1. Dokumen membahas tentang AIDS dari perspektif agama Islam. AIDS dijelaskan sebagai penyakit yang disebabkan oleh perbuatan manusia yang dilarang agama, seperti seks bebas dan penggunaan narkoba.
2. Islam melarang berbagai perilaku yang dapat menularkan HIV/AIDS seperti hubungan seks di luar nikah, prostitusi, dan berbagi jarum suntik. Walaupun disebabkan oleh perbuatan manusia, Islam mengajarkan
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat kecil sampai masyarakat
elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat untuk penyembuhannya
sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam kehidupan di dunia. Penularan AIDS
sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas, menyeramkan bukan?? Halhal di atas adalah pandangan AIDS secara umum, bagaimanakah pandangan agama terhadap
virus ini??
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT, AIDS sendiri tidak
ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku seks bebas yang menyimpang seperti Homo
atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya haram. Tidak mengeherankan lagi
AIDS telah menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, selain Karen obat yang
menyebuhkan belum ada, tetapi juga penyebaran virus ini terjadi sangat cepat perihal seks bebas
yang menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat.
Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu, bahkan mereka
memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-undang yang mengesahkan pernikahan
sejenis di Negara mereka. Lain halnya di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai
dengan hukum di Indonesia dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang
tidak terikat hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun
sesame jenis, hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As, yang sesuai pada firman ALLAH SWT:
“Dan(kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama
laki-laki bukan kepada perempuan. Kemu merupakan kaum yang melampaui batas. “usir
mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami selamatkan dan pengikutnya
kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan batu.” (surah al-A’raf ayat:80-84)
“sebenarnya ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian sebagai
contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah orang yang
bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji
ii
2. yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan perempuan.
Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan negeri tersebut. Negeri
tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth itu” firman ALLAH dalam AL-Qur’an
Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk orang yang
aniaya. (surah Hud ayat:83)
Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun terjadi karena ulah
manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH tidak akan memutus rahmatnya kepada hambanya
yang mau bertaubat, begitu indahnya Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang benar.
Dengan adanya penyakit AIDS kita sebaga hambanya diingatkan untuk selalu memikirkan apa
yang akan kita lakukan, Bertaubatlah hai hamba ALLAH, karena ALLAH tidak menurunkan
suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit satu (pikun) Islam
memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara fisik
melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin bukan obat penyembuh hanya
penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi saat ini yaitu ARU (Anti Retro Viral)
dan secara psikis melalui kesabaran, taubat, tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a). sedangkan
secara sosial melalui penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama
keluarganya.
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an sebagai petunjuk agar
kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT. Karena telah banyak kejadian dan peristiwa yang di
kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-nai dan rasul-rasul ALLAH. Semoga kita termasuk
golongan orang-orang yang sholeh. Amieeenn…..
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan AIDS
2. Untuk mengetahui tinjauan hukum AIDS menurut Negara dan islam
3. Untuk mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS
4. Untuk mengetahui cara penularan AIDS
C. Manfaat
1. Mengetahui yang dimaksud dengan AIDS
2. Mengetahui tinjauan hukum AIDS menurut Negara dan islam
3. Mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS
4. Mengetahui cara penularan AIDS
ii
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya didapat bukan
keturunan. Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan Syndrome
yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan
gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh manusia melalui
HIV (Human Immune Virus).
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin hanya sebatas
mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi karier selama
hidupnya, firman Allah s.w.t. yang berbunyi:
“dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan,
ketakutan,…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar.” (Al-Baqarah:155)
B. Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS
Berbagai data menjelaskan bahwa akselerasi jumlah penderita HIV/AIDs dikarenakan tingginya
prevalensi penyakit kelamin atau IMS (Infeksi Menular Seksual) pada waria dan tuna susila.
Penyakit kelamin mempermudah penularan HIV/AIDS.
Berbagai riset menyatakan bahwa pengetahuan remaja yang minim tentang HIV/AIDS dan
interpretasi yang salah tentang masalah seksual merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya
HIV/AIDS.
C. Penyebab dan Penularannya
Kemajuan iptek telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersumber pada doctrine of
permissiveness yang kemudian melahirkan permissive society, hal tersebut tercermin pada pola
dan gaya hidup semisal;
perdagangan seks
pengesahan perkawinan sesama jenis
pameran seks
pornografi
ii
4. legalisasi aborsi tak bertanggung jawab, dan seterusnya.
