Sistem pengukuran listrik terdiri dari transducer, pengkondisi sinyal, penguat, perekam, dan pengolah data. Transducer mengubah besaran fisik menjadi sinyal listrik. Pengkondisi sinyal memanipulasi sinyal keluaran transducer. Penguat meningkatkan besar sinyal. Perekam menampilkan atau merekam sinyal. Pengolah data menganalisis hasil pengukuran untuk tujuan analisis. Kesalahan pengukuran dapat disebabkan
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
Modul ini membahas tentang sistem dan sinyal waktu diskrit. Terdapat definisi sistem waktu diskrit sebagai divais atau algoritma yang beroperasi pada sinyal waktu diskrit dengan masukan dan keluaran berupa sinyal waktu diskrit. Modul ini juga menjelaskan sifat-sifat sistem waktu diskrit seperti kausalitas, linearitas, dan time invariant serta contoh penerapannya. Terakhir membahas mengenai konvolusi sebagai hubungan antara mas
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Dokumen ini membahas tentang instrumentasi dan pengukuran listrik. Materi kuliah meliputi pengukuran dan kesalahan, sistem satuan dalam pengukuran, standar pengukuran, dan berbagai instrumen pengukur listrik seperti voltmeter, ammeter, osiloskop. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah dalam pengukuran seperti ketelitian, ketepatan, sensitivitas, dan resolusi. Diakhiri dengan penjelasan mengenai analisis statistik
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
Modul ini membahas tentang sistem dan sinyal waktu diskrit. Terdapat definisi sistem waktu diskrit sebagai divais atau algoritma yang beroperasi pada sinyal waktu diskrit dengan masukan dan keluaran berupa sinyal waktu diskrit. Modul ini juga menjelaskan sifat-sifat sistem waktu diskrit seperti kausalitas, linearitas, dan time invariant serta contoh penerapannya. Terakhir membahas mengenai konvolusi sebagai hubungan antara mas
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Dokumen ini membahas tentang instrumentasi dan pengukuran listrik. Materi kuliah meliputi pengukuran dan kesalahan, sistem satuan dalam pengukuran, standar pengukuran, dan berbagai instrumen pengukur listrik seperti voltmeter, ammeter, osiloskop. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah dalam pengukuran seperti ketelitian, ketepatan, sensitivitas, dan resolusi. Diakhiri dengan penjelasan mengenai analisis statistik
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar sistem kontrol, meliputi konsep sistem terkendali, masalah kontrol, transformasi Laplace, model sistem dalam bentuk persamaan diferensial dan fungsi transfer, serta tanggapan sistem terhadap berbagai masukan seperti impulse dan step.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pentanahan pada sistem listrik, termasuk definisi, tujuan, jenis-jenis sistem pentanahan titik netral dan pentanahan peralatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan."
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Sistem Sensor yang diampu oleh Drs. Wildian, M.Si. Mata kuliah ini akan membahas tentang sensor sebagai komponen elektronik penting dalam sistem instrumentasi dan kontrol, prinsip kerja berbagai jenis sensor, serta karakteristik dan aplikasi sensor.
Dokumen ini berisi ringkasan hasil simulasi beberapa jenis penyearah menggunakan Multisim untuk memenuhi tugas mata kuliah Simulasi Elektronika. Simulasi dilakukan untuk penyearah setengah gelombang 15V dan 24V, penyearah gelombang penuh CT 15V dan 24V, penyearah variabel, dan penyearah AC matic 12V tanpa transformator. Hasil simulasi meliputi tegangan keluaran DC, tegangan puncak, dan tegangan RMS.
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik tegangan tinggi DC. Ia menjelaskan sumber tegangan tinggi diperlukan untuk menguji isolator, penggunaan alat penyearah semi konduktor untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi searah, dan berbagai bentuk rangkaian penyearah seperti setengah gelombang, gelombang penuh, dan kaskade untuk meningkatkan tegangan keluaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkondisian sinyal sensor. Secara umum, pengkondisian sinyal diperlukan untuk mengoreksi variasi pada karakteristik output sensor agar berhubungan linear dengan variabel yang diukur. Pengkondisian sinyal mencakup kompensasi suhu, linearisasi, penyesuaian nol dan rentang, serta konversi sinyal analog menjadi digital.
Dokumen tersebut membahas tentang koordinasi isolasi, yaitu korelasi antara daya isolasi peralatan listrik dengan karakteristik alat pelindungnya seperti lightning arrester untuk mencegah kerusakan akibat tegangan lebih secara ekonomis. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip pemilihan dan pemasangan arrester agar memberikan perlindungan maksimal terhadap sistem listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangkit listrik dan konversi energi. Pembangkit listrik berfungsi untuk mengubah sumber energi seperti air, batu bara, dan surya menjadi energi listrik melalui proses yang berbeda untuk setiap jenis pembangkit. Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari satu bentuk ke bentuk lain melalui medan magnet.
