Dokumen tersebut membahas tentang transmisi dan media transmisi. Transmisi adalah proses pengiriman informasi antar titik dalam sistem telekomunikasi atau jaringan komputer. Media transmisi merupakan penghubung fisik antara pengirim dan penerima sinyal dalam sistem transmisi. Ada beberapa jenis media transmisi seperti kabel tembaga, serat optik, dan nirkabel.
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
IS1323 04-Transmission Media
1. TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI
Ir. Roedi Goernida, MT.
(roedig@yahoo.com)
Program Studi Sistem Informasi – Fakultas Rekayasa Industri
Institut Teknologi Telkom
Bandung
1
2011
Transmisi
Merupakan suatu proses pengiriman atau pemindahan
informasi antar satu titik ke titik lainnya dalam suatu
sistem atau jaringan telekomunikasi yang dibatasi oleh
suatu jarak end-to-end sangat jauh.
Jaringan telekomunikasi → menghubungi pelanggan
dengan sentral atau
sentral dengan sentral.
Jaringan komputer → menghubungi komputer dengan
komputer, atau komputer dengan
perangkat komunikasi data lain
seperti hub, switch, router atau
bridge.
2
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 1 / 42
2. Konsep dasar sistem transmisi
Input Transmitted Received Output
signal signal signal signal
Transmitter Transmission Receiver
(Tx) channel (Rx)
Source Destination
Noise, distortion &
interference
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari suatu transmisi data yaitu:
• Kualitas sinyal yang ditransmisikan
• Karakteristik atau jenis media transmisi
Media transmisi merupakan suatu penghubung fisik antara TX & RX
dalam sistem transmisi.
3
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 2 / 42
Jenis Transmisi (1/2)
Transmisi Analog
• Sinyal Analog ditransmisikan tanpa mengetahui
isinya.
• Bisa berupa data analog atau digital.
• Terjadi atenuasi jika melebihi jarak yang
ditentukan.
• Untuk memperkuat sinyal dipergunakan amplifier,
tetapi bisa menguatkan “noise”
4
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 3 / 42
3. Jenis Transmisi (2/2)
Transmisi Digital
• Sangat memperhatikan isi
• Integritas sinyal sangat dipengaruhi oleh noise,
atenuasi dll.
• Menggunakan repeater
• Repeater menerima sinyal
• Meng-”extract” bit pattern
• Mengirim ulang
• Atenuasi bisa ditanggulangi
• Noise tidak diperkuatkan
5
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 4 / 42
Terminologi transmisi
Hubungan langsung (direct link) → tanpa perantara
Point-to-point.
Multipoint.
Jenis komunikasi.
Simplex → komunikasi satu arah
Half duplex → komunikasi dua arah, tetapi saling bergantian
Full duplex → komunikasi dua arah pada waktu yang
bersamaan.
6
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 5 / 42
4. Tahapan pentransmisian
Tahapan transmisi:
• Perubahan bentuk informasi.
• Multiplexing.
• Pentransmisian melalui media.
• Proses depacking / demultiplexing.
Parameter yang mempengaruhi transmisi:
• Signal power level (tingkat kekuatan sinyal).
• Attenuation distortion (cacat redaman).
• Delay distortion (cacat kelambatan).
• Noise (derau).
• S/N ratio atau SNR.
7
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 6 / 42
Signal power level (1/2)
P G atau L P
in out
Pout Vout Iout
g= P = V = I
in in in
Jika P > P → Penguatan
out in
P V I
out out out
G = 10 log = 20 log = 20 log
P V I
in in in
Jika P < P → Redaman
out in
P V I
in in in
L = 10 log = 20 log = 20 log
P V I
out out out
8
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 7 / 42
5. Signal power level (2/2)
Relative power level.
Jika yang diperbandingkan adalah daya yang besarnya
berubah atau tidak tetap.
P
out
dB = 10 log
P
in
Absolute power level
Jika yang diperbandinglan adalah daya yang besarnya tetap
dengan suatu level acuan yaitu 1 W atau 1 mW
P P
(mW) (W)
dBm = 10 log dBw = 10 log
1 mw 1W
9
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 7 / 42
Logaritma & perhitungan dB
Logaritma.
