3. • Sekolah sebagai pengalaman yang menyenangkan
• Sistem terbuka (pemangku kepentingan saling
berkolaborasi)
• Manajemen sekolah yang kolaboratif dan
kompeten/profesional
• Sekolah sebagai beban
• Semangat kolaboratif antar pemangku kepentingan
belum terjalin dengan baik
• Manajemen sekolah cenderung sangat administratif
• Asesmen sumatif dan judgement
• Bertumpu pada pengetesan terstandard
• Asesmen formatif dan memberdayakan
• Asesmen berbasis portofolio
Ekosistem
• Guru sebagai pelaksana kurikulum
• Guru sebagai penyampai & satu-satunya sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berbasis teori yang terlepas dari praktik
• Kinerja guru dievaluasi melalui kriteria administratif
• Pendekatan yang sama untuk semua siswa
• Proses belajar berorientasi pada sistem
• Pengajaran sebagai aktivitas individual
• Tahapan perkembangan linear
• Kurikulum berbasis konten
• Pelatihan vokasional ditentukan pemerintah
• Guru ikut memiliki dan membuat kurikulum
• Guru sebagai fasilitator akses pada beragam sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berbasis praktik
• Kinerja guru dievaluasi secara holistik
• Pendekatan yang beragam
• Proses belajar berorientasi pada siswa
• Pengajaran sebagai aktivitas tim yang kolaboratif
• Tahapan perkembangan yang fleksibel
• Kurikulum berbasis kecakapan generik (soft skills)
• Pelatihan vokasi menyesuaikan kebutuhan
industry/pemberi kerja
Guru
Pedagogi
Program/
kurikulum
Asesmen/
pengujian
MERDEKA BELAJAR
Menuju (kondisi tujuan)
Kategori Dari (kondisi saat ini)
4. K
PERGESERAN DESAIN SISTEM ASESMEN
Lowering the stakes: evaluasi
sistem tidak lagi berdampak
pada siswa; pelaporan hasil
menekankan delta dan
meminimalkan perbandingan
antar sekolah
High-stakes bagi
siswa, guru, dan
sekolah: penghakiman
kemampuan siswa
sekaligus instrumen
seleksi dan penilaian
kinerja sekolah
Cakupan konten
kurikulum yang luas:
soal cenderung
memiliki level kognitif
yang rendah (hafalan,
prosedural, penerapan
langsung)
Hasil asesmen belum
digunakan untuk
perbaikan sistem:
sekolah, dinas,
maupun Kemdikbud
belum memanfaatkan
hasil asesmen dg baik
Distorsi pengajaran:
sistem mendorong
drill-and-practice,
latihan soal, teknik
cepat, keterampilan
ujian yang sempit
Dampak psikologis:
sistem menimbulkan
kecemasan tinggi,
motivasi ekstrinsik
untuk menghindari
“hukuman”, sulit
menikmati proses
Kompetensi inti atau
“minimum”: asesmen
berfokus pada literasi dan
numerasi sebagai kemampuan
bernalar yang relevan bagi
siswa sebagai individu dan
warga negara
Asesmen dirancang dengan
perspektif formatif: sampel
pertengahan jenjang, analisis
dan pelaporan diagnostik, dan
kerangka asesmen
menunjukkan arah & tujuan
belajar jangka panjang
Pengajaran yang
inovatif dan efektif
Iklim belajar yang
menumbuhkan
motivasi intrinsik
dan regulasi diri
ementerian Pendidikan danKebudayaan
5. Asesmen untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan
Asesmen Informasi Kualitas
pembelajaran
Hasil belajar
murid
Tujuan asesmen pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu. Asesmen dilakukan tidak hanya untuk
memantau dan mengevaluasi (memberi judgement atau penilaian kinerja). Asesmen nasional dirancang agar
menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan
meningkatkan hasil belajar murid.
5
Asesmen Nasional 2021
6. Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan praktik
pembelajaran
Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan
kompetensi dan karakter murid (mulai dari ciri pengajaran yang
baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim
akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif). Hal ini diharap
membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya
menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan
kompetensi dan karakter murid. Hal ini diharap dapat
mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk
memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu
pembelajaran.
