SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak
warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian
bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa
depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak
dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya.
Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam
bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan
pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Dalam penjabaran pengertian, UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisidiknas menyatakan bahwa:
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa
sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah
menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah
menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus
mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam. Allah
ta’ala berfirman,
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan
nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al
Maa’idah: 3)
Salah satu tujuan diturunkannya agama Islam adalah memperbaiki akhlak manusia. Ahklak
hanya dapat dperbaiki dengan proses pendidikan, baik formal maupun informal. Betapa
pentingnya pendidikan sehingga ayat yang pertama diturunkan adalah perintah Allah kepada
manusia untuk membaca, membaca semua penomena yang terjadi di alam dunia ini. Konsep
membaca hanya dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan
menurut Islam adalah agar seseorang dapat memahami tentang kekuasaan Allah SWT (yang
tersirat dan tersurat) dengan segala peraturan-peraturan Allah serta mampu menempatkan
posisinya sebagai hamba Allah SWT.
Mengkaji makna pendidikan anak menurut Islam dengan seluruh aspeknya merupakan
kewajiban setiap muslim, mempelajari berbagai hal, baik ilmu aqidah, syariah maupun
muamalah merupakan rangkuman pokok-pokok ajaran agama Islam. Karena itu, penulis akan
menggali khasanah ilmu pendidikan dalam pandangan Islam, baik pengertian, tujuan ataupun
ruang lingkup pendidikan menurut ajaran Islam.
B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dipelajri dalam penyusunan
makalah ini adalah:
1.

Apakah yang dimaksud dengan pendidikan anak dan Islam?

2.

Bagaimana pandangan Islam terhadap pendidikan anak?

3.

Bagaimana pengertian, tujuan dan ruang lingkup pendidikan anak menurut Islam?

C.

Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang pandangan Islam terhadap
pendidikan ini adalah:
1.

Mengetahui makna dan pengertian Islam dan pendidikan anak.

2.

Mengkaji pandangan Islam terhadap pendidikan anak.

3.

Mengkaji pengertian, tujuan dan ruang lingkup pendidikan anak menurut Islam?

D.

Metode dan Teknik Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik, yakni
dengan mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis berdasarkan
teori-teori yang ada dan pengetahuan penulis.
Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan terhadap berbagai
literatur aqidah.

E.

Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan dan tujuan
Penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan materi, yang berisi tentang pandangan Islam terhadap pendidikan anak,
yang mencakup pengertian, tujuan dan
Bab III

Ruang lingkup pendidikan anak menurut Islam

Penutup, berisi kesimpulan dan saran.

BAB II
PENDIDIKAN ANAK MENURUT ISLAM

A.

Pengertian

Menurut istilah psikologi bahwa pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan seluruh
kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Adanya kata pengajaran itu sendiri
berarti adanya suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
yang sebut dengan belajar.
Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
dijelaskan bahwa” “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.” Sedangan fungsi pendidikan nasional adalah:
“mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat

dalam

rangka

mencerdaskan

kehidupan

bangsa,

bertujuan

untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan
didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah
atau tunduk." Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada
Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintahNya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari alQur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan
dadanya untuk (memeluk agama) Islam... Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya
diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu." Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan
kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.
B.

Tujuan Pendidikan Anak Menurut Islam

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi
nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang
ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan
nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat.
Pendidikan dalam pandangan Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral
sebagai perwujudan dari tujuan pendidikan. Peningkatan potensi spritual mencakup
pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki
manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang
jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik
personal maupun sosial. Pendidikan dalam pandangan agama Islam juga diharapkan
menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak,
serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam
memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh
dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan menurut Islam dalam
membentuk seorang muslim yang mampu melaksanakan kewajibannya kepada Allah,
sebagaimana firman allah yang artinya, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). Maksud dari kata
menyembah di ayat ini adalah mentauhidkan Alloh dalam segala macam bentuk ibadah
sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas rodhiyallohu „anhu, seorang sahabat dan ahli
tafsir. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia di dunia
ini hanya untuk beribadah kepada Alloh saja. Tidaklah mereka diciptakan untuk
menghabiskan waktu kalian untuk bermain-main dan bersenang-senang belaka. Sebagaimana
firman Alloh,
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya
dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami
membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17).
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara mainmain, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun: 115)
Sehingga jelas bahwa tujuan pendidikan dalam Islam harus terkait dengan tujuan penciptaan
manusia itu sendiri di dunia ini, yakni menyembah Allah dengan segala aspeknya ibadahnya,
baik yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia maupun dengan lingkungannya.
Ibadah yang juga berhubungan dengan masalah ukhrowi (akherat) maupun masalah dunia
(ilmu dunia).

