4. Ciri-Ciri Archaebacteria
Berukuran 0,1-15 mikron.
Memiliki dinding sel.
Sel bersifat uniseluler prokariotik (tidak memiliki inti dan
membran inti sel).
Asam nukleat berupa RNA.
Dapat hidup di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan derajat
keasaman, suhu, dan kadar garam yang sangat tinggi ( air panas,
larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan
asam ).
Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk pertama
ada di dunia.
Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan ( peptidoglikan = polimer
karbohidrat dan protein )
Bersifat anaerob (bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen bebas)bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen bebas)
5. Klasifikasi ArchaebacteriaKlasifikasi ArchaebacteriaMetanogen :
•Bersifat anaerobik dan kemosintetik.
•metabolisme membentuk gas
metana (CH4) dengan cara
mereduksi karbon dioksida (CO2).
•Hidup di tempat dengan kadar
metana tinggi.
•Memperoleh makanan dengan
membusukkan sisa tumbuhan mati.
•Timbuh baik pada suhu 98o
C dan
mati pada suhu 84o
C.
•contohnya: Methanobacteriales,
Methanococcales,
Methanomicrobiales,
Methanosarcinales.
NEX
T
6. Klasifikasi ArchaebacteriaKlasifikasi ArchaebacteriaHalofil ekstrim (Halofilik)
•hidup pada lingkungan berkadar garam tinggi.
•Bentuk bulat dan batang tidak beraturan.
•Bersifat heterotroph.
•Memilki flagel.
•Habitat : Laut Mati, Danau Great Salt.
•Hidup berkoloni dan dapat membusukan
bahan makanan yang diasinkan.
•Energy didapat dengan melakukan respirasi
aerobic dan berfotosintesis.
•Koloni halofil ekstrim terlihat seperti buih
berwarna merah – ungu.
•Jenis klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang
memberikan warna ungu.
•contohnya : Holobacterium salinarium,
Halococcus, Natronobacterium.
NEX
T
7. Klasifikasi ArchaebacteriaKlasifikasi Archaebacteria
Termofil ekstrem ( Termoasidofilik )
•Hidup pada tempat bersuhu tinggi
dan bersifat asam.
•Hidup dengan mengoksidasi sulfur.
•Hidup pada suhu 45o
C – 110o
C dan pH
1 – 2 (asidofilik).
•Berbentuk batang, bulat atau
filament.
•Metabolism belerang.
•Contohnya : Sulfolobus, yang hidup di
mata air sulfur di Yellowstone National
Park.
9. BENTUK BAKTERI
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai
berikut
1. Bentuk batang (Basil)
2. Bentuk Bulat (Kokus)
3. Bentuk Spiral
10. Bentuk batang (Basil)
1. Monobasil, berbentuk
satu batang tunggal. Contoh:
Escherichia coli,Salmonella
typhosa (penyebab penyakit
tifus), dan Lactobacillus.
2. Diplobasil, berbentuk
batang yang bergandengan
dua-dua. Contoh:
Reribacterium salmoninarum
3. Streptobasil, berbentuk
batang yang bergandengan
seperti rantai. Contoh:
Streptobacillus moniliformis,
Bacillus anthracis, dan
Azobacter sp.
NEX
T
11. Bentuk bulat (Kokus)
1. Monokokus, berbentuk bulat tunggal.
Contoh: Monococcus gonorrhoeae.
2. Diplokokus, berbentuk bulat
bergandengan dua-dua. Contoh:Diplococcus
pneumoniae.
3. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri
dari 4 bakteri yang tersusun dalam bentuk
bujur sangkar.
4. Streptokokus, berbentuk bulat yang
berkelompok memanjang seperti rantai.
Contoh: Streptococcus Pyogenes.
5. Stafilokokus, berbentuk bulat yang
bergerombol seperti buah anggur. Contoh:
Staphylococcus Aureus.
6. Sarkina, berbentuk bulat yang
berkelompok yang setiap kelompok terdiri
dari 8 bakteri yang membentuk susunan
seperti kubus. Contoh: Sarcina sp.
NEX
12. Bentuk Spiral
Spiral, berbentuk lengkung
lebih dari setengah lingkaran.
Contoh: Spirilium minor
Spiroseta, berbentuk spiral
halus dan lentur. Contoh:
Treponema pallidum dan
Spirocheata palida
Vibrio, berbentuk koma yang
dianggap spiral tak
sempurna. Contoh: Vibrio
coma
13. REPRODUKSI
Aseksual : Pembelahan biner
(pembelahan langsung tanpa
melalui tahapan seperti pada
mitosis).
Seksual :
1. Transformasi.
2. Transduksi.
3. Konjugasi.
18. PERANAN BAKTERI
1. Keuntungan
Enzim Archaebacteria dapat digunakan untuk menambah
kemampuan sabun cuci pada suhu dan pH yang tinggi.
Enzim Archaebacteria dapat digunakan dalam industri pangan
untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin.
Beberapa jenis Archaebacteria dapat digunakn untuk
mengatasi pencemaran tumpahan minyak.
Archaebacteria membantu pencernakan makanan.
Bakteri metanogen digunakan untuk degradasi limbah pada
unit pengolahan limbah.
Membantu pembuatan kompos dan biogas.
2. Kerugian
Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam.