SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
FILSAFAT SAINS
RASIO EMAS
S3 MATEMATIKA ITB
2015-2016
(Rukmono Budi Utomo(30115301))
Pengampu: Prof. Taufik Hidayat
February 23, 2016
1 Barisan Fibonacci
Sejarah Penemuan Rasio Emas oleh Matematikawan asal Italia, yakni Fibonacci be-
rawal dari pengamatan atas bilangan Fibonacci itu sendiri. Fibonacci merumuskan
suatu barisan bilangan f0, f1, f2, f3, ..., fn−2, fn−1, fn dengan karakteristik bahwa untuk
f0 = 0 dan f1 = 1, maka f2 = 1 yang merupakan jumlahan atas dua suku sebelumnya
yakni f0 dan f1, atau dengan kata lain f2 = f0 + f1 . Begitu seterusnya untuk suku
selanjutnya f3 = f1 + f2 , f4 = f2 + f3 hingga fn = fn−2 + fn−1. Dengan demikian
Barisan Fibonacci untuk n = 15 secara lengkap dapat dituliskan sebagai berikut:
f0, f1, f2, f1, f3, f4, f5, f6, f7, f8, f9, f10, f11, f12, f13, f14
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377
Pertanyaan lebih lanjut adalah apa yang membuat barisan Fibonacci ini penting untuk
disimak? apakah hanya terkait bahwa suatu suku dalam barisan Fibonacci tersebut
hanyalah jumlahan dari du suku sebelumnya? apa hanya itu?. Jawabannya tentu saja
tidak. Berbagai fenomena alam diketahui merupakan representasi dari barisan Fibonacci
contohnya adalah bunga matahari dibawah ini
(Source:www.google.com/bunga matahari)
1
Apabila kita perhatikan dengan cermat bunga matahari yang ada di pekarangan rumah
kita, biji bunga matahari dari titik tengah(center) kemudian biji matahari pada lingkaran
terluar terdekat selanjutnya, kemudian pada lingkaran luar selanjutnya dan samapi
pada bji bunga pada liingkaran terluar bunga matahari mengikuti barisan Fibonacci.
Kenudian pada bunga lili(ite calla lily) , bunga (Euorbipha) dan bunga (Trillium)bawah
ini
(https://fitriyanihali.wordpress.com/2014/01/28/fibonacci-matematika-dan-
kelopak-bunga/)
Pada gambar diatas, bunga (ite calla lily) memiliki kelopak satu yang merupakan suku
pertama f1 dan f2 pada barisan Fibonacci, begitu juga dengan bunga (Euorbipha) dan
bunga (Trillium) masing masing memiliki kelopak 2 dan 3 yang merupakan suku ke
3 (f3) dan suku ke 4 (f4) pada barisan Fibonacci. Masih banyak bunga-bunga lain
yang mengikuti barisan Fibonacci, seperti bunga (buttercup) yang memiliki kelopak 5,
bunga(delphiniums) yang memiliki kelopak 8 dan bunga(ragwort) dan bunga(aster) yang
masing-masing memiliki kelopak 13 dan 21.
2 Sejarah Rasio Emas
Rasio Emas yang menjadi bahsan dalam makalah ini dimulai dari barisan Fibonacci yang
telah di atas. Rasio Emas φ = 1.618205... atau dalam angka pembulatan karena pemo-
tongan adalah φ = 1.618 merupakan suatu nilai rasio (ratio number) konvergen yang
diperoleh apabla suku-suku diatas dua belas pada barisan fibonacci dibagi dengan satu
suku sebelumnya. Dalam barisan Fibonacci,f12 bernilai 89, f13 bernilai 144, f14 bernilai
233,dan f15 bernilai 377 . Apabila dilakukan perhitungan dengan cara membagi suatu
suku dalam deret Fibonacci dengan suku sebelumnya, maka akan diperoleh suatu bilan-
gan yang menuju ke arah (Golden Ratio) atau rasio emas (φ = 1.618). Pehitungannya
sebagai berikut.
f13
f12
= 144
89 ≈ 1.6179775
f14
f13
= 233
144 ≈ 1.6180556
f15
f14
= 377
233 ≈ 1.6180258
...
dst
2
Apabila suku-suku dalam barisan Fibonacci dilakukan perhitungan pembagian seperti
di atas, maka akan menghasilkan suatu niai rasio φ = 1.618. Rasio emas memberikan
suatu ”teka-teki” tersendiri bagi para matematikawan. Matematikawan seperti Pytago-
ras, Euclid, matematikawan Italia, Leonardo da Pisa dan ahli astronomi, Keppler telah
menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk meneliti dan memahami rasio emas ini,
namun hasilnya masih belum memberikan jawaban yang memuaskan. Ahli matematika
Yunani kuno seperti Pytagoras tertarik untuk melakukan kajian mengenai rasio emas
ini. Hal in dikarenakan rasio emas banyak muncul pada bagunan geometri pentagram
dan pentagon(1)
Matematikawan Euclid memberikan definisi tertulis pertama mengenai apa yang disebut
sebagai rasio emas. Menurut Euclid: Sebuah garis dikatakan telah dipotong dalam ra-
sio ekstrem dan rata-rata ketika panjang seluruh garis berbanding ruas panjang adalah
sama dengan ruas panjang berbanding ruas pendek. Euclid menjelaskan cara memotong
sebuah garis dalam apa yang ia sebut sebagai ”rasio ekstrem dan rata-rata” yang kemu-
dian familiar dengan yaitu rasio emas (2)
.
(Gambar:http://majalah1000guru.net/2013/07/golden-ratio/)
Pada gambar di atas, dijelaskan bahwa dua buah besaran a dan b dsngan a > b dikatakan
memiliki golden ratio jika perbandingan antara dua besaran tersebut sama seperti per-
bandingan total keduanya dengan nilai maksimum di antara keduanya. Hal inilah yang
Euclid sebut sebagai rasio ekstrim dan rata-rata. Rasio emas merupakan bilangan ira-
sional dengan nilai sesungguhnya yakni 1, 61803398874989484820. . . yang digitnya terus
bertambah tanpa pola tertentu, untuk itulah rasio emas banyak ditulis sebagai φ = 1.618
(3).
Banyak contoh dalam dunia nyata yang merupakan represtasi dari rasio emas, sebagi
contohnya adalah rasio pada tangan manusia seperti pada gambar ini.
(https://jakarta45.wordpress.com/2014/01/15/iptek-golden-ratio-1618/)
Pada tangan manusia, diyakini bahawa perbandingan panjang antara ujung tangan ke
siku dengan siku kepangkal tangan menghasilkan rasio emas. Begitu juga dengan rasio
3
pembagian atas panjang pangkal telapak tangan ke siku dengan ujung telapak tangan
ke pangkal telapak tangan juga menghasilkan rasio emas. Gambar di ujung kanan juga
menjelaskan bahwa perbandingan antara panjang tangan manusia dengan panjang dari
siku ke pangkal tangan turut menghasilkan rasio emas. Masih banyak contoh dalam
fenomena dunia nyata yang menghasilkan rasio emas. Rasio emas akan terus mem-
berikan teka-teki pada manusia dan membutuhkan penelitian yang sangat panjang untuk
mengetahui makna dari rasio emas tersebut, atau malah tidak akan pernah terungkap.
Wallahu a’lam bisshowab.
Pernyataan
Saya, Rukmono Budi Utomo, 30115301 menyatakan bahwa makalah ini
adalah asli tulisan sendiri dan tanpa plagiasi kecuali pada referensi yang
ditulliskan pada makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai Tugas individu
untuk penilaian Mata Kualiah Filsafat Sains 2 sks yang diampu Prof.
Taufik Hidayat
REFERENSI
(1),(2)makalahrasioemasmatematika.blogspot.co.id
(3):http://majalah1000guru.net/2013/07/golden-ratio/
4

