SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
1
KEBENARAN AL QUR’AN
JILID (3) Tiga
Ikhtisar
Judul Buku : Kebenaran Al Qur’an Jilid 3
Penerbit : Yayasan Al Mu’min Jakarta
Alamat : Jl. Beringin Jaya No. 8 Ceger Cipayung Jakarta Timur
Telp./Fax: (021) 8444866
Download : http:www.isroatifillah.com
E-mail : ypamj@isroatifillah.com
Lisensi
Buku ini dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada siapa saja dan oleh siapa saja dalam
bentuk apapun sepanjang tidak merubah isi didalamnya dan tidak untuk tujuan komersial.
Isi Buku
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bersama ini kami ucapkan salam sejahtera ke seluruh hamba-hamba Allah dimana saja
berada, semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Barokah-Nya kepada kita, dan semoga Allah
melindungi kita dari gangguan syaitan yang terkutuk, dan semoga Allah menetapkan kasih
sayang-Nya kepada kita selama-lamanya. Dan dengan seiring Rahmat dan kasih sayang-Nya itu
mari bersama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan semesta alam.
Dan mari kita memohon kepada-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
2
(Yaa Allah) yaa Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau
anugerahkan atasku dan atas kedua orang tuaku, bahwa aku hendak beramal sholeh yang
Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang yang
sholeh.“
“ Yaa Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku (dalam mengerjakan
perintah-Mu ini). Dan lepaskanlah (perkataan-Mu) dari tali ikatan lisanku ini, (supaya mereka
mengerti terhadap apa yang Engkau bicarakan kepada mereka dengan melalui) perkataanku ini,
(karena sesungguhnya aku hanya menyampaikan perkataan-Mu yang Engkau perintahkan
kepadaku). Dan jadikanlah untukku seorang pembantu yang dari keluargaku. (Yaitu) Harun
saudaraku (supaya dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka). Dan teguhkanlah
kekuatanku dengan dia. Dan jadikanlah dia sekutuku dalam urusanku ini (supaya aku dan dia
sama-sama satu urusan dalam mengerjakan perintah-Mu. Dan) supaya kami banyak bertasbih
kepada Engkau. Dan (supaya) kami banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Melihat terhadap apa yang kami (kerjakan). Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sesungguhnya
tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan
Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“
Dan semoga Allah melimpahkan salam hormat kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, dan kepada para Anbiya, para Utusan-Nya, keluarganya dan kepada
sahabatnya sekalian. Amin, amin, amin yaa Robbal ‘alamin. Amma Ba’du.
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sebelum kami mengemukakan apa yang hendak kami sampaikan kepada saudara-
saudara, maka terlebih dahulu kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya atas kelancangan
kami ini, yang mana bahwa kami telah lancang mengirimkan surat ini kepangkuan saudara-
saudara dengan tanpa kabar berita yang dari sebelumnya. Akan tetapi karena keadaan waktu
yang sangat sempit bagi kami untuk mengunjungi saudara-saudara, maka kami lakukan
menjalankan perintah Allah itu dengan cara seperti ini. Maka itu ma’afkanlah kami, karena
yang demikian itu bukanlah kami menghinakan saudara-saudara, dan bukan pula kami tidak
menghormati saudara-saudara dengan penghormatan yang sebagaimana mestinya, akan tetapi
yang demikian itu hanya karena keadaan waktu saja yang tidak mencukupi bagi kami, kalau
kami menjalankan perintah Allah itu dengan mengunjungi saudara-saudara.
Oleh karena itu kami kirimkan surat ini ke pangkuan saudara-saudara untuk menunaikan
perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kami dengan melalui ayat-ayat-Nya, yaitu
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
3
supaya kami menyampaikan amanat Allah kepada saudara kami di mana saja berada, maka
terimalah apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu.
Akan tetapi sebelum dan sesudahnya tidak lupa kami mohon ma’af yang sebesar-
besarnya, apabila ada perkataan kami yang tidak berkenan di hati saudara-saudara atau apa
saja kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini. Karena kesalahan itu bukanlah sesuatu yang
kami sengaja melakukannya dan bukan pula sesuatu yang kami inginkan, melainkan itu hanya
semata-mata dari kebodohan kami sendiri. Maka itu semoga saudara-saudara sudi kiranya
mema’afkan segala kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini.
Dan mari kita terima apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, dan
ingatlah, apabila kita membaca Kitab Al Qur’an atau kita membaca ayat-ayat-Nya, maka
bacalah ayat-ayat-Nya itu dengan bacaan yang sebenarnya, yaitu sebagaimana yang Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab kepada mereka, mereka membaca (Kitab itu) dengan
bacaan yang sebenarnya, mereka itulah yang beriman kepadanya, dan barang siapa yang
mengingkarinya, maka mereka itulah yang rugi. (QS 2 : 121).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu orang-orang yang Allah
beri Al Kitab, mereka membaca Kitab-Nya itu dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itulah
yang beriman kepada Allah dan kepada Kitab-Nya, dan barang siapa yang mengingkarinya,
maka mereka itulah yang rugi. Dan yang demikian itu karena Allah telah memberikan Kitab Al
Qur’an kepada kita, maka bacalah Kitab itu dengan bacaan yang sebenarnya.
Yaitu sebagaimana kita membaca surat perintah dari seseorang yang suka menyuruh
kita dengan memberi upah kepada kita, maka sesudah kita membaca suratnya itu, tentu kita
kerjakan apa yang telah ia perintahkan kepada kita dengan melalui suratnya itu. Adapun yang
demikian itu supaya kita mendapat upah dari padanya apabila kita mau mengerjakan
perintahnya. Dan apabila kita mengingkarinya karena kita tidak mau mengerjakan perintahnya,
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
4
maka yang demikian itu tentu kita termasuk orang-orang yang rugi, karena kita tidak akan
mendapat upah dari padanya. Itulah kebenaran yang telah ada bersama kita dalam membaca
surat yang sebenarnya.
Dan demikian pula apabila kita membaca Kitab Al Qur’an. Jika kita beriman kepada
Allah dan kepada Kitab Al Qur’an yang telah Allah turunkan kepada Rosul-Nya yang turun-
temurun sampai kepada kita, yang di dalamnya ada surat-surat dari sisi Allah yang ditujukan
kepada kita, dan di dalam surat-surat itu Allah menyuruh kita agar kita mengerjakan perintah-
Nya, dan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, dan menasehati kita
serta mencegah kita dari mengerjakan yang sia-sia dan dosa. Maka itu bacalah oleh kita dengan
bacaan yang sebenarnya, yaitu sesudah kita membaca surat-Nya kita kerjakan apa yang Allah
perintahkan kepada kita dengan melalui surat-Nya itu, supaya kita beruntung di dunia dan di
akhirat nanti.
Dan janganlah kita mengingkari perintah Allah dengan tidak mau mengerjakannya,
karena yang demikian itu kita akan termasuk orang-orang yang rugi, karena kita tidak akan
mendapat pahala dari apa yang Allah perintahkan kepada kita dengan melalui surat-Nya itu.
Dan ingatlah apabila kita membaca Kitab Al Qur’an atau kita membaca ayat-ayat-Nya, maka
Allah ada diantara kita, dan Allah menjadi saksi atas kita apa yang kita kerjakan dari sesudah
kita membacanya, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya
yang firman-Nya :
Dan apabila kamu membaca Al Qur’an maka Kami ada diantara kamu, dan orang-orang yang
tidak beriman kepada kehidupan akhirat, (mereka) ada dinding yang menutup (diri mereka).
(Qs. 17 : 45).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
5
Dan tidaklah kamu berada dalam suatu keadaan dan tidak (pula) kamu membaca suatu ayat
dari Al Qur’an, dan tidak (pula) kamu mengerjakan (perintah Kami sesudah kamu
membacanya), melainkan Kami menjadi saksi atas kamu ketika kamu mengerjakannya. Dan itu
tidaklah luput dari (pengetahuan) Tuhanmu biarpun yang kamu kerjakan itu hanya seberat
zarrah di bumi atau di langit, dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari (apa yang
kamu kerjakan), melainkan (semuanya tertulis) dalam Kitab yang nyata. (Qs. 10 : 61).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu apabila kita
membaca Al Qur’an maka Allah ada diantara kita. Dan tidaklah kita berada dalam suatu
keadaan, dan tidak pula kita membaca suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak pula kita
mengerjakan perintah Allah dari sesudah kita membacanya, melainkan Allah menjadi saksi atas
kita ketika kita mengerjakan perintah-Nya itu. Dan yang demikian itu tidaklah luput dari
pengetahuan Allah, biarpun yang kita kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit,
dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari apa yang kita kerjakan, melainkan semuanya
tertulis dalam Kitab yang nyata.
Dan orang-orang yang tidak percaya kepada kehidupan akhirat, mereka ada dinding
yang menutup diri mereka, atau mereka mempunyai pekerjaan yang mereka kerjakan sehari-
hari dari selain mengerjakan perintah Allah, kemudian pekerjaan mereka itu menutup diri
mereka sehingga mereka tidak mau mengerjakan perintah Allah, dan mereka takut kerugian
usahanya kalau mereka mengerjakan perintah Allah. Dan yang demikian itu karena mereka
tidak percaya kepada kehidupan akhirat, bahwa di akhirat Allah akan memberi pahala kepada
mereka untuk kesenangan mereka di akhirat nanti, yaitu sebagaimana Allah telah memberi
kesenangan kepada mereka dalam kehidupan dunia ini.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
6
Maka bacalah Al Qur’an itu dengan bacaan yang sebenarnya, karena Allah tidak akan
menyia-nyiakan pahala amal kita apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu, walaupun
yang kita kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit. Dan janganlah kita jadikan
Al Qur’an sebagai dongeng orang-orang dahulu yang cukup hanya sebatas dibacakan dan
didengarkan saja, yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang kafir yang Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan diantara mereka ada orang yang mendengarkan (pembacaan Al Qur’an) kepadamu, padahal
Kami telah menjadikan sumbat (sebagai tutup) hati mereka, dan (Kami letakkan) sumbat itu
dalam telinga mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan jika mereka melihat tanda-
tanda (kebenaran dari setiap ayat-ayat Kami) mereka tidak beriman kepadanya, sehingga
apabila mereka datang kepadamu mereka membantah kamu, (dan) orang-orang kafir itu
berkata : “ Tidaklah lain (Al Qur’an) ini kecuali dongeng orang-orang dahulu.“ (QS 6 : 25).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu bahwa orang-orang
kafir mengatakan :” Tidaklah lain Al Qur’an ini kecuali dongeng orang-orang dahulu. Maka
mereka jadikan Al Qur’an itu cukup hanya sebatas dibaca dan didengarkan saja, dan setiap
mereka mendengar firman Allah yang dibacakan kepada mereka, mereka tidak memahaminya
kecuali mereka hanya memahami cerita orang-orang dahulu saja, dan jika mereka melihat
tanda-tanda kebenaran dari sisi Allah, yaitu bahwa Allah benar-benar menyuruh mereka dengan
ayat-ayat-Nya, mereka tidak percaya kepada perintah-Nya itu.
Maka Allah menutup hati mereka dan pendengaran mereka, sehingga mereka seakan-
akan tidak mendengar perintah Allah yang dibacakan kepada mereka sesudah mereka
mendengarnya. Dan yang demikian itu karena mereka menjadikan Al Qur’an sebagai dongeng
orang-orang dahulu yang cukup hanya sebatas dibacakan dan didengarkan saja, adapun kepada
perintah Allah yang Allah perintahkan kepada mereka dengan ayat-ayat-Nya, maka itu seakan-
akan tidak perlu dikerjakan oleh mereka, karena itu cerita orang-orang dahulu yang
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
7
diperintahkan kepada mereka supaya mereka mengerjakannya. Itulah orang-orang kafir yang
menjadikan Al Qur’an sebagai dongeng orang-orang dahulu
Maka janganlah kita jadikan Al Qur’an hanya sebatas dibaca dan didengarkan saja,
karena Al Qur’an bukan dongeng orang-orang dahulu, melainkan Al Qur’an penerangan dari sisi
Allah dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu sebagaimana yang
Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
(Al Qur’an) ini penerangan bagi manusia dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang
bertakwa. (QS 3 : 138).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu bahwa Al Qur’an
sebagai penerangan dari sisi Allah untuk kita, yang di dalamnya Allah menerangkan kepada kita
dengan ayat-ayat-Nya, bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya. Adapun yang demikian itu supaya kita tidak kegelapan terhadap kekuasaan
Allah yang telah Allah ciptakan dilangit dan dibumi, yaitu sebagaimana Allah telah menciptakan
matahari untuk penerangan dimuka bumi, maka dengan sinar cahaya matahari itu kita dapat
melihat terhadap kekuasaan Allah yang telah Allah ciptakan dibumi.
Dan dalam Al Qur’an itu Allah menerangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya bahwa
Allah telah menciptakan kita, kemudian Allah memberi petunjuk kepada kita kejalan yang
lurus, supaya kita tidak kesalahan dalam menempuh jalan untuk kehidupan kita diakhirat nanti.
Adapun yang demikian itu karena Allah telah menyediakan dua tempat untuk kehidupan kita
diakhirat, yaitu sorga dan neraka, dan kita tidak dapat memilih tempat yang lain dari selain
dua tempat yang telah Allah sediakan untuk kehidupan kita diakhirat itu. Maka sekarang
pilihlah oleh kita, apakah kita akan memilih sorga yang penuh kenikmatan atau kita akan
memilih neraka yang penuh penderitaan ? Dan jika kita memilih sorga yang penuh kenikmatan,
maka ikutilah petunjuk Allah yang tidak ada kekhawatiran bagi kita untuk menempati sorga itu,
dan janganlah kita mengikuti bisikan syaitan, karena syaitan akan menempatkan kita di neraka
jahanam yang penuh penderitaan. Ingat ! Allah menyeru kita ke sorga yang ada disisi-Nya,
sedang syaitan menyeru kita ke neraka jahanam.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
8
Dan dengan Al Qur’an itu Allah memberi pengajaran kepada kita agar kita bertakwa
kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan yang demikian itu supaya kita
dapat mengerjakan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-
Nya. Adapun yang demikian itu karena tidaklah Allah menciptakan kita melainkan kita supaya
menyembah Allah serta mengabdi kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintah-Nya.
Dan janganlah kita mengira bahwa Allah tidak memberi pengajaran kepada kita untuk
mengerjakan segala perintah-Nya itu, karena sungguh tidaklah Allah menurunkan Al Qur’an
kepada kita, melainkan dengan Al Qur’an itu Allah mengajar kita supaya kita dapat
mengerjakan segala perintah-Nya, dan Allah belum berhenti mengajar kita dengan Al Qur’an,
sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Demi Kitab (Al Qur'an) yang menerangkan. (Qs. 43 : 2).
Sesungguhnya Kami jadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya kamu mengerti. (Qs. 43 : 3).
Dan sesungguhnya Al Qur'an itu ada dalam induk Al Kitab di sisi Kami yang benar-benar tinggi
(nilainya lagi penuh) Hikmah. (Qs. 43 : 4).
Maka apakah Kami akan jadi berhenti (menurunkan) pengajaran (Al Qur'an) kepadamu, karena
kamu kaum yang melampaui batas ? (Qs. 43 : 5).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
9
(Allah, Tuhan) Yang Maha Pemurah. Dia telah mengajarkan Al Qur’an (kepada manusia). (Qs. 55
: 1-2).
(Karena) Dia telah menciptakan manusia. (Maka) Dia mengajarkannya dengan jelas. (Qs. 55 : 3-
4).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwasanya Allah
menerangkan kepada kita.” Demi Kitab Al Qur'an yang menerangkan. Sesungguhnya Allah
jadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya kita mengerti apa yang Allah bicarakan kepada
kita dengan ayat-ayat-Nya. Dan seandainya kita tidak mengerti bahasa Arab yang Allah
bicarakan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka ambillah pengajaran bahasa Arab sehingga
kita mengerti apa yang Allah bicarakan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya.
Adapun yang demikian itu supaya kita tidak melampaui batas apabila Allah menyuruh
kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, karena sungguh seandainya kita tidak mengerti bahasa Arab
yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka tentu setiap Allah menyuruh
kita dengan ayat-ayat-Nya, niscaya setiap kali itu pula kita akan diam saja tidak akan
menerima perintah-Nya, dan yang demikian itu kita melampaui batas dalam menerima
perintah-Nya, karena Allah tidak akan menyuruh kita selama-lamanya kecuali dengan melalui
ayat-ayat-Nya. Maka itu ambillah pengajaran bahasa Arab seandainya kita tidak mengerti
bahasa Arab yang Allah bicarakan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, supaya kita mengerti
apabila Allah menyuruh kita dengan melalui ayat-ayat-Nya.
Dan sungguh jika kita mengerjakan sholat yang Allah perintahkan kepada kita dengan
ayat-ayat-Nya, maka tentu pembicaraan kita yang kita bicarakan kepada Allah ketika sholat itu
akan melampaui batas, karena pasti tidaklah kita sholat berbicara kepada Allah dengan
menggunakan bahasa Arab, melainkan apa yang kita bicarakan kepada-Nya itu tidak
mengetahui, adapun yang demikian itu karena kita tidak mengerti bahasa Arab yang kita
ucapkan kepada Allah ketika sholat, dan yang demikian itu bahwa kita melampaui batas dalam
pembicaraan kita kepada Allah, karena batasnya orang-orang yang berbicara itu mereka sama-
sama mengerti antara yang mengajak bicara dan yang diajak bicara.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
10
Maka Allah mencegah kita.” Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu dekati
sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan
ketika sholat. Maka itu janganlah kita sholat seperti orang yang mabuk, karena orang yang
mabuk itu ia tidak mengetahui apa yang ia ucapkan ketika mabuk. Dan yang demikian itu
karena sesungguhnya Al Qur'an ada dalam induk Al Kitab di sisi Allah, yang benar-benar tinggi
nilainya dan penuh Hikmah serta penuh penjelasan atas apa yang telah kita perbuat dalam
mengerjakan perintah-Nya.
Maka bagaimana, apakah Allah akan berhenti menurunkan pengajaran Al Qur'an kepada
kita, karena kita kaum yang melampaui batas ? Tidak mungkin bukan !. Kecuali kita yang sudah
berhenti menerima pengajaran Al Qur’an dari sisi Allah, maka itu janganlah kita berhenti,
karena Allah belum berhenti mengajar manusia dengan Al Qur’an. Adapun yang demikian itu
karena Allah telah menciptakan manusia. Maka Allah mengajarkannya dengan jelas, supaya
manusia dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar, sebagaimana yang Allah tunjukan
kepada manusia dengan ayat-ayat-Nya. Dan sungguh seandainya Allah berhenti menurunkan
pengajaran Al Qur’an kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, niscaya kita akan
melampaui batas dari petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, karena bagaimana kita
akan dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar sebagaimana yang Allah tunjukan kepada
kita, jika Allah tidak menurunkan pengajaran kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya itu.
Dan yang demikian itu lihatlah perbuatan kita dalam melakukan sholat, maka
bagaimana, apakah sholat kita yang kita lakukan itu sudah benar sebagaimana yang Allah
tunjukan kepada kita dari perintah-Nya ?. Yaitu tidaklah Allah menyuruh kita agar kita
mendirikan sholat, melainkan itu khusus untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya. Dan
janganlah kita menyembunyikan perbuatan kita yang telah kita lakukan ketika sholat, dan
jangan pula kita menyembunyikan petunjuk Allah dan keterangan-keterangan yang telah Allah
terangkan kepada kita dalam Al Kitab, karena yang demikian itu kita akan dilaknat Allah dan
dilaknat oleh semua makhluk yang dapat melaknat. Yaitu sebagaimana yang Allah terangkan
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
11
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan dan petunjuk, sesudah apa yang telah Kami terangkan kepada manusia
dalam Al Kitab, mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat oleh semua (makhluk) yang
dapat melaknat. (Q.S. 2 : 159)
Kecuali orang-orang itu bertaubat dan mereka mengadakan perbaikan dan mereka
menerangkan (hal itu kepada manusia), maka kepada mereka itu Aku menerima taubat mereka,
dan sesungguhnya Aku Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. 2 : 160)
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu apabila kita
menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk
untuk mengerjakan perintah-Nya, sesudah keterangan dan petunjuk itu Allah terangkan kepada
kita dalam Al Kitab, maka kita itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat oleh semua makhluk yang
dapat melaknat. Kecuali kita bertaubat kepada Allah dan mengadakan perbaikan serta
menerangkan hal itu kepada manusia, maka sesudah itu Allah menerima taubat kita, dan
sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Maka itu mari kita bertaubat kepada Allah dengan mengadakan perbaikan dalam
mengerjakan perintah-Nya, dan mari kita sampaikan amanat Allah yang berupa keterangan dan
petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, karena yang demikian itu benar-benar dari perintah
Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
12
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat-(Nya) kepada yang hak
menerimanya, dan apabila kamu hedak menetapkan hukum diantara manusia, (maka)
hendaklah kamu tetapkan hukum itu dengan adil, sesungguhnya Allah akan memberi
pengajaran kepadamu dengan sebaik-baiknya (pengajaran), sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat (apa yang kamu kerjakan dari perintah-Nya). (Q.S. 4 : 58).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu bahwa Allah
menyuruh kita supaya kita menyampaikan amanat-Nya kepada yang hak menerimanya yaitu ke
seluruh manusia, dan apabila kita hendak menetapkan hukum diantara manusia, maka
hendaklah kita tetapkan hukum itu dengan adil, karena sesungguhnya Allah akan memberi
pengajaran kepada kita dengan sebaik-baiknya pengajaran. Maka mari kita kerjakan perintah-
Nya itu, mudah-mudahan Allah mengajar kita dalam mengerjakan perintah-Nya, karena
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat apa yang kita kerjakan dari perintah-
Nya.
Dan sungguh tidaklah Allah mengajar kita agar kita dapat mengerjakan perintah-Nya,
melainkan Allah tunjukan kepada kita dengan contoh-contohnya, yaitu dengan menceritakan
kisah Rosul-Rosul-Nya yang telah terlebih dahulu mengerjakan segala perintah-Nya. Adapun
yang demikian itu supaya kita mempunyai pandangan apabila kita hendak mengerjakan
perintah Allah, yaitu agar kita dapat melihat apa yang telah dikerjakan oleh Rosul-Rosul-Nya,
dan agar kita dapat mengikutinya supaya apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu
sama seperti apa yang telah dikerjakan oleh Rosul-Rosul-Nya.
Maka mari kita perhatikan bagaimana Allah mengajar kita dengan menunjukan contoh-
contohnya itu, dan ingatlah akan kisah Nabi Adam A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan
ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu di muka bumi, dan Kami telah menjadikan
(sumber) penghidupan untukmu di bumi, (akan tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (Q.S. 7 :
10).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
13
Dan sungguh Kami telah menciptakan kamu, kemudian Kami membentuk rupa (tubuh)mu,
kemudian Kami katakan kepada para Malaikat : “ Bersujudlah kamu kepada Adam,” lalu mereka
bersujud, kecuali iblis dia tidak termasuk orang-orang yang bersujud. (Q.S. 7 : 11).
Allah berfirman : “ (Hai iblis) apa yang menghalangi kamu untuk tidak bersujud (kepada Adam)
ketika Aku memerintahkan kamu ?“ Berkatalah Iblis : “ Aku lebih baik dari padanya, (karena)
Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.“ (Q.S. 7 : 12).
Allah berfirman : “ Turunlah kamu dari sorga, maka tidaklah patut kamu menyombongkan diri
didalamnya, maka keluarlah kamu sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang rendah (lagi
hina).” (Q.S. 7 : 13).
Berkatalah Iblis : “ Beri tangguhlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan .“ (Q.S. 7 : 14).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
14
Allah berfirman : “ Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.“ (Q.S. 7 :
15).
Berkatalah Iblis : “ Maka karena Engkau telah menghukum aku tersesat, sungguh aku akan
duduk (menghalangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.“ (Q.S. 7 : 16).
” Kemudian sungguh aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kiri dan dari kanan mereka, dan Engkau tidak akan mendapati dari kebanyakan mereka yang
bersyukur.“ (Q.S. 7 : 17).
Allah berfirman : “ Keluarlah kamu dari sorga (sebagai orang yang) terhina lagi terusir. Sungguh
siapa diantara mereka yang mengikuti kamu, (maka) sungguh Aku penuhi neraka jahanam dari
mereka dengan kamu semuanya.“ (Q.S. 7 : 18).
Dan (Allah berfirman) : “ Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu dalam sorga, lalu makanlah
olehmu berdua dari makanan apa saja yang kamu sukai berdua, dan janganlah kamu berdua
