Laporan Pelaksanaan Kajian I Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan Dalam Dimensi Kuantitas, Kualitas, Lokasi dan Waktu Di Kupang-Nusa Tenggara Timur
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
EDUKASI KUPANG
1.
2. i
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS ↗ KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya, Tim Pelaksana Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan dalam Dimensi Kuantitas, Kualitas, Lokasi, dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur telah berhasil menyusun Laporan Akhir Pelaksanaan Kajian yang dimaksud.
Laporan Akhir ini secara garis besar berisi kondisi umum Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur, tujuan pelaksanaan program kajian, metodologi pelaksanaan kegiatan, indikator keberhasilan kegiatan, pengumpulan dan analisa data, serta realisasi pendanaan kegiatan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur.
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan pembangunan pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur, terutama untuk mendukung terciptanya keselarasan kualitas, kuantitas, lokasi, dan waktu antara sisi pasokan pendidikan dan juga sisi permintaan dunia kerja.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanakan program ini, Kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak retak. Karena itu, kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan kegiatan yang akan dilaksanakan. Terima kasih.
Surabaya, November 2012
Tim Penyusun
3. ii
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
RINGKASAN EKSEKUTIF
↗ RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Nusa
Tenggara Timur diletakkan dalam koridor 5 bersama Bali dan Nusa Tenggara Barat dengan target
bidang utama pengembangan adalah bidang pariwisata, peternakan, dan perikanan. Menurut
Gubernur NTT, ada tiga masalah utama yang menghambat pelaksanaan MP3EI di Nusa Tenggara
Timur, yaitu: ketersediaan sumber daya manusia (SDM) tenaga teknik, pendanaan, dan kepastian
hukum atas lahan pengembangan proyek MP3EI. Sesuai dengan target utama Kajian I ini, dugaan
masalah ketersediaan sumber daya (SDM), khususnya sumber daya manusia terdidik yang dihasilkan
berbagai satuan pendidikan di Kupang menjadi fokus utama kajian.
Meski belum dapat dibilang sesuai kebutuhan masyarakat dan DUDI, sebagai ibukota Propinsi Nusa
Tenggara Timur, secara kuantitatif Kupang memiliki cukup banyak lembaga pendidikan, formal,
informal, dan non-formal. Pendidikan formal bagi masyarakat tersedia pada berbagai jenjang, mulai
dari pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi (S2).
Masalah sosial ekonomi dalam skala rumah tangga (khususnya kemiskinan dan intervensi keluarga
besar terhadap masa depan anak) dan tingginya harapan masyarakat
terdidik di Kupang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil nampaknya ikut
menjadi akar-akar masalah dalam kehidupan responden dan
berpengaruh terhadap tingkat penyerapan DUDI/ pengangguran dan
keinginan pemegang modal untuk melakukan usaha di Kupang.
Terlepas dari keterbatasan dan masalah sosial ekonomi yang banyak
dialami oleh masyarakat Kupang, hasil survei yang dilakukan
menunjukkan pendidikan mendapat tempat yang cukup penting dan
strategis dalam kehidupan masyarakat Kupang. Fenomena yang cukup
unik, anak-anak muda Kupang ternyata memilih sebuah bidang
kompetensi di SMK/ Perguruan Tinggi bukan berdasarkan kebutuhan
pasar, melainkan berdasarkan inisiatif dan penilaian (judgment)
sendiri. Besarnya angka lulusan SMK di Kupang yang melanjutkan studi
(68%) menjadi fenomena yang menarik karena pada dasarnya lulusan
SMK diharapkan mengisi kebutuhan dunia usaha. Ada dua alasan yang
sering diungkapkan oleh para lulusan SMK di Kupang ini. Pertama
adalah alasan yang sedikit “klise”, yaitu ingin memperdalam
pengetahuan yang dipelajari di SMK. Kedua, ingin lebih mudah
memperoleh pekerjaan (karena tidak kunjung memperoleh pekerjaan
setelah sekian lama lulus dari SMK).
Sedikit banyak, kondisi-kondisi ini sepertinya juga berpengaruh
terhadap/ dipengaruhi tingkat keterserapan lulusan SMK/ Perguruan
Tinggi di dunia kerja di Kupang. Di tahun 2011, jumlah pengangguran terbuka di Propinsi NTT tercatat
sebanyak 57.999 orang. Setiap tahun pengangguran di NTT diperkirakan bertambah 10%. Angka
tersebut merupakan dampak dari tidak seimbangnya kecepatan penyediaan lapangan kerja dengan
pertumbuhan angkatan kerja. Beratnya masalah pengangguran, khususnya yang dialami angkatan
kerja terdidik di Kupang diperkuat hasil Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan dalam Dimensi
Kuantitas, kualitas, lokasi dan waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur. Indeks Keselarasan/ Alignment
Index (AI) berdasarkan ke empat dimensi tersebut untuk tiga satuan pendidikan di Kupang-Nusa
Tenggara Timur relatif rendah (LKP: 0.38, SMK: 0.28, Perguruan Tinggi: 0.59). Rendahnya nilai AI juga
terlihat pada bidang-bidang kompetensi pertanian, peternakan, dan perikanan yang seharusnya
“Anak-anak muda
Kupang ternyata
memilih sebuah
bidang kompetensi di
SMK/ Perguruan
Tinggi bukan
berdasarkan
kebutuhan pasar,
melainkan
berdasarkan inisiatif
dan penilaian
(judgment) sendiri”
4. iii
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
mendukung pelaksanaan MP3EI untuk wilayah Kupang (dan NTT). Di tingkat SMK, AI lulusan bidang
kompetensi ini hanya 0.25, sedangkan di Perguruan Tinggi, AI bidang ini hanya 0.41 (sampai satu
tahun masa kelulusan). Indeks Keselarasan ini bisa memburuk jika pertumbuhan DUDI dan
kewirausahaan tidak ditangani secara serius. Apalagi data lulusan perguruan tinggi di Kupang tahun
ajaran 2010/2011 menunjukkan setiap tahun dihasilkan sekurang-kurangnya 2000 ahli madya (D3),
500 sarjana (S1), dan 100 orang magister (S2) dari berbagai perguruan tinggi di Kupang.
Pengupahan juga menjadi pekerjaan rumah berikutnya. Meski
rentang tahun kelulusan (LKP, SMK, dan PT) responden yang
disurvei sangat besar (artinya cukup banyak responden yang
memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun), sebagian besar lulusan
LKP, SMK, dan PT di Kupang ternyata masih menduduki jabatan
sebagai tenaga pelaksana/ operator. Akibatnya proporsi lulusan
LKP, SMK, dan PT yang bekerja dengan upah sangat rendah (di
bawah UMK) masih sangat besar. Kondisi-kondisi ini sekaligus
menggambarkan adanya kebutuhan dunia kerja yang belum
tercukupi dari sisi kualifikasi (kualitas) lulusan sistem pendidikan
di Kupang.
Untuk mendukung sektor-sektor perekonomian (pariwisata,
peternakan, dan perikanan) yang sebenarnya berpotensi sebagai motor perekonomian Kupang dan
Nusa Tenggara Timur secara umum ini, selama tidak ada upaya serius peningkatan DUDI sebagai
penyerap lulusan SMK/ Perguruan Tinggi di Kupang, peningkatan AI yang mengacu pada
pengembangan kewirausahaan bermodal kecil sepertinya lebih efektif.
“Proporsi lulusan LKP,
SMK, dan PT yang bekerja
dengan upah sangat
rendah (di bawah UMK)
masih sangat besar”
5. iv
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
↗ DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... vii
A. PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
1. KONDISI UMUM .......................................................................................................................... 1
a. Sekilas Kupang .................................................................................................................... 1
b. Prioritas Pembangunan ...................................................................................................... 6
2. TUJUAN........................................................................................................................................ 8
3. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN .............................................................................................. 9
B. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI KAJIAN ............................................................................... 11
C. JADWAL KEGIATAN ........................................................................................................................ 13
D. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA .................................................................................. 14
1. MEKANISME STUDI PELACAKAN ............................................................................................... 14
2. INDEKS KESELARASAN (ALIGNMENT INDEX) ............................................................................. 21
3. PELACAKAN LULUSAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) ............................................ 22
4. PELACAKAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) .............................................. 27
5. PELACAKAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI (PT) ...................................................................... 36
E. REALISASI ANGGARAN ............................................................................................................................. 47
F. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................................... 48
G. SUSUNAN TIM PELAKSANA ..................................................................................................................... 50
H. PENUTUP .................................................................................................................................................... 51
6. v
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
↗ DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 PETA ADMINISTRASI KOTA KUPANG ................................................................................................................. 3
GAMBAR 2 JUMLAH PENDUDUK KUPANG BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DI TAHUN 2011 (%) ............................................... 4
GAMBAR 3 JUMLAH SEKOLAH DI KUPANG MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN 2010-2011 .......................................................... 4
GAMBAR 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT IJASAH YANG DIMILIKI, TAHUN 2011 ..................... 5
GAMBAR 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN STATUS PENDIDIKAN ............... 5
GAMBAR 6 PANTAI LASIANA .......................................................................................................................................... 7
GAMBAR 7 KETERKAITAN BIDANG KOMPETENSI DAN DUDI .................................................................................................. 9
GAMBAR 8. METODOLOGI PEMETAAN ........................................................................................................................... 12
GAMBAR 9. E-KUESIONER DI WEBSITE PENYELARASAN ...................................................................................................... 15
GAMBAR 10 AKUN PPDK KUPANG DI FACEBOOK ............................................................................................................. 16
GAMBAR 11 SOSIALISASI KEGIATAN KAJIAN I DI AKUN PPDK KUPANG ................................................................................. 17
GAMBAR 12 TOPIK PERJUDIAN DAN PNS DALAM AKUN RADIO SUARA KUPANG .................................................................... 17
GAMBAR 13 KALIMAT-KALIMAT MOTIVASIONAL .............................................................................................................. 18
GAMBAR 14 INFORMASI URUTAN PENDIDIKAN NTT SECARA NASIONAL ............................................................................... 18
GAMBAR 15 AKUN IKAT TENUN JULA HUBA (FB) ............................................................................................................. 19
GAMBAR 16 POOLING DI FB ........................................................................................................................................ 19
GAMBAR 17 TIPS KERJA.............................................................................................................................................. 20
GAMBAR 18 INFORMASI LOWONGAN KERJA .................................................................................................................... 20
GAMBAR 19 KEBUTUHAN LOWONGAN KERJA UNTUK PEREMPUAN ...................................................................................... 21
GAMBAR 20 RUMUS INDEKS KESELARASAN (AI) .............................................................................................................. 22
GAMBAR 21 E-KUESIONER UNTUK LULUSAN LKP (GOOGLE DOCS) ....................................................................................... 22
GAMBAR 22 HASIL E-KUESIONER LKP (GOOGLE DOCS) ..................................................................................................... 23
GAMBAR 23 PROPORSI LULUSAN LKP (%) ..................................................................................................................... 23
GAMBAR 24 KOTA ASAL RESPONDEN LKP (%) ................................................................................................................ 23
GAMBAR 25 KEGIATAN LKP EKKLESIA KOMPUTER DI FACEBOOK ......................................................................................... 24
GAMBAR 26 PERSENTASE PESERTA/ BIDANG KEAHLIAN ..................................................................................................... 24
GAMBAR 27 STATUS PEKERJAAN RESPONDEN (%) ............................................................................................................ 25
GAMBAR 28 PERAN SERTIFIKAT DALAM MENCARI PEKERJAAN ............................................................................................ 25
GAMBAR 29 JENJANG JABATAN LULUSAN LKP YANG BEKERJA (%) ...................................................................................... 25
GAMBAR 30 PROPORSI LULUSAN LKP BERDASARKAN PENGHASILAN/ BULAN (%) .................................................................. 25
GAMBAR 31 LEMBAR KERJA PERHITUNGAN AI LKP .......................................................................................................... 26
GAMBAR 32 INDEKS PENYELARASAN LULUSAN LKP .......................................................................................................... 26
GAMBAR 33 INDEKS PENYELARASAN LULUSAN LKP EKKLESIA KOMPUTER ............................................................................. 27
GAMBAR 34 E-KUESIONER UNTUK LULUSAN SMK (GOOGLE DOCS) ..................................................................................... 28
GAMBAR 35 DATA HASIL E-KUESIONER UNTUK SMK (GOOGLE DOCS) ................................................................................. 29
GAMBAR 36 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN JENIS KELAMIN (%) .......................................................... 29
GAMBAR 37 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN DAERAH ASAL (%) ........................................................... 29
GAMBAR 38 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN TAHUN KELAHIRAN (%) .................................................... 30
GAMBAR 39 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN PEKERJAANNYA (%) ......................................................... 30
GAMBAR 40 LEMBAR KERJA PERHITUNGAN AI SMK ........................................................................................................ 31
GAMBAR 41 AI LULUSAN SMK DI KUPANG ..................................................................................................................... 31
GAMBAR 42 PERAN IJASAH UNTUK MEMPEROLEH PEKERJAAN (%) ...................................................................................... 32
GAMBAR 43 PROPORSI LULUSAN SMK BERDASARKAN PENGHASILAN/ BULAN (%) ................................................................. 32
GAMBAR 44 AI LULUSAN SMK BERDASARKAN KESESUAIAN BIDANG KOMPETENSI DENGAN BIDANG KERJA ................................. 32
GAMBAR 45 JUMLAH LULUSAN SMK YANG BEKERJA BERDASARKAN JABATANNYA (%) ............................................................ 33
GAMBAR 46 AI LULUSAN SMK BERDASARKAN KESESUAIAN BIDANG KOMPETENSI DENGAN BIDANG WIRAUSAHA ........................ 33
GAMBAR 47 AI LULUSAN SMKN 1 KUPANG ................................................................................................................... 33
GAMBAR 48 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK NEGERI 1 KUPANG ............................................................................... 34
GAMBAR 49 AI LULUSAN SMKN 1 KUPANG BERDASARKAN KESESUAIAN BIDANG KOMPETENSI DENGAN BIDANG KERJA ............... 34
7. vi
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
GAMBAR 50 AI LULUSAN SMKN 2, SMKN3, DAN SMKN6 KUPANG ................................................................................. 35
GAMBAR 51 AI LULUSAN SMK JURUSAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA .................................................................................. 35
GAMBAR 52 INDEKS KESELARASAN LULUSAN SMK BIDANG PARIWISATA DAN KECANTIKAN DI KUPANG ...................................... 36
GAMBAR 53 E-KUESIONER UNTUK PERGURUAN TINGGI (GOOGLE DOCS) .............................................................................. 37
GAMBAR 54 DATA HASIL E-KUESIONER PERGURUAN TINGGI (GOOGLE DOCS) ....................................................................... 38
GAMBAR 55 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN PERGURUAN TINGGI (%) ............................................................................... 38
GAMBAR 56 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN SUMBER PENYANDANG DANA KULIAH ............... 38
GAMBAR 57 PROPORSI RESPONDEN BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI (%) ...................................... 39
GAMBAR 58 LOKASI ASAL RESPONDEN LULUSAN PERGURUAN TINGGI ................................................................................. 39
GAMBAR 59 TINGKAT KEPENTINGAN IJASAH DALAM PENCARIAN KERJA ................................................................................ 39
GAMBAR 60 PROPORSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN STATUS PEKERJAAN ....................................................... 40
GAMBAR 60 PROPORSI LULUSAN PERGURUAN YANG BEKERJA BERDASARKAN JABATANNYA ..................................................... 40
GAMBAR 61 PROPORSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN PENGHASILAN/ BULAN (%) ............................................. 40
GAMBAR 62 LEMBAR KERJA PERHITUNGAN AI PERGURUAN TINGGI .................................................................................... 41
GAMBAR 63 INDEKS KESELARASAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI DI KUPANG ....................................................................... 41
GAMBAR 65 INFORMASI SINGKAT DI SITUS UNDANA ......................................................................................................... 42
GAMBAR 66 AI EMPAT UNIVERSITAS DI KUPANG ............................................................................................................. 43
GAMBAR 67 AI LULUSAN UNDANA YANG BEKERJA DI KOTA KUPANG ................................................................................... 43
GAMBAR 68 AI LULUSAN SEKOLAH TINGGI DI KUPANG ...................................................................................................... 44
GAMBAR 69 AI LULUSAN POLITEKNIK ............................................................................................................................ 44
GAMBAR 69 AI LULUSAN/ JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI .............................................................................................. 45
8. vii
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
↗ DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga/ Kecamatan di Kupang ................................................. 4
Tabel 2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................................................... 13
Tabel 3 Group Alumni dan Mahasiswa Kupang di Facebook ............................................................... 16
Tabel 4 Daftar SMK Obyek Kajian ......................................................................................................... 27
Tabel 5 Lulusan Perguruan Tinggi di Kupang, NTT, Tahun Ajaran 2010/ 2011 .................................... 37
9. 1
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
A. PENDAHULUAN
1. KONDISI UMUM
a. Sekilas Kupang
Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Nusa Tenggara
Timur diletakkan dalam koridor 5 bersama Bali dan Nusa
Tenggara Barat dengan target bidang utama pengembangan
adalah bidang pariwisata, peternakan, dan perikanan. Di
sejumlah media, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans
Lebu Raya mengatakan, ada tiga masalah utama yang
menghambat pelaksanaan MP3EI di Nusa Tenggara Timur,
yaitu: ketersediaan sumber daya manusia (SDM) tenaga
teknik, pendanaan, dan kepastian hukum atas lahan
pengembangan proyek MP3EI. Terlepas dari dua hambatan
utama lainnya, masalah ketersediaan sumber daya manusia
berkeahlian (tenaga teknik) menjadi fokus utama
pelaksanaan Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di
Kupang-Nusa Tenggara Timur, sedangkan pemilihan Kupang
sebagai kota kajian dikarenakan ibu kota Propinsi Nusa
Tenggara Timur ini adalah pemasok terbesar sumber daya
manusia terdidik di Nusa Tenggara Timur.
Iklim dan Geografis
Kota Kupang terletak di Pulau Timor, tepatnya di antara
10˚ 36΄ 14” - 10˚ 39΄ 58” Lintang Selatan dan 123˚ 32΄ 23” -
123˚ 37΄ 01” Bujur Timur. Seperti daerah lainnya di Nusa
Tenggara Timur khususnya daratan Timor, di Kupang hanya
dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Pada bulan Juni sampai dengan September, arus angin
berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air
sehingga terjadi musim kemarau. Sebaliknya pada bulan
Desember-Maret arus angin yang datang dari benua Asia dan Samudera Pasifik banyak
mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap
setengah tahun setelah melewati masa peralihan Mei–Juni dan November–Desember.
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat
tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2009 rata-rata suhu udara
di Kota Kupang adalah 22.7oC – 31.8oC. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober
(33.7oC) dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Juli (20.8oC). Curah hujan di suatu
tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan orografi (kondisi fisik yang
berhubungan dengan adanya gunung, lembah, dsb)dan perputaran/ pertemuan arus udara.
Oleh karena itu, jumlah curah hujan jadi beragam menurut bulan dan letak stasiun
pengamat. Rata-rata curah hujan selama tahun 2009 tertinggi adalah pada bulan Februari
(469.8 m3) dan terendah adalah bulan April (18 m3). Pulau Timor dialiri oleh banyak sungai,
yang pada umumnya kering di musim kemarau. Struktur tanah pada umumnya merupakan
sedimen laut berupa tanah liat dan kapur. Batu-batuan terdapat hampir merata di seluruh
wilayah. Hutan di pulau ini hanya 11% dari keseluruhan luas pulau. Dengan keadaan alam
seperti itu, wilayah ini agak sukar untuk dijadikan lahan pertanian. Daerah persawahan hanya
terdapat di kawasan pantai utara dengan sarana irigasi yang berasal dari sungai-sungai yang
mengalir di sana. Kondisi topografi wilayah Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Tiga masalah
utama yang
menghambat
pelaksanaan MP3EI di
Nusa Tenggara Timur,
yaitu: ketersediaan
sumber daya manusia
(SDM) tenaga teknik,
pendanaan, dan
kepastian hukum atas
lahan pengembangan
proyek MP3EI
-Frans Lebu Raya,
Gubernur NTT-
10. 2
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
pada umumnya yang berbukit dan bergunung-gunung dan iklim yang relatif kering yang
menyebabkan rendahnya kandungan hara pada tanah dan dangkalnya solum tanah membuat
peternakan menjadi salah satu sektor dominan di banding sektor lain dalam kehidupan
masyarakat NTT. Saat ini, NTT menjadi provinsi penghasil ternak sapi potong terbesar di
Indonesia (urutan ke-4).
Kependudukan
Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang menjadi salah satu daerah yang
dihuni berbagai suku bangsa yang ada di provinsi ini. Selain itu, Kupang juga menjadi wilayah
baru bagi perantau maupun masyarakat lainnya di Indonesia. Berdasarkan pengamatan,
kelompok masyarakat yang mendiami Kupang dan sekitarnya antara lain: Timor, Tetun, Rote,
Sumba, Bali, Jawa, Padang, Ambon, Batak, Bugis-Makasar, Sunda, Betawi, Cina, dan Arab.
Dari sebuah penelitian, Kupang ternyata juga merupakan salah satu destinasi bagi
masyarakat asing khususnya Australia.
Orang Jawa pada umumnya datang ke Nusa Tenggara Timur (termasuk Kupang) karena
kehidupan mereka sebagai pegawai negeri (PNS). Gelombang terbesar dari kedatangan
orang-orang Jawa ke Nusa Tenggara Timur khususnya ke Kupang terjadi pada tahun 1972.
Orang-orang Jawa Tengah dan Jawa Timur datang untuk menjadi buruh pada berbagai
perkebunan atau pabrik dan menjadi pedagang. Di Kupang, orang-orang Jawa Tengah dan
Jawa Timur pada umumnya berdagang makanan jadi, membuka warung atau berdagang
bakso, soto, dan sate. Sekalipun pada awalnya mereka hidup secara berkelompok dalam satu
kawasan.
Orang Padang, mereka datang ke Kupang selain menjadi pegawai negeri atau swasta,
sebagian besar dari mereka menjadi pedagang dan membuka rumah makan yang tersebar
hampir di seluruh pelosok kota. Selain menjadi pedagang, sebagian dari mereka juga
bergerak di bidang jasa. Biasanya orang-orang Padang selalu menampung kerabat yang baru
tiba dari daerah dan mengusahakan pekerjaan untuknya. Kekerabatan mereka dinilai cukup
erat dan saling memperbaiki hidup dengan gotongroyong.
Orang Bugis Makassar, Buton, Dan Bajo di Kupang umumnya berasal dari provinsi
Sulawesi Selatan. Kedatangan mereka ke Kupang pada umumnya untuk menjadi pedagang
dan nelayan. Menurut catatan sejarah, kontak dan hubungan daerah Sulawesi Selatan
dengan Nusa Tenggara Timur sudah terjalin cukup lama. Pada awal abad ke-17 raja-raja di
Nusa Tenggara Timur melakukan hubungan diplomatik dengan Bugis Makassar, Bajo dan
Buton, bahkan daerah Manggarai pernah mendapat pengaruh Makassar Bugis di bawah
kekuasaan Raja-raja Goa. Sukubangsa-sukubangsa ini diperkirakan datang ke Nusa Tenggara
Timur pada awal abad ke-17.
Tidak berbeda dengan suku lain, orang Batak di Kupang datang ke Kupang dengan
berbagai tujuan antara lain untuk meningkatkan taraf hidup dan berusaha menjadi
pedagang, pegawai , atau aktif dalam berbagai sektor jasa. Di Kupang orang Batak cukup
banyak yang menjadi anggota POLRI.
Kedatangan orang Ambon ke Kupang (dan Nusa Tenggara Timur umumnya) terjadi sejak
zaman Belanda pada abad ke-17. Orang-orang Ambon yang datang ke Kupang banyak yang
menjadi guru agama, guru-guru di sekolah formal, menjadi pendeta namun ada pula yang
berprofesi sebagai pegawai pemerintahan. Sekalipun tidak sebanyak sukubangsa yang lain,
namun di Kupang banyak juga dijumpai orang Sunda yang berasal dari berbagai kota di Jawa
Barat. Mereka datang ke Kupang umumnya karena pekerjaan (mutasi) atau alasan lain
seperti ikut keluarga. Perdagangan busana khususnya jeans dikuasai oleh orang Sunda asal
Bandung. Keberadaan orang Betawi juga bias dijumpai di Kupang. Sebagai suku yang dikenal
bukan suku perantau, kegiatan masyarakat Betani (termasuk kepemilikan lahan pemakaman)
11. 3
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
menunjukkan bahwa mereka betah tinggal di Kupang. Pada umumnya mereka bekerja di
dunia perdagangan (membuka warung nasi), dan di lembaga dakwah Islam.
Jumlah orang Cina dan Arab yang menetap di Kupang juga lumayan banyak. Mereka
umumnya hidup di sektor perdagangan. Seperti sukubangsa lainnya, mereka sudah bisa
menyesuaikan diri dan melebur ke dalam kehidupan komunitas lain.
Sementara itu yang dimaksud dengan orang Kupang secara harafiah adalah mereka yang
lahir dan tumbuh (dibesarkan) dalam wilayah hukum dan tatanan budaya Timor, termasuk
dalam pengertian orang Kupang adalah, Sukubangsa Helong, yang dipandang sebagai
penduduk asli kota Kupang, Sukubangsa Rote, Sabu dan Solor. Secara kependudukan, Kota
Kupang sebagian besar wilayahnya merupakan tempat tinggal Sukubangsa Helong.
Secara administratif Kupang, dibagi menjadi 6 Kecamatan (Kec. Kelapa Lima, Kec.
Maulafa, Kec. Alak, Kec. Oebobo, Kec. Kota Lama, dan Kec. Kota Raja).
Gambar 1 Peta Administrasi Kota Kupang
(Sumber: Kota Kupang dalam Angka 2012)
Di tahun 2011, jumlah penduduk Kota Kupang adalah 349.344 jiwa, terdiri atas 179.323
laki-laki dan 170.021 perempuan. Jumlah rumah tangga pada tahun 2011 adalah 82.139
rumah tangga, yang berarti bahwa dalam setiap rumah tangga terdapat kurang lebih 4-5
anggota rumah tangga. Dari data kuantitatif yang ada terlihat bahwa setiap kecamatan di
Kupang punya “keunikan” dalam urusan kependudukan. Kecamatan Oebobo adalah
kecamatan dengan jumlah penduduk dan rumah tangga terbanyak di Kupang. Dari sisi luas
wilayah, Kecamatan Alak merupakan kecamatan terluas di Kupang, sedangkan Kecamatan
Kota Lama adalah wilayah kecamatan dengan luas terkecil dibanding kecamatan lainnya.
Namun dengan jumlah penduduk sebesar 31.344 orang. Kecamatan Kota Lama menjadi
kecamatan terpadat di Kupang. Fakta menarik, rasio laki-laki/ perempuan di seluruh
kecamatan relatif sama, yaitu antara 1,02-1,09.
12. 4
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga/ Kecamatan di Kupang
Sumber: Registrasi Penduduk Kota
Kupang 2011
Sampai tahun 2011,
proporsi penduduk Kupang
dalam rentang usia produktif
(15-54 tahun) terlihat sangat
besar dengan jumlah pen-duduk
pria dan perempuan relatif
seimbang. Di satu sisi, jumlah
penduduk usia pro-duktif ini
merupakan potensi sumber daya
manusia secara kuantitatif, tapi
di sisi lain jumlah ini juga
menjadi po-tensi masalah sosial
ekonomi dalam kehidupan
masyarakat Kupang.
Pendidikan
Walaupun masih jauh dari
kategori cukup, sebagai ibukota
Propinsi Nusa Tenggara Timur,
secara kuantitatif, Kupang
memiliki cukup banyak lembaga
pendidikan, formal, informal, dan
non-formal. Pendidikan formal
bagi masyarakat tersedia pada
berbagai jenjang, mulai dari
pendidikan Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi. Di Universitas
Nusa Cendana (perguruan tinggi
negeri), Dari tahun 2010 sampai
tahun 2011, terdapat pe-nambahan
lima buah SD,
sebaliknya di tingkat SMP dan
SMA terjadi penurunan jumlah
sekolah.
No Kecamatan Luas Laki-laki Perempuan Total Rumah tangga
1. Alak 70,40 27.406 25.780 53.186 11.437
2. Maulafa 55,67 35.221 33.409 68.630 14.328
3. Oebobo 14,72 42.550 40.168 82.718 19.250
4. Kota Raja 6.19 25.083 24.622 49.705 11.249
5. Kelapa Lima 15.31 33.246 30.510 63.756 18.118
6. Kota Lama 3.05 15.817 15.532 31.349 7.757
Kota Kupang 165.34 179.323 170.021 349.344 82.139
Gambar 2 Jumlah Penduduk Kupang Berdasarkan
Kelompok Umur di Tahun 2011 (%)
Sumber: Kupang dalam Angka 2012
Gambar 3 Jumlah Sekolah di Kupang Menurut
Tingkat Pendidikan 2010-2011
13. 5
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Sampai tahun 2011, proporsi
masyarakat Kupang usia 10 tahun
ke atas yang berijasah SD/MI dan
SLTP/ sederajad masih sangat
besar, yaitu 22,34% dan 16,06%.
Sedangkan proporsi masyarakat
berumur 10 tahun ke atas yang
berijasah D4/S1 hanya sekitar
7,85%. Kondisi ini sebenarnya juga
mencerminkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat Kupang
secara umum. Terlepas dari
keterbatasan ekonomi yang ba-nyak
dialami oleh masyarakat Ku-pang,
hasil survei yang dilakukan
menunjukkan; pendidikan menda-pat
tempat yang cukup penting
dan strategis dalam kehidupan
masyarakat Kupang. Pendidikan
dinilai sangat bermanfaat bagi peningkatan status sosial (semakin tinggi jenjang pendidikan
seseorang, semakin tinggi status sosialnya), membantu perbaikan ekonomi (ijasah dan
ketrampilan/ keahlian yang diperoleh dari pendidikan, penting untuk memperoleh pekerjaan
dan bekerja), dan bisa menjadi alat untuk memperoleh jaminan hidup di hari tua (dengan
asumsi menjadi Pegawai Negeri Sipil).
Situasi dan kondisi kehidu-pan
sosial ekonomi masyarakat
Kupang yang juga menarik untuk
dikaji adalah masalah gender.
Dari sejumlah hasil penelitian,
terlihat jelas bahwa perempuan
di Kupang sering menjadi warga
masyarakat kelas dua. Namun
demikian, dari sisi pendidikan
(untuk penduduk berumur 10
tahun ke atas), ada fenomena
yang cukup menarik. Meski per-sentase
penduduk perempuan
yang tidak/ belum pernah berse-kolah
hampir dua kali persentase
penduduk pria yang tidak/ belum
pernah bersekolah, tapi persen-tase
penduduk perempuan yang
aktif bersekolah lebih tinggi
dibanding persentase penduduk
pria.
Ketenagakerjaan
Di tahun 2011, jumlah penduduk di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah
sebanyak 4.683.827, dengan penduduk usia kerja sebanyak 3.003.516 orang. Jumlah
angkatan kerja 2.154.258 orang dan yang bekerja sebanyak 2.096.259 orang.
Gambar 4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun
ke Atas Menurut Ijasah yang Dimiliki, Tahun 2011
Gambar 5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun
ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Status
Pendidikan
14. 6
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Data pencari kerja dan penempatan tenaga
kerja tahun 2012 sampai dengan posisi Juni 2012
menunjukan; jumlah pencari kerja tahun
sebelumnya (2011) sebanyak 114.967 orang,
pencari kerja yang terdaftar sebanyak 9.963 orang,
yang melapor bahwa sudah mendapat pekerjaan
sebanyak 6.671 orang dan data penghapusan
pencari kerja sebanyak 4.298 orang. Dengan
demikian, sesuai data tersebut, sisa pencari kerja
yang belum mendapatkan pekerjaan saat ini
tercatat sebanyak 114.588 orang.
Jumlah pengangguran terbuka di Propinsi NTT
tahun 2011 tercatat sebanyak 57.999 orang.
Pengangguran terbuka berarti pengangguran
bersekolah yang memiliki ijasah tetapi belum
memiliki pekerjaan. Dari data yang tersedia, tidak
terlihat seberapa besar jumlah pengangguran
tertutup di NTT. Pengangguran tertutup yang
dimaksud di sini adalah pengangguran yang tidak
memiliki ijasah sekolah dan umumnya berada di
desa-desa. Para pengangguran tertutup ini
sebagian besar adalah mereka yang tidak memiliki
lahan sendiri untuk dijadikan tempat usaha
pertanian atau tempat bekerja. Setiap tahun
pengangguran di NTT diperkirakan bertambah
10%. Angka tersebut merupakan dampak dari tidak
seimbangnya kecepatan penyediaan lapangan
kerja dengan pertumbuhan angkatan kerja.
Berbeda dengan pasokan angkatan kerja
terdidik yang cukup besar, penyerapan tenaga
kerja di NTT hanya berkisar 2%, besar berasal dari sektor formal. Persoalan ketenagakerjaan
di Kupang (dan Nusa Tenggara Timur) muncul, karena banyak penganggur hanya ingin
bekerja di sektor formal, terutama menjadi pegawai negeri (PNS). Keinginan bekerja di sektor
pemerintah memicu bertambahnya pengangguran terdidik karena daya tampung di sektor
itu sangat kecil.
Tahun 2011 jumlah penganggur memang berkurang sekitar 0,28% dibanding tahun
sebelumnya. Sebab, banyak sarjana yang terserap di sektor pemerintah seperti menjadi
fasilitator program pengentasan kemiskinan di perdesaan. Namun, para fasilitator
berpeluang kembali menjadi menganggur karena program pengentasan kemiskinan
berlangsung singkat atau hanya satu tahun. Berbeda dengan pengangguran tidak terdidik
yang bisa bekerja sebagai buruh bangunan atau tukang ojek, pengangguran terdidik merasa
tidak dihargai oleh masyarakat jika bekerja sebagai buruh atau menggarap lahan pertanian.
Hal itu memicu sarjana yang lulus perguruan tinggi, memilih bekerja di sektor pemerintah.
b. Prioritas Pembangunan
Sejak tahun 2012, Propinsi Nusa Tenggara Timur ditetapkan Pemerintah sebagai bagian
dari prioritas pembangunan nasional. Beberapa agenda yang diprioritaskan belanjanya,
yakni:
Persoalan
ketenagakerjaan di
Kupang (dan Nusa
Tenggara Timur) muncul,
karena banyak
penganggur hanya ingin
bekerja di sektor formal,
terutama menjadi
pegawai negeri.
Keinginan bekerja di
sektor pemerintah
memicu bertambahnya
pengangguran terdidik
karena daya tampung di
sektor itu sangat kecil.
15. 7
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
- Sektor pemantapan kualitas pendidikan
Untuk agenda pemantapan kualitas pendidikan, direncanakan akan dilakukan pemberian
beasiswa pada siswa kurang mampu sebanyak 17.868 siswa. Pemberian dukungan bagi
guru kontrak untuk pendidikan dasar dan menengah bagi 1.619 guru.
- Pembangunan kesehatan
Di sektor pembangunan kesehatan, direncanakan akan dilakukan peningkatan
jumlah bantuan pendidikan dalam pengembangan pendidikan tenaga kesehatan dan
peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu hingga 92,95 persen.
- Pembangunan ekonomi
Agenda ketiga adalah percepatan pertumbuhan ekonomi dengan swasembada daging
dan swasembada garam pada tahun 2014, termasuk pengembangan potensi kelautan
dan perikanan berupa minapolitan, intensifikasi dan diversifikasi rumput laut.
- Pembangunan infrastruktur
Untuk pembangunan infrastruktur, direncanakan peningkatan kualitas transportasi,
pengairan, pemukiman dan penyediaan pelayanan penerangan. Termasuk melanjutkan
program Desa Mandiri Anggur Merah. Pemerintah juga memberikan bantuan
pembangunan rumah layak huni bagi kepala keluarga miskin. Selain itu, pemerintah juga
memiliki agenda pengembangan wilayah perbatasan dan persehatian penyelesaian batas
antar kabupaten/kota. Penyediaan infrastruktur bidang transportasi diharapkan dapat
menekan biaya transportasi yang sangat tinggi di Kupang (dan Nusa Tenggara Timur
secara umum), khususnya bagi usaha pertanian, peternakan, dan perikanan.
Sementara itu, dari situs pemerintah propinsi Nusa Tenggara Timur diperoleh informasi
bahwa Kupang menyimpan beberapa potensi penambah nilai ekonomi daerah, yaitu:
- Potensi Perikanan:
Potensi ikan 34.005 ton/tahun, yang boleh ditangkap 31.204 ton/tahun, yang
dimanfaatkan 13.002 ton/tahun. Rata-rata produksi per tahun = 20.708,95 ton (25%).
Data tahun 2004 menunjukkan bahwa yang dimanfaatkan melalui kegiatan pemrosesan
dan pendistribusian/pemasaran, baru mencapai 13.002 ton (71%) baik untuk jenis ikan
pelagis maupun demersial
(sumber: http://kupangkota.go.id/webkota/content/view/37/60/)
- Potensi Pariwisata
NTT yang merupakan daerah kepulauan, sangat cocok
dijadikan pengembangan sektor pariwisata bahari.
Sejumlah pakar menilai sektor pariwisata NTT bahkan
dinilai sangat layak untuk dijual ke mancanegara.Di
Kupang dan NTT secara umum, cukup banyak
destinasi obyek wisata yang bisa dijual, termasuk
pantai Lasiana, dsb. Pulau Komodo adalah salah satu
tujuan wisata memancing, menyelam, dan selancar
yang sangat menarik. Tapi faktanya sektor ini belum
dikemas secara baik, sehingga semua destinasi
pariwisata di NTT ditengarai tumbuh secara sporadis.
Acara Sail Komodo misalnya, meskipun telah digelar
11 kali, acara sail bagi para Yachter mancanegara
belum memberikan dampak yang berarti bagi
pertumbuhan ekonomi NTT. Infrastruktur pendukung
yang memenuhi standar pariwisata internasional
(jalan, jembatan, dermaga, dan bandara) perlu
dikembangkan di sini.
Gambar 6 Pantai Lasiana
16. 8
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Akumulasi nilai investasi perhotelan dan rumah toko di Kota Kupang, NTT, hingga kini
mencapai Rp7 triliun lebih. Banyak hotel bisnis berbintang dibangun di Kupang dan
promosi gencar dilakukan. Pada 2007, investasi itu Rp498 miliar lebih dan pada 2009
meningkat menjadi Rp509 miliar. Pembangunan sebuah hotel membutuhkan sekurang-kurangnya
150 orang. Dampak positif lainnya, pembangunan sebuah hotel akan
memancing pertumbuhan sektor-sektor lain di sekitar hotel, termasuk pertokoan dan
rumah makan.
- Potensi Industri Manufaktur:
Industri Semen Portland, Coldstorage/
Pembekuan Ikan, Pengalengan Ikan, Docking
(bengkel perbaikan kapal / perahu), Industri
Pembuatan Makanan Ternak, Industri
Penyamakan Kulit, Industri Kerajinan Tenun Ikat,
adalah industri-industri yang sangat potensial
untuk dikembangkan di Kupang. Terkait dengan
industri manufaktur di Kupang, ada isu menarik
tentang industri semen portland. Dari sebuah
media online, diperoleh informasi bahwa
manajemen Bosowa mempunyai rencana untuk
membuka pabrik semen di Kupang. Rencana ini
masih menimbulkan polemik di masyarakat
Kupang. Beberapa kelompok masyarakat
menentang realisasi pembangunan pabrik semen
tersebut terkait keinginan untuk memproteksi
keberadaan Semen Kupang. Realitanya, di NTT
ternyata cukup sering terjadi kelangkaan pasokan
semen yang berdampat pada tingginya harga
semen. Realisasi pembangunan pabrik semen
Bosowa, selain menimbulkan kompetisi industri
yang sehat (terefleksi pada tingkat harga yang
wajar bagi masyarakat Kupang), dapat menyerap
sangat banyak tenaga kerja. Keberadaan pabrik
semen baru juga dianggap sangat efektif untuk
menghapus isu tak sedap yang beredar di
masyarakat NTT jika produk Semen Kupang yang
kantongnya berlabel Semen Kupang, tapi isinya
sebenarnya semen produksi luar NTT, termasuk
Semen Bosowa.
2. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan program pemetaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun struktur basis data pemetaan pasokan pendidikan formal (SMK dan Perguruan
Tinggi) dan informal (LKP) dalam ruang lingkup kota Kupang-Nusa Tenggara Timur yang
dibagi ke dalam sekurang-kurangnya enam kelompok bidang kompetensi, yaitu:
a. Bidang teknologi dan rekayasa (TR)
b. Bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
c. Bidang kesehatan (Kes)
Rencana pembangunan
Pabrik Semen Bosowa di
Kupang masih menimbulkan
polemik di masyarakat.
Beberapa kelompok
masyarakat menentang
realisasi pembangunan
pabrik semen tersebut
terkait keinginan untuk
memproteksi keberadaan
Semen Kupang. Realitanya,
di NTT ternyata sering
terjadi kelangkaan pasokan
semen yang berdampak
pada tingginya harga
semen.
17. 9
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
d. Bidang seni, kerajinan, dan pariwisata (SKP)
e. Bidang agribisnis dan agroindustri (AA)
f. Bidang bisnis dan manajemen (BM);
termasuk merancang sistem/ mekanisme pengumpulan dan pembaharuannya.
Gambar 7 Keterkaitan bidang kompetensi dan DUDI
2. Melakukan pemetaan pasokan pendidikan di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur dengan
metode sampling dan menggunakan instrumen kuesioner, mengacu pada komposisi dan
proporsi DUDI yang berpotensi dipasok oleh sistem pasokan pendidikan di kota Kupang-
Nusa Tenggara Timur, serta menghitung indeks keselarasan (Alignment Index) pasokan
pendidikan formal (SMK dan Perguruan Tinggi) dan informal (LKP) di Kota Kupang-Nusa
Tenggara Timur berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan tempat.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN
Indikator keberhasilan setiap tujuan program pemetaan sisi pasokan pendidikan disusun sebagai
berikut:
Tujuan 1: Menyusun struktur basis data pemetaan pasokan pendidikan Kota Kupang-Nusa
Tenggara Timur yang dibagi ke dalam enam kelompok bidang kompetensi dalam enam
kelompok bidang kompetensi, yaitu bidang bidang teknologi dan rekayasa (TR), bidang
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), bidang kesehatan (Kes), bidang seni,
kerajinan, dan pariwisata (SKP), bidang agribisnis dan agroindustri (AA), dan bidang
bisnis dan manajemen (BM) termasuk merancang sistem/ mekanisme pengumpulan
dan pembaharuannya.
Indikator Keberhasilan:
Ind 1.1: Tersusunnya sebuah sistem/ mekanisme pengumpulan dan pembaharuan
data pasokan pendidikan di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur)
Ind 1.2: Tersusunnya struktur data pemetaan pasokan pendidikan di tingkat kota
(Kupang-Nusa Tenggara Timur).
Tujuan 2: Melakukan pemetaan pasokan pendidikan di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur
dengan metode sampling dan penggunaan instrumen kuesioner, mengacu pada
komposisi dan proporsi DUDI yang berpotensi dipasok oleh sistem pasokan pendidikan
di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu
dan tempat.
18. 10
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Ind 2.1: Terkumpulnya data dan informasi detail seputar kondisi pasokan angkatan
kerja terdidik (data sekunder) di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur).
Ind 2.2: Terkumpulnya data dan informasi detail seputar kondisi pasokan angkatan
kerja terdidik (data primer) di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur).
Ind 2.3: Tersedianya hasil kajian terhadap data dan infomasi seputar kondisi pasokan
angkatan kerja terdidik di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur)
berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan tempat.
Ind 2.4: Tersedianya Indeks Keselarasan (Alignment Index) pasokan pendidikan
formal (SMK dan Perguruan Tinggi) dan informal (LKP) di Kota Kupang-Nusa
Tenggara Timur berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan tempat.
19. 11
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
B. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI KAJIAN
Untuk mencapai dua tujuan utama pelaksanaan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan
dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur ini, telah
disusun ruang lingkup dan langkah-langkah metodologis sesuai dengan sumber daya manusia,
rentang waktu, dan sumber daya finansial yang ada.
Ruang lingkup yang telah ditetapkan oleh Tim Jurusan Teknik Industri STTS kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Wilayah kajian adalah Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur
2. Satuan pendidikan yang ditetapkan sebagai unit kajian adalah SMK, LKP, dan Perguruan Tinggi
(vokasional dan non vokasional).
3. Jumlah responden yang menjadi target kajian berjumlah 1100 orang (minimal) dihitung secara
proporsional terhadap komposisi bidang kompetensi di tiap satuan pendidikan dengan ruang
lingkup seluruh satuan pendidikan yang ada dalam wilayah kajian. Bidang kompetensi yang
dipilih disesuaikan dengan koridor yang diberlakukan dalam MP3EI untuk wilayah kajian terkait,
dan disesuaikan dengan potensi Wilayah Kajian yang dipandang penting oleh Pemerintah
Daerah/ Wilayah Kajian
4. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan beberapa modifikasi pertanyaan sesuai
karakteristik jenjang/ tingkat satuan pendidikan.
5. Luaran yang diharapkan adalah Alignment Index (AI), hasil analisis statistik deskriptif, dan artikel
terpublikasi/ draft artikel yang akan dipublikasikan di media massa, jurnal ilmiah, atau
proceeding seminar.
Adapun langkah-langkah metodologi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Menentukan gambaran umum situasi dan kondisi pendidikan setiap satuan pendidikan (SMK,
LKP, dan Perguruan Tinggi) di setiap kawasan administratif kota Kupang-Nusa Tenggara Timur
berdasarkan karakteristik kompetensi pasokan pendidikan, yaitu yaitu bidang teknologi dan
rekayasa (TR), bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), bidang kesehatan (Kes), bidang
seni, kerajinan, dan pariwisata (SKP), bidang agribisnis dan agroindustri (AA), dan bidang bisnis
dan manajemen (BM).
2. Pengumpulan data awal (khususnya data sekunder) termasuk mencari informasi tentang
institusi/ sub-institusi (departemen) beserta contact personnya. Diupayakan untuk memperoleh
data-data ini dengan cara online-searching (via internet).
3. Merancang komposisi dan proporsi jumlah target responden pasokan pendidikan (Kajian 1)
dengan mengacu pada sektor DUDI yang telah ditetapkan sebagai sektor prioritas oleh
pelaksana program pemetaan DUDI (Kajian 2) wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur.
a. Menentukan proporsi jumlah sample calon responden/ satuan pendidikan.
b. Memilih beberapa lembaga/ satuan pendidikan yang diharapkan akan menjadi pemasok data
responden.
4. Melakukan kontak pendahuluan (via phone) kepada setiap personal di institusi/ sub-institusi
(departemen) yang telah ditetapkan untuk kepentingan Program Pemetaan dan Analisis Sisi
Pasokan dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu.
5. Pengajuan Surat Pengantar tertulis dari Sekretariat Penyelarasan Pendidikan dan Dunia Kerja
untuk melakukan visitasi dan pencarian data di institusi/ sub-institusi (departemen) yang telah
20. 12
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
ditetapkan untuk kepentingan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi
Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu.
6. Melakukan visitasi ke institusi/ sub-institusi (departemen) di Kupang-Nusa Tenggara Timur,
khususnya yang telah ditetapkan untuk kepentingan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan
dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu. Institusi/ sub-institusi yang menjadi target
pencarian data adalah; Dinas Pendidikan Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (dengan
menggunakan Surat Pengantar dari Sekretariat Penyelarasan Pendidikan dan Dunia Kerja).
7. Melakukan penyebaran kuesioner/ wawancara terstruktur lewat telepon atau tatap muka
langsung terhadap responden yang berasal dari langkah sebelumnya
8. Mengolah dan menganalisa sekunder dan data primer, termasuk menghitung Indeks Keselarasan
(Alignment Index).
Keterkaitan antar setiap langkah metodologi dalam pelaksanaan Kajian I Program Pemetaan
dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kuantitas, Kualitas, Lokasi dan Waktu untuk Wilayah Kupang-
Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 8. Metodologi Pemetaan
Mulai
Tujuan 1
Studi Kondisi Umum Pasokan
Surabaya (langkah 1)
Analisa Kondisi Umum
Tujuan 2
Kontak dan Eksplorasi
Lembaga (langkah 2 – 6)
Kontak dan Eksplorasi
Responden (Langkah 7)
Analisa Data (Gabungan)
Kesimpulan dan pembuatan Laporan Akhir
Selesai
21. 13
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
C. JADWAL KEGIATAN
Berikut ini adalah garis besar pelaksanaan program pemetaan sisi pasokan, di mana rentang waktu
pelaksanaan adalah mulai dari Minggu ke 4 bulan Juli 2012 hingga Minggu ke 2 bulan November
2012.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Batas penyerahan perbaikan
proposal lengkap (teknis dan
RAB)
Awal pelaksanaan program
(asumsi akad telah
ditandatangani/ dana sudah
ditransfer 14 Juli 2012)
FGD dan pengumpulan data
lulusan bersama lembaga obyek
kajian
Pengumpulan data responden
(via phone)
Pengolahan data dan awal
penyusunan Laporan Akhir
kegiatan
Batas penyerahan Laporan Akhir
Bulan, minggu ke Jun Jul Agu Sep Okt Nov
Kegiatan
22. 14
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
D. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Dalam Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kupang-NTT ini, Tim Pengkaji telah menetapkan
tiga buah satuan pendidikan yang ada di Kupang-NTT sebagai obyek penelitian, yaitu Lembaga Kursus
dan Pelatihan (LKP), Sekolah Menengah Kejurusan (SMK), dan Perguruan Tinggi (PT)
Dalam pelaksanaannya, ternyata proses pemilihan lembaga, jurusan, jumlah dan proporsi
respnden (alumni setiap satuan pendidikan) tidak dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Sama seperti kajian-kajian yang pernah dilakukan sebelumnya, hambatan terbesar datang dari
keberadaan (kelengkapan) dan tingkat kebaharuan data. Bahkan bisa dibilang tidak ada satu
lembagapun yang berhasil dihubungi oleh Tim Pelaksana Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di
Kupang-NTT yang memiliki data alumni lengkap dan terbaru.
Setelah melalui berbagai upaya, akhirnya jumlah data lengkap yang diperoleh dari hasil
pelacakan alumni di Kupang-NTT adalah sebanyak 869 responden, dengan rincian sebagai berikut:
- LKP : 230 responden
- SMK : 542 responden
- Perguruan Tinggi : 328 responden
Kompleksitas proses pencarian data-data tersebut dapat dilihat pada bagian Mekanisme Studi
Pelacakan. Pengolahan dan analisis data dapat dilihat pada bagian pengolahan data dan analisis data
setiap jenjang satuan pendidikan dalam Bab ini.
1. MEKANISME STUDI PELACAKAN
Proses pencarian data awal Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan Wilayah Kupang-Nusa
Tenggara Timur diawali dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 29 Agustus
2012 di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Dalam kegiatan tersebut Tim Kajian I Pemetaan
Pasokan Pendidikan Wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur mengundang beberapa Lembaga Kursus
dan Pelatihan (LKP), Sekolah Menengah Kejurusan (SMK), dan Perguruan Tinggi.
Materi FGD adalah sebagai berikut:
- Pengantar Program Penyelarasan Pendidikan dan Dunia Kerja
- Rencana pelaksanaan pelacakan alumni LKP, SMK, dan PT di Kupang
- Pelatihan Google Docs.
Meski tidak dihadari oleh satupun undangan dari Perguruan Tinggi (kecuali perwakilan
Universitas Katolik Widya Mandira selaku tempat pelaksanaan FGD), acara berlangsung lancar.
Secara umum peserta FGD cukup antusias dan responsif menanggapi tujuan dan materi kegiatan
FGD. Walaupun tidak selengkap yang diharapkan, para peserta FGD umumnya membawa data
alumni masing-masing lembaga dalam jumlah sangat banyak. Sangat disayangkan, data-data yang
dimaksud (khususnya data nomor telepon alumni) ternyata tidak valid lagi. Data yang masih dapat
dihubungi surveyor tidak lebih dari 5%. Sebagian besar no telepon sudah tidak aktif.
Masih dalam rangkaian visitasi langsung dan FGD di Kota Kupang, Tim pelaksana Kajian I
Pemetaan Pasokan Pendidikan Wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur melakukan interview langsung
terhadap:
- Dua orang lulusan Universitas Katolik Widya Mandira yang sudah bekerja
- Melakukan visitasi ke SMK Negeri 6 Kupang dan mewawancari 5 orang lulusan SMK Negeri 6
Kupang
23. 15
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
- Melakukan visitasi ke SMK Uyelindo Kupang, melakukan wawancara terhadap 3 orang
lulusan SMK tersebut, dan melakukan training google docs kepada sekitar 60 siswa kelas X-XII
SMK Uyelindo Kupang.
Untuk mengantisipasi kebutuhan data yang sangat besar, pelaksana Kajian I Wilayah Kupang akhirnya
melakukan beberapa cara alternatif yaitu:
- Pembuatan e-kuesioner di google
E-kuesioner dirancang untuk setiap satuan pendidikan dengan alamat sebagai berikut:
- LKP:
https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=dDNIa3A5b2dDOUZlblJ1Mj
JZQ2pNQ0E6MA
- SMK:
https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=dGVxSTMtZjladE1iUmhXUT
NYOExYalE6MA
- Perguruan Tinggi:
https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=dE5nbXh2bjZkSWRtRjNwX
2c2UnRRSkE6MQ
- Pencantuman link e-kuesioner di website penyelarasan
Pembuatan link e-kuesioner (http:// docs.google.com) dilakukan karena sangat banyak calon
responden yang menanyakan legalitas kegiatan yang dilakukan Tim Kajian I Pemetaan
Pasokan Wilayah Kupang NTT, termasuk legalitas e-kuesioner yang dibuat di google docs.
Alamat link e-kuesioner adalah:
http://penyelarasan.kemdikbud.go.id/home/esurvei#kupang
Gambar 9. E-Kuesioner di Website Penyelarasan
- Pembuatan akun PPDK Kupang dan akun Penyelarasan Kupang di media Sosial Facebook.
Secara sosiologi, masyarakat Kupang rupa-rupanya tergolong masyarakat yang sangat ramah
dan mudah berteman. Secara teknologi, masyarakat Kupang, khususnya kaum muda ternyata
juga sangat akrab dengan Facebook dan sangat mudah untuk menjalin pertemanan di media
sosial interaktif. Hal ini terlihat dari cepatnya akun PPDK Kupang dan akun Penyelarasan
Kupang memperoleh jumlah teman (friend). Hanya saja, meski sangat banyak teman PPDK
24. 16
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
yang berpendidikan tinggi, sangat sedikit yang bersedia beropini atau beragumentasi dengan
menggunakan wawasan keilmuan yang dimilikinya.
Gambar 10 Akun PPDK Kupang di Facebook
Sampai laporan akhir ini dibuat, akun PPDK Kupang telah menjalin relasi dengan 604 orang
lulusan berbagai LKP, SMK, dan PT, termasuk beberapa orang guru, dosen, dan pelaku usaha
di Kupang dan 18 group alumni/ mahasiswa lembaga pendidikan (4.896 orang) dan 1 group
media interaksi masyarakat kupang, yaitu kupang-online.com (20.744 orang).
Tabel 3 Group Alumni dan Mahasiswa Kupang di Facebook
No Group Member No Group Member
1 PGSD Undana 77 10 SMK Negeri 1 Kupang 322
2 Universitas Kristen Artha
Wacana
218 11 Alumni Universitas Nusa
Cendana Kupang
361
3 SMK Informatika Uyelindo 294 12 Unwira Kupang-Civil
Engineering
360
4 Forum Komunikasi
Mahasiswa FKIP se-NTT
459 13 Ikatan Alumni FAPERTA
Undana
209
5 Alumni Prodi Bing FKIP
Undana
360 14 FISIP UNIKA WIDYA
MANDIRA KUPANG
126
6 Keluarga Besar Poltek
Kupang
224 15 IKATAN ALUMNI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
KUPANG
397
7 Kebidanan STIKES
Maranatha Kupang
55 16 Alumni SMK Negeri 2
Kupang
535
8 Alumni Politani Kupang 82 17 Elektro 2004 SMKN 2
Kupang
32
9 STIBA CNK Kupang NTT 752 18 Keluarga Besar SMK
Negeri 4 Kupang OKE
33
25. 17
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Awalnya, Facebook lebih sering digunakan untuk mensosialisasikan kegiatan Kajian I
Pemetaan Pasokan Wilayah Kupang dengan cara mengirim link e-kuesioner di wall akun
PPDK Kupang dan Penyelarasan Kupang.
Gambar 11 Sosialisasi Kegiatan Kajian I di Akun PPDK Kupang
Namun seiring perkembangan dan dinamika interaksi dan komunikasi yang terjadi (via wall,
message, dan chatting), akun PPDK Kupang dan Penyelarasan Kupang ternyata cukup efektif
untuk dimanfaatkan sebagai media:
- Penggalian warna kehidupan sosial masyarakat Kupang dan NTT secara umum
Gambar 12 Topik Perjudian dan PNS dalam Akun Radio Suara Kupang
26. 18
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
- Penyebaran kalimat-kalimat/ kutipan-kutipan motivasional
Dari status-status FB lebih dari 600 kawan, terlihat bahwa anak-anak muda Kupang
sering membuat status-status yang emosional/ spiritual. Ketika sedang marah atau
tidak nyaman secara psikologis, status FB mereka sangat jelas menggambarkan situasi
hati mereka, sebaliknya ketika mereka sedang senang/ di pagi hari/ menjelang tidur/
di hari minggu , status mereka bernuansa sangat religious. Anak-anak muda terlihat
sangat menyenangi kata-kata bijak yang bersifat motivasional.
Gambar 13 Kalimat-Kalimat Motivasional
- Pembagian informasi penting terkait kondisi pendidikan, ketenagakerjaan, dan
kewirausahaan di Kupang atau NTT secara umum.
Beberapa tulisan di media massa lokal/ nasional dikutip dan ditulis ulang sebagai
status PPDK Kupang selain untuk penyebaran informasi, juga untuk mengetahui
respon para alumni lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi kawan PPDK Kupang.
Gambar 14 Informasi Urutan Pendidikan NTT secara Nasional
Salah satu yang menarik adalah kesediaan sebuah perusahaan kain tenun ikat khas
NTT (Tenun Ikat Jula Huba) untuk berbagi informasi tentang usaha mereka di akun
PPDK Kupang.
27. 19
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 15 Akun Ikat Tenun Jula Huba (FB)
- Sarana untuk melakukan in-depth interview dan pooling.
Sebuah pooling yang pernah diajukan dalam akun PPDK menyangkut sumber referensi
anak muda Kupang sebelum memutuskan masuk ke sebuah jurusan/ bidang
kompetensi di universitas, sekolah tinggi, politeknik, atau akademi. Hasilnya cukup
unik, anak-anak muda Kupang ternyata memilih sebuah bidang bukan berdasarkan
kebutuhan pasar, melainkan berdasarkan inisiatif sendiri.
Gambar 16 Pooling di FB
Dalam kesempatan berinteraksi langsung via FB (chatting), mereka sendiri sempat
menanyakan bagaimana dan di mana bisa mengetahui kebutuhan pasar tenaga kerja
sekian tahun mendatang di Kupang. Sekolah (SMA dan SMK) sepertinya juga belum
bisa memberikan gambaran yang jelas tentang situasi kebutuhan kompetensi dalam
dunia kerja/ dunia industri di Kupang.
28. 20
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Contoh in-depth interview lain yg juga
menarik adalah tentang harapan responden
untuk bekerja di bidang yang sesuai atau tidak
sesuai dengan bidang kompetensi yang
dikuasainya.
- Memberikan tips-tips kerja dengan bahasa
yang mudah dipahami,
Saat melakukan FGD di Kupang, visitasi ke
beberapa lembaga di Kupang, dan
interview lewat telepon, kemampuan
berinteraksi secara lisan para responden
untuk hal-hal yang bersifat formal sangat
minim.
Gambar 17 Tips Kerja
Dari penelusuran terhadap berbagai wall group,
terlihat beberapa kali muncul informasi
kebutuhan tenaga kerja untuk bidang-bidang
yang bersesuaian dengan bidang kompetensi
group.
Gambar 18 Informasi Lowongan Kerja
Di Group SMKN 4
29. 21
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Kebutuhan pekerjaan untuk angkatan kerja perempuan terungkap pula dari anggota group
yang memberi komentar terhadap salah satu informasi lowongan pekerjaan.
Gambar 19 Kebutuhan Lowongan Kerja untuk Perempuan
Sebenarnya sangat banyak masalah sosial dalam kehidupan angkatan kerja muda (lulusan
LKP, SMK, dan PT) di Kupang-NTT yang terungkap lewat Facebook dan survei secara langsung
(lewat telepon). Masalah sosial yang cukup pelik dalam skala rumah tangga beberapa kali
teridentifikasi dalam survei, seperti kehidupan responden yang diwarnai kekerasan dalam
rumah tangga, perceraian, tumbuh bersama orangtua tunggal (ayah atau ibu sudah
meninggal), tinggal bersama nenek, bersekolah sambil membantu orang tua, bekerja ikut
saudara dengan upah yang sangat rendah, dsb.
2. INDEKS KESELARASAN (ALIGNMENT INDEX)
Indeks penyelarasan adalah salah satu ukuran untuk melihat tingkat penyerapan dunia usaha/
dunia industri terhadap lulusan (output) lembaga pendidikan. Secara umum, perhitungan indeks
penyelarasan (AI) dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
30. 22
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 20 Rumus Indeks Keselarasan (AI)
Dalam Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kota Kupang ini, Indeks Penyelarasan dibuat
mengacu pada empat dimensi keselarasan, yaitu dimensi kuantitas, dimensi kualitas, dimensi
tempat, dan dimensi waktu.
3. PELACAKAN LULUSAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)
Saat program pemetaan pasokan pendidikan di Kota Kupang Nusa Tenggara ini diselenggarakan,
jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang terdaftar di http://infokursus.net adalah 280
lembaga. Dari sekian banyak LKP, lembaga yang dipilih menjadi penyedia data dalam program
pemetaan pasokan pendidikan di Kota Kupang sekitar 27 buah. LKP yang dimaksud diantaranya
adalah LKP Komputer Eden, LKP Ekklesia Komputer,
LKP Fortuna, LKP Lira Computer, LKP Yakut Mandiri
Komputer, LKP Putria Salon, LKP Febrins Salon, LKP
Salon Rinny, LKP Gloria, dsb.
Secara umum, administrasi data alumni pada LKP-LKP
tersebut cukup rapi, hanya saja relatif tidak
diperbaharui, khususnya menyangkut alamat dan no
telepon para alumni. Data awal alumni LKP diperoleh
dengan dua cara, yaitu lewat website
http://infokursus.net dan lewat data alumni yang
disediakan pengelola LKP saat FGD di Kupang pada
tanggal 29 Agustus 2012 (di Universitas Katolik Widya
Mandira, Kupang). Meski data awal yang dimiliki
sangat banyak, namun hanya sekitar 10% (230 data)
data yang berhasil dihubungi.
Tim Pengkaji juga membuat e-kuesioner di google
docs. Dari pengamatan selama e-kuesioner ini
diaktifkan, tidak ada satupun responden (lulusan LKP)
yang mengisinya.
Gambar 21 E-Kuesioner untuk Lulusan
LKP (google docs)
31. 23
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Data dalam google docs adalah data hasil survei langsung yang diisikan oleh surveyor Tim
Kajian I ke dalam e-kuesioner.
Gambar 22 Hasil E-Kuesioner LKP (google docs)
Komposisi responden LKP berdasarkan jenis kelamin, 70% adalah wanita, sedangkan 30% lagi adalah
pria.
Gambar 23 Proporsi Lulusan LKP (%)
Mayoritas lulusan LKP yang menjadi responden kegiatan ini berasal dari dalam kota Kupang.
Meski sangat sedikit (1%), ternyata ada juga lulusan LKP di Kupang yang berasal dari luar negeri
(Timor Leste).
Gambar 24 Kota Asal Responden LKP (%)
Bidang keahlian di LKP yang diikuti oleh responden cukup bervariasi. Dua bidang terbesar yang
banyak diminati oleh bidang teknologi informasi dan komunikasi (aplikasi komputer perkantoran,
teknik komputer dan jarkom) serta bidang tata rias kecantikan.
30
70
Pria
Wanita
63
26
10 1 Dalam Kota
Luar Kota Dalam
Propinsi
Luar Propinsi
Luar Negeri
32. 24
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 25 Kegiatan LKP Ekklesia Komputer di Facebook
Di LKP, bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat diminati karena alasan mengikuti
perkembangan jaman, sedangkan bidang tata rias dan kecantikan terkait dengan beberapa kebiasaan
dalam keseharian/ tradisi masyarakat Kupang.
Gambar 26 Persentase Peserta/ Bidang Keahlian
Saat melakukan survei di Kupang, sempat terdengar keluhan dari salah satu pengelola LKP
bidang menjahit. Program kursus bebas biaya yang diselenggarakan oleh Kemdiknas dirasa cukup
memberatkan kehidupan lembaga yang mereka kelola secara finansial. Program kursus tersebut
membuat masyarakat enggan untuk mengikuti program-program reguler yang mereka
selenggarakan. Para pengelola LKP inipun tidak bisa berbuat banyak menghadapi situasi ini, karena
dari pengalaman mereka, peserta kursus menjahit sangat banyak berasal dari masyarakat
berpenghasilan rendah.
Mayoritas lulusan LKP yang menjadi responden belum bekerja/ tidak berwirausaha. Kompetensi
yang diperoleh dari LKP, umumnya dimanfaatkan sebagai pelengkap kompetensi utama yang telah
dimiliki dari pendidikan formal. Pekerjaan lulusan LKP sangat bervariasi, seperti dosen, guru, tenaga
administrasi, staf produksi, staf umum, staf kepegawaian, staf keuangan, tukang potong rambut,
tenaga kecantikan, dsb. Sektor usaha di mana lulusan LKP bekerja (selain guru/ dosen) sangat
bervariasi. Sektor formal di mana mereka bekerja di antaranya adalah sektor pariwisata dan
perhotelan, farmasi, jasa keuangan, kesehatan (rumah sakit), pemerintahaan (kepolisian,
departemen agama, konsulat), dll. Sedangkan sektor informal, terbesar pada sektor perdagangan.
