1. Abdurrahman Ad-Dakhil berhasil melarikan diri dari kejaran kaum Abbasiyah dan mendirikan dinasti Bani Umayyah Kedua di Andalusia setelah mengalahkan penguasa sebelumnya.
2. Ia memerintah selama 32 tahun dan berhasil memajukan pemerintahan, ekonomi, dan peradaban di Andalusia.
3. Abdurrahman Ad-Dakhil memberikan pondasi yang kuat bagi keberlangsungan dinasti Bani Umayyah Kedua
1. Kepimpinan Abdurrahman Ad-
Dakhil Di Andalusia
Ditulis oleh:
Ridhoaldy Erisaputra
(2017)
Abstrak
Abdurrahman bin Muawiyah (Abdurrahman Ad-Dakhil) lahir pada tahun 110 H/ 728 M
dari lingkungan bani Umayyah. Ketika ia memasuki masa remaja, kaum Abbasiyun
melakukan pemberontakan dan menghancurkan dinasti Umayyah. Pada saat
pemberontakan, Abdurrahman Ad-Dakhil berhasil melarikan diri bersama saudaranya
yang bernamaHisyam. akan tetapiia dikejarolehkaum Abbasiyun, ia pun meninggalkan
kerabat didesanya dan juga anak-anaknya. Alih-alih melarikan diri di sungai Eufrat,
saudaranya terbunuh oleh kaum Abbasiyun. Selama kurang lebih lima tahun ia
bersembunyi di Burqah, ia menyiapkan pembekalan untuk memasuki wilayah Andalusia.
Saat di wilayah tersebut, beliau mengumpulkan para kaum yang masih mencintai kaum
Bani Umayyah di sana untuk mendukungnya. Akhirnya ia berhasil mengalahkan
Abdurrahman Al-Fihri, penguasa Andalusia pada saat itu. Akhirnya ia berhasil menjadi
penguasa di wilayah Andalusia. Pemberontakan-pemberontakan yang dating pada saat
Abdurrahman Ad-Dakhil berkuasa bisa diredam oleh dirinya. Abdurrahman Ad-Dakhil
berkuasa selama 32 tahun. Banyak hal-hal yang sudah dilakukan Abdurrahman Ad-
Dakhil untuk memajukan Andalusia mulai dari bidang keamanan, keagamaan,
peradaban, Pembangunan gedung dan taman, pengetahuan dan kebudayaan.
2. I. Pendahuluan
Peristiwa Islam di bumi Andalus merupakan sejarah penting bagi seluruh umat muslim
yang ada di dunia. Bermula keruntuhn Daulah Bani Ummayah di bagian Timur pada
tahun 132 H (750M). Dimana seluruh orang yang dianggap layak menjadi seorang
khalifah dari pihak Ummawiyun dibunuh oleh pihak Abbasiyun, mereka dibunuh
diantaranya pangeran, putra pangeran bahkan cucu-cucu pangeran. Akan tetapi, ada
diantara merekayang selamat dari pedang Abbasiyun yaitu Abdurrahman bin Muawiyah
dan cucu-cucudari Hisyam bin Abdul Malik yang berkuasa pada tahun 105 H (723 M)
hingga tahun 125 H (743 M). Abdurrahman bin Muawiyah (Abdurrahman Ad-Dakhil)
lahir pada tahun 110 H/ 728 M dari lingkungan bani Umayyah.
Sejarah Islam Memasuki Wilayah Di Andalusia
Sejarah Islam pertama kali masuk ke wilayah Spanyol pada tahun 711 M dengan jalur
melalui wilayah Afrika Utara. Perluasantersebut atas dari undangan penguasa yang pada
saat itu sedang berebut kekuasaan. Nama Spanyol sebelum dimasuki oleh islam dikenal
dengan Iberia kemudian dibilang Vandalusia saat Spanyol dikuasai bangsa Vandal.
Sebelum Andalusia ditaklukkan oleh islam, bangsa Gothic berhasil mengkudeta bangsa
Vandal dan pada masa itu Andalusia ditinggali olehbangsa-bangsa Nasrani dan Yahudi.
