SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
1
KEBENARAN AL QUR’AN
JILID (2) DUA
Ikhtisar
Judul Buku : Kebenaran Al Qur’an Jilid 2
Penerbit : Yayasan Al Mu’min Jakarta
Alamat : Jl. Beringin Jaya No. 8 Ceger Cipayung Jakarta Timur
Telp./Fax: (021) 8444866
Download : http:www.isroatifillah.com
E-mail : ypamj@isroatifillah.com
Lisensi
Buku ini dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada siapa saja dan oleh siapa saja dalam
bentuk apapun sepanjang tidak merubah isi didalamnya dan tidak untuk tujuan komersial.
Isi Buku
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bersama ini kami ucapkan salam sejahtera ke seluruh hamba-hamba Allah dimana saja berada,
semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Barokah-Nya kepada kita, dan semoga Allah melindungi
kita dari gangguan syaitan yang terkutuk, dan semoga Allah menetapkan kasih sayang-Nya
kepada kita selama-lamanya. Dan dengan seiring Rahmat dan kasih sayang-Nya itu mari
bersama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan semesta alam. Dan
mari kita memohon kepada-Nya :
(Yaa Allah) yaa Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau
anugerahkan atasku dan atas kedua orang tuaku, bahwa aku hendak beramal sholeh yang
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
2
Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang yang
sholeh.“
“ Yaa Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku (dalam mengerjakan
perintah-Mu ini). Dan lepaskanlah (perkataan-Mu) dari tali ikatan lisanku ini, (supaya mereka
mengerti terhadap apa yang Engkau bicarakan kepada mereka dengan melalui) perkataanku ini,
(karena sesungguhnya aku hanya menyampaikan perkataan-Mu yang Engkau perintahkan
kepadaku). Dan jadikanlah untukku seorang pembantu yang dari keluargaku. (Yaitu) Harun
saudaraku (supaya dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka). Dan teguhkanlah
kekuatanku dengan dia. Dan jadikanlah dia sekutuku dalam urusanku ini (supaya aku dan dia
sama-sama satu urusan dalam mengerjakan perintah-Mu. Dan) supaya kami banyak bertasbih
kepada Engkau. Dan (supaya) kami banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Melihat terhadap apa yang kami (kerjakan). Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sesungguhnya
tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan
Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“
Dan semoga Allah melimpahkan salam hormat kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, dan kepada para Anbiya, para Utusan-Nya, keluarganya dan kepada
sahabatnya sekalian. Amin, amin, amin yaa Robbal ‘alamin. Amma Ba’du.
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sebelum kami mengemukakan apa yang hendak kami sampaikan kepada saudara-
saudara, maka terlebih dahulu kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya atas kelancangan
kami ini, yang mana bahwa kami telah lancang mengirimkan surat ini kepangkuan saudara-
saudara dengan tanpa kabar berita yang dari sebelumnya. Akan tetapi karena keadaan waktu
yang sangat sempit bagi kami untuk mengunjungi saudara-saudara, maka kami lakukan
menjalankan perintah Allah itu dengan cara seperti ini. Maka itu ma’afkanlah kami, karena
yang demikian itu bukanlah kami menghinakan saudara-saudara, dan bukan pula kami tidak
menghormati saudara-saudara dengan penghormatan yang sebagaimana mestinya, akan tetapi
yang demikian itu hanya karena keadaan waktu saja yang tidak mencukupi bagi kami, kalau
kami menjalankan perintah Allah itu dengan mengunjungi saudara-saudara.
Oleh karena itu kami kirimkan surat ini ke pangkuan saudara-saudara untuk menunaikan
perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kami dengan melalui ayat-ayat-Nya, yaitu
supaya kami menyampaikan amanat Allah kepada saudara kami di mana saja berada, maka itu
mari kita terima apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an itu.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
3
Akan tetapi sebelum dan sesudahnya tidak lupa kami mohon ma’af yang sebesar-
besarnya, apabila ada perkataan kami yang tidak berkenan di hati saudara-saudara atau apa
saja kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini, karena kesalahan itu bukanlah kami sengaja
melakukannya dan bukan pula sesuatu yang kami inginkan, melainkan itu hanya semata-mata
dari kebodohan kami sendiri. Maka itu semoga saudara-saudara sudi kiranya mema’afkan segala
kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini.
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sebelum kami mengemukakan amanat Allah dengan kebenaran Al Qur’an dalam buku jilid ke
dua ini, maka terlebih dahulu mari kita saling bertanya-tanya terhadap diri kita masing-masing.
BENARKAH AL QUR’AN ITU PETUNJUK ALLAH UNTUK 0RANG-0RANG YANG BERTAQWA
KEPADA ALLAH DENGAN MENGERJAKAN SEGALA PERINTAH-NYA ... ?
“ Ya Benar, sebagaimana yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang
firman-Nya ” :
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Alif – Lam – Mim. (Q.S. 2 : 1)
Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan didalamnya, (sebagai) petunjuk untuk orang-orang
yang bertaqwa (kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya). (Q.S. 2 : 2)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
4
(Mereka itu) orang-orang yang beriman kepada yang gaib, dan mereka mendirikan sholat dan
menafkahkan sebagian rizki yang telah Kami berikan kepada mereka. (Q.S. 2 : 3)
Dan (mereka) orang-orang yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepadamu,
dan kepada kitab-kitab yang di turunkan sebelummu, dan mereka yakin kepada (kehidupan)
hari akhirat. (Q.S. 2 : 4)
Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah yang beruntung.
(Q.S. 2 : 5)
Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja atas mereka, apakah kamu peringatkan mereka atau
kamu tidak peringatkan mereka, mereka tidak akan beriman.(Q.S. 2 : 6)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
5
Allah mengunci mati hati mereka dan menutup pendengaran mereka dan penglihatan mereka,
dan bagi mereka azab yang sangat berat. (Q.S. 2 : 7)
Dan sesungguhnya (di akhirat) benar-benar Al Qur’an akan (menjadi bahan) penyesalan atas
orang-orang kafir itu. (Q.S. 69 : 50)
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sehubungan dengan adanya Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala
perintah-Nya, maka mari kita saling bertanya kepada diri kita masing-masing, karena kita
orang-orang yang bertaqwa kepada Allah, yaitu orang-orang yang mengerjakan perintah Allah.
Maka bagaimana, sudahkah kita menggunakan petunjuk Allah dengan Al Qur’an dalam
mengerjakan perintah-Nya itu ? Tentu saja bukan ! Karena sungguh bagaimana kita akan dapat
mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki, seandainya kita
tidak menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya itu, dan jika kita tidak
menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, maka tentu kita akan ragu-ragu
apabila kita mengaku orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-
Nya itu.
Adapun yang demikian itu karena bagaimana kita akan mengaku orang yang bertakwa kepada
Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Seandainya kita tidak menggunakan petunjuk
Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan yang demikian itu karena kita tidak mengetahui
apa yang Allah kehendaki dalam mengerjakan perintah-Nya.
Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita,
maka bagaimana apabila kita mengerjakan perintah seseorang yang ada di antara kita, apakah
orang yang menyuruh kita itu tidak memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan
perintahnya ? Tentu saja bukan !. Karena kita tidak mengetahui apa yang di kehendaki orang
itu dalam mengerjakan perintahnya. Dan jika kita mengerjakan sesuatu tanpa petunjuk dari
orang lain, maka yang demikian itu kita tidak termasuk orang yang mengerjakan perintah orang
lain, melainkan itu bahwa kita hanya mengerjakan sesuatu itu dari kehendak kita sendiri,
bukan mengerjakan perintah orang lain.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
6
Dan demikan pula kita dalam mengerjakan perintah Allah, maka jika kita tidak menggunakan
petunjuk Allah atas apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, maka yang
demikian itu tentu kita akan ragu-ragu apabila kita hendak mengaku orang yang bertakwa
kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya.
Maka itu ambilah petunjuk Allah dalam Al Qur’an apabila kita hendak mengerjakan perintah
Allah, kemudian gunakanlah petunjuk itu dalam mengerjakan perintah-Nya, supaya kita tidak
ragu-ragu apabila kita mengaku orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala
perintah-Nya.
Adapun yang demikian itu karena Al Qur’an sudah jelas yang tidak ada keraguan didalamnya
sebagai petunjuk untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala
perintah-Nya, baik itu untuk mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rizki yang telah Allah
berikan kepada kita dan sebagainya, jika kita percaya kepada Kitab Al Qur’an yang telah Allah
turunkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, dan kepada kitab-kitab yang di
turunkan sebelumnya, dan kita meyakini akan kehidupan hari akhirat yang telah Allah
terangkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu.
Dan tidaklah mungkin Allah menyuruh kita dengan tidak memberi petunjuk untuk mengerjakan
perintah-Nya, karena bagaimana kita akan dapat mengerjakan perintah Allah dengan
sebagaimana apa yang Allah kehendaki, jika Allah tidak memberi petunjuk kepada kita untuk
mengerjakan perintah-Nya, adapun yang demikian itu karena kita tidak mengetahui apa yang
Allah kehendaki dalam mengerjakan perintah-Nya.
Oleh karena itu Allah berikan Al Qur’an kepada kita dengan melalui rosul-Nya Nabi besar
Muhammad SAW, yaitu sebagai petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya, supaya kita
tidak kesalahan dalam mengerjakan perintah-Nya, dan dengan mengikuti petunjuk-Nya itu
supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki.
Maka itu terimalah Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya,
dan gunakanlah petunjuk itu dalam mengerjakan perintah-Nya, supaya kita termasuk orang-
orang yang mendapat petunjuk Allah, dan supaya kita termasuk orang-orang yang beruntung,
karena dengan mengikuti petunjuk-Nya itu niscaya kita dapat mengerjakan perintah Allah
dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-Nya, dan jika demikian tentu kita
akan mendapat pahala dari sisi Allah yang sesuai dengan apa yang telah kita kerjakan dari
perintah-Nya itu.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
7
Dan sungguh bagaimana kita akan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk Allah untuk
mengerjakan segala perintah-Nya, jika kita tidak mau mengambil petunjuk-Nya. Dan
bagaimana kita akan termasuk orang-orang yang beruntung dalam mengerjakan perintah Allah,
jika kita tidak mau menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya.
Adapun yang demikian itu karena seorangpun tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepada
kita untuk mengerjakan perintah Allah, kecuali Allah sendiri.
Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita,
yaitu apabila kita mengerjakan perintah seseorang yang ada diantara kita, maka tentu orang
itu akan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintahnya, supaya kita dapat
mengerjakan perintahnya dengan sebagaimana apa yang ia kehendaki.
Adapun yang demikian itu karena seorangpun tidak ada yang mengetahui apa yang di kehendaki
orang itu dalam mengerjakan perintahnya kecuali dia sendiri, maka jika orang yang menyuruh
kita itu tidak memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintahnya, niscaya kita akan
kesalahan dalam mengerjakan perintahnya, karena kita tidak mengetahui apa yang dikehendaki
orang itu dalam mengerjakan perintahnya.
Akan tetapi seandainya orang yang menyuruh kita itu sudah memberi petunjuk kepada kita
untuk mengerjakan perintahnya, kemudian kita kesalahan dalam mengerjakan perintahnya,
maka jika demikian tentu kita termasuk orang-orang yang mendapat kerugian, bukan termasuk
orang-orang yang beruntung dalam mengerjakan perintahnya, karena apa yang kita kerjakan
dari perintahnya itu salah tidak sebagaimana apa yang ia kehendaki dari petunjuknya itu. Dan
demikian pula kita dalam mengerjakan perintah Allah, sesudah Allah memberi petunjuk kepada
kita untuk mengerjakan perintah-Nya.
Maka itu mari kita terima Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-
Nya, dan janganlah kita seperti orang-orang kafir yang mengingkari Al Qur’an dengan tidak
mau menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan
mereka di ingatkan bahwa Al Qur’an itu sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala
perintah-Nya, akan tetapi mereka sama saja seperti orang yang tidak pernah di ingatkan, dan
mereka tidak percaya bahwa Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala
perintah-Nya, maka mereka tidak mau mengambil petunjuk Allah dalam Al Qur’an, dan tidak
pula mereka mau menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, adapun yang
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
8
demikian itu karena mereka kafir dengan mengingkari Al Qur’an yang telah Allah turunkan
sebagai petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya.
Maka Allah mengunci mati hati mereka dan menutup pendengaran mereka dan penglihatan
mereka, sehingga mereka seakan-akan tidak mendengar peringatan itu, walaupun mereka
melihat sendiri dengan membacanya atau mendengarkan pembicaraan Allah yang menerangkan
segala sesuatunya dengan melalui Al Qur’an, maka mereka tidak mau menerima Al Qur’an
sebagai petunjuk Allah dan tidak pula mereka mau mengambil petunjuk Allah untuk
mengerjakan segala perintah-Nya, dan bagi mereka hanya azab yang sangat berat, karena
mereka kafir dengan mengingkari Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala
perintah-Nya.
Padahal sungguh di akhirat nanti benar-benar Al Qur’an akan menjadi bahan penyesalan atas
orang-orang kafir itu, karena mereka tidak mau menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk Allah
untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan tidak pula mereka mau mengambil petunjuk Allah
dalam Al Qur’an untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan tidak pula mereka mau
menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan jika demikian tentu
mereka termasuk orang-orang yang rugi dalam mengerjakan perintah Allah.
Adapun yang demikian itu karena Allah telah menerangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang
firman-Nya :
Dan orang-orang kafir dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah yang menjadi
penghuni neraka dan mereka kekal didalamnya. (Qs 2 : 39).
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, maka jika kita kafir dengan mengingkari Al
Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, berarti kita
mendustakan ayat-ayat Allah, dan jika demikian tentu kita termasuk orang-orang yang rugi
dalam mengerjakan perintah Allah.
Adapun yang demikian itu karena Al Qur’an sudah jelas sebagai penerangan dari sisi Allah
kepada kita, dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
9
dengan mengerjakan segala perintah-Nya, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita
dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
(Al Qur’an) ini sebagai penerangan bagi manusia dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-
orang yang bertakwa. (Qs 3 : 138).
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwasanya Al Qur’an sebagai penerangan dari
sisi Allah kepada manusia dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa
kapada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya. Maka janganlah kita ragu-ragu apabila kita
hendak menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya,
karena Al Qur’an sudah jelas yang tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk untuk
mengerjakan perintah Allah, dan Allah telah menyempurnakan kalimat-Nya dalam Al Qur’an
dengan kebenaran dan keadilan, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan
ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan (Al Qur’an) telah sempurna kalimat Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan. Yang
(seorangpun) tidak ada yang dapat merobah (apa yang telah Allah tetapkan) pada kalimat-Nya,
dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qs 6 : 115)
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang dimuka bumi, (niscaya) mereka menyesatkan kamu
dari jalan (petunjuk) Allah, (karena) mereka tidak mengikuti (petunjuk Allah) melainkan
mereka hanya (mengikuti) prasangka belaka, dan tidaklah mereka (mengatakan bahwa mereka
mengikuti petunjuk Allah) melainkan mereka hanya berdusta. (Qs 6 : 116)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
10
Sesungguhnya Tuhanmu Dia lebih mengetahui terhadap orang yang tersesat dari jalan
(petunjuk)-Nya, dan Dia lebih mengetahui (pula) kepada orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Qs 6 : 117)
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Allah telah menyempurnakan
kalimat-Nya dalam Al Qur’an dengan kebenaran dan keadilan, yang seorangpun tidak ada yang
dapat merobah apa yang telah Allah tetapkan pada kalimat-Nya, dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
Dan jika kita mengikuti kebanyakan orang dimuka bumi, bukan mengikuti petunjuk Allah dalam
mengerjakan perintah-Nya itu, niscaya mereka akan menyesatkan kita dari jalan petunjuk
Allah, karena Allah telah menerangkan kepada kita bahwa kebanyakan mereka tidak mengikuti
petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, melainkan mereka hanya mengikuti
prasangka belaka, dan tidaklah mereka mengatakan bahwa mereka mengikuti petunjuk Allah,
melainkan mereka hanya berdusta.
Dan sesungguhnya Allah lebih mengetahui terhadap siapa diantara kita yang tersesat dari jalan
petunjuk Allah, dan Allah lebih mengetahui pula kepada siapa diantara kita yang mendapat
petunjuk Allah.
Oleh karena itu mari kita terima Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala
perintah-Nya, karena sungguh siapa lagi yang akan menerima Al Qur’an, jika bukan kita selaku
orang Islam, dan bukankah Al Qur’an itu Kitab orang-orang Islam ? Ya benar, Yaitu Kitab yang
telah Allah berikan kepada mereka dengan melalui Rosul-Nya Nabi besar Muhammad SAW, dan
itu sebagai petunjuk untuk membenarkan apa yang telah ada bersama mereka dalam urusan
mengerjakan perintah Allah, supaya mereka tidak kesalahan dalam mengerjakan perintah-Nya.
Dan Al Qur’an sebagai pemimpin mereka yang memimpin kejalan yang lurus, yaitu sebagaimana
yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
11
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, dan Dia
tidak menjadikan (Al Qur’an) menyimpang baginya (dari jalan yang lurus). (Qs 18 : 1 )
(Al Qur’an sebagai pemimpin yang memimpin ke jalan yang) lurus dan untuk memberi
peringatan akan siksaan yang sangat keras dari sisi-Nya, dan untuk memberi kabar gembira
kepada orang-orang yang beriman yang beramal shaleh, bahwasanya bagi mereka telah
(disediakan) pahala yang baik. (Qs 18 : 2 )
Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. (Qs 18 : 3 )
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Al Qur’an sebagai pemimpin kita
yang memimpin ke jalan yang lurus, dan Allah tidak menjadikan Al Qur’an menyimpang bagi
kita dari jalan yang lurus, dan Al Qur’an untuk memberi peringatan kepada kita akan siksaan
yang sangat keras dari sisi Allah, dan untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh, bahwasanya bagi mereka telah disediakan pahala yang baik disisi
Allah. Mereka kekal dalam sorga selama-lamanya.
Dan janji Allah bukan menurut angan-angan kosong kita, yaitu sebagaimana yang Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, kelak Kami masukkan mereka ke dalam
sorga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
12
Dan janji Allah adalah benar, dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?.
(Qs 4 : 122 )
(Pahala dari Allah) bukan menurut angan-anganmu yang kosong dan bukan (pula) menurut
angan-angan kosong Ahli Kitab. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya ia
dibalas dengan (kejahatan), dan baginya tidak mempunyai pelindung dan penolong dari selain
Allah. (Qs 4 : 123 )
Dan barang siapa yang beramal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang
beriman, maka mereka itulah yang masuk sorga dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. (Qs 4 :
124 )
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwasanya Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bahwasanya kelak Allah akan masukkan mereka
ke dalam sorga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya.
Dan janji Allah adalah benar, dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?
Tidak ada bukan ! Kecuali Allah
Maka itu berpegang teguhlah kita kepada perkataan Allah, karena Pahala dari Allah bukan
menurut angan-angan kosong kita, yang tidak ada dalam hati kita bahwa kita akan memberikan
sorga yang penuh kenikmatan kepada siapa yang mengerjakan perintah kita, dan bukan pula
menurut angan-angan kosong Ahli Kitab, yang tidak ada dalam hati mereka bahwa mereka akan
memberikan sorga yang penuh kenikmatan kepada siapa yang mengerjakan perintah mereka.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
13
Dan Allah menjanjikan, barang siapa yang melakukan kejahatan niscaya ia dibalas dengan
kejahatan, yaitu neraka jahanam ia kekal didalamnya selama-lamanya, dan baginya tidak
mempunyai pelindung dan penolong dari selain Allah. Dan barang siapa yang beramal sholeh
baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itulah yang
masuk sorga dan sedikitpun mereka tidak dianiaya.
Itulah yang dijanjikan Allah kepada kita, apabila kita beriman kepada Allah dan beramal sholeh
dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala cegahan-Nya. Maka itu mari
kita terima Al Qur’an dari sisi Allah, dan jadikanlah Al Qur’an sebagai pemimpin kita yang
memimpin kejalan yang lurus atau yang benar, karena Allah tidak menjadikan Al Qur’an
menyimpang bagi kita dari jalan yang benar, melainkan Al Qur’an benar-benar akan memimpin
kita dengan menunjukan jalan yang lurus agar kita sampai kepada Allah, yaitu sebagaimana
yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran dari Tuhanmu,
dan Kami telah menurunkan cahaya terang kepadamu (dengan Al Qur’an). (Qs 4 : 174 )
Maka adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan mereka berpegang teguh kepada
(perkataan)-Nya, maka Allah akan memasukkan mereka kedalam rahmat dan karunia dari pada-
Nya, dan Allah akan memberi petunjuk kepada mereka ke jalan yang lurus (agar mereka
sampai) kepada-Nya. (Qs 4 : 175 )
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa sesungguhnya Allah telah
mendatangkan bukti-bukti kebenaran kepada kita, dan Allah telah menurunkan cahaya terang
kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Maka apabila kita beriman kepada Allah dan kita
berpegang teguh kepada perkataan-Nya, maka Allah akan memasukkan kita kedalam rahmat
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
14
dan karunia dari pada-Nya, dan Allah akan memberi petunjuk kepada kita ke jalan yang lurus
agar kita sampai ke sisi Allah.
Maka itu jadikanlah Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya,
dan gunakanlah petunjuk itu dalam mengerjakan perintah-Nya, mudah-mudahan kita termasuk
orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat nanti.
Demikianlah kami sampaikan kepada saudara-saudara semoga bermanfa’at bagi kita semua,
dan mari kita terima amanat Allah atas apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui
Al Qur’an.
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sesungguhnya Allah menyuruh kita, supaya kita menjadi orang yang menegakkan keadilan
karena Allah, dan supaya kita menegakkan kebenaran dengan menjadi saksi terhadap
perbuatan manusia dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu apakah mereka mengerjakan
perintah Allah itu benar sebagaimana apa yang telah Allah tunjukkan kepada kita dengan
melalui ayat-ayat-Nya ? Atau tidak demikian !
Adapun yang demikian itu karena Allah telah memberi petunjuk kepada kita dengan Al Qur’an
yang tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya.
Dan yang demikian itu karena Allah tidaklah menyuruh manusia agar mereka mengabdi kepada
Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, melainkan itu dengan memberikan
petunjuknya, supaya mereka dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang
Allah kehendaki dari perintah-Nya itu, dan supaya mereka tidak kesalahan dalam mengerjakan
perintah-Nya.
Maka saksikanlah oleh kita perbuatan manusia itu, walaupun itu terhadap perbuatan kita
sendiri, atau terhadap perbuatan ibu-bapak kita dan kaum kerabat kita, dan jika ia kaya atau
miskin, maka Allah lebih mengetahui terhadap perbuatan keduanya dan demikian pula
terhadap perbuatan kita, maka janganlah kita mengikuti hawa nafsu kita sendiri dalam
menyaksikan perbuatannya itu, supaya kita dapat berbuat adil dalam menegakan kebenaran,
