Dokumen tersebut membahas tentang Archaebacteria dan Eubacteria. Ia menjelaskan ciri-ciri, bentuk, dan peranan kedua jenis bakteri tersebut. Archaebacteria adalah bakteri purba yang hidup di lingkungan ekstrem, sedangkan Eubacteria adalah bakteri sejati yang umum dikenal. Kedua jenis bakteri ini memiliki peran penting dalam kehidupan, baik yang menguntungkan maupun merugikan.
2. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis eubacteria
dan archaebacteria
• Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk sel
eubacteria dan archaebacteria
• Siswa dapat menjelaskan peranan eubacteria
dan archaebacteria yang menguntungkan bagi
kehidupan.
• Siswa dapat menjelaskan peranan eubacteria
dan archaebacteria yang merugikan bagi
kehidupan.
6. Dilihat dari metabolisme dan ekologi :
Metanogen
Halofil ekstrem (Halofilik)
Termofil ekstrem (Termofilik)
7. Kelompok bakteri yang
lebih dikenal dengan
bakteri purba (primitif).
Hidup di lingkungan
ekstrim pada sejarah
evolusi bumi sehingga
banyak anggotanya sudah
punah dan menjadi fosil
Domain Arkhaea
(Archebacteria)
Domain Bakteria
(Eubacteria)
Kelompok bakteri sejati
seperti yang dikenal
sekarang ini
8. Eubacteria (Bakteri)
Ukuran dan Bentuk
Ciri-ciri
Reproduksi
Pengertian
Jenis-jenis
Perananan
karakteristik dinding sel
Jumlah dan letak flagela
Cara hidup
10. Eubacteria berasal dari kata eu
yang berarti sejati, dan bacteria
yang berarti bakteri. Jadi,
eubacteria disebut sebagai bakteri
sejati yang sehari-hari kita kenal
sebagai bakteri. Ukuran tubuh
bakteri berkisar 0,5 – 3 mikron
dengan diameter 0,1 – 0,2 mikron.
Bakteri termasuk organisme
prokariotik, yaitu tidak mempunyai
membran inti dan tubuhnya bersel
11. Ciri-ciri
1) Dinding sel tersusun atas
mukopolisakarida dan peptidoglikan
2) Dapat mensekresikan lendir ke
permukaan selnya
3) Dapat membentuk endospora (keadaan
tak menguntungkan)
4) Motil (menggunakan flagela) dan non-
motil
13. 1. Struktur Tubuh Bakteri
a. Bahan inti (DNA kromosom), DNA
merupakan materi genetik (pembawa
sifat) disebut sebagai kromosom
atau inti bakteri. Bahan inti
berfungsi penting dalam mengatur
proses-proses yang terjadi di dalam
sel bakteri.
b. Plasmid, merupakan DNA melingkar yang membawa gen tertentu
yang dapat diwariskan . Plasmid terdapat di dalam sitoplasma.
c. Sitoplasma, tersusun dari 80% air, protein, asam nukleat, lemak,
karbohidrat, ion anorganik, dan kromatofora
d. Dinding sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan yang
terdiri dari polimer besar yng terbuat dari N-asetil muramat yang
aling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
e. Membran plasma, tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.
Membran plasma berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara
sel dengan lingkungannya.
14. f. Ribosom, tersusun dari RNA dan protein yang berfungsi
dalam sintesis protein. Ribosom bentuknya berupa butiran
halus.
g. Mesosom, berfungsi sebagai penghasil energi, pusat
pembentukan dinding sel baru, dan pembelahan sel.
h. Kapsul, merupakan lapisan lendir yang menyelimuti dinding
sel. Umumnya yang memiliki kapsul adalah bakteri penyebab
penyakit. Tersusun dari polisakarida dan air yang berfungsi
untuk membantu bakteri melekat pada permukaan atau
dengan bakteri lain.
i. Flagel, tersusun dari protein. Flagel berfungsi sebagai alat
gerak, tetapi ada bakteri tanpa flagel dapat bergerak.
j. Pili, berfungsi sebagai alat lekat dengan organisme lain.
