung Nilai Vektor (V), Nilai Ordinat Defuzzyfikasi (d’), dan Bobot Global (GWi) Kriteria 1. Kriteria 1 (K1) VSK1 ≥ V(SK2, SK3, SK4, SK5, SK6, SK7) Berdasarkan Persamaan (2-10) maka kita membandingkan nilai M2 dengan M1 sesuai pada tabel 3.14. nilai m2 ≤ m1 pada VSK1 ≥ V(SK2) sehingga nilai menggunakan sehingga menggunakan rumus . SK1 = 7.0000 119.4000 , 11.0000 71.6180 , 23.0000 43.270 SK2 = 6.3333 119.4000 , 10.0000 71.6180 , 20.0000 43.270 SK3 = 5.5000 119.4000 , 9.0000 71.6180 , 18.0000 43.270 SK4 = 3.1833 119.4000 , 4.5000 71.6180 , 9.0000 43.270 SK5 = 4.7500 119.4000 , 7.5000 71.6180 , 15.0000 43.270 SK6 = 4.1667 119.4000 , 10.0000 71.6180 , 15.0000 43.270 SK7 = 2.8667 119.4000 , 6.3333 71.6180 , 7.0000 43.270 = (0.0389, 0.0721, 0.3004) = (0.0530, 0.1396, 0.4622) = (0.1200, 0.3072, 0.7395) = (0.0642, 0.2234, 0.5547) = (0.0263, 0.0660, 0.1780) = (0.0256, 0.0730, 0.2011) = (0.0342, 0.1187, 0.3235) Tabel 3.5 Transformasi TFN Terhadap Skala AHP Bidang Sekretariat Sumber : Perancangan
  • 7. 7 Perhitungan ini dilakukan sampai SK7. V(SK1 ≥ SK2) = __________0.0530 – 0.3004_________ ((0.0721 – 0.3004) – (0.1396 – 0.4622)) 0.7857; V(SK1 ≥ SK3) = 0.4342; V(SK1 ≥ SK4) = 0.6096; V(SK1 ≥ SK5) = 1; V(SK1 ≥ SK6) = 0.9970; V(SK1 ≥ SK7) = 0.8512; Sehingga diperoleh nilai ordinat defuzzifikasi (d’(VSK1)) sebagai berikut : d’(VSK1)= min(0.7875, 0.4342, 0.6096, 1, 0.9970, 0.8512) = 0.4342 perhitungan tersebut terus dilakukan terhadap semua kriteria Dari hasil perhitugan nilai vektor (V), nilai ordinat defuzzifikasi, dan nilai bobot global (GW) disetiap bidang dapat dilakukan perankingan kriteria setiap bidang dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.7 Nilai Vektor (v) dan Defuzzifikasi (d’) Bidang Sekretariat Sumber : Perancangan d’(SKi) Tota lSK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 SK 6 SK 7 VSK i 1.0 0 1.1 8 1.5 0 1.4 1 0.9 5 1.0 0 1.1 9 0.7 8 1.0 0 1.3 2 1.2 0 0.6 2 0.6 8 0.9 2 0.4 3 0.6 7 1.0 0 0.8 3 0.1 9 0.2 5 0.5 1 0.6 0 0.8 2 1.1 4 1.0 0 0.4 1 0.4 7 0.7 1 1.0 2 1.2 0 1.5 1 1.4 2 1.0 0 1.0 4 1.2 1 0.9 9 1.1 8 1.4 8 1.3 9 0.9 5 1.0 0 1.1 8 0.8 5 1.0 5 1.3 6 1.2 5 0.7 3 0.7 8 1.0 0 W’ 0.4 3 0.6 7 1.0 0 0.8 3 0.1 9 0.2 5 0.5 1 3.91 GWk i 0.1 1 0.1 7 0.2 5 0.2 1 0.0 4 0.0 6 0.1 3 1.00 Setelah itu melakukan perankingan bobot global kriteria pada semua bidang, namun salah satu nya seperti bidang sekretariat Tabel 3.8 Perankingan Kriteria Bidang Sekretariat Sumber : Perancangan Kriteria Nama GW Ranking 4 Perencanaan dan 0.2142 1 Manajemen 2 Penyesuaian Diri 0.1715 2 7 Kooperatif 0.1326 3 3 Komunikasi 0.1255 4 1 Pengambilan Keputusan 0.1110 5 6 Keuletan 0.0657 6 5 Kerja Keras 0.0495 7 Setelah melakukan perankingan bobot global kriteria disetiap bidang, perankingan bobot global alternatif disetiap alternatif dilakukan dengan menggunakan cara yang sama seperti diatas. Setelah menghitung dan mendapatkan bobot global, dilakukan perhitungan score masing-masing alternatif di lima bidang, salah satu bidang, yaitu bidang sekretariat. Dapat dilihat pada tabel 3.9 Tabel 3.9 Ranking Alternatif Bidang Sekretariat Sumber : Perancangan Urutan Alternatif Bobot Calon Panitia 1 21 0.02567 2 5 0.02443 3 11 0.02409 . . . . . . . . . . . . . 54 7 0.01188 55 47 0.01167 56 51 0.01118 3.3 Pemilihan Panitia Berdasarkan Piliahn dan Score Setelah mendapatkan score setiap altenratif, langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan panitia berdasarkan pilihan panitia dan score. Adapun cara tersebut adalah : 1. Melakukan perhitungan pilihan pertama pada data alternatif Pada tahapan ini dilakukan perhitungan banyak pilihan bidang pada pilihan pertama yang dipilih oleh semua alternatif. Kemudian dapat diketahui banyak bidang yang dipilih, dapat dilihat pada tabel 3.10