Akan tetapi mereka saling bertentangan yang menyebabkan perselisihan bahkan
peperangan. Pada dibawah kekuasaan Gothic (Nasrani), masyarakatnya sangat miskin
dan menderita karena penguasa Gothic tidak memberi toleransi dan simpati terhadap
warga Yahudi. Penguasa Andalusia dibawah kekuasaan Gothic yang bernama Roderik
melakukan perbuatan keji terhadap putri Coun Julian yang memperkosa putrinya
tersebut. Akhirnya Coun Julian ( Penguasa wilayah Ceuta kota di bagian ujung bagian
barat Afrikautara berhadapan dengan semenanjungAndalusia), memintabantuan dengan
kaum musilmindengan memintabantuan Musa bin Nusair di wilayah Afrika Utara. Pada
saat itulahIslam masuk ke wilayah Andalusia yang didampingi olehtiga panglima perang
yaitu Thariq Zyad yang dibantu Musa bin Nusair, dan Tharik Malik sebagai perintis. Ia
bersama pasukannya menyeberang selat menuju semenanjung Andalusia, menaiki
sebuah kapal yang disediakan Coun Julian, penguasa Ceuta. Dalam penyerbuannya,
Tharik memperolehkemenangandan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan
perang yang cukup banyak. Spanyol menjadi bagian dari Imperium Islam dalam masa
pemerintahan Walid bin Abdul Malik. Sejak ituSpanyol merupakan bagian dari wilayah
kekuasaan Islam. Bangsa Spanyol telah makmur di bawah pemerintahannya. Spanyol
sudah menjadi bagian dari dari kekhalifahan Bani Umayyah hingga pecahnya
pemberontakanAbbasiyah. Pada waktu ituAbbasiyah berhasil menegakan kekuasaannya
di berbagai Imperium kecuali Spanyol. Di sanalah seorang putra Bani Umayyah
3. mendirikan kerajaan yang bebas dari Abbasiyah yaitu Abdurrahman Ad-Dakhil(Samsir,
2009). Kejayaancemerlangdicapai Tharik telahmendorongMusabin Nusair untuk turut
terlibat dalam pembukaan Andalus. Beliau telah memimpin pasukan yang terdiri dari
18.000 yang kebanyakan orang Arab untuk masuk ke Andalusia. Mereka kemudiannya
meneruskan penaklukan yang dimulai dengan wilayah Sevilla. Pasukan yang dipimpin
oleh Musa bin Nusair Berjaya berlanjut menaklukkan wilayah Sidonia, Karmona, dan
Merida. Pasukan ini akhirnya bergabung dengan pasukan pimpinan Tharik di suatu
kawasan berhampiran Talavera di wilayah Toledo. Kedua pasukan bertemu di Toledo
seterusnyamelakukan penaklukan bersama-sama. Penaklukan besar-besaran setelahnya
dilakukan pada awal abad ke-8 dan kota-kota seperti Aviriqnon (734M), Lyon (743M),
Majorca, Corsia, Sardina, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebahagian dari Sicilia habis
ditakluk. Dengan penaklukan ini, seluruhwilayah Sepanyol dan sebahagian Perancis dan
Itali dapat dikuasai oleh tenteraIslam(Ariffin & Ahmad, 2013). Pada masa ini Spanyol
berubah menajdi masa kekhalifahan. Beberapa perubahan yang terjadi di masa ini,
diantaranya penghapusan kasta, tumbuh peranakan baru hasil perkawinan silang antara
penduduk asli dengan kaum musliminpendatang, dan penyebaran kebebasan beragama.
Pada masa ini juga Cordova dijadikan sebagai Ibukota. Meskipun begitu, Islam di
Andalusia pada masa ini mengalami peristiwa yang hampir menghapus Islam secara
keseluruhan. Munculnya perseteruan antara bangsa Arab dan Berber, dan munculnya
kelompokkhawarij yang menyalakan api peperangan sertamemimpin revolusi terhadap
Gubernur Bani Umayyah yang menyalahgunakan kekuasaan dan interaksinya dengan
kalangan kaum Berber(Lestari, 2017).
