3. ASESMEN KOMPETENSI MADRASAH INDONESIA
apa dan bagaimana?
Tujuan:
Untuk meningkatkan mutu,
Untuk memantau dan mengevaluasi,
Dirancang agar menghasilkan informasi.
Tindak lanjut memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar.
6. MANFAAT ASESMEN DIAGNOSTIK
01
Merencanakan
Pembelajaran yang
efisien.
To plan
meaningful
and efficient
instruction.
02
Memperoleh informasi yang
lengkap tentang siswa
(kelebihan, kesulitan) belajar.
03
Merancang baseline
untuk asesmen belajar
lebih lanjut.
Provide
information to
individualize
instruction
Create a baseline
for assessing
future learning.
AKMI
7. TINDAK LANJUT HASIL ASESMEN DIAGNOSTIK
Kegiatan menindaklanjuti
hasil asesmen diagnostik,
analog dengan kegiatan
pengobatan oleh dokter
kepada seorang pasien
setelah dilakukan
serangkaian
diagnosis. Kegiatan tindak
lanjut dilakukan betul-
betul berdasarkan hasil
analisis tes diagnostik
secara cermat
Tindak lanjut tersebut
berupa perlakuan-
perlakuan yang sesuai
dengan permasalahan
atau kesulitan yang
dihadapi siswa.
Ibarat pemberian obat,
dosisnya
tidak boleh terlalu rendah
atau terlalu tinggi, apalagi
sampai salah memberikan
obat.
Kegiatan tindak lanjut
diberikan secara bertahap
dan berkelanjutan. Misalna,
mengatasi permasalahan
yang disebabkan oleh
miskonsepsi membutuhkan
kesabaran, keuletan, dan
kecerdasan guru.
Hasil analisis asesmen
diagnostik dikirimkan atau
dilaporkan kepada
berbagai pihak, termasuk
orang tua siswa, untuk
bersama-sama dapat
membantu siswa dalam
memecahkan masalahnya.
AKMI
8. A s e s m e n N a s i o n a l
Asesmen Nasional dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar
yang mencerminkan kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan
komprehensif bagi manajemen sekolah/madrasah, serta lembaga yang menaunginya.
Asesmen Informasi Kualitas
pembelajaran
Hasil
belajar
murid
9. Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah/madrasah dengan
responden murid, guru, dan kepala sekolah/madrasah.
Pelaksanaan Asesmen Nasional
Murid kelas 5, 8, dan 11
Asesmen Kompensi Minimum
& Survei Karakter :
Siswa menjadi responden
tes
Peserta diplih acak
Kemdikbud
30 murid SD/MI
45 murid SMP/MTs &
SMA/MA
Guru SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA
Kuesioner Survei
Lingkungan :
Guru menjadi responden
Seluruh Guru WAJIB.
Waktu 2-4 hari
Pengisian online
Dilakukan secara mandiri.
Kepala SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA
Kuesioner Survei
Lingkungan :
Kamad/Kepsek menjadi
responden
Seluruh Kepala WAJIB.
Waktu 2-4 hari
Pengisian online
Dilakukan secara mandir.
10. Responden
Instrumen Asesmen Nasional dan informasi yang dihasilkan
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu :
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan
matematika murid;
Survei Karakter yang mengukur disposisi dan kebiasaan yang mencerminkan karakter
murid; dan
Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses
belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Instrumen Informasi
Murid
(sampling random) Survei Karakter
Hasil Belajar Kognitif
Guru
Kepala Madrasah/
sekolah
AKM :
Literasi membaca &
Numerasi
Survei
Lingkungan Belajar
Hasil belajar social-emosional
Karaktersitik input dan proses
pembelajaran
Rumusan tentang penyebab
output pembelajaran di
madrasah/sekolah (tinggi/rendah)
11. Responden
Bagaimana instrumen AKMI ?
AKMI menyelenggarakan empat jenis instrument yang akan diasesmen, dengan tujuan:
mengukur kemampuan literasi dan numerasi yang mencerminkan kebiasaan belajar
dan cara berpikir serta kecakapan hidup sesuai pengalaman yang diperoleh.
mengukur kebiasaan yang mencerminkan perilaku dan karakter murid.
Informasi hasil belajar kognitif dan social emosional diperlukan untuk merumuskan kondisi
madrasah terkait kemungkinan murid di kelas tertentu memiliki hasil belajar yang baik
atau buruk.
Tindak Lanjut akan diberikan kepada madrasah sesuai analisis hasil asesmen dari murid
Instrumen Informasi
Murid
(sensus)
Terlibat 50% yang
dirandom
Literasi membaca
Hasil Belajar Kognitif dan
social emosional
untuk Dilakukan Tindak Lanjut
kepada Madrasah
Numerasi
Literasi sains
Literasi sosial budaya
13. SURVEI
KARAKTER
Karakter : Profil pelajar
Pancasila
Beriman, bertakwa,
berakhlak mulia
Bernalar kritis
Mandiri
Kreatif
Bergotong royong
Kebhinekaan global
SURVEI LINGKUNGAN
Iklim Belajar dan iklim satuan
pendidikan
Iklim keamanan sekolah, meliputi :
perundungan, rasa aman, konsepsi
hukuman fisik, kebijakan sekolah.
Iklim kebhinekaan sekolah
meliputi toleransi, pro kekerasan,
komitmen kebangsaaan, rasa
terancama, pengalaman
terdiskriinasi, kebijakan.
Kualitas pembelajaran, meliputi
iklim keteraturan kelas, pengajaran
yang adaptif, umpan balik yang
konstruktif, bimbingan guru
14. Literasi Sains Literasi Sosial Budaya
Kemampuan menggunakan
pengetahuan sains,
mengidentifikasi pertanyaan,
dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti- bukti, dalam
rangka memahami serta
membuat keputusan berkenaan
dengan alam dan perubahan
yang dilakukan terhadap alam
melalui aktivitas manusia
Kemampuan individu dan
masyarakat dalam bersikap
terhadap lingkungan sosialnya
sebagai bagian dari suatu
budaya dan bangsa dan survei
karakter serta lingkungan.
(kemampuan dalam beragama
dan bermasyarakat)
15. Komponen AKMI
LITERASI SAINS
Konten
Sumber Daya Alam &
Mineral
Energi terbarukan
Mitigasi kebencanaan
Kesehatan dan Gizi
Teknologi inovasi
Proses Kognitif
Pemahaman
Aplikasi
Penalaran
Konteks
Personal
Sosial Budaya
Saintifik
LITERASI SOSIAL
BUDAYA
Konten
Komitmen kebangsaaan
Kebhinekaan
Toleransi
Antikekerasan
Proses Kognitif
Pemahaman
Aplikasi
Penalaran
Konteks
Personal
Sosial Budaya
Religius
16. Apakah ada KISI-KISI AKMI
AKM & AKSI tidak berbasis KD-KD mata pelajaran, bukan
berdasarkan penguasaan konten materi, tetapi menitikberatkan
pada kemampuan literasi dan numerasi.
Literasi dan numerasi yang akan menguji kemampuan siswa
berbasis konsep dalam menganalisis suatu materi.
Semua siswa SMA/MA (MIPA, IPS, Bahasa, Keagamaan) akan
memperoleh instrumen AKM yang sama
TIDAK ADA
Siswa TIDAK PERLU ADA PERSIAPAN KHUSUS seperti BIMBEL,
tetapi PEMBIASAAN BERLITERASI.
17. Mengapa perlu AKMI ?
Komitmen Madrasah menuju Indonesia cerdas
Madrasah hebat bermartabat
18. Hasil Tes PISA 2018
Mencuat masalah kesenjangan mutu pendidikan antar daerah
19. PERBEDAAN AKMI MADRASAH DAN AKM
Perbedaan AKSI MADRASAH AKM
Subyek Murid Sensus murid dari 50%
madrasah yang ditunjuk
Sensus sekolah/madrasah
dengan sampel murid
Aspek yang diukur Literasi membaca, literasi
sains, literasi social budaya,
dan numerasi
Literasi membaca dan
numerasi
Tahun Pelaksanaan
dan Penilaian
Jenjang MI = 2021
MTs. & MA = 2022
SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK = 2020
Fokus Pelaporan Diagnosis siswa dan
perbaikan pembelajaran
siswa di kelas
Perbaikan pembelajaran
serta peningkatan
lingkungan belajar yang
kondusif
20. APA MANFAAT AKMI?
Siswa Guru Kepala Madrasah Kemenag
Memperoleh
feedback hasil
belajar di kelas
Memperoleh
penga-laman
mengerjakan soal-
soal berbasis
literasi & numerasi.