  • 8. 8 Tabel 3.10 Jumlah Minat Pilihan Pertama Sumber : Perancangan Id Bidang Bidang Banyak Pilihan Pertama 1 Sekretariat 4 2 Acara 21 3 Perlengkapan 14 4 PDD 5 5 Konsumsi 12 2. Melakukan pengurutan banyak minat bidang dari terbesar ke terkecil Setelah mengetahui jumlah peminat bidang pada pilihan pertama, selanjutnya adalah mengurutkan dari banyak minat bidang dari terbesar ke terkecil. Tahapan ini berfungsi untuk menentukan awal pengurutan dan pemilihan panitia. Tabel 3.11 Pengurutan Banyak Minat Bidang Sumber : Perancangan Id Bidang Bidang Banyak Pilihan Pertama 2 Acara 21 3 Perlengkapan 14 5 Konsumsi 12 4 PDD 5 1 Sekretariat 4 3. Menghapus alternatif yang tidak memiliki pilihan pertama sesuai dengan bidang yang dicari Pada perhitungan ini bidang acara adalah bidang pertama yang dilakukan pemilihan panitia karena bidang yang paling banyak dipilih oleh alternatif. Tabel 3.12 Alternatif Bidang Acara Sumber : Perancangan Id Bidang Alternatif Pil. ke-1 Pil. ke-2 Score 2 A21 2 0 0.02503 2 A11 2 3 0.02402 . . . . . . . . . . . . . . . 2 A20 2 1 0.01802 2 A27 4 2 0.01802 Kemudian menghapus alternatif pada bidang acara yang pilihan pertama bukan bidang acara (bidang dua). Setelah melakukan penyeleksian pilihan pertama dan menghapus yang tidak sesuai, langkah selanjutnya adalah mengambil tujuh (7) alternatif terbaik sehingga didapatkan alternatif pada tabel 3.13 Tabel 3.13 Alternatif Terpilih Bidang Acara Sumber : Perancangan Alternatif Score A21 0.02503 A11 0.02402 A9 0.02402 A5 0.02302 A15 0.02202 A12 0.02102 A16 0.02102 4. Menghapus Alternatif di Bidang Lain Menghapus alternatif di bidang lain disini memiliki arti bahwa alternatif yang sudah terpilih menjadi panitia di bidang acara, alternatif tersebut dihapus di bidang lain sehingga alternatif tersebut sudah tidak menjadi bagian alternatif yang dipilih di bidang lain. 5. Melakukan Langkah Satu sampai Empat Berdasarkan tabel 3.11 bidang acara adalah bidang pertama yang dilakukan pemilihan dan pengurutan alternatif menggunakan langkah satu hingga empat. Setelah melakukan pemilihan alternatif pada bidang acara, dilakukan pemilihan alternatif bidang perlengkapan dan diikuti bidang berikutnya. Tabel 3.14 Alternatif Terpilih Bidang Perlengkapan Sumber : Perancangan Alternatif Score A55 0.02229 A39 0.02128 A40 0.02128 A41 0.02128 A38 0.02026 A30 0.01824 A34 0.01722 IV IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas implementasi perangat lunak yang telah dibuat berdasarkan analisis kebutuhan, perancangan sistem, dan perancangan proses pada bab sebelumnya. Adapun hal-
  • 9. 9 hal yang terlibat pada bab ini adalah spesifikasi sistem, implementasi program, implementasi antarmuka, dan implementasi uji coba. 1. Implementasi Program Implementasi program merupakan tahapan untuk menjelaskan berbagai proses yang ada pada program. Pada implementasi program terdapat dua implementasi utama yaitu perhitungan Consistency Ratio (CR), Perhitungan F-AHP, serta pengurutan dan pemilihan panitia. Tabel 4.1 Menu dan Class Program Sumber : Implementasi No . Menu Class Keterangan 1 Calon Panitia calonPan itiaFrame .java Menu ini adalah menu untuk melakukan penyimpanan, pengubahan, dan penghapusan data alternatif yaitu Calon Panitia PEMILWA 2103. Pada menu terdapat Class dan method yang menjalankan fungsi menyimpan, mengubah, dan menghapus data. 2 Perhit ungan AHP ahpFram e.java Menu ini adalah menu untuk melakukan perhitungan Consistemcy Ratio setiap matriks perbandingan berpasangan disetiap bidang. 