Dokumen tersebut membahas latar belakang perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dalam mendukung pengembangan pariwisata, khususnya peran situs Kampung Digital Danau Toba sebagai media promosi wisata. Dokumen menjelaskan potensi pariwisata Indonesia besar namun perlu optimalisasi, termasuk dengan memanfaatkan internet. Situs Kampung Digital Danau Toba diharapkan memperkenalkan potensi wisata Danau Toba secara online.
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Chapter i
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi di bidang komunikasi saat ini banyak membantu manusia di
berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalam dunia pariwisata. Salah satu kemajuan
teknologi di bidang komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan informasi dan
promosi kepariwisataan adalah Internet. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km
(Widibyo, 2000). Negara Indonesia memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu
merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan
peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui
penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan pemahaman di atas, maka pariwisata dipandang sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan pendapatan daerah. Apalagi pengoptimalan potensi ini di
dasari bahwa pariwisata merupakan sektor yang lebih menekankan pada penyediaan jasa
dengan mengoptimalkan potensi kawasan wisata. Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa
sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional.
Tahun 2002 target perolehan devisa sebesar US $ 5,8 M untuk 5,8 juta wisatawan, dan tahun
2003 US $ 6,3 M 6,9 juta wisatawan, sedangkan target 2004 US 7,5 M (Widibyo, 2000).
Dengan potensi wisata yang dimiliki masih memungkinkan peluang peningkatan penerimaan
negara dari sektor pariwisata.
Sebagai salah satu bagian yang menopang pendapatan negara, pariwisata Indonesia
diberikan perhatian lebih untuk dioptimalkan dan dikembangkan. Setiap daerah berlomba
lomba dan berupaya menggali potensi pariwisata yang dimiliki guna menambah pendapatan
asli daerah mereka. Pariwisata dipandang sebagai potensi yang besar untuk dikembangkan.
Di sisi lain, potensi pariwisata ini juga dapat menimbulkan dampak positif, yang mana
dengan adanya peningkatkan kunjungan wisatawan maka akan membuka lapangan pekerjaan
di daerah tersebut.
Pariwisata jika dikelola secara optimal, maka akan dapat menambah pendapatan
negara serta dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun persoalannya adalah
Universitas Sumatera Utara
2. bagaimana memperkenalkan potensi pariwisata yang dimiliki? Ini menjadi pertanyaan
mendasar yang perlu mendapatkan perhatian dan pemikiran setiap pihak yang ingin
mengembangkan pariwisata sebagai basis peningkatan pendapatan negara. ada berbagai
alternatif dalam mengembangkan potensi pariwisata seperti : pembenahan dan renovasi
kawasan wisata, menciptakan daerah tujuan wisata, melakukan promosi melalui media
maupun brosur-brosur, serta masih banyak lagi alternatif yang dapat dilakukan guna
menunjang pengembangan wisata.
Salah satu alternatif yang dikembangkan dan dipandang efektif adalah dengan
melakukan promosi melalui Internet. Saat ini telah berkembang promosi, pemasaran, dan
penjualan produk pariwisata (dapat disebut sebagai E-Commerce di industri pariwisata)
memanfaatkan teknologi informasi. Pariwisata berbasis teknologi informasi dikenal dengan
sebutan E-Tourism (IT-enabled tourism). E-tourism dipandang sebagai salah satu cara yang
sangat efektif didalam memperkenalkan pariwisata suatu daerah atau negara. Hal ini
disebabkan karena teknologi informasi saat ini sudah dianggap merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Konsep e-tourism pada dasarnya merupakan konsep
yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam
bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang
masih perlu di kaji lebih jauh mengenai keberadaannya. Meskipun di lain pihak dalam
pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan Internet sudah tinggi, namun hal
ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut sebagai alat pengembangan pariwisata
(Nandi,2008).
Aplikasi internet dalam pariwisata pada dasarnya tercermin dalam suatu sistem
distribusi pariwisata yang lebih mengarah pada tranformasi pengembangan industri
pariwisata dari perantara media tradisional ke arah perantara media internet. Beberapa sistem
akses pariwisata menggunakan jalur internet untuk tiket pesawat, penginapan, rental mobil,
dan berbagai jasa pelayanan lainnya. Website atau situs memiliki peranan penting sebagai
jembatan penghubung antara produsen pariwisata dan daerah potensi pariwisata, dalam
memberikan pelayanan kepada produser pariwisata.