Menyadari secara
kontekstual feno-
mena, dan
kejadian-kejadian
yang berhubungan
erat dengan
pengetahuan yang
dipelajarinya
Menyadari
perlunya
kecakapan hidup &
Keterampilan
tingkat tinggi
diberikan kepada
murid di kelas.
Menyikapi
perubahan proses
pembelajaran yang
menumbuhkan
daya nalar dan
karakter
Meningkatkan ke-
mampuan
melakukan
Menyadari
perlunya
memfasilitasi guru
untuk melakukan
refleksi dan
perbaikan
pembelajaran.
Memperbaiki ling-
kungan belajar
yang kondusif
dalam
menumbuhkan
daya nalar dan
pembinaan
karakter.
Melakukan evaluasi
terhadap sistem
pendidikan
madrasah di mulai
dari tingkat Kota/
Kabupaten,
Provinsi, dan
nasional.
Mengembangkan
bank soal yang
menjadi cikal bakal
divisi khusus dalam
mengasesmen
madrasah sesuai
kebutuhan.
21. Apa dan bagaimana pelaksanaan AKMI
Apakah Program AKMI diselenggarakan untuk semua jenjang?
Apakah AKMI sebagai pengganti UN ?
Apakah ada TINDAK LANJUT dari hasil AKMI
Jawab :
Tidak, karena AKMI bersifat diagnosis bukan mengukur hasil belajar di akhir
tahun pada jenjang tertentu.
Jawab :
Tahun 2021 Program AKSI hanya untuk tingkat Ibtidaiyah.
Tahun 2022 akan diselenggarakan untuk semua jenjang (MI, MTs, dan MA)
Jawab :
Ya, sesuai informasi data dari hasil kerja siswa yang diolah, akan diberikan bentuk
pelaporan kepada madrasah
Tindak lanjut berupa bimtek yang diselenggarakan sesuai kategori pelaporan.
23. Bagaimana susunan Soal AKMI ?
• Stimulus dapat berupa gambar, diagram, video, data,
infografik, dan/atau cerita pendek yang berasal dari
sumber ilmiah, kejadian sehari-hari, pendapat ahli, dan
sumber lainnya yang dikemas dalam narasi kekinian.
Stimulus
• Pertanyaan harus mengacu pada stimulus
Pertanyaan
• Pendek pararel dan masuk akal
• Buktikan, tunjukan, atau jelaskan kunci jawaban adalah
benar
• Buktikan, tunjukan, atau jelaskan pengecoh adalah pilihan
jawaban yang salah namun tetap berbobot.
Pilihan
jawaban
24.
25. ( Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160405131527-
23-121805/panen-air-hujan-mulai-dari-sekarang/ )
Pernyataan manakah yang sesuai dengan isi
informasi dalam infografik tersebut?
A. Sumur serapan air hujan adalah salah satu
solusi krisis air.
B. Saringan sampah dari air hujan diletakkan
dalam sumur.
C. Jarak septictank dengan sumur serapan minimal
dua meter.
D. Saluran pembuangan dari sumur serapan dapat
diabaikan.
LITERASI MEMBACA – TEKS INFORMASI
26. Di Negeri Amplop
A. Mustofa Bisri (Gus Mus)
Di negeri amplop
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu
Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi
topi rapi-rapi
David Copperfield dan Houdini bersembunyi
rendah diri
Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang
membawa tongkatnya
Amplop-amplop di negeri amplop
mengatur dengan teratur
hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
memutuskan putusan yang tak putus
membatalkan putusan yang sudah putus
Amplop-amplop menguasai penguasa
dan mengendalikan orang-orang biasa
Amplop-amplop membeberkan dan
menyembunyikan
mencairkan dan membekukan
mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa napsu
Orang sakti bisa mati
Di negeri amplop
JENJANG ALIYAH LITERASI MEMBACA – TEKS FIKSI
Dalam puisi tersebut, terdapat banyak kata
"amplop" yang digunakan secara berulang.
Makna dari kata "amplop" yang dimaksudkan
oleh penulis adalah ...
