Dokumen tersebut membahas definisi dan tujuan dari kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). KLHS adalah proses sistematis untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari kebijakan, rencana, atau program pembangunan agar pertimbangan lingkungan dapat diperhitungkan sejak awal proses pengambilan keputusan. KLHS bertujuan untuk meningkatkan manfaat pembangunan, memastikan keberlanjutannya, serta meminimalkan dampak
2. Definisi KLHS
SEA is a systematic process for evaluating the environmental
consequences of proposed policy, plan, or program initiatives in
order to ensure they are fully included and appropriately addressed
at the earliest appropriate stage of decision-making on par with
economic and social considerations (Sadler dan Verheem, 1996).
KLHS adalah proses sistematis untuk mengevaluasi
konsekuensi-konsekuensi terhadap lingkungan hidup
dari inisiatif usulan kebijakan, rencana, atau program
(KRP) dalam rangka memastikan adanya pertimbangan
LH yang tepat dan dilaksanakan pada tahapan
sedini/seawal mungkin dari proses pengambilan
keputusan KRP selain pertimbangan ekonomi dan sosial
3. Mengapa Perlu KLHS
Meningkatkan manfaat pembangunan.
Rencana dan implementasi pembangunan lebih terjamin
keberlanjutannya.
Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam membuat
prakiraan/prediksi pada awal proses perencanaan
kebijakan, rencana, atau program pembangunan.
Dampak negatif lingkungan di tingkat proyek
pembangunan semakin efektif diatasi atau dicegah
karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak tahap
formulasi kebijakan, rencana, atau program
pembangunan.
5. Atribut AMDAL KLHS
Posisi
Perbedaan KLSH dan
Akhir siklus pengambilan keputusan Hulu siklus pengambilan keputusan
AMDAL
Pendekatan Cenderung bersifat reaktif Cenderung pro-aktif
Fokus analisis
Identifikasi, prakiraan & evaluasi
dampak lingkungan
Evaluasi implikasi lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan
Peringatan dini atas adanya dampak
Dampak kumulatif Amat terbatas
kumulatif
Mengendalikan dan meminimumkan Memelihara keseimbangan alam,
Titik berat telaahan
dampak negatif pembangunan berkelanjutan
Alternatif Alternatif terbatas jumlahnya Banyak alternatif
Luas dan tidak rinci sebagai
Kedalaman Sempit, dalam dan rinci landasan untuk mengarahkan visi &
kerangka umum
Proses multi-pihak, tumpang tindih
Proses dideskripsikan dgn jelas,
Deskripsi proses komponen, KRP merupakan proses
mempunyai awal dan akhir
iteratif & kontinyu
Fokus pada agenda pembangunan
Fokus pengendalian Menangani simptom kerusakan
berkelanjutan, terutama ditujukan
dampak lingkungan
utk menelaah agenda keberlanjutan,