3 Perhit ungan Fuzzy AHP fahpFra me.java Menu ini adalah menu untuk melakukan perhitungan data menggunakan Algoritma Fuzzy AHP. Perhitungan dilakukan terhadap kriteria dan alternatif. 4 Lapor an Akhir Laporan.j ava Menu ini adalah menu untuk melakukan perhitungan akhir yaitu perhitungan score serta perankingan calon panitia disetiap bidang. 5 Pengat uran pengatur anFrame. java Menu ini adalah menu untuk melakukan penyimpnanan, pengubahan, dan penghapusaan bidang dan kriteria Selain itu memiliki fungsi untuk pembuatan matriks perbandingan berpasangan. 2. Implementasi Antarmuka 1. Antarmuka Calon Panitia Implementasi antarmuka merupakan implementasi untuk mengetahui cara kerja aplikasi menggunakan interface atau antarmuka yang sudah dibuat. Pada implementasi ini terdapat antarmuka untuk mengolah data alternatif, martiks perbandingan berpasangan, perhitungan AHP dan F- AHP, serta laporan akhir. Gambar 4.1 Tab Data Calon Panitia Sumber : Implementasi Gambar 4.2 Tabel Calon Panitia Sumber : Implementasi 2. Antarmuka Fuzzy AHP Perhitungan Fuzzy AHP merupakan perhitungan utama pada penelitian ini. Pada submenu ini terdapat tabel yang
  • 10. 10 menampilkan nilai transformasi TFN terhadap skala AHP dapat dilihat pada gambar 4.3. Nilai fuzzy inilah yang menjadi nilai utama untuk perhitungan bobot global alternatif. Gambar 4.3 Submenu Perhitungan Fuzzy AHP Alternatif Sumber : Implementasi Gambar 4.4 Tabel Transformasi TFN Terhadap Skala AHP Alternatif Sumber : Implementasi 3. Antarmuka Laporan Akhir Proses perhitungan score dilakukan dengan cara mengalikan nilai bobot global alternatif disetiap kriteria dengan bobot global kriteria disetiap bidang. Sehingga dapat disimpulkan setiap alternatif memiliki nilai bobot global sebanyak tujuh dan nilai bobot global kriteria sebanyak lima. Didapatkan score alternatif disetiap bidang seperti pada gambar 4.6 Gambar 4.5 Tabel Pengurutan Alternatif Setiap Bidang Sumber : Implementasi Gambar 4.6 Pengurutan dan Pemilihan Panitia Setiap Bidang Sumber : Implementasi V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini dilakuakn pengujian sebanyak tiga pengujian, antara lain pengujian akurasi terhadap perhitungan manual, pengujian akurasi terhadap seleksi Panitia PEMILWA 2013. 5.1 Pengujian Terhadap Perhitungan Manual Pengujian ini memiliki maksud umum yaitu untuk mengetahui kecocokan hasil dari kedua perhitungan disetiap tahapan perhitungan yang ada. Hasil pengujian terhadap pengujian manual menghasilkan nilai yang memiliki nilai sama dan kongruen, nilai sama adalah nilai yang sama persis, sedangkan nilai kongruen adalah dua nilai yang mendekati sama atau mendekati kemiripan. 1. Nilai Total Transformasi TFN terhadap Skala AHP Tabel 5.1 Pengujian Nilai Total TFN Sumber : Pengujian dan Analisis TFN Perhitungan Manual Pehitungan Sistem Keterangan l 43.2700 43.269 Kongruen m 71.6180 71.618 Kongruen u 119.4000 119.4 Kongruen 2. Nilai Ordinat Defuzzyifikasi (d’) Tabel 5.2 Pengujian Nilai Ordinat Defuzzyfikasi (d’) Sumber : Pengujian dan Analisis Kriteria Perhitungan Manual Pehitungan Sistem Keterangan K1 0.43 0.434 Kongruen K2 0.67 0.672 Kongruen K3 1 1 Sama K4 0.84 0.838 Kongruen K5 0.19 0.194 Kongruen K6 0.26 0.257 Kongruen K7 0.52 0.52 Sama
