SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
PENGANTAR KALKULUS
Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA
Jenjang Dasar
Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004
di PPPG Matematika
Oleh:
Drs. SETIAWAN, M. Pd.
Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta
==============================================================
===
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU (PPPG) MATEMATIKA
YOGYAKARTA
2004
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Bagian Awal
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… i
Dafatar Isi …………………………………………………………………………….… ii
Bagian I Pendahuluan ………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 2
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………… 2
C. Sasaran ……………………………………………………………………………… 2
D. Ruang Lingkup Penulisan ……………………………………………………………2
E. Pedoman Penggunaan ……………………………………………………………….. 2
Bagian II Limit Fungsi ………………………………………………………………… 3
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 3
B. Limit Fungsi Aljabar………………………………………………………………….. 3
1. Limit Fungsi Secara Intuitif ……………………………………………………….3
2. Limit Fungsi Secara Formal ……………………………………………………….4
3. Pengertian Limit di Tak Hingga …………………………………………………10
C. Limit Fungsi Trigonometri …………………………………………………………. 15
D. Limit Fungsi Eksponensial …………………………………………………………. 16
F. Kontinuitas …………………………………………………………………………. 21
Bagian III : Turunan Suatu Fungsi ………………………………………………… 23
A. Turunan Fungsi Aljabar ……………………………………………………………. 23
B. Turunan Fungsi Trigonometri ……………………………………………………… 27
C. Turunan Fungsi Tersusun (Fungsi Komposisi) …………………………………….. 28
D. Turunan Fungsi Logaritma ………………………………………………………….30
E. Turunan Fungsi Eksponensial………………………………………………………..30
F. Turunan Fungsi Implisist ……………………………………………………………31
G. Turunan Jenis Lebih Tinggi …………………………………………………………31
H. Fungsi Naik dan Fungsi Turun ……………………………………………………...35
I. Nilai Stasioner Fungsi ………………………………………………………………36
J. Penentuan Maksimum dan Minimum Dengan Menggunakan Turunan Kedua …….37
iii
K. Penerapan Diferensial dalam Bidang Ekonomi …………………………………… 39
1. Elastisitas Permintaan …………………………………………………………..39
2. Analisis Marginal ……………………………………………………………….41
Bagian IV : Kalkulus Integral ………………………………………………………..45
A. Integral Taktentu …………………………………………..……………………….45
1. Integral sebagai operasi invers dari turunan …………………………..……….45
2. Pengintegralan Dengan Substitusi……………………………………………...47
3. Menentukan ∫ − dxxa 22
dengan substitusi x = a sin t dan y = a cos t ……. 50
4. Integral Parsial ………………………………………………………………. 54
5. Pengintegralan ∫ u
du
………………………………………………………….. 58
B. Integral Tertentu ……………………………………………….………………… 61
1. Pengertian Integral Tertentu (Integral Riemann) …………….……………… 61
2. Menentukan nilai ∫
b
a
dx)x(f ………………………………………………….. 62
3. Menentukan Volum Benda Putar…………………………………………….. 66
4. Panjang Busur (Materi Pengayaan) ………………………………………….. 67
5. Penerapan Integral dalam Bidang Usaha dan Perekonomian …………………70
Bagian Akhir ………………………………………………………………………… 73
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………73
1
BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Tujuan khusus pengajaran matematika di Sekolah Menengah Umum (SMU) adalah :
a. Siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke
pendidikan tinggi.
b. Siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan matematika
Pendidikan Dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan yang lebih luas (di
dunia kerja) maupun dalam kehdupan sehari-hari.
c. Siswa mempunyai pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika, sikap kritis, logis, obyektif, terbuka, kreatif serta inovatif.
d. Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialih gunakan (transferable) melalui
kegiatan matematika di SMU.
Memperhatikan butir-butir tujuan khusus tersebut di atas, maka kedudukan kalkulus
dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran SMU akan menjadi cukup sentral,
sehingga materi ini harus mendapatkan perhatian yang cukup serius menyangkut
masalah penguasaan materi, pemilihan metoda pembelajaran yang pas dan penentuan
strategi serta teknik mengajar yang serasi.
Namun demikian melihat kenyataan di lapangan baik lewat monitoring dan evaluasi
bagi para alumnus penataran di PPPG Matematika maupun diskusi-diskusi di MGMP,
ternyata materi ini kadang-kadang masih dijumpai kendala di lapangan. Oleh karena
itu pembahasan mengenai materi kalkulus ini perlu mendapatkan porsi yang memadai
pada penataran-penataran guru matematika, terutama yang diselengggarakan oleh
PPPG Matematika Yogyakarta.
Di samping itu kalkulus merupakan salah satu materi yang memiliki cakupan aplikasi
yang sangat luas, baik dalam tubuh matematika itu sendiri, maupun dalam cabang-
cabang lmu-ilmu yang lain, seperti dalam bidang sains, teknologi, ekonomi dan
sebagainya. Oleh karena itu para siswa terlebih-lebih guru matematika SMU harus
mendapat bekal materi kalkulus ini sebaik-baiknya.
2
B. Tujuan Penulisan
Tulisan ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan
berupa wawasan kepada guru matematika SMU dengan harapan :
1. lebih memahami materi kalkulus untuk SMU dan beberapa pengembangannya,
terutama masalah limit fungsi, integral dengan substitusi dan integral parsial
yang ternyata nasih banyak dijumpai kendala di lapangan.
2. dapat digunakan sebagai salah satu referensi masalah-masalah pengajaran
matematika SMU pada pertemuan-pertemuan MGMP Matematika SMU di
daerah.
3. memperluas wawasan keilmuan dalam matematika, dan khusunya masalah
kalkulus SMU, sehingga guru dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi di lapangan, sehingga mudah diterima oleh siswa.
C. Sasaran
Tulisan ini disusun untuk menjadikan bahan penambah wawasan :
a. para peserta penataran guru-guru matematika SMU, oleh PPPG Matematika
Yogyakarta.
b. para rekan guru matematika SMU pada umunya dan juga para pemerhati
pengajaran matematika.
D. Ruang Lingkup Penulisan.
Ruang lingkup bahan penataran ini meliputi
a. limit fungsi dan kontinuitas.
b. kalkulus diferensial, dan
c. integral tak tentu serta integral tertentu beserta aplikasinya.
E. Pedoman Penggunaan.
Bahan penataran ini merupakan salah satu acuan dalam memahami materi tentang
kalkulus, untuk memahami isi paket ini dengan baik hendaknya terlebih dulu
dicermati uraian materi beserta contoh-contohnya dengan seksama, kemudian baru
mencoba soal-soal latihan yang telah disediakan, sesuai dengan topik yang tengah
didalaminya.
3
BAGIAN II
LIMIT FUNGSI
A. Latar Belakang
Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan
banyak diterapkan secara luas pada cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain,
misalnya pada cabang sains dan teknologi, pertanian, kedokteran, perekonomian
dan sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas tiga pokok bahasan, pokok utama
dari kalkulus yakni limit fungsi, diferensial fungsi dan integral fungsi. Sebenarnya
ada dua cabang dalam kalkulus itu sendiri, yakni kalkulus diferensial dan kalkulus
integral, dan jika diperhatikan inti dari pelajaran kalkulus adalah memakai dan