yaitu apabila diantara kita ada yang mengerjakan perintah Allah itu salah tidak sebagaimana
apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, maka yang demikian
itu kitapun ikut menyalahkan terhadap perbuatannya dengan mengatakan salah. Dan apabila
diantara kita ada yang mengerjakan perintah Allah itu benar sebagaimana apa yang telah Allah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
15
tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, maka yang demikian itu kitapun ikut pula
membenarkan terhadap perbuatannya dengan mengatakan benar.
Dan janganlah kita memutar balikkan perbuatan kita sendiri, setelah kita menyaksikan bahwa
perbuatan kita itu ada yang salah, yaitu bahwa kita memutar balikkan dengan menganggap
benar terhadap perbuatan kita yang salah, seandainya perbuatan kita ada yang salah dalam
mengerjakan perintah Allah, dan jangan pula kita menganggap salah terhadap perbuatan kita
yang benar, apabila perbuatan kita ada yang benar dalam mengerjakan perintah-Nya itu.
Karena yang demikian itu kita hanya menipu diri kita sendiri setelah kita menyaksikan bahwa
apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu ada yang salah, atau ada yang benar
sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, dan jangan
pula kita menentang kebenaran yang telah Allah turunkan kepada kita dengan melalui Al
Qur’an, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kita kerjakan. Dan
jangan pula kita membantah kebenaran dengan tidak mau berbuat yang benar dalam
mengerjakan perintah Allah, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya yang firman-Nya :
(Yaitu) sebagaimana Tuhanmu menyuruh kamu supaya kamu pergi dari rumahmu dengan
(membawa) kebenaran, dan sungguh segolongan dari orang-orang yang beriman itu mereka ada
yang tidak menyukai (kebenaran). (Qs 8 : 5).
Mereka membantah kamu dalam kebenaran sesudah (kebenaran itu) nyata, (yang bantahannya
itu) seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, padahal mereka melihat (bahwa yang
mereka bantah itu kebenaran dari Tuhanmu).(Qs 8 : 6).
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Allah menyuruh kita supaya kita
pergi dari rumah kita dengan membawa kebenaran, untuk membenarkan apa yang telah ada
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
16
bersama kita dalam urusan mengerjakan perintah Allah, yang salah satu diantaranya ialah
urusan sholat, supaya kita memperbaiki sholat kita agar sholat kita benar sebagaimana yang
telah Allah perintahkan kepada kita, supaya kita mendirikan sholat untuk menyembah Allah,
yaitu ketika kita sholat bersujud menyembah kepada-Nya. Dan segolongan dari orang-orang
yang beriman itu mereka ada yang tidak menyukai kebenaran, atau mereka tidak mau berbuat
yang benar dalam urusan mengerjakan sholat.
Maka mereka membantah kebenaran sesudah kebenaran itu nyata untuk mereka, yang
bantahannya itu seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, maka mereka menangguh-
nangguhkan untuk memperbaiki sholatnya, yaitu seperti mereka minta diberi tempo dari
kematiannya. Padahal mereka melihat bahwa itu kebenaran untuk mereka, agar mereka benar
sholatnya, dan agar mereka beruntung di dunia dan di akhirat nanti.
Adapun yang demikian itu karena Allah telah menurunkan kebenaran kepada kita
dengan Al Qur’an, sesudah Allah menurunkan kebenaran yang telah ada bersama kita, dan
dengan dua kebenaran itu supaya kita dapat berlaku adil atau benar dalam mengerjakan
perintah Allah.
Sebagai perumpamaan, apabila kita mengerjakan perintah seseorang yang menyuruh
kita dengan berdasarkan suatu perjanjian, yaitu bahwasanya ia akan memberi upah kepada kita
sebagai pembayaran atas apa yang telah kita kerjakan dari perintahnya, maka yang demikian
itu tentu sesudah kita menyanggupi apa yang telah ia perintahkan kepada kita dengan
perjanjiannya itu, pasti kita kerjakan dengan sungguh-sungguh serta benar sebagaimana yang ia
kehendaki dari perintahnya itu.
Dan demikian pula kita dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu sesudah kita
menyanggupi apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan perjanjian-Nya itu, maka
pasti kita kerjakan dengan sungguh-sungguh serta benar sebagaimana yang Allah kehendaki dari
perintah-Nya itu, jika kita berlaku adil kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya.
Itulah dua kebenaran yang telah ada bersama kita, supaya kita berlaku adil serta benar
dalam mengerjakan suatu perintah. Dan janganlah kita tidak berlaku adil kepada Allah dalam
mengerjakan perintah-Nya, yaitu apabila kita mengerjakan perintah Allah, maka kita bermalas-
malasan seakan-akan Allah tidak memberi upah kepada kita atas apa yang telah kita kerjakan
dari perintah-Nya itu, padahal Allah telah menjanjikan pahala yang baik kepada kita sebagai
upah atas apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya, yaitu sorga yang penuh kenikmatan
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
17
yang tidak dapat dibeli walaupun dengan emas sepenuh bumi, kecuali dengan mengerjakan
segala perintah-Nya.
Maka itu berlaku adilah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan
janganlah kita asal mengerjakan saja dalam melaksanakan perintah Allah, yaitu seakan-akan
kita tidak menggunakan akal untuk mengusahakan yang baik atau yang benar dalam
mengerjakan perintah-Nya itu, karena jika apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu rusak
atau salah tidak sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-Nya, maka tentu Allah
tidak menerima amal perbuatan kita yang rusak atau yang salah itu.
Dan jika demikian tentu Allah akan memberi peringatan kepada kita dengan
mengemukakan kerusakan atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, dan tentu
Allah akan memberi petunjuk lagi kepada kita, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita
dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-Nya, yaitu supaya kita dapat
memperbaiki kerusakan atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, dan jika kita
tidak mau memperbaiki apa yang rusak atau yang salah dalam mengerjakan perintah-Nya, maka
tentu Allah akan murka kepada kita dengan mengutuk kita.
Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada
bersama kita, yaitu apabila kita mengerjakan perintah seseorang, kemudian apa yang kita
kerjakan dari perintahnya itu ada yang rusak atau yang salah tidak sebagaimana apa yang ia
kehendaki dari perintahnya, maka tentu orang yang menyuruh kita itu akan memberi
peringatan kepada kita dengan mengemukakan kerusakan atau kesalahan kita dalam
mengerjakan perintahnya, dan tentu ia akan memberi petunjuk lagi kepada kita sesudah ia
memberi petunjuk dengan sebagaimana apa yang ia kehendaki dari perintahnya itu, supaya kita
dapat memperbaiki kerusakan atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintahnya, dan jika
kita tidak mau memperbaiki apa yang rusak atau yang salah dalam mengerjakan perintahnya,
maka tentu orang yang menyuruh kita itu akan marah kepada kita dan mengutuk kita dengan
mencaci maki kepada kita.
Itulah dua kebenaran yang kita harus berlaku adil serta benar dalam mengerjakan suatu
perintah. Maka itu berlaku adilah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, yaitu
sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
18
Katakanlah :” Tuhanku menyuruh berbuat adil, (maka) luruskanlah mukamu disetiap (sholat)
dengan bersujud (menyembah kepada-Nya), dan berdo’alah kepada Allah dengan
mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya, sebagaimana Dia mulai menciptakan kamu yang kamu
akan dikembalikan kepada-Nya. (Qs 7 : 29 )
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar, dan itu (lakukanlah dalam) sholat, dan
sesungguhnya (sholat itu) sungguh berat, kecuali orang-orang yang khusyu. (Qs 2 : 45 )
(Yaitu) orang-orang yang meyakini, sesungguhnya mereka (sholat) hendak menemui Tuhannya,
dan (yang demikian itu) sesungguhnya mereka kembali (menghadap) kepada-Nya. (Qs 2 : 46 )
Itulah yang telah Allah perintahkan kepada kita supaya kita berlaku adil kepada Allah
dalam mengerjakan perintah-Nya, dan yang demikian itu bahwa Allah minta keadilan kepada
kita dalam mengerjakan segala perintah-Nya, baik itu dalam melakukan sholat maupun dalam
mengerjakan perintah Allah yang lainnya. maka apabila kita hendak melakukan sholat
luruskanlah wajah kita kepada Allah dengan bersujud menyembah kepada-Nya, dan berdo’alah
kita kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kita kepada perintah-Nya, sebagaimana Allah
mulai menciptakan kita yang kita akan dikembalikan kepada-Nya.
Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar, dan itu lakukanlah dalam
sholat, dan sesungguhnya sholat itu sungguh berat bagi kita, kecuali kita khusyu serta sungguh-
sungguh mengusahakannya, dan meyakini bahwa sesungguhnya kita sholat hendak menemui
Allah, dan yang demikian itu sesungguhnya kita kembali menghadap kepada Allah, sebagaimana
Allah mulai menciptakan kita yang kita akan dikembalikan kepada-Nya.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
19
Yaitu, bagaimana Allah mulai menciptakan kita dari setetes air mani, maka ketika itu
tentu Allah menghadap kepada kita, dan tentu Allah selalu kembali menghadap kepada kita
hingga sempurna kejadian kita sebagamana yang Allah kehendaki. Dan sesudah itu Allah
mengeluarkan kita, kemudian Allah mengembalikan kita kepada-Nya dengan menyuruh kita,
supaya di setiap sholat kita meluruskan wajah kita kepada Allah dengan bersujud menyembah
kepada-Nya, maka bersujudlah kita kepada Allah dan sembahlah Dia, dan janganlah kita
meninggalkan sholat, karena sholat itu merupakan suatu jalan kembali kita kepada Allah yang
telah ditentukan waktunya.
Maka apabila kita telah kedatangan waktu sholat, maka berdirilah kita untuk
melakukan sholat, dan rukulah kita dan sujudlah kita dan sembahlah Allah sebagaimana yang
Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang
sebelum kamu, supaya kamu bertakwa (kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya itu).
(Qs 2 : 21).
Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap(nya), dan Dia
turunkan air (hujan) dari langit, lalu dengannya itu Dia keluarkan buah-buahan sebagai rizki
untukmu, maka (yang demikian itu) janganlah kamu jadikan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal
kamu mengetahui (bahwa ciptaan-Nya itu tidaklah sama dengan-Nya). (Qs 2 : 22).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
20
(Ingat !) sesungguhnya Allah tidak mengampuni (dosa) orang-orang yang mempersekutukan
Allah dengan (sesuatu dalam penyembahannya) dan Allah akan mengampuni (segala dosa)
selain (dosa) yang demikian kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang
mempersekutukan Allah dengan (sesuatu dalam penyembahannya), maka sesungguhnya ia telah
melakukan dosa yang besar. (Qs 4 : 48).
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang membersihkan dirinya (dari
mempersekutukan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya) ? Bahkan (sebenarnya) Allah-
lah yang membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak
dianiaya. (Qs 4 : 49).
Perhatikanlah, bagaimana mereka mengada-adakan kedustaan kepada Allah (dalam
penyembahannya) ?, dan cukuplah (perbuatan)nya itu menjadi dosa yang nyata. (Qs 4 : 50).
Itulah yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya, supaya kita menyembah
Allah Tuhan yang telah menciptakan kita dan orang-orang yang sebelum kita, dan supaya kita
bertakwa mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya itu.
Dan janganlah kita mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya sesudah Allah memberi
petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya itu, dan yang demikian itu karena Allah telah
mengingatkan kita bahwa ciptaan-Nya itu tidaklah sama dengan-Nya.
Dan yang demikian itu tentu kita harus bertanya-tanya kepada diri kita masing-masing,
dimanakah kita mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya itu ?” Yaitu ketika kita bersujud
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
21
menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang rasa hati dan ingatan kita tercurah
kepada sesuatu, bukan tercurah kepada Allah yang telah menciptakan kita, dan jika kita
berbuat demikian dalam penyembahan kita kepada Allah, maka sungguh kita termasuk orang-
orang yang mempersamakan Allah dengan sesuatu.
Maka itu berusahalah kita meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, apabila
kita sholat bersujud menyembah-Nya itu, supaya kita tidak termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu, adapun yang demikian itu karena Allah tidak akan
mengampuni dosa orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu dalam ingatannya
ketika mereka bersujud menyembah-Nya itu, dan Allah akan mengampuni segala dosa selain
dosa yang demikian kepada siapa yang Dia kehendaki.
Dan barang siapa diantara kita ada yang mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam
ingatannya ketika ia bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah, maka
sesungguhnya ia telah melakukan dosa yang besar kepada Allah. Adapun yang demikian itu
karena Allah tidaklah sama dengan sesuatu yang ia ingat selain Allah ketika ia bersujud
menyembah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya itu.
Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada
bersama kita, maka bagaimana apabila manusia menciptakan sesuatu, apakah ciptaan itu sama
dengan manusia yang telah menciptakannya itu ?” Tidak sama bukan !
Maka itu perhatikanlah oleh kita, bagaimana ia mengada-adakan kedustaan kepada
Allah dalam penyembahannya ?, yaitu ketika ia bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut
Nama Allah sedang rasa hati dan ingatannya tercurah kepada sesuatu selain Allah, dan jika
demikian cukuplah perbuatannya itu menjadi dosa yang nyata kepada Allah, karena ia telah
menipu Allah dengan mengada-adakan kedustaan kepada Allah dalam penyembahannya,.
Dan sungguh seandainya ia bersujud hendak menyembah sesuatu selain Allah, maka
mengapa ketika ia bersujud itu menyebut-nyebut Nama Allah, bukan menyebut-nyebut nama
sesuatu selain Allah yang ia ingat ketika ia bersujud menyembahnya itu, adapun yang demikian
itu karena Nama Allah yang ia sebut-sebut itu bukan nama sesuatu selain Allah yang ia ingat
ketika itu, maka cukuplah perbuatannya itu menjadi dosa yang nyata kepada Allah, karena ia
telah menipu Allah dengan mengada-adakan kedustaan kepada Allah dalam penyembahannya,
jika ia berbuat demikian dalam penyembahannya kepada Allah.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
22
Maka bagaimana, apakah perbuatan kita dalam mengerjakan perintah Allah itu sudah
benar, sebagaimana yang telah Allah tunjukkan kepada kita dengan melaui ayat-ayat-Nya ?
Atau tidak demikian !
Dan jika keadaan kita dalam penyembahan kita itu masih mempersamakan Allah
dengan sesuatu, maka mari kita bersihkan rasa hati dan ingatan kita dari mempersamakan Allah
dengan sesuatu dalam penyembahan kita kepada Allah, karena Allah telah menegur kita :”
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang membersihkan dirinya dari
mempersekutukan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya ? Bahkan sebenarnya Allah-lah
yang membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya.
Maka itu mari kita bersihkan rasa hati dan ingatan kita dari mempersamakan Allah
dengan sesuatu, mudah-mudahan Allah membersihkan kita dari berbuat demikian, dan yang
demikian itu karena Allah tidak akan merubah ketetapan kita sebelum kita merubahnya
terlebih dahulu, dan sungguh tidaklah Allah membersihkan kita dari mempersekutukan Allah
dengan sesuatu, melainkan itu dengan memberi peringatannya kepada kita supaya kita tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu.
Maka itu janganlah kita malas untuk membersihkannya, sesudah Allah memperingatkan
kita agar kita tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu, dan janganlah kita malas untuk
mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya, karena yang demikian itu seakan-
akan kita memusuhi Allah, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya yang firman-Nya :
Katakanlah : “ Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka sesungguhnya dia telah
menurunkan (Al Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, untuk membenarkan apa yang
telah ada diantara kedua tangannya, dan sebagai petunjuk serta kabar gembira bagi orang-
orang yang beriman.” (Qs 2 : 97 ).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
23
Barang siapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Rosul-rosul-Nya, Jibril dan
Mika'il, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir. (Qs 2 : 98 ).
Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu, dan tidak ada yang
mengingkarinya kecuali orang-orang fasik. (Qs 2 : 99 ).
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa barang siapa diantara kita ada
yang menjadi musuh Malaikat Jibril, maka sesungguhnya Malaikat Jibril telah menurunkan Al
Qur’an ke dalam hati kita dengan izin Allah, yaitu untuk membenarkan apa yang telah ada
diantara kedua tangan kita yang menjadi pegangan kita, atau itu untuk membenarkan antara
kedua pegangan kita dalam urusan mengerjakan suatu perintah, yaitu antara urusan kita dalam
mengerjakan perintah Allah dan urusan kita dalam mengerjakan perintah manusia.
Sebagai perumpamaan, apabila kita mengerjakan sesuatu dari perintah manusia, maka
tentu yang menjadi pegangan kita itu dari perkataan manusia yang telah menyuruh kita, dan
demikian pula petunjuknya yang kita pegang untuk mengerjakan perintahnya, supaya kita tidak
kesalahan apabila kita menggunakan petunjuknya dalam mengerjakan perintahnya, dan supaya
kita dapat mengerjakan perintahnya dengan benar sebagaimana yang ia tunjukan kepada kita
dari perintahnya itu, dan demikian pula upah kerjanya yang kita pegang dari perjanjiannya
kepada kita sebagai balasan atas apa yang telah kita kerjakan dari perintahnya, dan yang
demikian itu sebagai kabar gembira bagi kita yang percaya kepada janjinya itu.
Dan demikian pula apabila kita mengerjakan sesuatu dari perintah Allah, maka itu
sudah pasti yang menjadi pegangan kita itu dari perkataan Allah yang telah menyuruh kita, dan
demikian pula petunjuk-Nya yang kita pegang untuk mengerjakan perintah-Nya, supaya kita
tidak kesalahan apabila kita menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya,
dan supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar sebagaimana yang telah Allah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
24
tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, dan demikian pula pahala yang Allah janjikan
kepada kita sebagai upah atas apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya, dan yang
demikian itu sebagai kabar gembira bagi kita yang beriman kepada janji-Nya itu.
Itulah dua pegangan kita dalam urusan mengerjakan suatu perintah, supaya kita dapat
membenarkan apabila diantara kedua pegangan kita itu ada yang salah atau tidak adil dalam
urusan mengerjakan suatu perintah. Maka berlaku adilah kita kepada Allah dalam mengerjakan
perintah-Nya, dan berpegang teguhlah kita kepada perkataan Allah apabila kita hendak
mengerjakan perintah Allah. Dan janganlah kita menjadi musuh Allah, Malaikat-malaikat-Nya,
Rosul-rosul-Nya, Jibril dan Mika'il, karena sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir
yang mengingkari perintah-Nya itu.
Dan yang demikian itu karena sesungguhnya Allah telah menurunkan ayat-ayat yang
jelas kepada kita, dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang-orang fasik, yaitu orang-
orang yang malas untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya itu.
Maka janganlah kita malas untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti
petunjuk-Nya, karena dengan adanya kemalasan kita itu niscaya kita akan mengingkari perintah
Allah dengan tidak mau mengerjakannya, dan jika demikian tentu kita akan menjadi musuh
Allah, karena kita termasuk orang-orang kafir yang mengingkari perintah Allah dengan tidak
mau mengerjakan perintah-Nya.
Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada
bersama kita, yaitu bagaimana apabila kita dimusuhi oleh seseorang yang ada diantara kita,
maka apakah orang yang memusuhi kita itu mau mengerjakan perintah kita dengan mengikuti
petunjuk kita untuk mengerjakan perintah kita itu ? Tidak mungkin bukan ! Kecuali berpaling.”
Maka itu janganlah kita malas untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti
petunjuk-Nya, jika kita bukan orang-orang yang memusuhi Allah. Dan ingatlah kita akan
perkataan Malaikat Jibril yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-
Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
25
Dan (ingatlah ketika Jibril berkata) : “ Tidaklah kami turun melainkan (kami membawa)
perintah Tuhanmu. Sungguh kepunyaan Dia apa yang ada dihadapan kami dan apa yang ada
dibelakang kami dan apa yang ada diantara keduanya, dan sekali-kali Tuhanmu tidaklah lupa
(atas milik-Nya).“ (Qs 19 : 64).
“(Sesungguhnya Tuhanmu) Tuhan (pencipta) langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah kamu dalam beribadat kepada-Nya.
Apakah kamu mengetahui (bahwa ciptaan-Nya itu ada) yang sama dengan-Nya ?” (Qs 19 : 65).
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Tidaklah Malaikat Jibril turun
melainkan itu membawa perintah Allah, yaitu supaya menurunkan Al Qur’an ke dalam hati kita
dengan izin Allah, atau supaya memasukan perkataan Allah kedalam hati kita, agar kita
memahami apa yang Allah bicarakan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu. Dan
ingatlah ketika Malaikat Jibril berkata :” Sungguh kepunyaan Allah apa yang ada dihadapan
kami dan apa yang ada dibelakang kami dan apa yang ada diantara keduanya, dan sekali-kali
Tuhanmu tidaklah lupa atas milikNya.“
Maka bagaimana, apakah perkataannya itu tidak masuk kedalam hati kita sehingga kita
tidak dapat memahaminya ? tentu saja bukan ! Yaitu bahwa apa yang ada dihadapan kita dan
apa yang ada dibelakang kita dan apa yang ada diantara kedua langit dan bumi itu kepunyaan
Allah, maka janganlah kita mempersamakan Allah dengan milik-Nya sesudah kita
memahaminya, dan sekali-kali Allah tidaklah lupa atas milik-Nya yang kita sembah dengan
meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada milik-Nya itu, maka Allah menerangkannya
kepada kita dengan benar, karena sesungguhnya Allah Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa
yang ada diantara keduanya.
Maka sembahlah Allah Tuhan pencipta langit dan bumi, dan janganlah ingatan kita
tercurah kepada sesuatu selain Allah, karena itu bukan Allah melainkan semua itu milik Allah,
maka janganlah kita menyembah milik-Nya sesudah kita mengetahui bahwa milik-Nya itu
tidaklah sama dengan-Nya, dan berteguh hatilah kita dalam beribadat dengan menyembah
kepada-Nya itu, sesudah kita mengetahui bahwa Allah tidaklah sama dengan milik-Nya, dan
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
26
yang demikian itu supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana yang
Allah kehendaki,
Maka itu mari kita berusaha untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah
dalam penyembahan kita kepada-Nya, yaitu sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita
dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah sholat untuk (menyembah-Ku) dengan mengingat-Ku. (Qs 20 : 14 )
Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku-pun ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kamu
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (petunjuk)-Ku. (Qs 2 : 152 )
( Ingat ! ) Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala
yang kelihatan,dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Qs 6 : 103 )
(Sungguh) Dia melihat kamu ketika kamu berdiri (sholat). (Qs 26 : 218 )
Dan (Dia melihat) gerak-gerikmu dalam bersujud, (maka ketika itu kepada siapakah kamu
menyembah ?). (Qs 26 : 219 )
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
27
Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (apa yang kamu sembah ketika bersujud).
(Qs 26 : 220 ).
Katakanlah : “ Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak kuasa memberi
mudharot kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa’at ? “ Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui “.(Qs 5 : 76 ).
Maka bersujudlah (kamu) kepada Allah dan sembahlah (Dia). (Qs 53 : 62 )
Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
kerjakanlah kebaikan (supaya kamu beruntung). (Qs 22 : 77 )
Sesungguhnya orang-orang yang di sisi Tuhanmu, mereka tidak menyombongkan diri dari
beribadat kepada-Nya, dan mereka selalu mensucikan dari (mempersekutukan Allah dengan
sesuatu), dan hanya kepada Allah-lah mereka bersujud (menyembah kepada-Nya). (Qs 7 : 206 )
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
28
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya, supaya kita mendirikan sholat
untuk menyembah Allah dengan mengingat kepada-Nya, maka itu sembahlah Allah dengan
bersujud menyembah kepada-Nya, karena sungguh tidak ada Tuhan yang hak kita sembah
kecuali Allah Tuhan yang telah menciptakan kita.
