1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “”
Adapun harapan kami kepada para pembaca atau semua kalangan yang telah membaca
makalah ini yaitu dapat menambah wawasan / pengetahuan dalam kehidurpan sehari-hari
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan karena masih miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan partisipasi dalam
penyempurnaannya dengan memberikan saran & kritik agar makalah ini dapat lebih terkonsep dengan
baik.
Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik &
saran anda sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah ini.
Sekian & terima kasih.
Raha, november 2011
3. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat secara berkualitas (Kozier, 1995). Tenaga
perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan,
mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.. Dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang
sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi
Namun pada
realitanya dilapangan, asuhan
keperawatan
klinis.
yang dilakukan masih bersifat
manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai.
Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga perawat
mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat
dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan yang lebih
canggih
dengan memanfaatkan perkembangan tehnologi informasi. Pendokumentasian
4. keperawatan dengan menggunakan
komputer diharapkan akan membantu meningkatkan
dokumentasi keperawatan yang berkwalitas.
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata
pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh
dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan, termasuk
dalam dokumentasi proses keperawatan. Dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah
komputerisasi. Bahkan dalam perkembangannya, computer bukan hanya membantu dalam
dokumentasi proses keperawatan, tapi pemanfaatannya sampai pada kepentingan manajemen
rumah sakit, dimana aktifitas perawatan dapat termonitor dalam sebuah data base rumah sakit.
B.TUJUAN
Tujuan Umum
Dalam pembuatan makalah ini saya bertujuan untuk merealisasikan tugas yang diberikan dosen
yang berjudul”DOKUMENTASI KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER”yang membuat kami dapat
mengetahui mengenai makalah yang kami buat.
Tujuan khusus
. Adapun tujuan khusus yaitu mengetahui tentang:
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Computer.
Manfaat Dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi
C. Metode Penulisan
Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan
Makalah ini, penyusun menggunakan layanan internet yang relevan dengan topiK penulisan
makalah ini sebagai dasar untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.
5. BAB 11
PEMBAHASAN
A. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Computer.
1. Pengertian
Computerized nursing documentation adalah suatu modul keperawatan
yang dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke staf perawat.Dengan
sistem yang terkomputerisasi ini perawat dapat melakukan akses ke laboratorium,
radiologi, fisioterapi, dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, dan disiplin
ilmu lain seperti ahli gizi, fisioterapis, occupational therapies.
Pemikiran tentang dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi di
buat dalam rangka memudahkan dan mempercepat pendoukmentasian asuhan
keperawatan yang dibuat. Dengan sistem ini perawat lebih dapat menghemat waktu
dan perawat akan lebih sering berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang
terkomputerisasi ini pencatatan dapat dilakukan akurat dan lengkap,( Gapko dawn
yang diakses dari http://www.hhdev.psu.edu/nurs/).
Pendokumentasian
keperawatan
yang
tertulis
(paper-based
documentation) saat ini dilaporkan mutunya sangat rendah dan ini juga berdampak
terhadap penerimaan publik termasuk profesi kesehatan yang lain
terhadap
profesinalisasi keperawatan di Indonesia. Menurut Griffiths dan Hutchings (1999
dalam Gapko Dawn yang diakses dari http://www.hhdev.psu.edu/nurs/), perawat
yang menyatakan alasan terhadap dokumentasi yang kurang akurat dan kurang
6. lengkap dihubungkan dengan permasalahan seperti kekurangan staf, sensus yang
tinggi, lembur kerja, dan juga kurangya pengetahuan tentang apa yang dituliskan
dalam dokumentasi.
2. Manfaat Dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi
Suatu studi idiselenggarakan di University medical center Heidelberg
selama 18 bulan . Hasil dari studi menunjukkan adanya suatu peningkatan yang
penting tentang kwantitas dan kwalitas dokumentasi . Aspek positif meliputi
kelengkapan dari dokumentasi keperawatan , aspek yang formal dan peningkatan
kwalitas hubungan antar perawat. Aspek yang negatif adalah berkaitan dengan
contens dari rencana keperawatan (Cornelia,et all ,2007).
Electronik health Record dilaporkan memiliki manfaat sebagai berikut yaitu :
-
Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
-
Tidak perlu gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
-
Penyimpanan data (Record )pasien menjadi lebih lama
-
EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung ototnomi yang dapat dipertanggung
jawabkan
-
Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu dalam
pengambilan keputusan yang cepat juga.
-
Meningkatkan produktivitas bekerja
-
Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan.
7. (Gurley L, Advantages and Disadvantages of the Electronic Medical Record , diakses
dari http://www.aameda.org/memberservices/Exec/Articles/pada tanggal 13 maret 2008.
Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus 2006) terdapat beberapa keuntungan
utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
a. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat
diketahui
b. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
c. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
tentang semua pasien dan suatu lokasi
Melihat banyaknya manfaat dan keuntungan yang diberikan dari pendokumentasian
asuhan keperawatan yang terkomputerisasi ini tentunya merupakan tantangan yang besar bagi
dunia keperawatan di Indonesia. Perkembangan pemanfaatan tehnologi computer khususnya
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di
Indonesia sampai saat ini masih sangat
minim. Sampai saat ini sebagian kecil rumah sakit telah menggunakan dokumentasi proses
keperawatan berbasis komputer namun hasil evaluasi terhadap keberhasilan tersebut belum
disosialisasikan secara global.