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan tinggi DC, termasuk fungsi pengujian tegangan tinggi DC, fenomena yang terjadi pada tegangan tinggi seperti sparkover dan korona, kelebihan sistem transmisi menggunakan tegangan tinggi DC seperti kapasitas penyaluran yang lebih besar, dan contoh rangkaian pembangkit tegangan tinggi DC seperti rangkaian Greinacher dan Cockroft-Walton.
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar sistem kontrol, meliputi konsep sistem terkendali, masalah kontrol, transformasi Laplace, model sistem dalam bentuk persamaan diferensial dan fungsi transfer, serta tanggapan sistem terhadap berbagai masukan seperti impulse dan step.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pentanahan pada sistem listrik, termasuk definisi, tujuan, jenis-jenis sistem pentanahan titik netral dan pentanahan peralatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan."
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Sistem Sensor yang diampu oleh Drs. Wildian, M.Si. Mata kuliah ini akan membahas tentang sensor sebagai komponen elektronik penting dalam sistem instrumentasi dan kontrol, prinsip kerja berbagai jenis sensor, serta karakteristik dan aplikasi sensor.
Dokumen ini berisi ringkasan hasil simulasi beberapa jenis penyearah menggunakan Multisim untuk memenuhi tugas mata kuliah Simulasi Elektronika. Simulasi dilakukan untuk penyearah setengah gelombang 15V dan 24V, penyearah gelombang penuh CT 15V dan 24V, penyearah variabel, dan penyearah AC matic 12V tanpa transformator. Hasil simulasi meliputi tegangan keluaran DC, tegangan puncak, dan tegangan RMS.
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik tegangan tinggi DC. Ia menjelaskan sumber tegangan tinggi diperlukan untuk menguji isolator, penggunaan alat penyearah semi konduktor untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi searah, dan berbagai bentuk rangkaian penyearah seperti setengah gelombang, gelombang penuh, dan kaskade untuk meningkatkan tegangan keluaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkondisian sinyal sensor. Secara umum, pengkondisian sinyal diperlukan untuk mengoreksi variasi pada karakteristik output sensor agar berhubungan linear dengan variabel yang diukur. Pengkondisian sinyal mencakup kompensasi suhu, linearisasi, penyesuaian nol dan rentang, serta konversi sinyal analog menjadi digital.
Dokumen tersebut membahas tentang koordinasi isolasi, yaitu korelasi antara daya isolasi peralatan listrik dengan karakteristik alat pelindungnya seperti lightning arrester untuk mencegah kerusakan akibat tegangan lebih secara ekonomis. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip pemilihan dan pemasangan arrester agar memberikan perlindungan maksimal terhadap sistem listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangkit listrik dan konversi energi. Pembangkit listrik berfungsi untuk mengubah sumber energi seperti air, batu bara, dan surya menjadi energi listrik melalui proses yang berbeda untuk setiap jenis pembangkit. Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari satu bentuk ke bentuk lain melalui medan magnet.
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan tinggi DC, termasuk fungsi pengujian tegangan tinggi DC, fenomena yang terjadi pada tegangan tinggi seperti sparkover dan korona, kelebihan sistem transmisi menggunakan tegangan tinggi DC seperti kapasitas penyaluran yang lebih besar, dan contoh rangkaian pembangkit tegangan tinggi DC seperti rangkaian Greinacher dan Cockroft-Walton.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem instrumentasi yang terdiri dari alat ukur dan kontrol untuk mengukur berbagai parameter seperti tekanan, aliran, suhu, dan lainnya pada berbagai proses industri. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik dan jenis-jenis instrumen, sumber kesalahan pengukuran, konsep dasar sistem instrumentasi, dan transmitter yang digunakan untuk mengubah sinyal hasil pengukuran.
Dokumen tersebut membahas tentang sensor dan aktuator sebagai komponen penting dalam sistem kendali otomatis, termasuk definisi, karakteristik, klasifikasi dan contoh sensor serta jenis aktuator."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kontrol terbuka dan tertutup. Sistem kontrol terbuka tidak mempengaruhi aksi kontrol karena keluarannya tidak diukur atau dibandingkan dengan masukan. Sistem kontrol tertutup memiliki pengaruh langsung pada aksi kontrol karena menggunakan umpan balik untuk memperkecil kesalahan. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan programmable logic controller (PLC) sebagai alat kontrol yang dapat dip
Sensor dan transduser memiliki fungsi yang serupa dengan sistem indra manusia untuk mendeteksi besaran fisik lingkungan. Sensor berfungsi mendeteksi kondisi suatu proses dan mengubahnya menjadi sinyal listrik melalui transduser. Ada beberapa jenis sensor seperti sensor kimia, fisika, dan biologi. Sensor fisika dapat dikelompokkan menjadi sensor panas, mekanik, cahaya, dan lainnya.
Pengukuran adalah proses untuk mengetahui besaran atau nilai yang belum diketahui dengan membandingkannya dengan alat ukur standar atau skala. Dokumen ini menjelaskan definisi pengukuran, ketelitian, dan instrumen serta jenis-jenis alat ukur listrik beserta prinsip kerja dan cara pengukurannya.