Kompetensi dan karakter murid sebagai tujuan
Ciri-ciri sekolah yang efektif
6
Asesmen Nasional 2021
7. Asesmen Nasional ...
Murid kelas 5, 8, dan 11
Maksimal 30 murid SD dan 45 murid
SMP/SMA/SMK akan dipilih secara acak
oleh Kemendikbud untuk menjadi
responden. Tes dan kuesioner murid
diadministrasikan menggunakan
komputer dalam kondisi terawasi
(proctored),
7
Asesmen Nasional
Guru SD, SMP, dan SMA
Semua guru menjadi responden. Untuk
mengurangi beban administratif, guru
diberi waktu 2 minggu untuk mengisi
kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan
secara daring tanpa pengawasan (mandiri).
Kepala SD, SMP, dan SMA
Semua kepala sekolah menjadi responden.
Sama dengan guru, kepala sekolah diberi
waktu 2 minggu untuk mengisi kuesioner.
Pengisian kuesioner dilakukan secara daring
tanpa pengawasan (mandiri).
… dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan
kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi
manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.
Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah dengan responden murid, guru, dan kepala sekolah.
8. Instrumen Asesmen Nasional dan informasi yang
dihasilkan
Karakteristik input dan proses
pembelajaran (untuk merumuskan
hipotesis tentang penyebab tinggi-
rendahnya output pembelajaran di
sekolah)
Hasil belajar kognitif
Hasil belajar sosial-emosional
Informasi
AKM Literasi-Numerasi
Guru
Murid Survei Karakter
Survei
Lingkungan Belajar
Instrumen
Responden
Kepala Sekolah
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu (a) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi
membaca dan matematika murid; (b) Survei Karakter yang mengukur disposisi dan kebiasaan yang mencerminkan karakter
murid; dan (c) Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas
maupun di tingkat sekolah. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar diperlukan untuk merumuskan dan menguji dugaan
tentang mengapa seorang murid di sekolah tertentu memiliki hasil belajar yang baik atau buruk.
8
Asesmen Nasional 2021
9. Mengapa AKM difokuskan pada Literasi dan
Numerasi?
Literasi dan Numerasi adalah Kompetensi yang
sifatnya General dan Mendasar
10. Beriman, bertakwa, berakhlakmulia
Bernalar kritis
Mandiri
Kreatif
Bergotong royong
Berkebhinekaanglobal
Asesmen Nasional bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan Indonesia
Survey Lingkungan Belajar
Asesmen Kompetensi Minimum Survey Karakter
Literasi Membaca
Kemampuan berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai
jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai
warga negara Indonesia dan dunia.
Karakter : Profil pelajar Pancasila
Iklim belajar dan iklim satuanpendidikan
Numerasi
Kemampuan untuk memahami,
menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan
berbagai jenis teks untuk menyelesaikan
masalah dan mengembangkan kapasitas
individu sebagai warga Indonesia dan warga
dunia agar dapat berkontribusi secara
produktif di masyarakat.