E-tourism yang dikembangkan di Indonesia pada saat ini belum menyentuh pada
aspek yang paling utama yaitu memberikan informasi dan kepastian bagi wisatawan ketika
mereka memilih untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata. Jika di bandingkan dengan
negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Singapura, dapat di katakan Indonesia sangat
tertinggal untuk pengembangan e-tourism.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengembangan e-tourism di Indonesia masih bersifat spesial, belum menyentuh pada
penyediaan. Informasi yang menyeluruh untuk berbagai kawasan serta pendukungnya di
setiap daerah. Hal inilah yang menjadi kendala dan masalah dalam pengembangan pariwisata.
Disisi lain para wisatawan, ketika memutuskan untuk memenuhi kebutuhannya akan lebih
mengutamakan untuk memperoleh informasi yang komperhensif serta menyuluh mengenai
daerah wisata.
Pada hakekatnya sektor pariwisata Indonesia berharap dapat menggaet kunjungan
wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal yang besar, disisi lain kedatangan wisatawan di
Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari promosi yang dilakukan. Oleh karena itu,
pemanfaatan teknologi internet merupakan langkah yang dipandang tepat untuk
mendatangkan wisatawan ke Indonesia ( Soebagyo, 2008).
Pada saat ini juga yang perlu diperhatikan adalah perkembangan teknologi yang amat
pesat. Hal ini menyebabkan : 1) Terjadinya pergeseran dari tiket manual ke tiket elekronik 2)
Setiap individu dapat melakukan pemesanan tersediri, hal ini menyebabkan individu tersebut
mendapatkan kepuasan dari pemesanan yang ia lakukan 3) Pemanfaaan teknologi internet
yang semakin meluas dan sudah menjadi media informasi dan komunikasi. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan apabila kita ingin memajukan potensi industri pariwisata, sudah saatnya
komponen sumber daya manusia yang terlibat didalamnya harus dikembangkan agar siap
menjadi bagian dari industri pariwisata global, (www.majalahindonesia.com).
Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam rangka mensosialisasikan
kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang
dilakukan adalah dengan membuat suatu portal situs. Dengan adanya situs, informasi,
komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dapat di lakukan via internet.
Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem
administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan
pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan 24
jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan
mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi
pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen),
(http://id.wikipedia.org/wiki/WWW).
Pada perkembangannya fungsi situs atau website diharapkan tidak hanya berfungsi
sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat dinamis,
sehingga fungsi dan peran situs menjadi dua arah dan timbul efek timbal balik. Seperti telah
di jelaskan dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Universitas Sumatera Utara
4. Nasional Pengembangan E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang
pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang di yakini
akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas, transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan. Dengan terwujudnya situs yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh
aliran informasi yang optimal antara pemerintah-masyarakat dan sebaliknya, sehingga
masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa kebutuhan akan situs atau website tersebut
sebagai penyambung aspirasinya. Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan situs atau
website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pemerintahan.
Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang
berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi
dalam bentuk situs. Namun dari segi kemanfaatan maupun fungsi, situs tersebut belum dapat
ditelaah lebih lanjut apakah situs tersebut mempunyai data informasi yang terupdate, bersifat
statis ataupun dinamis. Oleh karena itu muncul pertanyaan apakah banyak masyarakat yang
benar-benar memanfaatkan dan menggunakan situs internet tersebut untuk mencari dan
memperoleh informasi yang dibutuhkan? Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah terjadi
keseimbangan antara penyampaian informasi dari pihak pemda selaku komunikator dan
kontributor informasi dalam situs dengan kemampuan, skill, kebutuhan dan tingkat eksposure
masyarakat untuk mengakses internet secara pribadi ataupun melalui jasa warnet atau ruang
internet?