menentukan limit suatu fungsi. Bahkan secara ekstrim kalkulus dapat didefinisikan
sebagai pengkajian tentang limit. Oleh karena itu pemahaman tentang konsep dan
macam-macam fungsi diberbagai cabang ilmu pengetahuan serta sifat-sifat dan
operasi limit suatu fungsi merupakan syarat mutlak untuk memahami kalkulus
diferensial dan kalkulus integral.
B. Limit Fungsi Aljabar
1. Limit Fungsi secara Intuitif.
Perhatikan contoh di bawah ini
Pandanglah fungsi
f(x) =
2x
4x2
−
−
dengan domain
Df = {x | x ∈ R, x ≠ 2} untuk x = 2, jika
dicari nilai fungsi
f(2) =
0
0
= tidak tentu .
Kita cari nilai-nilai f(x) untuk x mendekati
2.
Kita dapat memperhatikan nilai fungsi f(x)
disekitar x = 2 seperti tampak pada tabel.
Gb.1.1
berikut :
x 1,90 1,99 1,999 1,999 … 2 … 2,001 2,01 2,1
f(x) 3,90 3,99 3,999 3,999 … … 4,001 4,01 4,1
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk x mendekati 2 baik dari kiri
maupun dari kanan, nilai fungsi tersebut makin mendekati 4, dan dari sini dikatakan
bahwa limit f(x) untuk x mendekati 2 sama dengan 4, dan ditulis
4
2x
4x
lim)x(flim
2
2x2n
=
−
−
=
→→
.
y
2
-2
•
•
o
20
f(x) = 2x
4x2
−
−
x
4
Dari pengertian inilah yang disebut pengertian limit secara intuitif, sehingga :
Definisi limit secara intuitif, bahwa
cn
lim
→
f(x) = L artinya bahwa bilamana x
dekat tetapi berlainan dari c, maka f(x) dekat ke L.
2. Limit Fungsi Secara Formal
Secara matematis dapat dimaklumi bahwa banyak yang berkeberatan dengan definisi
limit secara intuitif di atas, yaitu penggunaan istilah “dekat”. Apa sebenarnya makna
dekat itu ?. Seberapa dekat itu dapat dikatakan “dekat” ?.
Untuk mengatasi masalah di atas Augustin-Louis Cauchy berhasil menyusun definisi
tentang limit seperti di bawah ini yang masih kita gunakan sampai sekarang.
Pengertian limit secara intuitif di atas jika diberi definisi formal adalah sebagai
berikut.
Definisi :
Dikatakan L)x(flim
1x
=
→
, adalah bahwa untuk setiap ε > 0 yang diberikan
berapapun kecilya, terdapat δ > 0 yang berpadanan sedemikian hingga
|f(x) – L | < ε untuk setiap 0 < | x – c| < δ.
Dengan menggunakan definisi limit di atas dapat dibuktikan teorema-teorema pokok
tentang limit suatu fungsi sebagai berikut :
1. kklim
cx
=
→
, jika k suatu konstanta.
2. bac)bax(lim
cx
+=+
→
3. f(x)limkf(x)klim
cxcx →→
=
4. )x(glim)x(flim)x(g)x(flim
cxcxcx →→→
±=±
5. )x(glim).x(flim)x(g).x(flim
cxcxcx →→→
=
6. Hukum substitusi :
Jika f(L)f(g(x))limmakaf(L),f(x)limdanLg(x)lim
cxcxcx
===
→→→
7. 0.LdanLg(x)limjika
L
1
g(x)
1
lim
cxcx
≠==
→→
8. 0.g(x)limjika,
g(x)lim
f(x)lim
g(x)
f(x)
lim
cx
cx
cx
cx
≠=
→
→
→
→
9. Teorema Apit :
Misalkan f(x) ≤ g(x) ≤ h(x) pada setiap interval yang memuat c dan dipenuhi :
L.g(x)limmakaLh(x)limf(x)lim
cxcxcx
===
→→→
5
Bukti-bukti dari teorema-teorema limit utama di atas adalah :
1. Buktikan k.klim
ck
=
→
Bukti : Untuk setiap bilangan positip ε > 0 berapapun kecilnya akan didapat δ > 0
sedemikian untuk setiap x pada |x – c| < δ dipenuhi |k – k| < ε. Dari |k – k|
= 0, maka berapapun nilai δ > 0 yang diambil yang menyebabkan |x – c| <
δ akan berakibat |k – k| < ε.
2. Buktikan b.acb)(axlim
cx
+=+
→
Bukti :
Untuk membuktikan teorema ini, berarti jika diberikan suatu ε > 0 betapapun
kecilnya, akan ditemukan δ > 0 sedemikian hingga 0 < |x – c| < δ ⇒ |(ax + b) –
(ac + b)| < ε.
Sekarang dari |(ax + b) – (ac +b)| = |ax – ac| = |a(x – x)| ≤ |a|x – c|.
Kelihatan bahwa δ =
|a|
ε
akan memenuhi persyaratan di atas.
Sehingga jika diberikan ε > 0 betapapun kecilnya dan dipilih δ =
|a|
ε
maka
0 < |x – c| < δ menunjukkan :
|(ax + b) – (ac – b)| = |ax – ac| = |a(x – c)| < |a||x – c| < |a|
|a|
ε
= ε
Dengan demikian terbuktilah teoremanya.
3. Buktikan : f(x)limkf(x)klim
cxcx →→
=
Bukti :
Misalkan Lf(x)lim
cx
=
→
Misalkan diberikan ε > 0, kita harus mendapatkan δ > 0 sedemikian hingga
0 < |x – c| < δ berakibat |f(x) – L| <
|k|
ε
(mengingat
|k|
ε
> 0 juga).
Sekarang dengan telah ditetapkan δ, kita dapat menyatakan bahwa untuk setiap x
yang terletak 0 < |x – c| < δ berlaku : |k f(x) – kL| = |k||f(x) – L| < |k|
|k|
ε
= ε.
Ini menunjukkan bahwa :
f(x).limkkLf(x)klim
cxcx →→
==
6
4. Buktikan g(x)limf(x)limg(x))(f(x)lim
cxcxcx →→→
+=+
Bukti :
Andaikan Mg(x)limdanLf(x)lim
cxcx
==
→→
.
Jika ε sebarang bilangan positip yang diberikan, maka
2
ε
adalah positip.
Karena L,f(x)lim
cx
=
→
maka terdapat suatu bilangan positip δ, sedemikian hingga:
0 < |x – c| < 1δ ⇒ |f(x) – L| <
2
ε
.
Karena M,g(x)lim
cx
=
→
maka terdapat suatu bilangan positip δ2 sedemikian
hingga :
0 < |x – c| < δ2 ⇒ |g(x) – M| <
2
ε
.
Pilih δ = min {δ1, δ2}, yaitu pilih δ sebagai yang terkecil diantara δ1 dan δ2, maka
0 < |x – c| < δ menunjukkan |(f(x) + g(x)) – (L + M)| = |(f(x) – L) + (g(x) – M)| ≤
|f(x) – L| + |g(x) – M| <
2
ε
+
2
ε
= ε.
Jadi g(x).limf(x)limMLg(x))(f(x)lim
cxcxcx →→→
+=+=+
Dengan jalan yang sama akan dapat dibuktikan bahwa :
g(x).lim-f(x)limM-Lg(x))-(f(x)lim
cxcxcx →→→
==
5. Buktikan : g(x).lim.f(x)limf(x).g(x)lim
cxcxcx →→→
=
Bukti :
Misal M.g(x)limdanLf(x)lim
cxcx
==
→→
Jika diberikan sembarang ε > 0 maka .0
1)|M2(|
dan0
1|L(|2
>
+
ε
>
+
ε
Yang akan kita tunjukkan dengan pembuktian ini adalah jika diberikan ε > 0, kita
harus mendapatkan bilangan δ > 0 sedemikian hingga untuk :
0 < |x – a| < δ berakibat |f(x) . g(x) – L . M| < ε.
Untuk :
|f(x) . g(x) – L . M| = |f(x) . g(x) – L . g(x) + L . g(x) – L . M| ≤ |g(x)| . |f(x) – L| +
|L| g(x) – M| … (2).
7
Dari L,f(x)lim
cx
=
→
berarti terdapat δ1 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x – c| < δ2
berakibat |f(x) – L| <
)1|M(|2 +
ε
… (3)
Dan dari Mg(x)lim
cx
=
→
, berarti terdapat δ2 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x – x|
< δ2 berakibat |g(x) – L| <
1|L(|2 +
ε
… (4).
Selanjutnya terdapat bilangan ketiga δ3 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x – c| < δ3
berakibat |g(x) – M| < 1 yang berarti |g(x)| < |M| + 1 …….(5)
Sekarang kita pilih δ bilangan terkecil dari ketiga bilangan positip δ1, δ2 dan δ3.
Dan jika substitusi (3), (4) dan (5) ke dalam (2), akan diperoleh jika |x – c| < δ
berakibat :
|f(x) . g(x) – LM ≤ |g(x)| . |f(x0 – L| + |L| . |g(x) – M|
< (|M + 1| .
)1|L(|2
.|L|
)1|M(|2 +
ε
+
+
ε
< ε=
ε
+
ε
22
.
Kenyataan ini berarti terbukti bahwa :
g(x)lim.f(x)limL.Mg(x).f(x)lim
cxcxcx →→→
==
6. Buktikan jika f(L).f(g(x))limmakaf(L),f(x)limdanLg(x)lim
cxLxcx
===
→→→
Bukti :
Misalkan diberikan ε > 0, kita harus mendapatkan suatu bilangan δ > 0
sedemikian hingga apabila 0 < |x – a| < δ berakibat |f(g(x) – f(L)| < ε.
Dari f(y)lim
Ly→
=L, terdapat δ1 > 0 sedemikian hingga, untuk 0 < |y – L| < δ1 akan
berakibat |f(y) – f(L)| < ε ………. (1).
Dan dari L,g(x)lim
cx
=
→
kita dapat memilih δ > 0 sedemikian hingga jika
0 < |x – c| < δ berakibat |g(x) – L| < δ1 atau |y – L| < δ1 dimana y = g(x).
Dari (1) dapat kita lihat bahwa :
Jika 0 < |x – c| < δ berakibat |f(g(x)) – f(L)| = |f(y) – f(L)| < ε.
Kenyataan terakhir ini, menyajikan bukti tersebut.
7. Buktikan : Jika .
L
1
g(x)
1
limmaka0LdanLg(x)lim
cxcx
=≠=
→→
Bukti :
Misalkan diberikan ε > 0, kita akan menemukan δ > 0 sedemikian hingga, apabila
dipenuhi 0 < |x – c| < δ berakibat .