A. amplop pesan
B. Sumbangan
C. Hadiah
D. Surat
E. Uang suap/sogok
27. Definisi Literasi Numerasi
Literasi Numerasi adalah kemampuan berpikir kritis dalam memahami dan
menganalisis isi bacaan dengan menggunakan penalaran melalui penerapan
konsep, prosedur, fakta, dan/atau alat matematika dalam perhitungan dan/atau
pengukuran yang melibatkan angka atau simbol matematika dasar lainnya secara
kontekstual, baik bersifat abstrak maupun nyata, yang ditampilkan dalam berbagai
representasi (grafik/table/bagan, atau representasi lainnya) untuk
menginterpretasi, memprediksi, dan/atau mengambil keputusan.
28. Susunan soal dalam model MSAT
KONTEN
Konten Deskripsi Konten
Bilangan
Konten berfokus pada representasi, sifat
urutan, dan operasi hitung pada
bilangan.
Aljabar
Konten berfokus pada persamaan dan
pertidaksamaan, pola bilangan, relasi
dan fungsi, serta rasio dan proporsi.
Geometri dan Pengukuran
Konten berfokus pada bangun geometri
dan pengukuran.
Statistika dan Peluang
Konten berfokus pada data dan
representasinya, dan ketidakpastian
suatu kejadian.
29. Konteks Literasi Numerasi
Masalah yang diklasifikasikan dalam
kategori konteks sosial berfokus pada
kegiatan kemasyarakatan pada level lokal,
nasional atau global yang terkait dengan
pemerintahan, kebijakan publik,
transportasi, demografi, dan hal-hal
relevan lainnya.
Sosial
Masalah yang diklasifikasikan
dalam kategori konteks pribadi
berfokus pada aktivitas diri sendiri,
keluarga, atau kelompok sebaya
yang terkait dengan kebutuhan
pribadi, permainan, kesehatan,
transportasi, dan hal-hal relevan
lainnya
Personal
Masalah yang diklasifikasikan dalam
kategori ilmiah berfokus pada aplikasi
matematika yang terkait dengan sainss,
teknologi, dan hal-hal relevan lainnya.
Ilmiah
Masalah yang diklasifikasikan
dalam kategori konteks pekerjaan
berfokus pada aktivitas pekerjaan
yang terkait dengan pengukuran,
pembiayaan, barang dan jasa, dan
hal-hal relevan lainnya.
Pekerjaan
30. Susunan soal dalam model MSAT
KOMPETENSI
K.1 Merumuskan kalimat
matematika
Menetapkan masalah dalam konteks dunia nyata ke
dalam kalimat matematika atau menafsirkan kalimat
matematika ke dalam masalah konteks dunia nyata.
K.2
Merepresentasikan
objek atau situasi
matematika
Menyatakan objek atau situasi matematika melalui
aktivitas memilih, menggunakan, menafsirkan,
menerjemahkan, dan menyimpulkan dengan
berbagai bentuk representasi
K.3 Menggunakan strategi
pemecahan masalah
Memilih dan menerapkan berbagai cara dengan
berlandaskan pengetahuan matematis untuk
menyelesaikan masalah.
K.4 Menalar dan memberi
alasan
Menganalisis situasi matematis melalui
pengembangan pola dan/atau hubungan untuk
membuat analogi, generalisasi, atau kesimpulan
dengan menggunakan penalaran dan alasan yang
31. Bu Siti mendapat tugas dari sekolah untuk menyiapkan paket hadiah untuk siswanya yang berprestasi di
sekolahnya. Bu Siti ingin membeli alat-alat tulis sebagai hadiahnya. Alat-alat tulis yang ingin dibeli berupa
buku tulis, bolpoin, dan penghapus. Pada setiap pembelian alat tulis, pembeli dikenakan pajak sebesar 10%.
Berkaitan dengan tugas tersebut, bu Siti melihat beberapa paket alat tulis yang dijual di toko Rejeki dan toko
Makmur seperti pada gambar berikut.
Bu Siti ingin membuat 6 bungkus hadiah dengan
tiap bungkus terdiri dari 3 macam alat tulis dan
jumlah tiap-tiap alat tulisnya sama.
Supaya pembelian hadiah dengan dana termurah,
sebaiknya paket alat tulis yang dibeli bu Siti adalah
….
A. 2 paket Hemat + 3 paket Sedang
B. 2 paket Lengkap + 6 paket Murah
C. 3 paket Murah + 2 paket Besar
D. 3 paket Ekonomis + 5 paket Murah
E. 6 paket Murah + 3 paket Besar
NUMERASI – berbasis Aljabar
32. LITERASI
MEMBACA
Literasi membaca adalah kemauan dan kemampuan untuk memahami, menggunakan,
merenungkan, dan mengevaluasi berbagai jenis teks untuk memecahkan masalah dan
mengembangkan kapasitas seseorang (sebagai warga negara Indonesia dan dunia)
untuk berkontribusi secara produktif bagi masyarakat.