mendekati pohon ini, maka (karena itu) kamu berdua akan termasuk orang-orang dzalim.” (Q.S.
7 : 19).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
15
Maka (sesudah itu) syaitan membisikan pikiran jahat kepada keduanya, untuk menampakkan
kepada keduanya apa yang tertutup dari kejelekan keduanya (terhadap perintah Allah dalam
mentaati cegahan-Nya), dan syaitan berkata : “ Tuhanmu tidak melarang kamu berdua dari
(mendekati) pohon ini, melainkan kamu berdua supaya (tidak) menjadi Malaikat, atau kamu
berdua supaya (tidak) menjadi orang-orang yang kekal (dalam sorga).“ (Q.S. 7 : 20).
Dan (syaitan) bersumpah kepada keduanya : “ Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
memberi nasehat kepadamu berdua.“ (Q.S. 7 : 21).
Lalu syaitan membujuk keduanya dengan (membuat) tipu daya (supaya keduanya memakan
buah pohon itu), maka setelah keduanya merasakan (buah) pohon itu, (maka) nampaklah
kejelekan keduanya (terhadap perintah Allah dalam mentaati cegahan-Nya), dan mulailah
keduanya menutupi (kejelekan)nya dengan daun sorga. Dan Tuhannya memanggil keduanya : “
Bukankah aku telah melarang kamu dari (mendekati) pohon itu, dan (bukankah) Aku telah
mengatakan kepadamu berdua, bahwa syaitan itu musuh yang nyata bagimu berdua ?.” (Q.S. 7
: 22).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
16
Berkatalah keduanya : “ Yaa Tuhan kami, (sesungguhnya) kami telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak (pula) memberi rahmat kepada
kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.“ (Q.S. 7 : 23).
Allah berfirman : “ Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu (menjadi) musuh bagi sebagian
yang lain, dan bagimu dimuka bumi itulah tempat menetap dan kesenangan sampai waktu yang
ditentukan.“ (Q.S. 7 : 24).
Allah berfirman : “ Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itulah
kamu dikeluarkan (atau dibangkitkan).“ (Q.S. 7 : 25).
Dan sesungguhnya sebelum itu telah Kami janjikan kepada Adam lalu dia lupa, dan Kami tidak
mendapati kemauan yang kuat padanya. (Q.S. 20 : 115).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
17
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian kepadamu untuk menutupi
kejelekanmu (dalam mentaati cegahan Kami) dan perhiasan. Dan pakaian takwa yang demikian
itu lebih baik (bagimu. Dan) yang demikian itu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
supaya mereka ingat. (Q.S. 7 : 26).
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu syaitan sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari sorga, (ketika itu) syaitan mencabut pakaian keduanya
untuk memperlihatkan kejelekan keduanya (dalam menta’ati cegahan Kami). Sesungguhnya
syaitan dan golongannya melihat kamu dimana kamu tidak melihat mereka. Dan sesungguhnya
Kami telah menjadikan syaitan-syaitan sebagai pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
(Q.S. 7 : 27).
Hai anak Adam, tidaklah Aku peringatkan kepadamu (melainkan) kamu supaya tidak
menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagimu. (Q.S. 36 : 60).
Dan supaya kamu menyembah Aku, Inilah jalan yang lurus. (Q.S. 36 : 61).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
18
Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, (karena itu)
kamu akan termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S. 10 : 95).
Sesungguhnya orang-orang yang (mendustakan ayat-ayat Allah, niscaya) kalimat Tuhanmu pasti
(berlaku) atas mereka, (yaitu bahwa) mereka tidak beriman. (Q.S. 10 : 96).
Walaupun kepada mereka telah datang segala keterangan, sehingga mereka melihat azab yang
pedih. (Q.S. 10 : 97).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwasanya Allah
telah menempatkan Nabi Adam AS di muka bumi, dan Allah telah menjadikan sumber
penghidupan untuk Nabi Adam AS di bumi, akan tetapi sedikit sekali kita bersyukur kepada
Allah sebagai keturunannya yang telah diwarisi bumi ini. Dan sungguh Allah telah menciptakan
Nabi Adam AS, kemudian Allah membentuk rupa tubuhnya, kemudian Allah katakan kepada
para Malaikat : “ Bersujudlah kamu kepada Adam,” lalu mereka bersujud, kecuali iblis dia tidak
termasuk orang-orang yang bersujud. Allah berfirman : “ Hai iblis apa yang menghalangi kamu
untuk tidak bersujud kepada Adam sesudah Aku menyuruh kamu ?“ Berkatalah Iblis : “ Aku
lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari
tanah.“
Wahai saudaraku yang seagama, itulah kesombongan Iblis kepada Allah. Maka
bagaimana keadaan kita seandainya kita tidak mau mengerjakan perintah Allah yang telah
Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka apa yang menghalangi kita sehingga
kita tidak mau mengerjakan perintah Allah sesudah Allah menyuruh kita agar kita mengerjakan
perintah-Nya, maka adakah pekerjaan kita yang lebih baik dari selain mengerjakan perintah
Allah ?
Allah berfirman : “ Turunlah kamu dari sorga, maka tidaklah patut kamu
menyombongkan diri didalamnya, maka keluarlah kamu sesungguhnya kamu termasuk orang-
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
19
orang yang rendah lagi hina.” Berkatalah Iblis : “ Beri tangguhlah aku sampai pada hari mereka
dibangkitkan .“ Allah berfirman : “ Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi
tangguh.“
Wahai saudaraku yang seagama, itulah Iblis yang telah diusir Allah dari sorga, karena
dia menyombongkan diri didalamnya dengan tidak mau mengerjakan perintah Allah, sehingga
dia minta tempo kepada Allah sampai hari kiamat. Maka bagaimana seandainya kita tidak mau
mengerjakan perintah Allah, maka apakah kita tidak termasuk orang-orang yang rendah lagi
hina disisi Allah ? Dan bagaimana seandainya sekarang ini kita minta tempo kepada Allah untuk
mengerjakan perintah-Nya itu, maka apakah kita tidak termasuk orang-orang yang diberi
tempo, sehingga kita mengundur-undurkan waktu untuk mengerjakan perintah-Nya itu sampai
hari kiamat ?
Berkatalah Iblis : “ Maka karena Engkau telah menghukum aku tersesat, sungguh aku
akan duduk menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.“ Kemudian sungguh aku akan
mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kiri dan dari kanan mereka, dan
Engkau tidak akan mendapati dari kebanyakan mereka yang bersyukur yang mau menerima
perintah Engkau.“
Wahai saudaraku yang seagama, itulah pernyataan Iblis kepada Allah. Maka bagaimana
seandainya kita tidak mau mengerjakan perintah Allah, maka apakah kedudukan kita yang
demikian itu untuk menghalangi manusia dari jalan Allah, supaya mereka sama seperti kita
tidak mau mengerjakan perintah Allah ?
Allah berfirman : “ Keluarlah kamu dari sorga sebagai orang yang terhina lagi terusir.
Sungguh siapa diantara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh Aku penuhi neraka
jahanam dari mereka dengan kamu semuanya.“
Wahai saudaraku yang seagama, itulah Iblis yang telah diusir Allah dari sorga karena dia
tidak mau mengerjakan perintah-Nya. Maka bagaimana seandainya kita tidak mau mengerjakan
perintah Allah, apakah kita tidak termasuk orang yang terhina lagi terusir dari sisi Allah, dan
apakah kita akan mengikuti Iblis sehingga kita menjadi teman syaitan dalam neraka jahanam ?
Dan Allah berfirman : “ Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu dalam sorga, lalu
makanlah olehmu berdua dari makanan apa saja yang kamu sukai berdua, dan janganlah kamu
berdua mendekati pohon ini, maka karena itu kamu berdua akan termasuk orang-orang
dzalim.” Maka sesudah itu syaitan membisikan pikiran jahat kepada keduanya, untuk
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
20
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari kejelekan keduanya terhadap perintah
Allah dalam mentaati cegahan-Nya, dan syaitan berkata : “ Tuhanmu tidak melarang kamu
berdua dari mendekati pohon ini, melainkan kamu berdua supaya tidak menjadi Malaikat, atau
kamu berdua supaya tidak menjadi orang-orang yang kekal dalam sorga.“ Dan syaitan
bersumpah kepada keduanya : “ Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi
nasehat kepadamu berdua.“
Wahai saudaraku yang seagama, itulah perbuatan syaitan, apabila ia hendak menipu
kita maka ia membisik hati kita dengan menampakan apa yang kita inginkan, kemudian ia tidak
ada henti-hentinya membisik hati kita dengan menampakannya itu, sehingga kita tertipu daya
sesudah kita mengikuti bisikannya.
Lalu syaitan membujuk keduanya dengan membuat tipu daya supaya keduanya
menta’ati bisikannya, maka setelah keduanya merasakan perbuatannya dari hasil menta’ati
bisikan syaitan, maka nampaklah kejelekan keduanya terhadap perintah Allah dalam menta’ati
cegahan-Nya, dan mulailah keduanya menutupi kejelekannya dengan daun sorga. Dan Tuhannya
memanggil keduanya : “ Bukankah aku telah melarang kamu dari menta’ati bisikan syaitan, dan
bukankah Aku telah mengatakan kepadamu berdua, bahwa syaitan itu musuh yang nyata
bagimu berdua ?.”
Keduanya berkata : “ Yaa Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak pula memberi rahmat kepada kami,
niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.“ Allah berfirman : “ Turunlah kamu sekalian,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain, dan bagimu dimuka bumi itulah tempat
menetap dan tempat kesenangan sampai waktu yang ditentukan.“ Allah berfirman : “ Di bumi
itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itulah kamu dikeluarkan atau
dibangkitkan.“
Dan sesungguhnya sebelum itu telah Allah janjikan kepada Nabi Adam A.S, yaitu jika
beliau menta’ati bisikan syaitan, maka Allah akan menurunkan beliau ke muka bumi, akan
tetapi beliau lupa akan janji Allah yang telah Allah janjikan kepada beliau itu, dan beliau tidak
mempunyai keinginan yang kuat untuk menta’ati cegahan-Nya.
Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita tidak mempunyai keinginan
yang kuat untuk menta’ati cegahan Allah dan untuk mengerjakan perintah-Nya, maka apakah
kita tidak akan mengikuti bisikan syaitan yang membisik hati kita agar kita melanggar cegahan
Allah, dan agar kita tidak mengerjakan perintah Allah ? Dan syaitan itu tidak ada henti-hentinya
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
21
membisik hati kita dengan menghalangi kita, agar kita tidak mengerjakan perintah Allah yang
telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu supaya kita menjadi teman
syaitan dalam neraka jahanam.
Dan sungguh seandainya kita tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk menta’ati
cegahan Allah dan untuk mengerjakan segala perintah-Nya, niscaya kita akan mengikuti bisikan
syaitan yang menyuruh kita agar kita melanggar cegahan Allah, sehingga kita menyesal sesudah
kita mengikuti bisikannya. Dan tidaklah syaitan membisik hati kita dengan menampakan apa
yang kita inginkan, melainkan itu hanya tipuan belaka.
Yaitu sebagaimana Nabi Adam AS yang telah melanggar cegahan Allah, karena beliau
mengikuti bisikan syaitan yang membisik hati beliau dengan menampakan apa yang beliau
inginkan supaya menjadi Malaikat, padahal beliau tidaklah mungkin akan menjadi Malaikat,
karena Allah menciptakan Malaikat itu bukan dari jenis manusia. Dan yang demikian itu hanya
tipu daya syaitan yang menipu beliau, agar beliau melanggar cegahan Allah, sehingga beliau
turun derajatnya disisi Allah dan sama-sama terusir dengan syaitan dari sorga ke muka bumi.
Itulah kisah Nabi Adam A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya,
mudah-mudahan menjadi pengajaran bagi kita dan peringatan, supaya kita tidak tertipu daya
oleh bisikan syaitan, dan supaya kita tidak tergelincir dari jalan petunjuk Allah dalam
mengerjakan perintah-Nya.
Wahai saudaraku yang seagama, sesungguhnya Allah telah menurunkan pakaian kepada
kita untuk menutupi kejelekan kita dalam menta’ati cegahan Allah, maka seandainya kita telah
melanggar cegahan Allah, maka bertaubatlah kita kepada Allah sebagaimana bapak kita Nabi
Adam AS, dan sesudah itu berbuat baiklah kita kepada Allah dan kepada siapa yang telah Allah
perintahkan kepada kita, karena yang demikian itu sebagai perhiasan dari sisi Allah supaya kita
tidak tercela disisi-Nya. Dan sesudah itu pakailah pakaian takwa kepada Allah dengan
mengerjakan segala perintah-Nya, karena yang demikian itu lebih baik bagi kita. Dan yang
demikian itu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, supaya kita ingat akan cegahan Allah
dan perintah-Nya.
Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita dapat ditipu syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapak kita dari sorga, ketika itu syaitan mencabut pakaian ibu
bapak kita untuk memperlihatkan kejelekan keduanya dalam menta’ati cegahan Allah. Dan
sesungguhnya syaitan dan golongannya melihat kita dimana kita tidak melihat mereka. Dan
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
22
sesungguhnya Allah telah menjadikan syaitan sebagai pemimpin bagi orang-orang yang tidak
percaya kepada ayat-ayat Allah.
Ingat ! syaitan memimpin kita kejalan kembali syaitan yaitu ke neraka jahanam, dan
syaitan menyeru kita dengan membisik hati kita agar kita melanggar cegahan Allah, dan agar
kita tidak mengerjakan perintah Allah, supaya kita menjadi teman syaitan dalam neraka
jahanam. Dan Allah memimpin kita ke jalan-Nya, dan menyeru kita dengan ayat-ayat-Nya
supaya kita sampai ke sorga yang ada sisi-Nya. Maka itulah sebagai pembeda supaya kita dapat
membedakan yang mana seruan Allah dan yang mana seruan syaitan.
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh tidaklah Allah memberi peringatan kepada kita
melainkan kita supaya tidak menyembah syaitan dengan menta’ati bisikannya itu, karena
sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagi kita. Dan supaya kita menyembah Allah, Inilah
Shiraathal mustaqiim jalan yang lurus sebagai jalan penghubung kita kepada Allah. Maka
bagaimana, maukah kita menempuh Jembatan Shiraathal mustaqiim ? Tentu saja bukan ! Maka
sembahlah Allah ketika kita sujud dalam melakukan sholat, karena itu merupakan suatu syariat
sebagai lantaran yang menjadikan kita sampai kepada Allah, maka tempuhlah Jembatan
Shiraathal mustaqiim itu agar kita sampai kesisi-Nya, disana Allah telah menyediakan sorga
yang penuh kenikmatan untuk kesenangan kita di akhirat nanti.
Dan janganlah kita termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, karena itu
niscaya kita akan termasuk orang-orang yang rugi. Dan sesungguhnya orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Allah, tentu kalimat Allah pasti berlaku atas mereka, yaitu bahwa
mereka tidak beriman kepada Allah. Walaupun kepada mereka telah datang segala keterangan
dari sisi Allah, sehingga mereka melihat azab yang pedih. Maka itu berimanlah kita kepada
Allah dan kepada ayat-ayat-Nya. Dan ingatlah akan kisah Nabi Musa A.S yang Allah terangkan
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan apakah telah sampai kepadamu kisah Musa ? (Q.S. 20 : 9).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
23
Ketika itu dia melihat api, lalu dia berkata kepada keluarganya :” Tinggallah kamu (disini),
sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa nyala api kepadamu dari
padanya, atau aku mendapat petunjuk atasnya.“ (Q.S. 20 : 10).
Maka tatkala dia mendatangi api, dia dipanggil :” Hai Musa.” (Q.S. 20 : 11).
Sesungguhnya Aku Tuhanmu, maka lepaslah kedua terompahmu itu, sesungguhnya kamu berada
di lembah Tuwa yang suci. (Q.S. 20 : 12).
Dan Aku telah memilih kamu (untuk dijadikan) Rosul, maka dengarlah apa yang Aku wahyukan
(kepadamu). (Q.S. 20 : 13).
Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku maka sembahlah Aku, dan
dirikanlah sholat untuk mengingat Aku (dan menyembah-Ku) (Q.S. 20 : 14).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah kisah Nabi Musa A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya,
yaitu bahwasanya Allah menerangkan kepada kita.” Apakah telah sampai kepada kita kisah
Nabi Musa A.S ? Ketika itu beliau melihat api, lalu beliau berkata kepada keluarganya :”
Tinggallah kamu disini, sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa
nyala api kepadamu dari padanya, atau aku mendapat petunjuk atasnya.“ Maka tatkala beliau
mendatangi api, Allah memanggil beliau :” Hai Musa.” Sesungguhnya Aku Tuhanmu, maka
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
24
lepaslah kedua terompahmu itu, sesungguhnya kamu berada di lembah Tuwa yang suci. Dan
Aku telah memilih kamu untuk dijadikan Rosul, maka dengarlah apa yang Aku wahyukan
kepadamu. Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku dan menyembah-Ku.
Wahai saudaraku yang seagama, itulah petunjuk Allah yang diberikan kepada Nabi Musa
A.S, dan dengan menceritakan Rosul-Nya itu Allah memberi petunjuk kepada kita dan
menyuruh kita supaya kita mendirikan sholat untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya. Maka
ambillah petunjuk itu oleh kita, supaya kita tidak kesalahan mengingat dan supaya kita tidak
kesalahan menyembah ketika kita sujud dalam melakukan sholat, karena sungguh tidaklah Allah
menyuruh kita agar kita mendirikan sholat, melainkan sholat itu khusus untuk mengingat Allah
dan menyembah-Nya, bukan untuk mengingat yang lain dan bukan pula untuk menyembah
sesuatu dari selain Allah.
Maka apabila kita sholat ingatlah kita kepada Allah, dan lupakanlah yang lainnya
sebagaimana kita lupa kepada Allah, adapun yang demikian itu karena sholat khusus untuk
mengingat Allah bukan untuk mengingat yang lain, maka itu ingatlah kita kepada Allah
sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku-pun ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kamu
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (petunjuk)-Ku. (Q.S 2 : 152).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan
ayat-Nya, maka apabila kita sholat ingatlah kita kepada Allah niscaya Allah-pun ingat pula
kepada kita. Yaitu sebagaimana ingatnya orang yang menyuruh kepada orang yang disuruh, dan
demikian pula orang yang disuruh kepada orang yang menyuruh, dan yang demikian itu karena
ia sedang menjalankan perintahnya.
Maka apabila kita sholat ingatlah kita kepada Allah yang menyuruh kita agar kita sholat
mengingat Allah. Dan bersyukurlah kita kepada Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita
untuk mengerjakan perintah-Nya itu, dan janganlah kita mengingkari petunjuk-Nya dengan
tidak mau mengingat Allah ketika sholat, karena yang demikian itu kita tidak termasuk orang-
orang yang bersyukur kepada Allah, jika kita tidak mau menerima petunjuk-Nya dan tidak pula
mau menggunakannya ketika sholat.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
25
Dan apabila kita telah berdiri sholat menghadap kepada Allah, maka ingatlah kita
kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya.
Kemudian sesudah itu bicaralah kita kepada Allah sebagaimana yang telah Allah ajarkan kepada
kita supaya kita mengucapkannya ketika sholat. Dan apabila kita telah sujud, maka sembahlah
Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya, sehingga rasa hati dan ingatan
kita itu tercurah kepada Allah dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan
kepada-Nya ketika sujud.
Adapun yang demikian itu karena Allah Maha Ghaib tidak dapat di capai oleh
penglihatan kita, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya
yang firman-Nya :
( Ingat ! ) Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala
yang kelihatan, dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S 6 : 103 )
(Sungguh) Dia melihat kamu ketika kamu berdiri (sholat). (Q.S 26 : 218 )
Dan (Dia melihat pula) gerak-gerikmu dalam bersujud, (maka kepada siapakah kamu
menyembah ketika itu ?). (Q.S 26 : 219 )
Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (apa yang kamu sembah ketika sujud). (Q.S
26 : 220 ).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
26
Katakanlah : “ Mengapa kamu menyembah sesuatu dari selain Allah yang tidak kuasa memberi
mudharot kepadamu dan tidak (pula) dapat memberi manfa’at ? “ Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui “.(Q.S 5 : 76 ).
Maka sujudlah (kamu) kepada Allah dan sembahlah (Dia). (Q.S 53 : 62 )
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, yaitu bahwa Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan kita, maka Allah menyuruh
kita supaya kita sholat menghadap kepada Allah dengan mengingat-Nya dan menyembah-Nya.
Adapun yang demikian itu karena Allah Maha Ghoib tidak dapat di capai oleh penglihatan kita,
sedang Allah melihat segala yang kelihatan, dan Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Sungguh Allah melihat kita ketika kita berdiri sholat. Dan Allah melihat gerak-gerik kita
ketika kita bersujud, maka kepada siapakah kita menyembah ketika sujud ?. Sungguh Allah
Maha Mendengar ketika kita sujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya, dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kita sembah ketika sujud. Maka mengapa kita menyembah sesuatu
dari selain Allah yang tidak kuasa memberi mudharot kepada kita dan tidak pula dapat
memberi manfa’at ? “ Padahal Allah Mendengar ketika kita menyebut-nyebut Nama-Nya sedang
ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah, dan Allah Mengetahui ketika kita sujud
menyembah sesuatu dengan ingatan kita mengingat sesuatu itu, maka mengapa ketika kita
sujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang ingatan kita mengingat sesuatu
dari selain Allah, padahal kita mengetahui bahwa Allah bukan sesuatu yang kita ingat ketika
kita sujud menyembahnya itu.
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh Nama Allah bukan nama sesuatu selain Allah,
melainkan Nama Allah adalah Nama Yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang
telah ada diantara keduanya. Maka janganlah kita menyebut Nama Allah sedang ingatan kita
mengingat sesuatu dari selain Allah, karena yang demikian itu kita telah mempersamakan Allah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
27
dengan sesuatu yang nampak nyata kelihatan oleh kita, sedang Allah Maha Ghaib tidak dapat
dicapai oleh penglihatan kita.
Maka apabila kita sholat sujudlah kita kepada Allah, dan sembahlah Dia dengan
meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya, karena Allah Mengetahui kepada siapa kita
menyembah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita itu. Dan ingatlah akan perkataan
Malaikat Jibril yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan (ingatlah ketika Jibril berkata) : “ Tidaklah kami turun kecuali (membawa) perintah
Tuhanmu. Sungguh kepunyaan Dia apa yang ada dihadapan kami dan apa yang ada dibelakang
kami dan apa yang ada diantara keduanya, dan Tuhanmu sekali-kali tidaklah lupa (atas milik-
Nya).“ (Q.S 19 : 64).
“(Sesungguhnya Tuhanmu) Tuhan (pencipta) langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah kamu dalam beribadat kepada-Nya.
Apakah kamu mengetahui (bahwa ciptaan-Nya itu ada) yang sama dengan-Nya ?“ (Q.S 19 : 65).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, yaitu tidaklah Malaikat Jibril turun dari langit ke bumi melainkan beliau membawa
perintah Allah, supaya beliau memberitahukan kepada kita bahwa langit dan bumi dan apa
yang ada diantara keduanya itu kepunyaan Allah, dan Allah sekali-kali tidaklah lupa atas milik-
Nya. Maka sembahlah Allah, dan berteguh hatilah kita dengan pengetahuan yang telah kita
ketahui itu, supaya kita tidak lupa kepada Allah apabila kita menyembah-Nya, sesudah kita
mengetahui bahwasanya Allah Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya. Maka sesudah itu janganlah kita menyembah ciptaan Allah dengan menyebut-nyebut
Nama Allah sedang ingatan kita mengingat ciptaan-Nya, yaitu seakan-akan kita
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
28
mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya, maka apakah kita mengetahui bahwa ciptaan-Nya
itu ada yang sama dengan-Nya ?“ Tidak mengetahui bukan !
Maka janganlah kita mempersamakan Allah dengan sesuatu, karena Allah tidak akan
mengampuni dosa yang demikian, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan
ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) orang-orang yang mempersekutukan Allah
dengan (sesuatu) dan Allah akan mengampuni (segala dosa) selain (dosa) yang demikian bagi
siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang mempersekutukan Allah dengan (sesuatu),
maka sungguh ia telah melakukan dosa besar. (QS 4 : 48).
Apakah kamu tidak memperhatikan kepada orang-orang yang membersihkan dirinya (dari
mempersekutukan Allah dengan sesuatu) ? Bahkan (sebenarnya itu) Allah-lah yang
membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. (Q.S 4 :
49).
Perhatikanlah, bagaimana mereka mengadakan kedustaan kepada Allah (dalam
penyembahannya) ?, dan cukuplah (perbuatan)nya itu menjadi dosa yang nyata. (Q.S 4 : 50).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
29
Dan jika kamu menyeru mereka kepada (urusan) sholat, (maka) mereka jadikan itu (sebagai
bahan) ejekan dan permainan. Yang demikian itu karena mereka benar-benar kaum yang tidak
mau mempergunakan akal. (Q.S 5 : 58).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, yaitu sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa orang-orang yang