Dan ingatlah kita kepada Allah supaya Allah ingat kepada kita, adapun yang demikian itu
karena Allah telah mengingatkan kita, yaitu apabila kita ingat kepada Allah niscaya Allah-pun
ingat pula kepada kita, dan bersyukurlah kita kepada Allah yang telah mengingatkan kita
dengan memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya itu, dan janganlah kita
mengingkari petunjuk Allah, karena yang demikian itu niscaya kita akan tersesat dari jalan
petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya. Dan berusahalah kita untuk meluruskan rasa
hati dan ingatan kita kepada Allah dalam penyembahan kita kepada-Nya itu.
Adapun yang demikian itu karena Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan kita, sedang Allah
dapat melihat segala yang kelihatan, dan yang demikian itu karena Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui. Sungguh Allah melihat kita ketika kita berdiri sholat. Dan Allah melihat gerak-gerik
kita dalam bersujud, maka ketika itu kepada siapakah kita menyembah ?
Ingat ! Amal perbuatan kita yang pertama akan di tanyakan Allah kepada kita, adalah urusan
mengerjakan sholat menyembah kepada Allah.
Maka itu ingat-ingatlah oleh kita kepada siapakah kita menyembah ketika kita bersujud ? Dan
tidaklah mungkin Allah memberi peringatan kepada kita dengan mengatakan :” Mengapa kamu
menyembah sesuatu selain Allah yang tidak kuasa memberi mudharot kepadamu dan tidak pula
dapat memberi manfa’at ? “ Jika penyembahan kita itu benar menyembah Allah ketika kita
bersujud menyembah-Nya itu, adapun yang demikian itu karena Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.
Yaitu bahwa Allah Maha Mendengar ketika kita bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut
Nama-Nya itu, dan Allah Maha Mengetahui kepada siapa kita meluruskan rasa hati dan ingatan
kita ketika kita bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya itu. Adapun yang
demikian itu karena Nama Allah yang kita sebut-sebut ketika kita bersujud itu bukan nama
sesuatu selain Allah yang kita ingat ketika kita bersujud menyembahnya itu, melainkan Nama
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
29
Allah adalah Nama Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang telah ada
diantara keduanya, yaitu Nama Tuhan yang telah menciptakan kita.
Maka bagaimana, benarkah yang kita sembah ketika kita bersujud itu adalah Allah yang telah
menciptakan kita ?” Ataukah kita tidak merasa menyembah apa-apa ketika kita bersujud itu ?
Dan jika benar bahwa yang kita sembah ketika kita bersujud itu adalah Allah yang telah
menciptakan kita, maka tentu tidaklah kita menyebut-nyebut Nama Allah ketika kita bersujud
menyembah-Nya, melainkan rasa hati dan ingatan kita itu benar-benar lurus tercurah kepada
Allah yang telah menciptakan kita. Yaitu sebagaimana kita menyeru bapak-bapak kita, maka
ketika itu tentu ingatan kita tercurah kepada bapak-bapak kita.
Maka itu ingat-ingatlah oleh kita, karena siapa lagi yang akan mengingat-ingat perbuatan kita
jika bukan kita sendiri yang telah melakukannya, dan tidaklah mungkin bahwa kita tidak ingat
terhadap perbuatan kita sendiri yang kita telah lakukan itu, karena sejauh-jauhnya kita
menanam di tengah hutan belantara, maka tentu kita ingat terhadap apa yang telah kita
tanamkan itu, walaupun itu sudah beberapa tahun lamanya, apa lagi terhadap suatu pekerjaan
kita yang kita kerjakan setiap hari.
Maka itu ingat-ingatlah oleh kita supaya kita menyaksikan terhadap perbuatan kita yang telah
kita lakukan dalam penyembahan kita kepada Allah, karena sungguh bahwa amal perbuatan
kita yang pertama akan di tanyakan Allah kepada kita dalam urusan mengerjakan perintah-Nya
itu, adalah urusan mengerjakan sholat menyembah kepada-Nya, maka seandainya kita
kesalahan dalam mengerjakan sholat, sehingga kita tidak merasa berbicara apa-apa kepada
Allah, dan tidak merasa menyembah apa-apa dalam mengerjakan sholat ketika kita bersujud,
maka jika demikian berusahalah kita untuk menyembah Allah dengan meluruskan rasa hati dan
ingatan kita kepada-Nya, sesudah Allah menyuruh kita supaya kita menyembah Allah yang telah
menciptakan kita, dan sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya.
Dan janganlah kita sholat seakan-akan kita tidak menggunakan akal, sehingga kita tidak
mengetahui apa yang kita bicarakan kepada Allah, dan apa yang kita sembah ketika kita
bersujud menyembah-Nya itu, dan jika demikian, maka tentu kita sholat seakan-akan kita tidak
merasa berbicara apa-apa kepada Allah dan tidak merasa menyembah apa-apa ketika kita
bersujud menyembah-Nya itu. Maka gunakanlah akal kita supaya kita dapat berusaha
meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, dengan mengikuti jalan pembicaraan kita
yang kita bicarakan kepada Allah dalam melakukan sholat.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
30
Adapun yang demikian itu karena Allah telah menyuruh kita, supaya kita menegakkan keadilan
karena Allah, dan menjadi saksi terhadap perbuatan manusia dalam mengerjakan perintah
Allah, maka saksikanlah perbuatan manusia itu oleh kita walaupun itu terhadap perbuatan kita
sendiri, maka apakah yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu sudah benar sebagaimana
yang telah Allah tunjukkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya ? Atau tidak demikian !
Maka itu ingat-ingatlah oleh kita supaya kita menyaksikan terhadap perbuatan kita yang telah
kita lakukan dalam mengerjakan sholat menyembah Allah. Adapun yang demikian itu karena
Allah tidak kelihatan oleh kita sedang Allah melihat kita, maka Allah memberi petunjuk kepada
kita untuk menyembah-Nya, supaya kita tidak kesalahan apabila kita hendak menyembah Allah
dalam mengerjakan sholat.
Maka luruskanlah rasa hati dan ingatan kita kepada Allah yang telah menciptakan kita, apabila
kita bersujud hendak menyembah Allah, dan yang demikian itu karena Allah tidak kelihatan
oleh kita, maka kita harus mentaati perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya yang telah
Allah tunjukan kepada kita, yaitu supaya kita menyembah Tuhan yang telah menciptakan kita,
dan sungguh jika kita bersujud menyembah Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita
kepada Allah yang telah menciptakan kita, maka sungguh tidak ada yang menerima
penyembahan kita itu kecuali Allah yang merasa telah menciptakan kita.
Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada seruan Allah yang menyeru kita:” Hai
manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu.” Maka itu tidak ada yang
menerima seruan-Nya kecuali kita yang merasa dirinya selaku manusia. Dan demikian pula Allah
yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Maka itu luruskanlah rasa hati dan ingatan kita kepada Allah yang telah menciptakan kita,
apabila kita bersujud hendak menyembah Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui kepada siapa kita menyembah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan
kita itu.
Ingat ! Sesungguhnya orang-orang yang di sisi Allah, mereka tidak menyombongkan diri dari
beribadat kepada-Nya, dan mereka tidak merasa enggan untuk mengerjakan perintah Allah
dengan mengikuti petunjuk-Nya, dan mereka selalu mensucikan dirinya dari mempersekutukan
Allah dengan sesuatu, dan hanya kepada Allah-lah mereka bersujud menyembah kepada-Nya.
Maka itu bersujudlah kita kepada Allah dan sembahlah Allah dengan berusaha meluruskan rasa
hati dan ingatan kita kepada Allah yang telah menciptakan kita, dan janganlah kita tidak mau
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
31
berusaha untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah ketika kita bersujud
menyembah-Nya itu, karena yang demikian itu niscaya kita akan kesalahan menyembah, yaitu
bukan menyembah Allah melainkan kita menyembah sesuatu yang nampak nyata dengan rasa
hati dan ingatan kita tercurah kepadanya, dan jika demikian sungguh kita telah
mempersekutukan Allah dengan sesuatu, atau kita telah mempersamakan Allah dengan sesuatu
yang nampak nyata kelihatan oleh kita, sedang Allah Maha Ghaib tidak kelihatan oleh kita,
maka itu berusahalah kita sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-
Nya itu, supaya kita tidak kesalahan menyembah.
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sesungguhnya Allah telah menyuruh kita supaya kita mendirikan sholat, yaitu agar kita berdiri
menghadap kepada Allah, kemudian sesudah itu rukulah kita, sujudlah kita dan sembahlah
Allah yang telah menciptakan kita, dan yang demikian itu sebagai peragaan untuk gerak-gerik
kita dalam melakukan sholat, maka itu perhatikanlah oleh kita supaya kita ingat terhadap apa
yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu.
Dan apabila kita hendak melakukan sholat, maka bersucilah kita terlebih dahulu, sebagaimana
yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya:
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
32
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai pada siku (tanganmu), dan sapulah kepalamu dan (basuhlah)
kakimu sampai pada kedua mata kakimu, dan jika kamu junub (atau berhadas besar), maka
bersucilah kamu (atau mandilah), dan jika kamu dalam keadaan sakit atau kamu dalam
perjalanan atau kamu kembali dari tempat buang air atau kamu menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air (untuk bersuci), maka bertayamumlah kamu dengan debu tanah
yang bersih, lalu sapulah mukamu dan tanganmu dengan debu tanah itu. Allah tidak
menghendaki untuk menyulitkan kamu, akan tetapi Allah hendak membersihkan kamu (atau
mensucikan kamu), dan hendak menyempurnakan ni’mat-Nya atas kamu supaya kamu
bersyukur. (Qs 5 : 6)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
33
Dan ingatlah akan ni’mat Allah atasmu dan perjanjian-Nya, yang dengannya itu Dia janjikan
kepadamu, ketika kamu mengatakan : ‘ Kami dengar dan kami ta’ati “. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu). (Qs 5 : 7)
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang menegakkan (kebenaran)
karena Allah serta menjadi saksi terhadap (perbuatan manusia) dengan adil. Dan janganlah
kebencianmu kepada suatu kaum itu dapat membuatmu (jadi) berdosa karena tidak berlaku
adil. Berlaku adillah kamu (karena) adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs 5 : 8)
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka
ampunan dan pahala yang besar. (Qs 5 : 9)
Dan orang-orang yang mengingkarinya dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah
penghuni neraka. (Qs 5 : 10).
Itulah yang telah Allah perintahkan kepada kita, supaya kita bersuci dengan air yang
bersih apabila kita hendak mengerjakan sholat, yaitu sebagaimana yang telah kita lakukan
apabila kita hendak mengerjakan sholat, dan jika kita berhadas besar maka mandilah kita
terlebih dahulu sebelum kita bersuci untuk melakukan sholat, dan jika kita dalam keadaan sakit
atau kita dalam perjalanan atau kita kembali dari tempat buang air atau kita menyentuh
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
34
perempuan, kemudian kita tidak memperoleh air untuk bersuci, maka bertayamumlah kita
dengan debu tanah yang bersih, kemudian sapulah muka kita dan tangan kita dengan debu
tanah yang bersih itu. Adapun yang demikian itu karena Allah tidak menghendaki untuk
menyulitkan kita, melainkan Allah hendak membersihkan kita atau mensucikan kita, dan yang
demikian itu karena Allah hendak menyempurnakan ni’mat-Nya atas kita supaya kita bersyukur
kepada-Nya.
Maka itu ingatlah kita akan ni’mat Allah yang telah Allah anugrahkan kepada kita dan
perjanjian-Nya, karena dengan perjanjian-Nya itu Allah janjikan kepada kita ketika kita
membaca ayat-ayat-Nya atau mendengarnya, yaitu ketika kita mendengar perintah Allah
sedang hati kita menyanggupi untuk mengerjakannya, dan ketika itu seakan-akan kita
mengatakan kepada Allah : Kami dengar dan kami ta’ati perintah-Mu “. Maka bertakwalah kita
kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
isi hati kita ketika kita menyanggupi perintah-Nya itu.
Dan jadilah kita orang-orang yang menegakkan kebenaran karena Allah serta menjadi saksi
terhadap perbuatan manusia dengan adil, maka itu saksikanlah oleh kita bagaimana perbuatan
manusia dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu apakah benar yang mereka kerjakan itu
sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya ? Atau tidak demikian
!”
Maka itu berlaku adilah kita kepada Allah dan tegakanlah kebenaran dalam mengerjakan
perintah-Nya, supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar sebagaimana yang
telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya.
Dan janganlah kebencian kita kepada suatu kaum itu dapat membuat kita jadi berdosa kepada
Allah, yaitu karena kita benci kepada kaum itu sehingga kita mengingkari ayat-ayat Allah yang
di sampaikan kaum itu, maka berlaku adilah kita kepada Allah, karena Allah bukan kaum yang
kita benci kepadanya, dan janganlah kita tidak mau mengerjakan perintah Allah yang di
sampaikan kaum itu kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, karena kaum yang kita benci itu tidak
ada hubungannya dengan urusan kita dalam mengerjakan perintah Allah, maka kerjakanlah apa
yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, walaupun yang
menyampaikan ayat-ayat-Nya itu kaum yang kita benci kepadanya,
Dan patutkah kita benci kepada suatu kaum kemudian kita mengingkari ayat-ayat Allah sesudah
kita beriman kepada Allah dan kepada ayat-ayat-Nya ? Tidak patut bukan ! Karena yang
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
35
demikian itu kita telah menukarkan iman kita dengan kekafiran, sesudah kita beriman kepada
Allah dan kepada ayat-ayat-Nya.
Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita,
maka bagaimana apabila kita bekerja di suatu perusahaan yang ada pengurusnya untuk urusan
kita dalam bekerja, kemudian pengurus kita itu menyuruh kita dengan melalui seseorang yang
kita benci kepadanya, maka apakah kita akan berpaling keluar dari perusahaan itu dengan tidak
mau bekerja lagi karena kita benci terhadap orang yang menyampaikan perintahnya itu ? Tidak
mungkin bukan ! Karena orang yang kita benci itu tidak ada hubungannya dengan urusan kita
dalam mengerjakan perintahnya sesudah kita percaya kepada pengurus perusahaan itu.
Maka berlaku adillah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa, dan dekatnya kepada takwa itu sehingga kita bersegera mengerjakan
perintah-Nya, maka bertakwalah kita kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya,
karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu.
Adapun yang demikian itu karena Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, bahwasanya bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
Dan bagi orang-orang yang mengingkari perintah-Nya dan mereka mendustakan ayat-ayat Allah,
maka mereka itulah yang menjadi penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya.
Maka itu terimalah apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, dan
kerjakanlah dengan segera, supaya kita tidak termasuk orang-orang yang mengingkari perintah
Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya.
Dan apabila kita hendak melakukan sholat, maka bersucilah kita terlebih dahulu, sebagaimana
yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu sebagaimana yang telah
kita lakukan apabila kita hendak mengerjakan sholat.
Dan demikian pula do’a-do’a untuk setiap gerak-gerik kita dalam bersuci atau wudhu, maka
Allah telah memberikannya kepada kita untuk bahan pembicaraan kita kepada Allah, dan itu
untuk menuntun rasa hati dan ingatan kita, agar rasa hati dan ingatan kita lurus tercurah
kepada Allah dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada Allah dalam
bersuci.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
36
Sebagai perumpamaan.” Apabila kita bersuci dan kita telah siap untuk bersuci, maka ambilah
apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk bahan pembicaraan kita yang kita akan
bicarakan kepada-Nya itu, seumpamanya yang kita akan ucapkan dalam bersuci itu do’a do’a
ini, maka ucapkanlah kepada Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya :
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yaa Allah, sesungguhnya aku niat wudhu (bersuci) menghilangkan hadast kecil wajib karena
(memenuhi perintah) Engkau yaa Allah, yaa Tuhan yang Maha Tinggi.
Kemudian sesudah itu cucilah kedua telapak tangan kita sambil mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, semoga Engkau menjaga kedua tanganku dari berbuat maksiat.
Yaa Allah, sesungguhnya aku mohon keberkahan dan kekuatan berbakti kepada Engkau, dan aku
berlindung kepada Engkau dari kejahatan dan kerusakan”.
Kemudian sesudah itu kita mencuci mulut atau berkumur dengan mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, semoga aku selalu ingat kepada-Mu dan selalu mensyukuri (nikmat-Mu), dan selalu
bertambah baik dalam beribadat kepada-Mu. Yaa Allah, semoga aku selalu membaca kitab-Mu
dan banyak mengingat Engkau, dan teguhkanlah aku dengan perkataan-Mu yang kuat untuk
(peganganku) dalam kehidupan dunia dan akhirat.”
Kemudian sesudah itu kita menghirup air kedalam hidung sambil mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, semoga Engkau menciumkan penciumanku ke sorga yang Engkau ridhoi untuk aku
(memasukinya)”.
Kemudian sesudah itu keluarkanlah air itu dari hidung sambil mengucapkan do’a ini :
“Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari pada mencium neraka, karena
sesungguhnya itu yang sejelek-jeleknya tempat menetap.”
Kemudian sesudah itu kita membasuh muka sambil mengucapkan do’a ini :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
37
“ Yaa Allah, semoga Engkau menyinari tujuanku dengan cahaya Engkau, yaitu pada hari
bersinarnya semua tujuan kekasih-kekasih Engkau, dan janganlah Engkau gelapkan tujuanku,
yaitu pada hari gelapnya semua tujuan musuh-musuh Engkau yang kegelapan.”
Kemudian sesudah itu basuhlah tangan kanan kita sampai pada siku tangan kanan kita sambil
mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, semoga Engkau memberikan kitab catatan amalku pada tangan kananku. Dan
hisablah aku dengan hisaban yang mudah.
Kemudian sesudah itu basuhlah tangan kiri kita sampai pada siku tangan kiri kita sambil
mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari menerima kitab catatan amalku
pada tangan kiriku ini atau menerimanya itu dari belakang punggungku.”
Kemudian sesudah itu kita mengusap rambut sambil mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepadaku, dan turunkanlah keberkahan-Mu kepadaku dan
naungilah aku dibawah Arsy-Mu, yaitu pada hari dimana tidak ada lagi naungan kecuali naungan
Engkau, Yaa Allah, haramkanlah rambutku dan kulitku (dari tersentuh) api neraka.”
Kemudian sesudah itu basuhlah kedua telinga kita sambil mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, jadikanlah aku dari pada orang yang mendengar perkataan-Mu dengan mengikuti
apa yang terbaik dari pada (petunjuk-Mu). Yaa Allah semoga aku selalu mendengar suara
panggilan yang memanggil aku ke sorga, yaitu beserta orang-orang yang berbakti (yang ta’at
tunduk patuh kepada perintah-Mu).”
Kemudian sesudah itu basuhlah leher kita sambil mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, bebaskanlah leherku dari (dari belenggu) api neraka. Dan aku berlindung kepada
Engkau dari rantai yang membelenggu (leherku ini).”
Kemudian sesudah itu basuhlah kaki kanan kita sampai pada mata kaki kita sambil
mengucapkan do’a ini :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
38
“ Yaa Allah, tetapkanlah pendirianku pada jalan petunjuk-(Mu) yang lurus beserta pendirian
hamba-hamba-Mu yang sholeh”.
Kemudian sesudah itu basuhlah kaki kiri kita sampai pada mata kaki kita sambil mengucapkan
do’a ini :
“ Yaa Allah, aku berlindung kepada Engkau dari tergelincirnya pendirianku ke dalam neraka,
yaitu pada hari tergelincirnya semua pendirian orang-orang munafik dan orang-orang musyrik
ke dalam api neraka.
Kemudian sesudah itu berdo’alah kita kepada Allah dengan mengucapkan do’a ini :
“ Yaa Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang haq disembah) kecuali Engkau Tuhan
yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Mu. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah
hamba-Mu dan utusan-Mu.” Yaa Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat
(kepada Engkau dengan tidak mengulangi perbuatanku yang jelek itu), dan jadikanlah aku dari
golongan orang-orang yang selalu membersihkan (diri dari mempersekutukan Engkau dengan
sesuatu), dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh.
Yaa Allah, sungguh Engkaulah Penyelamat, dan dari sisi Engkaulah datangnya keselamatan, dan
hanya kepada Engkaulah kami kembali dengan selamat, maka selamatkanlah kami dalam
kehidupan kami ini yaa Tuhan kami, dan masukanlah kami ke tempat keselamatan Sorga
Darussalam, dan berkatilah kami, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, yaa Tuhan yang
memiliki kebesaran dan kemuliaan.
Itulah sebagai perumpamaan, do’a do’a yang kita ucapkan kepada Allah pada setiap
gerak-gerik kita dalam bersuci atau wudhu, apabila kita hendak mengucapkannya kepada Allah.
Dan yang demikian itu supaya rasa hati dan ingatan kita lurus tercurah kepada Allah dengan
mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada Allah dalam bersuci.
Maka itu luruskanlah rasa hati dan ingatan kita kepada Allah dengan mengikuti jalan
pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada Allah, dan lupakanlah segala sesuatu yang
sekiranya itu membuat kita jadi termasuk orang-orang yang mempersamakan Allah dengan
sesuatu, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang
firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
39
Katakanlah : “ Apakah pendapatmu jika azab Allah datang kepadamu atau hari kiamat datang
kepadamu (dengan tiba-tiba), apakah kamu akan menyeru (tuhan) selain Allah ? jika kamu
orang-orang yang benar ?.“ (Qs 6 : 40).
Bahkan (seharusnya) kepada Allah-lah kamu menyeru, lalu Dia akan menghilangkan (azab-Nya)
yang kamu serukan kepada-Nya itu, jika Dia menghendaki, dan (seharusnya ketika itu) kamu
lupakan apa yang kamu sekutukan (dengan-Nya). (Qs 6 : 41).
Dan Allah menyeru (kamu) ke tempat keselamatan, (yaitu ke sorga Darussalam), dan Dia
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (untuk menempuh jalan
ke sorga itu). (Qs. 10 : 25).
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, dan itu
merupakan suatu jawaban dan pertanyaan kepada kita dari sisi Allah. Yaitu bagaimana
pendapat kita jika azab Allah datang kepada kita atau hari kiamat datang kepada kita dengan
tiba-tiba, apakah kita akan menyeru tuhan selain Allah ? Jika kita orang-orang yang merasa
benar dalam seruan kita kepada-Nya itu !
Bahkan Allah menyuruh kita seharusnya kepada Allah-lah kita menyeru, kemudian Allah akan
menghilangkan azab-Nya yang kita serukan kepada Allah ketika kita mohon kepada-Nya agar
kita terhindar dari azab-Nya itu, jika Allah menghendaki.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
40
Dan Allah telah mengingatkan kita, seharusnya kita ketika menyeru kepada Allah itu, kita
lupakan segala sesuatu yang sekiranya itu membuat kita jadi mempersamakan Allah dengan
sesuatu, dalam ingatan kita ketika kita menyeru kepada Allah dengan menyebut-nyebut Nama-
Nya itu, jika kita benar-benar ingin terhindar dari azab-Nya, dan ingin masuk sorga yang kita
mohon kepada Allah ketika kita bersuci atau wudhu hendak melakukan sholat.
Maka itu mari kita berusaha untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, karena
Allah telah menyeru kita ke tempat keselamatan, yaitu ke sorga Darussalam, dan yang
demikian itu bahwa Allah telah memberi petunjuk kepada kita ke jalan yang lurus untuk
menempuh jalan ke sorga itu. Maka itu lupakanlah segala sesuatu yang sekiranya itu membuat
kita jadi termasuk orang-orang yang mempersamakan Allah dengan sesuatu, yaitu janganlah
kita mengingat sesuatu selain Allah ketika kita bersuci menyeru kepada Allah dengan
menyebut-nyebut Nama-Nya itu, mudah-mudahan Allah menghilangkan azab-Nya dari kita dan
memasukan kita ke tempat keselamatan sorga Darussalam.
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sesungguhnya Allah telah menyuruh kita agar kita mendirikan sholat, dan Allah telah memberi
petunjuk kepada kita untuk cara-cara kita menghadap kepada-Nya, yaitu apabila kita
menghadap kepada Allah, maka palingkanlah muka kita ke arah Masjidil Haram, sebagaimana
yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kamu dahulukan
untuk dirimu, niscaya kamu mendapatinya di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.(Qs 2 : 110).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
41
Dan kepunyaan Allah timur dan barat, maka dimana kamu menghadap (kepada Allah), maka
disitulah wajah Allah, sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs 2
: 115).
Orang-orang yang bodoh diantara manusia akan berkata : “ Apakah yang memalingkan mereka
dari kiblatnya yang mereka telah berkiblat kepadanya ? “ Katakanlah : “ Kepunyaan Allah timur
dan barat, Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” (Qs 2 :
142).