Literasi membaca adalah kemampuan individu memahami teks dipengaruhi oleh
kecakapan mereka dan kesanggupan mereka mengolah informasi.
Dengan kemampuan literasi yang dimiliki, peserta didik diharapkan mampu mereflek-
sikan beragam informasi penting yang diperoleh untuk bekal berpartisipasi dalam
lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk pengembangan kapasitas diri.
Kemampuan literasi membaca juga diharapkan mampu membentuk karakter, menggali
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan mampu menumbuhkan partisipasi secara
positif dalam komunikasi dan kerja sama.
AKMI
34. Kerbau dan burung
Dida menonton video perilaku kerbau pada habitat
pada rumput di Afrika. Ada hal menarik yang
diperolehnya, kemudian bertanya kepada pak guru di
kelas
Dida, “Pak guru, kemarin saya menonton video
kerbau. Saya takjub, karena punggung kerbau dihinggapi
burung sampai sejumlah delapan ekor”
Pak Guru, “Apa yang dilakukan oleh burung di
punggung kerbau?”
Dida, “Sepertinya mematuk-matuk punggung kerbau,
pak”
Pak Guru, “Apakah kamu mendengarkan penjelasan
yang disampaikan oleh naratornya?”
Dida, “Ya, saya mendengarkan, tetapi tidak terlalu
paham karena berbahasa inggris.”
Dida semangat bercerita, bahwa sang Kerbau tidak
marah, ketika punggungnya dipatuk-patuk oleh burung.
Setelah mendengarkan penjelasan pak Guru, maka Dida
menyimpulkan burung lapar mencari mangsa di
punggung kerbau, tetapi makanan burung tidak hanya
Bagaimana perasaaan kedua hewan yang
berinteraksi di padang rumput tersebut ?
A.Kerbau dan burung senang
B.Kerbau dan burung biasa saja
C.Kerbau terganggu dan burung senang
D.Kerbau terganggu dan burung biasa saja
E.Kerbau senang dan burung hanya hinggap
Medio : Persahini – Penny
LITERASI SAINS – JENJANG
MI
35. Indikator:
Disajikan gambar interaksi antara dua makhluk hidup di habitatnya, peserta didik dapat menjelaskan
hubungan interaksi yang terjadi.
Kerbau dan burung
Dida menonton video perilaku kerbau pada habitat pada rumput di
Afrika. Ada hal menarik yang diperolehnya, kemudian bertanya kepada
pak guru di kelas
Dida, “Pak guru, kemarin saya menonton video kerbau. Saya takjub,
karena punggung kerbau dihinggapi burung sampai sejumlah delapan
ekor”
Pak Guru, “Apa yang dilakukan oleh burung di punggung kerbau?”
Dida, “Sepertinya mematuk-matuk punggung kerbau, pak”
Pak Guru, “Apakah kamu mendengarkan penjelasan yang disampaikan
oleh naratornya?”
Dida, “Ya, saya mendengarkan, tetapi tidak terlalu paham karena
berbahasa inggris.”
Dida semangat bercerita, bahwa sang Kerbau tidak marah, ketika
punggungnya dipatuk-patuk oleh burung.. Setelah mendengarkan
penjelasan pak Guru, maka Dida menyimpulkan burung lapar mencari
mangsa di punggung kerbau, tetapi makanan burung tidak hanya terdapat
pada punggung kerbau saja.
Informasi berikutnya yang diperoleh Dida adalah terjadi perburuan tidak
terkendali pada populasi kerbau di wilayah tersebut. Dida yang senang
mencermati, penasaran dengan populasi burung dan jenis-jenis burung
yang hinggap di punggung kerbau. Apakah burung-burung akan ikut
mengalami kemusanahan? Namun, Dida hanya memperoleh informasi
sumber makanan yang biasa dikonsumsi jenis-jenis burung tersebut.
Silahkan tentukan Benar – Salah
B – S Penurunan jumlah populasi kerbau akan berakibat
pada penurunan jumlah burung Jalak dan Kuntul, akibat
sumber makanan menurun.
