Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan penilaian berbasis HOTS. Terdapat penjelasan mengenai model-model pembelajaran yang mendukung pembentukan HOTS seperti discovery learning, problem-based learning, dan project-based learning. Juga diuraikan tahapan-tahapan penyusunan soal HOTS mulai dari menganalisis kompetensi dasar, menyusun kisi-kisi soal, hing
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk Ujian Nasional tahun 2019 di Kota Bekasi. Dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum, materi esensial, contoh soal HOTS, dan langkah-langkah penyusunan soal HOTS."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), mulai dari penjelasan tentang HOTS, langkah-langkah penulisan soal HOTS, serta contoh format kartu soal HOTS.
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxsribudika
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS untuk mendukung kurikulum 2013, meliputi penjelasan konsep HOTS, proses penyusunan soal HOTS, dan format kisi-kisi serta contoh kartu soal HOTS.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan penilaian berbasis HOTS. Terdapat penjelasan mengenai model-model pembelajaran yang mendukung pembentukan HOTS seperti discovery learning, problem-based learning, dan project-based learning. Juga diuraikan tahapan-tahapan penyusunan soal HOTS mulai dari menganalisis kompetensi dasar, menyusun kisi-kisi soal, hing
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk Ujian Nasional tahun 2019 di Kota Bekasi. Dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum, materi esensial, contoh soal HOTS, dan langkah-langkah penyusunan soal HOTS."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), mulai dari penjelasan tentang HOTS, langkah-langkah penulisan soal HOTS, serta contoh format kartu soal HOTS.
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxsribudika
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS untuk mendukung kurikulum 2013, meliputi penjelasan konsep HOTS, proses penyusunan soal HOTS, dan format kisi-kisi serta contoh kartu soal HOTS.
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar mengupayakan peningkatan pemahaman dan keterampilan guru SD dalam menyusun soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk mendukung Kurikulum 2013. Dokumen ini membahas konsep penyusunan soal HOTS dan contoh soal berdasarkan tingkat kognitif siswa.
Sistem Informasi Raport Online Berbasis Web Pada SMA Negeri Budi Luhur Samarinda
Ringkasan dokumen tersebut membahas tentang perancangan sistem informasi raport online berbasis web pada SMA Negeri Budi Luhur Samarinda. Dokumen tersebut membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, perancangan database, tampilan sistem, dan pengujian sistem.
Workshop Paralel Desain Pembelajaran Berbasis HOTS: Mapping Problem dan Kebut...Sparisoma Viridi
Presentasi ini membahas tentang reformasi dan inovasi pendidikan berbasis keterampilan abad ke-21 dengan fokus pada berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS). Slide menjelaskan pengertian HOTS, contoh soal HOTS, dan diskusi tentang pembuatan soal HOTS untuk mengukur pemahaman siswa pada berbagai tingkat kognitif.
1. Dokumen tersebut membincangkan program i-THINK yang bertujuan untuk mempertingkatkan kemahiran berfikir aras tinggi murid di Malaysia melalui penggunaan pelbagai alat berfikir dan teknik pengajaran.
2. Ia juga menjelaskan konsep dan definisi berkaitan kemahiran berfikir aras tinggi serta pelaksanaan program i-THINK di sekolah-sekolah termasuk latihan kepada guru dan penilaian program.