  • 11. 11 5.2 Pengujian Metode F-AHP Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil akhir pengurutan alternatif menggunakan Metode F-AHP. Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa setiap alternatif menempati urutan yang berbeda disetiap bidang. Namun ada juga alternatif yang menempati urutan yang sama pada beberapa bidang. Seperti A01 pada bidang sekretariat menempati urutan ke-16 sedangkan pada bidang acara menempati urutan ke-17. Namun pada bidang PPD menempati posisi yang sama seperti bidang sekretariat. Tabel 5.3 Hasil Perankingan Alternatif Sumber : Pengujian dan Analisis Altern atif Sekreta riat Aca ra Perlengk apan PD D Konsu msi A01 16 17 8 16 17 A02 26 23 26 21 23 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A55 24 26 11 10 11 A56 36 34 29 25 34 5.3 Pengujian Akurasi Terhadap Seleksi Panitia PEMILWA 2013 Perhitungan akurasi dilakukan disetiap bidang dan dilakukan secara keseluruhan. Rumus perhitungan akurasi yang digunakan dapat dilihat pada Persamaan (5-1). Akurasi (%) = Banyak data tidak cocok Banyak data keseluruhan x 100 (5-1) Data tidak cocok pada tabel-tabel dibawah ditandai dengan warna orange. Adapun hasil pemilihan panitia oleh sistem dan hasil pemilihan panitia oleh PEMILWA 2013 disajikan perbidang sebagai berikut : 1. Bidang Sekretariat Tabel 5.4 Uji Akurasi Bidang Sekretariat Sumber : Pengujian dan Analisis Sistem PEMILWA 2013 Kecocokan Score Alternatif Alternatif 0.02113 A1 A1 Cocok 0.02113 A4 A4 Cocok 0.01911 A2 A2 Cocok 0.01509 A3 A56 Tidak Cocok 0.01610 A52 A52 Cocok Hasil pemilihan oleh sistem terdapat satu alternatif yang tidak cocok, akurasi pada bidang sekretariat adalah 80%. 2. Bidang Acara Tabel 5.5 Uji Akurasi Bidang Acara Sumber : Pengujian dan Analisis Sistem Lapangan Kecocokan Score Alternatif Alternatif 0.02503 A21 A21 Cocok 0.02402 A11 A11 Cocok 0.02402 A 9 A9 Cocok 0.02302 A5 A5 Cocok 0.02202 A15 A15 Cocok 0.02102 A12 A12 Cocok 0.02102 A16 A20 Tidak Cocok Hasil pemilihan oleh sistem terdapat satu alternatif yang tidak cocok, akurasi pada bidang sekretariat adalah 85.71%. 3. Bidang Perlengkapan Tabel 5.6 Uji Akurasi Bidang Perlengkapan Sumber : Pengujian dan Analisis Sistem Lapangan Kecocokan Score Alternatif Alternatif 0.02229 A55 A55 Cocok 0.02128 A39 A39 Cocok 0.02128 A40 A40 Cocok 0.02128 A41 A41 Cocok 0.02026 A38 A38 Cocok 0.01824 A30 A31 Tidak Cocok 0.01722 A34 A34 Cocok 0.01621 A37 A37 Cocok 0.01418 A42 A43 Tidak Cocok Hasil pemilihan oleh sistem terdapat dua alternatif yang tidak cocok, akurasi pada bidang sekretariat adalah 77.77%. 4. Bidang PDD Tabel 5.7 Uji Akurasi Bidang PDD Sumber : Pengujian dan Analisis Sistem Lapangan Kecocokan Score Alternatif Alternatif 0.02153 A28 A28 Cocok 0.01957 A26 A26 Cocok 0.01859 A27 A27 Cocok 0.01761 A25 A25 Cocok 0.01370 A24 A24 Cocok 0.01859 A19 A30 Tidak Cocok
  • 12. 12 Hasil pemilihan oleh sistem terdapat satu alternatif yang tidak cocok, akurasi pada bidang sekretariat adalah 83.33%. 5. Bidang Konsumsi Tabel 5.8 Uji Akurasi Bidang Konsumsi Sumber : Pengujian dan Analisis Sistem Lapangan Kecocokan Score Alternatif Alternatif 0.02273 A44 A44 Cocok 0.02174 A48 A48 Cocok 0.02174 A50 A50 Cocok 0.01976 A46 A54 Tidak Cocok 0.01877 A53 A53 Cocok Hasil pemilihan panitia oleh sistem dengan pemilihan oleh PEMILWA 2013 memiliki perbedaan data tidak cocok, akurasi keberhasilan sebesar 89.28%. Pada Bidang Sekretariat memiliki satu data tidak cocok dan memiliki persentase akurasi 80%, Bidang Acara memiliki satu data tidak cocok dan memiliki persentase akurasi 85.71%, Bidang Perlengkapan memiliki dua data tidak cocok dan memiliki persentase akurasi 77.77%, Bidang PDD memiliki satu data tidak cocok dan memiliki persentase akurasi 83.33%, Bidang Konsumsi memiliki satu data tidak cocok dan memiliki persentase akurasi 80%. Setelah menghitung akurasi setiap bidang, maka perhitungan akurasi secara keeluruhan dilakukan. Pada pengujian akurasi keseluruhan didapatkan enam data tidak cocok dengan persentase akurasi 89.28%. 