SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK
        (Head to toe)
A. Keadaan umum
   kondisi klien secara umum
   Keletihan
   penambahan atau penurunan berat badan
   Menggigil
   kemampuian umum menjalankan aktivitas, dll.
B. Antropometri

1. Tinggi badan/panjang badan
a. Panjang badan anak dibawah 36 bulan
 Tempatkan anak telentang dengan kepala digaris

   tengah
 pegang lutut dan dorong dengan perlahan kearah

   meja agar kaki ekstensi penuh
 ukur panjang badan anak dari verteks (puncak)

   kepala sampai tumit kaki (jari kaki mengarah
   keatas).
B. Antropometri

b. Tinggi badan anak diatas 36 bulan
 Pengukuran dilakukan dengan berdiri

 lepaskan kaus kaki dan sepatu

 minta anak berdiri tegak, punggung tegak, kepala

  digaris tengah, mata melihat lurus kedepan
 ukur dari puncak kepala sampai permukaan berdiri
2. Berat badan
 Timbang bayi dan anak kecil telanjang diatas

  skala tipe platform, lindung bayi dengan
  menempatkan tangan diatas tubuh untuk
  mencegah jatuh.
 Timbang anak yang lebih besar dengan

  memakai pakaian dalam, tanpa sepatu pada
  timbangan tegak.
 Periksa skala timbangan sebelum digunakan.

 Beri alas kain pada timbangan tipe platform.
3. Lingkar kepala

   Ukur dengan kertas atau pita tembaga dari
    puncak alis mata dan pinna telinga ketonjolan
    oksipital tengkorak
   Saat lahir lingkar kepala >lingkar dada 2-3 cm
   Pada 1-2 tahun, lingkar kepala = lingkar dada
   Selama masa anak-anak, lingkar dada >
    lingkar kepala kira-kira 5-7 cm.
4. Lingkar dada

   Lingkar dada diukur menggunakan midline
    melingkari dada pada garis puting susu.
   Lakukan pengukuran selama masa inspirasi
    dan ekspirasi.
5. Lingkar lengan

   Pengukuran lingkar lengan pada lengan kanan
    fleksi 900 pada siku, tandai titik tengahnya.
   Pegang kertas atau pita ukur tembaga
    melingkari lengan atas pada titik tengah
C. Tanda-tanda Vital
1. Suhu
 Suhu oral: Letakkan dibawah lidah didalam kantong

   sublingual posterior kanan atau kiri, bukan didepan
   lidah, minta anak untuk tetap mengatupkan mulutnya
   tanpa mengigit termometer.
 Suhu aksila: tempatkan termometer dibawah lengan

   dengan ujungnya dibagian tengan aksila dan dekatkan
   dengan kulit, tahan tangan anak untuk mejepitnya
 Suhu rektal: Masukkan ujung termometer yang telah

   diberi pelumas tidak lebih dari 2,5 cm
2. Nadi
   Ukur nadi apikal pada anak dibawah 2-3 tahun
   Titik intensitas maksimum terletak di bagian lateral
    sampai puting susu pada ruang intercosta
    keempatsampai kelima pada garis midklavikula
   Ukur nadi radialis pada anakusia lebih dari 2-3
    tahun
   Hitung nadi selama satu menit penuh
   Tingkatan nadi:
    • Tingkat 0 : tidak dapat diraba
    • Tingkat +1 : sulit untuk diraba, lemah, halus,
      mudah lenyap dengan tekanan
    • Tingkat +2 : sulit diraba, dpat lenyap dengan
      tekanan
    • Tingkat +3 : mudah diraba, tidak mudah hilang
      dengan tekanan (normal)
    • Tingkat +4 : kuat, berdenyut, tidak hilang dengen
      tekanan.
3. Pernapasan
 Observasi frekuensi pernapasan selama satu

  menit penuh.
 Observasi adanya gerakan abdomen pada bayi

 Obeservasi adanya gerakan thoraks pada anak

  yang lebih besar
4. Tekanan darah
   Gunakan ukuran manset dan
    stetoskop yang tepat.
   Daerah yang dapat digunakan
    untuk mengukur tekanan darah
    pada anak yaitu Lengan atas          (
    arteri brakhialis, lengan bawah atau
    lengan depan ( arteri radialis), paha
    (arteri poplitea), tungkai atau
    dorsalis pedis (arteri dorsalis
    pedis).
D. Kulit