2. Quiz-1 (Pre-test)
1. Buat rangkaian Sistem Instrumentasi
elektronik !
2. Jelaskan fungsi dari:
Controller
Data Processor
Recorder
Signal Conditioner
Amplifier
Transducer
Pada sistem instrumentasi elektronik
3. Sebutkan beberapa penyebab error
pengukuran !
3. Besaran
Mekanis: strain, force,pressure, moment,
torque, displacement, velocity,
acceleration, mass flow rate, dll.
Thermis: heat flux, specific heat, thermal
conductivity, dll.
Electrik: voltage, current
5. Transducer
Peralatan analog yang merubah besaran fisis
menjadi besaran elektris.
Contohnya: Pada Strain gage perubahan
besaran strain (Δ ) dikonversikan menjadi
ε
perubahan resistansi (Δ yang akhirnya
R)
dikonversikan menjadi perubahan tegangan
(Δ
v)
Maka perubahan tegangan (Δ sebanding
v)
dengan perubahan strain (Δ )
ε
7. Power Suply
Memberikan energi yang dibutuhkan oleh
transducer.
Pada transducer Differential transformer
yang digunakan mengukur displacement
(perubahan posisi) dibutuhkan tegangan
AC untuk medan magnet untuk
mengaktifkan dua sensor coil.
Power suply dapat berupa tegangan
AC/DC
8. Signal Conditioner
Merubah, memanipulasi, dan mengkompensasi besaran output transducer
menjadi besaran elektrik yang dapat
diproses lebih lanjut.
Pada Strain Gage, besaran output transducer
(Δ dirubah menjadi tegangan (Δ
R)
V).
Sistemnya terdiri dari: filter, compensator,
modulator, demodulator, integrator,
differensiator
10. Amplifier
Menaikkan besar sinyal tegangan
keluaran Signal Conditioner.
Bila keluaran Signal Conditioner hanya
berkisar milivolt atau kurang, maka
amplifier akan meningkatkannya 100-1000
kali menjadi 1-10 volt.
11. Recorder
Alat ukur tegangan (voltmeter) yang dapat
langsung menampilkannya atau merekamnya.
Recorder dapat berupa analog atau digital.
Keluaran Amplifier adalah sinyal analog yang
dapat ditampilkan oleh Analog recorder seperti:
Osciloscope, Oscilograp.
Digital recorder merubah dahulu sinyal analog
menjadi sinyal digital untuk kemudian
ditampilkan atau disimpan.
14. Data Processor
Merubah sinyal analog menjadi sinyal
digital untuk diproses lebih lanjut oleh
perangkat digital, seperi microcomputer
(PC) dan microprocessor.
Outputnya digunakan lebih lanjut untuk
Engineering Analysis.
15. Command Generator
Peralatan yang menghasilkan signal
analog sebagai referensi dalam sistem
kontrol tertutup
Sinyal Error adalah perbandingan antara
Sinyal Command Generator dan Sinyal
Output transducer-recorder
21. B. EXPERIMENTAL ERROR
Element error
Improper functioning
Transducer effect
Dual sensitivity of the transducer
other
22. Element Error
Error setiap alat sesuai spesifikasi pembuat
Dinyatakan dalam persen terhadap nilai full scale
Misal: 2%
nilai kesalahan maksimal = 2%x angka full scale
Jika alat dioperasikan tidak pada full scale
nilai kesalahan maksimal tetap, mengikuti saat
full scale
Misal operasi pada half scale:
Error max = 4%x skala yang digunakan
23. Element Error (2)
True Value
Upper bound
Lower bound
d
Misal d = 2%,
Angka Full scale = 100 sat
Error max = 2 sat
Half
Full
Scale
Pada operasi berskala max 50
Error max = 2 sat = 4%
24. Akumulasi Element Error (3)
Akumulasi kesalahan tiap alat dalam sistem
Ea : error alat terakumulasi
Estimasi:
Ea = √T2+ESC2+EA2+ER2
E
dengan ET , ESC ,EA ,ER masing-masing adalah error
Transducer, signal conditioner, amplifier dan
recorder
25. Improper Functioning
≠penggunaan tidak sesuai fungsi
berhubungan dengan perawatan dan
penyesuaian alat (maintenance & adjustment)
Kalibrasi
Zero offset
Range / Span
27. Improper Functioning (3)
Kalibrasi
Sensitivitas
Response curve suatu alat
garis lurus dengan kemiringan yang menunjukkan
sensitivitas alat
0
Q
S
i
Q
28. Improper Functioning (4)
Zero Offset
deviasi Response line (pada sumbu vertikal)
garis lurus dengan kemiringan yang menunjukkan
sensitivitas alat
Q0 i 0
SQ Z
Z0 = 0
.
Q0 i
SQ
29. Improper Functioning (5)
Range
Daerah kerja
Response curve masih linier / masih dalam batas
toleransi
R
L
s i i
Q Q
QiR : batas atas dengan deviasi response curve
maksimum
QiL : batas bawah ( error alat)