Allah s.w.t. berfirman:
“maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan, kami pun membuka semua
pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira, kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam terdiam berputus asa.” (AlAn’am:44)
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an :
” Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia
itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus: 44).
Penyakit HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah merupakan penyakit
“Kutukan Tuhan” sebagaimana pandangan sebagaian masyarakat. Melainkan penyakit biasa
sebagaimana penyakit-penyakit lainnya.
Penyakit HIV-AIDS diatas lebih banyak di takuti oleh masyarakat karena penyakit tersebut
belum ada obatnya. Penyakit tersebut muncul dikarenakan perbuatan manusia yang melanggar
terhadap syari’ah yang telah di tetapkan.
HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani, dan cairan vagina, cairan preseminal, air susu
ibu. Penularannya melalui:
1. Hubungan seksual dengan pengidap HIV (homo atau heteroseksual)
Kebiasaan main perempuan (berbuat zina) merupakan salah satu dari kebiasaan pada sebagaian
masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih eksisnya beberapa tempat pelacuran di Negara kita
yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.
Negara kita yang mayoritas penduduknya muslim ini, merupakan salah satu negara yang
memiliki tempat pelacuran terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya. Ini
adalah merupakan prestasi yang memalukan bagi umat Islam.
Islam telah melarang mendekati perbuatan di atas, sebagaimana firmannya:
وال ت قـرب ىا ال زو ا إو ه ك ان ف اح شة و ساء س ب يـ ال
” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan suatu jalan yang buruk”. ( QS. Al-Isra’: 32).
” Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang
mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan
ii
5. barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)”. ( QS. An-Nur: 33).
Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.” (terj. Qs: An-Nuur; 30).
Islam melarang berdua-duaan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam satu tempat
tanpa kehadiran seorang mahram. Nabi SAW bersabda : “Ketika seorang laki-laki (pergi)
berduaan dengan seorang wanita, maka setan menjadi orang ketiganya di sana.” Dalam Islam,
campur baur bebas antara laki-laki dan wanita tanpa adanya keperluan dan kepentingan syar’i
adalah terlarang. Islam memandang seks bebas sebagai sebuah malapetaka besar.
“…dan janganlah kamu datangi perbuatan keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang
tersembunyi….” (terj. QS :Al-An’am; 151).
Dari ayat di atas, Allah swt menjelaskan kepada hambanya, bahwa segala bentuk perbuatan
mendekati kepada zina (main perempuan) pelacuran dan seterusnya itu dilarang. Sebagai akibat
dari perbuatan di atas adalah munculnya penyakit HIV-AIDS yang hingga sekarang belum
ditemukan obatnya.
2.
Transfusi darah yang mengadung HIV
3.
Alat suntik bekas pengidap HIV; tindik, tattoo, narkoba (IDU), injeksi, dan lain-lain
Secara tekstual di dalam Al-Qur’an tidak sebutkan akan dilarangnya penggunaan narkoba.
Namun secara kontekstual, bail Al-Qur’an maun Hadits telah menyebutkan bahwa Narkoba itu
hukumnya adalah haram. Sebagaimana Ayat dan Hadits di bawah ini:
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya itu terdapat
dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya.(QS. Al-Baqarah: 219).
Dari ayat di atas jelas bahwa khamr itu memabukkan dan hukumnya haram sedangkan narkoba
lebih bahaya dari khamr dan hukumnya lebih haram dari khamr. Narkoba tidak hanya membuat
orang menjadi mabuk tetapi dapat membuat orang yang menyalahgunakan menjadi mati. Melihat
bahanya narkoba melebihi khamr, maka narkoba hukumnya adalah haram.
Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu haram.(HR.
Abdullah Ibnu Umar)
ii
6. Narkoba tidak hanya sekedar membuat mabuk, tetapi narkoba membuat syaraf yang
menyalahgunakan menjadi error. Oleh karena itu narkoba harus dijauhi dengan sejauh-jauhnya.
Melihat bahaya narkoba yang sangat besar, maka Allah SWT memerintahkan agar sesuatu yang
dapat membahayakan seperti minuman keras, narkoba dan lain-lainnya itu supaya dijauhi.
Sebagaimana firman Allah :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (QS. Al-maidah: 90).