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Tantangan utama Indonesia adalah meningkatkan daya saing dalam bidang iptek dan inovasi serta mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan baru seperti berpikir komputasional, pemecahan masalah, dan kerja sama. Guru perlu memodernisasi pengajaran dengan mengintegrasikan literasi digital, berpikir tingkat tinggi, serta pembelajaran berbasis proyek untuk men
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang sistem pembayaran dan alat pembayaran di Indonesia. Modul ini memberikan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep sistem pembayaran dan alat pembayaran serta hubungan antara keduanya. Peserta didik akan belajar secara kolaboratif menggunakan metode problem based learning untuk menyusun peta konsep sistem pembayaran dan alat pembayaran di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi yang diharapkan dari guru setelah mengikuti pelatihan menyusun soal HOTS, yaitu meningkatnya pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun butir soal HOTS. Dokumen ini juga menjelaskan tentang level kognitif menurut Bloom, proses kognitif Bloom, HOTS dan MOTS, karakteristik instrumen untuk mengukur HOTS, serta langkah-langkah menyusun soal
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptxNatiqohNurkhasanah
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptx
Tingginya literasi dan numerasi masyarakat mempengaruhi secara signifikan kemajuan suatu Bangsa. Literasi sains masyarakat mempengaruhi secara positif kualitas pembangunan ekonomi , demokrasi, budaya dan kualitas kepribadian seseorang
Hal tersebut disadari betul oleh negara-negara maju sehingga pencapaian literasi sains siswa menjadi tujuan utama pendidikan sains. Negara memiliki kewajiban untuk menyediakan orang-orang muda yang memilih karier dalam sains dan teknologi.
Masa depan bangsa tergantung pada warga yang memiliki literasi sains yang tinggi sehingga dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat yang memiliki informasi serta sebagai tenaga kerja ilmiah yang sangat terampil, siap menghadapi tantangan masalah di tingkat lokal, nasional, dan global
Ujian Nasional (UN) diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter
Penilaian kompetensi minimum merujuk kepada dua hal, yakni literasi dan numerasi.
Literasi yang dimaksud tersebut bukan hanya kemampuan membaca melainkan kemampuan menganalisa sesuatu bacaan, kemampuan mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut .
Numerasi merupakan kemampuan menganalisis angka-angka, sehingga, , penilaian kompetensi minimum yang akan dilakukan bukan berdasarkan mata pelajaran tetapi nanti lebih ke penguasaan konten atau materi
Dari penjelasan menteri tersebut dapat disimpulkan bahwa asesmen kompetensi minimal bukanlah berbasis pada kompetensi dasar dari setiap materi yang diberikan pada siswa namun berdasarkan ketrampilan literasi dan numerasi yang merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan pada dunia kerja
Literasi adalah kemampuan membaca yang setidaknya terdiri dari aspek : Spelling, Punctuation, Grammar, dan Comprehension
Numerasi : Kemampuan dalam mental Aritmatic dan written data and arithmetic
Pengembangan soal HOTS yang bisa dijadikan pedoman dalam mengembangkan instrumen pembelajaran. Soal HOTS menjadi salah satu tolak ukur menguji kemampuan pedagogik peserta didik, soal hots juga dikembangkan sebagai evaluasi belajar baik untuk guru ataupun peserta didik. Soal HOTS menjadi trend dikalangan pendidikan dikarenakan variasi soal yang masih sangat terbatas.
Higher-order thinking skills (HOTS) dan penilaian kontekstual/tematik diperlukan untuk menghadapi tantangan kurikulum 2013 dan perkembangan global. HOTS mencakup kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah, sedangkan penilaian kontekstual menilai kompetensi siswa berdasarkan konteks kehidupan nyata. Keduanya bertujuan mengukur keterampilan abad ke-21 siswa selain pengetahuan.
Rpp 1 lembar simulasi dan komunikasi digital semester gasal 2020 2021Yanuar Wijatmoko
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital ini membahas konsep logika dan algoritma untuk siswa kelas X selama 6 jam pelajaran. Materi akan disampaikan melalui kegiatan literasi, komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas serta diujikan melalui tes tertulis dan praktik. Rencana ini juga menjelaskan pendukung pembelajaran seperti media, bahan ajar, dan penilaian serta program remidial
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar mengupayakan peningkatan pemahaman dan keterampilan guru SD dalam menyusun soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk mendukung Kurikulum 2013. Dokumen ini membahas konsep penyusunan soal HOTS dan contoh soal berdasarkan tingkat kognitif siswa.