Pertanyaan lain dari segi teknis apakah strategi desain situs tersebut menarik dalam
penampilannya serta mampu diakses secara cepat, ini juga menjadi permasalahan tersendiri
karena situs yang tidak kreatif dan sulit untuk diakses akan membuat user (pengguna) malas
membukanya. Pada sisi lain mengingat kebijakan, peluang implementasi, serta hambatan
yang ada memunculkan beberapa pertanyaan tentang sampai sejauh mana
penerapan/implementasi IT dalam rangka e-government yang dilakukan, bagaimana
ketersediaan informasi dalam setiap situs, bagaimana aksesbilitasnya, serta bagaimana
strategi pengembangannya.
Dari beberapa permasalahan diatas, solusi yang dapat dilakukan diantaranya adalah
dengan mengadakan sosialisasi dan diklat bagi semua karyawan di lingkungan pemerintahan.
Juga diperlukan sosialisasi penggunaan situs yang telah di bangun bagi masyarakat luas
melalui mekanisme tradisi budaya yang ada agar masyarakat selain dapat memanfaatkannya
juga semakin “cerdas” dan “melek” teknologi. Sosialisai terhadap masyarakat juga perlu di
dukung dengan adanya penyediaan anjungan di instansi dibawah pemerintahan kabupaten
Universitas Sumatera Utara
5. atau kota seperti di kecamatan dan kelurahan. Terwujudanya ke dua hal yang diuraikan
sebelumnya akan memuluskan tahapan e-government ke tahapan pembuatan aplikasi untuk
pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B),
(http://id.wikipedia.org/wiki/WWW).
Saat ini PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera sudah membangun proyek Kampung
Wisata Digital di beberapa daerah, salah satunya adalah kehadiran Kampung Wisata Digital
Danau Toba ini merupakan suatu cara memperkenalkan kampung, daerah, atau kawasan
wisata di sekitar Danau Toba Sumatera Utara kepada orang luar dengan fasilitas Information
Communication Telecommunication (ICT).
Dalam waktu dekat masyarakat di pulau Samosir, tempat beradanya Danua Toba akan
kedatangan lebih banyak wisatawan. Dengan adanya Situs Kampung Digital Danau Toba
apakah itu wisatawan dalam negeri atau wisatawan mancanegara. Pasalnya kini sudah
tersedia situs khsusus yang dibuat untuk menarik wisatawan datang ke Danau Toba, terutama
ke Pulau Samosir yang memiliki pemandangan dan budaya khas Batak yang sangat menarik.
Situs yang baru diluncurkan Bupati Samosir yaitu bapak Mangindar pada pertengahan
Desember 2007 lalu itu diberi nama http:www.tuktuksamosir.kampungdigital.com. Adanya
situs tersebut di harapkan akan mempermudah mereka yang akan berkunjung ke Danau Toba
atau Pulau Samosir dalam memperoleh informasi lengkap tentang kawasan wisata tersebut.
Bukan hanya informasi tentang hotel yang akan di dapat tetapi juga informasi tentang
budaya dan hasil-hasil kerajinan, yang bisa di akses di situs tersebut.
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai
persepsi mahasiswa USU terhadap peranan internet situs kampung digital Danau Toba
sebagai media komunikasi pariwisata.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah Persepsi Mahasiswa USU terhadap Peranan Situs Kampung Digital Danau
Toba Sebagai Media Komunikasi Pariwisata?”
Universitas Sumatera Utara
6. 1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan memperjelas
masalah yang di bahas dalam penelitian sehingga lebih terarah, maka penulis membatasi
masalah sebagai berikut :
1. Penelitian di fokuskan untuk membahas bagaimana persepsi mahasiswa terhadap
penggunaan situs kampung digital Danau Toba.
2. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah penelitian yang akan menguraikan apa yang akan
di capai, dan biasanya di sesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan untuk menjawab masalah
penelitian.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap penggunan website
kampung digital Danau Toba.
b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan penggunan
website kampung digital Danau Toba.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Dalam hal ini manfaat penelitian yang di maksud adalah :
a. Secara Teoritis, penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya Komunikasi Pariwisata dan Perkembangan Teknologi
Komunikasi.
b. Secara Akademis, penelitian ini di harapkan dapat memberi kontribusi dan
memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU,
khususnya ilmu komunikasi.
c. Secara Praktis, penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk
menambah pengetahuan mengenai penggunaan situs kampung digital Danau Toba
sebagai media komunikasi pariwisata.