5.4 Pengujian Matriks Perbandingan Kriteria Berpasangan Pengujian matriks perbandingan kriteria berpasangan merupakan pengujian untuk mengetahui sensitifitas dari perubahan matriks terhadap hasil pemilihan Panitia PEMILWA 2013. Matriks perbandingan itu sendiri adalah matriks yang berisikan nilai intensitas kepentingan antarkriteria disetiap bidang Tabel 5.9 Jumlah Data Tidak Cocok Sumber : Pengujian dan Analisis Akurasi Penguj ian Asli Penguj ian ke-1 Penguj ian ke-2 Penguj ian ke-3 Sekretari 1 1 1 2 at Acara 1 2 0 1 Perlengk apan 2 1 2 1 PDD 1 1 1 1 Konsums i 1 1 1 1 Total 6 6 5 6 Akurasi 89.28% 89.28% 91.07% 89.28% Selain pengujian akurasi terhadap hasil asli dilapangan. Pengubahan matriks perbandingan kriteria berpasangan merupakan salah satu untuk mengetahui sensitifitas matriks tersebut. Pengujian pengubahan matriks dilakukan sebanyak tiga kali untuk mengetahui hasil pemilihan panitia oleh sistem. Dari tiga pengujian matriks perbandingan masing-masing memiliki banyak data salah dan akurasi keberhasilan. Pada pengujian pertama terdapat enam data tidak cocok dengan akurasi 89.28%, pengujian kedua terdapat lima data tidak cocok dengan akurasi 91.07%, dan pengujian ketiga terdapat enam data tidak cocok dengan akurasi 89.28%. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perubahan matriks perbandingan kriteria berpasangan. Gambar 5.1 Grafik Perubahan Akurasi Sumber : Pengujian dan Analisis VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari setiap proses penelitian pada Implementasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process untuk Pemilihan Sumber Daya Manusia dalam Kepanitiaan Organisasi Mahasiswa didapatkan ksesimpulan seperti berikut :
  • 13. 13 1. Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) dapat diimplementasikan untuk menyelesaikan kasus pemilihan Panitia PEMILWA 2013 PTIIK UB. 2. Nilai perubahan Consistency Ratio (CR) hanya berpengaruh terhadap status matriks perbandingan kriteria berpasangan yaitu diterima atau ditolak. Karena nilai CR adalah sebatas parameter penentu untuk menentukan status matriks perbandingan berpasangan. 3. Secara mendasar Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) melakukan pemilihan Panitia PEMILWA 2013 hanya sebatas perankingan berdasarkan score alternatif disetiap bidang sehingga tidak dapat melakukan pemilahan dan pemilihan panitia sesuai dengan kebutuhan DPM PTIIK UB. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan metode tambahan berupa metode perhitungan jumlah peminat disetiap bidang dan penyaringan alternatif berdasarkan jumlah panitia yang dibutuhkan dengan mengacu kepada hasil perankingan yang telah dihasilkan oleh Metode F-AHP. 4. Berdasarkan penambahan metode pemilahan dan pemilihan Panitia PEMILWA 2013 terhadap penelitian ini yang menggunakan Metode F-AHP, diperoleh hasil pemilihan panitia dengan kemiripan sebesar 89.28%. 