L
1
)x(g
1
ε<−
8
Sekarang .
g(x).L
)x(gL
L
1
)x(g
1 −
=−
Dari .Lg(x).hlimmakaLg(x)lim 2
cxcx
==
→→
Dengan definisi limit, jika diambil ε =
2
L2
. akan diperoleh δ1 sedemikian hingga,
japabila 0 < |x – c| < δ1 dipenuhi | L . g(x) – L2
| < ε atau L2
- ε < L . g(x) < L2
+ ε
dan jika diambil ε = maka
2
L2
.
2
3L
g(x).L
2
L 22
<<
Dari sini berarti L . g(x) positip, sehingga kita peroleh
)x(g.L
1
L
2
2
> untuk
0 < |x – c| < δ1.
Selanjutnya :
12
|c-x|0untuk|)x(gL|
L
2
)x(g.L
|)x(gL|
)x(g.L
)x(gL
δ<<−<
−
=
−
.
Terakhir diperoleh δ2, sedemikian hingga untuk setiap x yang memenuhi
0 < |x – c| < δ2 berakibat |L – g(x)| <
2
L2
ε
. Jika diambil δ yang terkecil dari δ1 dan
δ2 maka untuk setiap x yang memenuhi : 0 < |x – c| < δ berakibat :
.
2
L
.
L
2
|)x(gL|
L
2
)x(g.L
)x(gL 2
22
ε=
ε
<−<
−
Ini menunjukkan bukti bahwa
L
1
f(x)
1
lim
cx
=
→
jika L ≠ 0.
8. Buktikan : 0g(x)limjika
g(x)lim
f(x)lim
g(x)
f(x)
lim
cx
cx
cx
cx
≠=
→
→
→
→
Bukti :
g(x)lim
f(x)lim
0g(x)limjika
f(x)lim
1
.f(x)lim
0g(x)limjika
g(x)
1
lim.f(x)lim
g(x)
1
.f(x)lim
g(x)
f(x)
lim
cx
cx
cx
cx
cx
cxcxcx
cxcx
→
→
→
→
→
→→→
→→
=
≠=
≠=
=
9
9. Buktikan teorema apit, bahwa jika f(x) ≤ g(x) ≤ h(x) pada interval yang memuat c
dan dipenuhi L.g(x)limmakaLh(x)limf(x)lim
cxcxcx
===
→→→
Bukti :
Jika diberikan ε > 0, akan kita dapatkan δ1 > 0 dan δ2 > 0 sedemikian hingga :
Jika 0 < |x – c| < δ1 berakibat |f(x) – L| < ε, dan jika 0 < |x – c| < δ2 berakibat
|h(x) – L| ε. Dan jika kita pilih δ > 0 yang terkecil dari dua bilangan δ1 dan δ2
maka jika dipenuhi 0 < |x – c| < δ berakibat f(x) dan g(x) keduanya terletak pada
interval terbuka (L - ε, L + ε).
Sehingga :
L - ε < f(x) ≤ g(x) ≤ h(x) < L + ε.
Jadi jika :
0 < |x – c| < δ berakibat |g(x) – L| < ε.
Ini menunjukkan bahwa teorema apit telah terbukti.
Contoh 1.
Hitung )8x3x(lim 2
2x
+−
→
Jawab : Dengan menggunakan teorema substitusi
682.32)8x3x(lim 22
2x
=+−=+−
→
Contoh 2.
Tentukan
4x
12xx
lim
2
4x +
−+
−→
Jawab : Faktorkan dulu sebab jika disubstitusikan langsung diperoleh 0
0
.
734
kan.3-xlim
-adisederhandapatpecahanmaka4-xkarena
)4x(
)3x)(4x(
lim
4x
12xx
lim
4x
4x
2
4x
−=−−=
=
≠
+
−+
=
+
−+
−→
−→−→
Contoh 3.
Tentukan nilai
2x
4x
lim
2x −
−
→
Penyelesaian :
10
424
)2x(lim
2karen x
2x
)2x)(2x(
lim
24
2)x(
lim
2x
4x
lim
4x
4x
22
4x4x
=+=
+=
≠
−
−+
=
−
−
=
−
−
→
→
→→
Cara ii, misalkan √x = y → x = y2
untuk x → 4 maka y → 2, sehingga soal di atas menjadi
422
)2y(
)2y)(2y(
lim
2y
4y
lim
2x
4x
lim
2y
2
2y4x
=+=
−
−+
=
−
−
=
−
−
→
→→
Contoh 4 :
Tentukan nilai dari
2x
x2x2
lim
2x −
−+
→
Penyelesaian :
4
1
44
1
x2x2
1
lim
)x2x2)(2x(
x2
lim
)x2x2)(2x(
)x2()x2(
lim
)x2x2(
x2x2(
.
)2x(
)x2x2(
lim
2x
x2x2
lim
2x
2x
2x
2x2x
−=
+
−
=
++
−
=
++−
−
=
++−
−+
=
++
++
−
−+
=
−
−+
→
→
→
→→
3. Pengertian Limit di Tak Hingga.
11
Perhatikan fungsi f(x) = 2
x
1
, x ≠ 0 yang domainnya semua bilangan real yang tidak
nol. Jika kita cari nilai-nilai fungsi dekat dengan 0.
x 2
x
1
1
0,1
0,01
0,001
0,0001
0
-0,0001
-0,001
-0,01
-0,1
-1
1
100
10.000
1000 106
10.000 108
besar sekali disebut
tak hingga
10.000 108
1000 106
100 10.000
10 100
1
Apabila x suatu bilangan baik positip maupun negatif yang sangat kecil maka nilai
2
x
1 menjadi sangat besar, semakin dekat x dengan nol, maka nilai 2
x
1 menjadi
semakin besar sekali, sehingga dikatakan ~lim 2
x
1
0x
=
→
.
Catatan :
Simbol ~ dibaca “tak hingga” digunakan untuk melambangkan bilangan yang sangat
besar yang tak dapat ditentukan besarnya, tetapi simbol ini tidak menunjuk suatu
bilangan real yang manapun.
Pengertian ketak hinggaan sebagaimana dipaparkan secara intuitif di atas secara
formal didefinisikan sebagai berikut :
Definisi :
Fungsi f(x) mendekati tak hingga untuk x → c apabila untuk setiap bilangan
positip M betapapun besarnya, adalah mungkin menemukan bilangan δ > 0
-1 1 x
y
f(x) = 2
x
1
12
sedemikian hingga untuk setiap x selain c jika dipenuhi |x – c| < δ akan berakibat
|f(x)| > M dan ditulis .~f(x)lim
cx
=
→
Contoh 1 :
Buktikan bahwa
Bukti :
Untuk membuktikan itu berarti untuk setiap M > 0 yang diberikan betapapun
besarnya adalah mungkin menemukan δ > 0 sedemikian hingga untuk setiap x yang
memenuhi |x – 1| < δ akan diperoleh M.
)x1(
1
2
>
−
Dari M.
)x1(
1
2
>
−
berarti (1- x)2
<
M
1
.
Sehingga |1 – x| <
M
1
.
Jika diambil δ =
M
1
, berarti untuk setiap x pada |x – 1| <
M
1
akan dipenuhi
⇔ (x – 1)2
<
M
1
⇔ (1 – x)2
<
M
1
⇔ M.
)x1(
1
2
>
−
0
~
x)-(1
1
lim 21x
+=
→
y=f(x)
1
X
y
M
13
Dari pertidaksamaan terakhir ini menunjukkan bahwa ~
x)-(1
1
lim 21x
+=
→
.
Contoh 2.
Tentukan
1x
x
1x
lim −
→
Jawab : Secara intuitif jika x dekat dengan 1 maka x – 1 akan mendekati 0, sehingga
dapat difahami (secara intuitif) bila
1x
x
1x
lim −
→
= ∞
Dan jika ingin dibuktikan secara formal berarti untuk setiap bilangan M > 0
betapapun besarnya, adalah mungkin ditemukan δ > 0, sedemikian hingga untuk
setiap x pada |x – 1| < δ akan dipenuhi
1x
x
−
> M.
Sedangkan limit fungsi untuk x yang bernilai besar dapat didefinisikan sebagai
berikut :
Definisi :
Jika f(x) terdefinisi untuk x yang bernilai besar, kita katakan bahwa f(x)
mendekati L sebagai limit untuk x mendekati tak hingga, dan ditulis :
L)x(flim
x
=
∞→
, bahwa apabila diberikan 0>ε maka akan ditemukan suatu
bilangan M sedemikian hingga dipenuhi |f(x) – L| < ε apabila x > M.
Ilustrasi geometris dari pengertian di atas adalah sebagai berikut :
y=f(x)
y=L
O
L+ε
L-ε
M
X
Y
14
Contoh 1.
Pandanglah fungsi f(x) = 2 +
x
xsin
Grafiknya beroskilasi terhadap garis y = 2.
Amplitudo dari oskilasinya semakin kecil menuju nol.
Untuk x ∞→ , dan kurvanya terletak di antara y = 2 + ε dan y = 2 - ε jika x > M
Atau dengan kata lain :
Jika x besar, 0
x
xsin → dan f(x) 2L =→
Contoh 2
Tentukan )x3xx2x(lim 22
~x
+−+
→
Jawab :
Y
3
2
1
O
y = 2 + ε
y = 2
y = 2 - ε
Y = 2 +
x
xsin
X
15
2
1
0101
1
11
1
lim
x3xx2x
x
lim
x3xx2x
)x3x()x2x(
lim
)x3xx2x(
)x3xx2x)(x3xx2x(
lim)x3xx2x(lim
x
3
x
2~x
22~x
22
22
~x
22
2222
~x
22
~x
−=
+++
−
=
+++
−
=
+++
−
=
+++
+−+
=
+++
++++−+
=+−+
→
→
→
→→
C. Limit Fungsi Trigonometri
Misalkan x dalam radian, dan 0 < x < 2
π
, maka
BC = r sin x dan AD = r tan x.
Untuk mencari luas sektor AOB
Luas sektor AOB
Luas seluruh lingkaran
Luas sektor AOB
πr2
Gb.1.3
Sehingga luas sektor AOB = xr
2
1
r.
2
x 22
=π
π
Dari bangun di atas diperoleh :
Luas ∆ AOB < luas juring AOB < luas ∆ AOD
½ . OA . BC < ½ r2
x < ½ . OA . AD
½ . r . r sin x < ½ r2
x < ½ . r . r tan x
½ r2
sin x < ½ r2
x < ½ r2
tan x
sin x < x < tan x ………………….. (i)
Dari (i) diperoleh :
1 <
xcos
1
xsin
x
<
x
2π
=
x
2π
=
x
O
B
A
D
C
r
16
xcos
1
lim
xsin
x
lim1lim
0x0x0x →→→
≤≤
1
1
1
xsin
x
lim1
0x
=≤≤
→
Jadi 1
xsin
x
lim
0x
=
→
Dari sini dapat dikembangkan :
x
xsin
0x
lim
→
=
0x
lim
→ xsin
x
1 = 1
1
1 =
Dan untuk
x
xtan
0x
lim
→
=
xcos.x
xsin
0x
lim
→
=
xcos
1
x
xsin
0x
.lim
→
=
xcos
1
0xx
xsin
0x
lim.lim
→→
= 1.1 = 1
Demikian juga dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa 1lim
xtan
x
0x
=
→
Kesimpulan :
1. 1lim
x
xsin
0x
=
→
3. 1lim
x
xtan
0x
=
→
2. 1lim
xsin
x
0x
=
→
4. 1lim
xtan
x
0x
=
→
Contoh
Hitunglah :
a.
2x
sin x
lim
0x→
b.
5x
3xsin
lim
0x→
c.
5xsin
3xtan
lim
0x→
Penyelesaian :
a. 