More Related Content

Viewers also liked

The Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad HatcherThe Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad HatcherBrad Hatcher
 
Age of exploration
Age of explorationAge of exploration
Age of explorationNeutron428
 
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican MarketTransplace
 
Bab3 os untuk komputer_tunggal
Bab3 os untuk komputer_tunggalBab3 os untuk komputer_tunggal
Bab3 os untuk komputer_tunggalAgung Sakepris
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 42
CS101- Introduction to Computing- Lecture 42CS101- Introduction to Computing- Lecture 42
CS101- Introduction to Computing- Lecture 42Bilal Ahmed
 
Fabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer price
Fabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer priceFabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer price
Fabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer priceFabsdeal
 
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25Bilal Ahmed
 
Projet Nous Citoyens : Régime universel de retraite
Projet Nous Citoyens : Régime universel de retraiteProjet Nous Citoyens : Régime universel de retraite
Projet Nous Citoyens : Régime universel de retraiteKévin Veyssière
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikarukmono budi utomo
 
Retret panggilan adalah suatu proses
Retret panggilan adalah suatu prosesRetret panggilan adalah suatu proses
Retret panggilan adalah suatu prosesMisionaris Xaverian
 
Bab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personalBab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personalAgung Sakepris
 
Cyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT CollegesCyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT CollegesPotato
 
2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of Choice
2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of Choice2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of Choice
2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of ChoiceTransplace
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 

Viewers also liked (20)

QCL-14-v3_[Cause-Effect Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Cause-Effect Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]QCL-14-v3_[Cause-Effect Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Cause-Effect Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
 