mempersamakan Allah dengan sesuatu dan Allah akan mengampuni segala dosa selain dosa
yang demikian bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang mempersamakan Allah
dengan sesuatu, maka sungguh ia telah melakukan dosa besar kepada Allah.
Dan apakah kita tidak memperhatikan kepada orang-orang yang membersihkan dirinya
dari mempersamakan Allah dengan sesuatu ? Bahkan sebenarnya itu Allah-lah yang
membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. Maka
itu bersihkanlah diri kita dari mempersamakan Allah dengan sesuatu, karena sungguh tidaklah
Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya, melainkan Allah hendak
membersihkan diri kita dari mempersamakan Allah dengan sesuatu,
Maka ikutilah petunjuk Allah untuk menyembah-Nya, supaya kita tidak mempersamakan
Allah dengan sesuatu apabila kita sujud menyembah-Nya ketika sholat, dan jika kita tidak mau
mengikuti petunjuk Allah untuk menyembah-Nya, niscaya kita akan mempersamakan Allah
dengan sesuatu dalam penyembahan kita kepada-Nya itu. Dan yang demikian itu ingatlah ketika
kita sholat, yang ketika itu kita sujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang
ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah.
Maka itu perhatikanlah oleh kita, bagaimana kita membuat kedustaan kepada Allah
dalam penyembahan kita kepada-Nya, dan cukuplah perbuatan kita itu menjadi dosa yang
nyata kepada Allah. Karena sungguh tidaklah Allah menyuruh kita agar kita sujud menyembah
ketika sholat, melainkan kita supaya menyembah Allah dengan meluruskan rasa hati dan
ingatan kita kepada-Nya.
Dan apabila kita diseru kepada urusan sholat, maka janganlah kita jadikan itu sebagai
bahan ejekan dan permainan, karena itu dari perintah Allah. Dan janganlah kita sholat
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
30
menghadap kepada Allah seperti orang yang mengolok-olok Allah, yaitu seakan-akan kita sholat
tidak mengetahui tujuan yang benar kepada Allah. Dan janganlah kita sholat menghadap
kepada Allah seperti orang yang main-main, yaitu seakan-akan kita sholat tidak mempunyai
tujuan yang benar kepada Allah. Dan janganlah kita sholat menghadap kepada Allah hanya
sebatas mengucapkan bacaannya saja, karena yang demikian itu seakan-akan kita sholat tidak
mau menggunakan akal untuk meluruskan pembicaraan kita kepada Allah.
Maka apabila kita sholat menghadap kepada Allah, berusahalah kita untuk meluruskan
rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya, agar rasa hati dan ingatan kita tercurah kepada Allah
dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada-Nya, dan bicaralah kita
kepada Allah dengan tujuan yang benar, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan
ayat-Nya yang firman-Nya:
Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi dia datang (menghadap kepada Tuhan) Yang Maha
Pemurah kecuali dia hendak mengabdi (kepada-Nya dengan menyembah-Nya). (Q.S. 19 : 93).
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh tidak ada seorangpun di langit dan di bumi dia
datang menghadap kepada Allah kecuali dia hendak mengabdi kepada-Nya dengan mengerjakan
segala perintah-Nya dan menyembah-Nya. Maka bicaralah kita kepada Allah dengan tujuan yang
benar sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya itu. Dan apabila kita
sholat dan kita telah sujud hendak menyembah Allah, maka ucapkan do’a ini :”
Maha Suci Engkau yaa Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan segala puji bagi Engkau yaa Tuhanku.” (
3 X )
Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan seiring puja dan puji yang aku panjatkan kepada-Mu ini,
semoga Engkau mengampuni segala dosaku yaa Allah.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
31
Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sungguh tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. 2 : 32).
Maha Suci Engkau yaa Allah, sungguh sebenarnya apa yang ada di langit dan di bumi ini
semuanya kepunyaan Engkau, yang masing-masing tunduk patuh kepada (perintah)-Mu.” (Q.S. 2
: 116)
Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud
(menyembah) Engkau, (dan jadikanlah aku) orang yang tetap beribadat dengan penuh
keta’atan kepada perintah-Mu, dan jauhkanlah aku dari berbuat maksiat yang Engkau
haramkan.
Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud
(menyembah) Engkau dengan menta’ati perintah-Mu, (dan jadikanlah aku orang yang
senantiasa) beramal shaleh untuk akhir tujuanku dari buah tutur nasehat-Mu.
Yaa Allah yaa Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku orang yang menyombongkan diri (kepada-
Mu dengan tidak mau menyembah Engkau), dan jadikanlah aku orang yang senantiasa
menghadap kepada-Mu bersujud (menyembah) Engkau.”
Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau, dan kepada Engkaulah aku
beriman, dan kepada Engkaulah aku bertawakal dengan mengharap ampunan Engkau, maka
ampunilah segala dosaku yaa Tuhanku. Sesungguhnya ampunan Engkau amatlah luas.” (Qs 60 :
4)
(Yaa Allah yaa Tuhanku), sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau yang telah menciptakan
aku dengan membentuk rupa tubuhku. Dan aku tidaklah ragu terhadap apa yang aku dengar dan
apa yang aku lihat dari penyampaian petunjuk-Mu itu, dan sungguh hanya perkataan Engkau-lah
yang kuat untuk peganganku dalam mengerjakan perintah-Mu.”
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
32
Yaa Allah yaa Tuhanku, terimalah (sembah sujudku ini), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui (kepada siapa aku menyembah.” Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh hanya
kepada Engkaulah aku menyembah).”
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah petunjuk Allah yang telah Allah berikan kepada Nabi Musa A.S, supaya beliau
menyampaikannya kepada kita, maka itu terimalah oleh kita dan janganlah kita ragu sujud
menyembah Allah ketika sholat dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya itu,
karena yang demikian itu benar-benar dari perintah Allah sebagaimana yang Allah perintahkan
kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
kerjakanlah kebaikan (supaya kamu beruntung). (Qs 22 : 77 )
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dalam
melakukan sholat, yaitu bahwasanya Allah melihat kita ketika kita berdiri sholat, kemudian
Allah menyuruh kita supaya kita ruku dan sujud menyembah Allah. Dan yang demikian itu suatu
peragaan kita dalam melakukan sholat, maka janganlah kita ragu sujud menyembah Allah
ketika sholat, sesudah Allah menjelaskan cara penyembahan kita kepada Allah dalam
melakukan sholat.
Dan apabila kita telah menyelesaikan sholat yang telah Allah tentukan waktunya, dan
bagi tiap-tiap adegan sholat itu ada yang dua, tiga dan empat raka’at, maka sesudah kita
menyelesaikannya itu kerjakanlah kebaikan supaya kita beruntung. Yaitu sebagaimana Nabi
Musa A.S yang telah mengerjakan kebaikan sesudah beliau mendirikan sholat dan menyembah-
Nya. Maka perhatikanlah oleh kita bagaimana beliau sesudah menyelesaikan sholatnya itu,
kemudian sesudah itu Allah menyuruh beliau supaya berbuat baik kepada Allah dengan
menyampaikan ayat-ayat-Nya dan keterangan yang nyata yang berupa petunjuk untuk
mendirikan sholat dan menyembah-Nya. Dan yang demikian itu Allah terangkan kepada kita
dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
33
Kemudian (sesudah itu) Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan (menyampaikan) ayat-
ayat Kami dan keterangan yang nyata. (Q.S. 23 : 45).
Kepada Fir’aun dan kepada pemuka-pemuka (kaum)nya, lalu mereka takabur dan mereka kaum
yang amat sombong. (Q.S. 23 : 46).
Maka mereka berkata :” Apakah kita akan percaya kepada orang seperti kita ?, padahal
keduanya itu kaum yang mengabdikan diri kepada kita ?.” (Q.S. 23 : 47).
Lalu mereka mendustakan keduanya, maka mereka termasuk orang-orang yang binasa. (Q.S. 23
: 48).
Dan sesungguhya Kami telah memberikan Al Kitab kepada Musa, supaya mereka mendapat
petunjuk. (Q.S. 23 : 49).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu sesudah Nabi Musa
A.S menerima petunjuk Allah untuk mendirikan sholat dan menyembah-Nya, kemudian Allah
menyuruh Nabi Musa A.S dan saudaranya Nabi Harun A.S supaya beliau berdua berbuat baik
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
34
kepada Allah dengan menyampaikan ayat-ayat-Nya dan keterangan yang nyata kepada Fir’aun
dan kepada pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka takabur dan mendustakan ayat-ayat Allah
dengan tidak mau menerimanya, dan mereka kaum yang amat sombong yang mengira dirinya
lebih baik dari pada orang lain. Maka mereka berkata :” Apakah kita akan percaya kepada
orang seperti kita ?, padahal keduanya itu kaum yang mengabdikan diri kepada kita ?.” Lalu
mereka mendustakan keduanya, maka mereka termasuk orang-orang yang binasa.
Padahal sungguh Allah telah memberikan Al Kitab kepada Nabi Musa A.S supaya mereka
mendapat petunjuk untuk mendirikan sholat dan menyembah-Nya, akan tetapi mereka
mendustakan petunjuk Allah dengan tidak mau menerimanya. Maka janganlah kita seperti
Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya yang menyombongkan diri dan mendustakan ayat-ayat
Allah dengan tidak mau menerimanya.
Padahal sungguh tidaklah Allah mengutus seorang Rosul kepada kaumnya melainkan
beliau supaya menyampaikan ayat-ayat Allah dan keterangan yang nyata, yaitu sebagai kabar
gembira dan peringatan bagi orang-orang yang beriman, dan itu supaya menjadi petunjuk dan
pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Maka mari kita perhatikan bagaimana Allah
mengutus Rosul-Rosul-Nya, dan ingatlah akan kisah Nabi Nuh A.S yang Allah terangkan kepada
kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata : " Hai kaumku,
sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, sesungguhnya aku khawatir atasmu (akan
ditimpa) azab di hari besar." (Q.S 7 : 59).
Berkatalah pemuka-pemuka dari kaumnya : " (Hai Nuh), sesungguhnya kami memandang kamu
dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S 7 : 60).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
35
Nuh berkata : " Hai kaumku, tidaklah aku dalam kesesatan, akan tetapi aku utusan Tuhan
semesta alam." (Q.S 7 : 61).
(Maka) aku sampaikan risalah (kekuasaan) Tuhanku kepadamu, dan aku nasehatkan kepadamu,
dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahui. (Q.S 7 : 62).
Apakah kamu heran bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari Tuhanmu dengan (melalui)
seorang laki-laki yang ada diantara kamu, agar dia memberi peringatan kepadamu dan agar
kamu bertakwa (kepada Allah) supaya kamu diberi rahmat (dari sisi-Nya) ? (Q.S 7 : 63).
Maka berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya :” Tidaklah lain dia kecuali seorang
manusia seperti kamu, dia menghendaki lebih tinggi atas kamu, dan sekiranya Allah
menghendaki (agar kami menyembah Allah), tentu Dia menurunkan Malaikat. (Dan) kami belum
pernah mendengar (seruan orang yang menyeru kami agar menyembah Allah, dan demikian
pula) bapak-bapak kami yang terdahulu (bahwa merekapun belum pernah mendengar seruan)
ini.“ (Q.S. 23 : 24).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
36
Tidaklah lain dia kecuali seorang laki-laki yang gila dengan (seruan)nya, maka tunggulah
(kejadian)nya sampai suatu waktu. (Q.S. 23 : 25).
Nuh berdo’a :” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” (Q.S. 23 : 26).
Lalu Kami wahyukan kepada Nuh :” Buatlah perahu dengan pengawasan Kami dan petunjuk
Kami, maka apabila datang perintah Kami dan Tanur telah memancarkan air, maka
masukkanlah kedalam perahu sepasang (binatang ternak) dari tiap-tiap (jenis), dan (demikian
pula) keluargamu, kecuali orang diantara mereka yang telah terlebih dahulu ditetapkan (azab)
atasnya. Dan janganlah kamu membicarakan tentang orang-orang dzalim kepada-Ku, karena
sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan.” (Q.S. 23 : 27).
Maka apabila kamu dan orang yang bersamamu telah berada diatas perahu, maka ucapkanlah :”
Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kaum yang dzalim. “(Q.S. 23 : 28).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
37
Dan Nuh berdo’a :” Yaa Tuhanku, turunkanlah aku di tempat yang Engkau berkati, dan Engkau
sebaik-baiknya pemberi tempat.” (Q.S. 23 : 29).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar (terdapat) tanda-tanda (kekuasaan Kami)
dan sesungguhnya azab itu akan Kami timpakan (atas orang-orang dzalim). (Q.S. 23 : 30).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah kisah Nabi Nuh AS yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Yaitu
sesungguhnya Allah telah mengutus Nabi Nuh A.S kepada kaumnya, lalu beliau berkata : " Hai
kaumku, sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, sesungguhnya aku khawatir
atasmu akan ditimpa azab di hari besar." Berkatalah pemuka-pemuka dari kaumnya : " Hai Nuh,
sesungguhnya kami memandang kamu dalam kesesatan yang nyata.”
Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita diajak menyembah Allah
dalam melakukan sholat, kemudian kita mengira bahwa ajakan itu tersesat, sehingga kita tidak
mau menyembah Allah dalam melakukan sholat, maka apakah kita tidak akan ditimpa azab di
hari besar ?
Beliau berkata : " Hai kaumku, tidaklah aku dalam kesesatan, akan tetapi aku utusan
Allah yang diutus kepadamu supaya aku menyeru kamu agar kamu menyembah Allah." Dan aku
sampaikan risalah kekuasaan Tuhanku kepadamu, agar kamu tidak mempersamakan Allah
dengan sesuatu dalam penyembahanmu itu, dan aku nasehatkan itu kepadamu supaya kamu
selamat, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahui. Apakah kamu heran
bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari Tuhanmu dengan melalui seorang laki-laki yang
ada diantara kamu, agar dia memberi peringatan kepadamu dan agar kamu bertakwa kepada
Allah supaya kamu diberi rahmat dari sisi-Nya ?
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh beliau itu tidak tersesat melainkan beliau
utusan Allah yang disuruh menyeru kita agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat,
dan supaya beliau menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepada kita, sebagaimana yang Allah
perintahkan kepada beliau dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
38
Hai Rosul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika kamu
tidak mengerjakannya, maka (berarti) kamu tidak mau menyampaikan risalah (kekuasaan
Tuhanmu). Dan (janganlah kamu takut kepada mereka, karena) Allah akan memelihara kamu
dari (gangguan) manusia, dan sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
kafir. (Q.S 5 : 67).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagai bukti dari perintah Allah yang telah
Allah perintahkan kepada Rosul-Nya, yaitu supaya beliau menyampaikan risalah kekuasaan
Allah kepada kita, agar kita tidak mempersamakan Allah dengan kekuasan-Nya yang telah Allah
ciptakan dilangit dan dibumi, apabila kita sujud menyembah Allah ketika sholat. Itulah yang
Allah nasehatkan kepada kita supaya kita selamat dari azab-Nya. maka sembahlah Allah apabila
kita sujud ketika sholat. Dan apakah kita heran bahwa kita telah kedatangan peringatan dari
sisi Allah dengan melalui seorang laki-laki yang ada diantara kita, agar dia memberi peringatan
kepada kita dan agar kita bertakwa kepada Allah dengan menyembah-Nya, supaya kita diberi
rahmat dari sisi-Nya ?
Sungguh yang demikian itu Allah Maha Kuasa, dan sungguh jika Allah menghendaki
untuk menjadikan seorang pemberi peringatan dari orang yang ada diantara kita, maka yang
demikian itu Allah hanya mengatakan kepadanya : Jadilah, maka jadilah ia seorang pemberi
peringatan yang mengingatkan kita.
Maka sesudah itu berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya :” Tidaklah lain
dia kecuali seorang manusia seperti kamu, dia menghendaki lebih tinggi atas kamu, dan
sekiranya Allah menghendaki agar kami menyembah Allah, tentu Dia menurunkan Malaikat. Dan
kami belum pernah mendengar seruan orang yang menyeru kami agar menyembah Allah dalam
melakukan sholat, dan demikian pula bapak-bapak kami yang terdahulu, bahwa merekapun
belum pernah mendengar seruan ini.“ Tidaklah lain dia kecuali seorang laki-laki yang gila
dengan seruannya, maka tunggulah kejadiannya sampai suatu waktu.
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh orang yang mengajak kita agar kita
menyembah Allah dalam melakukan sholat itu, benar-benar dia seorang manusia seperti kita,
dan dia tidak menghendaki lebih tinggi atas kita, melainkan dia hanya sebatas menjalankan
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
39
perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepadanya. Dan janganlah kita mengira jika Allah
menghendaki agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat, tentu Allah menurunkan
Malaikat. Adapun yang demikian itu karena Allah Maha Kuasa untuk menjadikan seorang
pemberi peringatan dari orang yang ada diantara kita, dan sungguh tidaklah Allah menurunkan
Malaikat melainkan dia supaya mencabut nyawa kita, maka sesudah itu putuslah urusan kita
dalam kehidupan dunia ini.
Dan jika kita benar-benar belum pernah mendengar seruan orang yang mengajak kita
agar menyembah Allah dalam melakukan sholat, dan demikian pula bapak-bapak kita yang
terdahulu, bahwa merekapun benar-benar belum pernah mendengar seruan orang yang
mengajak mereka agar menyembah Allah dalam melakukan sholat, Maka janganlah kita
menganggap orang yang menyeru kita itu bahwa dia orang gila, sehingga kita tidak mau
memperdulikan seruannya karena yang menyerunya itu orang gila.
Beliau berdo’a :” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.”
Kemudian Allah wahyukan kepada Nabi Nuh A.S :” Buatlah perahu dengan pengawasan Kami
dan petunjuk Kami, maka apabila datang perintah Kami dan Tanur telah memancarkan air,
maka masukkanlah kedalam perahu sepasang binatang ternak dari tiap-tiap jenis, dan demikian
pula keluargamu, kecuali orang diantara mereka yang telah terlebih dahulu ditetapkan azab
atasnya. Dan janganlah kamu membicarakan tentang orang-orang dzalim kepada-Ku, karena
sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan.” Maka apabila kamu dan orang yang bersamamu
telah berada diatas perahu, maka ucapkanlah :” Segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkan kami dari kaum yang dzalim. “
Kemudian beliau berdo’a :” Yaa Tuhanku, turunkanlah aku di tempat yang Engkau
berkati, dan Engkau sebaik-baiknya pemberi tempat.” Allah berfirman : Hai Nuh, sesungguhnya
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Kami dan sesungguhnya azab
itu akan Kami timpakan atas orang-orang dzalim.
Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita berbuat dzalim terhadap
orang yang menyeru kita dengan menganggap dia orang gila, sehingga kita tidak mau
memperdulikan seruannya karena yang menyerunya itu orang gila. Maka apakah kita tidak
termasuk orang-orang yang akan ditimpa azab ? Dan yang demikian itu karena Allah telah
menentukan bahwa azab itu akan ditimpakan atas orang-orang dzalim, dan Allah Maha Kuasa
untuk mengazabnya.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
40
Dan apakah benar kita ini belum pernah mendengar seruan orang yang menyeru kita
agar menyembah Allah dalam melakukan sholat ? Jika benar, sungguh yang demikian itu bahwa
Allah telah menumbuhkan generasi penerus untuk meneruskan perjuangan Rosul-Rosul-Nya,
supaya dia menyeru kita agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat, dan supaya dia
menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepada kita, agar kita tidak mempersamakan Allah
dengan sesuatu dalam penyembahan kita kepada Allah. Yaitu sebagaimana yang Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kemudian sesudah itu Kami tumbuhkan generasi yang lain. (Q.S. 23 : 31).
Lalu Kami utus kepada mereka seorang Rosul dari (orang) yang ada diantara mereka (supaya dia
berkata) :” Sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka apakah kamu tidak akan
bertaqwa (kepada Allah) ?.” (Q.S. 23 : 32).
Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya, dan mereka mendustakan pertemuan
hari akhirat, dan Kami telah memberi (kedudukan) yang mewah kepada mereka dalam
kehidupan dunia :” Tidaklah lain dia ini kecuali seorang manusia seperti kamu, dia makan dari
apa yang kamu makan padanya, dia minum dari apa yang kamu minum.“ (Q.S. 23 : 33).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
41
Dan jika kamu menta’ati manusia seperti kamu, sungguh jika demikian niscaya kamu
(termasuk) orang-orang yang rugi. (Q.S. 23 : 34).
Apakah dia menjanjikan kepadamu, bahwasanya apabila kamu mati dan kamu telah menjadi
tanah dan tulang, sesungguhnya kamu akan di keluarkan (dari kubur menjadi makhluk yang
baru)?.” (Q.S. 23 : 35).
Jauh, jauh sekali (dari kenyataan) yang dia janjikan kepadamu. (Q.S. 23 : 36).
Tidaklah lain kehidupan kita ini kecuali didunia kita mati dan (didunia) kita hidup, dan kita
tidak akan dibangkitkan. (Q.S. 23 : 37).
Tidaklah lain dia kecuali seorang laki-laki yang mengadakan kedustaan kepada Allah, dan kami
tidak percaya kepadanya. (Q.S. 23 : 38).
Rosul berdo’a:” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” (Q.S. 23 : 39).
Allah berfirman :” Dalam waktu sedikit, sungguh mereka akan menjadi orang-orang yang
menyesal.“ (Q.S. 23 : 40).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
42
Lalu mereka ditimpa suara yang mengguntur dengan sebenarnya, lalu Kami jadikan mereka
(seperti) sampah daun kering (yang berserakan), maka jauhilah kaum yang dzalim itu. (Q.S. 23
: 41).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah
menumbuhkan generasi penerus untuk meneruskan perjuangan Rosul-Rosul-Nya, dan Allah
jadikan ia dari orang yang ada diatara mereka, kemudian Allah utus kepada mereka supaya dia
berkata kepada kaumnya :” Sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka apakah
kamu tidak akan bertaqwa kepada Allah dengan menyembah-Nya ?.”
Berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya, dan mereka mendustakan
pertemuan hari akhirat, adapun yang demikian itu karena mereka tidak mengira bahwa pada
suatu hari mereka akan dihadapkan kepada Allah, dan mereka telah merasa puas dalam
kehidupan dunia ini, karena Allah telah memberi kedudukan yang mewah kepada mereka dalam
kehidupan dunia, sehingga mereka mengatakan :” Tidaklah lain dia ini kecuali seorang manusia
seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dia minum dari apa yang kamu minum.“
Dan jika kamu menta’ati manusia seperti kamu, sungguh jika demikian benar-benar kamu
termasuk orang-orang yang rugi.
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh dia itu manusia seperti kita, dia makan dari
apa yang kita makan, dia minum dari apa yang kita minum. Akan tetapi janganlah kita mengira,
jika kita menyembah Allah dalam melakukan sholat berarti kita mentaati perintah manusia,
karena itu bukan mentaati perintah manusia, melainkan itu mentaati perintah Allah yang telah
Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya.
Dan janganlah kita seperti orang kafir yang mengatakan :” Apakah dia menjanjikan
kepadamu, bahwa apabila kamu mati dan kamu telah menjadi tanah dan tulang, sesungguhnya
kamu akan di keluarkan dari kubur menjadi makhluk yang baru ?.” Jauh, jauh sekali dari
kenyataan yang dia janjikan kepadamu, karena orang-orang yang telah mati dari sebelum
kamu, mereka tidak kembali lagi ke dunia ini, maka Jauh, jauh sekali dari kenyataan yang dia
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
43
janjikan kepadamu. Tidaklah lain kehidupan kita ini kecuali didunia kita mati dan didunia kita
hidup, dan kita tidak akan dibangkitkan.
Dan yang demikian itu karena mereka kafir tidak percaya kepada Allah bahwa Allah
yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Allah yang memulai menciptakan makhluk, dan
apabila mereka telah mati maka Allah akan mengulanginya dengan menciptakan mereka
menjadi makhluk yang baru, kemudian sesudah itu Allah akan mengembalikan mereka kepada-
Nya bukan mengembalikan mereka ke dunia ini. Akan tetapi mereka tidak percaya terhadap
kekuasaan Allah yang demikian itu, sehingga mereka mengatakan : Tidaklah lain dia kecuali
seorang laki-laki yang mengadakan kedustaan kepada Allah, dan kami tidak percaya kepadanya.
Rosul berdo’a :” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” Allah
berfirman :” Dalam waktu sedikit, sungguh mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.“
Lalu mereka ditimpa suara yang mengguntur dengan sebenarnya, lalu Allah jadikan mereka
seperti sampah daun kering yang berserakan, maka jauhilah kaum yang dzalim itu.
Wahai saudaraku yang seagama, apakah kita percaya apabila kita telah mati dan kita
telah menjadi tanah dan tulang, bahwa kita akan di keluarkan dari kubur menjadi makhluk
yang baru ?.” Ataukah kita merasa jauh, jauh sekali dari memikirkan hal itu seakan-akan kita
tidak akan dibangkitkan lagi sesudah kita mati ? Tidak demikian bukan ! Karena Allah telah
menerangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan apakah manusia itu tidak memperhatikan, bahwasanya Kami telah menciptakannya dari air
mani, maka tiba-tiba dia menjadi musuh yang nyata (bagi Kami). (Q.S 36: 77).