=
→→ x
xsin
2
1
lim
2x
sin x
lim
0x0x
2
1
1.
2
1
==
b.
5
3
.
3x
3xsin
lim
2x
3xsin
lim
0x0x






=
→→
5
3
5
3
.1 ==
17
c.
5
3
.
5xsin
5x
3x
3xtan
lim
5xsin
3xtan
lim
0x0x












=
→→
=
5
3
.1.1
=
5
3
.
D. Limit Fungsi Eksponensial
a. Bilangan e






++
−−
+
−
++=





+
→→ n32~n
n
~n n
1
...
n
1
.
!3
)1n)(1n(n
n
1
.
!2
)1n(n
n
1
.
1
n
1lim
n
1
1lim
= 








−





−+





−





−+





−++
→ n
2
1
n
1
1
!4
1
n
2
1
n
1
1
!3
1
n
1
1
!2
1
11lim
~n



++





− n
n
1
...
n
3
1
= ...
!5
1
!4
1
!3
1
!2
1
11 ++++++
Jika diambil sampai sepuluh tempat desimal diperoleh
7182884,2
n
1
1lim
n
~n
=





+
→
Nilai limit ini disebut bilangan e atau bilangan Euler (diambil nama sang penemu
yaitu Leonard Euler matematikawan Austria 1707 – 1783).
Sehingga :
e
n
1
1lim
n
~n
=





+
→
Limit ini dapat dikembangkan untuk setiap x ∈ R dipenuhi
e
x
1
1lim
x
~x
=





+
→
Jika disubstitusikan u = x
1
maka diperoleh rumus
ex)(1lim x
1
0x
=+
→
Contoh tentukan
3x
~x x
2
1lim
+
→






+
Jawab :
3x
~x
3x
~x x
2
1.
x
2
1lim
x
2
1lim 





+





+=





+
→
+
→
18
=
32.
~x x
2
1
x
2
1lim
2
x






+





+
→
=
3
2
~x x
2
1.
x
2
1lim
2
x






+
















+
→
= e2
. (1 + 0)3
= e2
.
Logaritma yang mengambil e sebagai bilangan pokok disebut logaritma naturalis
atau logaritma Napier, dan ditulis dengan notasi “ln”, sehingga ln x = e
log x.
Dari maka,ex)(1lim x
1
0x
=+
→
a
log elogx)(1lim a
0x
x
1
=








+
→
aln
1
x
x)(1log
lim
aln
eln
x
x)(1log
lim
elogx)(1loglim
a
0x
a
0x
aa
0x
x
1
=
+
=
+
=+
→
→
→
Misalkan a
log (1 + x) = y
1 + x = ay
→ x = ay
− 1
Untuk x → 0, maka ay
→ 1 yang berarti y → 0, sehingga persamaan (i)
aln
1
1a
y
0x
y
lim =
−→
Sehingga : aln
y
1a
lim
y
0y
=
−
→
Atau secara umum : aln
x
1a
lim
x
0x
=
−
→
Jika disubstitusikan a dengan e
1
x
1e
limataueln
x
1e
lim
x
0x
x
0x
=
−
=
−
→→
Contoh : Tentukan
x
ee
lim
bxax
0x
−
→
Jawab :
x
1e1e
lim
x
ee
lim
bxax
0x
bxax
0x
+−−
=
−
→→
……….. (i)
19
=







 −−
→ x
1e
-
x
1a
lim
bxax
0x
=







 −−
→
b.
bx
1e
-a.
ax
1e
lim
bxax
0x
= 1 . a – 1 . b
= a – b
Latihan 1
Tentukan nilai limitnya
1. )4x7(xlim 2
2x
+−
−→
14. )yx:(misal
4x
8x
lim 23
364x
=
−
−
→
2. 





+
→
x
x
2
lim
3x
15.
22x
312x
lim
4x −−
−+
→
3.
3x
x9
lim
2
4x −
+
→
16.
x
x2-x
lim
0x→
4.
4x
x2x
lim 2
2
2x −
−
→
17.
x55
2x
lim
0x −−→
5.
1xx
1x
lim 2
5
1x ++
−
−→
18. )2x3x(lim
~x
+−+
→
6.
2x
6xx
lim
2
2x −
−+
→
19.
x
x2-x
lim
~x→
7.
3x
27x
lim
3
3x −
−
→
20.
1x
4x32x
lim
4
2
~x +
−−
→
8.
2x
10x3x
lim
2
2x +
+−
−→
21. 2~x n
n)...32(1
lim
++++
→
9.
1x
1x
lim 2
3
1x −
+
−→
22.
2n
1)-(2n...753(1
lim 2~x +
+++++
→
10.
5x
25x
lim
2
5x −
−
→
23. 





++++
→ n~x 2
1
...
8
1
4
1
2
1
lim
11.
2x
x2x2
lim
2x −
−+
→
24. 




 −
++++
→ 2222~x n
2n3
...
n
7
n
4
n
1
lim
20
12.
3x
5x32-2x
lim
3x −
−−
→
25. ...222xHitung +++=
13.
x3x2
1x22x
lim
3x −−
−−+
→
26. Tentukan limit Un dari barisan
0,3 ; 0,33 ; 0,333 ; 0,3333
27. Tentukan limit Un dari barisan
0,2 , 0,23 , 0,233 , 02333 , …
28. Tentukan limit suku Un dari barisan
...,2222,222,22,2
29. Tentukan limit suku Un dari barisan
...,6666,666,66,6
30. Tentukan limit Un dari barisan berikut
...,
1-2n
2n
,...,
5
6
,
3
4
,
1
2
31.
tan x
sin x
lim
0x→
32.
x
4xsin
lim
0x→
33. 2
3
x2
0x x
sin
lim
→
34.
xcos-1
x
lim
0x→
35. xcotgxlim
0x→
36.
a-x
asin-sin x
lim
0x→
37.
sin x1
xcos
lim
2
0x −→
38.
sin x1-xcos
sin x-xcos1
lim
2
x +
+
π→
39.
2x
xtan
lim
2x +
π
−→
40.
tan x-1
xcos-sin x
lim
4
x π→
41.
5x
~x x
1
1lim
+
→






+
Petunjuk :
kuadratkan
47.
x3
24
lim
xx
0x
−
→
48.
x
ee
lim
x32x
0x
−
→
49.
x
ba
lim
x32x
0x
−
→
50.
x
ee
lim
bx-ax
0x
−
→
−
21
42.
x
~x x
7
1lim 





+
→
43.
x
~x x
3
-1lim 





→
44.
x
~x 1-x
3x
lim 




 +
→
45. x
1
2x)(1lim
0x
+
→
46.
x
45
lim
xx
0x
−
→
E. Kontiunitas
Perhatikan fungsi pada bilangan real f(x) =
2x
4x2
−
−
seperti pada grafik di samping.
Untuk x = 2 diperoleh f(2) =
0
0
(tak tentu)
sehingga grafiknya terputus di x = 2 dalam hal
ini dikatakan f(x) diskontinu di x = 2.
Sedangkan untuk interval {x|x < 2, x ∈ R} dan
interval {x|x > 2, x ∈ R} grafiknya
berkesinambungan, dalam hal ini dikatakan f(x)
kontinu di x ≠ 2.
Gb.1.4
Secara formal suatu fungsi dikatakan kontinu di x = c, jika dipenuhi :
a. adaf(x)lim
cx→
b. f(c) ada
c. )c(f)x(flim
cx
=
→
Jika pada suatu fungsi f(x) diskontinu di x = c, maka dapat dibuat sedemikian hingga
cx
lim
→
f(x) = f(c), maka dikatakan diskontuinitas di x = c ini dapat dihapuskan.
Contoh :
Tentukan diskontuinitas fungsi pada bilangan real f(x) =
4x
8x
2
3
−
−
.
Jawab : fungsi rasional di atas akan diskontinu jika penyebutnya nol atau
x2
– 4 = 0 ⇔ (x + 2)(x – 2) = 0
⇔ x = -2 atau x = 2
o f(x) =
2x
4
2
x
−
−
0 2 x
y
22
Sehingga f(x) diskontinu di x = -2 atau x = 2.
Selanjutnya untuk
)2x)(2x(
)4x22)(x-(x
lim
4x
8x
lim
2
2x2
3
2x −+
++
=
−
−
→→
= 3
4
12
=
Diskontinu di x = 2 dapat dihapuskan dengan menetapkan definisi f(2) = 3.
Selanjutnya untuk x = -2 diperoleh
2x
4x2x
lim
4x
8x
lim
2
2x2
3
2x +
++
=
−
−
−→−→
=
0
4
→
→
= ∞, sedangkan f(-2) =
0
16
4)2(
8)2(
2
3
−
=
−−
−−
tidak terdefinisi.
Sehingga diskontinu di x = -2 tidak dapat dihapuskan.
Latihan 2
Selidiki kontinuitas fungsi-fungsi berikut
1. f(x) = x2
+ x di x = -1
2. f(x) = 4x2
– 2x + 12 di x = 2
3. f(x) = 1-xdi
1x
x
=
+
4. f(x) = 2xdi
x
2x
2
=
−
5. f(x) = 3tdi
3t
9t6
=
−
−
6. f(x) =
2untuk x2
2untuk x4x3
>−
≤+−
di x = 2
7. Di titik mana saja f(x) =
10x3x
4x5
2
−−
+
diskontinu dan selidiki macam diskon-
tinuitasnya.
8. Di titik mana saja f(x) =
1x
1x
2
3
−
−
diskontinu dan selidiki macam diskontinui-
tasnya.
9. Dengan grafik di titik mana saja (jika ada) fungsi ini diskontinu
f(x) =
1untuk xx2
1x0untukx
0untuk xx
2
>−
≤≤
<
10. Tentukan a dan b agar fungsi :
f(x) =
2-untuk x1bx
2untuk xa
2-untuk x3xx2
>+
=
<+−
kontinu di x = 2

More Related Content

What's hot

Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7Sulistiyo Wibowo
 
Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1Rudy Krabay
 
Pkbm wajib kelas 11
Pkbm wajib kelas 11Pkbm wajib kelas 11
Pkbm wajib kelas 11AZLAN ANDARU
 
[1] sk & kd matematika
[1] sk & kd matematika[1] sk & kd matematika
[1] sk & kd matematikaWidi Fayi
 
3. determinan dan invers matriks
3. determinan dan invers matriks3. determinan dan invers matriks
3. determinan dan invers matriksSahat Hutajulu
 
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XIIStandar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XIIRian Maulana
 
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...Endah Gustianti Hamzah
 

What's hot (17)

Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat Matematika SMP kelas 7
 
Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1
 
SK-KD Matematika SMP-MTs
SK-KD Matematika SMP-MTsSK-KD Matematika SMP-MTs
SK-KD Matematika SMP-MTs
 
[1] sk & kd smp mtk
[1] sk & kd smp mtk[1] sk & kd smp mtk
[1] sk & kd smp mtk
 
Rpp matriks SMA
Rpp matriks SMARpp matriks SMA
Rpp matriks SMA
 
Pkbm wajib kelas 11
Pkbm wajib kelas 11Pkbm wajib kelas 11
Pkbm wajib kelas 11
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
[1] sk & kd matematika
[1] sk & kd matematika[1] sk & kd matematika
[1] sk & kd matematika
 