Khamr dan judi adalah haram
ي سأل ىو ك عه ال خمر وال م ي سر ق ل ف يهما إث م ك ب ير وم ىاف ع ل ل ىاس
وإث مهما أك بر مه و ف عهما
Mereka bertanya kepadamu tentanng khamr dan judi. Katakanlah: pada keduuanya itu terdapat
dosa besar dann beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya”.(QS. Al-Baqarah:219)
Laknat terhadap Khamr
Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : “ hai Muhammad, Allah melaknat minuman
keras, yang memerasnya, yang meminumnya, orang yang menerima penyimpanannya, orang
yang menjualnya, orang yang membelina, orang yang menyuguhkannya dan orang-orang yang
mau disuguhi”. (Riwayat Ahmad bin Hambal ibnu Abbas)
4.
Dari ibu hamil kepada janinnya.
Misalnya: Istri yang baik-baik (shalihah) bisa terkena HIV jika bergaul dengan suaminya yang
suka melacur dan pelacurnya terinfeksi HIV
ii
7. D. AIDS dalam Pandangan Islam
Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat kecil sampai
masyarakat elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat untuk
penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam kehidupan di dunia.
Penularan AIDS sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas,
menyeramkan bukan?? Hal-hal di atas adalah pandangan AIDS secara umum, bagaimanakah
pandangan agama terhadap virus ini??
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT, AIDS sendiri
tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku seks bebas yang menyimpang seperti
Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya haram. Tidak
mengeherankan lagi AIDS telah menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, selain
Karen obat yang menyebuhkan belum ada, tetapi juga penyebaran virus ini terjadi sangat cepat
perihal seks bebas yang menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat. Di beberapa Negara
pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu, bahkan mereka memperkuat pernikahan
tersebut dengan adanya undang-undang yang mengesahkan pernikahan sejenis di Negara
mereka. Lain halnya di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di
Indonesia dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang tidak terikat
hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun sesame jenis,
hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As, yang sesuai pada firman ALLAH SWT:
“Dan(kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama
laki-laki bukan kepada perempuan. Kemu merupakan kaum yang melampaui batas. “usir mereka
(Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami selamatkan dan pengikutnya kecuali
istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan batu.” (surah al-A’raf ayat:80-84)
“sebenarnya ALLAH telah mempperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian sebagai
contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah orang yang
bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji
yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan perempuan. Sehingga
ALLAH melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan negeri tersebut. Negeri tersebut
dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth itu” firman ALLAH dalam AL-Qur’an
ii
8. Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk orang yang
aniaya. (surah Hud ayat:83)
Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun terjadi karena ulah
manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH tidak akan memutus rahmatnya kepada hambanya
yang mau bertaubat, begitu indahnya Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang benar.
Dengan adanya penyakit AIDS kita sebaga hambanya diingatkan untuk selalu memikirkan apa
yang akan kita lakukan, Bertaubatlah hai hamba ALLAH, karena ALLAH tidak menurunkan
suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit satu (pikun) Islam
memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara fisik
melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin bukan obat penyembuh hanya
penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi saat ini yaitu ARU (Anti Retro Viral)
dan secara psikis melalui kesabaran, taubat, tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a). sedangkan
secara sosial melalui penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama
keluarganya.
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an sebagai petunjuk agar
kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT. Karena telah banyak kejadian dan peristiwa yang di
kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-nai dan rasul-rasul ALLAH. Semoga kita termasuk
golongan orang-orang yang sholeh. Amieeenn….
E. Pencegahan
1)
Secara Umum
Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi melalui ceramah agama,
khotbah, pengajian, seminar, lokakarya, dan lain-lain. Firman Allah s.w.t.:
“serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah
pula dengan cara yang baik….” (An-Nahl:25)
2)
Secara Khusus
Memperkenalkan metode A, B, C, dan D, yakni:
Abstain from sexà → bagi remaja dan belum menikah
Be faithfulà → setia terhadap pasangan
Condomà → selalu menggunakan kondom
ii
9. Don’t use a hypodermic needleà → tidak menggunakan alat suntik bekas pengidap
HIV/AIDS.
F. Pengamanan
Ditujukan kepada orang yang berperilaku sebagai penyebab menularnya HIV/AIDS. Di negara
Amerika Serikat AIDS dipandang secara hukum sebagai senjata mematikan. Di Los Angeles,
seorang pekerja seks yang tahu dirinya terinfeksi HIV, tetapi tetap meneruskan kegiatannya,
didakwa sebagai percobaan pembunuhan.