C.

Ruang Lingkup Pendidikan Anak Menurut Islam

Adapun Ruang lingkup pendidikan anak menurut secara garis besar dibagi menjadi 5, yaitu:
1.

Pendidikan Keimanan

Tujuan pendidikan dalam Islam yang paling hakiki adalah mengenalkan peserta didik kepada
Allah SWT. Mengenalkan dalam arti memberikan pembelajaran tentang keesaan Allah,
kewajiban manusia terhadap Allah dan aspek-aspek aqidah lainnya. Dalam hal ini dapat
dikaji dari nasehat Luqman kepada anaknya yang digambarkan Allah dalam firmannya:
“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran
kepadanya:”hai

anakku,

janganlah

kamu

mempersekutukan

Allah,

sesengguhnya

mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata.” (Q.S 31:13)
Kemudian bagaimana cara mengenalkan Allah SWT dalam kehidupan peserta didik melalui
proses pendidikan, antara lain:
a)

Menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis

b)

Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah

laku positif. Hadits Rasulullah : “cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka…:” (H.R
Bukhari) serta “Barang siapa mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku kekanakkanakkan kepadanya.”

(H.R Ibnu Babawaih dan Ibnu Asakir)

c)

Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas rutin

d)

Seperti ketika kita bersin katakan alhamdulillah. Ketika kita memberikan uang jajan

katakan bahwa uang itu titipan Allah jadi harus dibelanjakan dengan baik seperti beli roti.
e)

Memanfaatkan momen religius

f)

Seperti Sholat bersama, tarawih bersama di bulan ramadhan, tadarus, buka shaum

bersama.
g)

Memberi kesan positif tentang Allah

h)

Kenalkan sifat-sifat baik AllahJangan mengatakan “ nanti Allah marah kalau kamu

berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”.
i)

Beri teladan

j)

Anak akan bersikap baik jika orang tuanya bersikap baik karena anak menjadikan

orang

tua

model

atau

contoh

bagi

kehidupannya.

“hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
Amat besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”.(Q.S
61:2-3)
k)
l)

Kreatif dan terus belajar
Sejalan dengan perkembangan anak. Anak akan terus banyak memberikan pertanyaan.

Sebagai orang tua tidak boleh merasa bosan dengan pertanyaan anak malah kita harus dengan
bijaksana menjawab segala pertanyaannya dengan mengikuti perkembangan anak.
2. Pendidikan Akhlak
Allah mengutus Nabi Muhammad kepada umat manusia adalah untuk memperbaiki akhlak
manusia. Dalam proses pendidikan terdapat hadits dari Ibnu Abas bahwa Rasulullah pernah
bersabda: “… Akrabilah anak-anakmu dan didiklah akhlak mereka.”, begitu juga Rasulullah
saw bersabda: ”Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur
tujuh tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun,
dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud).
Bagaimana cara megenalkan akhlak kepada anak melalui proses pendidikan, antara lain:
a)

Penuhilah kebutuhan emosinya

Dengan mengungkapkan emosi lewat cara yang baik. Hindari mengekspresikan emosi
dengan cara kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih saying sepenuhnya, agar anak
merasakan bahwa ia mendapatkan dukungan. Hadits Rasulullah : “ Cintailah anak-anak kecil
dan sayangilah mereka …:” (H.R Bukhari)
b)

Memberikan pendidikan mengenai yang haq dan bathil

Sebagaimana firman Allah yang artinya:“Dan janganlah kamu campur adukan yang haq
dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui
.”(Q.S 2:42) Seperti bahwa berbohong itu tidak baik, memberikan sedekah kepada fakir
miskin itu baik.
c)

Memenuhi janji

Dalam hal ini Hadits Rasulullah berbunyi:”…. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada
mereka, penuhilah janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yang
memberi rizki kepada mereka.” (H.R Bukhari)
d)

Meminta maaf jika melakukan kesalahan

e)

Meminta tolong/ mengatakan tolong jika kita memerlukan bantuan.