3. determinan dan invers matriks
3. determinan dan invers matriks3. determinan dan invers matriks
3. determinan dan invers matriks
 
Sk kd-matematika-kelas-xii-ipa nurhayati sma 3
Sk kd-matematika-kelas-xii-ipa nurhayati sma 3Sk kd-matematika-kelas-xii-ipa nurhayati sma 3
Sk kd-matematika-kelas-xii-ipa nurhayati sma 3
 
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XIIStandar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Matematika SMA kls X, XI,& XII
 
Analisis KKM Mateatika Wajib Kelas XI
Analisis KKM Mateatika Wajib Kelas XIAnalisis KKM Mateatika Wajib Kelas XI
Analisis KKM Mateatika Wajib Kelas XI
 
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
 
[1] sk & kd smp mtk
[1] sk & kd smp mtk[1] sk & kd smp mtk
[1] sk & kd smp mtk
 
[2] pemetaan sk mtk
[2] pemetaan sk mtk[2] pemetaan sk mtk
[2] pemetaan sk mtk
 

Similar to Kalkulus 1

Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009primagraphology consulting
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSarvinefriani
 
Panduan matematika
Panduan matematikaPanduan matematika
Panduan matematikakolodit
 
Salinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdf
Salinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdfSalinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdf
Salinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdfMariaImud1
 
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009primagraphology consulting
 
Silabi mkb 508 kapita selekta I
Silabi mkb 508 kapita selekta ISilabi mkb 508 kapita selekta I
Silabi mkb 508 kapita selekta Iriki wati
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTDestia Eka Putri
 
Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009primagraphology consulting
 
Matematika integral
Matematika integralMatematika integral
Matematika integralTerryAshton1
 
Bahan ajar Bidang Kartesius
Bahan ajar Bidang KartesiusBahan ajar Bidang Kartesius
Bahan ajar Bidang Kartesiusrifal jusnawan
 
RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...
RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...
RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...Universitas Lambung Mangkurat
 
Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32
Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32
Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32Amphie Yuurisman
 
RPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian MatriksRPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian Matriksyoyojaya
 
E-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASAE-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASAarvinefriani
 
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Linda Rosita
 
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksTugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksAsep Jaenudin
 

Similar to Kalkulus 1 (20)

Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPS
 
Panduan matematika
Panduan matematikaPanduan matematika
Panduan matematika
 
Salinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdf
Salinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdfSalinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdf
Salinan_X_Matematika_Umum_KD_3_6_Final.pdf
 
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
 
Silabi mkb 508 kapita selekta I
Silabi mkb 508 kapita selekta ISilabi mkb 508 kapita selekta I
Silabi mkb 508 kapita selekta I
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
 
Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (bahasa) rosihan ari-2009
 
Matematika integral
Matematika integralMatematika integral
Matematika integral
 
Bahan ajar Bidang Kartesius
Bahan ajar Bidang KartesiusBahan ajar Bidang Kartesius
Bahan ajar Bidang Kartesius
 
RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...
RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...
RPP OPERASI MATRIKS( penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan sebuah bilang...
 
Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32
Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32
Pertidaksamaan rasional dan irrasional kd 32
 
RPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian MatriksRPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian Matriks
 
E-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASAE-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASA
 
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
 
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksTugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
 