 Warna
 Tekstur

 Suhu

 Turgor
E. Struktur aksesori

   Rambut: inspeksi warna, tekstur, kualitas,
    distribusi, elastisitas, higiene
   Kuku; inspeksi warna, tekstur, kualitas,
    distribusi, elastisitas, higiene
   Observasi lipatan fleksi pada telapak tangan.
F. Nodus Limfe
   Palpasi nodus lemfe menggunakan bagian distal jari
   Tekan dengan perlahan tapi tegas dengan gerakan
    melingkar
   Perhatikan ukuran, mobilitas, suhu, kekerasan.
   Aksila: rilekskan lengan disamping tapi sedikit
    terabduksi
   Inguinalis: tempatkan anak pada posisi terlentang
   Normalnya nodus limfe tidak dapat dipalpasi atau
    sangat kecil, tidak ada nyeri tekan, dapat
    digerakkan.
G. Kepala
   Perhaikan bentuk dan kesimetrisan
   Perhatikan kontrol kepala (terutama pada bayi) dan
    postur kepala
   wajah simetris, kepala pada garis tengah.
   Evaluasi rentang gerak
   Palpasi tengkorak akan adanya fontanel, nodus, atau
    pembengkakan yang nyata.
   Fontanel posterior menutup pada usia 2 bulan,
    fontanel anterior menutup pada usia 12-18 bulan.
   Periksa higiene kulit kepala akan adanya lesi, trauma,
    kehilangan rambut, perubahan warna.
H. Leher
1.   Inspeksi ukuran leher
2.   Trakhea: palpasi adanya deviasi, letakkan ibu
     jari dan jari telunjuk pada setiap sisi dan
     gerakkan jari kedepan dan kebelakang
3.   Tiroid: palpasi ukuran, bentuk, kesimetrisan,
     nyeri tekan. Tempatkan bantalan jari telunjuk
     dan jari tengah dibawah kartilago krikoid,
     rasakan ismus (jaringan penyambung lobus)
     naik ketika menelan.
4.   Arteri karotis: palpasi di kedua sisi
I. Mata

   Inspeksi penempatan dan kesejajaran antar kedua
    mata
   Bila abnormalitas dicurigasi, ukur jarak kedua kantus
    bagian dalam (+ 3 cm)
   Observasi adanya kelebihan lipatan epikantus dari
    atap hidung sampai terminasi dalam alis mata (sering
    ada anak asia)
   Observasi penempatan, gerakan dan warna kelopak
    mata
   Inspeksi konjungtiva , palpebra.
J. Telinga

   Pinna : inspeksi penempatan dan kesejajaran
   Perhatikan adanya lubang abnormal,
    penebalan kulit, atau sinus.
   Inspeksi higiene telinga (bau, rabas, warna)
K. Hidung

   Vestibula Anterior: tengadahkan kepala
    kebelakang, dorong ujung telinga keatas, dan
    sinari lubang didung dengan sinar kilat untuk
    mendeteksi perforasi septum
   Inspeksi struktur eksternal dan internal hidung
   Inspeksi adanya discharge (sekret, warna)
L. Mulut

   Bibir: perhatikan warna, tekstur dan lesi sebelumnya
   Minta anak untuk membuka mulut, dengan tangan
    diangkat keatas disamping kepala, minta keliarga
    menjaga tangan anak dan immobilisasi kepala
   Dapat dilakukan didepan cermin, dan libatkan anak
    dalam pemeriksaan
   Hindarkan penggunaan spatel lidah bila tidak
    diperlukan.
   Gunakan lampu senter untuk mendapatkan
    penyinaran yang baik
L. Mulut
                    (Cont’d)
   Observasi membran mukosa: merah muda
    terang, berkulaiu, halus, sama, dan lembab
   Ginggiva: kuat, merah muda, kekuningan,
    berbintik-bintik.
   Gigi: jumlah sesuai dengan usia, putih, oklusi
    rahang atas dan bawah baik
   Lidah: tekstur kasar, dapat bergerak bebas,
    ujung dapat mencapai bibir, tidak ada lesi atau
    massa dibawah lidah.
M. Dada dan Paru
   Inspeksi ukuran,
    bentuk,kesimetrisan, gerakan dan
    perkembangan payudara
   Lokalisasi ruang intercosta
   Puting biasanya pada intercosta ke-
    4
   Ujung iga ke-11 teraba pada lateral
   Ujung iga ke-12 teraba pada
    posterior
   Ujung skapula pada iga atau
    intercosta ke-8
1. Inspeksi
   Kaji gerakan pernapasan: frekuesi, irama,
    kedalaman, kulaitas, dan karakter
2. Palpasi
   Dengan anak pada posisi duduk, tempatkan
    kedua tang datar pd punggung dan dada
    dengan ibu jari digaris tengah sepanjang tepi
    kostal bawah
   Taktil fremitus: palpasi pada rongga torak
    dan minta anak untuk mengatakan “777”
    atau “eee”.
3. Perkusi
   Perkusi kedua sisi dada pada ruang intercosta
     Pekak pada garis midklavikular kanan intercosta
      kelima (hepar)
     Pekak dari intercosta kedua-kelima diatas batas
      strernum kiri sampai garis midklavikular
      (jantung)
     Timpani pada intercosta kelia kiri bawah
      (lambung)
4. Auskultasi
   Anjurkan anak untuk napas dalam dengan meminta
    anak meniup bola kapas yang berada di telapak
    tangan
     Bunyi napas vesikuler: dengarkan seluruh permukaan
      paru kecuali area intraskapular atas dan manubrium
      bawah, inspirasi lebih keras, lebih panjang, dan bernada
      lebih tinggi dari ekspirasi
     Bunyi napas Bronkovesikuler: terdengar pada area
      intraskapular atas dan manubrium, inspirasi dan ekspirasi
      hampir sama.
     Bunyi napas Bronkhial: terdengar hanya diarea atas
      trakhea dekat takik suprasternal, ekspirasi lebih panjang,
      lebih keras, dan nada lebih tinggi dari pada inspirasi.
O. Jantung
1. Inspeksi
 Inspeksi jantung dengna anak pada posisi semi