Universitas Sumatera Utara
7. 1.5 Kerangka Teori
Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan, dan proporsi yang mengambarkan
suatu fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antara variabel dengan tujuan
untuk menjelaskan (memprediksikan) fenomena tersebut (Rakmat, 2007:7).
Menurut Kerlinger (2000), teori merupakan himpunan konstruk (konsep), yang
mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dan menjabarkan relasi di antara untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
Dengan adanya kerangka teori akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan
arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah
persepsi, teknologi komunikasi, internet, situs atau website, komunikasi, dan komunikasi
pariwisata.
1.5.1 Persepsi
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan
dengan dunia luar. Individu secara langsung menerima stimulus atau rangsang dari luar
disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mengenali dunia dengan menggunakan alat
inderanya. Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Persepsi
merupakan suatu proses yang di dahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses di
terimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang di teruskan ke pusat
susunan saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami
persepsi. Ada beberapa syarat terjadinya persepsi yaitu, adanya obyek persepsi. Alat indera
atau reseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan adanya perhatian.
Membahas istilah persepsi akan di jumpai banyak batasan atau definisi tentang persepsi yang
dikemukakan oleh para ahli, Jalaludin Rahmat (2003:51) mengemukakan pendapatnya bahwa
persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu
dapat sangat berbeda walaupun yang diamati benar-benar sama.
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
seseuatu. sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Sobur, 2003:445).
Universitas Sumatera Utara
8. Menurut Desideranto dalam Psikologi Komunikasi Jalaluddin Rahmat, (2003 : 16)
persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa atau informasi yang di landasi oleh
pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu. Dengan demikian dapat
dikatakan juga bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu.
Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito, (2002) adalah pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga
merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktifitas integrated dalam diri individu.
Persepsi dapat di artikan sebagai proses di terimanya rangsang melalui pancaindra
yang di dahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan
menghayati tentang hal yang di amati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.
(Sunaryo, 2004 : 94).
Dari beberapa pengertian di atas dapat di jelaskan bahwa persepsi adalah kecakapan
untuk melihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingga merupakan sesuatu
yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Selain itu persepsi merupakan pengalaman
terdahulu yang sering muncul dan menjadi suatu kebiasaan. Hal tersebut dibarengi adanya
pernyataan populer bahwa “manusia adalah korban kebiasaan“ karena 90 % dari pengalaman
sensoris merupakan hal yang sehari-hari di persepsi dengan kebiasaan yang di dasarkan pada
pengalaman terdahulu yang di ulang-ulang. Sehingga mempersepsi situasi sekarang tidak
lepas dari adanya stimulus terdahulu.
Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-
hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya
mengenali benda tersebut. Untuk memahami hal ini, akan di berikan contoh sebagai berikut:
individu baru pertama kali menemukan buah yang sebelumnya tidak kita kenali, dan
kemudian ada orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya mangga. Individu
kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara
saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga dalam benak (memori) individu. Pada
kesempatan lainnya, saat menjumpai buah yang sama, maka individu akan menggunakan
kesan-kesan dan konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu
adalah mangga.
Universitas Sumatera Utara
9. Dari definisi persepsi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan
suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-
masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya
untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
1.5.2 Teknologi Komunikasi
Secara etimologis teknologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu tekhne yang merajuk
pada konsep seni atau kerajinan tangan (sesuatu yang dibuat dengan tangan) dan logia atau
logos yang berarti ilmu atau studi. Dengan demikian secara harfiah kita dapat mendefenisikan
teknologi sebagi studi atau sains yang mempelajari mengenai pembuatan berbagai alat-alat
baik mekanis maupun non mekanis (virtual atau maya) yang bertujuan untuk memudahkan
berbagai pekerjaan manusia. Memahami defenisi teknologi dan komunikasi mengantarkan
kita memahami batasan teknologi komunikasi baik secara luas dan sempit. Secara luas
teknologi komunikasi dipahami sebagai berbagai bentuk alat dan peranti, baik yang bersifat
mekanis dan non mekanis yang berguna untuk mengantar data informasi antar orang lain
dalam rentang jarak dan waktu yang realtif singkat, tepat, dan cepat. Sedangkan secara sempit
teknologi komunikasi dipahami secara sosiologi dalam hubungannya dengan kekuatan
teknologi penghantar informasi dalam mempengaruhi manusia dalam berinteraksi,
(http://komunikasi.kuliah.com).