Di Minessota, seorang yang terinfeksi HIV dan menggigit orang lain dengan tujuan
menularkannya, didakwa sebagai percobaan pembunuhan dengan senjata tajam.
G. Pengobatan
Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Arba’ah:
“berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali
diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu (pikun).”
Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV/AIDS yakni secara fisik, psikis, dan social.
Secara fisik melalui medis dan sejenisnya hingga yang terbaru ARV (AntiRetroviral) secara
psikis melalui kesabaran, taubat, taqarrub ilallah (dzikrullah), dan berdoa, sedangkan secara
social melalui penerimaan dan dukungan penuh masyarakat terutama keluarga.
ii
10. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Agama Islam menuntut manusia kearah kesempurnaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan hidup
lahir dan bathin, baik didunia maupun diakhirat nanti. Agama Islam memberikan petunjuk
kepada umat manusia dalam upaya menghadapi cobaan dan tantangan hidup termasuk dalam
mengahdapi penyakit yang menjadi sebab kesengsaraan dan penderitaan. AIDS atau Acquired
Immune Deficiency Syndrom adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang
disebut HIV. Virus ini mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh seseorang sehinga penderita
dapat meninggal. Penularan penyakit ini melalui transfusi darah jarum suntik/ alat tusuk lainnya
yang sudah tercemar virus HIV, oleh karena itu kegiatan penyuluhan merupakan aspek yang
sangat penting. Melalui pendekatan kesehatan keluarga pendekatan kesehatan social.
B. SARAN
o
Setiap orang dapat menningkatkan keimanan dan ketakwaannya sehingga bisa terhindar
dari pergaulan bebas
o
Setiap orang dapat mengerti dan memahami bahaya yang ditimbulkan dari AIDS
ii
11. DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Ida Bagus Mantra, MPH., 1993, Pedoman Penyuluhan AIDS Menurut Agama Islam,
Departemen Kesehatan RI., Jakarta.
2. Depkes RI., 1992, AIDS, Jakarta.
3. M. Jusup Hanapiah dan Amri Amir, 1999, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi
3, Jakarta : EGC.
4. See more at: http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalahaids.html#sthash.c1fxqpq3.dpuf
ii
12. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada sumber dari segala sesuatu yang bersifat mulia. Sumber
ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sang Maha Cahaya, penabur cahaya ilham, pilar
nalar kebenaran dan kebaikan, sang kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya
bagi umat, Allah SWT.
Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan serta
menyampaikan kepada kita semua ajaran Islam yang telah terbukti kebenarannya, serta makin
terus terbukti kebenarannya.
Dengan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan inspirasi kepada kami sehingga makalah yang berjudul
“PANDANGAN ISLAM TERHADAP HIV AIDS” ini dapat terselesaikan dengan baik dan
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dengan penuh kesadaran diri dan kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya Allahlah yang memiliki kesempurnaan, sehingga tentu masih banyak lagi rahasia-Nya yang belum
tergali dan belum kita ketahui. Oleh karenanya kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran
membangun dari teman-teman dan pembaca sekalian sehingga mampu menjalin sinergi yang
pada akhirnya akan membuat pemikiran ini bisa lebih disempurnakan lagi dimasa yang akan
datang, bukan hanya untuk Islam namun juga untuk kemajuan umat manusia.
Raha,
November 2013
Penyusun
ii
13. TUGAS
: KELOMPOK
DOSEN
: Drs. H. MUH. SYAHRUDDIM, Apt.
MAKALAH
PANDANGAN ISLAM
TERHADAP HIV AIDS
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 22
1. WA ODE HARLIN (2013.IB.0095)
2. SITTI KHUDZAIFFAH YASIN (2013.IB.0091)
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013
ii
14. DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................................................. 2
1.3. Manfaat.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A . Devinisi................................................................................................................ 3
B. Perilaku masyarakat dan hubungannya dengan AIDS......................................... 3
C. Penyebab dan penularannya................................................................................. 3
D. AIDS dalam pandangan islam............................................................................. 7
E. Pencegahan............................................................................................................ 8
F. Pengamanan.......................................................................................................... 9
G. Pengobatan............................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................10
3.2 SARAN................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
ii