100 = 1 log = 0
101 = 10 log = 1 10-1 = 0.1 log = -1
102 = 100 log = 2 10-2 = 0.01 log = -2
103 = 1000 log = 3 10-3 = 0.001 log = -3
104 = 10000 log = 4 10-4 = 0.0001 log = -4
Desibel
100 = 1 log = 0 dB = 10 log 1 = 10 x 0 = 0 dB
101 = 10 log = 1 dB = 10 log 10 = 10 x 1 = 10 dB
102 = 100 log = 2 dB = 10 log 100 = 10 x 2 = 20 dB
103 = 1000 log = 3 dB = 10 log 1000 = 10 x 3 = 30 dB
104 = 10000 log = 4 dB = 10 log 10000 = 10 x 4 = 40 dB
10-1 = 0.1 log = -1 dB = 10 log 0.1 = 10 x -1 = -10 dB
10-2 = 0.01 log = -2 dB = 10 log 0.01 = 10 x -2 = -20 dB
10-3 = 0.001 log = -3 dB = 10 log 0.001 = 10 x -3 = -30 dB
10-4 = 0.0001 log = -4 dB = 10 log 0.0001 = 10 x -4 = -40 dB
10
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 9 / 42
6. Cacat Redaman
Disebabkan oleh terjadinya redaman karena rugi-rugi
energi (energy losses) ketika sinyal ditransmisikan dari
pengirim ke penerima melalui media transmisi.
Nilai redaman sama untuk seluruh lebar frekuensi sinyal
tersebut → ideal
Kenyataan → nilai redaman tidak merata pada seluruh
lebar frekuensi.
Redaman yang terjadi mempengaruhi amplitudo &
frekuensi dari sinyal tersebut.
Cacat redaman diukur dengan suatu frekuensi referensi
tertentu.
11
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 10 / 42
Noise (derau)
Sinyal tambahan yang masuk di antara transmitter dan receiver.
Thermal (suhu):
Akibat dari “thermal agitation” dari elektron.
Tersebar secara uniform.
Intermodulation → Sinyal yang merupakan penjumlahan dan
pengurangan dari frekuensi aslinya yang
menggunakan media bersama.
Crosstalk → Suatu sinyal dari satu jalur yang diambil oleh jalur
lain.
Impulse → Pulsa yang tidak beraturan atau spike (lonjakan).
Contoh: Interferensi elektromagnetik eksternal.
12
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 11 / 42
7. Delay Distortion
Terjadi sebagai akibat kecepatan sinyal yang
dikirimkan melalui suatu media berbeda-beda,
sehingga pada saat tiba di penerima dengan
waktu yang berbeda.
Keterlambatan ini berakibat terjadinya perubahan
atau pergeseran fasa sebagai akibat penundaan
waktu untuk bermacam-macam frekuensi.
13
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal.12 / 42
Signal to Noise Ratio
Suatu nilai perbandingan antara sinyal dengan noise pada
suatu lebar pita tertentu.
S/N (dB) = Level daya sinyal (dBm) – Level daya noise (dBm)
P V I
S S S
S/N = 10 log = 20 log = 20 log
P V I
N N N
Semakin tinggi nilai S/N, maka semakin baik kualitas
komunikasinya.
Terdapat beberapa ukuran batas minimal nilai S/N:
- Sinyal suara : 30 dB
- Sinyal video : 45 dB
- Sinyal data : 15 dB
14
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 13 / 42
8. Contoh soal
1. 0.43 mW 0.65 mW
? dB
P 0.65
out
dB = 10 log =10 log = +1.79 dB
P 0.43
in
2.
0.8 mW ? mW
+1,23 dB
P P
out out
dB = 10 log 10 log = +1.23 dB
P 0.8
in
P = 1.06 mW
out
15
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 14 / 42
Media Transmisi
Berdasarkan bentuk:
Fisik (Guided transmission)
→ wireline: open-wire/kawat, kabel tembaga (multipair &
coaxial) & serat optik (SM & MM).
Non-fisik (Unguided transmission)
→ wireless: radio (atmosphere, ionophere, troposfer),
gelombang mikro/LoS & satelit
Jenis media fisik
Open wire
Twisted pair
Coaxial
Serat-optik
16
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 15 / 42
9. Media fisik (1/5)
Open-wire:
• Kabel terbuka tanpa pelindung atau pembungkus
• Tidak bisa digunakan untuk transmisi data
• Mudah terkena gangguan noise & interferensi
• Digunakan untuk komunikasi frekuensi rendah
17
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 16 / 42
Media fisik (2/5)
Twisted-pair
• Kabel dililit secara berpasangan
• Ada pelindung (shield) berupa foil (anyaman kawat)
• Jarak jangkau optimal untuk transmisi data sejauh
maksimal 100m
Unshielded twisted pair Shielded twisted pair
18
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 17 / 42
10. Media fisik (3/5)
Koaksial:
• Terdiri atas inner conductor & outer conductor
• Outer conductor berfungsi untuk melindungi inner
conductor dari gangguan sinyal elektrik
• Impedansi: 75 ohm (TV) & 50 ohm (LAN)
Outer
Insulating Dielectric
conductor Center
jacket core
conductor
19
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 18 / 42
Media fisik (4/5)
Serat optik:
Terdiri dari silika (serat gelas) yang merupakan core
dan cladding sebagai lapisan gelas yang mengelilingi
core yang berfungsi sebagai reflector.