Sebelum suatu instansi rumah sakit menggunakan pendokumentasian keperawatan
yang terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, tidak hanya berkaitan
dengan penyediaan hardware dan software computer itu sendiri, tetapi yang lebih dipentingkan
8. adalah kemampuan perawat dalam menggunakan tehnologi informasi ini. Sebuah studi di
Medical Center Taiwan menunjukkan bahwa permasalahan perawat yang menggunakan system
informasi keperawatan adalah pelatihan yang tidak cukup, perhatian terhadap keamanan data,
stress karena adanya tambahan beban kerja , kerjasama antar disiplin rendah. Peneliti
mengusulkan adanya pelatihan yang cukup bagi perawat dalam penggunaan system ini,
membuat alur kerja dan meningkatkan komunikasi interdisiplin.. (Ting Ting Lee .2007)
Di Indonesia
masih bervariasinya tingkat pendidikan dan pengetahuan perawat
terhadap contens (isi) dari dokumentas keperawatan masih merupakan problem yang belum
terpecahkan. Untuk menghadapi masalah ini mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari
organisasi profesi perawat bekerjasama dengan institusi pelyanan kesehatan untuk dapat
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
-
Perlu adanya peningkatan pengetahuan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan
-
Perlu adanya pelatihan dalam penggunaan computer terutama berkaitan dengan tehnis
pencatatan dan software yang digunakan.
-
Perlunya kerja sama dengan pihak luar (swasta) terutama bagi rumah sakit pemerintah
dalam hal penyediaan computer.
9. BAB 111
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi klinis. Dokumentasi
keperawatan tidak hanya sebagai sarana komunikasi namun juga berkaitan dengan aspek legal
dan jaminan dalam pemberian kualitas pelayanan. Dengan pendokumentasian yang baik
pengembangan riset keperawatan juga akan optimal. Bagaimanapun, saat ini pendokumentasi
proses keperawatan di Indonesia
sangatlah kurang dan kualitasnya sangat rendah.
Pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan komputer diharapkan akan membantu
meningkatkan dokumentasi keperawatan yang
berkwalitas. Namun sebelum suatu instansi
rumah sakit menggunakan pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi ini ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan, tidak hanya berkaitan dengan penyediaan hardware dan
software computer itu sendiri, tetapi yang lebih dipentingkan adalah kemampuan perawat dalam
menggunakan tehnologi informasi ini.
B.SARAN
Dalam penulisan MAKALAH ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya
referensi yang kami dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang sifatnya membangun khususnya dari
dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan pembaca sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan askep ini kedepannya.
10. DAFTAR PUSTAKA
Cornelia,et all (2007). Effects of a Computer-based Nursing Documentation System
on the Quality of Nursing Documentation, diakses pada tanggal 18 maret 2008dari
http://www.ingentaconnect.com/content/klu/joms/2007/00000031/00000004/00009065,
Fisbach T.F., (1991). Documentating care: the communication, the nursing process snd
documentation standards, F.A, Davis Comp. Philadelphia
Gapko dawn, Improving Nursing Documentation in a Computer-based Inpatient Hospital
Setting
,
diakses
pada
tanggal
18
Maret
2008.dari
http://www.hhdev.psu.edu/nurs/ojni/dm/52/article7.htm,
Gurley L, Advantages and Disadvantages of the Electronic Medical Record , diakses pada
tanggal 13 Maret 2008 dari http://www.aameda.org/memberservices/Exec/Articles/ 3 8.
Kozier, et al., (1995). Fundamentals of nursing: concepts process and practice, fourth edition,
Addison Wesley, California
Jasun. ( 2006). Aplikasi proses keperawatan dengan pendekatan , Nanda NIC, NOC dalam
sistem informasi manajemen keperawatan . Disampaikan pada seminar di RSU
Banyumas.Baturaden,11 Desember 2006.
Sitorus, R. (2004). Konsep proses keperawatan Menggunakan Nanda,NIC dan NOC..
Disampaikan pada seminar keperawatan di RSU Banyumas, Batu raden 11 Desember
2006.
Ting Ting Lee, 2007, Nurses' Experiences Using a Nursing Information System: Early
Stage of Technology Implementation. diakses tanggal
13 Maret 2008).dari
http://harnawatiaj.wordpress.com,
Potter Patricia.(2005). Buku Ajar Fundamental keperawatan. EGC. Jakarta
11. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1
: PENDAHULUAN....................................................
A.LATAR BELAKANG.............................................
B.TUJUAN............................................................
C.RUANG LINGKUP...............................................
BAB 11
: PEMBAHASAN......................................................
A.PENGERTIAN………………………………………………
B. MANFAAT ……………………………………………………
BAB 111 : PENUTUP...............................................................
A.KESIMPULAN......................................................
B.SARAN................................................................
DAFTAR PUSTAKA