Sistem Informasi Raport Online Berbasis Web Pada SMA Negeri Budi Luhur Samarinda
Ringkasan dokumen tersebut membahas tentang perancangan sistem informasi raport online berbasis web pada SMA Negeri Budi Luhur Samarinda. Dokumen tersebut membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, perancangan database, tampilan sistem, dan pengujian sistem.
Workshop Paralel Desain Pembelajaran Berbasis HOTS: Mapping Problem dan Kebut...Sparisoma Viridi
Presentasi ini membahas tentang reformasi dan inovasi pendidikan berbasis keterampilan abad ke-21 dengan fokus pada berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS). Slide menjelaskan pengertian HOTS, contoh soal HOTS, dan diskusi tentang pembuatan soal HOTS untuk mengukur pemahaman siswa pada berbagai tingkat kognitif.
1. Dokumen tersebut membincangkan program i-THINK yang bertujuan untuk mempertingkatkan kemahiran berfikir aras tinggi murid di Malaysia melalui penggunaan pelbagai alat berfikir dan teknik pengajaran.
2. Ia juga menjelaskan konsep dan definisi berkaitan kemahiran berfikir aras tinggi serta pelaksanaan program i-THINK di sekolah-sekolah termasuk latihan kepada guru dan penilaian program.
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Tantangan utama Indonesia adalah meningkatkan daya saing dalam bidang iptek dan inovasi serta mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan baru seperti berpikir komputasional, pemecahan masalah, dan kerja sama. Guru perlu memodernisasi pengajaran dengan mengintegrasikan literasi digital, berpikir tingkat tinggi, serta pembelajaran berbasis proyek untuk men
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang sistem pembayaran dan alat pembayaran di Indonesia. Modul ini memberikan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep sistem pembayaran dan alat pembayaran serta hubungan antara keduanya. Peserta didik akan belajar secara kolaboratif menggunakan metode problem based learning untuk menyusun peta konsep sistem pembayaran dan alat pembayaran di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi yang diharapkan dari guru setelah mengikuti pelatihan menyusun soal HOTS, yaitu meningkatnya pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun butir soal HOTS. Dokumen ini juga menjelaskan tentang level kognitif menurut Bloom, proses kognitif Bloom, HOTS dan MOTS, karakteristik instrumen untuk mengukur HOTS, serta langkah-langkah menyusun soal
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptxNatiqohNurkhasanah
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptx
Tingginya literasi dan numerasi masyarakat mempengaruhi secara signifikan kemajuan suatu Bangsa. Literasi sains masyarakat mempengaruhi secara positif kualitas pembangunan ekonomi , demokrasi, budaya dan kualitas kepribadian seseorang
Hal tersebut disadari betul oleh negara-negara maju sehingga pencapaian literasi sains siswa menjadi tujuan utama pendidikan sains. Negara memiliki kewajiban untuk menyediakan orang-orang muda yang memilih karier dalam sains dan teknologi.
Masa depan bangsa tergantung pada warga yang memiliki literasi sains yang tinggi sehingga dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat yang memiliki informasi serta sebagai tenaga kerja ilmiah yang sangat terampil, siap menghadapi tantangan masalah di tingkat lokal, nasional, dan global
Ujian Nasional (UN) diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter
Penilaian kompetensi minimum merujuk kepada dua hal, yakni literasi dan numerasi.
Literasi yang dimaksud tersebut bukan hanya kemampuan membaca melainkan kemampuan menganalisa sesuatu bacaan, kemampuan mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut .
Numerasi merupakan kemampuan menganalisis angka-angka, sehingga, , penilaian kompetensi minimum yang akan dilakukan bukan berdasarkan mata pelajaran tetapi nanti lebih ke penguasaan konten atau materi
Dari penjelasan menteri tersebut dapat disimpulkan bahwa asesmen kompetensi minimal bukanlah berbasis pada kompetensi dasar dari setiap materi yang diberikan pada siswa namun berdasarkan ketrampilan literasi dan numerasi yang merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan pada dunia kerja
Literasi adalah kemampuan membaca yang setidaknya terdiri dari aspek : Spelling, Punctuation, Grammar, dan Comprehension
Numerasi : Kemampuan dalam mental Aritmatic dan written data and arithmetic
Pengembangan soal HOTS yang bisa dijadikan pedoman dalam mengembangkan instrumen pembelajaran. Soal HOTS menjadi salah satu tolak ukur menguji kemampuan pedagogik peserta didik, soal hots juga dikembangkan sebagai evaluasi belajar baik untuk guru ataupun peserta didik. Soal HOTS menjadi trend dikalangan pendidikan dikarenakan variasi soal yang masih sangat terbatas.
Higher-order thinking skills (HOTS) dan penilaian kontekstual/tematik diperlukan untuk menghadapi tantangan kurikulum 2013 dan perkembangan global. HOTS mencakup kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah, sedangkan penilaian kontekstual menilai kompetensi siswa berdasarkan konteks kehidupan nyata. Keduanya bertujuan mengukur keterampilan abad ke-21 siswa selain pengetahuan.
Rpp 1 lembar simulasi dan komunikasi digital semester gasal 2020 2021Yanuar Wijatmoko
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital ini membahas konsep logika dan algoritma untuk siswa kelas X selama 6 jam pelajaran. Materi akan disampaikan melalui kegiatan literasi, komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas serta diujikan melalui tes tertulis dan praktik. Rencana ini juga menjelaskan pendukung pembelajaran seperti media, bahan ajar, dan penilaian serta program remidial
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
03-infus-ct-pada-soal-hots.pptx
1. Menginfus Computational Thinking
pada Soal Higher Order Thinking Skill
Computational Thinking Workshop di Kota Medan
2-3 Desember 2022
Disusun oleh Bebras Biro Institut Teknologi Del
Disampaikan oleh Samuel Situmeang
#growwithgoogle #gerakanpandai #googleandbebrasind
#ctwithfun#googlecomputationalthinkingindonesia
2. Topik Bahasan
• Latar Belakang
• Revisi Taksonomi Bloom
• HOTS
• Soal HOTS yang diinfus CT
Berpikir Komputasional 1
3. Latar Belakang
• Beberapa tuntutan keterampilan dalam
pembelajaran abad 21, yakni peserta
didik harus berpikir kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif.
• Isu: rendahnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi peserta didik Indonesia,
seperti ditunjukkan hasil studi internasional PISA (Programme for International
Student Assessment)
Berpikir Komputasional 1
4. Revisi Taksonomi Bloom
• Sejarah dan Penjelasan Ringkas tentang Taksonomi Bloom
https://cft.vanderbilt.edu/guides-sub-pages/blooms-taxonomy/
• Taksonomi Bloom yang Direvisi – Sampel Pertanyaan
https://education.illinoisstate.edu/downloads/casei/5-02-Revised%20Blooms.pdf
Berpikir Komputasional 1
Salah satu taksonomi proses
berpikir yang diacu secara luas
adalah taksonomi Bloom (1956)
dan telah direvisi oleh Anderson
& Krathwohl (2001).
5. • Memiliki kemampuan menerapkan belum
tentu mampu menyelesaikan persoalan
(problem solving).
• menerapkan masih cenderung rutin, sementara
persoalan - non rutin.
• Oleh karena itu, penyelesaian persoalan
memerlukan level berpikir yang lebih
tinggi dari mengingat, memahami, dan
menerapkan.
Berpikir Komputasional 1
Setiawati, Wiwik and Asmira, Oktavia and Ariyana, Yoki and Bestary, Reisky and Pudjiastuti, Ari (2019) Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
higher order thinking
Revisi Taksonomi Bloom
6. HOTS
• Brookhart (2010) sependapat dengan konsep berpikir tingkat
tinggi dalam taksonomi Bloom yang direvisi Anderson dan
Krathwohl.
• Brookhart menggunakan tiga istilah dalam mendefinisikan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), yaitu:
1. HOTS adalah proses transfer.
2. HOTS adalah berpikir kritis.
3. HOTS adalah penyelesaian masalah.
Berpikir Komputasional 2
Brookhart, Susan M., 2010, How to Assess Higher-Order Thinking Skills in Your Classroom, ASCD, Alexandria, Virginia USA.