   fowler, observasi dinding dada dari sebuah sudut.
   Dinding dada simetris

2. Palpasi
   untuk menentukan lokasi impuls apikal (ictus kordis)
   yaitu impuls jantung paling lateral. Ictus cordis
   berada di lateral midklavikula sinistra dan intercosta
   ke-4 pada anak < 7 tahun. Pada anak . 7 tahun ictus
   cordis teraba pada garis midklavikula sinistra
   intercosta ke-5.
3. Auskultasi bunyi jantung
     Dengarkan dengan anak dalam posisi duduk dan
      bersandar
     Gunakan stetoskop bagian diafragma dan bel
      dada
     Kaji kualitas (jelas dan jernih), intensitas (kuat
      tetapi tidak mantap), frekuensi (sama dengan
      nadi radialis), irama (teratur dan datar).
     Area aortik: ruang intercosta ke-2 dekstra para
      sternal. S2 terdengar lebih keras daripada S1
   Area pulmonik: ruang intercosta ke-2 snistra para
    sternal. Pemecahan dari S2 yang terdengar paling
    baik (normalnya melebar pada inspirasi)
   Area apikal atau mitral: ruang intercosta ke-5,
    garis midklavikula sinistra 9ruang itercosta ke-3
    sampaike-4 dan lateral pada garis midklavikula
    sinistra pada bayi). S1 terdengar paling keras,
    pemecahan S1 dapat didengarkan.
P. Abdomen

   Inspeksi diikuti dengan auskultasi, perkusi, dan palpasi
   Bentuk silinder dan menonjol pada posisi tegak dan datar bila
    terlentang pada bayi.
   Palpasi mungkin tidak nyaman untuk anak. Tempatkan anak
    pada posisi terlentang dengan kaki fleksi pada panggul dan
    lutut.alihkan perhatian anak dengan pernyataan seperti “saya
    akan menebak apa yang kamu makan dengan memegang
    perutmu”.
   Minta anak mempalpasi dengan menempatkan tangannya
    sendiri diatas tangan perawat yang memeriksa.
   Inspeksi kontur, ukuran, dan tonus (tinus kuat,
    muskular pada pria remaja).
   Kaji kondisi kulit (halus dan rapi)
   Kaji gerakan abdomen. Pada anak dibawah 7-8
    tahun meningkat pada inspirasi dan selaras
    dengan gerakan dada. Pada anak yang lebih
    besar gerakan pernapasan kurang.
   Inspeksi umbilikus akan adanya herniasi,
    fistula, higiene, dan rabas.
   Auskultasi bising usus pulsasi aortik
       Bising usus: bunyi gemerincing logam pendek
        seperti kumur-kumur, klik, atau terdengar
        menggeram setiap 10-30 detik
       Pulsasi aortik: terdengar pada epigastrium, sedikit
        kekiri ke garis tengah.
   Perkusi abdomen
   Timpani pada lambung pada sisi kiri dan
    seluruh abdomen, kecuali untuk pekak atau
    datar tepat dibawah marjin kostal kanan
    (hepar)
   Palpasi organ abdomen
a. Hepar: 1-2 jari dibawah marjin kostal kanan
    pada bayi dan anak kesil
b. Limpa : 1-2 cm dibawah marjin kostal kiri
    pada bayi dan anak kecil
   Palpasi nadi femoralis: tempatkan ujung 2-3
    jari ditengah antara puncak iliaka dan
    simpisis pubis
Genetalia