Mempergunakan gelombang cahaya untuk
menyalurkan sinyal informasi melalui silika.
Bekerja pada gelombang infra-red dengan LED atau
LASER.
LED membangkitkan sinyal s/d 300 Mbps &
dipergunakan untuk koneksi jarak pendek.
LASER membangkitkan sinyal sampai dengan orde
Gbps untuk koneksi jarak jauh.
20
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 19 / 42
11. Media fisik (5/5)
21
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 20 / 42
Media transmisi vs Bandwidth
Cable Type Lebar pita Penggunaan
Open Wire 0 - 5 MHz Sambungan antar modul dalam
perangkat
Twisted Pair 0 - 100 MHz • Jaringan lokal telepon
• Media transmisi Local Area Network
(LAN) pada jaringan komputer
Coaxial Cable 0 - 600 MHz • Media transmisi LAN
• Jaringan TV kabel
Optical Fiber 0 - 1 GHz ● Jaringan transmisi jarak jauh
● Jaringan komputer
22
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 21 / 42
12. Tipe ethernet (1/2)
23
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 22 / 42
Tipe ethernet (2/2)
24
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 23 / 42
13. Jenis UTP cable
Kategori Aplikasi
Categori 1 Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk
kabel telepon di rumah-rumah.
Categori 2 Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk
komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps.
Categori 3 Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai
10 Mbps dan digunakan untuk Ethernet atau TokenRing.
Categori 4 Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi
sampai 16 Mbps.
Categori 5 Bisa digunakan sampai kecepatan transmisi 100 Mbps, biasanya
digunakan untuk FastEthernet (100Base) atau network ATM.
Categori 6 Bisa digunakan sampai kecepatan 1000 Mbps, biasanya
digunakan untuk GigaEthernet (1000Base) dan dipergunakan
pada Data Center untuk menghubungan antar server atau server
dengan switch..
25
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 24 / 42
Media non fisik – Gelombang Mikro (1/2)
Sinyal ditransmisikan memanfaatkan gelombang
radio / RF yang dipancarkan melalui udara (propagasi).
Bekerja pada frekuensi antara 300 MHz – 30 GHz /
VHF – SHF.
Kemampuan pemancaran sinyal dari satu pemancar ke
pemancar lain + 60 – 100 km.
Kecepatan membawa informasi digital antara 8 Mbps –
144 Mbps.
Antena berbentuk parabola.
26
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 25 / 42
14. Media non fisik – Gelombang Mikro (2/2)
Keuntungan:
Lebih mudah dalam pembangunan &
pemeliharaannya
Efesien dalam hal daya pancar
Pita frekuensi lebar
Kualitas sinyal informasi yang tinggi
Tidak terpengaruh oleh noise luar dalam pita
frekuensi gelombang mikro.`
27
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 26 / 42
Metoda propagasi gelombang (1/2)
Ground wave → untuk frekuensi rendah s/d 2 MHz
Gelombang langsung
Pantulan tanah
Permukaan tanah
Sky wave
Direct wave → ionosfer,
Scattering wave → troposfer
Satellite transmission.
28
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 27 / 42
15. Metoda propagasi gelombang (2/2)
29
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 28 / 42
Line of Sight / Space wave
Tx & Rx tidak ada halangan/rintangan
Frekuensi 3 GHz s/d 30 GHz → pemancar gelombang mikro
Jarak jangkau terbatas oleh lengkung bumi (40 – 50 km)
30
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 29 / 42
16. Propagasi Gelombang Tanah (1/2)
●
Gelombang Langsung
●
Gelombang Pantulan Tanah
31
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 30 / 42
Propagasi Gelombang Tanah (2/2)
●
Gelombang Permukaan Tanah
32
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 31 / 42
17. Propagasi sky wave (1/3)
Ionosphere:
● Dipantulkan oleh lapisan ionosphere.
● Terletak 50 – 500 km di atas permukaan bumi & terbentuk karena
adanya radiasi sinar matahari.
● Frekuensi rendah 20 MHz s/d 85 MHz
→ pemancar AM/SW & radio amatir
● Tingkat penerimaan tidak tetap.
● Jarak jangkauan jauh.