5. Pada pengujian ke-2 memiliki tingkat kemiripan terbaik yaitu 91.07%. Hal ini menunjukan pada pengujian ke-2 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kemiripan adalah peningkatkan nilai intensitas kepentingan antarkriteria. Selain faktor tersebut terdapat faktor lain yang mempengaruhi, yaitu penambahan metode baru pemilahan dan pemilihan panitia karena proses pemilahan dan pemilihan panitia menggunakan proses penyaringan pilihan bidang yang pertama dan pilihan bidang yang kedua namun tetap mengacu kepada hasil perankingan yang telah dihasilkan oleh Metode F-AHP. 6.2 Saran Terdapat beberapa saran diperlukan untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan penelitian pemilihan sumber daya manusia, baik saran untuk pengembangan sistem maupun dari proses implementasi. Adapun saran-saran tersebut antara lain : 1. Perlu penambahan algoritma optimasi seperti algorirma evolusi untuk pembentukkan matriks perbandingan kriteria berpasangan untuk menghitung Consistency Ratio (CR) dengan nilai terkecil. 2. Perlu penambahan fitur yang lebih dinamis pada aplikasi agar lebih bisa mengakomodasi kebutuhan dan keinginan user yang dinamis pula. 3. Perlu perhitungan statistik untuk melengkapi proses pengujian dan analisis hasil pemilihan panitia oleh sistem 4. Perlu pengamatan, pembahasan, dan pengupasan lebih dalam tentang karakter hubungan antara matriks perbandingan kriteria berpasangan dengan hasil pemilihan Panitia PEMILWA 2013. Daftar Pustaka [1] Amborowati, Armadyah, 2007, “Sistem Penduung Keputusan Penilaian Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja (Studi Kasus pada STMIK AMIKOM Yogyakarta)”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, hal. D-5-D-9. [2] Anshori, Y., 2012, “Pendekatan Triangular Fuzzy Number dalam Metode Analytic Hierarchy Process”, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 1, No. 1, hal. 126-135. [3] Gomes, Faustino Cordoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, Penerbit Andi, Yogyakarta. [4] Hetharia, D., 2009, “Penerapan Fuzzy Analytical Hierarchy Process dalam Metode Multi Attribute Failure Mode Anaylisis untuk Mengidentifikasi Penyebab Kegagalan Potensial pada Proses
  • 14. 14 Produksi”, Jurnal TI, Vol. 4, No. 2, hal. 106-113. [5] Ivancevich, J. M., Konopaske, R., Matteson, M. T., 2005, Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jilid 2, Edisi 7, Penerbit Erlangga, Jakarta. [6] Jasril, Haerani, E., Afrianty, I., 2011, “Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Fuzzy AHP (F-AHP)”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, hal. F-36-F-43. [7] Kong, Feng, Liu, Hongyan, 2005, “Applying Fuzzy Analytical Hierarchy Process to Evaluate Success Factors of E-Commerce”, International Journal of Information and System Sciences, Vol. 1, No. 3-4, hal. 406-412. [8] Kusumadewi, S., Purnomo, H., 2010, Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Edisi 2, Graha Ilmu, Yogyakarta. [9] Maharrani, Ratih H., Syukur A., P, Tyas C., 2010, “Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Penerimaan Karyawan pada PT. Pasir Besi Indonesia”, Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 6, No. 1, hal. 102-114. [10] Mondy, R. Wayne., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Edisi 10, Penerbit Erlangga, Jakarta. [11] Nasibu, Iskandar Z., 2009, “Penerapan Metode AHP dalam Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Karyawan Menggunakan Aplikasi Expert Choice”, Jurnal Pelangi Ilmu, Vol. 2, No. 5, hal. 180-193. [12] Noe, Raymond A., Hollenbeck, John R., Gerhart B., Wright, Patrick M., 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing, Buku 1, Edisi 6, Penerbit Salemba Empat. Jakarta. [13] Rivai, Veithzal. 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. [14] Tang, Yu-Cheng, Beynon, M. J., 2005, “Application and Development of a Fuzzy Analytical Hierarchy Process within a Capital Investment Study”, Journal of Economics and Management, Vol. 1, No. 2, hal. 207-230. [15] Winardi, J., 2004, Manajemen Perilaku Organisasi, Prenada Media, Jakarta Timur.