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi,
keberadaanya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of
information.. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau
keluar negara lain, karena batasan antarnegara tidak dikenal dalam dunia maya. Penerapan
teknologi, seperti LAN, WAN, Globalnet, Intranet, Internet, Extranet, semakin hari semakin
merata dan membudaya dimasyarakat (Bungin, 2006:143).
Dalam banyak kesempatan pertemuan baik di dalam dan di luar negeri, banyak orang
yakin bahwa mengakses segala informasi itu menjadi dasar yang akan mendidik bangsa
dengan lebih mudah dan murah, meningkatkan sikap positif terhadap segala yang baik dan
berguna, bermoral, berakhlak, kerja lebih efisien dan produksifitas lebih nyata, berbudaya,
damai, mengurangi konflik, dan kerjasama (Febrian, 2008:3).
Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut
(Burgon & Huffner, 1998) :
1. Efisiensi peyebaran informasi
2. Memperkuat eksistensi informasi
Universitas Sumatera Utara
10. 3. Mendidik/mengarahkan/persuasi
4. Menghibur/entertain/joyfull
5. Kontrol sosial.
1.5.3 Internet dan Situs atau Website
a. Internet
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang
memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut.
Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari
hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya.
Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced Research Project Agency –
salah satu divisi di departemen pertahanan U.S.) dengan ide yang sangat sederhana membuat
jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969,
ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di University of
California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal ini yang
menjadi salah satu embrio kelahiran internet. (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-
sejarah-singkat-internet/)
Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
diperkenalkan dan menjadi sangat populer serta di terima di tahun 80-an. TCP/IP adalah
standar komunikasi data yang digunakan untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan
internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protokol/aturan yang digunakan bersama dalam
mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. TCP/IP
menggunakan skema pengalamatan yang disebut IP Adress. Satu skema yang memberikan
satu alamat kepada satu mesin komputer, yang membuat data yang disimpan di dalamnya
dapat diakses oleh komputer lain. Pada Oktober 1984, sistem domain name (.com, .org, .gov,
.edu, etc) di perkenalkan. Domain name adalah satu cara untuk membuat internet menjadi
lebih mudah untuk di jelajahi. Sederhananya Teknologi TCP/IP memberikan satu IP address
untuk setiap komputer yang membuatnya dapat diakses oleh komputer lain. IP address ini
terdiri dari beberapa deret angka. November 1990, format World Wide Web atau www
diperkenalkan oleh Tim Barners Lee, seorang karyawan CERN (Organisasi gabungan negara-
negara eropa yang meneliti teknologi nuklir).
Hal yang penting namun seringkali pemahaman kita kurang tepat internet dan world
wide web adalah dua hal yang berbeda. Internet adalah jaringan komputer yang terhubung
Universitas Sumatera Utara
11. dalam skala global, sedangkan world wide web adalah salah satu layanan internet yang
berupa jaringan dokumen atau sumberdaya lain seperti audio, video atau gambar yang saling
terhubung oleh hyperlink atau URL (Uniform Resource Locator – alamat web dokumen web
yang di ketikkan di address bar browser) yang ditransfer melalui jaringan internet melalui
protokol HTTP (hypertext transfer protocol). Jadi awalnya ada berbagai macam format
pertukaran data antar komputer yang eksis di jaringan internet. Sialnya, terkadang antara satu
format dengan format yang lain tidak kompatibel. Hal tersebutlah yang mendasari di
ciptakannya world wide web sebagai platform internet: untuk menyeragamkan format
pertukaran data di internet, (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-sejarah-singkat-
internet/).
b. Situs atau website
WWW atau World Wide Web. Sebuah kata yang sangat tindak asing di telinga kita.
Terutama kita yang sering mondar -mandir di dunia maya. Jika ingin masuk ke suatu situs
atau website pasti anda mengetik awalan tersebut. Misalnya kita ingin membuka akun
facebook, di kotak alamat pasti mengetikkan www.facebook.com. tahukah kita kapan
penulisan www mulai dipakai di dunia website? Sejarah situs atau website bermula di
European Laboratory for Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN), di kota
Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang
didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari
CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang
memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi
dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik,
(http://infokita1978.blogspot.com/2011/02/pengenalan-world-wide-web-www.html).