Recently uploaded

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

Kalkulus 1

  • 1. PENGANTAR KALKULUS Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika Oleh: Drs. SETIAWAN, M. Pd. Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta ============================================================== === DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU (PPPG) MATEMATIKA YOGYAKARTA 2004
  • 2. ii DAFTAR ISI Halaman Bagian Awal Kata Pengantar ………………………………………………………………………… i Dafatar Isi …………………………………………………………………………….… ii Bagian I Pendahuluan ………………………………………………………………... 1 A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 2 B. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………… 2 C. Sasaran ……………………………………………………………………………… 2 D. Ruang Lingkup Penulisan ……………………………………………………………2 E. Pedoman Penggunaan ……………………………………………………………….. 2 Bagian II Limit Fungsi ………………………………………………………………… 3 A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 3 B. Limit Fungsi Aljabar………………………………………………………………….. 3 1. Limit Fungsi Secara Intuitif ……………………………………………………….3 2. Limit Fungsi Secara Formal ……………………………………………………….4 3. Pengertian Limit di Tak Hingga …………………………………………………10 C. Limit Fungsi Trigonometri …………………………………………………………. 15 D. Limit Fungsi Eksponensial …………………………………………………………. 16 F. Kontinuitas …………………………………………………………………………. 21 Bagian III : Turunan Suatu Fungsi ………………………………………………… 23 A. Turunan Fungsi Aljabar ……………………………………………………………. 23 B. Turunan Fungsi Trigonometri ……………………………………………………… 27 C. Turunan Fungsi Tersusun (Fungsi Komposisi) …………………………………….. 28 D. Turunan Fungsi Logaritma ………………………………………………………….30 E. Turunan Fungsi Eksponensial………………………………………………………..30 F. Turunan Fungsi Implisist ……………………………………………………………31 G. Turunan Jenis Lebih Tinggi …………………………………………………………31 H. Fungsi Naik dan Fungsi Turun ……………………………………………………...35 I. Nilai Stasioner Fungsi ………………………………………………………………36 J. Penentuan Maksimum dan Minimum Dengan Menggunakan Turunan Kedua …….37
  • 3. iii K. Penerapan Diferensial dalam Bidang Ekonomi …………………………………… 39 1. Elastisitas Permintaan …………………………………………………………..39 2. Analisis Marginal ……………………………………………………………….41 Bagian IV : Kalkulus Integral ………………………………………………………..45 A. Integral Taktentu …………………………………………..……………………….45 1. Integral sebagai operasi invers dari turunan …………………………..……….45 2. Pengintegralan Dengan Substitusi……………………………………………...47 3. Menentukan ∫ − dxxa 22 dengan substitusi x = a sin t dan y = a cos t ……. 50 4. Integral Parsial ………………………………………………………………. 54 5. Pengintegralan ∫ u du ………………………………………………………….. 58 B. Integral Tertentu ……………………………………………….………………… 61 1. Pengertian Integral Tertentu (Integral Riemann) …………….……………… 61 2. Menentukan nilai ∫ b a dx)x(f ………………………………………………….. 62 3. Menentukan Volum Benda Putar…………………………………………….. 66 4. Panjang Busur (Materi Pengayaan) ………………………………………….. 67 5. Penerapan Integral dalam Bidang Usaha dan Perekonomian …………………70 Bagian Akhir ………………………………………………………………………… 73 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………73
  • 4. 1 BAGIAN I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Tujuan khusus pengajaran matematika di Sekolah Menengah Umum (SMU) adalah : a. Siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. b. Siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan matematika Pendidikan Dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan yang lebih luas (di dunia kerja) maupun dalam kehdupan sehari-hari. c. Siswa mempunyai pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika, sikap kritis, logis, obyektif, terbuka, kreatif serta inovatif. d. Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialih gunakan (transferable) melalui kegiatan matematika di SMU. Memperhatikan butir-butir tujuan khusus tersebut di atas, maka kedudukan kalkulus dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran SMU akan menjadi cukup sentral, sehingga materi ini harus mendapatkan perhatian yang cukup serius menyangkut masalah penguasaan materi, pemilihan metoda pembelajaran yang pas dan penentuan strategi serta teknik mengajar yang serasi. Namun demikian melihat kenyataan di lapangan baik lewat monitoring dan evaluasi bagi para alumnus penataran di PPPG Matematika maupun diskusi-diskusi di MGMP, ternyata materi ini kadang-kadang masih dijumpai kendala di lapangan. Oleh karena itu pembahasan mengenai materi kalkulus ini perlu mendapatkan porsi yang memadai pada penataran-penataran guru matematika, terutama yang diselengggarakan oleh PPPG Matematika Yogyakarta. Di samping itu kalkulus merupakan salah satu materi yang memiliki cakupan aplikasi yang sangat luas, baik dalam tubuh matematika itu sendiri, maupun dalam cabang- cabang lmu-ilmu yang lain, seperti dalam bidang sains, teknologi, ekonomi dan sebagainya. Oleh karena itu para siswa terlebih-lebih guru matematika SMU harus mendapat bekal materi kalkulus ini sebaik-baiknya.
  • 5. 2 B. Tujuan Penulisan Tulisan ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan berupa wawasan kepada guru matematika SMU dengan harapan : 1. lebih memahami materi kalkulus untuk SMU dan beberapa pengembangannya, terutama masalah limit fungsi, integral dengan substitusi dan integral parsial yang ternyata nasih banyak dijumpai kendala di lapangan. 2. dapat digunakan sebagai salah satu referensi masalah-masalah pengajaran matematika SMU pada pertemuan-pertemuan MGMP Matematika SMU di daerah. 3. memperluas wawasan keilmuan dalam matematika, dan khusunya masalah kalkulus SMU, sehingga guru dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga mudah diterima oleh siswa. C. Sasaran Tulisan ini disusun untuk menjadikan bahan penambah wawasan : a. para peserta penataran guru-guru matematika SMU, oleh PPPG Matematika Yogyakarta. b. para rekan guru matematika SMU pada umunya dan juga para pemerhati pengajaran matematika. D. Ruang Lingkup Penulisan. Ruang lingkup bahan penataran ini meliputi a. limit fungsi dan kontinuitas. b. kalkulus diferensial, dan c. integral tak tentu serta integral tertentu beserta aplikasinya. E. Pedoman Penggunaan. Bahan penataran ini merupakan salah satu acuan dalam memahami materi tentang kalkulus, untuk memahami isi paket ini dengan baik hendaknya terlebih dulu dicermati uraian materi beserta contoh-contohnya dengan seksama, kemudian baru mencoba soal-soal latihan yang telah disediakan, sesuai dengan topik yang tengah didalaminya.
  • 6. 3 BAGIAN II LIMIT FUNGSI A. Latar Belakang Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan banyak diterapkan secara luas pada cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain, misalnya pada cabang sains dan teknologi, pertanian, kedokteran, perekonomian dan sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas tiga pokok bahasan, pokok utama dari kalkulus yakni limit fungsi, diferensial fungsi dan integral fungsi. Sebenarnya ada dua cabang dalam kalkulus itu sendiri, yakni kalkulus diferensial dan kalkulus integral, dan jika diperhatikan inti dari pelajaran kalkulus adalah memakai dan menentukan limit suatu fungsi. Bahkan secara ekstrim kalkulus dapat didefinisikan sebagai pengkajian tentang limit. Oleh karena itu pemahaman tentang konsep dan macam-macam fungsi diberbagai cabang ilmu pengetahuan serta sifat-sifat dan operasi limit suatu fungsi merupakan syarat mutlak untuk memahami kalkulus diferensial dan kalkulus integral. B. Limit Fungsi Aljabar 1. Limit Fungsi secara Intuitif. Perhatikan contoh di bawah ini Pandanglah fungsi f(x) = 2x 4x2 − − dengan domain Df = {x | x ∈ R, x ≠ 2} untuk x = 2, jika dicari nilai fungsi f(2) = 0 0 = tidak tentu . Kita cari nilai-nilai f(x) untuk x mendekati 2. Kita dapat memperhatikan nilai fungsi f(x) disekitar x = 2 seperti tampak pada tabel. Gb.1.1 berikut : x 1,90 1,99 1,999 1,999 … 2 … 2,001 2,01 2,1 f(x) 3,90 3,99 3,999 3,999 … … 4,001 4,01 4,1 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk x mendekati 2 baik dari kiri maupun dari kanan, nilai fungsi tersebut makin mendekati 4, dan dari sini dikatakan bahwa limit f(x) untuk x mendekati 2 sama dengan 4, dan ditulis 4 2x 4x lim)x(flim 2 2x2n = − − = →→ . y 2 -2 • • o 20 f(x) = 2x 4x2 − − x
  • 7. 4 Dari pengertian inilah yang disebut pengertian limit secara intuitif, sehingga : Definisi limit secara intuitif, bahwa cn lim → f(x) = L artinya bahwa bilamana x dekat tetapi berlainan dari c, maka f(x) dekat ke L. 2. Limit Fungsi Secara Formal Secara matematis dapat dimaklumi bahwa banyak yang berkeberatan dengan definisi limit secara intuitif di atas, yaitu penggunaan istilah “dekat”. Apa sebenarnya makna dekat itu ?. Seberapa dekat itu dapat dikatakan “dekat” ?. Untuk mengatasi masalah di atas Augustin-Louis Cauchy berhasil menyusun definisi tentang limit seperti di bawah ini yang masih kita gunakan sampai sekarang. Pengertian limit secara intuitif di atas jika diberi definisi formal adalah sebagai berikut. Definisi : Dikatakan L)x(flim 1x = → , adalah bahwa untuk setiap ε > 0 yang diberikan berapapun kecilya, terdapat δ > 0 yang berpadanan sedemikian hingga |f(x) – L | < ε untuk setiap 0 < | x – c| < δ. Dengan menggunakan definisi limit di atas dapat dibuktikan teorema-teorema pokok tentang limit suatu fungsi sebagai berikut : 1. kklim cx = → , jika k suatu konstanta. 2. bac)bax(lim cx +=+ → 3. f(x)limkf(x)klim cxcx →→ = 4. )x(glim)x(flim)x(g)x(flim cxcxcx →→→ ±=± 5. )x(glim).x(flim)x(g).x(flim cxcxcx →→→ = 6. Hukum substitusi : Jika f(L)f(g(x))limmakaf(L),f(x)limdanLg(x)lim cxcxcx === →→→ 7. 0.LdanLg(x)limjika L 1 g(x) 1 lim cxcx ≠== →→ 8. 0.g(x)limjika, g(x)lim f(x)lim g(x) f(x) lim cx cx cx cx ≠= → → → → 9. Teorema Apit : Misalkan f(x) ≤ g(x) ≤ h(x) pada setiap interval yang memuat c dan dipenuhi : L.g(x)limmakaLh(x)limf(x)lim cxcxcx === →→→