15. 1. Bentuk kokus
a. Monokokus
b. Diplokokus
c. Tetrakokus
d. Streptokokus
e. Sarkina
f. stapilokokus
16. Bentuk bulat (Kokus)
1. Monokokus, berbentuk bulat tunggal. Contoh: Monococcus
gonorrhoeae.
2. Diplokokus, berbentuk bulat bergandengan dua-dua. Contoh:
Diplococcus pneumoniae
3. Tetrakokus, berbentuk
bulat terdiri dari 4 bakteri yang
tersusun dalam bentuk bujur
sangkar.
4. Streptokokus, berbentuk bulat
yang berkelompok memanjang
seperti rantai. Contoh:
Streptococcus pyogenes.
5. Stafilokokus, berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah
anggur. Contoh: Staphylococcus aureus.
6. Sarkina, berbentuk bulat yang berkelompok yang setiap
kelompok terdiri dari 8 bakteri yang membentuk susunan
seperti kubus. Contoh: Sarcina sp.
17. Lanjutan
2. Bentuk basil
a. Monobasil
b. Diplobasil
c. Streptobasil
3. Bentuk spirilia
a. Spiral
b. Spiroseta
c. Vibrio
B
A
3. Bentuk spirilia
a. Spiral
b. Spiroseta
c. Vibrio
Spirillium
Vibrio
18. 2. Bentuk Bakteri
Bentuk batang (Basil)
1. Monobasil, berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Escherichia coli,
Salmonella typhosa (penyebab penyakit tifus), dan Lactobacillus.
2. Diplobasil, berbentuk batang
yang bergandengan dua-dua.
Contoh: Reribacterium
salmoninarum
3. Streptobasil, berbentuk
batang yang bergandengan
seperti rantai. Contoh:
Streptobacillus moniliformis,
Bacillus anthracis, dan
Azobacter sp.
19. c. Bentuk Spiral (Spirilium)
1. Spiral, berbentuk lengkung lebih dari
setengah lingkaran. Contoh: Spirilium
minor
2. Spiroseta, berbentuk spiral halus dan
lentur. Contoh: Treponema pallidum
dan Spirocheata palida
3. Vibrio, berbentuk koma yang dianggap
spiral tak sempurna.
Contoh: Vibrio coma
20. 1. Bakteri gram negatif
2. Bakteri gram positif
3. Bakteri tidak
berdinding sel
2
1
24. Pembelahan biner
Pembelahan terjadi secara
langsung, dari satu sel
membelah menjadi dua sel
anakan. Masing-masing sel
anakan akan membentuk
dua sel anakan lagi,
demikian seterusnya.
Proses pembelahan biner
diawali dengan proses
replikasi DNA menjadi dua
kopi DNA identik, diikuti
pembelahan sitoplasma dan
akhirnya terbentuk dinding
pemisah di antara kedua sel
anak bakteri.
Transformasi : pemindahan
sedikit materi genetik
(DNA) atau bahkan hanya
satu gen saja dari satu
bakteri ke bakteri lainnya
dengan proses fisiologi
yang kompleks.
Konjugasi : pemindahan
secara langsung materi
genetik (DNA) diantara
dua sel bakteri melalui
jembatan sitoplasma.
Tranduksi : pemindahan
materi genetik dengan
perantara bacteriofag
25.
26. Peranan bakteri dalam kehidupan
• 1. Menguntungkan
a. Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan
yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme
b. Bakteri usus
Membantu membusukkan sisa pencernaan juga
menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang
penting dalam proses pembekuan darah.
c. Bakteri penghasil antibiotik
• Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
• Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
• Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
28. 2. Merugikan
a. Bakteri perusak
makanan
– Clostridium botulinum,
menghasilkan racun
botulinin, seringkali
terdapat pada makanan
kalengan
– Pseudomonas
cocovenenans,
menghasilkan asam
bongkrek, terdapat pada
tempe bongkrek
– Leuconostoc
mesenteroides, penyebab
pelendiran makanan
Pseudomonas
cocovenenans
29. b. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1. Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
30. 2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan
2. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan
31.