   Pemeriksaan genitalia sama seperti
    pemeriksaan organ sebelumnya, jelaskan
    prosedur dan maknanya
   Hargai privasi klien.
   Bila ada kontak dengan substansi tubuh,
    gunakan sarung tangan.
   Penis : inspeksi ukuran
   Glans dan batang : inspeksi adanya tanda-
    tanda pembengkakan, lesi, inflamasi
   Prepsium : inspeksi lokasi dan perhatikan
    adanya rabas
   Meatus uretra : inspeksi lokasi dan
    perhatikan adanya rabas
   Skrotum: inspeksi ukuran, lokasi, kulit, dan
    distribusi rambut.
   Testis: palpasi kantung skrotum dengan
    menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
Genitalia eksterna: inspeksi struktur

   tempatkan anak pada posisi setengah bersandar pada
    orang tua dengan lutut fleksi dan telapak kaki saling
    bersebelahan
   Mons pubis: bantalan lemak diatas simpisis pubis,
    pada remaja tertutup rambut, distribusi rambut
    biasanya adalah triangular
   Klitoris: terletak pada ujung anterior labia minora
    tertutup oleh lipatan kecil kulit (prepusium)
    Labia: palpasi adanya massa
   Labia mayora: dua lipatan tebal kulit
    membentuk mons pada komisura posterior,
    permukaan dalam merah muda dan lembab
   Labia minora: dua lipatan kulit interior pada
    labia mayora, biasanya dapat dilihat sampai
    pubertas, menonjol apda bayi baru lahir.
    Metus uretra: inspeksi terhadap lokasi, seperti
    bentuk V dengan meregangkan kearah bawah
    dari litoris ke perinium.
   Orifisium vaginalis
   Pemeriksaan interna biasanya tidak dilakukan,
    inspeksi terhadap lubang sebelumnya.
   Terletak pada posterior meatus uretra, dapat
    tertutup oleh membran berbentuk sabit atau
    sirkuler (himen), rabas biasanya jernih atau
    sirkuler.
Anus

   Inspeksi penampilan umum, kondisi kulit
   Bokong: lipatan padat, lipatan gluteal simetris
   Reflek anal: munculkan dengan mengerutkan
    atau meregangkan area perianal dengan
    perlahan. Kontraksi cepat sfingter anal
    eksterna, tidak ada protusi rekstum.
Punggung dan Ekstremitas

   Inspeksi kurvatura dan kesimetrisan tulang belakang.
    Pada bayi baru lahir berbentuk C atau bulat. Kurva
    sekunder servikal terbentuk kira-kira pada usia 3
    bulan. Lordosis merupakan hal yang normal pada
    anak kecil tapi berkurang sesuai usia.
   Uji adanya skoliosis. Bahu, skapula, dan puncak
    iliaka simetris
   Observasi mobilitas tulang belakang. Fleksibel,
    rentang gerak penuh, tidak ada nyeri atau kekakuan.
   Inspeksi setiap sendi ekstremitas untuk kesimetrisan,
    ukuran (sama), suhu, warna, nyeri tekan, mobilitas,
    jumlah jari tepat, kuku merah muda.
   Inspeksi posisi telapak kaki, uji apakah ada
    deformitas kaki pd saat lahir merupakan akibat dari
    posisi fetal atau perkembangan leh peegangan keluar
   Inspeksi cara berjalan. Minta anak berjalan pada garis
    lurus
   Kaji reflek plantar: usap telapak kaki lateral dari
    tumit kedepan ke ibu jari kaki melewati haluks. Fleksi
    ibu jari kaki pada anak diatas usia 1 tahun.
Kaji kekuatan otot

   Lengan: minta anak mengangkat tangan sambil
    melawan tekanan dari tangan anda
   Kaki: minta anak duduk dengan kaki menggantung,
    lanjutkan seperti pada tangan.
   Telapak tangan: Minta anak meremas jari anda
    sekencang mungkin
   Telapak kaki: minta anak memfleksikan plantar,
    dorong telapak kai kearah lantai sambil menekan
    telapak kaki.
DAFTAR PUSTAKA

   Bates, Barbara. Buku Saku Pemeriksaan fisik dan
    Riwayat Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: EGC 1997
   Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan
    Anak. Buku 1. jakarta: Salemba Medika. 2006
   Sacharin, Rosa M. Prinsip Keperawatan Pediatrik.
    Edisi 2. Jakarta: EGC. 1996
   Wong, Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan
    Pediatrik. Edisi 4. jakarta: EGC. 2003

More Related Content

What's hot

Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienSulistia Rini
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalsukkmaladewilaura
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemikgustians
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 

What's hot (20)

Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 

Viewers also liked

Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakKul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakIntan Keumala Sari
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahiroktaviani elga
 
Power point seminar BBL
Power point seminar BBLPower point seminar BBL
Power point seminar BBL021112
 
Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya
Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya
Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya Intan Keumala Sari
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakrisdiana21
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAjo Yayan
 
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangretnobudiyanti
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalErinda Rinawati
 

Viewers also liked (14)

Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakKul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
 
Power point seminar BBL
Power point seminar BBLPower point seminar BBL
Power point seminar BBL
 
Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya
Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya
Mekanisme penanganan keluhan di puskesmas banda raya
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
 
Tutorial 3 blok 3
Tutorial 3 blok 3Tutorial 3 blok 3
Tutorial 3 blok 3
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
 
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
 
Format pengkajian-perawat-diruang-anak
Format pengkajian-perawat-diruang-anakFormat pengkajian-perawat-diruang-anak
Format pengkajian-perawat-diruang-anak
 
Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 

Similar to 46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe

MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docxMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docxrahmiramadhan
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxrahmiramadhan
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik indahsen31
 
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02Cut Agam
 
pemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdf
pemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdfpemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdf
pemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdfhikmandayanisst
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hariDemey Bd
 
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptxBBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptxP17312215223LINDAANI
 
Teknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafasTeknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafasAnissa Cindy
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Nola Hastuti
 
scribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxscribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxmarwanfebrian2
 
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada NeonatusPemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada Neonatuspjj_kemenkes
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxfarizrafiz
 
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirSabrina Putri Dewanti
 
Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2falissa625
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLIra Aryanti
 
Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)JaniWidodo
 

Similar to 46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe (20)

MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docxMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
 
pemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdf
pemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdfpemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdf
pemeriksaanfisikbayibarulahir-130902102431-phpapp02.pdf
 
Pe adult
Pe adultPe adult
Pe adult
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptxBBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
 
Teknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafasTeknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafas
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
scribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxscribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptx
 
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada NeonatusPemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
 
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
 
Cpr & tercekik
Cpr & tercekikCpr & tercekik
Cpr & tercekik
 
Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)
 