7. Karakteristik Soal HOTS
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Bersifat Divergen
3. Menggunakan Multirepresentasi
4. Berbasis permasalahan kontekstual
5. Menggunakan bentuk soal beragam
Berpikir Komputasional 2
Setiawati, Wiwik and Asmira, Oktavia and Ariyana, Yoki and Bestary, Reisky and Pudjiastuti, Ari (2019) Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
8. Langkah-Langkah Penyusunan
soal HOTS
1. Menganalisis KD
• menentukan KD yang terdapat pada Permendikbud no. 37 tahun 2018
• KD yang sudah ditentukan dianalisis berdasarkan tingkat kognitifnya
2. Menyusun kisi-kisi soal
3. Memilih stimulus yang tepat dan kontekstual
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Berpikir Komputasional 2
Setiawati, Wiwik and Asmira, Oktavia and Ariyana, Yoki and Bestary, Reisky and Pudjiastuti, Ari (2019) Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
9. Contoh Soal
(dari Peserta Pelatihan SEAMEO, Bandung)
Berpikir Komputasional 1
Informatika UNPAR - Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Pembuatan Soal CT & HOTS, 05 Juni 2020
, Pengenalan Pola
10. • Langkah penyelesaian:
Membaca soal dan stimulus yang diberikan dalam bentuk skema aliran darah dan data tabel pengukuran
kadar O2. (Dekomposisi - Abstraksi)
Mengurutkan nilai pengukuran kadar O2 pada tabel dari nilai terbesar 99 > 96 > 71 > 64 (Pengenalan
Pola)
Menentukan hubungan antara kadar O2 dengan arah aliran darah dan organ-organ yang terlibat dalam
peredaran darah pada skema soal. (Pengenalan Pola)
Menyimpulkan bahwa nilai kadar O2 terbesar merupakan kunci awal menentukan arah aliran (pembuluh
N mewakili vena pulmonalis).
Menentukan aliran berdasarkan urutan kadar O2 N – K –M – L. (Algoritmik)
Berpikir Komputasional 1
Contoh Soal
(dari Peserta Pelatihan SEAMEO, Bandung)
Informatika UNPAR - Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Pembuatan Soal CT & HOTS, 05 Juni 2020
11. Contoh Rubrik untuk Penilaian
Berpikir Kritis
Berpikir Komputasional 1
P.H. Prima Rosa, Asesmen High Order Thinking Skills, 29 Mei 2020
12. Contoh Lain
• Soal Bebras dari Buku Bebras dari situs
• http://bebras.or.id/v3/pembahasan-soal/
• PISA Test :
• http://www.oecd.org/education/pisa-2018-assessment-and-analyticalframework-
b25efab8-en.htm
• https://pisa2021-
maths.oecd.org/files/PISA%202021%20Mathematics%20Framework%20Draft.pdf
• https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Take%20the%20test%20e%20book.pdf
Berpikir Komputasional 1
13. Referensi
• Setiawati, Wiwik and Asmira, Oktavia and Ariyana, Yoki and Bestary, Reisky and Pudjiastuti,
Ari (2019) Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
• Brookhart, Susan M., 2010, How to Assess Higher-Order Thinking Skills in Your Classroom,
ASCD, Alexandria, Virginia USA.
• Informatika UNPAR - Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Pembuatan Soal CT & HOTS,
05 Juni 2020.
• P.H. Prima Rosa, Asesmen High Order Thinking Skills, 29 Mei 2020.
Berpikir Komputasional 2
Taksonomi Bloom pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh seorang psikolog pendidikan yaitu Benjamin Bloom. Kemudian pada tahun 2001 direvisi oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme. Hasil revisi ini yang kita kenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom.
Menerapkan masih cenderung hanya mengulangi proses yang sudah pernah dilakukan (rutin), sementara permasalahan bisa jadi selalu berbeda dan umumnya tidak dapat diselesaikan dengan cara yang sama (non rutin).