32. Cyanobacteria
(Alga Hijau-Biru)
• Cyanobacteria termasuk dalam kelompok
Eubacteria (bakteri). Anggota Cyanobacteria
tersebar di berbagai tempat, yaitu perairan,
tanah, batu-batuan.
• Cyanobacteria mengandung sejenis klorofil ,
memiliki fikosianin menyebabkan adanya sifat
yang khas, seperti berwarna hijau kebiru-biruan
• Disebut tumbuhan perintis
33. CIRI – CIRI UMUM
• prokariotik
• Warna hijau kebiruan krn memiliki pigmen
klorofil a (hijau) dan fikosianin (biru).
Klorofil tdk terdapat dlm kloroplas tetapi
pada membran tilakoid
• Habitat : lembab (diatas tanah, batu,
tembok, sawah, parit, laut)
• Jika mengering koloni mengelupas seperti
kerak
• Ada yang soliter , koloni
• Organisme perintis,
34. BENTUK TUBUH
• UNISELULER : Chrococcus, Anacystis
• KOLONI : Merismopedia, Nostoc, Mirocystis
• BENANG : Oscillatoria, Microcoleus,
Anabaena
35. STRUKTUR TUBUH
• Selubung lendir
disebelah luar dinding sel, untuk mencegah sel
kekeringan dan memudahkan gerak
• Dinding sel
memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh
• Membran sel
berfungsi mengatur keluar masuknya zat
terdapat membran tilakoid, yaitu pelipatan
membran sel kearah dalam membentuk lamela
fotosintetik . Pada membran tilakoid terdapat
klorofil. Jadi alga biru tidak memiliki kloroplas.
36. • Sitoplasma
tersusun atas air, protein, lemak, gula,
mineral, enzim, ribosom, dan DNA.
tempat berlangsungnya metabolisme sel
• Asam inti / asam nukleat / DNA
tanpa dilindungi membran inti ( prokariotik )
• Mesosom : penonjolan membran sel
kearah dlm , penghasil energi
• Ribosom : sintes protein
37. REPRODUKSI
• Pembelahan sel
seperti pembelahan biner . Contoh :
Gloeocapsa
• Fragmentasi
terjadi pada alga berbentuk benang.
filamen panjang terputus menjadi dua /
lebih membentuk benang – benang
pendek atau disebut hormogonium
tempat pemutusan filamen adalah sel
mati . Contoh : Plectonema boryanum
38. • Pembentukan spora
jika kondisi buruk (ex. kurang air) dpt
membentuk endospora seperti
bakteri.
endospora ini disebut akinet, yaitu
alga yang mengalami penebalan
dinding sel dan pembesaran sel.
contoh : Nostoc
39. SPECIES-SPECIES CYANOPHYTA
• Chrococcus
uniseluler, habitat di dasar kolam / tembok
basah,diselubungi lendir, pembelahan biner,
bentuk sel yang bergandengan karena gagal
berpisah dengan sel lain
• Gloeocapsa
uniseluler, dibatuan basah, berselubung lendir
• Merismopedia : Berkoloni
• Anabaena : Berfilamen
41. Peranan
a) Beberapa Cyanobacteria termasuk dalam
Cyanophyta uniseluler pada Croococcus dan
Gloeocapsa sebagai vegetasi perintis.
b) Beberapa Cyanobacteria dapat dimanfaatkan
sebagai sumber makanan alternatif, misalnya
Spirulina.
c) Beberapa spesies Cyanobacteria bersimbiosis
dengan tumbuhan untuk menambat atau fiksasi
nitrogen bebas, sehingga menambah kesuburan
tanah, misalnya Anabaena azzolae.