3. Menurut Sikula (1976)
Pelatihan adalah : proses pendidikan jangka pendek dan
terorganisir sehingga tenaga kerja nonmanajerial
mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis
untuk tujuan tertentu.
Pengembangan adalah proses pendidikan berjangka
panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan
terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial
mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk
tujuan umum.
4. 1. Meningkatkan Produktivitas
Pelatihan dapat meningkatkan taraf
prestasi tenaga kerja
mengakibatkan meningkatnya
produktivitas. Produktivitas adalah
keluaran dibagi dengan pemasukan
5. 2. Meningkatkan mutu
Pelatihan dan pengembangan yang tepat
sasaran tidak hanya meningkatkan
produktivtas tetapi juga meningkatkan kualitas
atau mutu dari suatu output. Tenaga kerja
yang berketerampilan baik hanya akan
melakukan sedikit kesalahan dan cermat
dalam melaksanakan pekerjaan.
6. 3. Meningkatkan Ketepatan dalam
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan pengembangan yang tepat
dapat membantu perusahaan dalam
menempatkan seseorang sesuai dengan
kemampuannya.
7. 4. Meningkatkan semangat kerja
Suasana dan reaksi positif dalam organisasi
pada umumnya menjadi lebih baik jika
perusahaan memiliki program pelatihan yang
tepat.
5. Menarik dan menahan tenaga kerja yang
baik
Para manajer memandang pendidikan atau
pelatihan sebagai bagian dari imbalan jasa.
Mereka berharap bahwa perusahaan
membayar program pelatihan sehingga
bertambah pengetahuan dan terampil dalam
bekerja, karena itu banyak perusahaan yang
menarik calon tenaga kerja yang dinilai
memiliki potensi.
8. 6. Menjaga kesehatan dan keselamatan
kerja
Pelatihan yang tepat dapat membantu
menghindari timbulnya kecelakaan di
perusahaan dan dapat menimbulkan
lingkungan kerja yang lebih aman dan sikap
mental yang stabil.
7. Menunjang Pertumbuhan Pribadi
Pelatihan dan Pengembangan tidak hanya
menguntungkan perusahaan tapi juga
menguntungkan bagi diri sendiri.
9. 8. Up date pengetahuan
Pelatihan dan Pengembangan ini
bertujuan agar tenaga kerja dapat
mengikuti perkembangan.
TEORI
PEMBELAJARAN
1. Teori Connectionist
Law of Effect dan pembelajaran dengan
percobaan trial-error dari Edward Lee
Thorndike
10. 2. Teori Cognitive
Teori pembelajaran utama yang lain
mencakup proses penyadaran
pemahaman (insight) dan kognitif
(pengenalan). Para cognitivist
menolak proposisi bahwa perilaku
manusia hanya didasarkan pada
stimulus dan response.
11. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
PELATIHAN
Milner (1992), 4 macam ketrampilan
yang biasa diberikan dalam pelatihan:
yaitu :
1. Knowledge based skills (ketrampilan
yg didasarkan pada pengetahuan
yang dikuasai)
12. 2. Singular behavior skill (ketrampilan
dalam berperilaku), meliputi perilaku
yang dapat dibentuk, dan di amati.
3. Limited interpersonal skills
(ketrampilan batasan antar pribadi)
4. Social interactive skills (ketrampilan
berinteraksi), problem solving,
wewenang secara efektif, negosiasi.
14. 1. Kuliah
Pelatihan dengan ceramah yang
disampaikan secara lisan untuk tujuan
pendidikan.
Pembicaraan yang diorganisasikan
secara formal tentang hal-hal khusus.
Keuntungan adalah bahwa metode ini
dapat dipakai untuk kelompok yang
sangat besar, biaya per trainee rendah
dan dapat menyajikan banyak materi
dalam waktu yang relatif singkat.
Kelemahan dalam metode ini, para
trainee bersikap pasif.
15. 2. Konferensi atau diskusi kelompok
Merupakan pertemuan formal dimana
terjadi diskusi atau konsultasi tentang
suatu hal yang penting. Diskusi
kelompok menekankan adanya:
(i) diskusi kelompok kecil
(ii) bahan yang terorganisasi
(iii) keterlibatan peserta secara aktif.
Metode diskusi kelompok ini diperlancar
melalui partisipasi lisan dan interaksi
para anggota kelompok.
16. 3. Studi Kasus
• Merupakan uraian tertulis atau lisan
tentang masalah dalam perusahaan
atau tentang keadaan perusahaan
yang berlangsung selama waktu
tertentu yang nyata atau masih
berbentuk hipotesis. Metode ini
adalah metode belajar melalui
perbuatan dan bermaksud untuk
meningkatkan pemikiran yang analitis
dalam memecahkan masalah.
17. 4. Bermain Peran (Role Playing)
Peran adalah suatu pola perilaku yang
diharapkan. Peserta diberitahu tentang
suatu keadaan dan peran mereka yang
harus mereka mainkan tanpa script. Role
Playing terutama digunakan untuk
memberi kesempatan kepada para
trainee untuk mempelajari keterampilan
hubungan antar manusia melalui praktek
dan untuk mengembangkan pemahaman
mengenai pengaruh mereka sendiri
terhadap orang lain (transfer of learning).
18. 5. Bimbingan Berencana atau Instruksi
Bertahap
Terdiri atas suatu urutan langkah yang
berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau
suatu kelompok tugas pekerjaan.
Keuntungan trainee dapat belajar sesuai
dengan temponya sendiri, bahan yang
harus dipelajari dibagi-bagi dalam
satuan-satuan yang kecil, sehingga
mudah diserap dan diingat.
19. 6. Metode Simulasi
Metode ini berusahakan menciptakan
suatu situasi yang merupakan tiruan dari
keadaan yang nyata.
Simulasi adalah suatu jenis alat atau
teknik yang menyalin setepat mungkin
kondisi-kondisi nyata yang ditemukan
dalam pekerjaan.
Keuntungan karena para partisipan
memiliki tingkat keaktifan yang tinggi dan
dapat secara langsung mentransfer atau
mempraktekkan materi-materi
pembelajaran yang telah disampaikan
sebelumnya.
20. TRAINING DESIGN
ON THE JOB
TRAINING
DELIVERY STYLE
TRAINING
AND
DEVELOPMENT
ORGANIZATION
AL
PERFORMANCE
21. Secara umum, metode pelatihan yang paling
efektif dapat dikarakteristikan dalam 4 prinsip
yang utama :
1. Menyajikan informasi atau konsep yang
relevan yang akan dipelajari
2. Mendemonstrasikan pengetahuan, skill dan
kemampuan yang akan dipelajari
3. Mendukung atau menyediakan peluang-
peluang untuk mempraktekkan skill yang baru
4. Mampu melakukan umpan balik selama
pelatihan berlangsung sesaat setelah
mempraktekkannya