Standar operasional prosedur untuk anamnesa calon akseptor implan kontrasepsi di Puskesmas Muna mencakup tahapan persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Persiapan meliputi peralatan dan klien dengan menjelaskan tujuan. Pelaksanaan meliputi wawancara untuk memperoleh data identitas, riwayat kesehatan reproduksi, dan gejala penyakit. Penilaian dilakukan berdasarkan skor untuk menentukan kelulusan.
1. PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
JL. POROS RAHA-TAMPO KM.6 MOTEWE TELP. 0403-22945
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
AKDR
No Komponen Penilaian/ Keterampilan NILAI
1 2 3 4
Pengertian Anamnese calon akseptor AKDR adalah pertanyaan
terarah yang ditujukan kepada ibu calon akseptor
IUDuntuk mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko
yang dimilikinya
Indikasi Calon akseptor AKDR
Tujuan 1. Memperoleh data atau informasi tentang
permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan
oleh pasien. Anamnesa yang tepat dapat membantu
penegakan assesment dan diagnosa.
2. Membangun hubungan yang baik antara seorang
petugas kesehatan dengan pasiennya. Anamnesa
yang tepat dapat membuka hubungan dan
kerjasama yang baik yang bermanfaat untuk
pemeriksaan selanjutnya.
Petugas Mahasiswabidan
Persiapan
alat
1. Checklist
2. Alat tulis
3. 4. 5. 6.
Persiapan
klien
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta
memperkenalkan diri kepada klien
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Melakukan informed consent
4. Merespon terhadap reaksi klien
5. 6. 7. 8.
Prosedur 1. Menanyakan identitas ibu dan suami
2. Menanyakan jumlah anak hidup, umur anak terkecil
dan gravida para abortus (GPA)
3. Menanyakan riwayat menyusui terakhir
4. Menanyakan riwayat kontrasepsi terakhir
5. Menanyakan riwayat haid : HPHT, lama siklus,
12. 13. 14. 15.
2. jumlah darah, disminorhea/keluhan
6. Menanyakan kepada klien tentang perdarahan
bercakdiluar siklus atau setelah senggama
7. Meananyakan riwayat infeksi panggul dalam 3 bulan
terakhir : sering keputihan, nyeri pada saat buang air,
nyeri perut bagian bawah.
8. Menanyakan riwayat operasi perut bagian bawah
(adanya riwayat kehamilan ektopik)
9. Menanyakan riwayat anemia
10. Menanyakan apakah ibu menderita infeksi menular
seksual (tanda-tanda penyakit GO, Sifilis, Clamydia,
herpes dan HIV/AIDS)
11. Menanyakan apakah ibu mempunyai gejala penyakit
jantung, kuning, tumor jinak rahim / alat genital
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)
Nilai Batas Lulus ≥ 75%
Penilaian :
Jumlah Nilai Yang Didapat
Nilai : x 100%
Jumlah Score Tertinggi
Raha, ……………………......2015
Evaluator
Ns. WA ODE FITRI NINGSIH, S.Kep
NIP.19850104 201101 2 014