Iklim keamanansekolah:
10
Asesmen Nasional
• Keamanan dan well being siswa
• Sikap dan keyakinan guru
• Kebijakan & program sekolah
Iklim kebhinekaansekolah:
• Praktik multikultural di kelas
• Sikap &keyakinan guru/kepsek
• Kebijakan & program sekolah
Indeks Sosial Ekonomi
• Pendidikan orang tua
• Profesi orang tua
• Fasiilitas belajar di rumah
Kualitas Pembelajaran:
▪ Manajemen kelas
▪ Dukungan afektif
▪ Aktivasi kognitif
Pengembangan Guru
• Refeksi dan perbaikan pembelajaran
• Dukungan untuk refleksi guru
11. Komponen AKM
11
Asesmen Nasional
Literasi Membaca
Konten
Teks Informasi
Teks Sastra
Proses kognitif
Menemukan infomasi
Interpretasi dan integrasi
Evaluasi dan Refleksi
Konteks
Personal
Sosial budaya
Saintifik
Numerasi
Konten
Bilangan
Pengukuran dan Geometri
Data dan Uncertainty
Aljabar
Proses kognitif
Pemahaman
Aplikasi
Penalaran
Konteks
Personal
Sosial kultural
Saintifik
Bentuk Soal
Bentuk soal Proporsi
Objektif
Pilihan Ganda (hanya 1
jawaban benar)
20%
Pilihan Ganda kompleks
(jawaban benar lebih
dari 1)
60%
Menjodohkan 10%
Isian Singkat (angka,
nama/benda yang sudah
fixed)
5%
Non- Objektif (essay) 5%
12. Agustus
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
AKM kelas 12, Paket C
AKM Paket B, Paket A
AKM dan survei kelas 11
AKM dan survei kelas 8
AKM dan survei kelas 5
Kegiatan Minggu
Februari Maret April Mei
12
Asesmen Nasional 2021
13-14
Mei
Idul Fitri
14 April
mulai puasa ramadhan
Rancangan Jadwal Pelaksanaan
Asesmen Nasional
13. Hari ke-1
Jenjang
Hari ke-2
SD
• tes literasi 75 menit • tes numerasi 75 menit
• survey karakter 20 menit • survey lingkungan belajar 20 menit
SMP
SMA
SMK
• tes literasi 90 menit • tes numerasi 90 menit
• survey karakter 30 menit • survey lingkungan belajar 30 menit
13
Asesmen Nasional
ALOKASI WAKTU
22. Contoh Level Literasi Membaca dan
Implikasi pada Pembelajaran Lintas Bidang Studi
Perlu Intervensi Khusus siswa belum mampu
menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam
wacana ataupun membuat interpretasi sederhana
Minimal siswa mampu menemukan dan mengambil
informasi eksplisit yang ada dalam wacana serta membuat
interpretasi sederhana
Baik siswa mampu membuat interpretasi dari informasi
implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
Mahir siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi
lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks;
serta bersikap reflektif terhadap isi teks.
Siswa memerlukan bahan belajar lain secara
audio, visual dan pendampingan khusus.
Siswa mampu merefleksi kegunaan/manfaat untuk dirinya dan
lingkungan sekitarnya, oleh karena itu berikan pembelajaran
menyusun beragam strategi pemanfaatan sesuai topik.
Siswa paham mengenai isi topik, namun belum mampu merefleksi.
Oleh karena itu berikan pembelajaran identifikasi kondisi
lingkungan siswa, kaitkan dengan fungsi dan manfaatnya.
Siswa tidak paham secara utuh isi topik. Berikan sumber belajar
pendamping dalam bentuk pointer atau simpulan untuk
pemahaman yang utuh
22
Asesmen Nasional
26. Contoh level kompetensi numerasi dan tindak lanjut pembelajaran
lintas mapel
Perlu Intervensi Khusus Siswa hanya memiliki pengetahuan
matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang
terbatas.
Minimal Siswa memiliki keterampilan dasar matematika:
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep
dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan
masalah matematika sederhana yang rutin.
Baik Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika
yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
Mahir Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika
yang dimilikinya.
Siswa didampingi mulai dari pencatatan data dan dilakukan diskusi untuk
memvalidasi hasil pencatatan data. Validasi ini dapat dilakukan dalam
bentuk diskusi dengan teman yang kompetensi numerasinya baik ataupun
mahir.
Siswa diberikan contoh-contoh cara menyajikan data untuk menuangkan
data hasil catatannya ke dalam bentuk penyajian yang tepat dan akurat.
Interpretasi holistic mengenai data sebelum menarik kesimpulan
dilakukan dalam diskusi Bersama.
Siswa selain menginterpretasi data hasil catatannya diminta pula
membandingkan datanya dengan data kelompok lainnya kemudian
membuat simpulan umum hasil penelitian dalam satu kelas. Siswa
dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomaly.
Siswa diminta membandingkan data dirinya, data kelompok lainnya, dan
data dari jurnal ilmiah yang relevan, kemudian membuat generalisasi hasil
percobaan yang dilakukan dengan menyandingkan beragam data.
26
Asesmen Nasional