3. Pendidikan intelektual
Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu proses
kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Pendidikan intelektual
ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget seorang Psikolog yang
membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga dengan Teori Perkembangan
Kognitif mengatakan ada 4 periode dalam perkembangan kognitif manusia, yaitu:
a.

Periode 1, 0 tahun – 2 tahun (sensori motorik)
Mengorganisasikan tingkah laku fisik seperti menghisap, menggenggam dan memukul pada
usia ini cukup dicontohkan melalui seringnya dibacakan ayat-ayat suci al-Quran atau ketika
kita beraktivitas membaca bismillah.
Periode 2, 2 tahun – 7 tahun (berpikir Pra Operasional)

b.

Anak mulai belajar untuk berpikir dengan menggunakan symbol dan khayalan mereka tapi
cara

berpikirnya

tidak

logis

dan

sistematis.

Seperti contoh nabi Ibrahim mencari Robbnya.
c.

Periode 3, 7 tahun- 11 tahun (Berpikir Kongkrit Operasional)

Anak

mengembangkan

kapasitas

untuk

berpikir

sistematik

Contoh : Angin tidak terlihat tetapi dapat dirasakan begitu juga dengan Allah SWT tidak
dapat dilihat tetapi ada ciptaannya.
d.

Periode 4, 11 tahun- Dewasa (Formal Operasional)

Kapasitas berpikirnya sudah sistematis dalam bentuk abstrak dan konsep
4. Pendidikan fisik
Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi waktu tidur dan aktivitas
yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik dan mampu melakukan aktivitas seperti yang
disunahkan Rasulullah: “ Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang
kuda.” (HR. Thabrani)
5. Pendidikan Psikis
Dalam hal ini Allah berfirman: “Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula
berduka cita, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benarbenar orang yang beriman.” (QS. 3:139)
Upaya dalam melaksanakan pendidikan psikis terhadap anak antara lain :
a)

Memberikan kebutuhan emosi, dengan cara memberikan kasih saying, pengertian,

berperilaku santun dan bijak.
b)

Menumbuhkan rasa percaya diri

c)

Memberikan semangat tidak melemahkan

D.

Tiga Tahapan Pendidikan Anak menurut Islam

Menurut sahabat Ali bin Abitahalib ra, pendidikan anak dapat dibagi menjadi 3 tahapan/
penggolongan usia, yaitu:
1.

Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7

tahun.
2.

Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7

tahun sampai 14 tahun.
3.

Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira

mulai 14 tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang berbeda sesuai
dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita coba memperlakukan
mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Dari uraian pada bab-bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1.

Menurut istilah psikologi bahwa pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan

seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Sedangkan Dalam UndangUndang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dijelaskan
bahwa” “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
2.

Tujuan pendidikan menurut Islam dalam membentuk seorang muslim yang mampu

melaksanakan kewajibannya kepada Allah yaitu beribadah dan menyembah Allah,
sebagaimana firman allah yang artinya, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). Menyembah Allah
dengan segala aspeknya ibadahnya, baik yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia
maupun dengan lingkungannya. Ibadah yang juga berhubungan dengan masalah ukhrowi
(akherat) maupun masalah dunia (ilmu dunia).
2.

Ruang Lingkup Pendidikan Menurut Islam dibagi menjadi 5, yaitu: 1) Pendidikan

Keimanan, 2) Pendidikan Akhlak, 3) Pendidikan intelektual dan 5) Pendidikan Psikis.
3. Menurut sahabat Ali bin Abitahalib ra, pendidikan anak dapat dibagi menjadi 3 tahapan/
penggolongan usia, yaitu: Tahap bermain(“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir
sampai kira-kira 7 tahun. Tahap penanaman disiplin (“addibuhum”/ajarilah mereka adab)
dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun. Dan Tahap kemitraan (“roofiquhum”/jadikanlah
mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.

B.

Saran-Saran

Setelah melakukan kajian terhadap masalah di atas, terdapat beberapa saran antara lain:
1.

Pendidikan harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

manusia (muslim) kepada Allah SWT. Sehingga seluruh proses pendidikan harus mengacu
pada tujuan penciptaan manusia itu sendiri yaitu menyembah Allah SWT.
2.

