2. Dokumentasi yang baik tidak hanya mencerminkan kualitas
keperawatan, tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap
anggota tim keperawatan dalam memberikan asuhan.
3. Dokumentasi keperawatan Namun proses
sangat diperlukan sebagai pendokumentasian keperawatan
bukti dari apa yang telah ini banyak dikeluhkan baik oleh
perawat lakukan untuk perawat karena prosesnya yang
memulihkan kesehatan pasien. cukup memakan waktu.
Untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari pendokumentasian
Dokumentasi keperawatan tersebut sudah semestinya kita
merupakan hal yang sangat memanfaatkan teknologi
vital dan penting dalam proses komputer untuk membantu
keperawatan. proses ini.
4. Kelengkapan dan keakuratan data mejadi sebuah kebutuhan
dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
Gapko Dawn ,1999 mengatakan
bahwa perawat sangat jarang untuk
menulis yang didapatkan baik dari
pengkajian, evaluasi maupun tindakan
kolaborasi dengan dokter yang telah
dilakukan.
Rendahnya mutu dokumentasi keperawatan, diantaranya
faktor staf keperawatan yang malas mencatat, tingginya
sensus yang harus dilakukan, mencatat membutuhkan
waktu yang lama.
5. (Cowden & Johnson, 2003)
Pencatatan yang banyak dan memakan waktu
kerja perawat membuat perawat merasa
frustasi sehingga banyak terjadi
ketidakakuratan data dalam dokumentasi
keperawatan
Pencatatan dengan format kertas banyak
ditemukan data yang eror artinya data tersebut
tidak valid dan membingungkan.
Data demikian menyebabkan terjadinya
kesalahan interpretasi, prosedur dan kualitas
pelayanan kesehatan menjadi kurang baik.
6. Penggunaan komputer dalam
dokumentasi keperawatan
diperkenalkan pada akhir tahun
1960-an dan awal tahun 1970-an
(Turpin, 2005).
Dokumen keperawatan melalui
system computer meliputi system pembayaran, dischare planning, dan
access data dari profesi lain seperti dokter, farmasi, radiologi dan
lainnya.
Pada intinya perangkat lunak tersebut menyediakan layanan
berkesinambungan informasi dari berbagai profesi kesehatan yang
terintegrasi dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Informasi
tersebut dapat dibaca oleh masing-masing profesi sehingga dapat
meningkatkan system kolaborasi antar profesi.
7. Dokumentasi keperawatan melalui computer yaitu pencatatan yang
dilakukan oleh perawatan dengan menggunakan perangkat computer.
Perangkat tersebut tentunya sudah disediakan perangkat lunak yang
sesuai dengan kebutuhan.
Pemasukan data dilakukan setiap saat sehingga
perkembangan data pasien dapat terekam
secarak kontinyu dan komprehensif. (Alpay &
Russell 2002) .
Program perangkat lunak memungkinkan perawat untuk dengan cepat
memasukan data pengkajian spesifik dan informasi lainnya secara
otomatis.
8. Kontinyuitas pemasukan data menjadi sangat penting dalam
memberikan data atau informasi yang terkini. Analisis data terkini
menjadi mudah dan cepat, apa lagi system computer telah dilengkapi
dengan diagnosa keperawatan, NIC dan NOC.
Hal yang menjadi poin
terpenting bagi penulis dalam
system komputerisasi
dokumentasi keperawatan
adalah membiasakan perawat
untuk selalu memasukan data
terkini pasien setiap hari.
Sistem ini memadukan teknik analisis data dan langsung memberikan
alternative criteria hasil dan tindakan keperawatan yang harus dilakukan
pada pasien bersangkutan.
9. 1. Electronic Medical Record (EMR).
2. Electronic Patient Record (EPR).
3. Computerized Medical Record (CMR).
4. Computer-based Patient Record (CPR).
5. Electronic Health Record (EHR).
10.
11. Hasil dari penelitian Delaney, Connie, Herr,
Keela, Maas, Meridean, Specht (2000), dan didukung
oleh penelitian Maria, Ian, Odenbreit & Lavin (2007), pada
12 ruang keperawatan di Rumah Sakit Swiss, dengan
metoda pretest-posttest experimental design.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa implementasi dari North
of America Nursing Diagnosis Association (NANDA), Nursing
Intervention Classification (NIC) dan Nursing Outcome Classification
(NOC) dalam sistem komputerisasi dapat meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
Disamping hal tersebut juga terjadi peningkatan kualitas dokumen
keperawatan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan mulai dari
pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, penentuan kriteria hasil
yang tepat dan kritis.
12. 1. Catatan dapat
dibaca dan siap 4. Mengurangi
sedia. dokumentasi
yang
2. Produktivitas
berlebihan.
perawat membaik.
5. Meningkatkan
3. Mengurangi
mutu asuhan
kerusakan dan
keperawatan.
meningkatkan
kualitas catatan.
13. 6. Menjalin komunikasi antar 8. Catatan keperawatan
perawat dan profesi lainnya, terkategorisasi.
meningkatkan kontinyuitas 9. Laporan tercetak secara
asuhan keperawatan sehingga otomatis.
terjamin mutu asuhan
keperawatan yang baik. 10. Dokumentasi sesuai dengan
7. Sistem komputerisasi dapat standar keperawatan.
menjawab respon waktu yang 11. Peningkatan pengetahuan
diberikan oleh perawat. tentang hasil
12. Pencegahan kesalahan
pemberian obat
13. Mempermudah penetapan
biaya
14. Mencetak instruksi
pemulangan
14. Permasalahan yang mungkin timbul yaitu berkaitan
dengan alat dan tenaga perawat sendiri.
Pada alat, Permasalahan tenaga yaitu kemampuan
membutuhkan biaya tenaga keperawatan yang ada. Dibutuhkan
tinggi untuk keterampilan khusus untuk memasukan data
membangun jejaring kedalam aplikasi computer sehingga dapat
system komputerisasi menghasilkan kualitas dokumen keperawatan
yang dapat mencakup yang baik. Bila data yang dimasukan salah
semua aspek pelayanan maka yang keluar hanya keputusan yang salah
kesehatan di rumah dan ini akan mempengaruhi asuhan
sakit. keperawatan pasien.
15. Untuk mangatasi hal tersebut perlu dilakukan
pelatihan bagi tenaga perawat sehingga dapat
melakukan pemasukan data dengan tepat dan
menganalisis hasil keluaran komputer berkaitan
dengan status pasien dengan tepat pula.
16. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dokumentasi keperawatan merupakan sumber informasi
yang penting dalam meningkatkan komunikasi antar perawat
dan antar profesi kesehatan.
2. Penggunaan komputer dalam pendokumentasian
keperawatan merupakan tantangan dan sekaligus
keunggulan tersendiri dalam meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dan pelayanan kesehatan di rumah sakit
3. Aplikasi komputer dalam dokumentasi keperawatan
menjamin meningkatnya efktifitas dan efisiensi dalam
melaksanakan asuhan keperawatan