Situs atau website Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk
menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai
mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software
tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan
belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan
Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA
(National Center for Supercomputing Applications). Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan
beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang
berbasiskan grafik dan yang mudah untuk digunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic
Universitas Sumatera Utara
12. telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian
NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT,
Windows dan Macintosh.
Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web
browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk di
gunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic telah menarik perhatian baik dari pemakai lama
maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic
lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Pada tahun 1993,
Marc Andreesen meninggalkan NCSA, dan kemudian bersama Jim Clark, salah satu pendiri
dari Silicon Graphics, membuat Netscape versi pertama. Kehadiran Netscape ini
menggantikan kepopuleran Mosaic sebagai Web browser dan bahkan sampai saat ini
Netscape merupakan browser yang banyak digunakan setelah Internet Explorer dari
Microsoft. Pada tahun yang sama CERN dan MIT mendirikan suatu konsorsium yang
dinamakan World Wide Web Consortium (W3C) yang bertugas untuk membangun standar
bagi teknologi Web.
Pada awal perkembangannya, sewaktu browser masih berbasiskan teks hanya terdapat
sekitar 50 website. Di akhir tahun 1995 jumlah ini telah berkembang mencapai sekitar
300.000 website. Dan diperkirakan sekarang ini jumlah pemakai Web telah mencapat sekitar
30-an juta pemakai di seluruh dunia. World Wide Web (WWW) lebih di kenal dengan web,
merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke
Internet. Situs atau website pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet dengan
menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan
mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang di tampilkan dalam browser web.
Kini Internet identik dengan website atau situs, karena kepopuleran website?situs sebagai
standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari yang awalnya sebagai
penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan
chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce).
Kini, situs atau website seakan lebih populer daripada email, walaupun secara statistik
email masih merupakan aplikasi terbanyak yang di gunakan oleh pengguna internet. Situs
lebih populer bagi khalayak umum dan pemula, terutama untuk tujuan pencarian informasi
dan melakukan komunikasi email yang menggunakan web sebagai interfacenya. Internet
identik dengan situs atau website, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan
Universitas Sumatera Utara
13. interface yang dibutuhkan oleh pengguna Internet dari masalah informasi sampai dengan
komunikasi. Informasi produk dari yang serius sampai dengan yang sampah, dari yang cuma-
cuma sampai dengan yang komersial semuanya ada,
(http://infokita1978.blogspot.com/2011/02/pengenalan-world-wide-web-www.html).
1.5.4 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan
manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi
dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat dari
adanya hubungan sosial. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat
di pisahkan dari kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
Istilah komunikasi semula merupakan suatu fenomena sosial. Tetapi kemudian
berubah menjadi ilmu yang secara akademik berdisplin mandiri, yang dewasa ini dianggap
penting sehubungan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kemaslahatan umat manusia
akibat perkembangan teknologi. Menurut Effendy (2005:3) istilah komunikasi dalam bahasa
latinnya disebut dengan communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengartian
bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan
melaksanakan apa yang akan di inginkan komunikator.
Menurut Effendy (2005:5) komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media.
Menurut Harold Laswell dalam Effendy (2005:10), komunikasi adalah “Who says
what in which channel to whom and with what effect”. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam
komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima yaitu :
a. Komunikator (communicator, source, sender)
b. Pesan (message)
c. Media (channel)
d. Komunikan (communicant, communicate, receiver)
e. Efek (effect, impact, influence)
Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada kominikan melalui media yang menimbulkan
efek tertentu. Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (Cangara,2006:19) bahwa
Universitas Sumatera Utara
14. komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama
lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada komunikasi menggunakan bahasa
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (kumunikan). Pikiran dapat berupa gagasan,
informasi, pendapat dan sebagainya. Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-
raguan, kemarahan, keberaniaan, dan sebagianya.