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
 
The Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad HatcherThe Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
 
Age of exploration
Age of explorationAge of exploration
Age of exploration
 
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
 
Bab3 os untuk komputer_tunggal
Bab3 os untuk komputer_tunggalBab3 os untuk komputer_tunggal
Bab3 os untuk komputer_tunggal
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 42
CS101- Introduction to Computing- Lecture 42CS101- Introduction to Computing- Lecture 42
CS101- Introduction to Computing- Lecture 42
 
Fabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer price
Fabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer priceFabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer price
Fabsdeal offer- Buy jockey bra and brief online @offer price
 
3months
3months3months
3months
 
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 25
 
Bab9 wan
Bab9 wanBab9 wan
Bab9 wan
 
Projet Nous Citoyens : Régime universel de retraite
Projet Nous Citoyens : Régime universel de retraiteProjet Nous Citoyens : Régime universel de retraite
Projet Nous Citoyens : Régime universel de retraite
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
 
Retret panggilan adalah suatu proses
Retret panggilan adalah suatu prosesRetret panggilan adalah suatu proses
Retret panggilan adalah suatu proses
 
Bab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personalBab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personal
 
Cyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT CollegesCyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT Colleges
 
Bab6 os jaringan gui
Bab6 os jaringan guiBab6 os jaringan gui
Bab6 os jaringan gui
 
2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of Choice
2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of Choice2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of Choice
2014 Shipper Symposium - Becoming a Shipper of Choice
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
 

More from rukmono budi utomo

metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikarukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTSatuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMTTugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMTTugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 

More from rukmono budi utomo (20)

metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTSatuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMTTugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
 
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMTTugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (7)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Rasio emas