46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe

  • 1. PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK (Head to toe)
  • 2. A. Keadaan umum  kondisi klien secara umum  Keletihan  penambahan atau penurunan berat badan  Menggigil  kemampuian umum menjalankan aktivitas, dll.
  • 3. B. Antropometri 1. Tinggi badan/panjang badan a. Panjang badan anak dibawah 36 bulan  Tempatkan anak telentang dengan kepala digaris tengah  pegang lutut dan dorong dengan perlahan kearah meja agar kaki ekstensi penuh  ukur panjang badan anak dari verteks (puncak) kepala sampai tumit kaki (jari kaki mengarah keatas).
  • 4. B. Antropometri b. Tinggi badan anak diatas 36 bulan  Pengukuran dilakukan dengan berdiri  lepaskan kaus kaki dan sepatu  minta anak berdiri tegak, punggung tegak, kepala digaris tengah, mata melihat lurus kedepan  ukur dari puncak kepala sampai permukaan berdiri
  • 5. 2. Berat badan  Timbang bayi dan anak kecil telanjang diatas skala tipe platform, lindung bayi dengan menempatkan tangan diatas tubuh untuk mencegah jatuh.  Timbang anak yang lebih besar dengan memakai pakaian dalam, tanpa sepatu pada timbangan tegak.  Periksa skala timbangan sebelum digunakan.  Beri alas kain pada timbangan tipe platform.
  • 6. 3. Lingkar kepala  Ukur dengan kertas atau pita tembaga dari puncak alis mata dan pinna telinga ketonjolan oksipital tengkorak  Saat lahir lingkar kepala >lingkar dada 2-3 cm  Pada 1-2 tahun, lingkar kepala = lingkar dada  Selama masa anak-anak, lingkar dada > lingkar kepala kira-kira 5-7 cm.
  • 7. 4. Lingkar dada  Lingkar dada diukur menggunakan midline melingkari dada pada garis puting susu.  Lakukan pengukuran selama masa inspirasi dan ekspirasi.
  • 8. 5. Lingkar lengan  Pengukuran lingkar lengan pada lengan kanan fleksi 900 pada siku, tandai titik tengahnya.  Pegang kertas atau pita ukur tembaga melingkari lengan atas pada titik tengah
  • 9. C. Tanda-tanda Vital 1. Suhu  Suhu oral: Letakkan dibawah lidah didalam kantong sublingual posterior kanan atau kiri, bukan didepan lidah, minta anak untuk tetap mengatupkan mulutnya tanpa mengigit termometer.  Suhu aksila: tempatkan termometer dibawah lengan dengan ujungnya dibagian tengan aksila dan dekatkan dengan kulit, tahan tangan anak untuk mejepitnya  Suhu rektal: Masukkan ujung termometer yang telah diberi pelumas tidak lebih dari 2,5 cm
  • 10. 2. Nadi  Ukur nadi apikal pada anak dibawah 2-3 tahun  Titik intensitas maksimum terletak di bagian lateral sampai puting susu pada ruang intercosta keempatsampai kelima pada garis midklavikula  Ukur nadi radialis pada anakusia lebih dari 2-3 tahun  Hitung nadi selama satu menit penuh
  • 11. Tingkatan nadi: • Tingkat 0 : tidak dapat diraba • Tingkat +1 : sulit untuk diraba, lemah, halus, mudah lenyap dengan tekanan • Tingkat +2 : sulit diraba, dpat lenyap dengan tekanan • Tingkat +3 : mudah diraba, tidak mudah hilang dengan tekanan (normal) • Tingkat +4 : kuat, berdenyut, tidak hilang dengen tekanan.
  • 12. 3. Pernapasan  Observasi frekuensi pernapasan selama satu menit penuh.  Observasi adanya gerakan abdomen pada bayi  Obeservasi adanya gerakan thoraks pada anak yang lebih besar
  • 13. 4. Tekanan darah  Gunakan ukuran manset dan stetoskop yang tepat.  Daerah yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah pada anak yaitu Lengan atas ( arteri brakhialis, lengan bawah atau lengan depan ( arteri radialis), paha (arteri poplitea), tungkai atau dorsalis pedis (arteri dorsalis pedis).
  • 14. D. Kulit  Warna  Tekstur  Suhu  Turgor
  • 15. E. Struktur aksesori  Rambut: inspeksi warna, tekstur, kualitas, distribusi, elastisitas, higiene  Kuku; inspeksi warna, tekstur, kualitas, distribusi, elastisitas, higiene  Observasi lipatan fleksi pada telapak tangan.
  • 16. F. Nodus Limfe  Palpasi nodus lemfe menggunakan bagian distal jari  Tekan dengan perlahan tapi tegas dengan gerakan melingkar  Perhatikan ukuran, mobilitas, suhu, kekerasan.  Aksila: rilekskan lengan disamping tapi sedikit terabduksi  Inguinalis: tempatkan anak pada posisi terlentang  Normalnya nodus limfe tidak dapat dipalpasi atau sangat kecil, tidak ada nyeri tekan, dapat digerakkan.
  • 17. G. Kepala  Perhaikan bentuk dan kesimetrisan  Perhatikan kontrol kepala (terutama pada bayi) dan postur kepala  wajah simetris, kepala pada garis tengah.  Evaluasi rentang gerak  Palpasi tengkorak akan adanya fontanel, nodus, atau pembengkakan yang nyata.  Fontanel posterior menutup pada usia 2 bulan, fontanel anterior menutup pada usia 12-18 bulan.  Periksa higiene kulit kepala akan adanya lesi, trauma, kehilangan rambut, perubahan warna.