Dari pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan beberapa pengertian
kominikasi yaitu:
1. Bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian.
2. Pesan disampaiakan dengan mengunakan lambang, gerak, isyarat, gesture dan bahasa.
3. Dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Ada proses penyesuaian diantara komunikator dengan komuniakan
5. Komunikasi dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Arifin,1984:64).
1.5.5 Komunikasi Pariwisata
Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi kepariwisataan. Untuk
memahami komunikasi secara lebih jelas, sering digunakan paradigma Laswell dalam
karyanya “The Structure and Funcition of Comunication in society”, Laswell mengajukan
suatu paradigma yaitu : who says what in which channel to whom and with what effect.
Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Secara etimologis, kata pariwisata berasal dari bahasa sangsekerta yaitu Pari berarti
banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Sedangkan Wisata berarti perjalanan untuk
berpergian. Jadi, kata pariwisata di artikan sebagai perjalanan yang di lakukan berkali-kali
atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk memperjelasnya, maka dapat di
simpulkan defenisi pariwisata Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000:46-
47) menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan orang untuk sementara waktu, yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat
lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan
Universitas Sumatera Utara
15. maupun tidak langsung melalui media. Yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunkan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy,
2005:5).
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu,
yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula,
dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di
tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam, (Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar
2000:46-47).
Dari dua definisi ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi pariwisata adalah suatu
aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah
maupun objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan sambil menikmati perjalanan dari
suatu objek wisata ke objek wisata lain, agar wisatawan tertarik dan sampai pada suatu
tindakan untuk mengunjungi.
1.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah yang megekspresiakan sebuah ide abstrak (hasil pemikiran
rasional) yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang
diperoleh dari pengamatan.
Agar konsep-kosep dapat di teliti secara empris, maka harus di operasionalisasikan
dengan mengubah menjadi variabel. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang
acuan-acuannya secara relatife mudah, dan diukur (Kriyantono, 2006:20). Variabel berfungsi
sebagai penghubung antara teoritis dengan dunia empiris.
Universitas Sumatera Utara
16. 1.7 Model Teoritis
1.8 Kerangka Konsep
Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk
dengan menggenaralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari
pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu yang dapat dipakai untuk mengambarkan berbagai fenomena yang sama (Kriyantono,
2006:20).
Adapun konsep-konsep yang diteliti adalah sebagai berikut :
Konseptualisasi
Unit Analisis Indikator Pengertian komponen
Persepsi mahasiswa terhadap
pengunaan situs kampung
digital danau toba
Ketertarikan terhadap
informasi
Kejelasaan informasi
Pemahaman individu
Ketertarikan terhadap
informasi, yaitu:
kecenderungan dari diri
individu terhadap sesuatu hal
tertentu.
Kejelasan informasi, yaitu
pesan-pesan yang diberikan
oleh media harus jelas dan
dapat dipahami oleh
khalayak.
Pemahaman individu,
merupakan usaha individu
Persepsi
Mahasiswa
Situs Kampung
Digital Danau
Toba
Universitas Sumatera Utara
17. Perhatiaan
Penafsiran
Penerimaan
Reaksi
- Keuntungan yang
diperoleh yaitu :
memajukan sektor
pariwisata
- Dukungan
untuk mengartikan atau
menginterprestasikan
stimulus.
Perhatian yaitu, suatu proses
penyeleksian input yang akan
diproses dalam kaitannya
dengan pengalaman.
Perhatian dipengaruhi oleh
adanya motif dan kebutuhan,
minat, intensitas dan ukuran,
kontras dan hal-hal baru.
Perhatian yang dimksud
dalam penelitian ini adalah
perhatian mahasiswa
terhadap penggunaan situs
kampung digital Danau Toba.
Penafsiran yaitu, proses
mengorganisasikan informasi
sehingga mempuyai arti bagi
seseorang.
Penerimaan, yaitu apakah
pesan tersebut dapat
dipercaya, atau apakah ia
mengandung informasi
dengan nilai-nilai penting.
Reaksi merupakan persepsi
yang kemudian
diterjemahkan ke dalam
bentuk tingkah laku sebagai
reaksi.
Universitas Sumatera Utara
18. - Penolakan
Karakteristik Responden Jenis kelamin
Fakultas dan jurusan
Usia
Asal daerah
Jenis kelamin yaitu : jenis
kelamin pria atau wanita
Fakultas dan jurusan
maksudnya adalah darimana
asal responen tersebut
Usia yaitu : usia umur
responden
Asal daerah yaitu : asal
daerah dari responden
1.9 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan pendekatan
kualitatif, yaitu metode yang memiliki relasi dengan data verbal yang merefleksikan
pengalaman sehari-hari. Metode yang dalam pendekatan kualitatif menggunakan metode
pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat non kualitatif, seperti penggunaan
instrumen wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan (observation), karena
penelitian yang di lakukan berusaha untuk menerangkan realitas sosial yang di alami
individu-individu (Birowo,2004:1-2).