Pilihan Alasan :
1) Kerbau dan burung saling memberikan keuntungan
2) Sumber makanan burung Jalak dan burung Kuntul
bergantung pada populasi serangga yang hidup di
punggung kerbau.
3) Pada punggung kerbau selalu menjadi habitat
berkembangnya serangga yang dikonsumsi burung
4) Burung Kuntul dapat lebih bertahan jumlah
populasinya, karena mampu terbang jauh.
5) Selain di punggun kerbau, ketersediaan makanan
burung dapat diperoleh di hutan, kebun, dan rumput-
Jenis
Burung
Makanan yang disukai Keterangan
Burung
jalak
kerbau
Kutu kerbau, serangga
kecil jangkrik, cacing
tanah, jenis buah-buahan,
seperti pisang dan suren.
Secara umum burung
jalak berifat endemik.
Burung Kutu kerbau, serangga Memiliki kemampuan Medio : Persahini – Penny
36. Indikator:
Disajikan gambar interaksi antara dua makhluk hidup di habitatnya, peserta didik dapat menjelaskan
hubungan interaksi yang terjadi.
Kerbau dan burung
Dida menonton video perilaku kerbau pada habitat pada rumput di
Afrika. Ada hal menarik yang diperolehnya, kemudian bertanya kepada
pak guru di kelas
Dida, “Pak guru, kemarin saya menonton video kerbau. Saya takjub,
karena punggung kerbau dihinggapi burung sampai sejumlah delapan
ekor”
Pak Guru, “Apa yang dilakukan oleh burung di punggung kerbau?”
Dida, “Sepertinya mematuk-matuk punggung kerbau, pak”
Pak Guru, “Apakah kamu mendengarkan penjelasan yang disampaikan
oleh naratornya?”
Dida, “Ya, saya mendengarkan, tetapi tidak terlalu paham karena
berbahasa inggris.”
Dida semangat bercerita, bahwa sang Kerbau tidak marah, ketika
punggungnya dipatuk-patuk oleh burung.. Setelah mendengarkan
penjelasan pak Guru, maka Dida menyimpulkan burung lapar mencari
mangsa di punggung kerbau, tetapi makanan burung tidak hanya terdapat
pada punggung kerbau saja.
Informasi berikutnya yang diperoleh Dida adalah terjadi perburuan tidak
terkendali pada populasi kerbau di wilayah tersebut. Dida yang senang
mencermati, penasaran dengan populasi burung dan jenis-jenis burung
yang hinggap di punggung kerbau. Apakah burung-burung akan ikut
mengalami kemusanahan? Namun, Dida hanya memperoleh informasi
sumber makanan yang biasa dikonsumsi jenis-jenis burung tersebut.
Dida dan pak Guru belum menemukan informasi interaksi
kerbau dan burung terhadap persentasi konsumsi makanan
yang bersumber dari punggung kerbau. Jika diketahui,
harapannya dapat memberikan usulan tindak lanjut
penyelamatan populasi burung tersebut, agar tidak turut turun
populasinya., seperti yang dialami kerbau.
Pertanyaan:
Berilah ide usulan topik penelitian yang tepat untuk
menyelamatkan populasi burung tersebut?
Jenis
Burung
Makanan yang disukai Keterangan
Burung
jalak
kerbau
Kutu kerbau, serangga
kecil jangkrik, cacing
tanah, jenis buah-buahan,
seperti pisang dan suren.
Secara umum burung
jalak berifat endemik.
Burung Kutu kerbau, serangga Memiliki kemampuan Medio : Persahini – Penny
42. Berlandaskan unsur 4 K dalam menyusun
instrumen
K-1
K-2
K-3
K-4
KKO
Kompetensi
Dasar (KD)
Konten
Knowledge
Fakta
Konsep
Prosedur
Metakognitif
Konteks dalam
dunia nyata
personal,
sosial budaya
saintifik
Kompetensi :
Menjelaskan
fenomena secara
ilmiah,
Mengevaluasi,
Mendisain ulang,
menginterpretasi,
Menghasilkan
keyakinan ilmiah
Belajar dari Asesmen PISA
43. Pembelajaran di Kelas
Yuk, mulai sekarang pembelajaran di kelas:
Memotivasi siswa untuk membaca agar terbiasa
berliterasi dan bernumerasi.
Mengajak pembiasan keterampilan berpikir lebih tinggi
dengan mengasah daya nalar dan kritis.