33.91
10.43
17.39
4.78
0.43
0.43
32.61
Aplikasi Komputer
Perkantoran
Bahasa Inggris
Teknik Komputer dan
Jarkom
Menjahit
Perikanan
33. 25
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 27 Status Pekerjaan Responden (%)
Ijasah dari LKP ternyata hanya faktor tambahan dalam proses pencarian kerja (58.24%).
Sebaliknya, ketrampilan ternyata menjadi faktor yang sangat penting untuk memperoleh pekerjaan.
Gambar 28 Peran Sertifikat dalam Mencari Pekerjaan
Dari 91 lulusan LKP yang bekerja, 96,7% bekerja dalam
jenjang operator/ tenaga pelaksana di berbagai departemen dan
sektor industri yang disebut terdahulu.
Gambar 29 Jenjang Jabatan Lulusan LKP yang Bekerja (%)
Lebih dari 55% lulusan LKP di Kupang berpenghasilan sangat
rendah, yaitu kurang dari Rp 750.000. Padahal ketika survei ini
dilakukan, UMK di Kota Kupang adalah sebesar Rp 925.000
(sementara itu upah minimum provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
sebesar Rp 850.000).
Gambar 30 Proporsi Lulusan LKP berdasarkan Penghasilan/ Bulan (%)
39.57
13.91
46.52 Bekerja
Berwirausaha
Mencari Kerja
25.27 58.24
16.48 Ijasah adalah faktor tambahan
Ijasah adalah faktor utama
(sangat penting)
Ijasah tidak berpengaruh
sama sekali
1.10 2.20
96.70
Direktur
Supervisor/
Pengawas
Operator/ tenaga
pelaksana
43.69 56.31
3.88
Kurang dari Rp 750.000
Antara Rp 750.000-Rp 1.250.000
Antara Rp 1.250.000-Rp 1.750.000
Antara Rp 1.750.000-Rp 2.500.000
…lebih dari 55%
lulusan LKP di Kupang
berpenghasilan
sangat rendah
(kurang dari Rp
750.000)… UMK di
Kota Kupang adalah
sebesar Rp 925.000,
UMP NTT adalah
sebesar Rp 850.000…
34. 26
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Perhitungan Indeks Keselarasan (AI) untuk lulusan LKP, diawali dengan pengelompokan alumni
LKP yang bekerja dan berwirausaha. Selanjutnya, empat buah dimensi (kuantitas, kualitas, lokasi, dan
waktu) digunakan untuk menghitung AI pada setiap kelompok. Dimensi kualitas dipecah ke dalam
tiga kategori (sesuai bidang, agak sesuai bidang, dan tidak sesuai bidang). Dimensi lokasi dipecah
menjadi empat kategori (dalam kota, luar kota, luar propinsi, dan luar negerI). Dimensi waktu
dipecah menjadi lima kategori (<3bulan, <6bulan, <9 bulan, < 12 bulan, dan > 12bulan). Dimensi
kuantitas secara otomatis akan terlihat dari proporsi ketiga dimensi terdahulu terhadap jumlah
angkatan kerja yang diperhitungkan.
Gambar 31 Lembar Kerja Perhitungan AI LKP
Indeks Keselarasan (AI) berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu untuk LKP
secara keseluruhan di Kupang terlihat kurang bagus. Sampai masa satu tahun setelah lulus, AI untuk
lulusan LKP masih kurang dari 0.4.
Gambar 32 Indeks Penyelarasan Lulusan LKP
0.23 0.26 0.27
0.38 0.40
0.00
0.20
0.40
0.60
3 bulan 6 bulan 9 bulan 12
bulan
> 12
bulan
AI
AI
35. 27
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Salah satu LKP di Kupang yang memiliki AI di atas AI LKP secara umum adalah LKP Ekklesia (0.51).
Sesuai dengan namanya, bidang kompetensi utama yang diberikan oleh LKP bidang komputer dan
reparasi handphone.
Gambar 33 Indeks Penyelarasan Lulusan LKP Ekklesia Komputer
Melihat dari kondisi minimnya pertumbuhan kuantitas dan kualitas sektor formal di Kupang secara
umum (faktor makro) dan mengacu pada data mikro yang ada (jenis-jenis bidang kompetensi yang
diberikan lewat LKP), peningkatan AI lulusan LKP di Kupang sepertinya harus ditekankan pada hal-hal
yang menunjang peningkatan AI kelompok kewirausahaan.
4. PELACAKAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Jumlah SMK (Negeri dan Swasta) di Kupang- Nusa Tenggara Timur saat kegiatan pemetaan ini
dilakukan adalah 21 buah, terdiri dari 8 SMK Negeri dan 13 SMK swasta. Kurang lebih dari 31 sub
bidang-kompetensi yang dilaksanakan pendidikannya dalam ke 21 SMK tersebut. Ada dua buah
kejadian yang perlu mendapat perhatian selama kegiatan pemetaan pasokan wilayah Kupang ini
berlangsung, yaitu penutupan dua buah SMK Negeri di Kupang (SMKN 7 dan SMKN 8) di tahun 2012.
Dua sekolah yang ditutup itu dinilai pemerintah kota tidak layak bagi penyelenggaraan pendidikan,
baik dari sisi sarana, prasarana, dan tenaga pengajar. Alasan penutupan kedua SMK tersebut
diperkuat fakta bahwa kedua sekolah masih menumpang sekolah lain, SMKN 7 menggunakan gedung
SMKN 4 Kupang. Sedangkan SMKN 8 menggunakan gedung SMP 11 Kupang.
SMK yang menjadi pemasok data kegiatan pemetaan ini adalah 8 SMK swasta dan 6 SMK Negeri.
Tabel 4 Daftar SMK Obyek Kajian
NO NAMA SEKOLAH STATUS ALAMAT TELP
1 SMK KENCANA SAKTI Swasta Jl. Karya Kencana No. 11 Kelapa
Lima, Kelapa Lima, KELAPA LIMA,
KOTA KUPANG 85228
(0380)832661
2 SMK KRISTEN 1
KUPANG
Swasta Jl. Anggur No. 10 Naikoten 1,
Naikoten 1, OEBOBO, KOTA
KUPANG 85118
(0380)832008
3 SMK KRISTEN 2
KUPANG
Swasta Jl. Anggur No. 10 Naikoten 1,
KUPANG, OEBOBO, KOTA
KUPANG 85118
(0380)833529
4 SMK MUHAMADIYAH
KUPANG
Swasta Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 17A,
Kayu Putih, OEBOBO, KOTA
KUPANG 85111
(0380)8554249
36. 28
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
NO NAMA SEKOLAH STATUS ALAMAT TELP
5 SMK I NFORMATIKA
UYELINDO KUPANG
Swasta Jl. W.J. Lalamentik No. 110
Kupang, Oebufu, OEBOBO, KOTA
KUPANG 85000
(0380)830463
6 SMK SWASTISARI
KUPANG
Swasta JALAN EL TARI II KOTA BARU
KUPANG, KUPANG, OEBOBO,
KOTA KUPANG 85119
(0380)831647
7 SMK PELAYARAN
KUPANG
Swasta Jl. Hevhotan Km. 12 Lasiana
Kupang, Lasiana, KELAPA LIMA,
KOTA KUPANG 85118
(0380)8081654
8 SMK WIRAKARYA
KUPANG
Swasta Jl. Mh. Thamrin Kayu Putih Kota
Kupang, Kayu Putih, OEBOBO,
KOTA KUPANG 85111
(0380)832609
9 SMK NEGERI 1
KUPANG
Negeri Jl. Prof. Dr. W.Z. Johanes, Oetete,
OEBOBO, KOTA KUPANG 85112
(0380)821150
10 SMK NEGERI 2
KUPANG
Negeri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48,
Fatubesi, KELAPA LIMA, KOTA
KUPANG 85226
(0380)833239
11 SMK NEGERI 3
KUPANG
Negeri Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelapa
Lima, KELAPA LIMA, KOTA
KUPANG 85228
(0380)822522
12 SMK NEGERI 4
KUPANG
Negeri Jl. Bajawa Oepoi Oebobo,
Kupang, OEBOBO, KOTA KUPANG
85111
(0380)821586
13 SMK NEGERI 5
KUPANG
Negeri Jl. Nangka Jamal Naikoten 1,
Naikoten 1, OEBOBO, KOTA
KUPANG 85511
(0380)824257
Gambar 34 E-Kuesioner untuk Lulusan SMK (google docs)
Data dalam google docs sebagian data hasil survei langsung yang diisikan oleh surveyor Tim
Kajian I ke dalam e-kuesioner, sebagian lagi diisi sendiri (langsung) oleh para responden.
37. 29
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 35 Data Hasil E-Kuesioner untuk SMK (google docs)
Jumlah responden yang digunakan dalam perhitungan dan analisis Indeks Keselarasan di satuan
unit pendidikan SMK ini berjumlah 542 orang, di mana 59% adalah perempuan dan 41% pria.
Gambar 36 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan Jenis Kelamin (%)
Mayoritas responden lulusan SMK Kupang berasal dari dalam kota Kupang (84%). Meski
jumlahnya sangat kecil (1%), ternyata ada juga peserta didik SMK di Kupang yang berasal dari luar
negeri (Timor Leste).
Gambar 37 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan Daerah Asal (%)
Sekitar 76% responden lulusan SMK Kupang berumur 17 sampai 22 tahun saat kegiatan
pemetaan ini dilakukan. Responden kelahiran sebelum tahun 1990 tetap dimasukkan ke dalam
analisis karena jumlah data yang diperoleh sangat terbatas.
41%
59%
Pria
Wanita
84%
11%
4% 1% Dalam Kota
Luar Kota Dalam
Propinsi
Luar Propinsi
Luar Negeri
38. 30
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 38 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan
Tahun Kelahiran (%)
Sebagian besar (90%) responden memilih SMK sebagai studi
lanjut atas inisiatif sendiri. Alasannya sangat bermacam-macam,
tapi yang terbesar adalah ingin segera mendapat pekerjaan
setelah lulus (70%). Yang menjadi masalah adalah alasan
responden dalam memilih bidang kompetensi di SMK hampir
tidak ada yang mengelompok secara dominan. Bahkan sangat
banyak alasan yang benar-benar tidak berhubungan dengan
harapan mereka ketika masuk kerja (cepat kerja) seperti: masuk
jurusan tertentu atas saran guru, saudara/ orang tua, terpaksa
masuk sebuah jurusan berdasarkan hasil tes masuk SMK, merasa
berbakat di bidang yang dipilih, dsb. Kesimpulannya, responden
masuk SMK (saat lulus SMP) dengan alasan ingin cepat dapat
bekerja, tapi tidak tahu ingin/ berharap bekerja di mana setelah
lulus.
Dari 542 responden, hanya 14% yang bekerja, 16% lagi
sedang mencari kerja. Besarnya angka lulusan SMK yang
melanjutkan studi (68%) menjadi fenomena yang menarik karena
pada dasarnya lulusan SMK diharapkan mengisi kebutuhan dunia
usaha. Ada dua alasan yang sering diungkapkan oleh para lulusan
SMK ini adalah ingin memperdalam pengetahuan yang dipelajari
di SMK (SMK bidang informatika melanjutkan ke Politeknik, SMK
bidang peternakan melanjutkan ke Politeknik Pertanian/
Pertanian, SMK Pariwisata melanjutkan ke Jurusan Bahasa Inggris,
dsb), ingin lebih mudah memperoleh pekerjaan (karena tidak
kunjung memperoleh pekerjaan setelah sekian lama lulus dari
SMK).
Gambar 39 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan Pekerjaannya (%)
0%
1%
23%
76%
0%
<1970
1970 - 1980
1980 - 1990
1990 - 2000
>2000
14%
2%
16%
68%
Bekerja
Berwirausaha
Mencari Kerja
kuliah
Besarnya angka
responden lulusan SMK
yang melanjutkan studi
(68%) menjadi
fenomena yang menarik
karena pada dasarnya
lulusan SMK diharapkan
mengisi kebutuhan
dunia usaha.
Ada dua alasan yang
sering diungkapkan oleh
para lulusan SMK ini
adalah ingin
memperdalam
pengetahuan
yang dipelajari di
SMK dan ingin
lebih mudah
memperoleh
pekerjaan…
39. 31
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Perhitungan Indeks Keselarasan (AI) untuk lulusan SMK, diawali dengan pengelompokan alumni
SMK yang bekerja dan berwirausaha. Selanjutnya, empat buah dimensi (kuantitas, kualitas, lokasi,
dan waktu) digunakan untuk menghitung AI pada setiap kelompok. Dimensi kualitas dipecah ke
dalam tiga kategori (sesuai bidang, agak sesuai bidang, dan tidak sesuai bidang). Dimensi lokasi
dipecah menjadi empat kategori (dalam kota, luar kota, luar propinsi, dan luar negerI). Dimensi
waktu dipecah menjadi lima kategori (<3bulan, <6bulan, <9 bulan, < 12 bulan, dan > 12bulan).
Dimensi kuantitas secara otomatis akan terlihat dari proporsi ketiga dimensi terdahulu terhadap
jumlah angkatan kerja yang diperhitungkan.
Gambar 40 Lembar Kerja Perhitungan AI SMK
Indeks Keselarasan (AI) berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu untuk SMK
secara keseluruhan di Kupang terlihat kurang bagus. Sampai masa satu tahun setelah lulus, AI untuk
lulusan SMK masih kurang dari 0.5.