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, sedang dia lupa akan kejadiannya, berkatalah dia :
“ Siapakah yang dapat menghidupkan (orang yang mati) yang tulang-tulangnya sudah hancur ?
“(Q.S 36: 78).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
44
Katakanlah : “ Yang menghidupkannya itu ialah (Allah) yang pertama kali menjadikannya, dan
Dia Maha Mengetahui segala makhluk. “(Q.S 36: 79).
Berkatalah seorang diantara penghuni sorga :” Sesungguhnya (dahulu) aku mempunyai teman
(didunia).” (Q.S 37: 51).
Berkatalah temannya :” Apakah sungguh (dahulu) kamu benar-benar termasuk orang-orang yang
membenarkan (hal ini) ? ”. (Q.S 37: 52).
(Yaitu) apakah apabila kita telah mati dan tulang belulang kita telah menjadi tanah, apakah
sungguh kita benar-benar akan diberi balasan ?”. (Q.S 37: 53).
Berkatalah ia : “ Maukah kamu melihat (temanmu) ? ” (Q.S 37: 54).
Maka (tatkala) ia menjenguknya, lalu ia melihat (teman)nya itu berada ditengah-tengah neraka
yang menyala-nyala. (Q.S 37: 55).
Berkatalah ia : ” Demi Allah, sungguh hampir-hampir kamu mencelakakan aku ”. (Q.S 37: 56).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
45
Dan jika tidak karena nikmat Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang dihadapkan (ke
neraka). (Q.S 37: 57).
Maka apakah kita tidak akan mati lagi (di sorga ini ? Tidak). (Q.S 37: 58).
Kecuali kematian kita yang pertama (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di sorga ini) ?. (Q.S
37: 59).
Sesungguhnya ini benar-benar keuntungan yang besar. (Q.S 37: 60).
Maka untuk (mencapai keuntungan yang besar) seperi ini, hendaknya orang-orang yang
mengerjakan (perintah Allah) itu berusaha (terus sampai menemui kematiannya). (Q.S 37: 61).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah menciptakan manusia dari air mani, lalu tiba-tiba ia menjadi
musuh yang nyata bagi Allah. Dan dia membuat perumpamaan kepada Allah, bahwa Allah sama
seperti apa yang telah Allah ciptakan, sedang dia lupa akan kejadiannya, bahwa Allah telah
menjadikannya dari air mani yang segala sesuatunya itu tidaklah sama dengan Allah, dan dia
berkata : “ Siapakah yang dapat menghidupkan orang yang mati yang tulang-tulangnya sudah
hancur ? “ Katakanlah : “ Yang menghidupkannya itu ialah Allah yang pertama kali
menjadikannya, dan Dia Maha Mengetahui segala makhluk. “
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
46
Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita mempersamakan Allah dengan sesuatu,
karena kita akan menjadi musuh Allah yang akan digiring ke neraka jahanam. Dan berusahalah
kita untuk menjadi penghuni sorga yang Allah ridhoi. Yaitu sebagaimana orang-orang yang telah
menjadi penghuni sorga yang dia berkata kepada temannya disorga :” Sesungguhnya dahulu aku
mempunyai teman didunia.”
Temannya berkata :” Apakah sungguh dahulu kamu benar-benar termasuk orang-orang
yang membenarkan hal ini ?. ” Yaitu apakah apabila kita telah mati dan tulang belulang kita
telah menjadi tanah, apakah sungguh kita benar-benar akan diberi balasan ?.” Berkatalah ia : “
Maukah kamu melihat temanmu ?.” Maka tatkala ia menjenguk temannya, lalu ia melihat
temannya itu berada ditengah-tengah neraka yang menyala-nyala. Berkatalah ia : ” Demi Allah,
sungguh hampir-hampir kamu mencelakakan aku .” Dan jika tidak karena nikmat Tuhanku,
pastilah aku termasuk orang-orang yang dihadapkan ke neraka. Maka apakah kita tidak akan
mati lagi di sorga ini ?”
Temannya menjawab :” Tidak, kecuali kematian kita yang pertama di dunia, dan kita
tidak akan disiksa di sorga ini. Temannya berkata : Sesungguhnya ini benar-benar keuntungan
yang besar. Maka untuk mencapai keuntungan yang besar seperi ini, hendaknya orang-orang
yang mengerjakan perintah Allah itu berusaha terus sampai menemui kematiannya.
Wahai saudaraku yang seagama, itulah pesan dari orang-orang yang telah menjadi
penghuni sorga, agar kita berusaha terus dalam mengerjakan perintah Allah sampai kita
menemui kematian. Dan janganlah kita menjadi musuh Allah seperti temannya yang berada
ditengah-tengah neraka yang menyala-nyala, dan jauhilah teman yang dzalim itu supaya kita
selamat dari azab Allah. Dan jadilah kita orang yang ikhlas mengabdi kepada Allah dengan
mengerjakan segala perintah-Nya, supaya kita beruntung didunia dan diakhirat nanti. Dan
ingatlah akan kisah Nabi Hud A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang
firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
47
Dan kepada Kaum 'Ad, (Kami utus) saudara mereka Hud, dia berkata : “Hai kaumku, sembahlah
Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya) ?.
(Q.S 7: 65).
Berkatalah pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya : “ (Hai Hud), sesungguhnya
kami memandang kamu dalam keadaan kurang akal, dan sesungguhnya kami menganggap kamu
termasuk orang-orang yang berdusta.“ (Q.S 7: 66).
Hud berkata: “ Hai kaumku, bukanlah aku kurang akal, akan tetapi aku utusan Tuhan semesta
alam.” (Q.S 7: 67).
Aku (diutus) menyampaikan risalah (kekuasaan) Tuhanku kepadamu, dan aku pemberi nasehat
yang dapat di percaya bagimu.“ (Q.S 7: 68).
Apakah kamu heran, bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari Tuhanmu dengan (melalui)
seorang laki-laki yang ada diantara kamu supaya dia memberi peringatan kepadamu ?. Dan
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
48
ingatkah kamu ketika Allah menjadikan kamu sebagai pengganti kaum Nuh dari sesudah mereka
(lenyap), dan Dia telah melebihkan kamu dalam penciptaan yang kuat. Maka ingatlah akan
nikmat Allah supaya kamu beruntung. (Q.S 7: 69).
Mereka berkata : “ Apakah kamu datang kepada kami agar kami menyembah Allah (saja) Dia
sendiri, dan (agar kami) meninggalkan apa yang telah di sembah oleh bapak-bapak kami ? Maka
datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu orang-orang yang
benar.“ (Q.S 7: 70).
Hud berkata : “ Sungguh (telah pasti) atasmu akan ditimpa azab dari kemurkaan Tuhanmu. Dan
apakah kamu akan mendebat aku tentang (menyembah Allah) dengan nama-nama
(sesembahanmu) yang kamu dan bapak-bapakmu menamainya ?, (sungguh) Allah tidak
menurunkan keterangan tentang itu. Maka tunggulah olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu
termasuk orang-orang yang sedang menunggu.“ (Q.S 7: 71).
Lalu kami selamatkan Hud dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami, dan Kami
tumpas semua orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan mereka itu orang-orang yang tidak
beriman. (Q.S 7: 72).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
49
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah kisah Nabi Hud A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Yaitu
bahwa Allah telah mengutus Nabi Hud A.S kepada Kaum 'Ad, supaya beliau berkata : “Hai
kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka mengapa kamu tidak
bertakwa kepada-Nya ? Berkatalah pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya : “
Hai Hud, sesungguhnya kami memandang kamu dalam keadaan kurang akal, dan sesungguhnya
kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta.“
Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita belum pernah mendengar
seruan orang yang mengajak kita agar menyembah Allah dalam melakukan sholat, maka apakah
kita akan mendustakannya ? Yaitu sebagaimana mereka yang mengatakan kurang akal, karena
mereka tidak dapat menyembah Allah yang tidak kelihatan oleh penglihatan mereka, dan
mereka tidak dapat berfikir tanpa pengetahuan, maka mereka mengatakan kurang akal.
Beliau berkata: “ Hai kaumku, bukanlah aku kurang akal, akan tetapi aku utusan Allah
yang diutus kepadamu, supaya aku menyeru kamu agar kamu menyembah Allah dalam
melakukan sholat.” Dan supaya aku menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepadamu, bahwa
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan aku pemberi nasehat yang dapat di
percaya bagimu.“ Maka apakah kamu heran, bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari
Tuhanmu dengan melalui seorang laki-laki yang ada diantara kamu supaya dia memberi
peringatan kepadamu ?. Dan ingatkah kamu ketika Allah menjadikan kamu sebagai pengganti
kaum Nuh dari sesudah mereka lenyap, dan Dia telah melebihkan kamu dalam penciptaan yang
kuat. Maka ingatlah akan nikmat Allah supaya kamu beruntung.
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh beliau bukan kurang akal, melainkan beliau
utusan Allah yang diutus supaya menyeru kita, agar kita menyembah Allah dalam melakukan
sholat, dan supaya beliau menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepada kita, karena kita tidak
dapat mengerjakan perintah Allah tanpa pengetahuan dari pada-Nya. Maka Allah mengutus
Rosul-Nya kepada kita supaya memberitahukan tentang mengerjakan perintah Allah, dan Allah
Maha Kuasa atas yang demikian itu. Dan janganlah kita heran bahwa yang mengingatkan kita ini
orang yang ada diantara kita, karena dari sejak dahulupun tidak ada yang mengingatkan kita
dan tidak pula ada yang menyuruh kita agar kita mengerjakan perintah Allah, melainkan itu
orang yang ada diantara kita. Maka sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagi kita selain Allah,
supaya kita beruntung didunia dan diakhirat nanti.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
50
Mereka berkata : “ Apakah kamu datang kepada kami agar kami menyembah Allah saja
Dia sendiri, dan agar kami meninggalkan apa yang telah di sembah oleh bapak-bapak kami ?
Maka datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu orang-orang
yang benar.“
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh Allah menyuruh kita supaya kita menyembah
Allah saja Dia sendiri, karena sungguh tidak ada Tuhan bagi kita kecuali Allah yang telah
menciptakan kita, dan kita seringkali mengucapkan Laa ilaaha illallaah tidak ada Tuhan selain
Allah, maka yang kita ucapkan itu adalah benar tidak ada Tuhan yang hak kita sembah kecuali
Allah, maka sembahlah Allah Dia sendiri. Dan tinggalkanlah apa yang telah di sembah oleh
bapak-bapak kita dahulu, karena mereka tidaklah sujud menyembah ketika sholat melainkan
mereka hanya menyembah sesuatu, dan ketika sujudnya itu mereka menyebut-nyebut Nama
Allah sedang ingatan mereka mengingat sesuatu dari selain Allah, bukan mengingat Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Padahal mereka
mengetahui bahwa apa yang disinari oleh cahaya matahari itu semuanya kekuasaan Allah yang
telah Allah ciptakan, dan yang demikian itu bukan Allah melainkan itu kepunyaan Allah, maka
mengapa mereka lupa kepada ciptaan-Nya, sehingga mereka mempersamakan Allah dengan
ciptaan-Nya. Maka itu tinggalkanlah oleh kita supaya kita tidak termasuk orang-orang yang akan
ditimpa azab.
Beliau berkata : “ Sungguh telah pasti atasmu akan ditimpa azab dari kemurkaan
Tuhanmu. Dan apakah kamu akan mendebat aku tentang menyembah Allah dengan nama-nama
sesembahanmu yang kamu dan bapak-bapakmu menamainya ?, sungguh Allah tidak menurunkan
keterangan tentang itu. Maka tunggulah olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk
orang-orang yang sedang menunggu.“ Kemudian Allah selamatkan Nabi Hud A.S dan orang-
orang yang bersamanya dengan rahmat Allah, dan Allah tumpas semua orang yang mendustakan
ayat-ayat Allah, dan mereka itu orang-orang yang tidak percaya kepada ayat-ayat Allah.
Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita mendebat tentang menyembah Allah,
kecuali kita akan tekun menyembah sesuatu yang kita dan bapak-bapak kita dahulu
menamainya. Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah mengingatkan kita dengan ayat-
ayat-Nya, melainkan kita supaya tidak menyembah selain Allah, maka tinggalkanlah
sesembahan selain Allah yang telah di sembah oleh bapak-bapak kita dahulu itu, karena dahulu
tidaklah kita sujud menyembah ketika sholat melainkan kita hanya menyembah sesuatu yang
kita dan bapak-bapak kita dahulu menamainya, dan ingatlah, ketika kita sujud menyembah itu
kita menyebut-nyebut Nama Allah sedang ingatan kita mengingat sesuatu yang kita dan bapak-
bapak kita dahulu menamainya, yaitu bahwa apa yang disinari oleh cahaya matahari itu semua
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
51
ada nama-namanya yang kita dan bapak-bapak kita dahulu menamainya. Maka tinggalkanlah
perbuatan yang demikian itu, karena sholat khusus untuk mengingat Allah bukan untuk
mengingat yang lain, dan yang demikian itu supaya kita dapat menyembah Allah dengan benar
sebagaimana yang Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya. Dan ingatlah akan kisah Nabi
Yusuf A.S ketika beliau dalam penjara yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya
yang firman-Nya :
Dan masuklah Yusuf kepenjara bersama dua orang pemuda. (Lalu) salah seorang dari keduanya
berkata : ” Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur.” Dan yang lainnya berkata : “
Sesungguhnya aku bermimpi membawa roti diatas kepalaku (lalu) sebagiannya dimakan burung
”. Beritakanlah ta’wilnya kepada kami, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-
orang yang berbuat baik.” (Q.S 12: 36).
Yusuf berkata :” Tidak akan sampai makanan yang diberikan kepadamu berdua, kecuali aku
telah memberitahukan ta’wilnya kepadamu berdua sebelum makanan itu sampai kepadamu
berdua. Yang demikian itu sebagian dari apa yang telah diajarkan Tuhanku kepadaku.
Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah,
dan mereka mengingkari (kehidupan) hari akhirat.” (Q.S 12: 37).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
52
“ Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu (agama) Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub. Tidaklah
patut bagi kami mempersekutukan Allah dengan sesuatu. (Karena) yang demikian itu dari
karunia Allah (yang dilimpahkan) atas kami dan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia
tidak bersyukur.” (Q.S 12: 38).
“Hai kedua sahabatku dalam penjara, apakah Tuhan yang bermacam-macam itu lebih baik
(bagimu) ataukah Allah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ?.” (Q.S 12: 39).
“ Tidaklah kamu menyembah selain Allah kecuali (kamu menyembah sesuatu) yang kamu dan
Bapak-bapakmu menamainya. (Padahal) Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu (atau
Dia tidak menyuruh kamu agar menyembah sesuatu yang kamu dan Bapak-bapakmu
menamainya, melainkan Dia menyuruh kamu agar menyembah Allah Dia sendiri. Dan tidaklah
lain) keputusan (menyembah) itu kecuali hanya untuk (menyembah) Allah, (dan) Dia
memerintahkan kepadamu agar kamu tidak menyembah kecuali kepada Allah. Itulah agama
yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S 12: 40).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
53
“ Hai kedua sahabatku dalam penjara, adapun salah seorang diantara kamu berdua ini, dia
akan (kembali melayani) memberi minum kepada tuannya dengan minuman keras, dan adapun
yang lain maka dia akan disalib lalu sebagian dari kepalanya akan dimakan burung. Itulah
keputusan perkara yang kamu berdua menanyakan (ta’wil)nya kepadaku.” (Q.S 12: 41).
Dan berkatalah Yusuf kepada salah seorang diantara keduanya yang dia menyangka
sesungguhnya ia akan selamat :” (Hai sahabatku dalam penjara), terangkanlah keadaanku
kepada tuanmu, lalu syaitan menjadikan ia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada
tuannya, maka Yusuf tetaplah dalam penjara dengan beberapa tahun lamanya.” (Q.S 12: 42).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah kisah Nabi Yusuf A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya.
Yaitu tatkala Nabi Yusuf A.S masuk ke penjara bersama dua orang pemuda. maka salah seorang
dari kedua pemuda itu berkata : ” Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur.” Dan pemuda
yang lainnya berkata : “ Sesungguhnya aku bermimpi membawa roti diatas kepalaku lalu
sebagiannya dimakan burung ”. Maka beritakanlah ta’wilnya kepada kami, sesungguhnya kami
memandang kamu termasuk orang-orang yang berbuat baik.”
Beliau berkata :” Tidak akan sampai makanan yang diberikan kepadamu berdua,
kecuali aku telah memberitahukan ta’wilnya kepadamu berdua sebelum makanan itu sampai
kepadamu berdua. Dan yang demikian itu sebagian dari apa yang telah diajarkan Tuhanku
kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah, dan mereka mengingkari kehidupan hari akhirat.” “ Dan aku mengikuti agama
bapak-bapakku, yaitu agama Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub. Dan tidaklah patut bagi kami
mempersekutukan Allah dengan sesuatu. Karena yang demikian itu dari karunia Allah yang
dilimpahkan atas kami dan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
54
Wahai saudaraku yang seagama, maukah kita meninggalkan agama atau keta’atan
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, dan mereka mengingkari kehidupan hari akhirat ?
Adapun yang demikian itu karena mereka menta’ati perintah Allah dengan mengerjakan
perintah-Nya itu tidak mau mengikuti petunjuk Allah, dan yang demikian itu karena mereka
tidak percaya kepada Allah bahwa Allah telah memberikan petunjuk untuk mengerjakan
perintah-Nya, dan mereka mengingkari kehidupan hari akhirat dengan tidak mau beramal
sholeh untuk kesenangan hidupnya di akhirat nanti.
Dan ikutilah agama Nabi Ibrahim A.S yang lurus keta’atannya kepada perintah Allah,
dan demikian pula Nabi besar Muhammad S.A.W dan Nabi-Nabi yang lainnya, mereka lurus
keta’atannya kepada perintah Allah sebagaimana keta’atan Nabi Ibrahim A.S, dan mereka tidak
mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya, sebagaimana penyembahan
Nabi Ibrahim A.S yang tidak mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya
kepada Allah.
Maka ikutilah keta’atan Nabi Ibrahim A.S. Dan tidaklah patut bagi kita mempersamakan
Allah dengan sesuatu, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan
perintah-Nya. Dan yang demikian itu karunia Allah yang dilimpahkan atas Rosul-Nya dan atas
kita supaya kita selamat di dunia dan di akhirat nanti, akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mau menerimanya.”
Beliau berkata : Hai kedua sahabatku dalam penjara, apakah Tuhan yang bermacam-
macam itu lebih baik bagimu ataukah Allah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ?.” “
Tidaklah kamu menyembah selain Allah kecuali kamu menyembah sesuatu yang kamu dan
Bapak-bapakmu menamainya. Padahal Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, atau
Allah tidak menyuruh kamu agar menyembah sesuatu yang kamu dan Bapak-bapakmu
menamainya, melainkan Allah menyuruh kamu agar menyembah Allah Dia sendiri. Dan tidaklah
lain keputusan menyembah itu kecuali hanya untuk menyembah Allah, dan Dia memerintahkan
agar kamu tidak menyembah kecuali kepada Allah. Itulah agama yang lurus, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita tidak mau menerima
petunjuk Allah untuk mengerjakan perintah-Nya, maka apakah Tuhan yang bermacam-macam
itu lebih baik bagi kita ataukah Allah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ? Dan yang
demikian itu ingatlah ketika kita mengucapkan Rabbanaa Yaa Tuhan kami, sedang ketika kita
mengucapkannya itu ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah, dan setiap kita
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
55
mengucapkannya itu ingatan kita mengingat sesuatu yang berlainan yang tidak menetap pada
satu macam saja, melainkan itu seakan-akan kita mempunyai Tuhan yang bermacam-macam.
Dan demikian pula dalam penyembahan kita, maka tidaklah kita menyembah selain
Allah kecuali kita menyembah sesuatu yang kita dan Bapak-bapak kita dahulu menamainya.
Padahal Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, atau Allah tidak menyuruh kita agar
kita menyembah sesuatu yang kita dan Bapak-bapak kita dahulu menamainya, melainkan Allah
menyuruh kita agar kita menyembah Allah Dia sendiri. Dan tidaklah lain keputusan menyembah
itu kecuali hanya untuk menyembah Allah, dan Allah memerintahkan kepada kita supaya kita
tidak menyembah kecuali kepada Allah. Itulah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui. Maka ikutilah agama Nabi Ibrahim A.S yang lurus keta’atannya
kepada perintah Allah, supaya kita tidak berbuat demikian dalam mengerjakan perintah Allah.
Beliau berkata : Hai kedua sahabatku dalam penjara, adapun salah seorang diantara
kamu berdua ini, dia akan kembali melayani memberi minum kepada tuannya dengan minuman
keras, dan adapun yang lain maka dia akan disalib lalu sebagian dari kepalanya akan dimakan
burung. Itulah keputusan perkara yang kamu berdua menanyakan ta’wilnya kepadaku.” Dan
berkatalah beliau kepada salah seorang diantara keduanya yang beliau menyangka bahwa
sesungguhnya ia akan selamat :” Hai sahabatku dalam penjara, terangkanlah keadaanku kepada
tuanmu, lalu syaitan menjadikan ia lupa untuk menerangkan keadaan beliau kepada tuannya,
maka beliau tetaplah dalam penjara dengan beberapa tahun lamanya.”
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah kisah Nabi Yusuf A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya,
mudah-mudahan itu menjadi pengajaran bagi kita dan peringatan, supaya kita ingat apabila
kita mengerjakan perintah Allah. Dan ingatlah akan kisah Nabi Ibrahim A.S yang Allah terangkan
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan ingatlah (kisah) Ibrahim dalam Kitab (Al Qur’an), sesungguhnya dia seorang yang amat
benar lagi seorang Nabi. (Q.S 19 : 41).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
56
Ketika itu dia berkata kepada bapaknya :” Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu
yang tidak dapat mendengar dan melihat, dan sedikitpun ia tidak kuasa memenuhi
(permohonan) mu ?.” (Q.S 19 : 42).
“ Wahai bapakku, sungguh telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak
datang kepadamu, maka ikutilah aku, (niscaya) aku tunjukkan kepadamu jalan yang lurus
(untuk penyembahanmu).” (Q.S 19 : 43).
“ Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan durhaka kepada
(Tuhan) Yang Maha Pemurah.“ (Q.S 19 : 44).
“ Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari (kemurkaan
Tuhan) yang Maha Pemurah, maka (jika demikian niscaya) kamu menjadi kawan syaitan (dalam
neraka).“ (Q.S 19 : 45).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
57
Bapaknya berkata :” Hai Ibrahim, apakah kamu benci kepada Tuhanku ? Sungguh jika kamu
tidak berhenti, (maka) sungguh aku akan merajam kamu, dan tinggalkanlah aku dalam waktu
yang lama.” (Q.S 19 : 46).
Ibrahim berkata :” Semoga (Tuhanku melimpahkan) keselamatan atasmu, (karena) aku akan
mohon ampunan kepada Tuhanku untuk kamu. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (Q.S
19 : 47).
“ Dan aku akan menjauhkan diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, dan
aku akan berdo’a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak kecewa berdo’a kepada
Tuhanku.“ (Q.S 19 : 48).
Maka tatkala Ibrahim telah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah
selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan Ya’kub, dan masing-masing Kami jadikan
Nabi. (Q.S 19 : 49).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga)
58
Dan Kami anugerahkan kepada mereka (sebagian) dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka
buah tutur yang benar lagi amat tinggi. (Q.S 19 : 50).
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Itulah kisah Nabi Ibrahim A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya,
sesungguhnya beliau seorang yang amat benar imannya kepada Allah lagi seorang Nabi. Dan
ingatlah ketika beliau berkata kepada bapaknya :” Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah
sesuatu yang tidak dapat mendengar dan melihat, dan sedikitpun ia tidak kuasa memenuhi
permohonanmu ?.”
Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita sholat menyembah sesuatu
yang tidak dapat mendengar dan melihat kita ketika kita sujud menyembahnya itu, dan
sedikitpun ia tidak kuasa memenuhi permohonan kita ketika kita sholat mohon kepadanya itu,
karena sesuatu selain Allah yang kita ingat ketika kita sujud menyembahnya itu ia tidak
melihat kita, dan tidak pula ia mendengar permohonan kita ketika kita sholat mohon
kepadanya itu. Maka apakah penyembahan kita dan permohonan kita yang kita lakukan ketika
sholat itu tidak tersesat ? Dan itu perhatikanlah apa yang Allah terangkan kepada kita dengan
ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang menyembah selain Allah yang tidak dapat
memperkenankan (do’a) kepadanya sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan)
do’a mereka ? (Q.S 46 : 5).
Wahai saudaraku yang seagama, sungguh penyembahan kita dan permohonan kita yang
kita lakukan ketika sholat itu tersesat, seandainya ingatan kita ketika kita sujud menyembah
dan memohon itu mengingat selain Allah, maka itu perhatikanlah oleh kita kepada siapa kita
mengingat ketika kita sujud menyembah dan ketika kita memohon dalam melakukan sholat,
karena tidak ada yang mengabulkan permohonan kita yang kita ucapkan ketika sholat, dan
tidak pula ada yang tidak ada yang menerima penyembahan kita ketika kita sujud menyembah,
kecuali Allah yang menyuruh kita agar kita sholat untuk mengingat-Nya dan menyembah-Nya.
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc

More Related Content

Similar to Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc

Dari abu huroirohsurga
Dari abu huroirohsurgaDari abu huroirohsurga
Dari abu huroirohsurga
najmiadil
 
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_5.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_5.docKebenaran_Al_Quran_Jilid_5.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_5.doc
Sarif Hidayat
 
Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640
nunungevilia
 
Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640
Rosmarosyam
 
Pedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilihPedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilih
Alex Sandra
 
kelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lain
kelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lainkelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lain
kelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lain
jonnytr
 

Similar to Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc (20)

Dari abu huroirohsurga
Dari abu huroirohsurgaDari abu huroirohsurga
Dari abu huroirohsurga
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_5.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_5.docKebenaran_Al_Quran_Jilid_5.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_5.doc
 
5. mempersiapkan keluarga
5. mempersiapkan keluarga5. mempersiapkan keluarga
5. mempersiapkan keluarga
 
Bab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allahBab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allah
 
6. do'a imam as pada pagi dan sore
6. do'a imam as pada pagi dan sore6. do'a imam as pada pagi dan sore
6. do'a imam as pada pagi dan sore
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bible
 
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
 
29. do'a imam as ketika disempitkan rezeki
29. do'a imam as ketika disempitkan rezeki29. do'a imam as ketika disempitkan rezeki
29. do'a imam as ketika disempitkan rezeki
 
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
 
Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640
 
Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640Powerpointagamaislam 160220231640
Powerpointagamaislam 160220231640
 
Power point agama islam
Power point agama islamPower point agama islam
Power point agama islam
 
God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4
 
Surat arti
Surat artiSurat arti
Surat arti
 
Pedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilihPedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilih
 
Pelajaran Sekolah Sabat Ke-5 Triwulan 4 2017
Pelajaran Sekolah Sabat Ke-5 Triwulan 4 2017Pelajaran Sekolah Sabat Ke-5 Triwulan 4 2017
Pelajaran Sekolah Sabat Ke-5 Triwulan 4 2017
 
kelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lain
kelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lainkelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lain
kelebihan Al-Qur'an dibandingkan kitab lain
 
Klasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islamKlasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islam
 
Klasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islamKlasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islam
 

More from Sarif Hidayat (20)

ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.doc
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.ppt
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
 
bahasa baku.pdf
bahasa baku.pdfbahasa baku.pdf
bahasa baku.pdf
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docx
 
Too Late.docx
Too Late.docxToo Late.docx
Too Late.docx
 
Sinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docxSinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docx
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 

Recently uploaded

Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Ustadz Habib
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Adam Hiola
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
MeidarLamskingBoangm
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
puji239858
 

Recently uploaded (8)

Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 

Kebenaran_Al_Quran_Jilid_3.doc

  • 1. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 1 KEBENARAN AL QUR’AN JILID (3) Tiga Ikhtisar Judul Buku : Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 Penerbit : Yayasan Al Mu’min Jakarta Alamat : Jl. Beringin Jaya No. 8 Ceger Cipayung Jakarta Timur Telp./Fax: (021) 8444866 Download : http:www.isroatifillah.com E-mail : ypamj@isroatifillah.com Lisensi Buku ini dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada siapa saja dan oleh siapa saja dalam bentuk apapun sepanjang tidak merubah isi didalamnya dan tidak untuk tujuan komersial. Isi Buku Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bersama ini kami ucapkan salam sejahtera ke seluruh hamba-hamba Allah dimana saja berada, semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Barokah-Nya kepada kita, dan semoga Allah melindungi kita dari gangguan syaitan yang terkutuk, dan semoga Allah menetapkan kasih sayang-Nya kepada kita selama-lamanya. Dan dengan seiring Rahmat dan kasih sayang-Nya itu mari bersama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan semesta alam. Dan mari kita memohon kepada-Nya :
  • 2. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 2 (Yaa Allah) yaa Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan atasku dan atas kedua orang tuaku, bahwa aku hendak beramal sholeh yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang yang sholeh.“ “ Yaa Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku (dalam mengerjakan perintah-Mu ini). Dan lepaskanlah (perkataan-Mu) dari tali ikatan lisanku ini, (supaya mereka mengerti terhadap apa yang Engkau bicarakan kepada mereka dengan melalui) perkataanku ini, (karena sesungguhnya aku hanya menyampaikan perkataan-Mu yang Engkau perintahkan kepadaku). Dan jadikanlah untukku seorang pembantu yang dari keluargaku. (Yaitu) Harun saudaraku (supaya dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka). Dan teguhkanlah kekuatanku dengan dia. Dan jadikanlah dia sekutuku dalam urusanku ini (supaya aku dan dia sama-sama satu urusan dalam mengerjakan perintah-Mu. Dan) supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau. Dan (supaya) kami banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat terhadap apa yang kami (kerjakan). Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sesungguhnya tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“ Dan semoga Allah melimpahkan salam hormat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, dan kepada para Anbiya, para Utusan-Nya, keluarganya dan kepada sahabatnya sekalian. Amin, amin, amin yaa Robbal ‘alamin. Amma Ba’du. Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sebelum kami mengemukakan apa yang hendak kami sampaikan kepada saudara- saudara, maka terlebih dahulu kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya atas kelancangan kami ini, yang mana bahwa kami telah lancang mengirimkan surat ini kepangkuan saudara- saudara dengan tanpa kabar berita yang dari sebelumnya. Akan tetapi karena keadaan waktu yang sangat sempit bagi kami untuk mengunjungi saudara-saudara, maka kami lakukan menjalankan perintah Allah itu dengan cara seperti ini. Maka itu ma’afkanlah kami, karena yang demikian itu bukanlah kami menghinakan saudara-saudara, dan bukan pula kami tidak menghormati saudara-saudara dengan penghormatan yang sebagaimana mestinya, akan tetapi yang demikian itu hanya karena keadaan waktu saja yang tidak mencukupi bagi kami, kalau kami menjalankan perintah Allah itu dengan mengunjungi saudara-saudara. Oleh karena itu kami kirimkan surat ini ke pangkuan saudara-saudara untuk menunaikan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kami dengan melalui ayat-ayat-Nya, yaitu
  • 3. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 3 supaya kami menyampaikan amanat Allah kepada saudara kami di mana saja berada, maka terimalah apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu. Akan tetapi sebelum dan sesudahnya tidak lupa kami mohon ma’af yang sebesar- besarnya, apabila ada perkataan kami yang tidak berkenan di hati saudara-saudara atau apa saja kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini. Karena kesalahan itu bukanlah sesuatu yang kami sengaja melakukannya dan bukan pula sesuatu yang kami inginkan, melainkan itu hanya semata-mata dari kebodohan kami sendiri. Maka itu semoga saudara-saudara sudi kiranya mema’afkan segala kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini. Dan mari kita terima apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, dan ingatlah, apabila kita membaca Kitab Al Qur’an atau kita membaca ayat-ayat-Nya, maka bacalah ayat-ayat-Nya itu dengan bacaan yang sebenarnya, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab kepada mereka, mereka membaca (Kitab itu) dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itulah yang beriman kepadanya, dan barang siapa yang mengingkarinya, maka mereka itulah yang rugi. (QS 2 : 121). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu orang-orang yang Allah beri Al Kitab, mereka membaca Kitab-Nya itu dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itulah yang beriman kepada Allah dan kepada Kitab-Nya, dan barang siapa yang mengingkarinya, maka mereka itulah yang rugi. Dan yang demikian itu karena Allah telah memberikan Kitab Al Qur’an kepada kita, maka bacalah Kitab itu dengan bacaan yang sebenarnya. Yaitu sebagaimana kita membaca surat perintah dari seseorang yang suka menyuruh kita dengan memberi upah kepada kita, maka sesudah kita membaca suratnya itu, tentu kita kerjakan apa yang telah ia perintahkan kepada kita dengan melalui suratnya itu. Adapun yang demikian itu supaya kita mendapat upah dari padanya apabila kita mau mengerjakan perintahnya. Dan apabila kita mengingkarinya karena kita tidak mau mengerjakan perintahnya,
  • 4. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 4 maka yang demikian itu tentu kita termasuk orang-orang yang rugi, karena kita tidak akan mendapat upah dari padanya. Itulah kebenaran yang telah ada bersama kita dalam membaca surat yang sebenarnya. Dan demikian pula apabila kita membaca Kitab Al Qur’an. Jika kita beriman kepada Allah dan kepada Kitab Al Qur’an yang telah Allah turunkan kepada Rosul-Nya yang turun- temurun sampai kepada kita, yang di dalamnya ada surat-surat dari sisi Allah yang ditujukan kepada kita, dan di dalam surat-surat itu Allah menyuruh kita agar kita mengerjakan perintah- Nya, dan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, dan menasehati kita serta mencegah kita dari mengerjakan yang sia-sia dan dosa. Maka itu bacalah oleh kita dengan bacaan yang sebenarnya, yaitu sesudah kita membaca surat-Nya kita kerjakan apa yang Allah perintahkan kepada kita dengan melalui surat-Nya itu, supaya kita beruntung di dunia dan di akhirat nanti. Dan janganlah kita mengingkari perintah Allah dengan tidak mau mengerjakannya, karena yang demikian itu kita akan termasuk orang-orang yang rugi, karena kita tidak akan mendapat pahala dari apa yang Allah perintahkan kepada kita dengan melalui surat-Nya itu. Dan ingatlah apabila kita membaca Kitab Al Qur’an atau kita membaca ayat-ayat-Nya, maka Allah ada diantara kita, dan Allah menjadi saksi atas kita apa yang kita kerjakan dari sesudah kita membacanya, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan apabila kamu membaca Al Qur’an maka Kami ada diantara kamu, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, (mereka) ada dinding yang menutup (diri mereka). (Qs. 17 : 45).
  • 5. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 5 Dan tidaklah kamu berada dalam suatu keadaan dan tidak (pula) kamu membaca suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak (pula) kamu mengerjakan (perintah Kami sesudah kamu membacanya), melainkan Kami menjadi saksi atas kamu ketika kamu mengerjakannya. Dan itu tidaklah luput dari (pengetahuan) Tuhanmu biarpun yang kamu kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit, dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari (apa yang kamu kerjakan), melainkan (semuanya tertulis) dalam Kitab yang nyata. (Qs. 10 : 61). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu apabila kita membaca Al Qur’an maka Allah ada diantara kita. Dan tidaklah kita berada dalam suatu keadaan, dan tidak pula kita membaca suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak pula kita mengerjakan perintah Allah dari sesudah kita membacanya, melainkan Allah menjadi saksi atas kita ketika kita mengerjakan perintah-Nya itu. Dan yang demikian itu tidaklah luput dari pengetahuan Allah, biarpun yang kita kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit, dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari apa yang kita kerjakan, melainkan semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata. Dan orang-orang yang tidak percaya kepada kehidupan akhirat, mereka ada dinding yang menutup diri mereka, atau mereka mempunyai pekerjaan yang mereka kerjakan sehari- hari dari selain mengerjakan perintah Allah, kemudian pekerjaan mereka itu menutup diri mereka sehingga mereka tidak mau mengerjakan perintah Allah, dan mereka takut kerugian usahanya kalau mereka mengerjakan perintah Allah. Dan yang demikian itu karena mereka tidak percaya kepada kehidupan akhirat, bahwa di akhirat Allah akan memberi pahala kepada mereka untuk kesenangan mereka di akhirat nanti, yaitu sebagaimana Allah telah memberi kesenangan kepada mereka dalam kehidupan dunia ini.
  • 6. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 6 Maka bacalah Al Qur’an itu dengan bacaan yang sebenarnya, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala amal kita apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu, walaupun yang kita kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit. Dan janganlah kita jadikan Al Qur’an sebagai dongeng orang-orang dahulu yang cukup hanya sebatas dibacakan dan didengarkan saja, yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang kafir yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Dan diantara mereka ada orang yang mendengarkan (pembacaan Al Qur’an) kepadamu, padahal Kami telah menjadikan sumbat (sebagai tutup) hati mereka, dan (Kami letakkan) sumbat itu dalam telinga mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan jika mereka melihat tanda- tanda (kebenaran dari setiap ayat-ayat Kami) mereka tidak beriman kepadanya, sehingga apabila mereka datang kepadamu mereka membantah kamu, (dan) orang-orang kafir itu berkata : “ Tidaklah lain (Al Qur’an) ini kecuali dongeng orang-orang dahulu.“ (QS 6 : 25). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu bahwa orang-orang kafir mengatakan :” Tidaklah lain Al Qur’an ini kecuali dongeng orang-orang dahulu. Maka mereka jadikan Al Qur’an itu cukup hanya sebatas dibaca dan didengarkan saja, dan setiap mereka mendengar firman Allah yang dibacakan kepada mereka, mereka tidak memahaminya kecuali mereka hanya memahami cerita orang-orang dahulu saja, dan jika mereka melihat tanda-tanda kebenaran dari sisi Allah, yaitu bahwa Allah benar-benar menyuruh mereka dengan ayat-ayat-Nya, mereka tidak percaya kepada perintah-Nya itu. Maka Allah menutup hati mereka dan pendengaran mereka, sehingga mereka seakan- akan tidak mendengar perintah Allah yang dibacakan kepada mereka sesudah mereka mendengarnya. Dan yang demikian itu karena mereka menjadikan Al Qur’an sebagai dongeng orang-orang dahulu yang cukup hanya sebatas dibacakan dan didengarkan saja, adapun kepada perintah Allah yang Allah perintahkan kepada mereka dengan ayat-ayat-Nya, maka itu seakan- akan tidak perlu dikerjakan oleh mereka, karena itu cerita orang-orang dahulu yang
  • 7. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 7 diperintahkan kepada mereka supaya mereka mengerjakannya. Itulah orang-orang kafir yang menjadikan Al Qur’an sebagai dongeng orang-orang dahulu Maka janganlah kita jadikan Al Qur’an hanya sebatas dibaca dan didengarkan saja, karena Al Qur’an bukan dongeng orang-orang dahulu, melainkan Al Qur’an penerangan dari sisi Allah dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : (Al Qur’an) ini penerangan bagi manusia dan petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS 3 : 138). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu bahwa Al Qur’an sebagai penerangan dari sisi Allah untuk kita, yang di dalamnya Allah menerangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Adapun yang demikian itu supaya kita tidak kegelapan terhadap kekuasaan Allah yang telah Allah ciptakan dilangit dan dibumi, yaitu sebagaimana Allah telah menciptakan matahari untuk penerangan dimuka bumi, maka dengan sinar cahaya matahari itu kita dapat melihat terhadap kekuasaan Allah yang telah Allah ciptakan dibumi. Dan dalam Al Qur’an itu Allah menerangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya bahwa Allah telah menciptakan kita, kemudian Allah memberi petunjuk kepada kita kejalan yang lurus, supaya kita tidak kesalahan dalam menempuh jalan untuk kehidupan kita diakhirat nanti. Adapun yang demikian itu karena Allah telah menyediakan dua tempat untuk kehidupan kita diakhirat, yaitu sorga dan neraka, dan kita tidak dapat memilih tempat yang lain dari selain dua tempat yang telah Allah sediakan untuk kehidupan kita diakhirat itu. Maka sekarang pilihlah oleh kita, apakah kita akan memilih sorga yang penuh kenikmatan atau kita akan memilih neraka yang penuh penderitaan ? Dan jika kita memilih sorga yang penuh kenikmatan, maka ikutilah petunjuk Allah yang tidak ada kekhawatiran bagi kita untuk menempati sorga itu, dan janganlah kita mengikuti bisikan syaitan, karena syaitan akan menempatkan kita di neraka jahanam yang penuh penderitaan. Ingat ! Allah menyeru kita ke sorga yang ada disisi-Nya, sedang syaitan menyeru kita ke neraka jahanam.
  • 8. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 8 Dan dengan Al Qur’an itu Allah memberi pengajaran kepada kita agar kita bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan yang demikian itu supaya kita dapat mengerjakan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat- Nya. Adapun yang demikian itu karena tidaklah Allah menciptakan kita melainkan kita supaya menyembah Allah serta mengabdi kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Dan janganlah kita mengira bahwa Allah tidak memberi pengajaran kepada kita untuk mengerjakan segala perintah-Nya itu, karena sungguh tidaklah Allah menurunkan Al Qur’an kepada kita, melainkan dengan Al Qur’an itu Allah mengajar kita supaya kita dapat mengerjakan segala perintah-Nya, dan Allah belum berhenti mengajar kita dengan Al Qur’an, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Demi Kitab (Al Qur'an) yang menerangkan. (Qs. 43 : 2). Sesungguhnya Kami jadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya kamu mengerti. (Qs. 43 : 3). Dan sesungguhnya Al Qur'an itu ada dalam induk Al Kitab di sisi Kami yang benar-benar tinggi (nilainya lagi penuh) Hikmah. (Qs. 43 : 4). Maka apakah Kami akan jadi berhenti (menurunkan) pengajaran (Al Qur'an) kepadamu, karena kamu kaum yang melampaui batas ? (Qs. 43 : 5).
  • 9. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 9 (Allah, Tuhan) Yang Maha Pemurah. Dia telah mengajarkan Al Qur’an (kepada manusia). (Qs. 55 : 1-2). (Karena) Dia telah menciptakan manusia. (Maka) Dia mengajarkannya dengan jelas. (Qs. 55 : 3- 4). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwasanya Allah menerangkan kepada kita.” Demi Kitab Al Qur'an yang menerangkan. Sesungguhnya Allah jadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya kita mengerti apa yang Allah bicarakan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Dan seandainya kita tidak mengerti bahasa Arab yang Allah bicarakan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka ambillah pengajaran bahasa Arab sehingga kita mengerti apa yang Allah bicarakan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Adapun yang demikian itu supaya kita tidak melampaui batas apabila Allah menyuruh kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, karena sungguh seandainya kita tidak mengerti bahasa Arab yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka tentu setiap Allah menyuruh kita dengan ayat-ayat-Nya, niscaya setiap kali itu pula kita akan diam saja tidak akan menerima perintah-Nya, dan yang demikian itu kita melampaui batas dalam menerima perintah-Nya, karena Allah tidak akan menyuruh kita selama-lamanya kecuali dengan melalui ayat-ayat-Nya. Maka itu ambillah pengajaran bahasa Arab seandainya kita tidak mengerti bahasa Arab yang Allah bicarakan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, supaya kita mengerti apabila Allah menyuruh kita dengan melalui ayat-ayat-Nya. Dan sungguh jika kita mengerjakan sholat yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka tentu pembicaraan kita yang kita bicarakan kepada Allah ketika sholat itu akan melampaui batas, karena pasti tidaklah kita sholat berbicara kepada Allah dengan menggunakan bahasa Arab, melainkan apa yang kita bicarakan kepada-Nya itu tidak mengetahui, adapun yang demikian itu karena kita tidak mengerti bahasa Arab yang kita ucapkan kepada Allah ketika sholat, dan yang demikian itu bahwa kita melampaui batas dalam pembicaraan kita kepada Allah, karena batasnya orang-orang yang berbicara itu mereka sama- sama mengerti antara yang mengajak bicara dan yang diajak bicara.
  • 10. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 10 Maka Allah mencegah kita.” Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu dekati sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan ketika sholat. Maka itu janganlah kita sholat seperti orang yang mabuk, karena orang yang mabuk itu ia tidak mengetahui apa yang ia ucapkan ketika mabuk. Dan yang demikian itu karena sesungguhnya Al Qur'an ada dalam induk Al Kitab di sisi Allah, yang benar-benar tinggi nilainya dan penuh Hikmah serta penuh penjelasan atas apa yang telah kita perbuat dalam mengerjakan perintah-Nya. Maka bagaimana, apakah Allah akan berhenti menurunkan pengajaran Al Qur'an kepada kita, karena kita kaum yang melampaui batas ? Tidak mungkin bukan !. Kecuali kita yang sudah berhenti menerima pengajaran Al Qur’an dari sisi Allah, maka itu janganlah kita berhenti, karena Allah belum berhenti mengajar manusia dengan Al Qur’an. Adapun yang demikian itu karena Allah telah menciptakan manusia. Maka Allah mengajarkannya dengan jelas, supaya manusia dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar, sebagaimana yang Allah tunjukan kepada manusia dengan ayat-ayat-Nya. Dan sungguh seandainya Allah berhenti menurunkan pengajaran Al Qur’an kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, niscaya kita akan melampaui batas dari petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya, karena bagaimana kita akan dapat mengerjakan perintah Allah dengan benar sebagaimana yang Allah tunjukan kepada kita, jika Allah tidak menurunkan pengajaran kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya itu. Dan yang demikian itu lihatlah perbuatan kita dalam melakukan sholat, maka bagaimana, apakah sholat kita yang kita lakukan itu sudah benar sebagaimana yang Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya ?. Yaitu tidaklah Allah menyuruh kita agar kita mendirikan sholat, melainkan itu khusus untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya. Dan janganlah kita menyembunyikan perbuatan kita yang telah kita lakukan ketika sholat, dan jangan pula kita menyembunyikan petunjuk Allah dan keterangan-keterangan yang telah Allah terangkan kepada kita dalam Al Kitab, karena yang demikian itu kita akan dilaknat Allah dan dilaknat oleh semua makhluk yang dapat melaknat. Yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 11. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 11 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, sesudah apa yang telah Kami terangkan kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat oleh semua (makhluk) yang dapat melaknat. (Q.S. 2 : 159) Kecuali orang-orang itu bertaubat dan mereka mengadakan perbaikan dan mereka menerangkan (hal itu kepada manusia), maka kepada mereka itu Aku menerima taubat mereka, dan sesungguhnya Aku Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. 2 : 160) Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu apabila kita menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, sesudah keterangan dan petunjuk itu Allah terangkan kepada kita dalam Al Kitab, maka kita itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat oleh semua makhluk yang dapat melaknat. Kecuali kita bertaubat kepada Allah dan mengadakan perbaikan serta menerangkan hal itu kepada manusia, maka sesudah itu Allah menerima taubat kita, dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Maka itu mari kita bertaubat kepada Allah dengan mengadakan perbaikan dalam mengerjakan perintah-Nya, dan mari kita sampaikan amanat Allah yang berupa keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, karena yang demikian itu benar-benar dari perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 12. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 12 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat-(Nya) kepada yang hak menerimanya, dan apabila kamu hedak menetapkan hukum diantara manusia, (maka) hendaklah kamu tetapkan hukum itu dengan adil, sesungguhnya Allah akan memberi pengajaran kepadamu dengan sebaik-baiknya (pengajaran), sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (apa yang kamu kerjakan dari perintah-Nya). (Q.S. 4 : 58). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya, yaitu bahwa Allah menyuruh kita supaya kita menyampaikan amanat-Nya kepada yang hak menerimanya yaitu ke seluruh manusia, dan apabila kita hendak menetapkan hukum diantara manusia, maka hendaklah kita tetapkan hukum itu dengan adil, karena sesungguhnya Allah akan memberi pengajaran kepada kita dengan sebaik-baiknya pengajaran. Maka mari kita kerjakan perintah- Nya itu, mudah-mudahan Allah mengajar kita dalam mengerjakan perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat apa yang kita kerjakan dari perintah- Nya. Dan sungguh tidaklah Allah mengajar kita agar kita dapat mengerjakan perintah-Nya, melainkan Allah tunjukan kepada kita dengan contoh-contohnya, yaitu dengan menceritakan kisah Rosul-Rosul-Nya yang telah terlebih dahulu mengerjakan segala perintah-Nya. Adapun yang demikian itu supaya kita mempunyai pandangan apabila kita hendak mengerjakan perintah Allah, yaitu agar kita dapat melihat apa yang telah dikerjakan oleh Rosul-Rosul-Nya, dan agar kita dapat mengikutinya supaya apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu sama seperti apa yang telah dikerjakan oleh Rosul-Rosul-Nya. Maka mari kita perhatikan bagaimana Allah mengajar kita dengan menunjukan contoh- contohnya itu, dan ingatlah akan kisah Nabi Adam A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu di muka bumi, dan Kami telah menjadikan (sumber) penghidupan untukmu di bumi, (akan tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (Q.S. 7 : 10).
  • 13. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 13 Dan sungguh Kami telah menciptakan kamu, kemudian Kami membentuk rupa (tubuh)mu, kemudian Kami katakan kepada para Malaikat : “ Bersujudlah kamu kepada Adam,” lalu mereka bersujud, kecuali iblis dia tidak termasuk orang-orang yang bersujud. (Q.S. 7 : 11). Allah berfirman : “ (Hai iblis) apa yang menghalangi kamu untuk tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku memerintahkan kamu ?“ Berkatalah Iblis : “ Aku lebih baik dari padanya, (karena) Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.“ (Q.S. 7 : 12). Allah berfirman : “ Turunlah kamu dari sorga, maka tidaklah patut kamu menyombongkan diri didalamnya, maka keluarlah kamu sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang rendah (lagi hina).” (Q.S. 7 : 13). Berkatalah Iblis : “ Beri tangguhlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan .“ (Q.S. 7 : 14).
  • 14. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 14 Allah berfirman : “ Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.“ (Q.S. 7 : 15). Berkatalah Iblis : “ Maka karena Engkau telah menghukum aku tersesat, sungguh aku akan duduk (menghalangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.“ (Q.S. 7 : 16). ” Kemudian sungguh aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kiri dan dari kanan mereka, dan Engkau tidak akan mendapati dari kebanyakan mereka yang bersyukur.“ (Q.S. 7 : 17). Allah berfirman : “ Keluarlah kamu dari sorga (sebagai orang yang) terhina lagi terusir. Sungguh siapa diantara mereka yang mengikuti kamu, (maka) sungguh Aku penuhi neraka jahanam dari mereka dengan kamu semuanya.“ (Q.S. 7 : 18). Dan (Allah berfirman) : “ Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu dalam sorga, lalu makanlah olehmu berdua dari makanan apa saja yang kamu sukai berdua, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, maka (karena itu) kamu berdua akan termasuk orang-orang dzalim.” (Q.S. 7 : 19).
  • 15. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 15 Maka (sesudah itu) syaitan membisikan pikiran jahat kepada keduanya, untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari kejelekan keduanya (terhadap perintah Allah dalam mentaati cegahan-Nya), dan syaitan berkata : “ Tuhanmu tidak melarang kamu berdua dari (mendekati) pohon ini, melainkan kamu berdua supaya (tidak) menjadi Malaikat, atau kamu berdua supaya (tidak) menjadi orang-orang yang kekal (dalam sorga).“ (Q.S. 7 : 20). Dan (syaitan) bersumpah kepada keduanya : “ Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu berdua.“ (Q.S. 7 : 21). Lalu syaitan membujuk keduanya dengan (membuat) tipu daya (supaya keduanya memakan buah pohon itu), maka setelah keduanya merasakan (buah) pohon itu, (maka) nampaklah kejelekan keduanya (terhadap perintah Allah dalam mentaati cegahan-Nya), dan mulailah keduanya menutupi (kejelekan)nya dengan daun sorga. Dan Tuhannya memanggil keduanya : “ Bukankah aku telah melarang kamu dari (mendekati) pohon itu, dan (bukankah) Aku telah mengatakan kepadamu berdua, bahwa syaitan itu musuh yang nyata bagimu berdua ?.” (Q.S. 7 : 22).
  • 16. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 16 Berkatalah keduanya : “ Yaa Tuhan kami, (sesungguhnya) kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak (pula) memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.“ (Q.S. 7 : 23). Allah berfirman : “ Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu (menjadi) musuh bagi sebagian yang lain, dan bagimu dimuka bumi itulah tempat menetap dan kesenangan sampai waktu yang ditentukan.“ (Q.S. 7 : 24). Allah berfirman : “ Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itulah kamu dikeluarkan (atau dibangkitkan).“ (Q.S. 7 : 25). Dan sesungguhnya sebelum itu telah Kami janjikan kepada Adam lalu dia lupa, dan Kami tidak mendapati kemauan yang kuat padanya. (Q.S. 20 : 115).
  • 17. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 17 Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian kepadamu untuk menutupi kejelekanmu (dalam mentaati cegahan Kami) dan perhiasan. Dan pakaian takwa yang demikian itu lebih baik (bagimu. Dan) yang demikian itu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, supaya mereka ingat. (Q.S. 7 : 26). Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari sorga, (ketika itu) syaitan mencabut pakaian keduanya untuk memperlihatkan kejelekan keduanya (dalam menta’ati cegahan Kami). Sesungguhnya syaitan dan golongannya melihat kamu dimana kamu tidak melihat mereka. Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan sebagai pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. 7 : 27). Hai anak Adam, tidaklah Aku peringatkan kepadamu (melainkan) kamu supaya tidak menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagimu. (Q.S. 36 : 60). Dan supaya kamu menyembah Aku, Inilah jalan yang lurus. (Q.S. 36 : 61).
  • 18. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 18 Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, (karena itu) kamu akan termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S. 10 : 95). Sesungguhnya orang-orang yang (mendustakan ayat-ayat Allah, niscaya) kalimat Tuhanmu pasti (berlaku) atas mereka, (yaitu bahwa) mereka tidak beriman. (Q.S. 10 : 96). Walaupun kepada mereka telah datang segala keterangan, sehingga mereka melihat azab yang pedih. (Q.S. 10 : 97). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwasanya Allah telah menempatkan Nabi Adam AS di muka bumi, dan Allah telah menjadikan sumber penghidupan untuk Nabi Adam AS di bumi, akan tetapi sedikit sekali kita bersyukur kepada Allah sebagai keturunannya yang telah diwarisi bumi ini. Dan sungguh Allah telah menciptakan Nabi Adam AS, kemudian Allah membentuk rupa tubuhnya, kemudian Allah katakan kepada para Malaikat : “ Bersujudlah kamu kepada Adam,” lalu mereka bersujud, kecuali iblis dia tidak termasuk orang-orang yang bersujud. Allah berfirman : “ Hai iblis apa yang menghalangi kamu untuk tidak bersujud kepada Adam sesudah Aku menyuruh kamu ?“ Berkatalah Iblis : “ Aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.“ Wahai saudaraku yang seagama, itulah kesombongan Iblis kepada Allah. Maka bagaimana keadaan kita seandainya kita tidak mau mengerjakan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, maka apa yang menghalangi kita sehingga kita tidak mau mengerjakan perintah Allah sesudah Allah menyuruh kita agar kita mengerjakan perintah-Nya, maka adakah pekerjaan kita yang lebih baik dari selain mengerjakan perintah Allah ? Allah berfirman : “ Turunlah kamu dari sorga, maka tidaklah patut kamu menyombongkan diri didalamnya, maka keluarlah kamu sesungguhnya kamu termasuk orang-
  • 19. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 19 orang yang rendah lagi hina.” Berkatalah Iblis : “ Beri tangguhlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan .“ Allah berfirman : “ Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.“ Wahai saudaraku yang seagama, itulah Iblis yang telah diusir Allah dari sorga, karena dia menyombongkan diri didalamnya dengan tidak mau mengerjakan perintah Allah, sehingga dia minta tempo kepada Allah sampai hari kiamat. Maka bagaimana seandainya kita tidak mau mengerjakan perintah Allah, maka apakah kita tidak termasuk orang-orang yang rendah lagi hina disisi Allah ? Dan bagaimana seandainya sekarang ini kita minta tempo kepada Allah untuk mengerjakan perintah-Nya itu, maka apakah kita tidak termasuk orang-orang yang diberi tempo, sehingga kita mengundur-undurkan waktu untuk mengerjakan perintah-Nya itu sampai hari kiamat ? Berkatalah Iblis : “ Maka karena Engkau telah menghukum aku tersesat, sungguh aku akan duduk menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.“ Kemudian sungguh aku akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kiri dan dari kanan mereka, dan Engkau tidak akan mendapati dari kebanyakan mereka yang bersyukur yang mau menerima perintah Engkau.“ Wahai saudaraku yang seagama, itulah pernyataan Iblis kepada Allah. Maka bagaimana seandainya kita tidak mau mengerjakan perintah Allah, maka apakah kedudukan kita yang demikian itu untuk menghalangi manusia dari jalan Allah, supaya mereka sama seperti kita tidak mau mengerjakan perintah Allah ? Allah berfirman : “ Keluarlah kamu dari sorga sebagai orang yang terhina lagi terusir. Sungguh siapa diantara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh Aku penuhi neraka jahanam dari mereka dengan kamu semuanya.“ Wahai saudaraku yang seagama, itulah Iblis yang telah diusir Allah dari sorga karena dia tidak mau mengerjakan perintah-Nya. Maka bagaimana seandainya kita tidak mau mengerjakan perintah Allah, apakah kita tidak termasuk orang yang terhina lagi terusir dari sisi Allah, dan apakah kita akan mengikuti Iblis sehingga kita menjadi teman syaitan dalam neraka jahanam ? Dan Allah berfirman : “ Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu dalam sorga, lalu makanlah olehmu berdua dari makanan apa saja yang kamu sukai berdua, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, maka karena itu kamu berdua akan termasuk orang-orang dzalim.” Maka sesudah itu syaitan membisikan pikiran jahat kepada keduanya, untuk
  • 20. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 20 menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari kejelekan keduanya terhadap perintah Allah dalam mentaati cegahan-Nya, dan syaitan berkata : “ Tuhanmu tidak melarang kamu berdua dari mendekati pohon ini, melainkan kamu berdua supaya tidak menjadi Malaikat, atau kamu berdua supaya tidak menjadi orang-orang yang kekal dalam sorga.“ Dan syaitan bersumpah kepada keduanya : “ Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu berdua.“ Wahai saudaraku yang seagama, itulah perbuatan syaitan, apabila ia hendak menipu kita maka ia membisik hati kita dengan menampakan apa yang kita inginkan, kemudian ia tidak ada henti-hentinya membisik hati kita dengan menampakannya itu, sehingga kita tertipu daya sesudah kita mengikuti bisikannya. Lalu syaitan membujuk keduanya dengan membuat tipu daya supaya keduanya menta’ati bisikannya, maka setelah keduanya merasakan perbuatannya dari hasil menta’ati bisikan syaitan, maka nampaklah kejelekan keduanya terhadap perintah Allah dalam menta’ati cegahan-Nya, dan mulailah keduanya menutupi kejelekannya dengan daun sorga. Dan Tuhannya memanggil keduanya : “ Bukankah aku telah melarang kamu dari menta’ati bisikan syaitan, dan bukankah Aku telah mengatakan kepadamu berdua, bahwa syaitan itu musuh yang nyata bagimu berdua ?.” Keduanya berkata : “ Yaa Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak pula memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.“ Allah berfirman : “ Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain, dan bagimu dimuka bumi itulah tempat menetap dan tempat kesenangan sampai waktu yang ditentukan.“ Allah berfirman : “ Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itulah kamu dikeluarkan atau dibangkitkan.“ Dan sesungguhnya sebelum itu telah Allah janjikan kepada Nabi Adam A.S, yaitu jika beliau menta’ati bisikan syaitan, maka Allah akan menurunkan beliau ke muka bumi, akan tetapi beliau lupa akan janji Allah yang telah Allah janjikan kepada beliau itu, dan beliau tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk menta’ati cegahan-Nya. Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk menta’ati cegahan Allah dan untuk mengerjakan perintah-Nya, maka apakah kita tidak akan mengikuti bisikan syaitan yang membisik hati kita agar kita melanggar cegahan Allah, dan agar kita tidak mengerjakan perintah Allah ? Dan syaitan itu tidak ada henti-hentinya
  • 21. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 21 membisik hati kita dengan menghalangi kita, agar kita tidak mengerjakan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu supaya kita menjadi teman syaitan dalam neraka jahanam. Dan sungguh seandainya kita tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk menta’ati cegahan Allah dan untuk mengerjakan segala perintah-Nya, niscaya kita akan mengikuti bisikan syaitan yang menyuruh kita agar kita melanggar cegahan Allah, sehingga kita menyesal sesudah kita mengikuti bisikannya. Dan tidaklah syaitan membisik hati kita dengan menampakan apa yang kita inginkan, melainkan itu hanya tipuan belaka. Yaitu sebagaimana Nabi Adam AS yang telah melanggar cegahan Allah, karena beliau mengikuti bisikan syaitan yang membisik hati beliau dengan menampakan apa yang beliau inginkan supaya menjadi Malaikat, padahal beliau tidaklah mungkin akan menjadi Malaikat, karena Allah menciptakan Malaikat itu bukan dari jenis manusia. Dan yang demikian itu hanya tipu daya syaitan yang menipu beliau, agar beliau melanggar cegahan Allah, sehingga beliau turun derajatnya disisi Allah dan sama-sama terusir dengan syaitan dari sorga ke muka bumi. Itulah kisah Nabi Adam A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, mudah-mudahan menjadi pengajaran bagi kita dan peringatan, supaya kita tidak tertipu daya oleh bisikan syaitan, dan supaya kita tidak tergelincir dari jalan petunjuk Allah dalam mengerjakan perintah-Nya. Wahai saudaraku yang seagama, sesungguhnya Allah telah menurunkan pakaian kepada kita untuk menutupi kejelekan kita dalam menta’ati cegahan Allah, maka seandainya kita telah melanggar cegahan Allah, maka bertaubatlah kita kepada Allah sebagaimana bapak kita Nabi Adam AS, dan sesudah itu berbuat baiklah kita kepada Allah dan kepada siapa yang telah Allah perintahkan kepada kita, karena yang demikian itu sebagai perhiasan dari sisi Allah supaya kita tidak tercela disisi-Nya. Dan sesudah itu pakailah pakaian takwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, karena yang demikian itu lebih baik bagi kita. Dan yang demikian itu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, supaya kita ingat akan cegahan Allah dan perintah-Nya. Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita dapat ditipu syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapak kita dari sorga, ketika itu syaitan mencabut pakaian ibu bapak kita untuk memperlihatkan kejelekan keduanya dalam menta’ati cegahan Allah. Dan sesungguhnya syaitan dan golongannya melihat kita dimana kita tidak melihat mereka. Dan
  • 22. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 22 sesungguhnya Allah telah menjadikan syaitan sebagai pemimpin bagi orang-orang yang tidak percaya kepada ayat-ayat Allah. Ingat ! syaitan memimpin kita kejalan kembali syaitan yaitu ke neraka jahanam, dan syaitan menyeru kita dengan membisik hati kita agar kita melanggar cegahan Allah, dan agar kita tidak mengerjakan perintah Allah, supaya kita menjadi teman syaitan dalam neraka jahanam. Dan Allah memimpin kita ke jalan-Nya, dan menyeru kita dengan ayat-ayat-Nya supaya kita sampai ke sorga yang ada sisi-Nya. Maka itulah sebagai pembeda supaya kita dapat membedakan yang mana seruan Allah dan yang mana seruan syaitan. Wahai saudaraku yang seagama, sungguh tidaklah Allah memberi peringatan kepada kita melainkan kita supaya tidak menyembah syaitan dengan menta’ati bisikannya itu, karena sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagi kita. Dan supaya kita menyembah Allah, Inilah Shiraathal mustaqiim jalan yang lurus sebagai jalan penghubung kita kepada Allah. Maka bagaimana, maukah kita menempuh Jembatan Shiraathal mustaqiim ? Tentu saja bukan ! Maka sembahlah Allah ketika kita sujud dalam melakukan sholat, karena itu merupakan suatu syariat sebagai lantaran yang menjadikan kita sampai kepada Allah, maka tempuhlah Jembatan Shiraathal mustaqiim itu agar kita sampai kesisi-Nya, disana Allah telah menyediakan sorga yang penuh kenikmatan untuk kesenangan kita di akhirat nanti. Dan janganlah kita termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, karena itu niscaya kita akan termasuk orang-orang yang rugi. Dan sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, tentu kalimat Allah pasti berlaku atas mereka, yaitu bahwa mereka tidak beriman kepada Allah. Walaupun kepada mereka telah datang segala keterangan dari sisi Allah, sehingga mereka melihat azab yang pedih. Maka itu berimanlah kita kepada Allah dan kepada ayat-ayat-Nya. Dan ingatlah akan kisah Nabi Musa A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan apakah telah sampai kepadamu kisah Musa ? (Q.S. 20 : 9).
  • 23. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 23 Ketika itu dia melihat api, lalu dia berkata kepada keluarganya :” Tinggallah kamu (disini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa nyala api kepadamu dari padanya, atau aku mendapat petunjuk atasnya.“ (Q.S. 20 : 10). Maka tatkala dia mendatangi api, dia dipanggil :” Hai Musa.” (Q.S. 20 : 11). Sesungguhnya Aku Tuhanmu, maka lepaslah kedua terompahmu itu, sesungguhnya kamu berada di lembah Tuwa yang suci. (Q.S. 20 : 12). Dan Aku telah memilih kamu (untuk dijadikan) Rosul, maka dengarlah apa yang Aku wahyukan (kepadamu). (Q.S. 20 : 13). Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku maka sembahlah Aku, dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku (dan menyembah-Ku) (Q.S. 20 : 14). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah kisah Nabi Musa A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwasanya Allah menerangkan kepada kita.” Apakah telah sampai kepada kita kisah Nabi Musa A.S ? Ketika itu beliau melihat api, lalu beliau berkata kepada keluarganya :” Tinggallah kamu disini, sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa nyala api kepadamu dari padanya, atau aku mendapat petunjuk atasnya.“ Maka tatkala beliau mendatangi api, Allah memanggil beliau :” Hai Musa.” Sesungguhnya Aku Tuhanmu, maka
  • 24. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 24 lepaslah kedua terompahmu itu, sesungguhnya kamu berada di lembah Tuwa yang suci. Dan Aku telah memilih kamu untuk dijadikan Rosul, maka dengarlah apa yang Aku wahyukan kepadamu. Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku dan menyembah-Ku. Wahai saudaraku yang seagama, itulah petunjuk Allah yang diberikan kepada Nabi Musa A.S, dan dengan menceritakan Rosul-Nya itu Allah memberi petunjuk kepada kita dan menyuruh kita supaya kita mendirikan sholat untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya. Maka ambillah petunjuk itu oleh kita, supaya kita tidak kesalahan mengingat dan supaya kita tidak kesalahan menyembah ketika kita sujud dalam melakukan sholat, karena sungguh tidaklah Allah menyuruh kita agar kita mendirikan sholat, melainkan sholat itu khusus untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya, bukan untuk mengingat yang lain dan bukan pula untuk menyembah sesuatu dari selain Allah. Maka apabila kita sholat ingatlah kita kepada Allah, dan lupakanlah yang lainnya sebagaimana kita lupa kepada Allah, adapun yang demikian itu karena sholat khusus untuk mengingat Allah bukan untuk mengingat yang lain, maka itu ingatlah kita kepada Allah sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku-pun ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kamu kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (petunjuk)-Ku. (Q.S 2 : 152). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya, maka apabila kita sholat ingatlah kita kepada Allah niscaya Allah-pun ingat pula kepada kita. Yaitu sebagaimana ingatnya orang yang menyuruh kepada orang yang disuruh, dan demikian pula orang yang disuruh kepada orang yang menyuruh, dan yang demikian itu karena ia sedang menjalankan perintahnya. Maka apabila kita sholat ingatlah kita kepada Allah yang menyuruh kita agar kita sholat mengingat Allah. Dan bersyukurlah kita kepada Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya itu, dan janganlah kita mengingkari petunjuk-Nya dengan tidak mau mengingat Allah ketika sholat, karena yang demikian itu kita tidak termasuk orang- orang yang bersyukur kepada Allah, jika kita tidak mau menerima petunjuk-Nya dan tidak pula mau menggunakannya ketika sholat.
  • 25. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 25 Dan apabila kita telah berdiri sholat menghadap kepada Allah, maka ingatlah kita kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Kemudian sesudah itu bicaralah kita kepada Allah sebagaimana yang telah Allah ajarkan kepada kita supaya kita mengucapkannya ketika sholat. Dan apabila kita telah sujud, maka sembahlah Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya, sehingga rasa hati dan ingatan kita itu tercurah kepada Allah dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada-Nya ketika sujud. Adapun yang demikian itu karena Allah Maha Ghaib tidak dapat di capai oleh penglihatan kita, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : ( Ingat ! ) Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan, dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S 6 : 103 ) (Sungguh) Dia melihat kamu ketika kamu berdiri (sholat). (Q.S 26 : 218 ) Dan (Dia melihat pula) gerak-gerikmu dalam bersujud, (maka kepada siapakah kamu menyembah ketika itu ?). (Q.S 26 : 219 ) Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (apa yang kamu sembah ketika sujud). (Q.S 26 : 220 ).
  • 26. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 26 Katakanlah : “ Mengapa kamu menyembah sesuatu dari selain Allah yang tidak kuasa memberi mudharot kepadamu dan tidak (pula) dapat memberi manfa’at ? “ Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.(Q.S 5 : 76 ). Maka sujudlah (kamu) kepada Allah dan sembahlah (Dia). (Q.S 53 : 62 ) Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, yaitu bahwa Allah tidak dapat di capai oleh penglihatan kita, maka Allah menyuruh kita supaya kita sholat menghadap kepada Allah dengan mengingat-Nya dan menyembah-Nya. Adapun yang demikian itu karena Allah Maha Ghoib tidak dapat di capai oleh penglihatan kita, sedang Allah melihat segala yang kelihatan, dan Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Sungguh Allah melihat kita ketika kita berdiri sholat. Dan Allah melihat gerak-gerik kita ketika kita bersujud, maka kepada siapakah kita menyembah ketika sujud ?. Sungguh Allah Maha Mendengar ketika kita sujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama-Nya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kita sembah ketika sujud. Maka mengapa kita menyembah sesuatu dari selain Allah yang tidak kuasa memberi mudharot kepada kita dan tidak pula dapat memberi manfa’at ? “ Padahal Allah Mendengar ketika kita menyebut-nyebut Nama-Nya sedang ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah, dan Allah Mengetahui ketika kita sujud menyembah sesuatu dengan ingatan kita mengingat sesuatu itu, maka mengapa ketika kita sujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah, padahal kita mengetahui bahwa Allah bukan sesuatu yang kita ingat ketika kita sujud menyembahnya itu. Wahai saudaraku yang seagama, sungguh Nama Allah bukan nama sesuatu selain Allah, melainkan Nama Allah adalah Nama Yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang telah ada diantara keduanya. Maka janganlah kita menyebut Nama Allah sedang ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah, karena yang demikian itu kita telah mempersamakan Allah
  • 27. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 27 dengan sesuatu yang nampak nyata kelihatan oleh kita, sedang Allah Maha Ghaib tidak dapat dicapai oleh penglihatan kita. Maka apabila kita sholat sujudlah kita kepada Allah, dan sembahlah Dia dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya, karena Allah Mengetahui kepada siapa kita menyembah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita itu. Dan ingatlah akan perkataan Malaikat Jibril yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan (ingatlah ketika Jibril berkata) : “ Tidaklah kami turun kecuali (membawa) perintah Tuhanmu. Sungguh kepunyaan Dia apa yang ada dihadapan kami dan apa yang ada dibelakang kami dan apa yang ada diantara keduanya, dan Tuhanmu sekali-kali tidaklah lupa (atas milik- Nya).“ (Q.S 19 : 64). “(Sesungguhnya Tuhanmu) Tuhan (pencipta) langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah kamu dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui (bahwa ciptaan-Nya itu ada) yang sama dengan-Nya ?“ (Q.S 19 : 65). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, yaitu tidaklah Malaikat Jibril turun dari langit ke bumi melainkan beliau membawa perintah Allah, supaya beliau memberitahukan kepada kita bahwa langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya itu kepunyaan Allah, dan Allah sekali-kali tidaklah lupa atas milik- Nya. Maka sembahlah Allah, dan berteguh hatilah kita dengan pengetahuan yang telah kita ketahui itu, supaya kita tidak lupa kepada Allah apabila kita menyembah-Nya, sesudah kita mengetahui bahwasanya Allah Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Maka sesudah itu janganlah kita menyembah ciptaan Allah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang ingatan kita mengingat ciptaan-Nya, yaitu seakan-akan kita
  • 28. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 28 mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya, maka apakah kita mengetahui bahwa ciptaan-Nya itu ada yang sama dengan-Nya ?“ Tidak mengetahui bukan ! Maka janganlah kita mempersamakan Allah dengan sesuatu, karena Allah tidak akan mengampuni dosa yang demikian, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan (sesuatu) dan Allah akan mengampuni (segala dosa) selain (dosa) yang demikian bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang mempersekutukan Allah dengan (sesuatu), maka sungguh ia telah melakukan dosa besar. (QS 4 : 48). Apakah kamu tidak memperhatikan kepada orang-orang yang membersihkan dirinya (dari mempersekutukan Allah dengan sesuatu) ? Bahkan (sebenarnya itu) Allah-lah yang membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. (Q.S 4 : 49). Perhatikanlah, bagaimana mereka mengadakan kedustaan kepada Allah (dalam penyembahannya) ?, dan cukuplah (perbuatan)nya itu menjadi dosa yang nyata. (Q.S 4 : 50).
  • 29. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 29 Dan jika kamu menyeru mereka kepada (urusan) sholat, (maka) mereka jadikan itu (sebagai bahan) ejekan dan permainan. Yang demikian itu karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (Q.S 5 : 58). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, yaitu sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa orang-orang yang mempersamakan Allah dengan sesuatu dan Allah akan mengampuni segala dosa selain dosa yang demikian bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang mempersamakan Allah dengan sesuatu, maka sungguh ia telah melakukan dosa besar kepada Allah. Dan apakah kita tidak memperhatikan kepada orang-orang yang membersihkan dirinya dari mempersamakan Allah dengan sesuatu ? Bahkan sebenarnya itu Allah-lah yang membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. Maka itu bersihkanlah diri kita dari mempersamakan Allah dengan sesuatu, karena sungguh tidaklah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menyembah-Nya, melainkan Allah hendak membersihkan diri kita dari mempersamakan Allah dengan sesuatu, Maka ikutilah petunjuk Allah untuk menyembah-Nya, supaya kita tidak mempersamakan Allah dengan sesuatu apabila kita sujud menyembah-Nya ketika sholat, dan jika kita tidak mau mengikuti petunjuk Allah untuk menyembah-Nya, niscaya kita akan mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahan kita kepada-Nya itu. Dan yang demikian itu ingatlah ketika kita sholat, yang ketika itu kita sujud menyembah dengan menyebut-nyebut Nama Allah sedang ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah. Maka itu perhatikanlah oleh kita, bagaimana kita membuat kedustaan kepada Allah dalam penyembahan kita kepada-Nya, dan cukuplah perbuatan kita itu menjadi dosa yang nyata kepada Allah. Karena sungguh tidaklah Allah menyuruh kita agar kita sujud menyembah ketika sholat, melainkan kita supaya menyembah Allah dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya. Dan apabila kita diseru kepada urusan sholat, maka janganlah kita jadikan itu sebagai bahan ejekan dan permainan, karena itu dari perintah Allah. Dan janganlah kita sholat
  • 30. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 30 menghadap kepada Allah seperti orang yang mengolok-olok Allah, yaitu seakan-akan kita sholat tidak mengetahui tujuan yang benar kepada Allah. Dan janganlah kita sholat menghadap kepada Allah seperti orang yang main-main, yaitu seakan-akan kita sholat tidak mempunyai tujuan yang benar kepada Allah. Dan janganlah kita sholat menghadap kepada Allah hanya sebatas mengucapkan bacaannya saja, karena yang demikian itu seakan-akan kita sholat tidak mau menggunakan akal untuk meluruskan pembicaraan kita kepada Allah. Maka apabila kita sholat menghadap kepada Allah, berusahalah kita untuk meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya, agar rasa hati dan ingatan kita tercurah kepada Allah dengan mengikuti jalan pembicaraan kita yang kita ucapkan kepada-Nya, dan bicaralah kita kepada Allah dengan tujuan yang benar, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi dia datang (menghadap kepada Tuhan) Yang Maha Pemurah kecuali dia hendak mengabdi (kepada-Nya dengan menyembah-Nya). (Q.S. 19 : 93). Wahai saudaraku yang seagama, sungguh tidak ada seorangpun di langit dan di bumi dia datang menghadap kepada Allah kecuali dia hendak mengabdi kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menyembah-Nya. Maka bicaralah kita kepada Allah dengan tujuan yang benar sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya itu. Dan apabila kita sholat dan kita telah sujud hendak menyembah Allah, maka ucapkan do’a ini :” Maha Suci Engkau yaa Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan segala puji bagi Engkau yaa Tuhanku.” ( 3 X ) Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan seiring puja dan puji yang aku panjatkan kepada-Mu ini, semoga Engkau mengampuni segala dosaku yaa Allah.
  • 31. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 31 Maha Suci Engkau yaa Tuhan kami, sungguh tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. 2 : 32). Maha Suci Engkau yaa Allah, sungguh sebenarnya apa yang ada di langit dan di bumi ini semuanya kepunyaan Engkau, yang masing-masing tunduk patuh kepada (perintah)-Mu.” (Q.S. 2 : 116) Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud (menyembah) Engkau, (dan jadikanlah aku) orang yang tetap beribadat dengan penuh keta’atan kepada perintah-Mu, dan jauhkanlah aku dari berbuat maksiat yang Engkau haramkan. Yaa Allah yaa Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud (menyembah) Engkau dengan menta’ati perintah-Mu, (dan jadikanlah aku orang yang senantiasa) beramal shaleh untuk akhir tujuanku dari buah tutur nasehat-Mu. Yaa Allah yaa Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku orang yang menyombongkan diri (kepada- Mu dengan tidak mau menyembah Engkau), dan jadikanlah aku orang yang senantiasa menghadap kepada-Mu bersujud (menyembah) Engkau.” Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau, dan kepada Engkaulah aku beriman, dan kepada Engkaulah aku bertawakal dengan mengharap ampunan Engkau, maka ampunilah segala dosaku yaa Tuhanku. Sesungguhnya ampunan Engkau amatlah luas.” (Qs 60 : 4) (Yaa Allah yaa Tuhanku), sungguh aku bersujud (menyembah) Engkau yang telah menciptakan aku dengan membentuk rupa tubuhku. Dan aku tidaklah ragu terhadap apa yang aku dengar dan apa yang aku lihat dari penyampaian petunjuk-Mu itu, dan sungguh hanya perkataan Engkau-lah yang kuat untuk peganganku dalam mengerjakan perintah-Mu.”
  • 32. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 32 Yaa Allah yaa Tuhanku, terimalah (sembah sujudku ini), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (kepada siapa aku menyembah.” Yaa Allah yaa Tuhanku, sungguh hanya kepada Engkaulah aku menyembah).” Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah petunjuk Allah yang telah Allah berikan kepada Nabi Musa A.S, supaya beliau menyampaikannya kepada kita, maka itu terimalah oleh kita dan janganlah kita ragu sujud menyembah Allah ketika sholat dengan meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada-Nya itu, karena yang demikian itu benar-benar dari perintah Allah sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan kerjakanlah kebaikan (supaya kamu beruntung). (Qs 22 : 77 ) Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dalam melakukan sholat, yaitu bahwasanya Allah melihat kita ketika kita berdiri sholat, kemudian Allah menyuruh kita supaya kita ruku dan sujud menyembah Allah. Dan yang demikian itu suatu peragaan kita dalam melakukan sholat, maka janganlah kita ragu sujud menyembah Allah ketika sholat, sesudah Allah menjelaskan cara penyembahan kita kepada Allah dalam melakukan sholat. Dan apabila kita telah menyelesaikan sholat yang telah Allah tentukan waktunya, dan bagi tiap-tiap adegan sholat itu ada yang dua, tiga dan empat raka’at, maka sesudah kita menyelesaikannya itu kerjakanlah kebaikan supaya kita beruntung. Yaitu sebagaimana Nabi Musa A.S yang telah mengerjakan kebaikan sesudah beliau mendirikan sholat dan menyembah- Nya. Maka perhatikanlah oleh kita bagaimana beliau sesudah menyelesaikan sholatnya itu, kemudian sesudah itu Allah menyuruh beliau supaya berbuat baik kepada Allah dengan menyampaikan ayat-ayat-Nya dan keterangan yang nyata yang berupa petunjuk untuk mendirikan sholat dan menyembah-Nya. Dan yang demikian itu Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 33. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 33 Kemudian (sesudah itu) Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan (menyampaikan) ayat- ayat Kami dan keterangan yang nyata. (Q.S. 23 : 45). Kepada Fir’aun dan kepada pemuka-pemuka (kaum)nya, lalu mereka takabur dan mereka kaum yang amat sombong. (Q.S. 23 : 46). Maka mereka berkata :” Apakah kita akan percaya kepada orang seperti kita ?, padahal keduanya itu kaum yang mengabdikan diri kepada kita ?.” (Q.S. 23 : 47). Lalu mereka mendustakan keduanya, maka mereka termasuk orang-orang yang binasa. (Q.S. 23 : 48). Dan sesungguhya Kami telah memberikan Al Kitab kepada Musa, supaya mereka mendapat petunjuk. (Q.S. 23 : 49). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu sesudah Nabi Musa A.S menerima petunjuk Allah untuk mendirikan sholat dan menyembah-Nya, kemudian Allah menyuruh Nabi Musa A.S dan saudaranya Nabi Harun A.S supaya beliau berdua berbuat baik
  • 34. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 34 kepada Allah dengan menyampaikan ayat-ayat-Nya dan keterangan yang nyata kepada Fir’aun dan kepada pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka takabur dan mendustakan ayat-ayat Allah dengan tidak mau menerimanya, dan mereka kaum yang amat sombong yang mengira dirinya lebih baik dari pada orang lain. Maka mereka berkata :” Apakah kita akan percaya kepada orang seperti kita ?, padahal keduanya itu kaum yang mengabdikan diri kepada kita ?.” Lalu mereka mendustakan keduanya, maka mereka termasuk orang-orang yang binasa. Padahal sungguh Allah telah memberikan Al Kitab kepada Nabi Musa A.S supaya mereka mendapat petunjuk untuk mendirikan sholat dan menyembah-Nya, akan tetapi mereka mendustakan petunjuk Allah dengan tidak mau menerimanya. Maka janganlah kita seperti Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya yang menyombongkan diri dan mendustakan ayat-ayat Allah dengan tidak mau menerimanya. Padahal sungguh tidaklah Allah mengutus seorang Rosul kepada kaumnya melainkan beliau supaya menyampaikan ayat-ayat Allah dan keterangan yang nyata, yaitu sebagai kabar gembira dan peringatan bagi orang-orang yang beriman, dan itu supaya menjadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Maka mari kita perhatikan bagaimana Allah mengutus Rosul-Rosul-Nya, dan ingatlah akan kisah Nabi Nuh A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata : " Hai kaumku, sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, sesungguhnya aku khawatir atasmu (akan ditimpa) azab di hari besar." (Q.S 7 : 59). Berkatalah pemuka-pemuka dari kaumnya : " (Hai Nuh), sesungguhnya kami memandang kamu dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S 7 : 60).
  • 35. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 35 Nuh berkata : " Hai kaumku, tidaklah aku dalam kesesatan, akan tetapi aku utusan Tuhan semesta alam." (Q.S 7 : 61). (Maka) aku sampaikan risalah (kekuasaan) Tuhanku kepadamu, dan aku nasehatkan kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahui. (Q.S 7 : 62). Apakah kamu heran bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari Tuhanmu dengan (melalui) seorang laki-laki yang ada diantara kamu, agar dia memberi peringatan kepadamu dan agar kamu bertakwa (kepada Allah) supaya kamu diberi rahmat (dari sisi-Nya) ? (Q.S 7 : 63). Maka berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya :” Tidaklah lain dia kecuali seorang manusia seperti kamu, dia menghendaki lebih tinggi atas kamu, dan sekiranya Allah menghendaki (agar kami menyembah Allah), tentu Dia menurunkan Malaikat. (Dan) kami belum pernah mendengar (seruan orang yang menyeru kami agar menyembah Allah, dan demikian pula) bapak-bapak kami yang terdahulu (bahwa merekapun belum pernah mendengar seruan) ini.“ (Q.S. 23 : 24).
  • 36. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 36 Tidaklah lain dia kecuali seorang laki-laki yang gila dengan (seruan)nya, maka tunggulah (kejadian)nya sampai suatu waktu. (Q.S. 23 : 25). Nuh berdo’a :” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” (Q.S. 23 : 26). Lalu Kami wahyukan kepada Nuh :” Buatlah perahu dengan pengawasan Kami dan petunjuk Kami, maka apabila datang perintah Kami dan Tanur telah memancarkan air, maka masukkanlah kedalam perahu sepasang (binatang ternak) dari tiap-tiap (jenis), dan (demikian pula) keluargamu, kecuali orang diantara mereka yang telah terlebih dahulu ditetapkan (azab) atasnya. Dan janganlah kamu membicarakan tentang orang-orang dzalim kepada-Ku, karena sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan.” (Q.S. 23 : 27). Maka apabila kamu dan orang yang bersamamu telah berada diatas perahu, maka ucapkanlah :” Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kaum yang dzalim. “(Q.S. 23 : 28).
  • 37. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 37 Dan Nuh berdo’a :” Yaa Tuhanku, turunkanlah aku di tempat yang Engkau berkati, dan Engkau sebaik-baiknya pemberi tempat.” (Q.S. 23 : 29). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar (terdapat) tanda-tanda (kekuasaan Kami) dan sesungguhnya azab itu akan Kami timpakan (atas orang-orang dzalim). (Q.S. 23 : 30). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah kisah Nabi Nuh AS yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Yaitu sesungguhnya Allah telah mengutus Nabi Nuh A.S kepada kaumnya, lalu beliau berkata : " Hai kaumku, sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, sesungguhnya aku khawatir atasmu akan ditimpa azab di hari besar." Berkatalah pemuka-pemuka dari kaumnya : " Hai Nuh, sesungguhnya kami memandang kamu dalam kesesatan yang nyata.” Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita diajak menyembah Allah dalam melakukan sholat, kemudian kita mengira bahwa ajakan itu tersesat, sehingga kita tidak mau menyembah Allah dalam melakukan sholat, maka apakah kita tidak akan ditimpa azab di hari besar ? Beliau berkata : " Hai kaumku, tidaklah aku dalam kesesatan, akan tetapi aku utusan Allah yang diutus kepadamu supaya aku menyeru kamu agar kamu menyembah Allah." Dan aku sampaikan risalah kekuasaan Tuhanku kepadamu, agar kamu tidak mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahanmu itu, dan aku nasehatkan itu kepadamu supaya kamu selamat, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahui. Apakah kamu heran bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari Tuhanmu dengan melalui seorang laki-laki yang ada diantara kamu, agar dia memberi peringatan kepadamu dan agar kamu bertakwa kepada Allah supaya kamu diberi rahmat dari sisi-Nya ? Wahai saudaraku yang seagama, sungguh beliau itu tidak tersesat melainkan beliau utusan Allah yang disuruh menyeru kita agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat, dan supaya beliau menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepada kita, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada beliau dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 38. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 38 Hai Rosul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika kamu tidak mengerjakannya, maka (berarti) kamu tidak mau menyampaikan risalah (kekuasaan Tuhanmu). Dan (janganlah kamu takut kepada mereka, karena) Allah akan memelihara kamu dari (gangguan) manusia, dan sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S 5 : 67). Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagai bukti dari perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada Rosul-Nya, yaitu supaya beliau menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepada kita, agar kita tidak mempersamakan Allah dengan kekuasan-Nya yang telah Allah ciptakan dilangit dan dibumi, apabila kita sujud menyembah Allah ketika sholat. Itulah yang Allah nasehatkan kepada kita supaya kita selamat dari azab-Nya. maka sembahlah Allah apabila kita sujud ketika sholat. Dan apakah kita heran bahwa kita telah kedatangan peringatan dari sisi Allah dengan melalui seorang laki-laki yang ada diantara kita, agar dia memberi peringatan kepada kita dan agar kita bertakwa kepada Allah dengan menyembah-Nya, supaya kita diberi rahmat dari sisi-Nya ? Sungguh yang demikian itu Allah Maha Kuasa, dan sungguh jika Allah menghendaki untuk menjadikan seorang pemberi peringatan dari orang yang ada diantara kita, maka yang demikian itu Allah hanya mengatakan kepadanya : Jadilah, maka jadilah ia seorang pemberi peringatan yang mengingatkan kita. Maka sesudah itu berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya :” Tidaklah lain dia kecuali seorang manusia seperti kamu, dia menghendaki lebih tinggi atas kamu, dan sekiranya Allah menghendaki agar kami menyembah Allah, tentu Dia menurunkan Malaikat. Dan kami belum pernah mendengar seruan orang yang menyeru kami agar menyembah Allah dalam melakukan sholat, dan demikian pula bapak-bapak kami yang terdahulu, bahwa merekapun belum pernah mendengar seruan ini.“ Tidaklah lain dia kecuali seorang laki-laki yang gila dengan seruannya, maka tunggulah kejadiannya sampai suatu waktu. Wahai saudaraku yang seagama, sungguh orang yang mengajak kita agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat itu, benar-benar dia seorang manusia seperti kita, dan dia tidak menghendaki lebih tinggi atas kita, melainkan dia hanya sebatas menjalankan