  • 18. H. Leher 1. Inspeksi ukuran leher 2. Trakhea: palpasi adanya deviasi, letakkan ibu jari dan jari telunjuk pada setiap sisi dan gerakkan jari kedepan dan kebelakang 3. Tiroid: palpasi ukuran, bentuk, kesimetrisan, nyeri tekan. Tempatkan bantalan jari telunjuk dan jari tengah dibawah kartilago krikoid, rasakan ismus (jaringan penyambung lobus) naik ketika menelan. 4. Arteri karotis: palpasi di kedua sisi
  • 19. I. Mata  Inspeksi penempatan dan kesejajaran antar kedua mata  Bila abnormalitas dicurigasi, ukur jarak kedua kantus bagian dalam (+ 3 cm)  Observasi adanya kelebihan lipatan epikantus dari atap hidung sampai terminasi dalam alis mata (sering ada anak asia)  Observasi penempatan, gerakan dan warna kelopak mata  Inspeksi konjungtiva , palpebra.
  • 20. J. Telinga  Pinna : inspeksi penempatan dan kesejajaran  Perhatikan adanya lubang abnormal, penebalan kulit, atau sinus.  Inspeksi higiene telinga (bau, rabas, warna)
  • 21. K. Hidung  Vestibula Anterior: tengadahkan kepala kebelakang, dorong ujung telinga keatas, dan sinari lubang didung dengan sinar kilat untuk mendeteksi perforasi septum  Inspeksi struktur eksternal dan internal hidung  Inspeksi adanya discharge (sekret, warna)
  • 22. L. Mulut  Bibir: perhatikan warna, tekstur dan lesi sebelumnya  Minta anak untuk membuka mulut, dengan tangan diangkat keatas disamping kepala, minta keliarga menjaga tangan anak dan immobilisasi kepala  Dapat dilakukan didepan cermin, dan libatkan anak dalam pemeriksaan  Hindarkan penggunaan spatel lidah bila tidak diperlukan.  Gunakan lampu senter untuk mendapatkan penyinaran yang baik
  • 23. L. Mulut (Cont’d)  Observasi membran mukosa: merah muda terang, berkulaiu, halus, sama, dan lembab  Ginggiva: kuat, merah muda, kekuningan, berbintik-bintik.  Gigi: jumlah sesuai dengan usia, putih, oklusi rahang atas dan bawah baik  Lidah: tekstur kasar, dapat bergerak bebas, ujung dapat mencapai bibir, tidak ada lesi atau massa dibawah lidah.
  • 24. M. Dada dan Paru  Inspeksi ukuran, bentuk,kesimetrisan, gerakan dan perkembangan payudara  Lokalisasi ruang intercosta  Puting biasanya pada intercosta ke- 4  Ujung iga ke-11 teraba pada lateral  Ujung iga ke-12 teraba pada posterior  Ujung skapula pada iga atau intercosta ke-8
  • 25. 1. Inspeksi  Kaji gerakan pernapasan: frekuesi, irama, kedalaman, kulaitas, dan karakter 2. Palpasi  Dengan anak pada posisi duduk, tempatkan kedua tang datar pd punggung dan dada dengan ibu jari digaris tengah sepanjang tepi kostal bawah  Taktil fremitus: palpasi pada rongga torak dan minta anak untuk mengatakan “777” atau “eee”.
  • 26. 3. Perkusi  Perkusi kedua sisi dada pada ruang intercosta  Pekak pada garis midklavikular kanan intercosta kelima (hepar)  Pekak dari intercosta kedua-kelima diatas batas strernum kiri sampai garis midklavikular (jantung)  Timpani pada intercosta kelia kiri bawah (lambung)
  • 27. 4. Auskultasi  Anjurkan anak untuk napas dalam dengan meminta anak meniup bola kapas yang berada di telapak tangan  Bunyi napas vesikuler: dengarkan seluruh permukaan paru kecuali area intraskapular atas dan manubrium bawah, inspirasi lebih keras, lebih panjang, dan bernada lebih tinggi dari ekspirasi  Bunyi napas Bronkovesikuler: terdengar pada area intraskapular atas dan manubrium, inspirasi dan ekspirasi hampir sama.  Bunyi napas Bronkhial: terdengar hanya diarea atas trakhea dekat takik suprasternal, ekspirasi lebih panjang, lebih keras, dan nada lebih tinggi dari pada inspirasi.
  • 28. O. Jantung 1. Inspeksi  Inspeksi jantung dengna anak pada posisi semi fowler, observasi dinding dada dari sebuah sudut. Dinding dada simetris 2. Palpasi untuk menentukan lokasi impuls apikal (ictus kordis) yaitu impuls jantung paling lateral. Ictus cordis berada di lateral midklavikula sinistra dan intercosta ke-4 pada anak < 7 tahun. Pada anak . 7 tahun ictus cordis teraba pada garis midklavikula sinistra intercosta ke-5.
  • 29. 3. Auskultasi bunyi jantung  Dengarkan dengan anak dalam posisi duduk dan bersandar  Gunakan stetoskop bagian diafragma dan bel dada  Kaji kualitas (jelas dan jernih), intensitas (kuat tetapi tidak mantap), frekuensi (sama dengan nadi radialis), irama (teratur dan datar).  Area aortik: ruang intercosta ke-2 dekstra para sternal. S2 terdengar lebih keras daripada S1
  • 30. Area pulmonik: ruang intercosta ke-2 snistra para sternal. Pemecahan dari S2 yang terdengar paling baik (normalnya melebar pada inspirasi)  Area apikal atau mitral: ruang intercosta ke-5, garis midklavikula sinistra 9ruang itercosta ke-3 sampaike-4 dan lateral pada garis midklavikula sinistra pada bayi). S1 terdengar paling keras, pemecahan S1 dapat didengarkan.
  • 31. P. Abdomen  Inspeksi diikuti dengan auskultasi, perkusi, dan palpasi  Bentuk silinder dan menonjol pada posisi tegak dan datar bila terlentang pada bayi.  Palpasi mungkin tidak nyaman untuk anak. Tempatkan anak pada posisi terlentang dengan kaki fleksi pada panggul dan lutut.alihkan perhatian anak dengan pernyataan seperti “saya akan menebak apa yang kamu makan dengan memegang perutmu”.  Minta anak mempalpasi dengan menempatkan tangannya sendiri diatas tangan perawat yang memeriksa.