Apa saja yang perlu dibaca ? memahami makna
Fenomena-fenomena alam sekitar
Buku
Informasi
Kejadian alam Saling
ketergantungan
Pembiasaan baik
45. ayoo bergerak …
Proses pembelajarannya pun juga harus mampu
menghantarkan siswa dapat menjawab berbagai
permasalahan, yang dituangkan dalam variasi bentuk
soal seperti pilihan ganda, dari yang biasa hingga
yang komplek, uraian, missing word, menjodohkan,
benar-salah, dan ceklist.
Selain itu, berilah pengalaman hidup melalui tugas-
tugas proyek dan portofolio yang menyenangkan,
tetapi mengajak murid untuk terus eksplorasi mandiri.
46. Prinsip Pembelajaran
Orientasi pada keterampilan tinggi atau HOTS.
Hilangkan dominansi peran guru di kelas
Guru banyak melakukan stimulasi pertanyaan
Mendorong memunculkan pemikiran orisinil
siswa
Belajar adalah proses yang dapat menghantarkan
perubahan hakiki pada perkembangan siswa.
Belajar lebih mengutamakan proses untuk menggali
kemampuan siswa, BUKAN menghantarkan siswa menjadi
ahli dan serba bisa.
47. Bagaimana sikap kita menyambut AKMI ?
Guru dan madrasah tidak perlu mengadakan bimbingan
khusus kepada murid, yang perlu dilakukan adalah
merefleksikan dan memperbaiki mutu pembelajaran.
Guru perlu meningkatkan kemampuan melakukan
asesmen, serta pembelajaran yang dapat menumbuhkan
daya nalar dan karakter muris secara utuh.
48. Bagaimana sikap kita menyambut AKMI ?
Madrasah harus mulai membuat suasana kondusif melalui
refleksi dan perbaikan lingkungan belajar kepada semua
unsur yang terlibat dalam proses pendidikan
Perlu mengingatkan kepada orangtua terkait mencari
bimbingan belajar tambahan di luar madrasah atau
menyediakan buku-buku asesmen. Lebih baik,
mengarahkan agar mendorong anaknya menjadi anak
gemar membaca dan pemerhati lingkungan, serta
mengembangkan minatnya secara mendalam.
49. Inspirasi
Yuk, kita Tarik garis hubungan : Literasi, numerasi, HOTS, dan
ketercapaian kompetensi di semua mata pelajaran
Literasi : membiasakan proses berpikir terkait fenomena dan saling
ketergantungan yang terjadi di lingkungan
Numerasi : membiasakan memaknai data dan angka dari sebuah
fenomena, misalnya proses pertumbuhan perwaktu tertentu, besaran
dampak, dsb
HOTS : membiasakan berpendapat atau membuat kesimpulan
menggunakan data dan angka untuk menjawab fenomena yang
terjadi dan inovasi ilmu yang perkembang/terkini
Ketika siswa sudah terbiasa berpikir menggunakan angka-data dan
menjiwai proses-proses yang terjadi di alam dan kehidupan sehari-
hari, maka asesmen dalam bentuk apapun dapat dijawab dengan
51. Inspirasi
Literasi – Numerasi – HOTS Ibarat mendaki gunung di medan terjal
Persiapan :
Literasi membaca
medan pendakian
Numerasi menghitung
jarak tempuh, kekuatan
fisik, beban bawaan.
Keterampilan berpikir:
Bagaimana cara berjalan di medan
terjal?
Bagaimana teknik berjalan efektif ?
Bagaimna packing barang yang
efisien ?
Kompetensi :
Penguasaan membaca medan
dan teknik pendakian yang
baik, maka tujuan sampai ke
puncak gunung akan tercapai.
52. Pembelajaran harus menyenangkan.
Pembelajaran mengembangkan KI-KD pada konteks kehidupan sehari-hari
Pembelajaran harus terencana baik dan dapat mengukur kemampuan siswa
Pembelajaran mengambil tema yang mudah diperoleh dan dicerna siswa
53. 53
Pulau Irian tempat cendrawasih
Hinggap di dahan jumlahnya empat
Cukup sekian terimakasih
Semoga ilmunya bermanfaat
Memungut sampah di pinggir selokan
Tampak berserak di sekitar sungai
Jika ada salah tolong dimaafkan
Semoga Allah selalu meridhoi
Terimakasih