  • 39. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 39 perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepadanya. Dan janganlah kita mengira jika Allah menghendaki agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat, tentu Allah menurunkan Malaikat. Adapun yang demikian itu karena Allah Maha Kuasa untuk menjadikan seorang pemberi peringatan dari orang yang ada diantara kita, dan sungguh tidaklah Allah menurunkan Malaikat melainkan dia supaya mencabut nyawa kita, maka sesudah itu putuslah urusan kita dalam kehidupan dunia ini. Dan jika kita benar-benar belum pernah mendengar seruan orang yang mengajak kita agar menyembah Allah dalam melakukan sholat, dan demikian pula bapak-bapak kita yang terdahulu, bahwa merekapun benar-benar belum pernah mendengar seruan orang yang mengajak mereka agar menyembah Allah dalam melakukan sholat, Maka janganlah kita menganggap orang yang menyeru kita itu bahwa dia orang gila, sehingga kita tidak mau memperdulikan seruannya karena yang menyerunya itu orang gila. Beliau berdo’a :” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” Kemudian Allah wahyukan kepada Nabi Nuh A.S :” Buatlah perahu dengan pengawasan Kami dan petunjuk Kami, maka apabila datang perintah Kami dan Tanur telah memancarkan air, maka masukkanlah kedalam perahu sepasang binatang ternak dari tiap-tiap jenis, dan demikian pula keluargamu, kecuali orang diantara mereka yang telah terlebih dahulu ditetapkan azab atasnya. Dan janganlah kamu membicarakan tentang orang-orang dzalim kepada-Ku, karena sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan.” Maka apabila kamu dan orang yang bersamamu telah berada diatas perahu, maka ucapkanlah :” Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kaum yang dzalim. “ Kemudian beliau berdo’a :” Yaa Tuhanku, turunkanlah aku di tempat yang Engkau berkati, dan Engkau sebaik-baiknya pemberi tempat.” Allah berfirman : Hai Nuh, sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Kami dan sesungguhnya azab itu akan Kami timpakan atas orang-orang dzalim. Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita berbuat dzalim terhadap orang yang menyeru kita dengan menganggap dia orang gila, sehingga kita tidak mau memperdulikan seruannya karena yang menyerunya itu orang gila. Maka apakah kita tidak termasuk orang-orang yang akan ditimpa azab ? Dan yang demikian itu karena Allah telah menentukan bahwa azab itu akan ditimpakan atas orang-orang dzalim, dan Allah Maha Kuasa untuk mengazabnya.
  • 40. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 40 Dan apakah benar kita ini belum pernah mendengar seruan orang yang menyeru kita agar menyembah Allah dalam melakukan sholat ? Jika benar, sungguh yang demikian itu bahwa Allah telah menumbuhkan generasi penerus untuk meneruskan perjuangan Rosul-Rosul-Nya, supaya dia menyeru kita agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat, dan supaya dia menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepada kita, agar kita tidak mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahan kita kepada Allah. Yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Kemudian sesudah itu Kami tumbuhkan generasi yang lain. (Q.S. 23 : 31). Lalu Kami utus kepada mereka seorang Rosul dari (orang) yang ada diantara mereka (supaya dia berkata) :” Sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka apakah kamu tidak akan bertaqwa (kepada Allah) ?.” (Q.S. 23 : 32). Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya, dan mereka mendustakan pertemuan hari akhirat, dan Kami telah memberi (kedudukan) yang mewah kepada mereka dalam kehidupan dunia :” Tidaklah lain dia ini kecuali seorang manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan padanya, dia minum dari apa yang kamu minum.“ (Q.S. 23 : 33).
  • 41. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 41 Dan jika kamu menta’ati manusia seperti kamu, sungguh jika demikian niscaya kamu (termasuk) orang-orang yang rugi. (Q.S. 23 : 34). Apakah dia menjanjikan kepadamu, bahwasanya apabila kamu mati dan kamu telah menjadi tanah dan tulang, sesungguhnya kamu akan di keluarkan (dari kubur menjadi makhluk yang baru)?.” (Q.S. 23 : 35). Jauh, jauh sekali (dari kenyataan) yang dia janjikan kepadamu. (Q.S. 23 : 36). Tidaklah lain kehidupan kita ini kecuali didunia kita mati dan (didunia) kita hidup, dan kita tidak akan dibangkitkan. (Q.S. 23 : 37). Tidaklah lain dia kecuali seorang laki-laki yang mengadakan kedustaan kepada Allah, dan kami tidak percaya kepadanya. (Q.S. 23 : 38). Rosul berdo’a:” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” (Q.S. 23 : 39). Allah berfirman :” Dalam waktu sedikit, sungguh mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.“ (Q.S. 23 : 40).
  • 42. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 42 Lalu mereka ditimpa suara yang mengguntur dengan sebenarnya, lalu Kami jadikan mereka (seperti) sampah daun kering (yang berserakan), maka jauhilah kaum yang dzalim itu. (Q.S. 23 : 41). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah menumbuhkan generasi penerus untuk meneruskan perjuangan Rosul-Rosul-Nya, dan Allah jadikan ia dari orang yang ada diatara mereka, kemudian Allah utus kepada mereka supaya dia berkata kepada kaumnya :” Sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka apakah kamu tidak akan bertaqwa kepada Allah dengan menyembah-Nya ?.” Berkatalah pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya, dan mereka mendustakan pertemuan hari akhirat, adapun yang demikian itu karena mereka tidak mengira bahwa pada suatu hari mereka akan dihadapkan kepada Allah, dan mereka telah merasa puas dalam kehidupan dunia ini, karena Allah telah memberi kedudukan yang mewah kepada mereka dalam kehidupan dunia, sehingga mereka mengatakan :” Tidaklah lain dia ini kecuali seorang manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dia minum dari apa yang kamu minum.“ Dan jika kamu menta’ati manusia seperti kamu, sungguh jika demikian benar-benar kamu termasuk orang-orang yang rugi. Wahai saudaraku yang seagama, sungguh dia itu manusia seperti kita, dia makan dari apa yang kita makan, dia minum dari apa yang kita minum. Akan tetapi janganlah kita mengira, jika kita menyembah Allah dalam melakukan sholat berarti kita mentaati perintah manusia, karena itu bukan mentaati perintah manusia, melainkan itu mentaati perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Dan janganlah kita seperti orang kafir yang mengatakan :” Apakah dia menjanjikan kepadamu, bahwa apabila kamu mati dan kamu telah menjadi tanah dan tulang, sesungguhnya kamu akan di keluarkan dari kubur menjadi makhluk yang baru ?.” Jauh, jauh sekali dari kenyataan yang dia janjikan kepadamu, karena orang-orang yang telah mati dari sebelum kamu, mereka tidak kembali lagi ke dunia ini, maka Jauh, jauh sekali dari kenyataan yang dia
  • 43. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 43 janjikan kepadamu. Tidaklah lain kehidupan kita ini kecuali didunia kita mati dan didunia kita hidup, dan kita tidak akan dibangkitkan. Dan yang demikian itu karena mereka kafir tidak percaya kepada Allah bahwa Allah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Allah yang memulai menciptakan makhluk, dan apabila mereka telah mati maka Allah akan mengulanginya dengan menciptakan mereka menjadi makhluk yang baru, kemudian sesudah itu Allah akan mengembalikan mereka kepada- Nya bukan mengembalikan mereka ke dunia ini. Akan tetapi mereka tidak percaya terhadap kekuasaan Allah yang demikian itu, sehingga mereka mengatakan : Tidaklah lain dia kecuali seorang laki-laki yang mengadakan kedustaan kepada Allah, dan kami tidak percaya kepadanya. Rosul berdo’a :” Yaa Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” Allah berfirman :” Dalam waktu sedikit, sungguh mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.“ Lalu mereka ditimpa suara yang mengguntur dengan sebenarnya, lalu Allah jadikan mereka seperti sampah daun kering yang berserakan, maka jauhilah kaum yang dzalim itu. Wahai saudaraku yang seagama, apakah kita percaya apabila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang, bahwa kita akan di keluarkan dari kubur menjadi makhluk yang baru ?.” Ataukah kita merasa jauh, jauh sekali dari memikirkan hal itu seakan-akan kita tidak akan dibangkitkan lagi sesudah kita mati ? Tidak demikian bukan ! Karena Allah telah menerangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan apakah manusia itu tidak memperhatikan, bahwasanya Kami telah menciptakannya dari air mani, maka tiba-tiba dia menjadi musuh yang nyata (bagi Kami). (Q.S 36: 77). Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, sedang dia lupa akan kejadiannya, berkatalah dia : “ Siapakah yang dapat menghidupkan (orang yang mati) yang tulang-tulangnya sudah hancur ? “(Q.S 36: 78).
  • 44. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 44 Katakanlah : “ Yang menghidupkannya itu ialah (Allah) yang pertama kali menjadikannya, dan Dia Maha Mengetahui segala makhluk. “(Q.S 36: 79). Berkatalah seorang diantara penghuni sorga :” Sesungguhnya (dahulu) aku mempunyai teman (didunia).” (Q.S 37: 51). Berkatalah temannya :” Apakah sungguh (dahulu) kamu benar-benar termasuk orang-orang yang membenarkan (hal ini) ? ”. (Q.S 37: 52). (Yaitu) apakah apabila kita telah mati dan tulang belulang kita telah menjadi tanah, apakah sungguh kita benar-benar akan diberi balasan ?”. (Q.S 37: 53). Berkatalah ia : “ Maukah kamu melihat (temanmu) ? ” (Q.S 37: 54). Maka (tatkala) ia menjenguknya, lalu ia melihat (teman)nya itu berada ditengah-tengah neraka yang menyala-nyala. (Q.S 37: 55). Berkatalah ia : ” Demi Allah, sungguh hampir-hampir kamu mencelakakan aku ”. (Q.S 37: 56).
  • 45. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 45 Dan jika tidak karena nikmat Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang dihadapkan (ke neraka). (Q.S 37: 57). Maka apakah kita tidak akan mati lagi (di sorga ini ? Tidak). (Q.S 37: 58). Kecuali kematian kita yang pertama (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di sorga ini) ?. (Q.S 37: 59). Sesungguhnya ini benar-benar keuntungan yang besar. (Q.S 37: 60). Maka untuk (mencapai keuntungan yang besar) seperi ini, hendaknya orang-orang yang mengerjakan (perintah Allah) itu berusaha (terus sampai menemui kematiannya). (Q.S 37: 61). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah menciptakan manusia dari air mani, lalu tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata bagi Allah. Dan dia membuat perumpamaan kepada Allah, bahwa Allah sama seperti apa yang telah Allah ciptakan, sedang dia lupa akan kejadiannya, bahwa Allah telah menjadikannya dari air mani yang segala sesuatunya itu tidaklah sama dengan Allah, dan dia berkata : “ Siapakah yang dapat menghidupkan orang yang mati yang tulang-tulangnya sudah hancur ? “ Katakanlah : “ Yang menghidupkannya itu ialah Allah yang pertama kali menjadikannya, dan Dia Maha Mengetahui segala makhluk. “
  • 46. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 46 Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita mempersamakan Allah dengan sesuatu, karena kita akan menjadi musuh Allah yang akan digiring ke neraka jahanam. Dan berusahalah kita untuk menjadi penghuni sorga yang Allah ridhoi. Yaitu sebagaimana orang-orang yang telah menjadi penghuni sorga yang dia berkata kepada temannya disorga :” Sesungguhnya dahulu aku mempunyai teman didunia.” Temannya berkata :” Apakah sungguh dahulu kamu benar-benar termasuk orang-orang yang membenarkan hal ini ?. ” Yaitu apakah apabila kita telah mati dan tulang belulang kita telah menjadi tanah, apakah sungguh kita benar-benar akan diberi balasan ?.” Berkatalah ia : “ Maukah kamu melihat temanmu ?.” Maka tatkala ia menjenguk temannya, lalu ia melihat temannya itu berada ditengah-tengah neraka yang menyala-nyala. Berkatalah ia : ” Demi Allah, sungguh hampir-hampir kamu mencelakakan aku .” Dan jika tidak karena nikmat Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang dihadapkan ke neraka. Maka apakah kita tidak akan mati lagi di sorga ini ?” Temannya menjawab :” Tidak, kecuali kematian kita yang pertama di dunia, dan kita tidak akan disiksa di sorga ini. Temannya berkata : Sesungguhnya ini benar-benar keuntungan yang besar. Maka untuk mencapai keuntungan yang besar seperi ini, hendaknya orang-orang yang mengerjakan perintah Allah itu berusaha terus sampai menemui kematiannya. Wahai saudaraku yang seagama, itulah pesan dari orang-orang yang telah menjadi penghuni sorga, agar kita berusaha terus dalam mengerjakan perintah Allah sampai kita menemui kematian. Dan janganlah kita menjadi musuh Allah seperti temannya yang berada ditengah-tengah neraka yang menyala-nyala, dan jauhilah teman yang dzalim itu supaya kita selamat dari azab Allah. Dan jadilah kita orang yang ikhlas mengabdi kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, supaya kita beruntung didunia dan diakhirat nanti. Dan ingatlah akan kisah Nabi Hud A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 47. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 47 Dan kepada Kaum 'Ad, (Kami utus) saudara mereka Hud, dia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya) ?. (Q.S 7: 65). Berkatalah pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya : “ (Hai Hud), sesungguhnya kami memandang kamu dalam keadaan kurang akal, dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta.“ (Q.S 7: 66). Hud berkata: “ Hai kaumku, bukanlah aku kurang akal, akan tetapi aku utusan Tuhan semesta alam.” (Q.S 7: 67). Aku (diutus) menyampaikan risalah (kekuasaan) Tuhanku kepadamu, dan aku pemberi nasehat yang dapat di percaya bagimu.“ (Q.S 7: 68). Apakah kamu heran, bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari Tuhanmu dengan (melalui) seorang laki-laki yang ada diantara kamu supaya dia memberi peringatan kepadamu ?. Dan
  • 48. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 48 ingatkah kamu ketika Allah menjadikan kamu sebagai pengganti kaum Nuh dari sesudah mereka (lenyap), dan Dia telah melebihkan kamu dalam penciptaan yang kuat. Maka ingatlah akan nikmat Allah supaya kamu beruntung. (Q.S 7: 69). Mereka berkata : “ Apakah kamu datang kepada kami agar kami menyembah Allah (saja) Dia sendiri, dan (agar kami) meninggalkan apa yang telah di sembah oleh bapak-bapak kami ? Maka datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu orang-orang yang benar.“ (Q.S 7: 70). Hud berkata : “ Sungguh (telah pasti) atasmu akan ditimpa azab dari kemurkaan Tuhanmu. Dan apakah kamu akan mendebat aku tentang (menyembah Allah) dengan nama-nama (sesembahanmu) yang kamu dan bapak-bapakmu menamainya ?, (sungguh) Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Maka tunggulah olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang sedang menunggu.“ (Q.S 7: 71). Lalu kami selamatkan Hud dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami, dan Kami tumpas semua orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan mereka itu orang-orang yang tidak beriman. (Q.S 7: 72).
  • 49. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 49 Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah kisah Nabi Hud A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Yaitu bahwa Allah telah mengutus Nabi Hud A.S kepada Kaum 'Ad, supaya beliau berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia, maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya ? Berkatalah pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya : “ Hai Hud, sesungguhnya kami memandang kamu dalam keadaan kurang akal, dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta.“ Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita belum pernah mendengar seruan orang yang mengajak kita agar menyembah Allah dalam melakukan sholat, maka apakah kita akan mendustakannya ? Yaitu sebagaimana mereka yang mengatakan kurang akal, karena mereka tidak dapat menyembah Allah yang tidak kelihatan oleh penglihatan mereka, dan mereka tidak dapat berfikir tanpa pengetahuan, maka mereka mengatakan kurang akal. Beliau berkata: “ Hai kaumku, bukanlah aku kurang akal, akan tetapi aku utusan Allah yang diutus kepadamu, supaya aku menyeru kamu agar kamu menyembah Allah dalam melakukan sholat.” Dan supaya aku menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan aku pemberi nasehat yang dapat di percaya bagimu.“ Maka apakah kamu heran, bahwa kamu telah kedatangan peringatan dari Tuhanmu dengan melalui seorang laki-laki yang ada diantara kamu supaya dia memberi peringatan kepadamu ?. Dan ingatkah kamu ketika Allah menjadikan kamu sebagai pengganti kaum Nuh dari sesudah mereka lenyap, dan Dia telah melebihkan kamu dalam penciptaan yang kuat. Maka ingatlah akan nikmat Allah supaya kamu beruntung. Wahai saudaraku yang seagama, sungguh beliau bukan kurang akal, melainkan beliau utusan Allah yang diutus supaya menyeru kita, agar kita menyembah Allah dalam melakukan sholat, dan supaya beliau menyampaikan risalah kekuasaan Allah kepada kita, karena kita tidak dapat mengerjakan perintah Allah tanpa pengetahuan dari pada-Nya. Maka Allah mengutus Rosul-Nya kepada kita supaya memberitahukan tentang mengerjakan perintah Allah, dan Allah Maha Kuasa atas yang demikian itu. Dan janganlah kita heran bahwa yang mengingatkan kita ini orang yang ada diantara kita, karena dari sejak dahulupun tidak ada yang mengingatkan kita dan tidak pula ada yang menyuruh kita agar kita mengerjakan perintah Allah, melainkan itu orang yang ada diantara kita. Maka sembahlah Allah tidak ada Tuhan bagi kita selain Allah, supaya kita beruntung didunia dan diakhirat nanti.
  • 50. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 50 Mereka berkata : “ Apakah kamu datang kepada kami agar kami menyembah Allah saja Dia sendiri, dan agar kami meninggalkan apa yang telah di sembah oleh bapak-bapak kami ? Maka datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu orang-orang yang benar.“ Wahai saudaraku yang seagama, sungguh Allah menyuruh kita supaya kita menyembah Allah saja Dia sendiri, karena sungguh tidak ada Tuhan bagi kita kecuali Allah yang telah menciptakan kita, dan kita seringkali mengucapkan Laa ilaaha illallaah tidak ada Tuhan selain Allah, maka yang kita ucapkan itu adalah benar tidak ada Tuhan yang hak kita sembah kecuali Allah, maka sembahlah Allah Dia sendiri. Dan tinggalkanlah apa yang telah di sembah oleh bapak-bapak kita dahulu, karena mereka tidaklah sujud menyembah ketika sholat melainkan mereka hanya menyembah sesuatu, dan ketika sujudnya itu mereka menyebut-nyebut Nama Allah sedang ingatan mereka mengingat sesuatu dari selain Allah, bukan mengingat Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Padahal mereka mengetahui bahwa apa yang disinari oleh cahaya matahari itu semuanya kekuasaan Allah yang telah Allah ciptakan, dan yang demikian itu bukan Allah melainkan itu kepunyaan Allah, maka mengapa mereka lupa kepada ciptaan-Nya, sehingga mereka mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya. Maka itu tinggalkanlah oleh kita supaya kita tidak termasuk orang-orang yang akan ditimpa azab. Beliau berkata : “ Sungguh telah pasti atasmu akan ditimpa azab dari kemurkaan Tuhanmu. Dan apakah kamu akan mendebat aku tentang menyembah Allah dengan nama-nama sesembahanmu yang kamu dan bapak-bapakmu menamainya ?, sungguh Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Maka tunggulah olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang sedang menunggu.“ Kemudian Allah selamatkan Nabi Hud A.S dan orang- orang yang bersamanya dengan rahmat Allah, dan Allah tumpas semua orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, dan mereka itu orang-orang yang tidak percaya kepada ayat-ayat Allah. Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita mendebat tentang menyembah Allah, kecuali kita akan tekun menyembah sesuatu yang kita dan bapak-bapak kita dahulu menamainya. Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah mengingatkan kita dengan ayat- ayat-Nya, melainkan kita supaya tidak menyembah selain Allah, maka tinggalkanlah sesembahan selain Allah yang telah di sembah oleh bapak-bapak kita dahulu itu, karena dahulu tidaklah kita sujud menyembah ketika sholat melainkan kita hanya menyembah sesuatu yang kita dan bapak-bapak kita dahulu menamainya, dan ingatlah, ketika kita sujud menyembah itu kita menyebut-nyebut Nama Allah sedang ingatan kita mengingat sesuatu yang kita dan bapak- bapak kita dahulu menamainya, yaitu bahwa apa yang disinari oleh cahaya matahari itu semua
  • 51. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 51 ada nama-namanya yang kita dan bapak-bapak kita dahulu menamainya. Maka tinggalkanlah perbuatan yang demikian itu, karena sholat khusus untuk mengingat Allah bukan untuk mengingat yang lain, dan yang demikian itu supaya kita dapat menyembah Allah dengan benar sebagaimana yang Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya. Dan ingatlah akan kisah Nabi Yusuf A.S ketika beliau dalam penjara yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan masuklah Yusuf kepenjara bersama dua orang pemuda. (Lalu) salah seorang dari keduanya berkata : ” Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur.” Dan yang lainnya berkata : “ Sesungguhnya aku bermimpi membawa roti diatas kepalaku (lalu) sebagiannya dimakan burung ”. Beritakanlah ta’wilnya kepada kami, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang- orang yang berbuat baik.” (Q.S 12: 36). Yusuf berkata :” Tidak akan sampai makanan yang diberikan kepadamu berdua, kecuali aku telah memberitahukan ta’wilnya kepadamu berdua sebelum makanan itu sampai kepadamu berdua. Yang demikian itu sebagian dari apa yang telah diajarkan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, dan mereka mengingkari (kehidupan) hari akhirat.” (Q.S 12: 37).
  • 52. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 52 “ Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu (agama) Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub. Tidaklah patut bagi kami mempersekutukan Allah dengan sesuatu. (Karena) yang demikian itu dari karunia Allah (yang dilimpahkan) atas kami dan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (Q.S 12: 38). “Hai kedua sahabatku dalam penjara, apakah Tuhan yang bermacam-macam itu lebih baik (bagimu) ataukah Allah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ?.” (Q.S 12: 39). “ Tidaklah kamu menyembah selain Allah kecuali (kamu menyembah sesuatu) yang kamu dan Bapak-bapakmu menamainya. (Padahal) Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu (atau Dia tidak menyuruh kamu agar menyembah sesuatu yang kamu dan Bapak-bapakmu menamainya, melainkan Dia menyuruh kamu agar menyembah Allah Dia sendiri. Dan tidaklah lain) keputusan (menyembah) itu kecuali hanya untuk (menyembah) Allah, (dan) Dia memerintahkan kepadamu agar kamu tidak menyembah kecuali kepada Allah. Itulah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S 12: 40).
  • 53. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 53 “ Hai kedua sahabatku dalam penjara, adapun salah seorang diantara kamu berdua ini, dia akan (kembali melayani) memberi minum kepada tuannya dengan minuman keras, dan adapun yang lain maka dia akan disalib lalu sebagian dari kepalanya akan dimakan burung. Itulah keputusan perkara yang kamu berdua menanyakan (ta’wil)nya kepadaku.” (Q.S 12: 41). Dan berkatalah Yusuf kepada salah seorang diantara keduanya yang dia menyangka sesungguhnya ia akan selamat :” (Hai sahabatku dalam penjara), terangkanlah keadaanku kepada tuanmu, lalu syaitan menjadikan ia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya, maka Yusuf tetaplah dalam penjara dengan beberapa tahun lamanya.” (Q.S 12: 42). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah kisah Nabi Yusuf A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Yaitu tatkala Nabi Yusuf A.S masuk ke penjara bersama dua orang pemuda. maka salah seorang dari kedua pemuda itu berkata : ” Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur.” Dan pemuda yang lainnya berkata : “ Sesungguhnya aku bermimpi membawa roti diatas kepalaku lalu sebagiannya dimakan burung ”. Maka beritakanlah ta’wilnya kepada kami, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang berbuat baik.” Beliau berkata :” Tidak akan sampai makanan yang diberikan kepadamu berdua, kecuali aku telah memberitahukan ta’wilnya kepadamu berdua sebelum makanan itu sampai kepadamu berdua. Dan yang demikian itu sebagian dari apa yang telah diajarkan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, dan mereka mengingkari kehidupan hari akhirat.” “ Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu agama Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub. Dan tidaklah patut bagi kami mempersekutukan Allah dengan sesuatu. Karena yang demikian itu dari karunia Allah yang dilimpahkan atas kami dan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”
  • 54. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 54 Wahai saudaraku yang seagama, maukah kita meninggalkan agama atau keta’atan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, dan mereka mengingkari kehidupan hari akhirat ? Adapun yang demikian itu karena mereka menta’ati perintah Allah dengan mengerjakan perintah-Nya itu tidak mau mengikuti petunjuk Allah, dan yang demikian itu karena mereka tidak percaya kepada Allah bahwa Allah telah memberikan petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, dan mereka mengingkari kehidupan hari akhirat dengan tidak mau beramal sholeh untuk kesenangan hidupnya di akhirat nanti. Dan ikutilah agama Nabi Ibrahim A.S yang lurus keta’atannya kepada perintah Allah, dan demikian pula Nabi besar Muhammad S.A.W dan Nabi-Nabi yang lainnya, mereka lurus keta’atannya kepada perintah Allah sebagaimana keta’atan Nabi Ibrahim A.S, dan mereka tidak mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya, sebagaimana penyembahan Nabi Ibrahim A.S yang tidak mempersamakan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya kepada Allah. Maka ikutilah keta’atan Nabi Ibrahim A.S. Dan tidaklah patut bagi kita mempersamakan Allah dengan sesuatu, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya. Dan yang demikian itu karunia Allah yang dilimpahkan atas Rosul-Nya dan atas kita supaya kita selamat di dunia dan di akhirat nanti, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mau menerimanya.” Beliau berkata : Hai kedua sahabatku dalam penjara, apakah Tuhan yang bermacam- macam itu lebih baik bagimu ataukah Allah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ?.” “ Tidaklah kamu menyembah selain Allah kecuali kamu menyembah sesuatu yang kamu dan Bapak-bapakmu menamainya. Padahal Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, atau Allah tidak menyuruh kamu agar menyembah sesuatu yang kamu dan Bapak-bapakmu menamainya, melainkan Allah menyuruh kamu agar menyembah Allah Dia sendiri. Dan tidaklah lain keputusan menyembah itu kecuali hanya untuk menyembah Allah, dan Dia memerintahkan agar kamu tidak menyembah kecuali kepada Allah. Itulah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita tidak mau menerima petunjuk Allah untuk mengerjakan perintah-Nya, maka apakah Tuhan yang bermacam-macam itu lebih baik bagi kita ataukah Allah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ? Dan yang demikian itu ingatlah ketika kita mengucapkan Rabbanaa Yaa Tuhan kami, sedang ketika kita mengucapkannya itu ingatan kita mengingat sesuatu dari selain Allah, dan setiap kita
  • 55. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 55 mengucapkannya itu ingatan kita mengingat sesuatu yang berlainan yang tidak menetap pada satu macam saja, melainkan itu seakan-akan kita mempunyai Tuhan yang bermacam-macam. Dan demikian pula dalam penyembahan kita, maka tidaklah kita menyembah selain Allah kecuali kita menyembah sesuatu yang kita dan Bapak-bapak kita dahulu menamainya. Padahal Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, atau Allah tidak menyuruh kita agar kita menyembah sesuatu yang kita dan Bapak-bapak kita dahulu menamainya, melainkan Allah menyuruh kita agar kita menyembah Allah Dia sendiri. Dan tidaklah lain keputusan menyembah itu kecuali hanya untuk menyembah Allah, dan Allah memerintahkan kepada kita supaya kita tidak menyembah kecuali kepada Allah. Itulah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Maka ikutilah agama Nabi Ibrahim A.S yang lurus keta’atannya kepada perintah Allah, supaya kita tidak berbuat demikian dalam mengerjakan perintah Allah. Beliau berkata : Hai kedua sahabatku dalam penjara, adapun salah seorang diantara kamu berdua ini, dia akan kembali melayani memberi minum kepada tuannya dengan minuman keras, dan adapun yang lain maka dia akan disalib lalu sebagian dari kepalanya akan dimakan burung. Itulah keputusan perkara yang kamu berdua menanyakan ta’wilnya kepadaku.” Dan berkatalah beliau kepada salah seorang diantara keduanya yang beliau menyangka bahwa sesungguhnya ia akan selamat :” Hai sahabatku dalam penjara, terangkanlah keadaanku kepada tuanmu, lalu syaitan menjadikan ia lupa untuk menerangkan keadaan beliau kepada tuannya, maka beliau tetaplah dalam penjara dengan beberapa tahun lamanya.” Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah kisah Nabi Yusuf A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, mudah-mudahan itu menjadi pengajaran bagi kita dan peringatan, supaya kita ingat apabila kita mengerjakan perintah Allah. Dan ingatlah akan kisah Nabi Ibrahim A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Dan ingatlah (kisah) Ibrahim dalam Kitab (Al Qur’an), sesungguhnya dia seorang yang amat benar lagi seorang Nabi. (Q.S 19 : 41).
  • 56. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 56 Ketika itu dia berkata kepada bapaknya :” Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak dapat mendengar dan melihat, dan sedikitpun ia tidak kuasa memenuhi (permohonan) mu ?.” (Q.S 19 : 42). “ Wahai bapakku, sungguh telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, (niscaya) aku tunjukkan kepadamu jalan yang lurus (untuk penyembahanmu).” (Q.S 19 : 43). “ Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan durhaka kepada (Tuhan) Yang Maha Pemurah.“ (Q.S 19 : 44). “ Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari (kemurkaan Tuhan) yang Maha Pemurah, maka (jika demikian niscaya) kamu menjadi kawan syaitan (dalam neraka).“ (Q.S 19 : 45).
  • 57. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 57 Bapaknya berkata :” Hai Ibrahim, apakah kamu benci kepada Tuhanku ? Sungguh jika kamu tidak berhenti, (maka) sungguh aku akan merajam kamu, dan tinggalkanlah aku dalam waktu yang lama.” (Q.S 19 : 46). Ibrahim berkata :” Semoga (Tuhanku melimpahkan) keselamatan atasmu, (karena) aku akan mohon ampunan kepada Tuhanku untuk kamu. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (Q.S 19 : 47). “ Dan aku akan menjauhkan diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, dan aku akan berdo’a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak kecewa berdo’a kepada Tuhanku.“ (Q.S 19 : 48). Maka tatkala Ibrahim telah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan Ya’kub, dan masing-masing Kami jadikan Nabi. (Q.S 19 : 49).
  • 58. Kebenaran Al Qur’an Jilid 3 (Tiga) 58 Dan Kami anugerahkan kepada mereka (sebagian) dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang benar lagi amat tinggi. (Q.S 19 : 50). Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Itulah kisah Nabi Ibrahim A.S yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, sesungguhnya beliau seorang yang amat benar imannya kepada Allah lagi seorang Nabi. Dan ingatlah ketika beliau berkata kepada bapaknya :” Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak dapat mendengar dan melihat, dan sedikitpun ia tidak kuasa memenuhi permohonanmu ?.” Wahai saudaraku yang seagama, bagaimana seandainya kita sholat menyembah sesuatu yang tidak dapat mendengar dan melihat kita ketika kita sujud menyembahnya itu, dan sedikitpun ia tidak kuasa memenuhi permohonan kita ketika kita sholat mohon kepadanya itu, karena sesuatu selain Allah yang kita ingat ketika kita sujud menyembahnya itu ia tidak melihat kita, dan tidak pula ia mendengar permohonan kita ketika kita sholat mohon kepadanya itu. Maka apakah penyembahan kita dan permohonan kita yang kita lakukan ketika sholat itu tidak tersesat ? Dan itu perhatikanlah apa yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang menyembah selain Allah yang tidak dapat memperkenankan (do’a) kepadanya sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) do’a mereka ? (Q.S 46 : 5). Wahai saudaraku yang seagama, sungguh penyembahan kita dan permohonan kita yang kita lakukan ketika sholat itu tersesat, seandainya ingatan kita ketika kita sujud menyembah dan memohon itu mengingat selain Allah, maka itu perhatikanlah oleh kita kepada siapa kita mengingat ketika kita sujud menyembah dan ketika kita memohon dalam melakukan sholat, karena tidak ada yang mengabulkan permohonan kita yang kita ucapkan ketika sholat, dan tidak pula ada yang tidak ada yang menerima penyembahan kita ketika kita sujud menyembah, kecuali Allah yang menyuruh kita agar kita sholat untuk mengingat-Nya dan menyembah-Nya.