  • 32. Inspeksi kontur, ukuran, dan tonus (tinus kuat, muskular pada pria remaja).  Kaji kondisi kulit (halus dan rapi)  Kaji gerakan abdomen. Pada anak dibawah 7-8 tahun meningkat pada inspirasi dan selaras dengan gerakan dada. Pada anak yang lebih besar gerakan pernapasan kurang.  Inspeksi umbilikus akan adanya herniasi, fistula, higiene, dan rabas.
  • 33. Auskultasi bising usus pulsasi aortik  Bising usus: bunyi gemerincing logam pendek seperti kumur-kumur, klik, atau terdengar menggeram setiap 10-30 detik  Pulsasi aortik: terdengar pada epigastrium, sedikit kekiri ke garis tengah.
  • 34. Perkusi abdomen  Timpani pada lambung pada sisi kiri dan seluruh abdomen, kecuali untuk pekak atau datar tepat dibawah marjin kostal kanan (hepar)
  • 35. Palpasi organ abdomen a. Hepar: 1-2 jari dibawah marjin kostal kanan pada bayi dan anak kesil b. Limpa : 1-2 cm dibawah marjin kostal kiri pada bayi dan anak kecil  Palpasi nadi femoralis: tempatkan ujung 2-3 jari ditengah antara puncak iliaka dan simpisis pubis
  • 36. Genetalia  Pemeriksaan genitalia sama seperti pemeriksaan organ sebelumnya, jelaskan prosedur dan maknanya  Hargai privasi klien.  Bila ada kontak dengan substansi tubuh, gunakan sarung tangan.
  • 37. Penis : inspeksi ukuran  Glans dan batang : inspeksi adanya tanda- tanda pembengkakan, lesi, inflamasi  Prepsium : inspeksi lokasi dan perhatikan adanya rabas  Meatus uretra : inspeksi lokasi dan perhatikan adanya rabas  Skrotum: inspeksi ukuran, lokasi, kulit, dan distribusi rambut.  Testis: palpasi kantung skrotum dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
  • 38. Genitalia eksterna: inspeksi struktur  tempatkan anak pada posisi setengah bersandar pada orang tua dengan lutut fleksi dan telapak kaki saling bersebelahan  Mons pubis: bantalan lemak diatas simpisis pubis, pada remaja tertutup rambut, distribusi rambut biasanya adalah triangular  Klitoris: terletak pada ujung anterior labia minora tertutup oleh lipatan kecil kulit (prepusium)
  • 39. Labia: palpasi adanya massa  Labia mayora: dua lipatan tebal kulit membentuk mons pada komisura posterior, permukaan dalam merah muda dan lembab  Labia minora: dua lipatan kulit interior pada labia mayora, biasanya dapat dilihat sampai pubertas, menonjol apda bayi baru lahir.
  • 40. Metus uretra: inspeksi terhadap lokasi, seperti bentuk V dengan meregangkan kearah bawah dari litoris ke perinium.  Orifisium vaginalis  Pemeriksaan interna biasanya tidak dilakukan, inspeksi terhadap lubang sebelumnya.  Terletak pada posterior meatus uretra, dapat tertutup oleh membran berbentuk sabit atau sirkuler (himen), rabas biasanya jernih atau sirkuler.
  • 41. Anus  Inspeksi penampilan umum, kondisi kulit  Bokong: lipatan padat, lipatan gluteal simetris  Reflek anal: munculkan dengan mengerutkan atau meregangkan area perianal dengan perlahan. Kontraksi cepat sfingter anal eksterna, tidak ada protusi rekstum.
  • 42. Punggung dan Ekstremitas  Inspeksi kurvatura dan kesimetrisan tulang belakang. Pada bayi baru lahir berbentuk C atau bulat. Kurva sekunder servikal terbentuk kira-kira pada usia 3 bulan. Lordosis merupakan hal yang normal pada anak kecil tapi berkurang sesuai usia.  Uji adanya skoliosis. Bahu, skapula, dan puncak iliaka simetris  Observasi mobilitas tulang belakang. Fleksibel, rentang gerak penuh, tidak ada nyeri atau kekakuan.
  • 43. Inspeksi setiap sendi ekstremitas untuk kesimetrisan, ukuran (sama), suhu, warna, nyeri tekan, mobilitas, jumlah jari tepat, kuku merah muda.  Inspeksi posisi telapak kaki, uji apakah ada deformitas kaki pd saat lahir merupakan akibat dari posisi fetal atau perkembangan leh peegangan keluar  Inspeksi cara berjalan. Minta anak berjalan pada garis lurus  Kaji reflek plantar: usap telapak kaki lateral dari tumit kedepan ke ibu jari kaki melewati haluks. Fleksi ibu jari kaki pada anak diatas usia 1 tahun.
  • 44. Kaji kekuatan otot  Lengan: minta anak mengangkat tangan sambil melawan tekanan dari tangan anda  Kaki: minta anak duduk dengan kaki menggantung, lanjutkan seperti pada tangan.  Telapak tangan: Minta anak meremas jari anda sekencang mungkin  Telapak kaki: minta anak memfleksikan plantar, dorong telapak kai kearah lantai sambil menekan telapak kaki.
  • 45. DAFTAR PUSTAKA  Bates, Barbara. Buku Saku Pemeriksaan fisik dan Riwayat Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: EGC 1997  Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan Anak. Buku 1. jakarta: Salemba Medika. 2006  Sacharin, Rosa M. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC. 1996  Wong, Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. jakarta: EGC. 2003