Masa Pelarian
Abdurrahman bin Muawiyah tumbuh dan besar di istana kekhalifahan Umayyah. Ketika
memasuki usia remaja, kaum Abbasiyun melakukan pemberontakan kepada pihak
Umawiyun. Pada 132 H menyerang kota Dauhlah Umawiyah di Negara Syam dan
membunuh semua anggota kerajaan kecuali kaum wanita dan anak-anak. Abdurrahman
melarikan diri dari kediamannya menuju suatu desa di Irak, tetapi pelariannya tersebut
dapa diketahui oleh pihak Abbasiyun. Pada suatu ketika Abdurrahman duduk di
rumahnya dan melihat orang-orang pihak Abbasiyun yang telah memenuhi desanya.
Abdurrahman pun segeramelarikan diri bersama saudaranya yang bernama Hisyam bin
Muawiyah dengan membawa seluruh harta yang ia punya. Abdurrahman meninggalkan
semua kerabat yang ada di desanya termasuk juga anak-anaknya, karena ia tahu mereka
pasti tidak akan tersentuh dengan apapun.
Abdurrahman melarikan diri bersama saudaranya ke sungai Sungai Eufrat. Akan tetapi
mereka berhasil dikejar oleh pihak Abbasiyun, akhirnya mereka berenang menuju ke
seberang Sungai Eufrat. Namun naas bagi saudara Abdurrahman, ia dibunuh olehpihak
Abbasiyun karena pada saat iaberenang dan tidak mampu melanjutkan. PihakAbbasiyun
4. pun berteriak dan mengatakan bahwa mereka bersumpah jika Abdurrahman dan
saudaranya kembali mereka akan mendapat jaminan keamanan. Saudaranya pun
memutuskan untuk kembali, pada saat kembali ia langsung dibunuh. Ia berniat menuju
ke tempat saudara ibunya yang berasal dari suku Berber. Hebatnya ia mampu melintasi
Negeri Syam, Mesir, dan sampai di Libya.
Masa Abdurrahman Memasuki Andalusia
Selama kurang lebih lima tahun bersembunyi di Burqah (Libya), Ia menyiapkan
perbekalannya untuk memasuki Andalusia dengan mengirim budaknya yang bernama
Badr/Baddar ke wilayah Andalusia untuk mengetahui lingkungan, situasi, dan kekuatan-
kekuatan yang mempengaruhi kekuasaa-kekuasaan di Andalusia. Setelahnyaia mengirim
surat kepada orang-orang pecintaUmayyah karena orang-orang disana sangat mencintai
Bani Umayyah karena kebijaksanaan, dan kedermawanan mereka. Selanjutnya
Abdurrahman mengirim surat kepada orang-orang Umawiyyun terhadap ide-idenya di
Andalusia sertameminta support dari mereka. Untuk pertama kalinya seorangpangeran
dari Bani Umayyah menginjakkan kakinya ke wilayah Andalusia. Oleh karena itulah,
Abdurahman dikenal sebagai “Ad-Dakhil”, yang berarti “Masuk”, yaitu masuk ke
wilayah Andalusia. Abdurrahman ad-Dakhil dan Badr/Baddar menyamar dan bergerak
di bawah tanah selama kurang lebih hampir enam tahun lamanya(Sani, 2014). PadaSaat
itu Andalusia dipimpin olehYusuf bin Abdurrahman Al-Fihri. Pada saat Abdurrahman
datang, ia langsung mengumpulkan para pendukungnya, di saat itu juga ada konflik
antara suku Mudhari dan suku Yamani yang dilihat sebagai kesempatan besar untuk
mengambil wilayah Andalusia. Segeralah Abdurrahman mengutus Badr/Baddar untuk
menghubungi tokoh-tokoh besar yang mungkin bisa mendukungnya. Badr/Baddar pun
sukses dan berhasil menjalin hubungan dan mendapat dukungan dari suku Yamani.