Gambar 41 AI Lulusan SMK di Kupang
0.23
0.33
0.35
0.40
0.49
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan
AI
40. 32
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Sampai satu tahun setelah kelulusan, tanpa membeda-bedakan jurusan (bidang kompetensi),
asal SMK, dan tahun kelulusan. AI lulusan SMK yang bekerja sesuai bidang kompetensinya di dalam
kota Kupang hanya 0.26. Padahal 72% responden lulusan SMK berasal dari dalam kota Kupang.
Ijasah rupa-rupanya tidak menjadi syarat administratif yang penting bagi lulusan SMK untuk mencari
kerja di Kupang.
Gambar 42 Peran Ijasah untuk Memperoleh Pekerjaan (%)
Lulusan SMK di Kupang yang berpenghasilan sangat rendah, yaitu kurang dari Rp 750.000 (lebih kecil
dari UMP Nusa Tenggara Timur, Rp 850.000) masih cukup banyak (45%).
Gambar 43 Proporsi Lulusan SMK berdasarkan Penghasilan/ Bulan (%)
Di dalam kota Kupang, nilai AI lulusan SMK yang bekerja “agak sesuai bidang” dan “tidak sesuai
bidang” sampai masa kelulusan satu tahun sebenarnya relatif kecil, yaitu 0.08 dan 0.08, tapi ketika
dibandingkan dengan AI lulusan SMK (0.26), secara proporsional angka ini menjadi besar. AI-AI ini
mengindikasikan setidaknya dua hal. Pertama, secara umum ketersediaan lapangan kerja untuk
seluruh bidang kompetensi SMK sangat rendah di Kupang. Kedua, cukup banyak lulusan SMK yang
bekerja tidak sesuai dengan bidangnya.
Gambar 44 AI Lulusan SMK berdasarkan Kesesuaian Bidang Kompetensi dengan Bidang Kerja
Sesuai bidang atau tidak, lulusan SMK di Kupang umumnya bekerja sebagai tenaga pelaksana/
operator (92%) di berbagai sektor usaha/ industri.
79%
11%
10%
Ijasah adalah faktor
tambahan
Ijasah adalah faktor utama
(sangat penting)
Ijasah tidak berpengaruh
sama sekali
45%
48%
6% 1%0% Kurang dari Rp 750.000,-
Antara Rp 750.000-Rp 1.250.000
Antara Rp 1.250.000-Rp
1.750.000
Antara Rp 1.750.000-Rp
2.500.000
0.13
0.20
0.21
0.22
0.26
0.03 0.04 0.04
0.05
0.08
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan
Sesuai Bidang
Agak Sesuai Bidang
Tidak Sesuai Bidang
41. 33
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 45 Jumlah Lulusan SMK yang bekerja berdasarkan
Jabatannya (%)
Sama seperti lulusan LKP, dari nilai AI terlihat bahwa
berwirausaha belum menjadi salah satu cara untuk mendapat
penghasilan bagi lulusan SMK di Kupang. AI lulusan SMK yang
berwirausaha sampai di akhir tahun pertama setelah lulus
hanya 0.03 (untuk yang sesuai bidang kompetensi).
Gambar 46 AI Lulusan SMK berdasarkan Kesesuaian Bidang Kompetensi dengan Bidang Wirausaha
Ketika ditelusuri lebih dalam, ada beberapa AI lulusan SMK yang perlu mendapat perhatian. AI
lembaga untuk SMK Negeri 1 Kupang cukup tinggi dibanding SMK-SMK Negeri maupun swasta
lainnya di Kupang. Meski demikian, kondisi ini tetap perlu mendapat perhatian, karena masa tunggu
lulusan SMKN 1 Kupang untuk AI terbesar (0,73) baru diraih di atas 1 tahun masa kelulusan.
Gambar 47 AI Lulusan SMKN 1 Kupang
6% 2%
92%
Direktur
Supervisor/
Pengawas
Operator/ tenaga
pelaksana
0.01 0.01
0.02 0.02
0.03
0.01
0.02
0.00
0.01
0.01
0.02
0.02
0.03
0.03
0.04
3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12
bulan
Sesuai Bidang
Agak Sesuai Bidang
Tidak Sesuai Bidang
0.15
0.20 0.20
0.28
0.38
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan
AI
Pertama, secara umum
ketersediaan lapangan
kerja untuk seluruh
bidang kompetensi SMK
sangat rendah di Kupang.
Kedua, cukup banyak
lulusan SMK yang bekerja
tidak sesuai dengan
bidangnya.
42. 34
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Nilai AI lulusan (87 responden, lulusan dari tahun 2000-2012) SMK Negeri 1 Kupang juga perlu
ditelaah lebih dalam karena jika dilihat dari kesesuaian antara bidang kompetensi lulusan dan bidang
kerja lulusan terlihat adanya situasi ketidakselarasan yang cukup tinggi.
Gambar 48 Proporsi Responden Lulusan SMK Negeri 1 Kupang
berdasarkan Bidang Kompetensinya (%)
Sampai lewat masa satu tahun kelulusan, ternyata AI lulusan SMK Negeri 1 Kupang yang bekerja
sesuai dengan bidangnya hanya 0.37.
Gambar 49 AI Lulusan SMKN 1 Kupang berdasarkan Kesesuaian Bidang Kompetensi dengan Bidang
Kerja
AI per lembaga untuk SMK Negeri 2, SMK Negeri 3, dan 6 perlu mendapat perhatian karena
sampai melewati masa satu tahun kelulusan ternyata masih di bawah 0.6. AI SMK Negeri 6 bahkan
hanya 0.38.
AI berdasarkan bidang kompetensi menunjukkan SMK bidang kompetensi Teknologi dan
Rekayasa di Kupang terserap cukup baik dibanding bidang kompetensi lainnya (0.5 sampai di masa
satu tahun setelah lulus dan menjadi 0.75 setelah di atas masa satu tahun kelulusan). Sub-bidang
kompetensi Teknologi dan Rekayasa yang mendukung AI ini adalah bidang otomotif, kelistrikan,
elektronika, pengelasan, karya kayu, dan gambar bangunan.
0.08
0.10 0.10 0.10
0.15
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.05
0.08 0.08
0.13
0.00
0.02
0.04
0.06
0.08
0.10
0.12
0.14
0.16
3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan
Sesuai Bidang
Agak Sesuai Bidang
Tidak Sesuai Bidang
43. 35
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 50 AI Lulusan SMKN 2, SMKN3, dan SMKN6 Kupang
AI SMK bidang kompetensi Teknologi dan Rekayasa sepertinya akan menjadi jauh lebih baik jika
rencana pembangunan pabrik semen Bosowa, pengembangan infrastruktur penunjang sektor
pariwisata (hotel, bandara, dsb), perikanan (dermaga, cold storage, dsb), dan pembangunan fasilitas
umum (pengembangan jalan) direalisasikan dengan segera oleh Pemerintah.
Gambar 51 AI Lulusan SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa
Bidang kompetensi lain yang AI nya di atas rata-rata adalah bidang kompetensi Pariwisata dan
Kecantikan (0,62 setelah di atas masa satu tahun kelulusan). Sub-bidang kompetensi yang
mendukung AI ini adalah bidang pariwisata, kecantikan, dan tekstil. Angka AI ini sebenarnya tidak
serta merta menunjukkan tingginya penyerapan DUDI kepariwisataan di Kupang terhadap lulusan
SMK di bidang kompetensi pariwisata, Karena dari data terlihat, proporsi lulusan SMK bidang
kompetensi pariwisata di Kupang yang tidak termasuk angkatan kerja (karena melanjutkan studi/
kuliah) cukup besar. Lulusan SMK bidang kompetensi Pariwisata dan Kecantikan yang bekerja
umumnya bekerja di sektor jasa pariwisata, perhotelan, atau sejenisnya, sebagai tenaga ticketing,
customer service, pemasaran, tenaga kecantikan, pemandu wisata, dsb. Kemampuan berbahasa
Inggris menjadi kemampuan andalan lulusan SMK bidang kompetensi Pariwisata dan Kecantikan.
Ada fakta yang perlu mendapat perhatian dari SMK-SMK yang memiliki bidang kompetensi
0.33 0.33
0.42
0.50
0.75
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan
AI
AI kelompok bidang
kompetensi agrikultur
(pertanian, perikanan, dan
kesehatan hewan) untuk
Nusa Tenggara Timur
sangat rendah, yaitu 0.25.
44. 36
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
kepariwisataan. Gencarnya pembangunan hotel-hotel berbintang/ bertaraf internasional seharusnya
menjadi peluang kerja yang terbuka lebar bagi lulusan-lulusan mereka. Tapi dari hasil interview
terhadap salah satu manajer hotel internasional di Kupang, terungkap bahwa manajemen hotel
memiliki preferensi yang tinggi terhadap lulusan SMK dari Bali atau Jawa (Surabaya).
Gambar 52 Indeks Keselarasan Lulusan SMK bidang Pariwisata dan Kecantikan di Kupang
Berdasarkan bidangnya, AI kelompok bidang kompetensi agrikultur yang disebut sebagai salah
satu bidang pengembangan MP3EI untuk Nusa Tenggara Timur justru sangat rendah, yaitu 0.25. Sub-bidang
kompetensi pendukung kompetensi agrikultur ini adalah bidang pertanian, perikanan, dan
kesehatan hewan. Dari hasil wawancara terungkap beberapa fakta yang diduga ikut menjadi
penyebab rendahnya AI bidang agrikultur ini, seperti: jumlah perusahaan di sektor agrikultur di
Kupang sangat minim, kemampuan lulusan SMK sepertinya kurang memadai (terlihat sangat jelas
pada saat beberapa responden tidak dapat memberi penjelasan sama sekali tentang kemampuan/
keahlian yang mereka miliki). Cukup banyak lulusan SMK bidang kompetensi agrikultur yang berasal
dari keluarga tidak berada. Alasan mereka untuk mendalami bidang agrikultur di tingkat SMK
mayoritas berasal dari diri sendiri dan dipicu oleh potensi agrikultur (pertanian, peternakan, dan
kehutanan) yang ada di daerah asal mereka. Sayangnya, potensi yang mereka maksud belum dibaca
sebagai peluang usaha oleh para pemilik modal. Akibatnya, ketika mereka kembali ke daerah asal,
mereka tidak mendapatkan pekerjaan.
5. PELACAKAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI (PT)
Saat ini di Kupang ada 20 perguruan tinggi (negeri dan swasta). Permintaan masyarakat
terhadap pendidikan tinggi di Kupang ternyata sangat tinggi. Terlihat dari banyaknya pendaftar ujian
masuk perguruan tinggi swasta, jumlah penyelenggaraan ujian masuk perguruan tinggi swasta, dan
pembatasan (kuota) jumlah mahasiswa baru di beberapa perguruan tinggi swasta. Dari sejumlah SMK
yang sempat dikunjungi Tim Pengkaji, bahkan diperoleh informsi, tidak sedikit lulusan SMK di Kupang
yang melanjutkan studi di perguruan tinggi-perguruan tinggi di luar Nusa Tenggara Timur (Makassar,
Denpasar, Jember, Malang, Surabaya, Salatiga, Yogyakarta, dan Jakarta).
Dari situasi yang ada, menjadi tidak mengherankan jika jumlah lulusan perguruan tinggi di
Kupang setiap tahun cukup tinggi. Berdasarkan data lulusan perguruan tinggi di Kupang, NTT, tahun
ajaran 2010/2011, setiap tahun dihasilkan sekurang-kurangnya 2000 ahli madya (D3), 500 sarjana
(S1), dan 100 orang magister (S2) dari berbagai perguruan tinggi di Kupang. Dengan asumsi tidak ada
penambahan perguruan tinggi atau jurusan baru, angka ini dapat menjadi acuan potensi
penambahan kuantitas pasokan perguruan tinggi/ tahun di Kupang. Angka ini juga menjadi penanda
kemampuan atau ketidakmampuan seluruh sistem dan sub-sistem sosial ekonomi dalam
menciptakan lapangan kerja di Kupang dalam mengatasi jumlah pasokan lulusan perguruan tinggi
yang demikian besar.
45. 37
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Tabel 5 Lulusan Perguruan Tinggi di Kupang, NTT, Tahun Ajaran 2010/ 2011
No
Perguruan Tinggi
Lulusan
D2 D3 S1 S2
1 Universitas Nusa Cendana - - 2.525 110
2 Universitas Katolik Widya Mandira - - 409 19
3 Universitas Kristen Artha Wacana - - 891 -
4 Universitas Muhammadiyah - - - -
5 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen - - - -
6 Universitas PGRI Kupang - - 1.230 -
7 Akademi Teknik Kupang - 29 - -
8 STIE Oemathonis Kupang - 969 395 -
9 Akademi Pekerjaan Sosial Kupang - 33 - -
10 Akademi Keuangan dan Perbankan Efata
Kupang
- 16 - -
11 STIBA Mentari - - 195 -
12 STIBA Cakrawala Nusantara Kupang - - - -
13 STIKOM Uyelindo Kupang - 16 225
14 Akademi Perawat Maranatha Kupang - 77 - -
15 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - 98 - -
16 Politeknik Kesehatan Kupang - 856 25 -
17 Akademi Koperasi Indonesia Ratu Jelita
Kupang
- 53 - -
18 Akademi Pariwisata Kupang - 112 - -
19 Politeknik Negeri Kupang - 344 10 -
20 STIKES CHMK - 52 - -
Jumlah - 2.755 5.905 129
Sumber: Kupang dalam Angka 2012
Sama seperti LKP dan SMK, Tim Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kupang memanfaatkan
google doc sebagai media pembuatan dan penyebaran e-kuesioner.