  • 8. 5 Bukti-bukti dari teorema-teorema limit utama di atas adalah : 1. Buktikan k.klim ck = → Bukti : Untuk setiap bilangan positip ε > 0 berapapun kecilnya akan didapat δ > 0 sedemikian untuk setiap x pada |x – c| < δ dipenuhi |k – k| < ε. Dari |k – k| = 0, maka berapapun nilai δ > 0 yang diambil yang menyebabkan |x – c| < δ akan berakibat |k – k| < ε. 2. Buktikan b.acb)(axlim cx +=+ → Bukti : Untuk membuktikan teorema ini, berarti jika diberikan suatu ε > 0 betapapun kecilnya, akan ditemukan δ > 0 sedemikian hingga 0 < |x – c| < δ ⇒ |(ax + b) – (ac + b)| < ε. Sekarang dari |(ax + b) – (ac +b)| = |ax – ac| = |a(x – x)| ≤ |a|x – c|. Kelihatan bahwa δ = |a| ε akan memenuhi persyaratan di atas. Sehingga jika diberikan ε > 0 betapapun kecilnya dan dipilih δ = |a| ε maka 0 < |x – c| < δ menunjukkan : |(ax + b) – (ac – b)| = |ax – ac| = |a(x – c)| < |a||x – c| < |a| |a| ε = ε Dengan demikian terbuktilah teoremanya. 3. Buktikan : f(x)limkf(x)klim cxcx →→ = Bukti : Misalkan Lf(x)lim cx = → Misalkan diberikan ε > 0, kita harus mendapatkan δ > 0 sedemikian hingga 0 < |x – c| < δ berakibat |f(x) – L| < |k| ε (mengingat |k| ε > 0 juga). Sekarang dengan telah ditetapkan δ, kita dapat menyatakan bahwa untuk setiap x yang terletak 0 < |x – c| < δ berlaku : |k f(x) – kL| = |k||f(x) – L| < |k| |k| ε = ε. Ini menunjukkan bahwa : f(x).limkkLf(x)klim cxcx →→ ==
  • 9. 6 4. Buktikan g(x)limf(x)limg(x))(f(x)lim cxcxcx →→→ +=+ Bukti : Andaikan Mg(x)limdanLf(x)lim cxcx == →→ . Jika ε sebarang bilangan positip yang diberikan, maka 2 ε adalah positip. Karena L,f(x)lim cx = → maka terdapat suatu bilangan positip δ, sedemikian hingga: 0 < |x – c| < 1δ ⇒ |f(x) – L| < 2 ε . Karena M,g(x)lim cx = → maka terdapat suatu bilangan positip δ2 sedemikian hingga : 0 < |x – c| < δ2 ⇒ |g(x) – M| < 2 ε . Pilih δ = min {δ1, δ2}, yaitu pilih δ sebagai yang terkecil diantara δ1 dan δ2, maka 0 < |x – c| < δ menunjukkan |(f(x) + g(x)) – (L + M)| = |(f(x) – L) + (g(x) – M)| ≤ |f(x) – L| + |g(x) – M| < 2 ε + 2 ε = ε. Jadi g(x).limf(x)limMLg(x))(f(x)lim cxcxcx →→→ +=+=+ Dengan jalan yang sama akan dapat dibuktikan bahwa : g(x).lim-f(x)limM-Lg(x))-(f(x)lim cxcxcx →→→ == 5. Buktikan : g(x).lim.f(x)limf(x).g(x)lim cxcxcx →→→ = Bukti : Misal M.g(x)limdanLf(x)lim cxcx == →→ Jika diberikan sembarang ε > 0 maka .0 1)|M2(| dan0 1|L(|2 > + ε > + ε Yang akan kita tunjukkan dengan pembuktian ini adalah jika diberikan ε > 0, kita harus mendapatkan bilangan δ > 0 sedemikian hingga untuk : 0 < |x – a| < δ berakibat |f(x) . g(x) – L . M| < ε. Untuk : |f(x) . g(x) – L . M| = |f(x) . g(x) – L . g(x) + L . g(x) – L . M| ≤ |g(x)| . |f(x) – L| + |L| g(x) – M| … (2).
  • 10. 7 Dari L,f(x)lim cx = → berarti terdapat δ1 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x – c| < δ2 berakibat |f(x) – L| < )1|M(|2 + ε … (3) Dan dari Mg(x)lim cx = → , berarti terdapat δ2 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x – x| < δ2 berakibat |g(x) – L| < 1|L(|2 + ε … (4). Selanjutnya terdapat bilangan ketiga δ3 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x – c| < δ3 berakibat |g(x) – M| < 1 yang berarti |g(x)| < |M| + 1 …….(5) Sekarang kita pilih δ bilangan terkecil dari ketiga bilangan positip δ1, δ2 dan δ3. Dan jika substitusi (3), (4) dan (5) ke dalam (2), akan diperoleh jika |x – c| < δ berakibat : |f(x) . g(x) – LM ≤ |g(x)| . |f(x0 – L| + |L| . |g(x) – M| < (|M + 1| . )1|L(|2 .|L| )1|M(|2 + ε + + ε < ε= ε + ε 22 . Kenyataan ini berarti terbukti bahwa : g(x)lim.f(x)limL.Mg(x).f(x)lim cxcxcx →→→ == 6. Buktikan jika f(L).f(g(x))limmakaf(L),f(x)limdanLg(x)lim cxLxcx === →→→ Bukti : Misalkan diberikan ε > 0, kita harus mendapatkan suatu bilangan δ > 0 sedemikian hingga apabila 0 < |x – a| < δ berakibat |f(g(x) – f(L)| < ε. Dari f(y)lim Ly→ =L, terdapat δ1 > 0 sedemikian hingga, untuk 0 < |y – L| < δ1 akan berakibat |f(y) – f(L)| < ε ………. (1). Dan dari L,g(x)lim cx = → kita dapat memilih δ > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x – c| < δ berakibat |g(x) – L| < δ1 atau |y – L| < δ1 dimana y = g(x). Dari (1) dapat kita lihat bahwa : Jika 0 < |x – c| < δ berakibat |f(g(x)) – f(L)| = |f(y) – f(L)| < ε. Kenyataan terakhir ini, menyajikan bukti tersebut. 7. Buktikan : Jika . L 1 g(x) 1 limmaka0LdanLg(x)lim cxcx =≠= →→ Bukti : Misalkan diberikan ε > 0, kita akan menemukan δ > 0 sedemikian hingga, apabila dipenuhi 0 < |x – c| < δ berakibat . L 1 )x(g 1 ε<−
  • 11. 8 Sekarang . g(x).L )x(gL L 1 )x(g 1 − =− Dari .Lg(x).hlimmakaLg(x)lim 2 cxcx == →→ Dengan definisi limit, jika diambil ε = 2 L2 . akan diperoleh δ1 sedemikian hingga, japabila 0 < |x – c| < δ1 dipenuhi | L . g(x) – L2 | < ε atau L2 - ε < L . g(x) < L2 + ε dan jika diambil ε = maka 2 L2 . 2 3L g(x).L 2 L 22 << Dari sini berarti L . g(x) positip, sehingga kita peroleh )x(g.L 1 L 2 2 > untuk 0 < |x – c| < δ1. Selanjutnya : 12 |c-x|0untuk|)x(gL| L 2 )x(g.L |)x(gL| )x(g.L )x(gL δ<<−< − = − . Terakhir diperoleh δ2, sedemikian hingga untuk setiap x yang memenuhi 0 < |x – c| < δ2 berakibat |L – g(x)| < 2 L2 ε . Jika diambil δ yang terkecil dari δ1 dan δ2 maka untuk setiap x yang memenuhi : 0 < |x – c| < δ berakibat : . 2 L . L 2 |)x(gL| L 2 )x(g.L )x(gL 2 22 ε= ε <−< − Ini menunjukkan bukti bahwa L 1 f(x) 1 lim cx = → jika L ≠ 0. 8. Buktikan : 0g(x)limjika g(x)lim f(x)lim g(x) f(x) lim cx cx cx cx ≠= → → → → Bukti : g(x)lim f(x)lim 0g(x)limjika f(x)lim 1 .f(x)lim 0g(x)limjika g(x) 1 lim.f(x)lim g(x) 1 .f(x)lim g(x) f(x) lim cx cx cx cx cx cxcxcx cxcx → → → → → →→→ →→ = ≠= ≠= =
  • 12. 9 9. Buktikan teorema apit, bahwa jika f(x) ≤ g(x) ≤ h(x) pada interval yang memuat c dan dipenuhi L.g(x)limmakaLh(x)limf(x)lim cxcxcx === →→→ Bukti : Jika diberikan ε > 0, akan kita dapatkan δ1 > 0 dan δ2 > 0 sedemikian hingga : Jika 0 < |x – c| < δ1 berakibat |f(x) – L| < ε, dan jika 0 < |x – c| < δ2 berakibat |h(x) – L| ε. Dan jika kita pilih δ > 0 yang terkecil dari dua bilangan δ1 dan δ2 maka jika dipenuhi 0 < |x – c| < δ berakibat f(x) dan g(x) keduanya terletak pada interval terbuka (L - ε, L + ε). Sehingga : L - ε < f(x) ≤ g(x) ≤ h(x) < L + ε. Jadi jika : 0 < |x – c| < δ berakibat |g(x) – L| < ε. Ini menunjukkan bahwa teorema apit telah terbukti. Contoh 1. Hitung )8x3x(lim 2 2x +− → Jawab : Dengan menggunakan teorema substitusi 682.32)8x3x(lim 22 2x =+−=+− → Contoh 2. Tentukan 4x 12xx lim 2 4x + −+ −→ Jawab : Faktorkan dulu sebab jika disubstitusikan langsung diperoleh 0 0 . 734 kan.3-xlim -adisederhandapatpecahanmaka4-xkarena )4x( )3x)(4x( lim 4x 12xx lim 4x 4x 2 4x −=−−= = ≠ + −+ = + −+ −→ −→−→ Contoh 3. Tentukan nilai 2x 4x lim 2x − − → Penyelesaian :
  • 13. 10 424 )2x(lim 2karen x 2x )2x)(2x( lim 24 2)x( lim 2x 4x lim 4x 4x 22 4x4x =+= += ≠ − −+ = − − = − − → → →→ Cara ii, misalkan √x = y → x = y2 untuk x → 4 maka y → 2, sehingga soal di atas menjadi 422 )2y( )2y)(2y( lim 2y 4y lim 2x 4x lim 2y 2 2y4x =+= − −+ = − − = − − → →→ Contoh 4 : Tentukan nilai dari 2x x2x2 lim 2x − −+ → Penyelesaian : 4 1 44 1 x2x2 1 lim )x2x2)(2x( x2 lim )x2x2)(2x( )x2()x2( lim )x2x2( x2x2( . )2x( )x2x2( lim 2x x2x2 lim 2x 2x 2x 2x2x −= + − = ++ − = ++− − = ++− −+ = ++ ++ − −+ = − −+ → → → →→ 3. Pengertian Limit di Tak Hingga.
  • 14. 11 Perhatikan fungsi f(x) = 2 x 1 , x ≠ 0 yang domainnya semua bilangan real yang tidak nol. Jika kita cari nilai-nilai fungsi dekat dengan 0. x 2 x 1 1 0,1 0,01 0,001 0,0001 0 -0,0001 -0,001 -0,01 -0,1 -1 1 100 10.000 1000 106 10.000 108 besar sekali disebut tak hingga 10.000 108 1000 106 100 10.000 10 100 1 Apabila x suatu bilangan baik positip maupun negatif yang sangat kecil maka nilai 2 x 1 menjadi sangat besar, semakin dekat x dengan nol, maka nilai 2 x 1 menjadi semakin besar sekali, sehingga dikatakan ~lim 2 x 1 0x = → . Catatan : Simbol ~ dibaca “tak hingga” digunakan untuk melambangkan bilangan yang sangat besar yang tak dapat ditentukan besarnya, tetapi simbol ini tidak menunjuk suatu bilangan real yang manapun. Pengertian ketak hinggaan sebagaimana dipaparkan secara intuitif di atas secara formal didefinisikan sebagai berikut : Definisi : Fungsi f(x) mendekati tak hingga untuk x → c apabila untuk setiap bilangan positip M betapapun besarnya, adalah mungkin menemukan bilangan δ > 0 -1 1 x y f(x) = 2 x 1