Dan yang demikian itu Kami telah menjadikan kamu ummat dipertengahan, supaya kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia, dan supaya Rosul menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. Dan tidaklah Kami menjadikan kiblat yang kamu menghadap kepadanya, melainkan itu
supaya Kami mengetahui siapa {diantara kamu} yang mengikuti Rosul dan siapa yang berbalik
kedua tumitnya (kembali kafir dengan tidak mau mengikuti Rosul). Dan sesungguhnya
(perpindahan kiblat dengan mengikuti Rosul itu) sungguh berat, kecuali orang-orang yang telah
diberi petunjuk Allah, dan Allah tidak berkehendak untuk mensia-siakan imanmu, sesungguhnya
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Qs 2 : 143).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
42
Sesungguhnya Kami (seringkali) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram, dan di mana saja kamu berada maka palingkanlah mukamu kearahnya. Dan
sesungguhnya orang-orang yang telah diberi Al Kitab sungguh mereka mengetahui, bahwa
(berpaling ke Masjidil Haram itu) benar dari (perintah) Tuhan mereka, dan Allah tidaklah
lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Qs 2 : 144).
Dan sungguh jika kamu mendatangkan (pengetahuan itu) kepada orang-orang yang telah diberi
Al Kitab dengan (membawa) semua keterangan (dari ayat-ayat Kami, niscaya) mereka tidak
akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebagian
merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan sungguh jika kamu mengikuti
(kiblat) dari keinginan mereka sesudah datang pengetahuan itu kepadamu, jika demikian kamu
termasuk golongan orang-orang zalim. (Qs 2 : 145).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
43
Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab, mereka mengenal (pengetahuan) itu seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya segolongan diantara mereka
sungguh mereka telah menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Qs 2 : 146).
(Ingat !) kebenaran itu dari Tuhanmu, maka sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang
yang ragu-ragu. (Qs 2 : 147).
Dan bagi tiap-tiap ummat ada kiblatnya (sendiri) yang masing-masing menghadap kepadanya,
maka berlomba-lombalah kamu (dalam mengerjakan) kebaikan, (niscaya) Allah mendatangkan
(balasannya) kepadamu sekalian di mana saja kamu berada, sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. (Qs 2 : 148).
Dan dari mana saja kamu keluar (atau datang), maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil
Haram, dan sesungguhnya ketentuan itu benar-benar dari Tuhanmu, dan Allah tidaklah lengah
dari apa yang kamu kerjakan. (Qs 2 : 149).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
44
Dan dari mana saja kamu keluar (atau berangkat) maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil
Haram, dan di mana saja kamu berada maka hadapkanlah mukamu kearahnya, supaya bagi
manusia tidak ada alasan (untuk membantah) kamu, kecuali orang-orang zalim diantara
mereka, maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kamu kepada-Ku, supaya Aku
menyempurnakan ni’mat-Ku atasmu dan supaya kamu mendapat petunjuk. (Qs 2 : 150).
(Yaitu) sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rosul kepadamu dari kalangan kamu,
(supaya) dia membacakan ayat-ayat Kami kepadamu dan mensucikan (kesalahanmu dalam
mengerjakan perintah Kami), dan (supaya) dia mengajarkan Kitab dan Hikmah kepadamu dan
mengajar kamu apa yang kamu tidak mengetahui. (Qs 2 : 151).
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pengajaran dari Tuhanmu, dan
penyembuh bagi penyakit dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman.(Qs 10 : 57).
Dan pada hari Kiamat, semua mereka akan datang menghadap kepada Allah sendiri-sendiri.
(Qs. 19 : 95)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
45
Katakanlah :” Sesungguhnya aku memberi nasehat kepadamu dengan satu perkara, (yaitu)
supaya kamu menghadap kepada Allah berdua-berdua dan sendiri-sendiri, kemudian berfikirlah
kamu, bahwa kawanmu tidak berpenyakit gila, melainkan dia seorang pemberi peringatan
kepadamu sebelum (kamu kedatangan) azab yang keras “. (Qs. 34 : 46).
Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka itu
perhatikanlah oleh kita supaya kita memahaminya, yaitu bahwasanya Allah menyuruh kita,
apabila kita menghadap kepada Allah maka palingkanlah muka kita ke arah Masjidil Haram, dan
itu sudah merupakan suatu ketentuan dari Allah untuk peragaan kita dalam melakukan sholat,
dan yang demikan itu karena Allah hendak mengetahui siapa diantara kita yang mengikuti
sholat Rosul-Nya, dan siapa diantara kita yang kembali kafir dengan tidak mau mengikuti sholat
Rosul-Nya.
Dan sesungguhnya perpindahan kiblat dengan mengikuti sholat Rosul-Nya itu sungguh berat,
kecuali orang-orang yang telah diberi petunjuk Allah, dan yang demikan itu karena Allah tidak
berkehendak untuk mensia-siakan iman kita dalam mengerjakan sholat, jika sholat kita mau
mengikuti sholat Rosul-Nya. Maka janganlah kita sia-siakan iman kita dalam mengerjakan
sholat, karena sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada kita.
Dan yang demikian itu sebagai peragaan untuk gerak-gerik kita dalam melakukan sholat, yaitu
berdirinya, rukunya, sujudnya dan sebagainya, maka itu perhatikanlah oleh kita apa yang telah
Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, supaya kita ingat terhadap apa yang telah
Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, dan supaya kita ingat terhadap apa yang
telah Allah nasehatkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu.
Dan demikian pula akan do’a-do’a untuk setiap gerak-gerik kita dalam melakukan sholat,
karena yang demikian itu Allah telah memberikannya kepada kita untuk bahan pembicaraan
kita kepada Allah, dan itu untuk menuntun rasa hati dan ingatan kita, agar rasa hati dan
ingatan kita lurus tercurah kepada Allah, dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita
ucapkan kepada Allah dalam melakukan sholat.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
46
Sebagai perumpamaan.” Apabila kita melakukan sholat subuh, dan kita telah siap berdiri
menghadap kepada Allah, maka ucapkanlah niat sholat dengan mengucapkan do’a ini :
(Yaa Allah), aku niat sholat subuh dua roka’at menghadap kiblat kearah masjidil haram
mengikuti Rosul, wajib karena (perintah Engkau) yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Tinggi.
Kemudian sesudah itu ucapkanlah Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua belah tangan
kita setinggi telinga sambil mengucapkan :
Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung.”
Kemudian sesudah itu sedakeplah kita dengan tangan kanan memegang pergelangan tangan
kiri, kemudian ambilah apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk bahan pembicaraan kita
yang akan kita bicarakan kepada Allah dalam melakukan sholat, seumpamanya yang akan kita
ucapkan itu do’a-do’a ini, maka ucapkanlah :
Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung. Segala puji bagi Engkau yaa Allah dengan sebanyak-
banyaknya. Dan maha suci Engkau yaa Allah sepanjang masa.
(Yaa Allah, sungguh) aku menghadap kepada Engkau yang telah menciptakan langit dan bumi
dengan lurus menyerahkan diri (kepada Engkau), dan aku bukan dari golangan orang-orang
musyrik (yang mempersamakan Engkau dengan sesuatu).
Yaa Allah, sesungguhnya sholatku, usahaku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Engkau yaa
Tuhan pemelihara semesta alam. Sungguh tidak ada sekutu bagi-Mu dan yang demikian itu
Engkau perintahkan kepadaku supaya aku tidak mempersekutukan Engkau (dengan sesuatu
dalam penyembahanku ini). Dan sesungguhnya aku dari golongan orang-orang yang
menyerahkan diri (kepada Engkau).
Yaa Allah, sesungguhnya Engkau adalah Raja (yang berkuasa di langit dan di bumi, dan) tidak
ada Tuhan (yang menguasai keduanya itu) kecuali Engkau. (Yaa Allah, sungguh) Engkau adalah
Tuhanku, dan aku hamba-Mu yang telah menganiaya diriku sendiri, dan aku mengakui terhadap
kesalahanku (dalam mengerjakan perintah-Mu itu), maka ampunilah segala dosaku (yaa Allah).
Karena sungguh tidak ada yang mengampuni segala dosaku kecuali Engkau.
(Yaa Allah), berilah aku petunjuk untuk memperbaiki akhlak (perbuatanku dalam mengerjakan
perintah-Mu) karena sungguh tidak ada yang menunjukkan cara-cara untuk memperbaikinya itu
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
47
kecuali Engkau. Dan palingkanlah aku dari kejelekan (perbuatanku dalam mengerjakan
perintah-Mu), karena sungguh tidak ada yang memalingkan aku dari kejelekan perbuatanku itu
kecuali Engkau.
(Yaa Allah), sungguh aku menghadap kepada-Mu, dan aku menghadap kepada-Mu dengan
memenuhi panggilan-Mu, dan aku siap menerima segala perintah-Mu, karena segala kebaikan
ada dalam perintah-Mu yang kembali kepada-Mu, dan segala kejelekan tidak kembali kepada-
Mu.
(Yaa Allah), sungguh aku hamba-Mu yang telah kembali menghadap kepada-Mu, maka
berkatilah aku, agar aku kembali lagi menghadap kepada-Mu dengan seiring ampunan-Mu, dan
hanya kepada Engkaulah aku bertaubat.
Yaa Allah yaa Tuhanku, jauhkanlah aku dari kesalahanku (dalam mengerjakan perintah-Mu),
yang jauhnya itu sebagaimana Engkau menjauhkan antara masyrik dan maghrib.
Yaa Allah yaa Tuhanku, bersihkanlah aku dari (mempersekutukan Engkau dengan sesuatu,
karena yang demikian itu) amat jelek bagi diriku, maka bersihkanlah aku yang bersihnya itu
sebagaimana pakaian putih yang telah pisah dari kotoran.
Yaa Allah yaa Tuhanku, bersihkanlah aku dari kekotoran diriku ini dengan air bersih, atau air
salju dan air embun yang sejuk, (yaitu) dengan seiring rahmat-Mu yaa Tuhan yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Kemudian sesudah itu ucapkanlah ummul do’a, yaitu surah Al Fatihah tujuh ayat yang
di ulang-ulang yang telah Allah berikan kepada kita untuk bahan penbicaraan kita kepada-Nya,
supaya kita mengulang-ulanginya apabila kita kembali menghadap kepada Allah dalam
melakukan sholat, maka itu ucapkanlah :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
48
Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, (sungguh) dengan seiring Nama
baik-Mu ini (kami panjatkan) puja dan puji (syukur kehadirat-Mu) yaa Allah Tuhan (pujaan
ummat) semesta alam. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai hari
pembalasan. (Yaa Allah, sungguh) hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya
kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (Maka) tunjukanlah kami ke jalan yang lurus.
(Yaitu) ke jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka, bukan ke jalan orang-
orang yang Engkau murkai atas mereka, dan bukan pula ke jalan orang-orang yang tersesat. (Qs
1 : 1-7)
Kemudian sesudah itu ucapkanlah surah-surah yang lainnya, atau supaya kita ingat akan
permohonan kita, bahwa kita telah minta petunjuk jalan yang lurus kepada Allah, yaitu minta
di tunjukan ke jalan orang-orang yang telah Allah beri nikmat atas mereka, maka ucapkanlah
ayat-ayat-Nya ini supaya Allah menerangkannya kepada kita dengan melalui lisan kita, yang
Firman-Nya :
Sesungguhnya pemimpin kamu hanyalah Allah dan Rosul-Nya dan orang-orang yang beriman,
dan mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan mereka orang-orang yang tunduk
patuh (kepada perintah Allah).(Qs 5 : 55).
Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka : “ Bunuhlah dirimu atau keluarlah
kamu dari kampung halamanmu,“ niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian
kecil diantara mereka; dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pengajaran yang telah
(Kami) berikan kepada mereka, tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih
menguatkan (iman mereka). ( Qs 4 : 66 ).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
49
Dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami. ( Qs 4
: 67 ).
Dan pasti Kami beri petunjuk mereka ke jalan yang lurus. ( Qs 4 : 68 ).
Dan barang siapa yang menta’ati Allah dan Rosul-(Nya), maka mereka itulah yang bersama
orang-orang yang dianugerahi nikmat Allah atas mereka, yaitu para Nabi, para siddiqin, para
syuhada dan orang-orang sholeh. Dan mereka itu yang sebaik-baiknya teman. ( Qs 4 : 69 )
Yang demikian itu karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang mengetahui. ( Qs 4 : 70 )
Mereka itu orang-orang yang telah Allah beri ni’mat atas mereka, yaitu para Nabi dari
keturunan Adam, dan dari keturunan orang-orang yang Kami bawa bersama Nuh, dan dari
keturunan Ibrahim dan Isra’il, dan dari keturunan orang-orang yang telah Kami beri petunjuk
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
50
dan yang Kami pilih. (Dan) apabila dibacakan ayat-ayat (Tuhan) Yang Maha Pemurah atas
mereka, lalu mereka menyungkur bersujud dan menangis. ( Qs 19 : 58 )
Kemudian sesudah (mereka) itu datanglah penggantinya yang menyia-nyiakan sholat, dan
(sholat mereka itu) mengikuti hawa nafsunya, (bukan mengikuti petunjuk Allah), maka mereka
bakal menemui kesesatan mereka dalam (melakukan shalat). ( Qs 19 : 59 )
Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shaleh, maka mereka itulah yang
masuk sorga, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. ( Qs 19 : 60 )
(Yaitu) sorga ‘Adn yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya,
(sekalipun sorga itu) tidak ditampakan. Sesungguhnya janji-Nya itu pasti terjadi. ( Qs 19 : 61 )
Didalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia kecuali (ucapan) selamat. Dan
didalamnya mereka (mendapat) rizki pagi dan petang. ( Qs 19 : 62 )
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
51
Itulah sorga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang bertakwa. ( Qs 19 : 63 )
Itulah petunjuk Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui lisan kita
yang kita ucapkan itu, maka itu perhatikanlah oleh kita supaya kita memahaminya, yaitu bahwa
Allah telah memberi petunjuk kepada kita sebagaimana yang kita mohon kepada Allah ketika
kita mengucapkan : Tunjukanlah kami kejalan yang lurus, yaitu ke jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat atas mereka, bukan ke jalan orang-orang yang Engkau murkai atas mereka,
dan bukan pula ke jalan orang-orang yang tersesat. Maka itu perhatikanlah oleh kita supaya
kita ingat akan permohonan kita kepada Allah.
Kemudian sesudah itu rukulah kita sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada
kita, supaya kita ruku sambil mengucapkan tasbih dan do’a kepada-Nya dengan mengucapkan :
Maha Suci Engkau Yaa Tuhan Yang Maha Agung, segala puji bagi Engkau yaa Tuhanku.
Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan seiring puja dan puji yang aku panjatkan kepada-Mu ini,
semoga Engkau mengampuni segala dosaku yaa Allah.
Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikan aku orang yang senantiasa ruku, sujud dan beribadat dengan
penuh ketaatan kepada perintah-Mu.
Yaa Allah yaa Tuhanku, semoga Engkau memuliakan aku dengan menetapkan ketaatanku
kepada perintah-Mu, dan janganlah Engkau hinakan aku karena aku telah berbuat maksiat
(dengan melakukan yang telah) Engkau (haramkan). Yaa Allah yaa Tuhanku, semoga Engkau
menambah kekhusyuanku (dalam mengerjakan perintah-Mu).
Kemudian sesudah itu berdirilah kita dengan mengangkat kedua tangan kita setinggi
telinga, sambil mengucapkan :
Yaa Allah, sesungguhnya Engkau mendengar pujianku yang memuji-muji Engkau.
Kemudian sesudah itu ucapkanlah tasbih dan do’a kepada Allah dengan mengucapkan :
(Yaa Allah) yaa Tuhan kami, sungguh kami panjatkan segala puji kepada Engkau dengan pujian
sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki dari sesudah itu.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
52
Segala puji bagi Engkau yaa Allah, Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang
menjadikan gelap dan terang. Kemudian orang-orang kafir (tetap saja) mempersamakan Tuhan
mereka dengan (sesuatu). ( Qs. 6 : 1)
Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sungguh tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. 2 : 32)
Segala puji bagi Engkau yaa Allah, (sungguh Engkaulah) yang menunjukan kami kepada
petunjuk-Mu, dan tidaklah mungkin bagi kami akan mendapat petunjuk-Mu, jika Engkau tidak
memberi petunjuk kepada kami. Yaa Allah sesungguhnya telah datang kepada kami Rosul
Engkau dengan membawa kebenaran. Dan dia menyeru kepada kami, bahwa sesungguhnya
sorga itu akan di wariskan kepada kami dengan apa yang telah kami kerjakan dari perintah-Mu.
(Qs. 7 : 43)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
53
(Yaa Allah) yaa Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang menyerahkan diri kepada
Engkau (dengan tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan (jadikanlah) dari keturunan kami
ummat yang menyerahkan diri kepada Engkau (dengan tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan
tunjukanlah kepada kami cara-cara untuk ibadat kami (dalam mengerjakan perintah Engkau),
dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(Qs. 2 : 128)
Yaa Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang Rosul dari kalangan mereka sendiri, (supaya)
dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka dan mengajarkan Al Kitab dan Hikmah
kepada mereka, dan (supaya) dia mensucikan (kesalahan) mereka (dalam mengerjakan perintah
Engkau), sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( Qs. 2 : 129)
Yaa Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami
dari (tersentuh) siksa neraka .” ( Qs. 2 : 201).
Yaa Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan
tolonglah kami dari (kekejaman) orang-orang kafir. ” (Qs. 2 : 250).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
54
Yaa Tuhan kami, sesungguhnya kami akan kembali kepada Engkau.” (Qs. 2 : 285).
Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami karena kami lupa atau bersalah. “ Yaa
Tuhan kami janganlah Engkau bebankan kepada kami dengan beban yang berat, sebagaimana
yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Yaa Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang sekiranya kami tidak sanggup memikulnya,
dan ma’afkanlah (kesalahan) kami dan ampunilah (dosa-dosa) kami dan rahmatilah kami, (dan
sesungguhnya) Engkau penolong kami, maka tolonglah kami atas (kekejaman) kaum yang kafir.
” (Qs. 2 : 286)
Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau memberi petunjuk
kepada kami, dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi
(rahmat). (Qs 3 : 8)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
55
Yaa Tuhan kami, sesungguhnya Engkau akan mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada
keraguan padanya”. Yaa Allah, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji. (Qs. 3 : 9)
Yaa Tuhan kami, sungguh kami telah beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan jauhkanlah
kami dari siksaan api neraka. ( Qs. 3 : 16)
Yaa Tuhan kami, sungguh siapa yang Engkau masukan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau
hinakan dia, dan bagi orang-orang zalim tidak ada penolongnya. (Qs. 3 : 192)
Yaa Tuhan kami, sungguh kami mengakui terhadap kesalahan kami (dalam mengerjakan
perintah-Mu), maka ampunilah dosa-dosa kami dan (kesalahan) kami yang berlebih-lebihan
dalam urusan (mengerjakan perintah-Mu), dan teguhkanlah pendirian kami dengan (petunjuk-
Mu), dan tolonglah kami dari (kekejaman) orang-orang kafir. (Qs. 3 : 147)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
56
Yaa Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan sungguh jika
Engkau tidak mengampuni kami dan tidak (pula) memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
termasuk orang-orang yang rugi. (Qs. 7 : 23).
Yaa Tuhan kami, sungguh kami telah mendengar seruan orang-orang yang menyeru kami agar
kami beriman, bahwa berimanlah kamu kepada Tuhanmu.” Maka kami beriman kepada
(Engkau). Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuslah segala kesalahan kami, dan
wafatkanlah kami beserta orang yang mengerjakan kebaikan. (Qs. 3 : 193)
Yaa Tuhan kami, sungguh kami beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan, dan kami akan
mengikuti Rasul, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (terhadap
perbuatan manusia).” (Qs. 3 : 53)
Yaa Tuhan kami, berilah kami apa yang Engkau janjikan kepada kami (dengan janji yang telah
Engkau berikan) kepada Rosul Engkau, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat,
sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji. (Qs. 3 : 194)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
57
Yaa Tuhan kami limpahkanlah kesabaran atas kami dan wafatkanlah kami (sebagai) orang-orang
yang telah menyerahkan diri (kepada Engkau).“ (Qs. 7 : 126)
(Yaa Allah) yaa Tuhan kami, terimalah (do’a-do’a) kami ini, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qs. 2 : 127)
Kemudian sesudah itu, bersujudlah kita menyungkur ke bumi dengan meletakan tujuh
anggauta badan kita sambil mengucapkan :
Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung.”
Kemudian sesudah itu, sembahlah Allah sebagaimana yang telah Allah perintahkan
kepada kita, supaya kita bersujud menyembah Allah dengan mengucapkan tasbih dan do’a
kepada-Nya, maka ucapkanlah :
Maha Suci Engkau yaa Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan segala puji bagi Engkau yaa Tuhanku.” (
3 X )
Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan seiring puja dan puji yang aku panjatkan kepada-Mu ini,
semoga Engkau mengampuni segala dosaku yaa Allah.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
58
Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sungguh tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. 2 : 32)
Maha Suci Engkau yaa Allah, sungguh sebenarnya apa yang ada di langit dan di bumi ini
semuanya kepunyaan Engkau, yang masing-masing tunduk patuh kepada (perintah)-Mu.” (Q.S. 2
: 116)
Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud
(menyembah) Engkau, (dan jadikanlah aku orang yang senantiasa) mendirikan (sholat) dengan
(mengerjakan segala) perintah-Mu, sesungguhnya aku takut akan (tertimpa) azab-Mu.
Yaa Allah yaa Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku orang yang menyombongkan diri (kepada-
Mu dengan tidak mau menyembah Engkau), dan jadikanlah aku orang yang senantiasa
menghadap kepada-Mu bersujud (menyembah) Engkau.”
Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau, dan kepada Engkaulah aku
beriman, dan kepada Engkaulah aku bertawakal dengan mengharap ampunan Engkau, maka
ampunilah segala dosaku yaa Tuhanku. Sesungguhnya ampunan Engkau amatlah luas.” (Qs 60 :
4)
(Yaa Allah yaa Tuhanku), sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau yang telah menciptakan
aku dengan membentuk rupa tubuhku. Dan aku tidaklah ragu terhadap apa yang aku dengar dan
apa yang aku lihat dari penyampaian petunjuk-Mu itu, dan sungguh hanya perkataan Engkau-lah
yang kuat untuk peganganku dalam mengerjakan perintah-Mu.”
Yaa Allah yaa Tuhanku, terimalah (sembah sujudku ini) sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui (kepada siapa aku menyembah.” Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh hanya
kepada Engkaulah aku menyembah).”
Kemudian sesudah itu bangkitlah kita duduk diantara dua sujud sambil mengucapkan :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
59
Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung.”
Kemudian sesudah itu berdo’alah kita kepada Allah dengan mengucapkan :
(Yaa Allah) yaa Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku,
angkatlah derajatku, berilah aku rizki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan dan
ma’afkanlah segala kesalahanku.
Yaa Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Mulia, (dan) sesungguhnya Engkau
menyukai orang-orang yang meminta ma’af, maka ma’afkanlah segala kesalahanku, dan segala
kesalahan kedua orang tuaku, dan segala kesalahan semua kaum muslimin dan muslimat,
(yaitu) dengan seiring rahmat-Mu yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yaa Tuhanku, kasihanilah kedua orang tuaku sebagaimana (kasih sayangnya kepadaku ketika
keduanya) memelihara aku di waktu kecil. (Qs. 17 : 24)
Yaa Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan
atasku dan atas kedua orang tuaku, dan bahwasanya aku hendak beramal shaleh yang Engkau
ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam (golongan) hamba-hamba-Mu yang
shaleh “. (Qs. 27 : 19)
Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua)
60
Yaa Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan dari apa yang Engkau turunkan
kepadaku. (Qs. 28 : 24)
Yaa Tuhanku, bangunlah sebuah rumah untukku dalam surga yang ada di sisi-Mu, dan
selamatkanlah aku dari Fir’aun dan dari perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari
(kekejaman) kaum yang zalim “. (Qs. 66 : 11)
Yaa Tuhanku, masukkanlah aku ketempat masuk yang benar, dan keluarkanlah aku (dari)
tempat keluar yang benar, dan jadikanlah kekuasaan untuk penolongku yang dari sisi Engkau.”
(Qs. 17 : 80)
Yaa Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku (berada) di antara orang-orang yang zalim, (dan
jauhkanlah aku dari padanya).” (Qs. 23 : 94)
Yaa Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan syaitan,” (Qs. 23 : 97)
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc

More Related Content

Similar to Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc

Beriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab AllahBeriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab AllahBellaNindaThania
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bibleNano Nani
 
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallahNano Nani
 
7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadi7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadiabydien_zaif
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadiabydien_zaif
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadiabydien_zaif
 
Materi-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptx
Materi-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptxMateri-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptx
Materi-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptxsecretsbetter
 
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlakPELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlakabu qat
 
Tilawah al quran-sifat allah
Tilawah al quran-sifat allahTilawah al quran-sifat allah
Tilawah al quran-sifat allahZulaika Adnan
 

Similar to Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc (20)

Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
Beriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab AllahBeriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab Allah
 
Derajat ihsan
Derajat ihsanDerajat ihsan
Derajat ihsan
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bible
 
Derajat ihsan
Derajat ihsanDerajat ihsan
Derajat ihsan
 
Akidah akhlak 7
Akidah akhlak 7Akidah akhlak 7
Akidah akhlak 7
 
Derajat ihsan
Derajat ihsanDerajat ihsan
Derajat ihsan
 
Menjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejatiMenjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejati
 
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
 
7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadi7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadi
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi
 
Materi-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptx
Materi-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptxMateri-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptx
Materi-SanLat-Iman-kepada-Allah-SWT.pptx
 
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlakPELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
 
rukun-iman-ppt.pdf
rukun-iman-ppt.pdfrukun-iman-ppt.pdf
rukun-iman-ppt.pdf
 
Derajat ihsan
Derajat ihsanDerajat ihsan
Derajat ihsan
 
Ppt aik
Ppt aikPpt aik
Ppt aik
 
Tilawah al quran-sifat allah
Tilawah al quran-sifat allahTilawah al quran-sifat allah
Tilawah al quran-sifat allah
 
Al maksturot
Al maksturotAl maksturot
Al maksturot
 

More from Sarif Hidayat

EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docSarif Hidayat
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docSarif Hidayat
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptSarif Hidayat
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxSarif Hidayat
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxSarif Hidayat
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSarif Hidayat
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSarif Hidayat
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSarif Hidayat
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxSarif Hidayat
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxSarif Hidayat
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxSarif Hidayat
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxSarif Hidayat
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxSarif Hidayat
 

More from Sarif Hidayat (20)

ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.doc
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.ppt
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
 
bahasa baku.pdf
bahasa baku.pdfbahasa baku.pdf
bahasa baku.pdf
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docx
 
Too Late.docx
Too Late.docxToo Late.docx
Too Late.docx
 
Sinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docxSinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docx
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 

Recently uploaded

Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 

Recently uploaded (8)

Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 

Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc

  • 1. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 1 KEBENARAN AL QUR’AN JILID (2) DUA Ikhtisar Judul Buku : Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 Penerbit : Yayasan Al Mu’min Jakarta Alamat : Jl. Beringin Jaya No. 8 Ceger Cipayung Jakarta Timur Telp./Fax: (021) 8444866 Download : http:www.isroatifillah.com E-mail : ypamj@isroatifillah.com Lisensi Buku ini dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada siapa saja dan oleh siapa saja dalam bentuk apapun sepanjang tidak merubah isi didalamnya dan tidak untuk tujuan komersial. Isi Buku Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bersama ini kami ucapkan salam sejahtera ke seluruh hamba-hamba Allah dimana saja berada, semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Barokah-Nya kepada kita, dan semoga Allah melindungi kita dari gangguan syaitan yang terkutuk, dan semoga Allah menetapkan kasih sayang-Nya kepada kita selama-lamanya. Dan dengan seiring Rahmat dan kasih sayang-Nya itu mari bersama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan semesta alam. Dan mari kita memohon kepada-Nya : (Yaa Allah) yaa Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan atasku dan atas kedua orang tuaku, bahwa aku hendak beramal sholeh yang
  • 2. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 2 Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang yang sholeh.“ “ Yaa Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku (dalam mengerjakan perintah-Mu ini). Dan lepaskanlah (perkataan-Mu) dari tali ikatan lisanku ini, (supaya mereka mengerti terhadap apa yang Engkau bicarakan kepada mereka dengan melalui) perkataanku ini, (karena sesungguhnya aku hanya menyampaikan perkataan-Mu yang Engkau perintahkan kepadaku). Dan jadikanlah untukku seorang pembantu yang dari keluargaku. (Yaitu) Harun saudaraku (supaya dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka). Dan teguhkanlah kekuatanku dengan dia. Dan jadikanlah dia sekutuku dalam urusanku ini (supaya aku dan dia sama-sama satu urusan dalam mengerjakan perintah-Mu. Dan) supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau. Dan (supaya) kami banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat terhadap apa yang kami (kerjakan). Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sesungguhnya tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“ Dan semoga Allah melimpahkan salam hormat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, dan kepada para Anbiya, para Utusan-Nya, keluarganya dan kepada sahabatnya sekalian. Amin, amin, amin yaa Robbal ‘alamin. Amma Ba’du. Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sebelum kami mengemukakan apa yang hendak kami sampaikan kepada saudara- saudara, maka terlebih dahulu kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya atas kelancangan kami ini, yang mana bahwa kami telah lancang mengirimkan surat ini kepangkuan saudara- saudara dengan tanpa kabar berita yang dari sebelumnya. Akan tetapi karena keadaan waktu yang sangat sempit bagi kami untuk mengunjungi saudara-saudara, maka kami lakukan menjalankan perintah Allah itu dengan cara seperti ini. Maka itu ma’afkanlah kami, karena yang demikian itu bukanlah kami menghinakan saudara-saudara, dan bukan pula kami tidak menghormati saudara-saudara dengan penghormatan yang sebagaimana mestinya, akan tetapi yang demikian itu hanya karena keadaan waktu saja yang tidak mencukupi bagi kami, kalau kami menjalankan perintah Allah itu dengan mengunjungi saudara-saudara. Oleh karena itu kami kirimkan surat ini ke pangkuan saudara-saudara untuk menunaikan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kami dengan melalui ayat-ayat-Nya, yaitu supaya kami menyampaikan amanat Allah kepada saudara kami di mana saja berada, maka itu mari kita terima apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an itu.
  • 3. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 3 Akan tetapi sebelum dan sesudahnya tidak lupa kami mohon ma’af yang sebesar- besarnya, apabila ada perkataan kami yang tidak berkenan di hati saudara-saudara atau apa saja kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini, karena kesalahan itu bukanlah kami sengaja melakukannya dan bukan pula sesuatu yang kami inginkan, melainkan itu hanya semata-mata dari kebodohan kami sendiri. Maka itu semoga saudara-saudara sudi kiranya mema’afkan segala kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini. Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sebelum kami mengemukakan amanat Allah dengan kebenaran Al Qur’an dalam buku jilid ke dua ini, maka terlebih dahulu mari kita saling bertanya-tanya terhadap diri kita masing-masing. BENARKAH AL QUR’AN ITU PETUNJUK ALLAH UNTUK 0RANG-0RANG YANG BERTAQWA KEPADA ALLAH DENGAN MENGERJAKAN SEGALA PERINTAH-NYA ... ? “ Ya Benar, sebagaimana yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya ” : Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Alif – Lam – Mim. (Q.S. 2 : 1) Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan didalamnya, (sebagai) petunjuk untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya). (Q.S. 2 : 2)
  • 4. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 4 (Mereka itu) orang-orang yang beriman kepada yang gaib, dan mereka mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rizki yang telah Kami berikan kepada mereka. (Q.S. 2 : 3) Dan (mereka) orang-orang yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepadamu, dan kepada kitab-kitab yang di turunkan sebelummu, dan mereka yakin kepada (kehidupan) hari akhirat. (Q.S. 2 : 4) Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah yang beruntung. (Q.S. 2 : 5) Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja atas mereka, apakah kamu peringatkan mereka atau kamu tidak peringatkan mereka, mereka tidak akan beriman.(Q.S. 2 : 6)
  • 5. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 5 Allah mengunci mati hati mereka dan menutup pendengaran mereka dan penglihatan mereka, dan bagi mereka azab yang sangat berat. (Q.S. 2 : 7) Dan sesungguhnya (di akhirat) benar-benar Al Qur’an akan (menjadi bahan) penyesalan atas orang-orang kafir itu. (Q.S. 69 : 50) Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sehubungan dengan adanya Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, maka mari kita saling bertanya kepada diri kita masing-masing, karena kita orang-orang yang bertaqwa kepada Allah, yaitu orang-orang yang mengerjakan perintah Allah. Maka bagaimana, sudahkah kita menggunakan petunjuk Allah dengan Al Qur’an dalam mengerjakan perintah-Nya itu ? Tentu saja bukan ! Karena sungguh bagaimana kita akan dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki, seandainya kita tidak menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya itu, dan jika kita tidak menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, maka tentu kita akan ragu-ragu apabila kita mengaku orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah- Nya itu. Adapun yang demikian itu karena bagaimana kita akan mengaku orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Seandainya kita tidak menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan yang demikian itu karena kita tidak mengetahui apa yang Allah kehendaki dalam mengerjakan perintah-Nya. Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita, maka bagaimana apabila kita mengerjakan perintah seseorang yang ada di antara kita, apakah orang yang menyuruh kita itu tidak memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintahnya ? Tentu saja bukan !. Karena kita tidak mengetahui apa yang di kehendaki orang itu dalam mengerjakan perintahnya. Dan jika kita mengerjakan sesuatu tanpa petunjuk dari orang lain, maka yang demikian itu kita tidak termasuk orang yang mengerjakan perintah orang lain, melainkan itu bahwa kita hanya mengerjakan sesuatu itu dari kehendak kita sendiri, bukan mengerjakan perintah orang lain.
  • 6. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 6 Dan demikan pula kita dalam mengerjakan perintah Allah, maka jika kita tidak menggunakan petunjuk Allah atas apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, maka yang demikian itu tentu kita akan ragu-ragu apabila kita hendak mengaku orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Maka itu ambilah petunjuk Allah dalam Al Qur’an apabila kita hendak mengerjakan perintah Allah, kemudian gunakanlah petunjuk itu dalam mengerjakan perintah-Nya, supaya kita tidak ragu-ragu apabila kita mengaku orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Adapun yang demikian itu karena Al Qur’an sudah jelas yang tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, baik itu untuk mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rizki yang telah Allah berikan kepada kita dan sebagainya, jika kita percaya kepada Kitab Al Qur’an yang telah Allah turunkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, dan kepada kitab-kitab yang di turunkan sebelumnya, dan kita meyakini akan kehidupan hari akhirat yang telah Allah terangkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu. Dan tidaklah mungkin Allah menyuruh kita dengan tidak memberi petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, karena bagaimana kita akan dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki, jika Allah tidak memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, adapun yang demikian itu karena kita tidak mengetahui apa yang Allah kehendaki dalam mengerjakan perintah-Nya. Oleh karena itu Allah berikan Al Qur’an kepada kita dengan melalui rosul-Nya Nabi besar Muhammad SAW, yaitu sebagai petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya, supaya kita tidak kesalahan dalam mengerjakan perintah-Nya, dan dengan mengikuti petunjuk-Nya itu supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki. Maka itu terimalah Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan gunakanlah petunjuk itu dalam mengerjakan perintah-Nya, supaya kita termasuk orang- orang yang mendapat petunjuk Allah, dan supaya kita termasuk orang-orang yang beruntung, karena dengan mengikuti petunjuk-Nya itu niscaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-Nya, dan jika demikian tentu kita akan mendapat pahala dari sisi Allah yang sesuai dengan apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu.
  • 7. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 7 Dan sungguh bagaimana kita akan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, jika kita tidak mau mengambil petunjuk-Nya. Dan bagaimana kita akan termasuk orang-orang yang beruntung dalam mengerjakan perintah Allah, jika kita tidak mau menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya. Adapun yang demikian itu karena seorangpun tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah Allah, kecuali Allah sendiri. Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita, yaitu apabila kita mengerjakan perintah seseorang yang ada diantara kita, maka tentu orang itu akan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintahnya, supaya kita dapat mengerjakan perintahnya dengan sebagaimana apa yang ia kehendaki. Adapun yang demikian itu karena seorangpun tidak ada yang mengetahui apa yang di kehendaki orang itu dalam mengerjakan perintahnya kecuali dia sendiri, maka jika orang yang menyuruh kita itu tidak memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintahnya, niscaya kita akan kesalahan dalam mengerjakan perintahnya, karena kita tidak mengetahui apa yang dikehendaki orang itu dalam mengerjakan perintahnya. Akan tetapi seandainya orang yang menyuruh kita itu sudah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintahnya, kemudian kita kesalahan dalam mengerjakan perintahnya, maka jika demikian tentu kita termasuk orang-orang yang mendapat kerugian, bukan termasuk orang-orang yang beruntung dalam mengerjakan perintahnya, karena apa yang kita kerjakan dari perintahnya itu salah tidak sebagaimana apa yang ia kehendaki dari petunjuknya itu. Dan demikian pula kita dalam mengerjakan perintah Allah, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya. Maka itu mari kita terima Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah- Nya, dan janganlah kita seperti orang-orang kafir yang mengingkari Al Qur’an dengan tidak mau menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan mereka di ingatkan bahwa Al Qur’an itu sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, akan tetapi mereka sama saja seperti orang yang tidak pernah di ingatkan, dan mereka tidak percaya bahwa Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, maka mereka tidak mau mengambil petunjuk Allah dalam Al Qur’an, dan tidak pula mereka mau menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, adapun yang
  • 8. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 8 demikian itu karena mereka kafir dengan mengingkari Al Qur’an yang telah Allah turunkan sebagai petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya. Maka Allah mengunci mati hati mereka dan menutup pendengaran mereka dan penglihatan mereka, sehingga mereka seakan-akan tidak mendengar peringatan itu, walaupun mereka melihat sendiri dengan membacanya atau mendengarkan pembicaraan Allah yang menerangkan segala sesuatunya dengan melalui Al Qur’an, maka mereka tidak mau menerima Al Qur’an sebagai petunjuk Allah dan tidak pula mereka mau mengambil petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan bagi mereka hanya azab yang sangat berat, karena mereka kafir dengan mengingkari Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya. Padahal sungguh di akhirat nanti benar-benar Al Qur’an akan menjadi bahan penyesalan atas orang-orang kafir itu, karena mereka tidak mau menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan tidak pula mereka mau mengambil petunjuk Allah dalam Al Qur’an untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan tidak pula mereka mau menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan jika demikian tentu mereka termasuk orang-orang yang rugi dalam mengerjakan perintah Allah. Adapun yang demikian itu karena Allah telah menerangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Dan orang-orang kafir dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah yang menjadi penghuni neraka dan mereka kekal didalamnya. (Qs 2 : 39). Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, maka jika kita kafir dengan mengingkari Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, berarti kita mendustakan ayat-ayat Allah, dan jika demikian tentu kita termasuk orang-orang yang rugi dalam mengerjakan perintah Allah. Adapun yang demikian itu karena Al Qur’an sudah jelas sebagai penerangan dari sisi Allah kepada kita, dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah
  • 9. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 9 dengan mengerjakan segala perintah-Nya, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : (Al Qur’an) ini sebagai penerangan bagi manusia dan petunjuk serta pengajaran bagi orang- orang yang bertakwa. (Qs 3 : 138). Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwasanya Al Qur’an sebagai penerangan dari sisi Allah kepada manusia dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa kapada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya. Maka janganlah kita ragu-ragu apabila kita hendak menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, karena Al Qur’an sudah jelas yang tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk untuk mengerjakan perintah Allah, dan Allah telah menyempurnakan kalimat-Nya dalam Al Qur’an dengan kebenaran dan keadilan, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan (Al Qur’an) telah sempurna kalimat Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan. Yang (seorangpun) tidak ada yang dapat merobah (apa yang telah Allah tetapkan) pada kalimat-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qs 6 : 115) Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang dimuka bumi, (niscaya) mereka menyesatkan kamu dari jalan (petunjuk) Allah, (karena) mereka tidak mengikuti (petunjuk Allah) melainkan mereka hanya (mengikuti) prasangka belaka, dan tidaklah mereka (mengatakan bahwa mereka mengikuti petunjuk Allah) melainkan mereka hanya berdusta. (Qs 6 : 116)
  • 10. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 10 Sesungguhnya Tuhanmu Dia lebih mengetahui terhadap orang yang tersesat dari jalan (petunjuk)-Nya, dan Dia lebih mengetahui (pula) kepada orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs 6 : 117) Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Allah telah menyempurnakan kalimat-Nya dalam Al Qur’an dengan kebenaran dan keadilan, yang seorangpun tidak ada yang dapat merobah apa yang telah Allah tetapkan pada kalimat-Nya, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan jika kita mengikuti kebanyakan orang dimuka bumi, bukan mengikuti petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya itu, niscaya mereka akan menyesatkan kita dari jalan petunjuk Allah, karena Allah telah menerangkan kepada kita bahwa kebanyakan mereka tidak mengikuti petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, melainkan mereka hanya mengikuti prasangka belaka, dan tidaklah mereka mengatakan bahwa mereka mengikuti petunjuk Allah, melainkan mereka hanya berdusta. Dan sesungguhnya Allah lebih mengetahui terhadap siapa diantara kita yang tersesat dari jalan petunjuk Allah, dan Allah lebih mengetahui pula kepada siapa diantara kita yang mendapat petunjuk Allah. Oleh karena itu mari kita terima Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, karena sungguh siapa lagi yang akan menerima Al Qur’an, jika bukan kita selaku orang Islam, dan bukankah Al Qur’an itu Kitab orang-orang Islam ? Ya benar, Yaitu Kitab yang telah Allah berikan kepada mereka dengan melalui Rosul-Nya Nabi besar Muhammad SAW, dan itu sebagai petunjuk untuk membenarkan apa yang telah ada bersama mereka dalam urusan mengerjakan perintah Allah, supaya mereka tidak kesalahan dalam mengerjakan perintah-Nya. Dan Al Qur’an sebagai pemimpin mereka yang memimpin kejalan yang lurus, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 11. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 11 Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak menjadikan (Al Qur’an) menyimpang baginya (dari jalan yang lurus). (Qs 18 : 1 ) (Al Qur’an sebagai pemimpin yang memimpin ke jalan yang) lurus dan untuk memberi peringatan akan siksaan yang sangat keras dari sisi-Nya, dan untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang beramal shaleh, bahwasanya bagi mereka telah (disediakan) pahala yang baik. (Qs 18 : 2 ) Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. (Qs 18 : 3 ) Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Al Qur’an sebagai pemimpin kita yang memimpin ke jalan yang lurus, dan Allah tidak menjadikan Al Qur’an menyimpang bagi kita dari jalan yang lurus, dan Al Qur’an untuk memberi peringatan kepada kita akan siksaan yang sangat keras dari sisi Allah, dan untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bahwasanya bagi mereka telah disediakan pahala yang baik disisi Allah. Mereka kekal dalam sorga selama-lamanya. Dan janji Allah bukan menurut angan-angan kosong kita, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, kelak Kami masukkan mereka ke dalam sorga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
  • 12. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 12 Dan janji Allah adalah benar, dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?. (Qs 4 : 122 ) (Pahala dari Allah) bukan menurut angan-anganmu yang kosong dan bukan (pula) menurut angan-angan kosong Ahli Kitab. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya ia dibalas dengan (kejahatan), dan baginya tidak mempunyai pelindung dan penolong dari selain Allah. (Qs 4 : 123 ) Dan barang siapa yang beramal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itulah yang masuk sorga dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. (Qs 4 : 124 ) Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bahwasanya kelak Allah akan masukkan mereka ke dalam sorga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Dan janji Allah adalah benar, dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ? Tidak ada bukan ! Kecuali Allah Maka itu berpegang teguhlah kita kepada perkataan Allah, karena Pahala dari Allah bukan menurut angan-angan kosong kita, yang tidak ada dalam hati kita bahwa kita akan memberikan sorga yang penuh kenikmatan kepada siapa yang mengerjakan perintah kita, dan bukan pula menurut angan-angan kosong Ahli Kitab, yang tidak ada dalam hati mereka bahwa mereka akan memberikan sorga yang penuh kenikmatan kepada siapa yang mengerjakan perintah mereka.
  • 13. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 13 Dan Allah menjanjikan, barang siapa yang melakukan kejahatan niscaya ia dibalas dengan kejahatan, yaitu neraka jahanam ia kekal didalamnya selama-lamanya, dan baginya tidak mempunyai pelindung dan penolong dari selain Allah. Dan barang siapa yang beramal sholeh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itulah yang masuk sorga dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. Itulah yang dijanjikan Allah kepada kita, apabila kita beriman kepada Allah dan beramal sholeh dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala cegahan-Nya. Maka itu mari kita terima Al Qur’an dari sisi Allah, dan jadikanlah Al Qur’an sebagai pemimpin kita yang memimpin kejalan yang lurus atau yang benar, karena Allah tidak menjadikan Al Qur’an menyimpang bagi kita dari jalan yang benar, melainkan Al Qur’an benar-benar akan memimpin kita dengan menunjukan jalan yang lurus agar kita sampai kepada Allah, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran dari Tuhanmu, dan Kami telah menurunkan cahaya terang kepadamu (dengan Al Qur’an). (Qs 4 : 174 ) Maka adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan mereka berpegang teguh kepada (perkataan)-Nya, maka Allah akan memasukkan mereka kedalam rahmat dan karunia dari pada- Nya, dan Allah akan memberi petunjuk kepada mereka ke jalan yang lurus (agar mereka sampai) kepada-Nya. (Qs 4 : 175 ) Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa sesungguhnya Allah telah mendatangkan bukti-bukti kebenaran kepada kita, dan Allah telah menurunkan cahaya terang kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Maka apabila kita beriman kepada Allah dan kita berpegang teguh kepada perkataan-Nya, maka Allah akan memasukkan kita kedalam rahmat
  • 14. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 14 dan karunia dari pada-Nya, dan Allah akan memberi petunjuk kepada kita ke jalan yang lurus agar kita sampai ke sisi Allah. Maka itu jadikanlah Al Qur’an sebagai petunjuk Allah untuk mengerjakan segala perintah-Nya, dan gunakanlah petunjuk itu dalam mengerjakan perintah-Nya, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat nanti. Demikianlah kami sampaikan kepada saudara-saudara semoga bermanfa’at bagi kita semua, dan mari kita terima amanat Allah atas apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sesungguhnya Allah menyuruh kita, supaya kita menjadi orang yang menegakkan keadilan karena Allah, dan supaya kita menegakkan kebenaran dengan menjadi saksi terhadap perbuatan manusia dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu apakah mereka mengerjakan perintah Allah itu benar sebagaimana apa yang telah Allah tunjukkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya ? Atau tidak demikian ! Adapun yang demikian itu karena Allah telah memberi petunjuk kepada kita dengan Al Qur’an yang tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya. Dan yang demikian itu karena Allah tidaklah menyuruh manusia agar mereka mengabdi kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, melainkan itu dengan memberikan petunjuknya, supaya mereka dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-Nya itu, dan supaya mereka tidak kesalahan dalam mengerjakan perintah-Nya. Maka saksikanlah oleh kita perbuatan manusia itu, walaupun itu terhadap perbuatan kita sendiri, atau terhadap perbuatan ibu-bapak kita dan kaum kerabat kita, dan jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih mengetahui terhadap perbuatan keduanya dan demikian pula terhadap perbuatan kita, maka janganlah kita mengikuti hawa nafsu kita sendiri dalam menyaksikan perbuatannya itu, supaya kita dapat berbuat adil dalam menegakan kebenaran, yaitu apabila diantara kita ada yang mengerjakan perintah Allah itu salah tidak sebagaimana apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, maka yang demikian itu kitapun ikut menyalahkan terhadap perbuatannya dengan mengatakan salah. Dan apabila diantara kita ada yang mengerjakan perintah Allah itu benar sebagaimana apa yang telah Allah
  • 15. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 15 tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, maka yang demikian itu kitapun ikut pula membenarkan terhadap perbuatannya dengan mengatakan benar. Dan janganlah kita memutar balikkan perbuatan kita sendiri, setelah kita menyaksikan bahwa perbuatan kita itu ada yang salah, yaitu bahwa kita memutar balikkan dengan menganggap benar terhadap perbuatan kita yang salah, seandainya perbuatan kita ada yang salah dalam mengerjakan perintah Allah, dan jangan pula kita menganggap salah terhadap perbuatan kita yang benar, apabila perbuatan kita ada yang benar dalam mengerjakan perintah-Nya itu. Karena yang demikian itu kita hanya menipu diri kita sendiri setelah kita menyaksikan bahwa apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu ada yang salah, atau ada yang benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, dan jangan pula kita menentang kebenaran yang telah Allah turunkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kita kerjakan. Dan jangan pula kita membantah kebenaran dengan tidak mau berbuat yang benar dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya yang firman-Nya : (Yaitu) sebagaimana Tuhanmu menyuruh kamu supaya kamu pergi dari rumahmu dengan (membawa) kebenaran, dan sungguh segolongan dari orang-orang yang beriman itu mereka ada yang tidak menyukai (kebenaran). (Qs 8 : 5). Mereka membantah kamu dalam kebenaran sesudah (kebenaran itu) nyata, (yang bantahannya itu) seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, padahal mereka melihat (bahwa yang mereka bantah itu kebenaran dari Tuhanmu).(Qs 8 : 6). Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Allah menyuruh kita supaya kita pergi dari rumah kita dengan membawa kebenaran, untuk membenarkan apa yang telah ada
  • 16. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 16 bersama kita dalam urusan mengerjakan perintah Allah, yang salah satu diantaranya ialah urusan sholat, supaya kita memperbaiki sholat kita agar sholat kita benar sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kita, supaya kita mendirikan sholat untuk menyembah Allah, yaitu ketika kita sholat bersujud menyembah kepada-Nya. Dan segolongan dari orang-orang yang beriman itu mereka ada yang tidak menyukai kebenaran, atau mereka tidak mau berbuat yang benar dalam urusan mengerjakan sholat. Maka mereka membantah kebenaran sesudah kebenaran itu nyata untuk mereka, yang bantahannya itu seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, maka mereka menangguh- nangguhkan untuk memperbaiki sholatnya, yaitu seperti mereka minta diberi tempo dari kematiannya. Padahal mereka melihat bahwa itu kebenaran untuk mereka, agar mereka benar sholatnya, dan agar mereka beruntung di dunia dan di akhirat nanti. Adapun yang demikian itu karena Allah telah menurunkan kebenaran kepada kita dengan Al Qur’an, sesudah Allah menurunkan kebenaran yang telah ada bersama kita, dan dengan dua kebenaran itu supaya kita dapat berlaku adil atau benar dalam mengerjakan perintah Allah. Sebagai perumpamaan, apabila kita mengerjakan perintah seseorang yang menyuruh kita dengan berdasarkan suatu perjanjian, yaitu bahwasanya ia akan memberi upah kepada kita sebagai pembayaran atas apa yang telah kita kerjakan dari perintahnya, maka yang demikian itu tentu sesudah kita menyanggupi apa yang telah ia perintahkan kepada kita dengan perjanjiannya itu, pasti kita kerjakan dengan sungguh-sungguh serta benar sebagaimana yang ia kehendaki dari perintahnya itu. Dan demikian pula kita dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu sesudah kita menyanggupi apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan perjanjian-Nya itu, maka pasti kita kerjakan dengan sungguh-sungguh serta benar sebagaimana yang Allah kehendaki dari perintah-Nya itu, jika kita berlaku adil kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya. Itulah dua kebenaran yang telah ada bersama kita, supaya kita berlaku adil serta benar dalam mengerjakan suatu perintah. Dan janganlah kita tidak berlaku adil kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, yaitu apabila kita mengerjakan perintah Allah, maka kita bermalas- malasan seakan-akan Allah tidak memberi upah kepada kita atas apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu, padahal Allah telah menjanjikan pahala yang baik kepada kita sebagai upah atas apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya, yaitu sorga yang penuh kenikmatan
  • 17. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 17 yang tidak dapat dibeli walaupun dengan emas sepenuh bumi, kecuali dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Maka itu berlaku adilah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan janganlah kita asal mengerjakan saja dalam melaksanakan perintah Allah, yaitu seakan-akan kita tidak menggunakan akal untuk mengusahakan yang baik atau yang benar dalam mengerjakan perintah-Nya itu, karena jika apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu rusak atau salah tidak sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-Nya, maka tentu Allah tidak menerima amal perbuatan kita yang rusak atau yang salah itu. Dan jika demikian tentu Allah akan memberi peringatan kepada kita dengan mengemukakan kerusakan atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, dan tentu Allah akan memberi petunjuk lagi kepada kita, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-Nya, yaitu supaya kita dapat memperbaiki kerusakan atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, dan jika kita tidak mau memperbaiki apa yang rusak atau yang salah dalam mengerjakan perintah-Nya, maka tentu Allah akan murka kepada kita dengan mengutuk kita. Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita, yaitu apabila kita mengerjakan perintah seseorang, kemudian apa yang kita kerjakan dari perintahnya itu ada yang rusak atau yang salah tidak sebagaimana apa yang ia kehendaki dari perintahnya, maka tentu orang yang menyuruh kita itu akan memberi peringatan kepada kita dengan mengemukakan kerusakan atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintahnya, dan tentu ia akan memberi petunjuk lagi kepada kita sesudah ia memberi petunjuk dengan sebagaimana apa yang ia kehendaki dari perintahnya itu, supaya kita dapat memperbaiki kerusakan atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintahnya, dan jika kita tidak mau memperbaiki apa yang rusak atau yang salah dalam mengerjakan perintahnya, maka tentu orang yang menyuruh kita itu akan marah kepada kita dan mengutuk kita dengan mencaci maki kepada kita. Itulah dua kebenaran yang kita harus berlaku adil serta benar dalam mengerjakan suatu perintah. Maka itu berlaku adilah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, yaitu sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 18. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 18 Katakanlah :” Tuhanku menyuruh berbuat adil, (maka) luruskanlah mukamu disetiap (sholat) dengan bersujud (menyembah kepada-Nya), dan berdo’alah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya, sebagaimana Dia mulai menciptakan kamu yang kamu akan dikembalikan kepada-Nya. (Qs 7 : 29 ) Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar, dan itu (lakukanlah dalam) sholat, dan sesungguhnya (sholat itu) sungguh berat, kecuali orang-orang yang khusyu. (Qs 2 : 45 ) (Yaitu) orang-orang yang meyakini, sesungguhnya mereka (sholat) hendak menemui Tuhannya, dan (yang demikian itu) sesungguhnya mereka kembali (menghadap) kepada-Nya. (Qs 2 : 46 ) Itulah yang telah Allah perintahkan kepada kita supaya kita berlaku adil kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan yang demikian itu bahwa Allah minta keadilan kepada kita dalam mengerjakan segala perintah-Nya, baik itu dalam melakukan sholat maupun dalam mengerjakan perintah Allah yang lainnya. maka apabila kita hendak melakukan sholat luruskanlah wajah kita kepada Allah dengan bersujud menyembah kepada-Nya, dan berdo’alah kita kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kita kepada perintah-Nya, sebagaimana Allah mulai menciptakan kita yang kita akan dikembalikan kepada-Nya. Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar, dan itu lakukanlah dalam sholat, dan sesungguhnya sholat itu sungguh berat bagi kita, kecuali kita khusyu serta sungguh- sungguh mengusahakannya, dan meyakini bahwa sesungguhnya kita sholat hendak menemui Allah, dan yang demikian itu sesungguhnya kita kembali menghadap kepada Allah, sebagaimana Allah mulai menciptakan kita yang kita akan dikembalikan kepada-Nya.