  • 1. FILSAFAT SAINS RASIO EMAS S3 MATEMATIKA ITB 2015-2016 (Rukmono Budi Utomo(30115301)) Pengampu: Prof. Taufik Hidayat February 23, 2016 1 Barisan Fibonacci Sejarah Penemuan Rasio Emas oleh Matematikawan asal Italia, yakni Fibonacci be- rawal dari pengamatan atas bilangan Fibonacci itu sendiri. Fibonacci merumuskan suatu barisan bilangan f0, f1, f2, f3, ..., fn−2, fn−1, fn dengan karakteristik bahwa untuk f0 = 0 dan f1 = 1, maka f2 = 1 yang merupakan jumlahan atas dua suku sebelumnya yakni f0 dan f1, atau dengan kata lain f2 = f0 + f1 . Begitu seterusnya untuk suku selanjutnya f3 = f1 + f2 , f4 = f2 + f3 hingga fn = fn−2 + fn−1. Dengan demikian Barisan Fibonacci untuk n = 15 secara lengkap dapat dituliskan sebagai berikut: f0, f1, f2, f1, f3, f4, f5, f6, f7, f8, f9, f10, f11, f12, f13, f14 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377 Pertanyaan lebih lanjut adalah apa yang membuat barisan Fibonacci ini penting untuk disimak? apakah hanya terkait bahwa suatu suku dalam barisan Fibonacci tersebut hanyalah jumlahan dari du suku sebelumnya? apa hanya itu?. Jawabannya tentu saja tidak. Berbagai fenomena alam diketahui merupakan representasi dari barisan Fibonacci contohnya adalah bunga matahari dibawah ini (Source:www.google.com/bunga matahari) 1
  • 2. Apabila kita perhatikan dengan cermat bunga matahari yang ada di pekarangan rumah kita, biji bunga matahari dari titik tengah(center) kemudian biji matahari pada lingkaran terluar terdekat selanjutnya, kemudian pada lingkaran luar selanjutnya dan samapi pada bji bunga pada liingkaran terluar bunga matahari mengikuti barisan Fibonacci. Kenudian pada bunga lili(ite calla lily) , bunga (Euorbipha) dan bunga (Trillium)bawah ini (https://fitriyanihali.wordpress.com/2014/01/28/fibonacci-matematika-dan- kelopak-bunga/) Pada gambar diatas, bunga (ite calla lily) memiliki kelopak satu yang merupakan suku pertama f1 dan f2 pada barisan Fibonacci, begitu juga dengan bunga (Euorbipha) dan bunga (Trillium) masing masing memiliki kelopak 2 dan 3 yang merupakan suku ke 3 (f3) dan suku ke 4 (f4) pada barisan Fibonacci. Masih banyak bunga-bunga lain yang mengikuti barisan Fibonacci, seperti bunga (buttercup) yang memiliki kelopak 5, bunga(delphiniums) yang memiliki kelopak 8 dan bunga(ragwort) dan bunga(aster) yang masing-masing memiliki kelopak 13 dan 21. 2 Sejarah Rasio Emas Rasio Emas yang menjadi bahsan dalam makalah ini dimulai dari barisan Fibonacci yang telah di atas. Rasio Emas φ = 1.618205... atau dalam angka pembulatan karena pemo- tongan adalah φ = 1.618 merupakan suatu nilai rasio (ratio number) konvergen yang diperoleh apabla suku-suku diatas dua belas pada barisan fibonacci dibagi dengan satu suku sebelumnya. Dalam barisan Fibonacci,f12 bernilai 89, f13 bernilai 144, f14 bernilai 233,dan f15 bernilai 377 . Apabila dilakukan perhitungan dengan cara membagi suatu suku dalam deret Fibonacci dengan suku sebelumnya, maka akan diperoleh suatu bilan- gan yang menuju ke arah (Golden Ratio) atau rasio emas (φ = 1.618). Pehitungannya sebagai berikut. f13 f12 = 144 89 ≈ 1.6179775 f14 f13 = 233 144 ≈ 1.6180556 f15 f14 = 377 233 ≈ 1.6180258 ... dst 2
  • 3. Apabila suku-suku dalam barisan Fibonacci dilakukan perhitungan pembagian seperti di atas, maka akan menghasilkan suatu niai rasio φ = 1.618. Rasio emas memberikan suatu ”teka-teki” tersendiri bagi para matematikawan. Matematikawan seperti Pytago- ras, Euclid, matematikawan Italia, Leonardo da Pisa dan ahli astronomi, Keppler telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk meneliti dan memahami rasio emas ini, namun hasilnya masih belum memberikan jawaban yang memuaskan. Ahli matematika Yunani kuno seperti Pytagoras tertarik untuk melakukan kajian mengenai rasio emas ini. Hal in dikarenakan rasio emas banyak muncul pada bagunan geometri pentagram dan pentagon(1) Matematikawan Euclid memberikan definisi tertulis pertama mengenai apa yang disebut sebagai rasio emas. Menurut Euclid: Sebuah garis dikatakan telah dipotong dalam ra- sio ekstrem dan rata-rata ketika panjang seluruh garis berbanding ruas panjang adalah sama dengan ruas panjang berbanding ruas pendek. Euclid menjelaskan cara memotong sebuah garis dalam apa yang ia sebut sebagai ”rasio ekstrem dan rata-rata” yang kemu- dian familiar dengan yaitu rasio emas (2) . (Gambar:http://majalah1000guru.net/2013/07/golden-ratio/) Pada gambar di atas, dijelaskan bahwa dua buah besaran a dan b dsngan a > b dikatakan memiliki golden ratio jika perbandingan antara dua besaran tersebut sama seperti per- bandingan total keduanya dengan nilai maksimum di antara keduanya. Hal inilah yang Euclid sebut sebagai rasio ekstrim dan rata-rata. Rasio emas merupakan bilangan ira- sional dengan nilai sesungguhnya yakni 1, 61803398874989484820. . . yang digitnya terus bertambah tanpa pola tertentu, untuk itulah rasio emas banyak ditulis sebagai φ = 1.618 (3). Banyak contoh dalam dunia nyata yang merupakan represtasi dari rasio emas, sebagi contohnya adalah rasio pada tangan manusia seperti pada gambar ini. (https://jakarta45.wordpress.com/2014/01/15/iptek-golden-ratio-1618/) Pada tangan manusia, diyakini bahawa perbandingan panjang antara ujung tangan ke siku dengan siku kepangkal tangan menghasilkan rasio emas. Begitu juga dengan rasio 3
  • 4. pembagian atas panjang pangkal telapak tangan ke siku dengan ujung telapak tangan ke pangkal telapak tangan juga menghasilkan rasio emas. Gambar di ujung kanan juga menjelaskan bahwa perbandingan antara panjang tangan manusia dengan panjang dari siku ke pangkal tangan turut menghasilkan rasio emas. Masih banyak contoh dalam fenomena dunia nyata yang menghasilkan rasio emas. Rasio emas akan terus mem- berikan teka-teki pada manusia dan membutuhkan penelitian yang sangat panjang untuk mengetahui makna dari rasio emas tersebut, atau malah tidak akan pernah terungkap. Wallahu a’lam bisshowab. Pernyataan Saya, Rukmono Budi Utomo, 30115301 menyatakan bahwa makalah ini adalah asli tulisan sendiri dan tanpa plagiasi kecuali pada referensi yang ditulliskan pada makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai Tugas individu untuk penilaian Mata Kualiah Filsafat Sains 2 sks yang diampu Prof. Taufik Hidayat REFERENSI (1),(2)makalahrasioemasmatematika.blogspot.co.id (3):http://majalah1000guru.net/2013/07/golden-ratio/ 4