Proses pembelajaran di kelas harus mengimplementasikan tujuan-tujuan serta ruang

lingkup pendidikan menurut Islam. Tentunya dengan tetap merujuk kurikulum pendidikan
nasional kita.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ghani Abud. 2001. Anakmu Anugerah Terindah, Mengenal Psikologi Anak.
Bandung: Najma Publishing.
Dimyati Mahmud. 1989. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta:
BPFE.
Jamaal Abdul Rahman. 2008. Tahapan Mendidik Anak, teladan Rasululloh. Bandung: Irsyad
Baitus Salam
Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.
Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka
Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara
www. Perpustkaan-Islam.com

More Related Content

What's hot

Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'
Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'
Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'Surya Pratama
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamlizelwati
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_KepsekAnis Masykhur
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahIman Sulaeman
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawDodyk Fallen
 
ISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANTika Nafisah
 
PEMBINAAN DALAM KELUARGA
PEMBINAAN DALAM KELUARGAPEMBINAAN DALAM KELUARGA
PEMBINAAN DALAM KELUARGATika Nafisah
 
ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM Sadrina252
 
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...Anis Masykhur
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalRicky Ramadhan
 
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakMetode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakGuru Online
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamNoor Aini Samsusah
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamOgi Satriawan
 
Pendidikan karakter smp 15 juli 2010
Pendidikan karakter smp 15 juli 2010Pendidikan karakter smp 15 juli 2010
Pendidikan karakter smp 15 juli 2010Mastudiar Daryus
 
pembangunan insan
pembangunan insanpembangunan insan
pembangunan insanAzura Aziz
 
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsaRevitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsaDrs. HM. Yunus
 

What's hot (19)

Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'
Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'
Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullah
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi saw
 
ISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKAN
 
Bab%203(2)
Bab%203(2)Bab%203(2)
Bab%203(2)
 
PEMBINAAN DALAM KELUARGA
PEMBINAAN DALAM KELUARGAPEMBINAAN DALAM KELUARGA
PEMBINAAN DALAM KELUARGA
 
ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM
 
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
 
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakMetode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islam
 
Ipi
IpiIpi
Ipi
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
Pendidikan karakter smp 15 juli 2010
Pendidikan karakter smp 15 juli 2010Pendidikan karakter smp 15 juli 2010
Pendidikan karakter smp 15 juli 2010
 
pembangunan insan
pembangunan insanpembangunan insan
pembangunan insan
 
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsaRevitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
 

Viewers also liked

International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper3
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper3International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper3
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper3sophiabelthome
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4sophiabelthome
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
學承電腦補習班學員香草painter作品3
學承電腦補習班學員香草painter作品3學承電腦補習班學員香草painter作品3
學承電腦補習班學員香草painter作品3pccenter
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper2
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper2International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper2
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper2sophiabelthome
 
Word pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicioWord pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicio15309292
 
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara benderaPengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara benderaOperator Warnet Vast Raha
 
Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3belflocab
 
Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises Karoly Nurmik
 
Bindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal Proficiency
Bindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal ProficiencyBindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal Proficiency
Bindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal ProficiencyJohn Harvey
 
Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...
Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...
Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...Kateřina Borovanská
 
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒットケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒットboxian404
 

Viewers also liked (19)

Bhan hiv
Bhan hivBhan hiv
Bhan hiv
 
RESUME
RESUMERESUME
RESUME
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper3
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper3International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper3
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper3
 
Lecture TePe 8 december
Lecture TePe 8 decemberLecture TePe 8 december
Lecture TePe 8 december
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
學承電腦補習班學員香草painter作品3
學承電腦補習班學員香草painter作品3學承電腦補習班學員香草painter作品3
學承電腦補習班學員香草painter作品3
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper2
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper2International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper2
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper2
 
Word pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicioWord pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicio
 
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara benderaPengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
 
Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises
 
урбанфорум 2013 дит
урбанфорум 2013 дитурбанфорум 2013 дит
урбанфорум 2013 дит
 
Bindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal Proficiency
Bindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal ProficiencyBindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal Proficiency
Bindu Baburajan Is Widely Recognized For Her Legal Proficiency
 
Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...
Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...
Design a implementace LinkedIn do strategie firemní komunikace Kateřina Borov...
 