Dengan pendukungnya semakin besar ia pun bergerak menuju ke wilayah Moror dan
Sidonia meminta dukungannya dan para tokoh-tokoh di dua kota tersebut sangat
mendukung Abdurrahman, selanjutnya ia bergerak menuju ke wilayah Cordova dan di
sambut oleh tokoh-tokohbesar Yamani. Mendengar bahwa gerakan Abdurrahman Ad-
Dakhil berkembang sangat pesat, Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihri mengumpulkan
pasukan besar untuk melumpuhkan Abdurrahman dan pendukungnya. Pada saat itu juga
Abdurrahman juga mendapat dukungan dari suku Mudhari. Dan setelahnya kekuatan
Abdurrahman Ad-Dakhil pun akan menjadi mustahil untuk dilumpuhkan. Yusuf bin
Abdurrahman Al-Fihri saat itu hanya didukung oleh sukunya Al-Fihri dan suku Kaisi.
Meletuslah peperangan besar antara Abdurrahman Ad-Dakhil dengan Yusuf bin
Abdurrahman Al-Fihri yang dikenal dengan Perang Al-Musharah. Pertempuran hebat
pun terjadi dan tidak terelakkan, mereka saling serang satu sama lain. Pada awalnya
kedua belah pihak sama-sama kuat, namun setelah beberapa lama berlangsung
5. peperangan akhirnya Abdurrahman Ad-Dakhil berhasil memenangkan peperangan
tersebut dan Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihri melarikan diri.
Pasukan Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihri bergerak mundur dan dikejar oleh pasukan
Abdurrahman Ad-Dakhil. Para Pasukan Abdurrahman Ad-Dakhil ingin membunuh
semua pasukan Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihri agar tidak ada dendam dan
pemberontakan dikemudian hari, namun Abdurrahman Ad-Dakhil melarang mereka
dengan berkata “Janganlah kalian membunuh merekasemuayang masih kalian harapkan
hubungan persahabatannya dengan kalian, biarkanlah mereka untuk tetap hidup supaya
suatu hari nanti kita dapat menghadapi musuh yang lebih kuat dibandingkan mereka!”.
Maksud dari Abdurrahman Ad-Dakhil adalah merekayang akan menjadimusuh sekarang
akan bisa menjadi suatu teman dan menghadapi musuh-musuh yang lainnya.
Saat Abdurrahman Ad-Dakhil pergi ke istana di Cordova bekas peninggalan Yusuf bin
Abdurrahman Al-Fihri, ia tidak mendapati seorang pun yang menghalanginya untuk
sampai kesana. Dan pada akhirnya Abdurrahman Ad-Dakhil memberikan kesempatan
kepada keluarga Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihri untuk mengumpulkan hartanya
sebelum mereka pergi dengan aman. Dan Akhirnya Abdurrahman Ad-Dakhil
membangun Dinasti Bani Umayyah II di wilayah Spanyol tesebut.