  • 19. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 19 Yaitu, bagaimana Allah mulai menciptakan kita dari setetes air mani, maka ketika itu tentu Allah menghadap kepada kita, dan tentu Allah selalu kembali menghadap kepada kita hingga sempurna kejadian kita sebagamana yang Allah kehendaki. Dan sesudah itu Allah mengeluarkan kita, kemudian Allah mengembalikan kita kepada-Nya dengan menyuruh kita, supaya di setiap sholat kita meluruskan wajah kita kepada Allah dengan bersujud menyembah kepada-Nya, maka bersujudlah kita kepada Allah dan sembahlah Dia, dan janganlah kita meninggalkan sholat, karena sholat itu merupakan suatu jalan kembali kita kepada Allah yang telah ditentukan waktunya. Maka apabila kita telah kedatangan waktu sholat, maka berdirilah kita untuk melakukan sholat, dan rukulah kita dan sujudlah kita dan sembahlah Allah sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa (kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya itu). (Qs 2 : 21). Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap(nya), dan Dia turunkan air (hujan) dari langit, lalu dengannya itu Dia keluarkan buah-buahan sebagai rizki untukmu, maka (yang demikian itu) janganlah kamu jadikan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui (bahwa ciptaan-Nya itu tidaklah sama dengan-Nya). (Qs 2 : 22).
  • 20. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 20 (Ingat !) sesungguhnya Allah tidak mengampuni (dosa) orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan (sesuatu dalam penyembahannya) dan Allah akan mengampuni (segala dosa) selain (dosa) yang demikian kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang mempersekutukan Allah dengan (sesuatu dalam penyembahannya), maka sesungguhnya ia telah melakukan dosa yang besar. (Qs 4 : 48). Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang membersihkan dirinya (dari mempersekutukan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya) ? Bahkan (sebenarnya) Allah- lah yang membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. (Qs 4 : 49). Perhatikanlah, bagaimana mereka mengada-adakan kedustaan kepada Allah (dalam penyembahannya) ?, dan cukuplah (perbuatan)nya itu menjadi dosa yang nyata. (Qs 4 : 50). Itulah yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya, supaya kita menyembah Allah Tuhan yang telah menciptakan kita dan orang-orang yang sebelum kita, dan supaya kita bertakwa mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya itu. Dan janganlah kita mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya itu, dan yang demikian itu karena Allah telah mengingatkan kita bahwa ciptaan-Nya itu tidaklah sama dengan-Nya. Dan yang demikian itu tentu kita harus bertanya-tanya kepada diri kita masing-masing, dimanakah kita mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya itu ?” Yaitu ketika kita bersujud
  • 21. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 21 menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang rasa hati dan ingatan kita tercurah kepada sesuatu, bukan tercurah kepada Allah yang telah menciptakan kita, dan jika kita berbuat demikian dalam penyembahan kita kepada Allah, maka sungguh kita termasuk orang- orang yang mempersamakan Allah dengan sesuatu. Maka itu berusahalah kita meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, apabila kita sholat bersujud menyembah-Nya itu, supaya kita tidak termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, adapun yang demikian itu karena Allah tidak akan mengampuni dosa orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu dalam ingatannya ketika mereka bersujud menyembah-Nya itu, dan Allah akan mengampuni segala dosa selain dosa yang demikian kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa diantara kita ada yang mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam ingatannya ketika ia bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah, maka sesungguhnya ia telah melakukan dosa yang besar kepada Allah. Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah sama dengan sesuatu yang ia ingat selain Allah ketika ia bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya itu. Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita, maka bagaimana apabila manusia menciptakan sesuatu, apakah ciptaan itu sama dengan manusia yang telah menciptakannya itu ?” Tidak sama bukan ! Maka itu perhatikanlah oleh kita, bagaimana ia mengada-adakan kedustaan kepada Allah dalam penyembahannya ?, yaitu ketika ia bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang rasa hati dan ingatannya tercurah kepada sesuatu selain Allah, dan jika demikian cukuplah perbuatannya itu menjadi dosa yang nyata kepada Allah, karena ia telah menipu Allah dengan mengada-adakan kedustaan kepada Allah dalam penyembahannya,. Dan sungguh seandainya ia bersujud hendak menyembah sesuatu selain Allah, maka mengapa ketika ia bersujud itu menyebut-nyebut Nama Allah, bukan menyebut-nyebut nama sesuatu selain Allah yang ia ingat ketika ia bersujud menyembahnya itu, adapun yang demikian itu karena Nama Allah yang ia sebut-sebut itu bukan nama sesuatu selain Allah yang ia ingat ketika itu, maka cukuplah perbuatannya itu menjadi dosa yang nyata kepada Allah, karena ia telah menipu Allah dengan mengada-adakan kedustaan kepada Allah dalam penyembahannya, jika ia berbuat demikian dalam penyembahannya kepada Allah.
  • 22. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 22 Maka bagaimana, apakah perbuatan kita dalam mengerjakan perintah Allah itu sudah benar, sebagaimana yang telah Allah tunjukkan kepada kita dengan melaui ayat-ayat-Nya ? Atau tidak demikian ! Dan jika keadaan kita dalam penyembahan kita itu masih mempersamakan Allah dengan sesuatu, maka mari kita bersihkan rasa hati dan ingatan kita dari mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahan kita kepada Allah, karena Allah telah menegur kita :” Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang membersihkan dirinya dari mempersekutukan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya ? Bahkan sebenarnya Allah-lah yang membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. Maka itu mari kita bersihkan rasa hati dan ingatan kita dari mempersamakan Allah dengan sesuatu, mudah-mudahan Allah membersihkan kita dari berbuat demikian, dan yang demikian itu karena Allah tidak akan merubah ketetapan kita sebelum kita merubahnya terlebih dahulu, dan sungguh tidaklah Allah membersihkan kita dari mempersekutukan Allah dengan sesuatu, melainkan itu dengan memberi peringatannya kepada kita supaya kita tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu. Maka itu janganlah kita malas untuk membersihkannya, sesudah Allah memperingatkan kita agar kita tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu, dan janganlah kita malas untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya, karena yang demikian itu seakan- akan kita memusuhi Allah, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya yang firman-Nya : Katakanlah : “ Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka sesungguhnya dia telah menurunkan (Al Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, untuk membenarkan apa yang telah ada diantara kedua tangannya, dan sebagai petunjuk serta kabar gembira bagi orang- orang yang beriman.” (Qs 2 : 97 ).
  • 23. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 23 Barang siapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Rosul-rosul-Nya, Jibril dan Mika'il, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir. (Qs 2 : 98 ). Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu, dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang-orang fasik. (Qs 2 : 99 ). Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa barang siapa diantara kita ada yang menjadi musuh Malaikat Jibril, maka sesungguhnya Malaikat Jibril telah menurunkan Al Qur’an ke dalam hati kita dengan izin Allah, yaitu untuk membenarkan apa yang telah ada diantara kedua tangan kita yang menjadi pegangan kita, atau itu untuk membenarkan antara kedua pegangan kita dalam urusan mengerjakan suatu perintah, yaitu antara urusan kita dalam mengerjakan perintah Allah dan urusan kita dalam mengerjakan perintah manusia. Sebagai perumpamaan, apabila kita mengerjakan sesuatu dari perintah manusia, maka tentu yang menjadi pegangan kita itu dari perkataan manusia yang telah menyuruh kita, dan demikian pula petunjuknya yang kita pegang untuk mengerjakan perintahnya, supaya kita tidak kesalahan apabila kita menggunakan petunjuknya dalam mengerjakan perintahnya, dan supaya kita dapat mengerjakan perintahnya dengan benar sebagaimana yang ia tunjukan kepada kita dari perintahnya itu, dan demikian pula upah kerjanya yang kita pegang dari perjanjiannya kepada kita sebagai balasan atas apa yang telah kita kerjakan dari perintahnya, dan yang demikian itu sebagai kabar gembira bagi kita yang percaya kepada janjinya itu. Dan demikian pula apabila kita mengerjakan sesuatu dari perintah Allah, maka itu sudah pasti yang menjadi pegangan kita itu dari perkataan Allah yang telah menyuruh kita, dan demikian pula petunjuk-Nya yang kita pegang untuk mengerjakan perintah-Nya, supaya kita tidak kesalahan apabila kita menggunakan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar sebagaimana yang telah Allah
  • 24. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 24 tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, dan demikian pula pahala yang Allah janjikan kepada kita sebagai upah atas apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya, dan yang demikian itu sebagai kabar gembira bagi kita yang beriman kepada janji-Nya itu. Itulah dua pegangan kita dalam urusan mengerjakan suatu perintah, supaya kita dapat membenarkan apabila diantara kedua pegangan kita itu ada yang salah atau tidak adil dalam urusan mengerjakan suatu perintah. Maka berlaku adilah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, dan berpegang teguhlah kita kepada perkataan Allah apabila kita hendak mengerjakan perintah Allah. Dan janganlah kita menjadi musuh Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Rosul-rosul-Nya, Jibril dan Mika'il, karena sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir yang mengingkari perintah-Nya itu. Dan yang demikian itu karena sesungguhnya Allah telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepada kita, dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang-orang fasik, yaitu orang- orang yang malas untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya itu. Maka janganlah kita malas untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya, karena dengan adanya kemalasan kita itu niscaya kita akan mengingkari perintah Allah dengan tidak mau mengerjakannya, dan jika demikian tentu kita akan menjadi musuh Allah, karena kita termasuk orang-orang kafir yang mengingkari perintah Allah dengan tidak mau mengerjakan perintah-Nya. Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita, yaitu bagaimana apabila kita dimusuhi oleh seseorang yang ada diantara kita, maka apakah orang yang memusuhi kita itu mau mengerjakan perintah kita dengan mengikuti petunjuk kita untuk mengerjakan perintah kita itu ? Tidak mungkin bukan ! Kecuali berpaling.” Maka itu janganlah kita malas untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya, jika kita bukan orang-orang yang memusuhi Allah. Dan ingatlah kita akan perkataan Malaikat Jibril yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman- Nya :
  • 25. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 25 Dan (ingatlah ketika Jibril berkata) : “ Tidaklah kami turun melainkan (kami membawa) perintah Tuhanmu. Sungguh kepunyaan Dia apa yang ada dihadapan kami dan apa yang ada dibelakang kami dan apa yang ada diantara keduanya, dan sekali-kali Tuhanmu tidaklah lupa (atas milik-Nya).“ (Qs 19 : 64). “(Sesungguhnya Tuhanmu) Tuhan (pencipta) langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah kamu dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui (bahwa ciptaan-Nya itu ada) yang sama dengan-Nya ?” (Qs 19 : 65). Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Tidaklah Malaikat Jibril turun melainkan itu membawa perintah Allah, yaitu supaya menurunkan Al Qur’an ke dalam hati kita dengan izin Allah, atau supaya memasukan perkataan Allah kedalam hati kita, agar kita memahami apa yang Allah bicarakan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu. Dan ingatlah ketika Malaikat Jibril berkata :” Sungguh kepunyaan Allah apa yang ada dihadapan kami dan apa yang ada dibelakang kami dan apa yang ada diantara keduanya, dan sekali-kali Tuhanmu tidaklah lupa atas milikNya.“ Maka bagaimana, apakah perkataannya itu tidak masuk kedalam hati kita sehingga kita tidak dapat memahaminya ? tentu saja bukan ! Yaitu bahwa apa yang ada dihadapan kita dan apa yang ada dibelakang kita dan apa yang ada diantara kedua langit dan bumi itu kepunyaan Allah, maka janganlah kita mempersamakan Allah dengan milik-Nya sesudah kita memahaminya, dan sekali-kali Allah tidaklah lupa atas milik-Nya yang kita sembah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada milik-Nya itu, maka Allah menerangkannya kepada kita dengan benar, karena sesungguhnya Allah Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Maka sembahlah Allah Tuhan pencipta langit dan bumi, dan janganlah ingatan kita tercurah kepada sesuatu selain Allah, karena itu bukan Allah melainkan semua itu milik Allah, maka janganlah kita menyembah milik-Nya sesudah kita mengetahui bahwa milik-Nya itu tidaklah sama dengan-Nya, dan berteguh hatilah kita dalam beribadat dengan menyembah kepada-Nya itu, sesudah kita mengetahui bahwa Allah tidaklah sama dengan milik-Nya, dan
  • 26. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 26 yang demikian itu supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana yang Allah kehendaki, Maka itu mari kita berusaha untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah dalam penyembahan kita kepada-Nya, yaitu sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk (menyembah-Ku) dengan mengingat-Ku. (Qs 20 : 14 ) Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku-pun ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kamu kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (petunjuk)-Ku. (Qs 2 : 152 ) ( Ingat ! ) Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan,dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Qs 6 : 103 ) (Sungguh) Dia melihat kamu ketika kamu berdiri (sholat). (Qs 26 : 218 ) Dan (Dia melihat) gerak-gerikmu dalam bersujud, (maka ketika itu kepada siapakah kamu menyembah ?). (Qs 26 : 219 )
  • 27. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 27 Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (apa yang kamu sembah ketika bersujud). (Qs 26 : 220 ). Katakanlah : “ Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak kuasa memberi mudharot kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa’at ? “ Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.(Qs 5 : 76 ). Maka bersujudlah (kamu) kepada Allah dan sembahlah (Dia). (Qs 53 : 62 ) Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan kerjakanlah kebaikan (supaya kamu beruntung). (Qs 22 : 77 ) Sesungguhnya orang-orang yang di sisi Tuhanmu, mereka tidak menyombongkan diri dari beribadat kepada-Nya, dan mereka selalu mensucikan dari (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan hanya kepada Allah-lah mereka bersujud (menyembah kepada-Nya). (Qs 7 : 206 )
  • 28. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 28 Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya, supaya kita mendirikan sholat untuk menyembah Allah dengan mengingat kepada-Nya, maka itu sembahlah Allah dengan bersujud menyembah kepada-Nya, karena sungguh tidak ada Tuhan yang hak kita sembah kecuali Allah Tuhan yang telah menciptakan kita. Dan ingatlah kita kepada Allah supaya Allah ingat kepada kita, adapun yang demikian itu karena Allah telah mengingatkan kita, yaitu apabila kita ingat kepada Allah niscaya Allah-pun ingat pula kepada kita, dan bersyukurlah kita kepada Allah yang telah mengingatkan kita dengan memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya itu, dan janganlah kita mengingkari petunjuk Allah, karena yang demikian itu niscaya kita akan tersesat dari jalan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya. Dan berusahalah kita untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah dalam penyembahan kita kepada-Nya itu. Adapun yang demikian itu karena Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan kita, sedang Allah dapat melihat segala yang kelihatan, dan yang demikian itu karena Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Sungguh Allah melihat kita ketika kita berdiri sholat. Dan Allah melihat gerak-gerik kita dalam bersujud, maka ketika itu kepada siapakah kita menyembah ? Ingat ! Amal perbuatan kita yang pertama akan di tanyakan Allah kepada kita, adalah urusan mengerjakan sholat menyembah kepada Allah. Maka itu ingat-ingatlah oleh kita kepada siapakah kita menyembah ketika kita bersujud ? Dan tidaklah mungkin Allah memberi peringatan kepada kita dengan mengatakan :” Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak kuasa memberi mudharot kepadamu dan tidak pula dapat memberi manfa’at ? “ Jika penyembahan kita itu benar menyembah Allah ketika kita bersujud menyembah-Nya itu, adapun yang demikian itu karena Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Yaitu bahwa Allah Maha Mendengar ketika kita bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya itu, dan Allah Maha Mengetahui kepada siapa kita meluruskan rasa hati dan ingatan kita ketika kita bersujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya itu. Adapun yang demikian itu karena Nama Allah yang kita sebut-sebut ketika kita bersujud itu bukan nama sesuatu selain Allah yang kita ingat ketika kita bersujud menyembahnya itu, melainkan Nama
  • 29. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 29 Allah adalah Nama Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang telah ada diantara keduanya, yaitu Nama Tuhan yang telah menciptakan kita. Maka bagaimana, benarkah yang kita sembah ketika kita bersujud itu adalah Allah yang telah menciptakan kita ?” Ataukah kita tidak merasa menyembah apa-apa ketika kita bersujud itu ? Dan jika benar bahwa yang kita sembah ketika kita bersujud itu adalah Allah yang telah menciptakan kita, maka tentu tidaklah kita menyebut-nyebut Nama Allah ketika kita bersujud menyembah-Nya, melainkan rasa hati dan ingatan kita itu benar-benar lurus tercurah kepada Allah yang telah menciptakan kita. Yaitu sebagaimana kita menyeru bapak-bapak kita, maka ketika itu tentu ingatan kita tercurah kepada bapak-bapak kita. Maka itu ingat-ingatlah oleh kita, karena siapa lagi yang akan mengingat-ingat perbuatan kita jika bukan kita sendiri yang telah melakukannya, dan tidaklah mungkin bahwa kita tidak ingat terhadap perbuatan kita sendiri yang kita telah lakukan itu, karena sejauh-jauhnya kita menanam di tengah hutan belantara, maka tentu kita ingat terhadap apa yang telah kita tanamkan itu, walaupun itu sudah beberapa tahun lamanya, apa lagi terhadap suatu pekerjaan kita yang kita kerjakan setiap hari. Maka itu ingat-ingatlah oleh kita supaya kita menyaksikan terhadap perbuatan kita yang telah kita lakukan dalam penyembahan kita kepada Allah, karena sungguh bahwa amal perbuatan kita yang pertama akan di tanyakan Allah kepada kita dalam urusan mengerjakan perintah-Nya itu, adalah urusan mengerjakan sholat menyembah kepada-Nya, maka seandainya kita kesalahan dalam mengerjakan sholat, sehingga kita tidak merasa berbicara apa-apa kepada Allah, dan tidak merasa menyembah apa-apa dalam mengerjakan sholat ketika kita bersujud, maka jika demikian berusahalah kita untuk menyembah Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya, sesudah Allah menyuruh kita supaya kita menyembah Allah yang telah menciptakan kita, dan sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya. Dan janganlah kita sholat seakan-akan kita tidak menggunakan akal, sehingga kita tidak mengetahui apa yang kita bicarakan kepada Allah, dan apa yang kita sembah ketika kita bersujud menyembah-Nya itu, dan jika demikian, maka tentu kita sholat seakan-akan kita tidak merasa berbicara apa-apa kepada Allah dan tidak merasa menyembah apa-apa ketika kita bersujud menyembah-Nya itu. Maka gunakanlah akal kita supaya kita dapat berusaha meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita bicarakan kepada Allah dalam melakukan sholat.
  • 30. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 30 Adapun yang demikian itu karena Allah telah menyuruh kita, supaya kita menegakkan keadilan karena Allah, dan menjadi saksi terhadap perbuatan manusia dalam mengerjakan perintah Allah, maka saksikanlah perbuatan manusia itu oleh kita walaupun itu terhadap perbuatan kita sendiri, maka apakah yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu sudah benar sebagaimana yang telah Allah tunjukkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya ? Atau tidak demikian ! Maka itu ingat-ingatlah oleh kita supaya kita menyaksikan terhadap perbuatan kita yang telah kita lakukan dalam mengerjakan sholat menyembah Allah. Adapun yang demikian itu karena Allah tidak kelihatan oleh kita sedang Allah melihat kita, maka Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya, supaya kita tidak kesalahan apabila kita hendak menyembah Allah dalam mengerjakan sholat. Maka luruskanlah rasa hati dan ingatan kita kepada Allah yang telah menciptakan kita, apabila kita bersujud hendak menyembah Allah, dan yang demikian itu karena Allah tidak kelihatan oleh kita, maka kita harus mentaati perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya yang telah Allah tunjukan kepada kita, yaitu supaya kita menyembah Tuhan yang telah menciptakan kita, dan sungguh jika kita bersujud menyembah Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah yang telah menciptakan kita, maka sungguh tidak ada yang menerima penyembahan kita itu kecuali Allah yang merasa telah menciptakan kita. Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada seruan Allah yang menyeru kita:” Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu.” Maka itu tidak ada yang menerima seruan-Nya kecuali kita yang merasa dirinya selaku manusia. Dan demikian pula Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Maka itu luruskanlah rasa hati dan ingatan kita kepada Allah yang telah menciptakan kita, apabila kita bersujud hendak menyembah Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui kepada siapa kita menyembah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita itu. Ingat ! Sesungguhnya orang-orang yang di sisi Allah, mereka tidak menyombongkan diri dari beribadat kepada-Nya, dan mereka tidak merasa enggan untuk mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya, dan mereka selalu mensucikan dirinya dari mempersekutukan Allah dengan sesuatu, dan hanya kepada Allah-lah mereka bersujud menyembah kepada-Nya. Maka itu bersujudlah kita kepada Allah dan sembahlah Allah dengan berusaha meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah yang telah menciptakan kita, dan janganlah kita tidak mau
  • 31. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 31 berusaha untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah ketika kita bersujud menyembah-Nya itu, karena yang demikian itu niscaya kita akan kesalahan menyembah, yaitu bukan menyembah Allah melainkan kita menyembah sesuatu yang nampak nyata dengan rasa hati dan ingatan kita tercurah kepadanya, dan jika demikian sungguh kita telah mempersekutukan Allah dengan sesuatu, atau kita telah mempersamakan Allah dengan sesuatu yang nampak nyata kelihatan oleh kita, sedang Allah Maha Ghaib tidak kelihatan oleh kita, maka itu berusahalah kita sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah- Nya itu, supaya kita tidak kesalahan menyembah. Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sesungguhnya Allah telah menyuruh kita supaya kita mendirikan sholat, yaitu agar kita berdiri menghadap kepada Allah, kemudian sesudah itu rukulah kita, sujudlah kita dan sembahlah Allah yang telah menciptakan kita, dan yang demikian itu sebagai peragaan untuk gerak-gerik kita dalam melakukan sholat, maka itu perhatikanlah oleh kita supaya kita ingat terhadap apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu. Dan apabila kita hendak melakukan sholat, maka bersucilah kita terlebih dahulu, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya:
  • 32. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 32 Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai pada siku (tanganmu), dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai pada kedua mata kakimu, dan jika kamu junub (atau berhadas besar), maka bersucilah kamu (atau mandilah), dan jika kamu dalam keadaan sakit atau kamu dalam perjalanan atau kamu kembali dari tempat buang air atau kamu menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air (untuk bersuci), maka bertayamumlah kamu dengan debu tanah yang bersih, lalu sapulah mukamu dan tanganmu dengan debu tanah itu. Allah tidak menghendaki untuk menyulitkan kamu, akan tetapi Allah hendak membersihkan kamu (atau mensucikan kamu), dan hendak menyempurnakan ni’mat-Nya atas kamu supaya kamu bersyukur. (Qs 5 : 6)
  • 33. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 33 Dan ingatlah akan ni’mat Allah atasmu dan perjanjian-Nya, yang dengannya itu Dia janjikan kepadamu, ketika kamu mengatakan : ‘ Kami dengar dan kami ta’ati “. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu). (Qs 5 : 7) Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang menegakkan (kebenaran) karena Allah serta menjadi saksi terhadap (perbuatan manusia) dengan adil. Dan janganlah kebencianmu kepada suatu kaum itu dapat membuatmu (jadi) berdosa karena tidak berlaku adil. Berlaku adillah kamu (karena) adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs 5 : 8) Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Qs 5 : 9) Dan orang-orang yang mengingkarinya dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka. (Qs 5 : 10). Itulah yang telah Allah perintahkan kepada kita, supaya kita bersuci dengan air yang bersih apabila kita hendak mengerjakan sholat, yaitu sebagaimana yang telah kita lakukan apabila kita hendak mengerjakan sholat, dan jika kita berhadas besar maka mandilah kita terlebih dahulu sebelum kita bersuci untuk melakukan sholat, dan jika kita dalam keadaan sakit atau kita dalam perjalanan atau kita kembali dari tempat buang air atau kita menyentuh
  • 34. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 34 perempuan, kemudian kita tidak memperoleh air untuk bersuci, maka bertayamumlah kita dengan debu tanah yang bersih, kemudian sapulah muka kita dan tangan kita dengan debu tanah yang bersih itu. Adapun yang demikian itu karena Allah tidak menghendaki untuk menyulitkan kita, melainkan Allah hendak membersihkan kita atau mensucikan kita, dan yang demikian itu karena Allah hendak menyempurnakan ni’mat-Nya atas kita supaya kita bersyukur kepada-Nya. Maka itu ingatlah kita akan ni’mat Allah yang telah Allah anugrahkan kepada kita dan perjanjian-Nya, karena dengan perjanjian-Nya itu Allah janjikan kepada kita ketika kita membaca ayat-ayat-Nya atau mendengarnya, yaitu ketika kita mendengar perintah Allah sedang hati kita menyanggupi untuk mengerjakannya, dan ketika itu seakan-akan kita mengatakan kepada Allah : Kami dengar dan kami ta’ati perintah-Mu “. Maka bertakwalah kita kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati kita ketika kita menyanggupi perintah-Nya itu. Dan jadilah kita orang-orang yang menegakkan kebenaran karena Allah serta menjadi saksi terhadap perbuatan manusia dengan adil, maka itu saksikanlah oleh kita bagaimana perbuatan manusia dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu apakah benar yang mereka kerjakan itu sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya ? Atau tidak demikian !” Maka itu berlaku adilah kita kepada Allah dan tegakanlah kebenaran dalam mengerjakan perintah-Nya, supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Dan janganlah kebencian kita kepada suatu kaum itu dapat membuat kita jadi berdosa kepada Allah, yaitu karena kita benci kepada kaum itu sehingga kita mengingkari ayat-ayat Allah yang di sampaikan kaum itu, maka berlaku adilah kita kepada Allah, karena Allah bukan kaum yang kita benci kepadanya, dan janganlah kita tidak mau mengerjakan perintah Allah yang di sampaikan kaum itu kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, karena kaum yang kita benci itu tidak ada hubungannya dengan urusan kita dalam mengerjakan perintah Allah, maka kerjakanlah apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, walaupun yang menyampaikan ayat-ayat-Nya itu kaum yang kita benci kepadanya, Dan patutkah kita benci kepada suatu kaum kemudian kita mengingkari ayat-ayat Allah sesudah kita beriman kepada Allah dan kepada ayat-ayat-Nya ? Tidak patut bukan ! Karena yang
  • 35. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 35 demikian itu kita telah menukarkan iman kita dengan kekafiran, sesudah kita beriman kepada Allah dan kepada ayat-ayat-Nya. Dan yang demikian itu persaksikanlah oleh kita kepada kebenaran yang telah ada bersama kita, maka bagaimana apabila kita bekerja di suatu perusahaan yang ada pengurusnya untuk urusan kita dalam bekerja, kemudian pengurus kita itu menyuruh kita dengan melalui seseorang yang kita benci kepadanya, maka apakah kita akan berpaling keluar dari perusahaan itu dengan tidak mau bekerja lagi karena kita benci terhadap orang yang menyampaikan perintahnya itu ? Tidak mungkin bukan ! Karena orang yang kita benci itu tidak ada hubungannya dengan urusan kita dalam mengerjakan perintahnya sesudah kita percaya kepada pengurus perusahaan itu. Maka berlaku adillah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, karena adil itu lebih dekat kepada takwa, dan dekatnya kepada takwa itu sehingga kita bersegera mengerjakan perintah-Nya, maka bertakwalah kita kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu. Adapun yang demikian itu karena Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bahwasanya bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. Dan bagi orang-orang yang mengingkari perintah-Nya dan mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka mereka itulah yang menjadi penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya. Maka itu terimalah apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, dan kerjakanlah dengan segera, supaya kita tidak termasuk orang-orang yang mengingkari perintah Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya. Dan apabila kita hendak melakukan sholat, maka bersucilah kita terlebih dahulu, sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu sebagaimana yang telah kita lakukan apabila kita hendak mengerjakan sholat. Dan demikian pula do’a-do’a untuk setiap gerak-gerik kita dalam bersuci atau wudhu, maka Allah telah memberikannya kepada kita untuk bahan pembicaraan kita kepada Allah, dan itu untuk menuntun rasa hati dan ingatan kita, agar rasa hati dan ingatan kita lurus tercurah kepada Allah dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada Allah dalam bersuci.
  • 36. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 36 Sebagai perumpamaan.” Apabila kita bersuci dan kita telah siap untuk bersuci, maka ambilah apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk bahan pembicaraan kita yang kita akan bicarakan kepada-Nya itu, seumpamanya yang kita akan ucapkan dalam bersuci itu do’a do’a ini, maka ucapkanlah kepada Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya : Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Yaa Allah, sesungguhnya aku niat wudhu (bersuci) menghilangkan hadast kecil wajib karena (memenuhi perintah) Engkau yaa Allah, yaa Tuhan yang Maha Tinggi. Kemudian sesudah itu cucilah kedua telapak tangan kita sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, semoga Engkau menjaga kedua tanganku dari berbuat maksiat. Yaa Allah, sesungguhnya aku mohon keberkahan dan kekuatan berbakti kepada Engkau, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan dan kerusakan”. Kemudian sesudah itu kita mencuci mulut atau berkumur dengan mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, semoga aku selalu ingat kepada-Mu dan selalu mensyukuri (nikmat-Mu), dan selalu bertambah baik dalam beribadat kepada-Mu. Yaa Allah, semoga aku selalu membaca kitab-Mu dan banyak mengingat Engkau, dan teguhkanlah aku dengan perkataan-Mu yang kuat untuk (peganganku) dalam kehidupan dunia dan akhirat.” Kemudian sesudah itu kita menghirup air kedalam hidung sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, semoga Engkau menciumkan penciumanku ke sorga yang Engkau ridhoi untuk aku (memasukinya)”. Kemudian sesudah itu keluarkanlah air itu dari hidung sambil mengucapkan do’a ini : “Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari pada mencium neraka, karena sesungguhnya itu yang sejelek-jeleknya tempat menetap.” Kemudian sesudah itu kita membasuh muka sambil mengucapkan do’a ini :