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒットケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
 
Actividad 3
Actividad 3Actividad 3
Actividad 3
 

Similar to Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam

Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxcankngnodi
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxsaidatunnisa12
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxRahmaWati413908
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalNeng Pupu Rohilah
 
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaAfi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaAfi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamRasyidiAli
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Soniaregas12
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptxMuhammadYusro1
 
peran lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxperan lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxMunifah ifa
 
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan NasionalTujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan NasionalRajabul Gufron
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaiwan Alit
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaiwan Alit
 

Similar to Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam (20)

Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docx
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
 
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaAfi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
 
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaAfi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islam
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Sonia
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
 
Jurnal stai. AFI PARNAWI, M.Pd
Jurnal stai. AFI PARNAWI, M.PdJurnal stai. AFI PARNAWI, M.Pd
Jurnal stai. AFI PARNAWI, M.Pd
 
peran lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxperan lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docx
 
Ss
SsSs
Ss
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan NasionalTujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional
 
14155621 topik6konseppendidikan
14155621 topik6konseppendidikan14155621 topik6konseppendidikan
14155621 topik6konseppendidikan
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Dalam penjabaran pengertian, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisidiknas menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam. Allah ta’ala berfirman, “Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
  • 2. Salah satu tujuan diturunkannya agama Islam adalah memperbaiki akhlak manusia. Ahklak hanya dapat dperbaiki dengan proses pendidikan, baik formal maupun informal. Betapa pentingnya pendidikan sehingga ayat yang pertama diturunkan adalah perintah Allah kepada manusia untuk membaca, membaca semua penomena yang terjadi di alam dunia ini. Konsep membaca hanya dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut Islam adalah agar seseorang dapat memahami tentang kekuasaan Allah SWT (yang tersirat dan tersurat) dengan segala peraturan-peraturan Allah serta mampu menempatkan posisinya sebagai hamba Allah SWT. Mengkaji makna pendidikan anak menurut Islam dengan seluruh aspeknya merupakan kewajiban setiap muslim, mempelajari berbagai hal, baik ilmu aqidah, syariah maupun muamalah merupakan rangkuman pokok-pokok ajaran agama Islam. Karena itu, penulis akan menggali khasanah ilmu pendidikan dalam pandangan Islam, baik pengertian, tujuan ataupun ruang lingkup pendidikan menurut ajaran Islam. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dipelajri dalam penyusunan makalah ini adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan anak dan Islam? 2. Bagaimana pandangan Islam terhadap pendidikan anak? 3. Bagaimana pengertian, tujuan dan ruang lingkup pendidikan anak menurut Islam? C. Tujuan Penulisan Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang pandangan Islam terhadap pendidikan ini adalah: 1. Mengetahui makna dan pengertian Islam dan pendidikan anak. 2. Mengkaji pandangan Islam terhadap pendidikan anak. 3. Mengkaji pengertian, tujuan dan ruang lingkup pendidikan anak menurut Islam? D. Metode dan Teknik Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik, yakni dengan mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada dan pengetahuan penulis. Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan terhadap berbagai literatur aqidah. E. Sistematika Penulisan
  • 3. Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan dan tujuan Penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan. Bab II Pembahasan materi, yang berisi tentang pandangan Islam terhadap pendidikan anak, yang mencakup pengertian, tujuan dan Bab III Ruang lingkup pendidikan anak menurut Islam Penutup, berisi kesimpulan dan saran. BAB II PENDIDIKAN ANAK MENURUT ISLAM A. Pengertian Menurut istilah psikologi bahwa pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Adanya kata pengajaran itu sendiri berarti adanya suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang sebut dengan belajar. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dijelaskan bahwa” “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Sedangan fungsi pendidikan nasional adalah: “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
