Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Sejarah kebudayaan hindu
1. SEJARAH KEBUDAYAAN HINDU – BUDHA DI INDONESIA
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang
dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah
Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi,
dibawa oleh para musafir dari India antara lain : Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal
dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni
musafir Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan
Tarumanegara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan
Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang
pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukota Palembang sekitar tahun
670.
Pada puncak kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan
Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur,
Majapahit. Maha Patih Kerajaan Majapahit yang bernama Patih Gajah Mada antara tahun
1331 hingga 1364, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya
adalah Wilayah Negara Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari
masa Patih Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa,
seperti yang terlihat dalam Wiracarita Ramayana.
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak
Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa.
Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Kerajaan
Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.
Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia.
Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai
dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh maraknya lalu lintas
perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, Tiongkok, dll.
Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di
Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.
Negara Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia. Muslim di Indonesia
juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran. Sejarah awal penyebaran Islam di
sejumlah daerah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia sangatlah beragam. Penyebaran
Islam di tanah Jawa sebagian besar dilakukan oleh walisongo (sembilan wali). Berikut ini
adalah informasi singkat mengenai walisongo.
“Walisongo” berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan
Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan
Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan.
Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam
hubungan guru-murid.
2. Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik
Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu
Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga
merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga.
Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain,
kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad ke-16, di tiga
wilayah penting di Jawa Timur ialah Surabaya, Gresik dan Lamongan, di Jawa Tengah ialah
Demak, Kudus dan Muria, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang
menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk
peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian,
kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Pesantren Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di
masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan
Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan
Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan Sunan Kudus adalah kreator karya seni yang
pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping
sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk
digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia.
Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka
yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap
kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung membuat “sembilan wali”
ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai
dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu
Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan
Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami
masyarakat Jawa – yakni nuansa Hindu dan Budha.