  • 37. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 37 “ Yaa Allah, semoga Engkau menyinari tujuanku dengan cahaya Engkau, yaitu pada hari bersinarnya semua tujuan kekasih-kekasih Engkau, dan janganlah Engkau gelapkan tujuanku, yaitu pada hari gelapnya semua tujuan musuh-musuh Engkau yang kegelapan.” Kemudian sesudah itu basuhlah tangan kanan kita sampai pada siku tangan kanan kita sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, semoga Engkau memberikan kitab catatan amalku pada tangan kananku. Dan hisablah aku dengan hisaban yang mudah. Kemudian sesudah itu basuhlah tangan kiri kita sampai pada siku tangan kiri kita sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari menerima kitab catatan amalku pada tangan kiriku ini atau menerimanya itu dari belakang punggungku.” Kemudian sesudah itu kita mengusap rambut sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepadaku, dan turunkanlah keberkahan-Mu kepadaku dan naungilah aku dibawah Arsy-Mu, yaitu pada hari dimana tidak ada lagi naungan kecuali naungan Engkau, Yaa Allah, haramkanlah rambutku dan kulitku (dari tersentuh) api neraka.” Kemudian sesudah itu basuhlah kedua telinga kita sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, jadikanlah aku dari pada orang yang mendengar perkataan-Mu dengan mengikuti apa yang terbaik dari pada (petunjuk-Mu). Yaa Allah semoga aku selalu mendengar suara panggilan yang memanggil aku ke sorga, yaitu beserta orang-orang yang berbakti (yang ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu).” Kemudian sesudah itu basuhlah leher kita sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, bebaskanlah leherku dari (dari belenggu) api neraka. Dan aku berlindung kepada Engkau dari rantai yang membelenggu (leherku ini).” Kemudian sesudah itu basuhlah kaki kanan kita sampai pada mata kaki kita sambil mengucapkan do’a ini :
  • 38. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 38 “ Yaa Allah, tetapkanlah pendirianku pada jalan petunjuk-(Mu) yang lurus beserta pendirian hamba-hamba-Mu yang sholeh”. Kemudian sesudah itu basuhlah kaki kiri kita sampai pada mata kaki kita sambil mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, aku berlindung kepada Engkau dari tergelincirnya pendirianku ke dalam neraka, yaitu pada hari tergelincirnya semua pendirian orang-orang munafik dan orang-orang musyrik ke dalam api neraka. Kemudian sesudah itu berdo’alah kita kepada Allah dengan mengucapkan do’a ini : “ Yaa Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang haq disembah) kecuali Engkau Tuhan yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Mu. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu.” Yaa Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat (kepada Engkau dengan tidak mengulangi perbuatanku yang jelek itu), dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang selalu membersihkan (diri dari mempersekutukan Engkau dengan sesuatu), dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh. Yaa Allah, sungguh Engkaulah Penyelamat, dan dari sisi Engkaulah datangnya keselamatan, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali dengan selamat, maka selamatkanlah kami dalam kehidupan kami ini yaa Tuhan kami, dan masukanlah kami ke tempat keselamatan Sorga Darussalam, dan berkatilah kami, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, yaa Tuhan yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Itulah sebagai perumpamaan, do’a do’a yang kita ucapkan kepada Allah pada setiap gerak-gerik kita dalam bersuci atau wudhu, apabila kita hendak mengucapkannya kepada Allah. Dan yang demikian itu supaya rasa hati dan ingatan kita lurus tercurah kepada Allah dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada Allah dalam bersuci. Maka itu luruskanlah rasa hati dan ingatan kita kepada Allah dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada Allah, dan lupakanlah segala sesuatu yang sekiranya itu membuat kita jadi termasuk orang-orang yang mempersamakan Allah dengan sesuatu, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 39. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 39 Katakanlah : “ Apakah pendapatmu jika azab Allah datang kepadamu atau hari kiamat datang kepadamu (dengan tiba-tiba), apakah kamu akan menyeru (tuhan) selain Allah ? jika kamu orang-orang yang benar ?.“ (Qs 6 : 40). Bahkan (seharusnya) kepada Allah-lah kamu menyeru, lalu Dia akan menghilangkan (azab-Nya) yang kamu serukan kepada-Nya itu, jika Dia menghendaki, dan (seharusnya ketika itu) kamu lupakan apa yang kamu sekutukan (dengan-Nya). (Qs 6 : 41). Dan Allah menyeru (kamu) ke tempat keselamatan, (yaitu ke sorga Darussalam), dan Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (untuk menempuh jalan ke sorga itu). (Qs. 10 : 25). Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, dan itu merupakan suatu jawaban dan pertanyaan kepada kita dari sisi Allah. Yaitu bagaimana pendapat kita jika azab Allah datang kepada kita atau hari kiamat datang kepada kita dengan tiba-tiba, apakah kita akan menyeru tuhan selain Allah ? Jika kita orang-orang yang merasa benar dalam seruan kita kepada-Nya itu ! Bahkan Allah menyuruh kita seharusnya kepada Allah-lah kita menyeru, kemudian Allah akan menghilangkan azab-Nya yang kita serukan kepada Allah ketika kita mohon kepada-Nya agar kita terhindar dari azab-Nya itu, jika Allah menghendaki.
  • 40. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 40 Dan Allah telah mengingatkan kita, seharusnya kita ketika menyeru kepada Allah itu, kita lupakan segala sesuatu yang sekiranya itu membuat kita jadi mempersamakan Allah dengan sesuatu, dalam ingatan kita ketika kita menyeru kepada Allah dengan menyebut-nyebut Nama- Nya itu, jika kita benar-benar ingin terhindar dari azab-Nya, dan ingin masuk sorga yang kita mohon kepada Allah ketika kita bersuci atau wudhu hendak melakukan sholat. Maka itu mari kita berusaha untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, karena Allah telah menyeru kita ke tempat keselamatan, yaitu ke sorga Darussalam, dan yang demikian itu bahwa Allah telah memberi petunjuk kepada kita ke jalan yang lurus untuk menempuh jalan ke sorga itu. Maka itu lupakanlah segala sesuatu yang sekiranya itu membuat kita jadi termasuk orang-orang yang mempersamakan Allah dengan sesuatu, yaitu janganlah kita mengingat sesuatu selain Allah ketika kita bersuci menyeru kepada Allah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya itu, mudah-mudahan Allah menghilangkan azab-Nya dari kita dan memasukan kita ke tempat keselamatan sorga Darussalam. Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sesungguhnya Allah telah menyuruh kita agar kita mendirikan sholat, dan Allah telah memberi petunjuk kepada kita untuk cara-cara kita menghadap kepada-Nya, yaitu apabila kita menghadap kepada Allah, maka palingkanlah muka kita ke arah Masjidil Haram, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kamu dahulukan untuk dirimu, niscaya kamu mendapatinya di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(Qs 2 : 110).
  • 41. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 41 Dan kepunyaan Allah timur dan barat, maka dimana kamu menghadap (kepada Allah), maka disitulah wajah Allah, sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs 2 : 115). Orang-orang yang bodoh diantara manusia akan berkata : “ Apakah yang memalingkan mereka dari kiblatnya yang mereka telah berkiblat kepadanya ? “ Katakanlah : “ Kepunyaan Allah timur dan barat, Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” (Qs 2 : 142). Dan yang demikian itu Kami telah menjadikan kamu ummat dipertengahan, supaya kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia, dan supaya Rosul menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan tidaklah Kami menjadikan kiblat yang kamu menghadap kepadanya, melainkan itu supaya Kami mengetahui siapa {diantara kamu} yang mengikuti Rosul dan siapa yang berbalik kedua tumitnya (kembali kafir dengan tidak mau mengikuti Rosul). Dan sesungguhnya (perpindahan kiblat dengan mengikuti Rosul itu) sungguh berat, kecuali orang-orang yang telah diberi petunjuk Allah, dan Allah tidak berkehendak untuk mensia-siakan imanmu, sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Qs 2 : 143).
  • 42. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 42 Sesungguhnya Kami (seringkali) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram, dan di mana saja kamu berada maka palingkanlah mukamu kearahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang telah diberi Al Kitab sungguh mereka mengetahui, bahwa (berpaling ke Masjidil Haram itu) benar dari (perintah) Tuhan mereka, dan Allah tidaklah lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Qs 2 : 144). Dan sungguh jika kamu mendatangkan (pengetahuan itu) kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dengan (membawa) semua keterangan (dari ayat-ayat Kami, niscaya) mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan sungguh jika kamu mengikuti (kiblat) dari keinginan mereka sesudah datang pengetahuan itu kepadamu, jika demikian kamu termasuk golongan orang-orang zalim. (Qs 2 : 145).
  • 43. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 43 Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab, mereka mengenal (pengetahuan) itu seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya segolongan diantara mereka sungguh mereka telah menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Qs 2 : 146). (Ingat !) kebenaran itu dari Tuhanmu, maka sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (Qs 2 : 147). Dan bagi tiap-tiap ummat ada kiblatnya (sendiri) yang masing-masing menghadap kepadanya, maka berlomba-lombalah kamu (dalam mengerjakan) kebaikan, (niscaya) Allah mendatangkan (balasannya) kepadamu sekalian di mana saja kamu berada, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs 2 : 148). Dan dari mana saja kamu keluar (atau datang), maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram, dan sesungguhnya ketentuan itu benar-benar dari Tuhanmu, dan Allah tidaklah lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Qs 2 : 149).
  • 44. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 44 Dan dari mana saja kamu keluar (atau berangkat) maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram, dan di mana saja kamu berada maka hadapkanlah mukamu kearahnya, supaya bagi manusia tidak ada alasan (untuk membantah) kamu, kecuali orang-orang zalim diantara mereka, maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kamu kepada-Ku, supaya Aku menyempurnakan ni’mat-Ku atasmu dan supaya kamu mendapat petunjuk. (Qs 2 : 150). (Yaitu) sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rosul kepadamu dari kalangan kamu, (supaya) dia membacakan ayat-ayat Kami kepadamu dan mensucikan (kesalahanmu dalam mengerjakan perintah Kami), dan (supaya) dia mengajarkan Kitab dan Hikmah kepadamu dan mengajar kamu apa yang kamu tidak mengetahui. (Qs 2 : 151). Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pengajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh bagi penyakit dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.(Qs 10 : 57). Dan pada hari Kiamat, semua mereka akan datang menghadap kepada Allah sendiri-sendiri. (Qs. 19 : 95)
  • 45. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 45 Katakanlah :” Sesungguhnya aku memberi nasehat kepadamu dengan satu perkara, (yaitu) supaya kamu menghadap kepada Allah berdua-berdua dan sendiri-sendiri, kemudian berfikirlah kamu, bahwa kawanmu tidak berpenyakit gila, melainkan dia seorang pemberi peringatan kepadamu sebelum (kamu kedatangan) azab yang keras “. (Qs. 34 : 46). Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka itu perhatikanlah oleh kita supaya kita memahaminya, yaitu bahwasanya Allah menyuruh kita, apabila kita menghadap kepada Allah maka palingkanlah muka kita ke arah Masjidil Haram, dan itu sudah merupakan suatu ketentuan dari Allah untuk peragaan kita dalam melakukan sholat, dan yang demikan itu karena Allah hendak mengetahui siapa diantara kita yang mengikuti sholat Rosul-Nya, dan siapa diantara kita yang kembali kafir dengan tidak mau mengikuti sholat Rosul-Nya. Dan sesungguhnya perpindahan kiblat dengan mengikuti sholat Rosul-Nya itu sungguh berat, kecuali orang-orang yang telah diberi petunjuk Allah, dan yang demikan itu karena Allah tidak berkehendak untuk mensia-siakan iman kita dalam mengerjakan sholat, jika sholat kita mau mengikuti sholat Rosul-Nya. Maka janganlah kita sia-siakan iman kita dalam mengerjakan sholat, karena sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada kita. Dan yang demikian itu sebagai peragaan untuk gerak-gerik kita dalam melakukan sholat, yaitu berdirinya, rukunya, sujudnya dan sebagainya, maka itu perhatikanlah oleh kita apa yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, supaya kita ingat terhadap apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, dan supaya kita ingat terhadap apa yang telah Allah nasehatkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu. Dan demikian pula akan do’a-do’a untuk setiap gerak-gerik kita dalam melakukan sholat, karena yang demikian itu Allah telah memberikannya kepada kita untuk bahan pembicaraan kita kepada Allah, dan itu untuk menuntun rasa hati dan ingatan kita, agar rasa hati dan ingatan kita lurus tercurah kepada Allah, dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada Allah dalam melakukan sholat.
  • 46. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 46 Sebagai perumpamaan.” Apabila kita melakukan sholat subuh, dan kita telah siap berdiri menghadap kepada Allah, maka ucapkanlah niat sholat dengan mengucapkan do’a ini : (Yaa Allah), aku niat sholat subuh dua roka’at menghadap kiblat kearah masjidil haram mengikuti Rosul, wajib karena (perintah Engkau) yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Tinggi. Kemudian sesudah itu ucapkanlah Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua belah tangan kita setinggi telinga sambil mengucapkan : Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung.” Kemudian sesudah itu sedakeplah kita dengan tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri, kemudian ambilah apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk bahan pembicaraan kita yang akan kita bicarakan kepada Allah dalam melakukan sholat, seumpamanya yang akan kita ucapkan itu do’a-do’a ini, maka ucapkanlah : Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung. Segala puji bagi Engkau yaa Allah dengan sebanyak- banyaknya. Dan maha suci Engkau yaa Allah sepanjang masa. (Yaa Allah, sungguh) aku menghadap kepada Engkau yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus menyerahkan diri (kepada Engkau), dan aku bukan dari golangan orang-orang musyrik (yang mempersamakan Engkau dengan sesuatu). Yaa Allah, sesungguhnya sholatku, usahaku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Engkau yaa Tuhan pemelihara semesta alam. Sungguh tidak ada sekutu bagi-Mu dan yang demikian itu Engkau perintahkan kepadaku supaya aku tidak mempersekutukan Engkau (dengan sesuatu dalam penyembahanku ini). Dan sesungguhnya aku dari golongan orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Engkau). Yaa Allah, sesungguhnya Engkau adalah Raja (yang berkuasa di langit dan di bumi, dan) tidak ada Tuhan (yang menguasai keduanya itu) kecuali Engkau. (Yaa Allah, sungguh) Engkau adalah Tuhanku, dan aku hamba-Mu yang telah menganiaya diriku sendiri, dan aku mengakui terhadap kesalahanku (dalam mengerjakan perintah-Mu itu), maka ampunilah segala dosaku (yaa Allah). Karena sungguh tidak ada yang mengampuni segala dosaku kecuali Engkau. (Yaa Allah), berilah aku petunjuk untuk memperbaiki akhlak (perbuatanku dalam mengerjakan perintah-Mu) karena sungguh tidak ada yang menunjukkan cara-cara untuk memperbaikinya itu
  • 47. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 47 kecuali Engkau. Dan palingkanlah aku dari kejelekan (perbuatanku dalam mengerjakan perintah-Mu), karena sungguh tidak ada yang memalingkan aku dari kejelekan perbuatanku itu kecuali Engkau. (Yaa Allah), sungguh aku menghadap kepada-Mu, dan aku menghadap kepada-Mu dengan memenuhi panggilan-Mu, dan aku siap menerima segala perintah-Mu, karena segala kebaikan ada dalam perintah-Mu yang kembali kepada-Mu, dan segala kejelekan tidak kembali kepada- Mu. (Yaa Allah), sungguh aku hamba-Mu yang telah kembali menghadap kepada-Mu, maka berkatilah aku, agar aku kembali lagi menghadap kepada-Mu dengan seiring ampunan-Mu, dan hanya kepada Engkaulah aku bertaubat. Yaa Allah yaa Tuhanku, jauhkanlah aku dari kesalahanku (dalam mengerjakan perintah-Mu), yang jauhnya itu sebagaimana Engkau menjauhkan antara masyrik dan maghrib. Yaa Allah yaa Tuhanku, bersihkanlah aku dari (mempersekutukan Engkau dengan sesuatu, karena yang demikian itu) amat jelek bagi diriku, maka bersihkanlah aku yang bersihnya itu sebagaimana pakaian putih yang telah pisah dari kotoran. Yaa Allah yaa Tuhanku, bersihkanlah aku dari kekotoran diriku ini dengan air bersih, atau air salju dan air embun yang sejuk, (yaitu) dengan seiring rahmat-Mu yaa Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Kemudian sesudah itu ucapkanlah ummul do’a, yaitu surah Al Fatihah tujuh ayat yang di ulang-ulang yang telah Allah berikan kepada kita untuk bahan penbicaraan kita kepada-Nya, supaya kita mengulang-ulanginya apabila kita kembali menghadap kepada Allah dalam melakukan sholat, maka itu ucapkanlah :
  • 48. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 48 Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, (sungguh) dengan seiring Nama baik-Mu ini (kami panjatkan) puja dan puji (syukur kehadirat-Mu) yaa Allah Tuhan (pujaan ummat) semesta alam. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai hari pembalasan. (Yaa Allah, sungguh) hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (Maka) tunjukanlah kami ke jalan yang lurus. (Yaitu) ke jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka, bukan ke jalan orang- orang yang Engkau murkai atas mereka, dan bukan pula ke jalan orang-orang yang tersesat. (Qs 1 : 1-7) Kemudian sesudah itu ucapkanlah surah-surah yang lainnya, atau supaya kita ingat akan permohonan kita, bahwa kita telah minta petunjuk jalan yang lurus kepada Allah, yaitu minta di tunjukan ke jalan orang-orang yang telah Allah beri nikmat atas mereka, maka ucapkanlah ayat-ayat-Nya ini supaya Allah menerangkannya kepada kita dengan melalui lisan kita, yang Firman-Nya : Sesungguhnya pemimpin kamu hanyalah Allah dan Rosul-Nya dan orang-orang yang beriman, dan mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan mereka orang-orang yang tunduk patuh (kepada perintah Allah).(Qs 5 : 55). Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka : “ Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,“ niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil diantara mereka; dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pengajaran yang telah (Kami) berikan kepada mereka, tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka). ( Qs 4 : 66 ).
  • 49. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 49 Dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami. ( Qs 4 : 67 ). Dan pasti Kami beri petunjuk mereka ke jalan yang lurus. ( Qs 4 : 68 ). Dan barang siapa yang menta’ati Allah dan Rosul-(Nya), maka mereka itulah yang bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat Allah atas mereka, yaitu para Nabi, para siddiqin, para syuhada dan orang-orang sholeh. Dan mereka itu yang sebaik-baiknya teman. ( Qs 4 : 69 ) Yang demikian itu karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang mengetahui. ( Qs 4 : 70 ) Mereka itu orang-orang yang telah Allah beri ni’mat atas mereka, yaitu para Nabi dari keturunan Adam, dan dari keturunan orang-orang yang Kami bawa bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Isra’il, dan dari keturunan orang-orang yang telah Kami beri petunjuk
  • 50. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 50 dan yang Kami pilih. (Dan) apabila dibacakan ayat-ayat (Tuhan) Yang Maha Pemurah atas mereka, lalu mereka menyungkur bersujud dan menangis. ( Qs 19 : 58 ) Kemudian sesudah (mereka) itu datanglah penggantinya yang menyia-nyiakan sholat, dan (sholat mereka itu) mengikuti hawa nafsunya, (bukan mengikuti petunjuk Allah), maka mereka bakal menemui kesesatan mereka dalam (melakukan shalat). ( Qs 19 : 59 ) Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shaleh, maka mereka itulah yang masuk sorga, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. ( Qs 19 : 60 ) (Yaitu) sorga ‘Adn yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, (sekalipun sorga itu) tidak ditampakan. Sesungguhnya janji-Nya itu pasti terjadi. ( Qs 19 : 61 ) Didalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia kecuali (ucapan) selamat. Dan didalamnya mereka (mendapat) rizki pagi dan petang. ( Qs 19 : 62 )
  • 51. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 51 Itulah sorga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang bertakwa. ( Qs 19 : 63 ) Itulah petunjuk Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui lisan kita yang kita ucapkan itu, maka itu perhatikanlah oleh kita supaya kita memahaminya, yaitu bahwa Allah telah memberi petunjuk kepada kita sebagaimana yang kita mohon kepada Allah ketika kita mengucapkan : Tunjukanlah kami kejalan yang lurus, yaitu ke jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka, bukan ke jalan orang-orang yang Engkau murkai atas mereka, dan bukan pula ke jalan orang-orang yang tersesat. Maka itu perhatikanlah oleh kita supaya kita ingat akan permohonan kita kepada Allah. Kemudian sesudah itu rukulah kita sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kita, supaya kita ruku sambil mengucapkan tasbih dan do’a kepada-Nya dengan mengucapkan : Maha Suci Engkau Yaa Tuhan Yang Maha Agung, segala puji bagi Engkau yaa Tuhanku. Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan seiring puja dan puji yang aku panjatkan kepada-Mu ini, semoga Engkau mengampuni segala dosaku yaa Allah. Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikan aku orang yang senantiasa ruku, sujud dan beribadat dengan penuh ketaatan kepada perintah-Mu. Yaa Allah yaa Tuhanku, semoga Engkau memuliakan aku dengan menetapkan ketaatanku kepada perintah-Mu, dan janganlah Engkau hinakan aku karena aku telah berbuat maksiat (dengan melakukan yang telah) Engkau (haramkan). Yaa Allah yaa Tuhanku, semoga Engkau menambah kekhusyuanku (dalam mengerjakan perintah-Mu). Kemudian sesudah itu berdirilah kita dengan mengangkat kedua tangan kita setinggi telinga, sambil mengucapkan : Yaa Allah, sesungguhnya Engkau mendengar pujianku yang memuji-muji Engkau. Kemudian sesudah itu ucapkanlah tasbih dan do’a kepada Allah dengan mengucapkan : (Yaa Allah) yaa Tuhan kami, sungguh kami panjatkan segala puji kepada Engkau dengan pujian sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki dari sesudah itu.
  • 52. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 52 Segala puji bagi Engkau yaa Allah, Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menjadikan gelap dan terang. Kemudian orang-orang kafir (tetap saja) mempersamakan Tuhan mereka dengan (sesuatu). ( Qs. 6 : 1) Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sungguh tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. 2 : 32) Segala puji bagi Engkau yaa Allah, (sungguh Engkaulah) yang menunjukan kami kepada petunjuk-Mu, dan tidaklah mungkin bagi kami akan mendapat petunjuk-Mu, jika Engkau tidak memberi petunjuk kepada kami. Yaa Allah sesungguhnya telah datang kepada kami Rosul Engkau dengan membawa kebenaran. Dan dia menyeru kepada kami, bahwa sesungguhnya sorga itu akan di wariskan kepada kami dengan apa yang telah kami kerjakan dari perintah-Mu. (Qs. 7 : 43)
  • 53. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 53 (Yaa Allah) yaa Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang menyerahkan diri kepada Engkau (dengan tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan (jadikanlah) dari keturunan kami ummat yang menyerahkan diri kepada Engkau (dengan tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan tunjukanlah kepada kami cara-cara untuk ibadat kami (dalam mengerjakan perintah Engkau), dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Qs. 2 : 128) Yaa Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang Rosul dari kalangan mereka sendiri, (supaya) dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka dan mengajarkan Al Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan (supaya) dia mensucikan (kesalahan) mereka (dalam mengerjakan perintah Engkau), sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( Qs. 2 : 129) Yaa Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari (tersentuh) siksa neraka .” ( Qs. 2 : 201). Yaa Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami dari (kekejaman) orang-orang kafir. ” (Qs. 2 : 250).
  • 54. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 54 Yaa Tuhan kami, sesungguhnya kami akan kembali kepada Engkau.” (Qs. 2 : 285). Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami karena kami lupa atau bersalah. “ Yaa Tuhan kami janganlah Engkau bebankan kepada kami dengan beban yang berat, sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang sekiranya kami tidak sanggup memikulnya, dan ma’afkanlah (kesalahan) kami dan ampunilah (dosa-dosa) kami dan rahmatilah kami, (dan sesungguhnya) Engkau penolong kami, maka tolonglah kami atas (kekejaman) kaum yang kafir. ” (Qs. 2 : 286) Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (rahmat). (Qs 3 : 8)
  • 55. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 55 Yaa Tuhan kami, sesungguhnya Engkau akan mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya”. Yaa Allah, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji. (Qs. 3 : 9) Yaa Tuhan kami, sungguh kami telah beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan jauhkanlah kami dari siksaan api neraka. ( Qs. 3 : 16) Yaa Tuhan kami, sungguh siapa yang Engkau masukan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau hinakan dia, dan bagi orang-orang zalim tidak ada penolongnya. (Qs. 3 : 192) Yaa Tuhan kami, sungguh kami mengakui terhadap kesalahan kami (dalam mengerjakan perintah-Mu), maka ampunilah dosa-dosa kami dan (kesalahan) kami yang berlebih-lebihan dalam urusan (mengerjakan perintah-Mu), dan teguhkanlah pendirian kami dengan (petunjuk- Mu), dan tolonglah kami dari (kekejaman) orang-orang kafir. (Qs. 3 : 147)
  • 56. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 56 Yaa Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan sungguh jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak (pula) memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. (Qs. 7 : 23). Yaa Tuhan kami, sungguh kami telah mendengar seruan orang-orang yang menyeru kami agar kami beriman, bahwa berimanlah kamu kepada Tuhanmu.” Maka kami beriman kepada (Engkau). Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuslah segala kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang yang mengerjakan kebaikan. (Qs. 3 : 193) Yaa Tuhan kami, sungguh kami beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan, dan kami akan mengikuti Rasul, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (terhadap perbuatan manusia).” (Qs. 3 : 53) Yaa Tuhan kami, berilah kami apa yang Engkau janjikan kepada kami (dengan janji yang telah Engkau berikan) kepada Rosul Engkau, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji. (Qs. 3 : 194)
  • 57. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 57 Yaa Tuhan kami limpahkanlah kesabaran atas kami dan wafatkanlah kami (sebagai) orang-orang yang telah menyerahkan diri (kepada Engkau).“ (Qs. 7 : 126) (Yaa Allah) yaa Tuhan kami, terimalah (do’a-do’a) kami ini, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qs. 2 : 127) Kemudian sesudah itu, bersujudlah kita menyungkur ke bumi dengan meletakan tujuh anggauta badan kita sambil mengucapkan : Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung.” Kemudian sesudah itu, sembahlah Allah sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kita, supaya kita bersujud menyembah Allah dengan mengucapkan tasbih dan do’a kepada-Nya, maka ucapkanlah : Maha Suci Engkau yaa Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan segala puji bagi Engkau yaa Tuhanku.” ( 3 X ) Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan seiring puja dan puji yang aku panjatkan kepada-Mu ini, semoga Engkau mengampuni segala dosaku yaa Allah.
  • 58. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 58 Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sungguh tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. 2 : 32) Maha Suci Engkau yaa Allah, sungguh sebenarnya apa yang ada di langit dan di bumi ini semuanya kepunyaan Engkau, yang masing-masing tunduk patuh kepada (perintah)-Mu.” (Q.S. 2 : 116) Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud (menyembah) Engkau, (dan jadikanlah aku orang yang senantiasa) mendirikan (sholat) dengan (mengerjakan segala) perintah-Mu, sesungguhnya aku takut akan (tertimpa) azab-Mu. Yaa Allah yaa Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku orang yang menyombongkan diri (kepada- Mu dengan tidak mau menyembah Engkau), dan jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud (menyembah) Engkau.” Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau, dan kepada Engkaulah aku beriman, dan kepada Engkaulah aku bertawakal dengan mengharap ampunan Engkau, maka ampunilah segala dosaku yaa Tuhanku. Sesungguhnya ampunan Engkau amatlah luas.” (Qs 60 : 4) (Yaa Allah yaa Tuhanku), sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau yang telah menciptakan aku dengan membentuk rupa tubuhku. Dan aku tidaklah ragu terhadap apa yang aku dengar dan apa yang aku lihat dari penyampaian petunjuk-Mu itu, dan sungguh hanya perkataan Engkau-lah yang kuat untuk peganganku dalam mengerjakan perintah-Mu.” Yaa Allah yaa Tuhanku, terimalah (sembah sujudku ini) sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (kepada siapa aku menyembah.” Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh hanya kepada Engkaulah aku menyembah).” Kemudian sesudah itu bangkitlah kita duduk diantara dua sujud sambil mengucapkan :
  • 59. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 59 Yaa Allah yaa Tuhan yang Maha Agung.” Kemudian sesudah itu berdo’alah kita kepada Allah dengan mengucapkan : (Yaa Allah) yaa Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rizki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan dan ma’afkanlah segala kesalahanku. Yaa Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Mulia, (dan) sesungguhnya Engkau menyukai orang-orang yang meminta ma’af, maka ma’afkanlah segala kesalahanku, dan segala kesalahan kedua orang tuaku, dan segala kesalahan semua kaum muslimin dan muslimat, (yaitu) dengan seiring rahmat-Mu yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yaa Tuhanku, kasihanilah kedua orang tuaku sebagaimana (kasih sayangnya kepadaku ketika keduanya) memelihara aku di waktu kecil. (Qs. 17 : 24) Yaa Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan atasku dan atas kedua orang tuaku, dan bahwasanya aku hendak beramal shaleh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam (golongan) hamba-hamba-Mu yang shaleh “. (Qs. 27 : 19)
  • 60. Kebenaran Al Qur’an Jilid 2 (Dua) 60 Yaa Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan dari apa yang Engkau turunkan kepadaku. (Qs. 28 : 24) Yaa Tuhanku, bangunlah sebuah rumah untukku dalam surga yang ada di sisi-Mu, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan dari perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari (kekejaman) kaum yang zalim “. (Qs. 66 : 11) Yaa Tuhanku, masukkanlah aku ketempat masuk yang benar, dan keluarkanlah aku (dari) tempat keluar yang benar, dan jadikanlah kekuasaan untuk penolongku yang dari sisi Engkau.” (Qs. 17 : 80) Yaa Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku (berada) di antara orang-orang yang zalim, (dan jauhkanlah aku dari padanya).” (Qs. 23 : 94) Yaa Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan syaitan,” (Qs. 23 : 97)