HOTS sebagai proses transfer dalam konteks pembelajaran adalah melahirkan belajar bermakna (meaningful learning), yakni kemampuan peserta didik dalam menerapkan apa yang telah dipelajari ke dalam situasi baru tanpa arahan atau petunjuk pendidik atau orang lain.
HOTS sebagai proses berpikir kritis dalam konteks pembelajaran adalah membentuk peserta didik yang mampu untuk berpikir logis (masuk akal), reflektif, dan mengambil keputusan secara mandiri.
HOTS sebagai proses penyelesaian masalah adalah menjadikan peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan riil dalam kehidupan nyata, yang umumnya bersifat unik sehingga prosedur penyelesaiannya juga bersifat khas dan tidak rutin.
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
‘Difficulty’ is NOT same as higher order thinking. Tingkat kesukaran dalam butir soal tidak sama dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai contoh, untuk mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum (uncommon word) mungkin memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi, tetapi kemampuan untuk menjawab permasalahan tersebut tidak termasuk higher order thinking skills. Dengan demikian, soal-soal HOTS belum tentu soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka proses pembelajarannya juga memberikan ruang kepada peserta didik untuk menemukan konsep pengetahuan berbasis aktivitas. Aktivitas dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk membangun kreativitas dan berpikir kritis.
2. Bersifat Divergen
Instrumen penilaian HOTS harus bersifat divergen, artinya memungkinkan peserta didik memberikan jawaban berbeda-beda sesuai proses berpikir dan sudut pandang yang digunakan karena mengukur proses berpikir analitis, kritis, dan kreatif yang cenderung bersifat unik atau berbeda-beda responsnya bagi setiap individu.
Karena bersifat divergen, instrumen penilaian HOTS lebih mudah dirancang dalam format tugas atau pertanyaan terbuka, misalnya soal esai/uraian dan tugas kinerja. Apakah soal pilihan tidak dapat digunakan untuk mengukur HOTS? Jawabannya dapat, asal proses berpikir untuk menjawab soal pilihan tersebut bukan sekedar menghafal atau mengulang. Sebaliknya, setiap soal uraian juga belum tentu HOTS jika untuk menjawabnya tidak memerlukan penalaran. Bahkan tugas kinerjapun belum tentu HOTS, kalau hanya berbentuk resep sehingga peserta didik hanya melakukan petunjuk yang diberikan.
3. Menggunakan multirepresentasi
Instrumen penilaian HOTS umumnya tidak menyajikan semua informasi secara tersurat, tetapi memaksa peserta didik menggali sendiri informasi yang tersirat. Bahkan di era big data seperti sekarang ini, yaitu kemudahan mendapatkan data dan informasi melalui internet, sudah selayaknya instrumen penilaian HOTS juga menuntut peserta didik tidak hanya mencari sendiri informasi, tetapi juga kritis dalam memilih dan memilah informasi yang diperlukan. Untuk memenuhi harapan tersebut, sebaiknya instrumen penilaian HOTS menggunakan berbagai representasi, antara lain verbal (berbentuk kalimat), visual (gambar, bagan, grafik, tabel, termasuk video), simbolis (simbol, ikon, inisial, isyarat), dan matematis (angka, rumus, persamaan).
4. Berbasis permasalahan kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, di mana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam pengertian tersebut termasuk pula bagaimana keterampilan peserta didik untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply) dan mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.
5. Menggunakan bentuk soal beragam
Bentuk-bentuk soal yang beragam dalam sebuah perangkat tes (soal-soal HOTS) sebagaimana yang digunakan dalam PISA, bertujuan agar dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang kemampuan peserta tes. Hal ini penting diperhatikan oleh guru agar penilaian yang dilakukan dapat menjamin prinsip objektif. Kemampuan peserta didik sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Penilaian yang dilakukan secara objektif, dapat menjamin akuntabilitas penilaian. Terdapat beberapa alternatif bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS diantaranya pilihan ganda dan uraian.