33
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 32 / 42
Propagasi sky wave (2/3)
Lapisan D.
●
Ketinggian 50-90 km
●
Lapisan paling bawah dari ionosfer
●
Menyerap gelombang frekuensi rendah & melewatkan gelombang
frekuensi tinggi
●
Ionisasi maks pada siang dan menghilang pada malam hari
Lapisan E
●
Ketinggian 90-145 km,
●
Memantulkan gelombang dengan frekuensi sekitar 20 MHz.
●
Tergantung pada frekuensi & kekuatan lapisan E, suatu sinyal dapat
dibiaskan ataupun dapat diteruskan ke lapisan F
●
Pada malam hari lsinyal dapat melewati lap ini, karena pada malam
hari lapisan ini menyusut.
34
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 33 / 42
18. Propagasi sky wave (3/3)
Lapisan F.
●
Ketinggian 160-400 km
●
Dibagi menjadi lapisan F1 & F2 untuk siang hari
●
Pada malam hari kedua lapisan akan bersatu
●
Memantulkan gelombang dengan fekuensi tinggi (HF)
●
Gelombang dengan frekuensi lebih tinggi (VHF, UHF...) akan
dilewatkan.
●
Dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang AM jarak jauh.
35
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 34 / 42
Rugi-rugi propagasi
Adanya Fading.
●
Groundwave & skywave sampai di antena penerima
tetapi berlawanan fase sehingga saling melemahkan.
●
Dua skywave yang dipantulkan dari daerah ionosfer
diterima di antena penerima dengan fase yang tidak
sama.
●
Direct-wave & ground-wave sampai pada penerima
dengan fase berbeda.
Interferensi dengan gelombang lain.
Hilangnya daya saat transmisi.
36
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 35 / 42
19. Komunikasi Satelit (1/2)
Komunikasi Satelit → penyaluran informasi
menggunakan satelit.
Satelit → suatu stasiun relay / repeater gelombang
mikro yang diletakkan di ruang angkasa.
Berfungsi untuk:
Menerima sinyal yang dikirim dari stasiun bumi,
Memperkuat & mengubah sinyal yang diterima,
Memancarkan / meneruskan kembali ke stasiun
bumi.
37
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 36 / 42
Komunikasi Satelit (2/2)
Space
segment
link
Do
TT & C
wn
Up
link
Ground
segment
SB Tx Master station SB Rx
Jaringan Jaringan
terestrial terestrial
38
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 37 / 42
20. Kelebihan & Kekurangan Komunikasi Satelit
Kelebihan:
●
Cakupannya luas
●
Bandwidth yang cukup lebar
●
Independen dari infrastruktur teresterial
●
Biaya relatif rendah per site
●
Karakteristik layanan yang beragam
●
Layanan total hanya dari satu provider
●
Layanan mobile/wirelss yang independen terhadap lokasi
Kekurangan:
●
Delay propagasi besar
●
Rentan terhadap pengaruh atmosfir
●
Biaya yg besar utk up-ront
●
Biaya yang sama untuk komunikasi jarak pendek atau jauh
●
Ekonomis jika jumlah user banyak & kapsitas digunakan optimal
39
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 38 / 42
Jenis & layanan Satelit
Layanan:
Fixed satellite service
Broadcasting satellite service
Mobile satellite service
Navigational satellite service
Meteorological satellite service
Jenis:
Satelit komunikasi
Satelit astronomi
Satelit pengamat bumi
Satelit navigasi
Satelit mata-mata
Satelit cuaca
Satelit broadcasting
Satelit militer
40
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 39 / 42
21. Frekuensi kerja (1/2)
Band frequency:
3700 – 4200 MHz → commercial downlink frequency
5925 – 6425 MHz → commercial uplink frequency
7250 – 7750 MHz → military downlink frequency
7900 – 8400 MHz → military uplink frequency
41
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 40 / 42
Frekuensi kerja (2/2)
42
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 41 / 42
22. Orbit satelit
GEO (Geostationary Earth Orbit)
Ketinggian + 35.378 km.
Mencakup 1/3 permukaan bumi.
Periode rotasi 24 jam (sama dengan rotasi bumi)
MEO (Medium Earth Orbit):
Ketinggian + 5.000 km – 12.000 km
Periode rotasi 5 - 12 jam
LEO (Low Earth Orbit):
Ketinggian + 300 km – 2000 km
Periode rotasi 1.5 jam
Digunakan untuk pemetaan, riset, geologi, SAR &
telekomunikasi.
43
Hand-out: Sistem Telekomunikasi IS1323-04 Hal. 42 / 42
End of slide
44