Ringkasan dari dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas konsep sehat, sakit, dan penyakit dalam perspektif agama Islam; (2) Menurut agama Islam, sehat dan sakit merupakan takdir dari Allah SWT dan sakit dapat menghapus dosa manusia; (3) Al-Quran menyebutkan konsep penyembuhan (syifa') dan dinyatakan sebagai obat yang menyembuhkan.
1. Dr. H. Hefniy Razaq
07 agustus 2020
Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit
menurut agama
2. PEMAHAMAN TENTANG KONSEP SEHAT, SAKIT DAN
PENYAKIT MENURUT AGAMA
Sehat dan sakit merupakan suatu
peristiwa dan keadaan yang selalu
menyertai hidup manusia sejak zaman
Nabi Adam a.s. kita memahami apapun
yang menimpa manusia adalah takdir dari
Allah SWT, sehat dan sakitpun
merupakan suatu takdir dari Allah SWT
3. Kata sehat merupakan
Indonesianisasi dari bahasa
Arab “ash-shihhah” yang
berarti sembuh, sehat, selamat
dari cela, nyata, benar, dan
sesuai dengan kenyataan
Definisi sehat dikemukakan oleh WHO
mengandung karakteristik yaitu:
Mereflekasikan perhatian pada individu
sebagai manusia
Memandang sehat dalam konteks
lingkungan internal dan eksternal
Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif
dan produktif
Sedangkan batasan sehat menurut
Undang-undang Kesehatan meliputi fisik
(badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi.
Sehat fisik yang dimaksud disini adalah
tidak merasa sakit dan memang secara
klinis tidak sakit, semua organ tubuh
normal dan berfungsi normal dan tidak
ada gangguan fungsi tubuh.
4. Sakit dalam pandangan
Islam bukanlah suatu
kondisi yang hina atau
memalukan melainkan
kedudukan mulia bagi
seorang hamba karena
dengan mengalami sakit
seorang hamba akan
diingatkan untuk selalu
bersyukur
sakit adalah cara Tuhan
untuk menghapus dosa
manusia, hal dijelaskan
dalam salah satu hadits
yang diriwayatkan oleh Al
Bukhari yang artinya
“Tidak ada yang menimpa
seorang muslim
kepenatan, sakit yang
berkesinambungan
(kronis), kebimbangan,
kesedihan, penderitaan,
kesusahan, sampai pun
duri yang ia tertusuk
karenanya, kecuali dengan
itu Allah menghapus
dosanya”
Penyakit ialah istilah medis
yang digambarkan sebagai
gangguan dalam fungsi tubuh
yang menghasilkan
kekurangan kapasitas. Penyakit
terjadi ketika keseimbangan
dalam tubuh tidak dapat
dipertahankan
5. “(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakanku, maka Dialah yang memberi
petunjuk kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum
kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan
yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkanku (kembali).
Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari
kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’ 26: 78-82).
Konsep sehat dan sakit dalam islam merupakan konsep yang bersumber dari
pandangan Al-quran dan hadits, berikut salah satu ayat Al-quran yang
menjelaskan hal tersebut :
َوُهَف يِنَقَلَخ ِيذَّلا
ِِيندْهَي
يِنُمِعْطُي َوُه ِيذَّلاَو
ِينِقْسَيَو
َوُهَف ُتْض ِ
رَم اَذِإَو
ِينِفْشَي
َّمُث يِنُتيِمُي ِيذَّلاَو
ِينِيْحُي
ِِينالد َم ْوَي يِتَئيِطَخ يِل َرِفْغَي نَأ ُعَمْطَأ ِيذَّلاَو
6. Di dalam Al-Quran menyebutkan
perkataan syifa’ berarti sembuh (dari sakit),
dan pengobatan (menuju kesembuhan dari
keadaan sakit). Kata syifa’ disebut dalam
Al-Quran dimana disebutkan bahwa
disamping sebagai petunjuk Al-Quran juga
dinyatakan sebagai obat yang
menyembuhkan.
7. FIRMAN ALLAH DI DALAM QS. AL-ISRAA’ 17: 82.
Artinya : “Dan kami turunkan dari Al-Quran
suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qu’ran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian”
ٌةَمْحَر َو ٌءٓاَفِّش َوُه اَم ِّانَء ْرُقْٱل َنِّم ُل ِّ
َزنُن َو
ٱ ُدي ِّ
زَي َ
َل َو ۙ َينِّنِّمْؤُمْلِّل
ا
َلِّإ َينِّمِّلَّٰالظ
َسَخ
اًار
8. MANAJEMEN MENGHADAPI
RESPON SAKIT DAN PENYAKIT
Simpati ; salah satu proses kejiwaan yang pada intinya adalah “Adanya
keinginan untuk memahami pihak lain/ dalam kaitannya dengan hal ini yaitu
“Pasien”
Empati ; jika pada proses simpati hanya adanya keinginan untuk
memahami pasien, dalam Empati perawat turut merasakan emosional orang
lain (Pasien)
Penguatan ; dipandang sebagai pemberian sumber kebijakan,
pengetahuan, dan keberanian bagi penerima (Pasien), termasuk memberi suatu
pengetahuan tentang ke-Tuhanan/ Agama yang tertuang dalam kitab suci
tertentu dan dalam konteks terkait yang dideritanya (Pasien), serta memberi
motivasi-motivasi yang membangkitkan rasa keberanian pasien
9. KONSISTENSI DALAM BERIBADAH DALAM BERBAGAI
KONDISI SAKIT
Seorang Muslim mempunyai kepribadian konsisten, tak pernah
goyah karena badai
kehidupan. Berlandaskan akidah yang benar, ia tak mudah goyah
karena bencana dan kejadian apa pun. Akidahnya tetap, karena
kekuatan, konsistensi, serta keyakinannya yang tidak goyah.
Karena itulah, kita melihat seorang Muslim yang benar
akidahnya, dalam setiap keadaan, pekerjaan, serta perkataannya,
selalu konsisten
10. BEBERAPA KERINGANAN ( RUKHSOH ) BAGI ORANG
YANG SAKIT
Diperbolehkan tayamum
Tayamum diperbolehkan bagi orang yang sakit dan tidak boleh terkena air atau apa bila
terkena air akan bertambah parah sakitnya atau mengundur proses penyembuhan,
tayamum ini dilakukan tidak hanya sebagai pengganti wudhu tapi juga sebagai pengganti
dari pada mandi besar