  • 4. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintahNya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari alQur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam... Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan. B. Tujuan Pendidikan Anak Menurut Islam Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan dalam pandangan Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari tujuan pendidikan. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang
  • 5. jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Pendidikan dalam pandangan agama Islam juga diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan menurut Islam dalam membentuk seorang muslim yang mampu melaksanakan kewajibannya kepada Allah, sebagaimana firman allah yang artinya, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). Maksud dari kata menyembah di ayat ini adalah mentauhidkan Alloh dalam segala macam bentuk ibadah sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas rodhiyallohu „anhu, seorang sahabat dan ahli tafsir. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Alloh saja. Tidaklah mereka diciptakan untuk menghabiskan waktu kalian untuk bermain-main dan bersenang-senang belaka. Sebagaimana firman Alloh, “Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17). “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara mainmain, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun: 115) Sehingga jelas bahwa tujuan pendidikan dalam Islam harus terkait dengan tujuan penciptaan manusia itu sendiri di dunia ini, yakni menyembah Allah dengan segala aspeknya ibadahnya, baik yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia maupun dengan lingkungannya. Ibadah yang juga berhubungan dengan masalah ukhrowi (akherat) maupun masalah dunia (ilmu dunia). C. Ruang Lingkup Pendidikan Anak Menurut Islam Adapun Ruang lingkup pendidikan anak menurut secara garis besar dibagi menjadi 5, yaitu:
  • 6. 1. Pendidikan Keimanan Tujuan pendidikan dalam Islam yang paling hakiki adalah mengenalkan peserta didik kepada Allah SWT. Mengenalkan dalam arti memberikan pembelajaran tentang keesaan Allah, kewajiban manusia terhadap Allah dan aspek-aspek aqidah lainnya. Dalam hal ini dapat dikaji dari nasehat Luqman kepada anaknya yang digambarkan Allah dalam firmannya: “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata.” (Q.S 31:13) Kemudian bagaimana cara mengenalkan Allah SWT dalam kehidupan peserta didik melalui proses pendidikan, antara lain: a) Menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis b) Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah laku positif. Hadits Rasulullah : “cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka…:” (H.R Bukhari) serta “Barang siapa mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku kekanakkanakkan kepadanya.” (H.R Ibnu Babawaih dan Ibnu Asakir) c) Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas rutin d) Seperti ketika kita bersin katakan alhamdulillah. Ketika kita memberikan uang jajan katakan bahwa uang itu titipan Allah jadi harus dibelanjakan dengan baik seperti beli roti. e) Memanfaatkan momen religius f) Seperti Sholat bersama, tarawih bersama di bulan ramadhan, tadarus, buka shaum bersama. g) Memberi kesan positif tentang Allah h) Kenalkan sifat-sifat baik AllahJangan mengatakan “ nanti Allah marah kalau kamu berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”. i) Beri teladan j) Anak akan bersikap baik jika orang tuanya bersikap baik karena anak menjadikan orang tua model atau contoh bagi kehidupannya. “hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”.(Q.S 61:2-3) k) l) Kreatif dan terus belajar Sejalan dengan perkembangan anak. Anak akan terus banyak memberikan pertanyaan. Sebagai orang tua tidak boleh merasa bosan dengan pertanyaan anak malah kita harus dengan bijaksana menjawab segala pertanyaannya dengan mengikuti perkembangan anak.
  • 7. 2. Pendidikan Akhlak Allah mengutus Nabi Muhammad kepada umat manusia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Dalam proses pendidikan terdapat hadits dari Ibnu Abas bahwa Rasulullah pernah bersabda: “… Akrabilah anak-anakmu dan didiklah akhlak mereka.”, begitu juga Rasulullah saw bersabda: ”Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud). Bagaimana cara megenalkan akhlak kepada anak melalui proses pendidikan, antara lain: a) Penuhilah kebutuhan emosinya Dengan mengungkapkan emosi lewat cara yang baik. Hindari mengekspresikan emosi dengan cara kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih saying sepenuhnya, agar anak merasakan bahwa ia mendapatkan dukungan. Hadits Rasulullah : “ Cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka …:” (H.R Bukhari) b) Memberikan pendidikan mengenai yang haq dan bathil Sebagaimana firman Allah yang artinya:“Dan janganlah kamu campur adukan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui .”(Q.S 2:42) Seperti bahwa berbohong itu tidak baik, memberikan sedekah kepada fakir miskin itu baik. c) Memenuhi janji Dalam hal ini Hadits Rasulullah berbunyi:”…. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada mereka, penuhilah janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yang memberi rizki kepada mereka.” (H.R Bukhari) d) Meminta maaf jika melakukan kesalahan e) Meminta tolong/ mengatakan tolong jika kita memerlukan bantuan. 3. Pendidikan intelektual Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu proses kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Pendidikan intelektual ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget seorang Psikolog yang membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga dengan Teori Perkembangan Kognitif mengatakan ada 4 periode dalam perkembangan kognitif manusia, yaitu: a. Periode 1, 0 tahun – 2 tahun (sensori motorik)
  • 8. Mengorganisasikan tingkah laku fisik seperti menghisap, menggenggam dan memukul pada usia ini cukup dicontohkan melalui seringnya dibacakan ayat-ayat suci al-Quran atau ketika kita beraktivitas membaca bismillah. Periode 2, 2 tahun – 7 tahun (berpikir Pra Operasional) b. Anak mulai belajar untuk berpikir dengan menggunakan symbol dan khayalan mereka tapi cara berpikirnya tidak logis dan sistematis. Seperti contoh nabi Ibrahim mencari Robbnya. c. Periode 3, 7 tahun- 11 tahun (Berpikir Kongkrit Operasional) Anak mengembangkan kapasitas untuk berpikir sistematik Contoh : Angin tidak terlihat tetapi dapat dirasakan begitu juga dengan Allah SWT tidak dapat dilihat tetapi ada ciptaannya. d. Periode 4, 11 tahun- Dewasa (Formal Operasional) Kapasitas berpikirnya sudah sistematis dalam bentuk abstrak dan konsep 4. Pendidikan fisik Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi waktu tidur dan aktivitas yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik dan mampu melakukan aktivitas seperti yang disunahkan Rasulullah: “ Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda.” (HR. Thabrani) 5. Pendidikan Psikis Dalam hal ini Allah berfirman: “Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula berduka cita, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benarbenar orang yang beriman.” (QS. 3:139) Upaya dalam melaksanakan pendidikan psikis terhadap anak antara lain : a) Memberikan kebutuhan emosi, dengan cara memberikan kasih saying, pengertian, berperilaku santun dan bijak. b) Menumbuhkan rasa percaya diri c) Memberikan semangat tidak melemahkan D. Tiga Tahapan Pendidikan Anak menurut Islam Menurut sahabat Ali bin Abitahalib ra, pendidikan anak dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia, yaitu: 1. Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun. 2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
  • 9. 3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas. Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita coba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian pada bab-bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Menurut istilah psikologi bahwa pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Sedangkan Dalam UndangUndang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dijelaskan bahwa” “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” 2. Tujuan pendidikan menurut Islam dalam membentuk seorang muslim yang mampu melaksanakan kewajibannya kepada Allah yaitu beribadah dan menyembah Allah, sebagaimana firman allah yang artinya, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). Menyembah Allah dengan segala aspeknya ibadahnya, baik yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia maupun dengan lingkungannya. Ibadah yang juga berhubungan dengan masalah ukhrowi (akherat) maupun masalah dunia (ilmu dunia). 2. Ruang Lingkup Pendidikan Menurut Islam dibagi menjadi 5, yaitu: 1) Pendidikan Keimanan, 2) Pendidikan Akhlak, 3) Pendidikan intelektual dan 5) Pendidikan Psikis. 3. Menurut sahabat Ali bin Abitahalib ra, pendidikan anak dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia, yaitu: Tahap bermain(“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir
  • 10. sampai kira-kira 7 tahun. Tahap penanaman disiplin (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun. Dan Tahap kemitraan (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas. B. Saran-Saran Setelah melakukan kajian terhadap masalah di atas, terdapat beberapa saran antara lain: 1. Pendidikan harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia (muslim) kepada Allah SWT. Sehingga seluruh proses pendidikan harus mengacu pada tujuan penciptaan manusia itu sendiri yaitu menyembah Allah SWT. 2. Proses pembelajaran di kelas harus mengimplementasikan tujuan-tujuan serta ruang lingkup pendidikan menurut Islam. Tentunya dengan tetap merujuk kurikulum pendidikan nasional kita. DAFTAR PUSTAKA Abdul Ghani Abud. 2001. Anakmu Anugerah Terindah, Mengenal Psikologi Anak. Bandung: Najma Publishing. Dimyati Mahmud. 1989. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE. Jamaal Abdul Rahman. 2008. Tahapan Mendidik Anak, teladan Rasululloh. Bandung: Irsyad Baitus Salam Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu. Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya. Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara www. Perpustkaan-Islam.com