  • 15. 12 sedemikian hingga untuk setiap x selain c jika dipenuhi |x – c| < δ akan berakibat |f(x)| > M dan ditulis .~f(x)lim cx = → Contoh 1 : Buktikan bahwa Bukti : Untuk membuktikan itu berarti untuk setiap M > 0 yang diberikan betapapun besarnya adalah mungkin menemukan δ > 0 sedemikian hingga untuk setiap x yang memenuhi |x – 1| < δ akan diperoleh M. )x1( 1 2 > − Dari M. )x1( 1 2 > − berarti (1- x)2 < M 1 . Sehingga |1 – x| < M 1 . Jika diambil δ = M 1 , berarti untuk setiap x pada |x – 1| < M 1 akan dipenuhi ⇔ (x – 1)2 < M 1 ⇔ (1 – x)2 < M 1 ⇔ M. )x1( 1 2 > − 0 ~ x)-(1 1 lim 21x += → y=f(x) 1 X y M
  • 16. 13 Dari pertidaksamaan terakhir ini menunjukkan bahwa ~ x)-(1 1 lim 21x += → . Contoh 2. Tentukan 1x x 1x lim − → Jawab : Secara intuitif jika x dekat dengan 1 maka x – 1 akan mendekati 0, sehingga dapat difahami (secara intuitif) bila 1x x 1x lim − → = ∞ Dan jika ingin dibuktikan secara formal berarti untuk setiap bilangan M > 0 betapapun besarnya, adalah mungkin ditemukan δ > 0, sedemikian hingga untuk setiap x pada |x – 1| < δ akan dipenuhi 1x x − > M. Sedangkan limit fungsi untuk x yang bernilai besar dapat didefinisikan sebagai berikut : Definisi : Jika f(x) terdefinisi untuk x yang bernilai besar, kita katakan bahwa f(x) mendekati L sebagai limit untuk x mendekati tak hingga, dan ditulis : L)x(flim x = ∞→ , bahwa apabila diberikan 0>ε maka akan ditemukan suatu bilangan M sedemikian hingga dipenuhi |f(x) – L| < ε apabila x > M. Ilustrasi geometris dari pengertian di atas adalah sebagai berikut : y=f(x) y=L O L+ε L-ε M X Y
  • 17. 14 Contoh 1. Pandanglah fungsi f(x) = 2 + x xsin Grafiknya beroskilasi terhadap garis y = 2. Amplitudo dari oskilasinya semakin kecil menuju nol. Untuk x ∞→ , dan kurvanya terletak di antara y = 2 + ε dan y = 2 - ε jika x > M Atau dengan kata lain : Jika x besar, 0 x xsin → dan f(x) 2L =→ Contoh 2 Tentukan )x3xx2x(lim 22 ~x +−+ → Jawab : Y 3 2 1 O y = 2 + ε y = 2 y = 2 - ε Y = 2 + x xsin X
  • 18. 15 2 1 0101 1 11 1 lim x3xx2x x lim x3xx2x )x3x()x2x( lim )x3xx2x( )x3xx2x)(x3xx2x( lim)x3xx2x(lim x 3 x 2~x 22~x 22 22 ~x 22 2222 ~x 22 ~x −= +++ − = +++ − = +++ − = +++ +−+ = +++ ++++−+ =+−+ → → → →→ C. Limit Fungsi Trigonometri Misalkan x dalam radian, dan 0 < x < 2 π , maka BC = r sin x dan AD = r tan x. Untuk mencari luas sektor AOB Luas sektor AOB Luas seluruh lingkaran Luas sektor AOB πr2 Gb.1.3 Sehingga luas sektor AOB = xr 2 1 r. 2 x 22 =π π Dari bangun di atas diperoleh : Luas ∆ AOB < luas juring AOB < luas ∆ AOD ½ . OA . BC < ½ r2 x < ½ . OA . AD ½ . r . r sin x < ½ r2 x < ½ . r . r tan x ½ r2 sin x < ½ r2 x < ½ r2 tan x sin x < x < tan x ………………….. (i) Dari (i) diperoleh : 1 < xcos 1 xsin x < x 2π = x 2π = x O B A D C r
  • 19. 16 xcos 1 lim xsin x lim1lim 0x0x0x →→→ ≤≤ 1 1 1 xsin x lim1 0x =≤≤ → Jadi 1 xsin x lim 0x = → Dari sini dapat dikembangkan : x xsin 0x lim → = 0x lim → xsin x 1 = 1 1 1 = Dan untuk x xtan 0x lim → = xcos.x xsin 0x lim → = xcos 1 x xsin 0x .lim → = xcos 1 0xx xsin 0x lim.lim →→ = 1.1 = 1 Demikian juga dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa 1lim xtan x 0x = → Kesimpulan : 1. 1lim x xsin 0x = → 3. 1lim x xtan 0x = → 2. 1lim xsin x 0x = → 4. 1lim xtan x 0x = → Contoh Hitunglah : a. 2x sin x lim 0x→ b. 5x 3xsin lim 0x→ c. 5xsin 3xtan lim 0x→ Penyelesaian : a.       = →→ x xsin 2 1 lim 2x sin x lim 0x0x 2 1 1. 2 1 == b. 5 3 . 3x 3xsin lim 2x 3xsin lim 0x0x       = →→ 5 3 5 3 .1 ==
  • 20. 17 c. 5 3 . 5xsin 5x 3x 3xtan lim 5xsin 3xtan lim 0x0x             = →→ = 5 3 .1.1 = 5 3 . D. Limit Fungsi Eksponensial a. Bilangan e       ++ −− + − ++=      + →→ n32~n n ~n n 1 ... n 1 . !3 )1n)(1n(n n 1 . !2 )1n(n n 1 . 1 n 1lim n 1 1lim =          −      −+      −      −+      −++ → n 2 1 n 1 1 !4 1 n 2 1 n 1 1 !3 1 n 1 1 !2 1 11lim ~n    ++      − n n 1 ... n 3 1 = ... !5 1 !4 1 !3 1 !2 1 11 ++++++ Jika diambil sampai sepuluh tempat desimal diperoleh 7182884,2 n 1 1lim n ~n =      + → Nilai limit ini disebut bilangan e atau bilangan Euler (diambil nama sang penemu yaitu Leonard Euler matematikawan Austria 1707 – 1783). Sehingga : e n 1 1lim n ~n =      + → Limit ini dapat dikembangkan untuk setiap x ∈ R dipenuhi e x 1 1lim x ~x =      + → Jika disubstitusikan u = x 1 maka diperoleh rumus ex)(1lim x 1 0x =+ → Contoh tentukan 3x ~x x 2 1lim + →       + Jawab : 3x ~x 3x ~x x 2 1. x 2 1lim x 2 1lim       +      +=      + → + →
  • 21. 18 = 32. ~x x 2 1 x 2 1lim 2 x       +      + → = 3 2 ~x x 2 1. x 2 1lim 2 x       +                 + → = e2 . (1 + 0)3 = e2 . Logaritma yang mengambil e sebagai bilangan pokok disebut logaritma naturalis atau logaritma Napier, dan ditulis dengan notasi “ln”, sehingga ln x = e log x. Dari maka,ex)(1lim x 1 0x =+ → a log elogx)(1lim a 0x x 1 =         + → aln 1 x x)(1log lim aln eln x x)(1log lim elogx)(1loglim a 0x a 0x aa 0x x 1 = + = + =+ → → → Misalkan a log (1 + x) = y 1 + x = ay → x = ay − 1 Untuk x → 0, maka ay → 1 yang berarti y → 0, sehingga persamaan (i) aln 1 1a y 0x y lim = −→ Sehingga : aln y 1a lim y 0y = − → Atau secara umum : aln x 1a lim x 0x = − → Jika disubstitusikan a dengan e 1 x 1e limataueln x 1e lim x 0x x 0x = − = − →→ Contoh : Tentukan x ee lim bxax 0x − → Jawab : x 1e1e lim x ee lim bxax 0x bxax 0x +−− = − →→ ……….. (i)
  • 22. 19 =         −− → x 1e - x 1a lim bxax 0x =         −− → b. bx 1e -a. ax 1e lim bxax 0x = 1 . a – 1 . b = a – b Latihan 1 Tentukan nilai limitnya 1. )4x7(xlim 2 2x +− −→ 14. )yx:(misal 4x 8x lim 23 364x = − − → 2.       + → x x 2 lim 3x 15. 22x 312x lim 4x −− −+ → 3. 3x x9 lim 2 4x − + → 16. x x2-x lim 0x→ 4. 4x x2x lim 2 2 2x − − → 17. x55 2x lim 0x −−→ 5. 1xx 1x lim 2 5 1x ++ − −→ 18. )2x3x(lim ~x +−+ → 6. 2x 6xx lim 2 2x − −+ → 19. x x2-x lim ~x→ 7. 3x 27x lim 3 3x − − → 20. 1x 4x32x lim 4 2 ~x + −− → 8. 2x 10x3x lim 2 2x + +− −→ 21. 2~x n n)...32(1 lim ++++ → 9. 1x 1x lim 2 3 1x − + −→ 22. 2n 1)-(2n...753(1 lim 2~x + +++++ → 10. 5x 25x lim 2 5x − − → 23.       ++++ → n~x 2 1 ... 8 1 4 1 2 1 lim 11. 2x x2x2 lim 2x − −+ → 24.       − ++++ → 2222~x n 2n3 ... n 7 n 4 n 1 lim
  • 23. 20 12. 3x 5x32-2x lim 3x − −− → 25. ...222xHitung +++= 13. x3x2 1x22x lim 3x −− −−+ → 26. Tentukan limit Un dari barisan 0,3 ; 0,33 ; 0,333 ; 0,3333 27. Tentukan limit Un dari barisan 0,2 , 0,23 , 0,233 , 02333 , … 28. Tentukan limit suku Un dari barisan ...,2222,222,22,2 29. Tentukan limit suku Un dari barisan ...,6666,666,66,6 30. Tentukan limit Un dari barisan berikut ..., 1-2n 2n ,..., 5 6 , 3 4 , 1 2 31. tan x sin x lim 0x→ 32. x 4xsin lim 0x→ 33. 2 3 x2 0x x sin lim → 34. xcos-1 x lim 0x→ 35. xcotgxlim 0x→ 36. a-x asin-sin x lim 0x→ 37. sin x1 xcos lim 2 0x −→ 38. sin x1-xcos sin x-xcos1 lim 2 x + + π→ 39. 2x xtan lim 2x + π −→ 40. tan x-1 xcos-sin x lim 4 x π→ 41. 5x ~x x 1 1lim + →       + Petunjuk : kuadratkan 47. x3 24 lim xx 0x − → 48. x ee lim x32x 0x − → 49. x ba lim x32x 0x − → 50. x ee lim bx-ax 0x − → −
  • 24. 21 42. x ~x x 7 1lim       + → 43. x ~x x 3 -1lim       → 44. x ~x 1-x 3x lim       + → 45. x 1 2x)(1lim 0x + → 46. x 45 lim xx 0x − → E. Kontiunitas Perhatikan fungsi pada bilangan real f(x) = 2x 4x2 − − seperti pada grafik di samping. Untuk x = 2 diperoleh f(2) = 0 0 (tak tentu) sehingga grafiknya terputus di x = 2 dalam hal ini dikatakan f(x) diskontinu di x = 2. Sedangkan untuk interval {x|x < 2, x ∈ R} dan interval {x|x > 2, x ∈ R} grafiknya berkesinambungan, dalam hal ini dikatakan f(x) kontinu di x ≠ 2. Gb.1.4 Secara formal suatu fungsi dikatakan kontinu di x = c, jika dipenuhi : a. adaf(x)lim cx→ b. f(c) ada c. )c(f)x(flim cx = → Jika pada suatu fungsi f(x) diskontinu di x = c, maka dapat dibuat sedemikian hingga cx lim → f(x) = f(c), maka dikatakan diskontuinitas di x = c ini dapat dihapuskan. Contoh : Tentukan diskontuinitas fungsi pada bilangan real f(x) = 4x 8x 2 3 − − . Jawab : fungsi rasional di atas akan diskontinu jika penyebutnya nol atau x2 – 4 = 0 ⇔ (x + 2)(x – 2) = 0 ⇔ x = -2 atau x = 2 o f(x) = 2x 4 2 x − − 0 2 x y
  • 25. 22 Sehingga f(x) diskontinu di x = -2 atau x = 2. Selanjutnya untuk )2x)(2x( )4x22)(x-(x lim 4x 8x lim 2 2x2 3 2x −+ ++ = − − →→ = 3 4 12 = Diskontinu di x = 2 dapat dihapuskan dengan menetapkan definisi f(2) = 3. Selanjutnya untuk x = -2 diperoleh 2x 4x2x lim 4x 8x lim 2 2x2 3 2x + ++ = − − −→−→ = 0 4 → → = ∞, sedangkan f(-2) = 0 16 4)2( 8)2( 2 3 − = −− −− tidak terdefinisi. Sehingga diskontinu di x = -2 tidak dapat dihapuskan. Latihan 2 Selidiki kontinuitas fungsi-fungsi berikut 1. f(x) = x2 + x di x = -1 2. f(x) = 4x2 – 2x + 12 di x = 2 3. f(x) = 1-xdi 1x x = + 4. f(x) = 2xdi x 2x 2 = − 5. f(x) = 3tdi 3t 9t6 = − − 6. f(x) = 2untuk x2 2untuk x4x3 >− ≤+− di x = 2 7. Di titik mana saja f(x) = 10x3x 4x5 2 −− + diskontinu dan selidiki macam diskon- tinuitasnya. 8. Di titik mana saja f(x) = 1x 1x 2 3 − − diskontinu dan selidiki macam diskontinui- tasnya. 9. Dengan grafik di titik mana saja (jika ada) fungsi ini diskontinu f(x) = 1untuk xx2 1x0untukx 0untuk xx 2 >− ≤≤ < 10. Tentukan a dan b agar fungsi : f(x) = 2-untuk x1bx 2untuk xa 2-untuk x3xx2 >+ = <+− kontinu di x = 2