Gambar 53 E-Kuesioner untuk Perguruan Tinggi (google docs)
46. 38
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Data dalam google docs sebagian data hasil survei lulusan Perguruan Tinggi langsung diisikan
oleh surveyor Tim Kajian I ke dalam e-kuesioner, sebagian lagi diisi sendiri (langsung) oleh para
responden. Dibandingkan lulusan LKP dan SMK, lulusan Perguruan Tinggi paling banyak menanyakan
legalitas survei yang dilakukan Tim Kajian I. Berdasarkan kondisi di lapangan inilah, akhirnya Tim
Kajian mengusulkan kepada Sekretariat PPDK untuk membuat link dari website resmi PPDK Kupang
menuju e-kuesioner yang ada di google docs.
Gambar 54 Data Hasil E-Kuesioner Perguruan Tinggi (google docs)
Sebanyak 54% responden lulusan Perguruan Tinggi di Kupang adalah pria dan 46% adalah
wanita.
Gambar 55 Proporsi Responden Lulusan Perguruan Tinggi (%)
Umumnya anak muda di Kupang berkuliah didanai oleh orang tua (87%). Sekitar 6% mendapat
beasiswa, termasuk beasiswa dari pemerintah, universitas, gereja, dan lembaga-lembaga swadaya
masyarakat.
Gambar 56 Proporsi Responden Lulusan Perguruan Tinggi berdasarkan sumber penyandang dana
kuliah
54%
46%
Pria
Wanita
47. 39
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Meskipun proses pencarian responden benar-benar dilakukan secara acak dengan rentang
tahun kelulusan sangat lebar (tahun 2002-2011), proporsi komposisi responden (D3, S1, dan S2) yang
diperoleh mendekati komposisi lulusan perguruan tinggi di Kupang pada tahun 2011.
Gambar 57 Proporsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi (%)
Proporsi lulusan perguruan tinggi di Kupang yang berasal dari kota Kupang masing dominan
(54%), tapi proporsi yang berasal dari luar Kupang cukup besar (46%) seperti Larantuka, Manggarai,
Soe, Kefa, Ende, Ruteng, dsb.
Gambar 58 Lokasi Asal Responden Lulusan Perguruan Tinggi
Berbeda dengan LKP, ijasah dari perguruan tinggi ternyata menjadi faktor penting dalam proses
pencarian kerja. Responden lulusan perguruan tinggi di Kupang mengaku juga terbantu oleh
ketrampilan/ kompetensi yang mereka miliki dari perkuliahan saat mencari kerja.
Gambar 59 Tingkat Kepentingan Ijasah dalam Pencarian Kerja
Sebagian besar responden lulusan perguruan tinggi yang disurvei dalam kegiatan ini ternyata
sudah bekerja (58%). Sektor kerja sangat bervariasi. Sektor manufaktur hanya 4%, sedangkan sektor
pertanian sekitar 10%.
31.3%
67.2%
1.5%
D3
S1
S2
40% 54%
5% 1%
Dalam Kota
Luar Kota Dalam Propinsi
Luar Propinsi
Luar Negeri
11%
82%
7%
Ijasah adalah faktor tambahan
Ijasah adalah faktor utama (sangat
penting)
Ijasah tidak berpengaruh sama sekali
48. 40
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 60 Proporsi Lulusan Perguruan Tinggi Berdasarkan Status Pekerjaan
Sama dengan lulusan LKP dan SMK, lulusan perguruan tinggi di Kupang yang bekerja mayoritas
menduduki posisi di level terendah, yaitu level operator/ tenaga pelaksana.
Gambar 61 Proporsi Lulusan Perguruan yang Bekerja Berdasarkan Jabatannya
Meski proporsinya tidak sebanyak lulusan LKP dan SMK, lulusan perguruan tinggi di Kupang yang
berpenghasilan sangat rendah, yaitu kurang dari Rp 750.000 (lebih kecil dari UMP Nusa Tenggara
Timur, Rp 850.000) ternyata masih cukup banyak (31%).
Gambar 62 Proporsi Lulusan Perguruan Tinggi berdasarkan Penghasilan/ Bulan (%)
Perhitungan Indeks Keselarasan (AI) untuk lulusan Perguruan Tinggi (PT), diawali dengan
pengelompokan alumni PT yang bekerja dan berwirausaha. Selanjutnya, empat buah dimensi
(kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu) digunakan untuk menghitung AI pada setiap kelompok.
Dimensi kualitas dipecah ke dalam tiga kategori (sesuai bidang, agak sesuai bidang, dan tidak sesuai
bidang). Dimensi lokasi dipecah menjadi empat kategori (dalam kota, luar kota, luar propinsi, dan
luar negerI). Dimensi waktu dipecah menjadi lima kategori (<3bulan, <6bulan, <9 bulan, < 12 bulan,
dan > 12bulan). Dimensi kuantitas secara otomatis akan terlihat dari proporsi ketiga dimensi
terdahulu terhadap jumlah angkatan kerja yang diperhitungkan.
58%
2%
37%
3%
Bekerja
Berwirausaha
Mencari Kerja
Kuliah
4% 10%
86%
Direktur
Supervisor/ Pengawas
Operator/ tenaga
pelaksana
31%
29%
24%
15% 1% Kurang dari Rp 750.000,-
Antara Rp 750.000-Rp
1.250.000
Antara Rp 1.250.000-Rp
1.750.000
Antara Rp 1.750.000-Rp
2.500.000
49. 41
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Masa
Tunggu
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
3 bulan 0,16 0,03 0,03 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 bulan 0,17 0,03 0,04 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 bulan 0,18 0,03 0,04 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
12 bulan 0,22 0,06 0,07 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
> 12 bulan 0,23 0,07 0,07 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Bekerja
Dalam Kota Luar Kota Satu Propinsi Luar Propinsi Luar Negeri
Masa
Tunggu
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
Sesuai
Bidang
Agak
Sesuai
Bidang
Tidak
Sesuai
Bidang
3 bulan 0,07 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 bulan 0,07 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 bulan 0,07 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
12 bulan 0,11 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
> 12 bulan 0,11 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Luar Propinsi Luar Negeri
Wirausaha
Dalam Kota Luar Kota Satu Propinsi
Masa Total
3 bulan 0,23
6 bulan 0,26
9 bulan 0,27
12 bulan 0,38
> 12 bulan 0,40
Gambar 63 Lembar Kerja Perhitungan AI Perguruan Tinggi
Indeks Keselarasan (AI) untuk satuan pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan di Kupang
terlihat kurang bagus. Di tiga bulan pertama, angka AI lulusan perguruan tinggi di Kupang hanya
mencapai angka 0.23. Sampai masa satu tahun kelulusan, AI untuk perguruan tinggi masih di kisaran
0.51.
Gambar 64 Indeks Keselarasan Lulusan Perguruan Tinggi di Kupang
Analisa indeks keselarasan pada setiap perguruan tinggi ternyata menarik untuk dikaji. Yang
pertama adalah Universitas PGRI. Universitas ini didirikan tahun 1996 dengan jumlah student body
tergolong besar dibanding banyak kampus swasta lain di Kupang. Dari sebuah media masa, diperoleh
informasi bahwa setiap tahun, sekurang-kurangnya 2.500 mahasiswa baru terdaftar di Universitas
PGRI Kupang. Selain dari pulau Timor, mahasiswa Universitas PGRI berasal dari banyak tempat di luar
pulau Timor (Bali, Ambon, dsb). Indeks keselarasan (AI) lulusan Universitas PGRI masih di bawah AI
perguruan tinggi Kupang secara umum (0.38).
0.25
0.37
0.43
0.51
0.62
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
3
bulan
6
bulan
9
bulan
12
bulan
> 12
bulan
AI
50. 42
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Berikutnya adalah Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (disingkat Unwira). Universitas
yang namanya berarti “Menara Ilmu Pengetahuan” ini berdiri sejak tahun 1982. Saat ini Unwira
memiliki tujuh buah fakultas (21 program studi) dan satu program pasca sarjana. Sampai satu tahun
kelulusan, AI lulusan universitas ini juga tidak terlalu bagus (0.5). Universitas di Kupang yang memiliki
indeks keselarasan di atas indeks keselarasan perguruan tinggi secara umum adalah Universitas
Kristen Artha Wacana dan Universitas Nusa Cendana. Universitas Kristen Artha Wacana, berdiri
tahun 1985 (semula bernama Akademi Teologia Kupang (ATK), didirikan tahun 1971) di tahun 2012
ini memiliki mahasiswa aktif sebanyak 6.876 orang. Sedangkan
Universitas Nusa Cendana (Undana) adalah satu-satunya universitas
negeri di Kupang sekaligus menjadi salah satu universitas tertua di
Kupang (didirikan tahun 1962). Undana saat ini memiliki 9 fakultas (terdiri
dari 47 program studi) dan 6 program pasca sarjana dengan jumlah
mahasiswa lebih dari 20.000 orang. Di universitas negeri itu tercatat ada
112 dosen bergelar doktor. Gelar-gelar tersebut diperoleh dari sejumlah
perguruan tinggi di Indonesia dan di luar negeri. Selain itu, 30 orang
dosen di Undana sudah mendapat pengukuhan guru besar sebagai
profesor.
Dalam penjelasan singkat di situs legal Universitas Nusa
Cendana(http://www.undana.ac.id/index.php/en/home/brief-history),
pengelola Undana menyatakan bahwa sekitar 70% lulusannya terserap di
bidang pelayanan masyarakat (PNS) di 16 wilayah di Nusa Tenggara
Timur. Angka 70% ini mirip dengan angka 0.63 hasil perhitungan AI di atas
satu tahun. Tidak ada yang salah dengan angka yang “dipromosikan” oleh
Universitas Nusa Cendana dalam situs formalnya, hanya saja angka ini
bisa ditafsirkan berbeda oleh masyarakat, terutama karena “kesesuaian bidang kerja dengan bidang
kompetensi lulusan Undana”(dimensi kualitas) dan “kapan” lulusan Undana mulai bekerja (dimensi
waktu) tidak dijelaskan oleh angka tersebut.
Gambar 65 Informasi Singkat di situs Undana
Tambahan analisis, berdasarkan perhitungan AI khusus untuk lulusan Undana yang bekerja di
Kota Kupang, ternyata hanya 33% yang bekerja sesuai dengan bidang kompetensi yang diperoleh
lulusan dari bangku kuliah.
Di situs resminya,
dinyatakan sekitar 70%
lulusan Universitas Nusa
Cendana terserap di
bidang pelayanan
masyarakat (PNS) di 16
wilayah di Nusa Tenggara
Timur. Angka 70% ini
mirip dengan angka 0.63
hasil perhitungan AI di
atas satu tahun.
51. 43
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 66 AI Empat Universitas di Kupang
Gambar 67 AI Lulusan Undana yang Bekerja di Kota Kupang
Karena hanya ada satu sekolah tinggi yang datanya berhasil dikumpulkan, yaitu STIKOM
Uyelindo, maka Indeks penyelarasan perguruan tinggi inilah yang dijadikan acuan penilaian AI
sekolah tinggi di Kupang. Dari perhitungan, ternyata AI STIKOM Uyelindo sangat rendah (0.22). Angka
ini sendiri masih perlu dikaji lebih dalam lagi, apalagi berdasarkan surat Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Nomor: 0229/D2.4/2010, STIKOM Uyelindo termasuk salah satu perguruan tinggi
yang telah memiliki praktik baik dalam sistem penjaminan mutu internal. Hasil ini merupakan hasil
penilaian isian “Instrumen Evaluasi Diri Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2009”.
Selama hasil survei, pendidikan tinggi vokasional di Kupang terlihat memiliki tempat yang cukup
istimewa di mata anak-anak muda Kupang, khususnya karena hal ini terkait dengan rasa cinta
terhadap daerah asal dan potensi perekonomian di daerah asal (bidang pertanian dan peternakan),
demikian pula karena jiwa kemanusiaan yang cukup tinggi (bidang kesehatan).
Dari ketiga politeknik yang ditelusuri keberadaan lulusannya, Poltekkes Kemenkes memiliki AI
tertinggi dibanding Politeknik Pertanian (Politani) dan Politeknik Negeri.
52. 44
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 68 AI lulusan Sekolah Tinggi di Kupang
Gambar 69 AI Lulusan Politeknik
Perhitungan dan analisa AI juga dilakukan terhadap lulusan perguruan tinggi per bidang
kompetensi (jurusan). Bidang-bidang Teknologi dan Rekayasa, bidang pengetahuan murni dan
terapan adalah dua bidang kompetensi dengan AI tertinggi dibanding bidang-bidang kompetensi
lainnya (sampai satu tahun masa kelulusan).
53. 45
Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS
Gambar 70 AI Lulusan/ Jurusan di Perguruan Tinggi
Keluhan tentang ketersediaan
lapangan pekerjaan, apalagi
lapangan pekerjaan yang sesuai
bidang dengan gaji yang pantas,
bagi lulusan pertanian dan di
Kupang sering diperoleh Tim
Pelaksana. Kondisi yang sama juga
terbaca dari salah satu status di
akun Facebook ikatan alumni
Faperta Undana. Lulusan
perguruan tinggi (bidang
kompetensi pertanian, peternakan,
dan sejenisnya) umumnya bekerja
sebagai karyawan kontrak/
fasilitator di daerah-daerah.
Untuk mendukung sektor yang
sebenarnya berpotensi sebagai
motor percepatan pembangunan
perekonomian Kupang dan Nusa
Tenggara Timur secara umum ini,
peningkatan AI yang mengacu pada