Metodologi menunjukan pada proses, harus prinsip dan prosedur yang dilakukan
untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut (Lubis, 2003:21).
Metodologi dalam penelitian ini dalam menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data
yang diperlukan, serta analisis data.
Universitas Sumatera Utara
19. Metode dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, studi kasus adalah metode
penelitian yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa di
gunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan serta komperhensif berbagai
individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelitian
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lokasi
penelitian. Semua hasil pengamatan dan wawancara mendalam akan dituangkan dalam
pembahasan. Hasil pengamatan dan wawancara tersebut nantinya akan dianalisis,
diinterpretasikan sesuai dengan tujuan penelitian (Kriyantono, 2007:66).
1.10 Lokasi Penelitian
Penelitian di lakukan di Lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.
1.11 Subjek dan Informan peneliti
Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil
penelitian lebih bersifat kontekstual dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan tempat
tertentu sewaktu penelitian di lakukan. Karena itu, pada penelitian kualitatif tidak di kenal
istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif di sebut subjek penelitian atau informan, yaitu
orang-orang yang di pilih untuk di wawancarai atau di observasi sesuai tujuan riset. Di sebut
subjek riset bukan objek karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas. Bukan
sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner. (Kriyantono, 2007:16).
Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini di lakukan dengan teknik sampling snowball.
Teknik ini banyak di temui dalam riset kualitatif, misalnya eksporasi. Sesuai namanya, teknik
ini bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke limbah, semakin
lama semakin membesar ukurannya. Jadi teknik ini merupakan teknik penentuan informan
yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan
informan akan diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan informan
berikutnya, begitu pula seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini baru berakhir
bila periset merasa data telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari
wawancara tersebut (Kriyantono, 2007:158-159).
Universitas Sumatera Utara
20. 1.12 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer melalui
Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan (field research) adalah pengumpulan data di lapangan
yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian. Pengumpulan data dari
responden melalui :
1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara
langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang
ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan
dalam penelitian.
2. Wawancara mendalam, wawancara mendalam secara umum adalah
proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan atau orang
yang di wawancarai, atau tanpa menggunakan pedoman wawancara
dimana pewawancara dan informan terlibat keabsahan wawancara
mendalam. Metode wawancara ini di tujukan untuk informan
penelitian yang telah di tetapkan sebelumnya oleh peneliti.
b. Data Sekunder melalui
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan (library research) di lakukan dengan cara
mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber
bacaaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini,
penelitian kepustakaan di lakukan melalui buku-buku dan internet.
1.13 Teknik Analisis Data
Penelitian ini mengunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran
dengan mengunakan data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah
Universitas Sumatera Utara
21. variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekataan kualitatif, data yang
diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum
kemudian disajikan dalam bentuk narasi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut
(Kriyantono, 2007:165) :
a. Reduksi Data
Setelah melakukan wawancara dengan subjek penelitian, peneliti akan mendapatkan
sejumlah data. Data yang di peroleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan
terperinci. Laporan yang di susun kemudian di reduksi, di rangkum, di pilih hal-hal pokok,
dan di fokuskan pada hal-hal yang penting dan di carikan temanya. Apabila data yang di
peroleh dari informan banyak terdapat kesamaan maka akan di klasifikasikan dan
jawabannya akan di generalisasikan.
b. Display data
Data yang telah di peroleh di klasifikasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat
dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat hubungan suatu data
dengan data yang lainnya.
c. Mengambil kesimpulan dan Verifikasi
Disini peneliti akan membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses
melalui reduksi dan display data dan akan di sajikan dalam bentuk narasi dan di tarik
kesimpulan kasus. Dalam kasus ini kesimpulannya berupa penjelasan berupa narasi dari
setiap informan yang di wawancara, (Bodgan, 1992:5).
Universitas Sumatera Utara