Dokumen ini membahas tentang trauma kapitis atau cedera kepala yang dapat menyebabkan kerusakan kompleks di kepala dan otak, serta komplikasi seperti edema paru dan kejang. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan awal cedera kepala di UGD dengan memonitor pernafasan, tekanan darah, respons mata-motorik-verbal, kandung kemih, usus besar, dan mencegah dekubitus.
2. PERAWATAN
LUKA
NAMA : LA EMI
NIM : 11.11.868
KELAS : III B.
Program Studi D-III
Keperawatan
AKPER PEMKAB MUNA
2014
Trauma kapitis adalah cidera
pada kepala yang dapat menyebabkan
kerusakan yang kompleks di kulit
kepala, tulang tempurung kepala,
selaput otak, dan jaringan otak itu
sendiri
Hampir separuh penderita yang
mengalami cedera kepala meninggal.
3. Otak bisa terluka meskipun tidak
terdapat luka yang menembus
tengkorak. berbagai cedera bisa
disebabkan oleh percepatan mendadak
yang memungkinkan terjadinya
benturan atau karena perlambatan
mendadak yang terjadi jika kepala
membentur objek yang tidak bergerak.
. Etiologi/pEnyEbab
Adapun penyebab trauma kapitis yaitu
; Tumbukan benda
tajam/fragmen tulang
; Kecelakaan lalu lintas
; Akselerasi dan deselerasi
; Dan Lain-lain, Misalnya :
aneurisma, hipertensi sistemik
JEnis-JEnis trauma
Kapitis bErat
1% Fraktur
2% Komosio serebri (gegar otak)
3% Kontusio serebri
4% Perdarahan intracranial
4. ; Edema pulmonal
Komplikasi paru-paru
yang serius pada cedera kepala
adalah udema paru.
; Kejang
Terjadi kira-kira 10 %
dari pasien cedera kepala
selama fase akut.
; Epideral hematoma
Sebagai akibat
perdarahan pada lapisan otak
yang terdapat pada permukaan
bagian dalam dari tengkorak
Yang bisa kita
lakukan..??
mencegah lebih baik
daripada mengobati
5. Penanganan kasus-kasus cedera
kepala diUGD didasarkan atas patokan
pemantauan dan penanganan yakni:
1 Breathing
Perlu diperhatikan mengenai
frekuensi dan jenis pernafasan
penderita.
2 Blood
Mencakup pengukuran tekanan
darah dan pemeriksaan
laboratorium darah (Hb,
leukosit)..
3 Brain
Langkah awal penilaian
keadaan otak ditekankan
terhadap respon-respon mata,
motorik, dan verbal (GCS).
4 Bladder
Kandung kemih perlu selalu
dikosongkan(pemasangan
kateter).
5 Bowel meninggikan TIK.
6 Bone
Mencegah terjadinya dekubitus,
6. Penanganan kasus-kasus cedera
kepala diUGD didasarkan atas patokan
pemantauan dan penanganan yakni:
1 Breathing
Perlu diperhatikan mengenai
frekuensi dan jenis pernafasan
penderita.
2 Blood
Mencakup pengukuran tekanan
darah dan pemeriksaan
laboratorium darah (Hb,
leukosit)..
3 Brain
Langkah awal penilaian
keadaan otak ditekankan
terhadap respon-respon mata,
motorik, dan verbal (GCS).
4 Bladder
Kandung kemih perlu selalu
dikosongkan(pemasangan
kateter).
5 Bowel meninggikan TIK.
6 Bone
Mencegah terjadinya dekubitus,