Diantara Khalifah Umayyah II (Ariffin& Ahmad, 2013) :
Abdul Rahman I ad-Dakhil (756- 788)
Hisyam I (788-792)
Al-Hakam I (796-822)
Abdul Rahman II Al-Mutawassith (822-852)
Muhammad I (852-886)
Al-Mundzir (886-888)
Abdullah (888-912)
Abdul Rahman III An-Nashir (912-961)
Al-Hakam II Al-Mustanshir (961-976)
Hisyam II Al-Mu’ayyad (976-1009)
Muhammad II Al-Mahdi (1009)
Sulayman Al-Musta’in (1009-1010)
Muhammad II (1010)
6. Ad-Dakhil sukses memberikan pondasi yang kuat bagi Bani Umayyah II di Spanyol. Ia
memilih pusat kekuasaannya di wilayah Cordova sebagai ibu kotanya. Pada tahun 763
M, mantan pemimpin wilayah Andalusia yaitu Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihri yang di
amanahi sebagai penguasa daerah di wilayah Toledo berkhianat, akan tetapi bisa diatasi
oleh Abdurrahman Ad-Dakhil. Dan pada akhirnya Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihri
diutus dengan tinggal di Cordova menjadi warga biasa. Pada tahun yang sama itu juga
penguasa Abbasiyah di wilayah Afrika Amir Alla al-Mughiz al-Yahsibi inginmengambil
dan memulihkan kembali kekuasaan Abbasiyah di dalam wilayah Andalusia, tetapi
mereka dikalahkan oleh para pasukan Abdurrahman di dekat wilayah Sevilla. Banyak
juga yang terjadi pemberontakan-pemberontakan dan perusuhan yang dilakukan oleh
pemberontakyang dipimpin olehSyakkana Ibnu Abdil Wahid di wilayah Andalusia, ada
juga pemberontakan oleh suku Yamani di wilayah Sevilla yang dipimpin oleh Ghaffar
dan Haiwat Ibnu Malabis, golongan Abbasiyah ada juga yang ingin menggoyangkan
kekuasaan Abdurrahman Ad-Dakhil yang dipimpin oleh Abdurrahman Ibnu Junaib Al-
Fihri dan pemberontakan yang dilakukan olehAbul Aswad Muhammad Ibnu Yusuf dan
saudara laki-lakinya Kasim Ibnu Yusuf, akan tetapi semua pemberontakan tersebut bisa
diredam oleh Abdurrahman Ad-Dakhil.
Kekuasaan Abdurrahman Ad-Dakhil di wilayah Spanyol semakin membesar, dan ada
kerajaan pihak Kristenpada saat itumemilihuntuk bergabung yaitu Fruela I (757-768M)
penguasa barat laut semenanjung Iberia(Spanyol) memberi pernyataan bahwa mereka
tunduk kepada Bani Umayyah di Spanyol tersebut. Karena mereka tahu bahwa
Abdurahman Ad-Dakhil bisa melindungi merekayang kerajaannya baru saja tumbuh dan
diperluas oleh Alfonso I, maka mereka tidak segan memohon perlindungan dengan
kesediaan membayar jizyah. Mereka membuat perjanjian damai dan saling mendukung
satusama lainuntuk memperluaswilayah kekuasaan Abdurrahman Ad-Dakhil dan upaya
mengatasi kerajaan-kerajaan Kristen yang lainnya.
Raja Charlemagne dari Franks juga mengirim pasukannya dengan melewati pegunungan
pyreneen menyerbu Andalusia, akan tetapi di wilayah Catalonia dan Aragon mendapat
perlawanan keras dari pihak Abdurrahman Ad-Dakhil yang berhasil memukul mundur
pasukan Charlemagne tersebut. Upaya ini mengarahkan pasukan tersebut ke wilayah
Navarre di barat Pyreneen yang terkenal dengan nama Roncesvalles. Disana pasukan
Visigots dari kerajaan Austria menghadang pasukan Charlemagne. Mereka membantai
habis pasukan tersebut dan menyisakan sedikit tantara yang selamat termasuk
Charlemagne sendiri. Hubungan antara Abdurrahman Ad-Dakhil dengan Visigots yang
harmonis memberi peluang untuk menciptakan timbal balik yang saling menguntungkan
demipembangunan dan kestabilankerajaan merekatersebut.Hal-halyang dilakukan oleh
Abdurrah Ad-Dakhil :
7. Selama ditangani olehAbdurrahman Ad-Dakhil mulai membangun pasukan yang baru ia
melakukan langkah-langkah:
a. Membentuk pasukan
Pasukan militer dibedakan menjadi empat kelompokyaitu:
i. Tentara tetap (Profesional) yangberpangkalan di Cordova.
ii. Tentara Reguler ( Jund) yang dipimpin olehpenguasa wilayah militer
iii. Tentara Irreguler ( Belladi), yaitu orang-orang Arab yang datang bersama Musa Ibnu
Nushair
iv. Tentara luar biasa atau sukarelawan (Hasyid), yaitu orang-orangyang tidak diminta
dan dengan sukarelabergabung bersama kekuatan militer(Suninggar, 2010).
Dengan mengambil langkah-langkah:
Ia mengandalkan dari faktorketurunan, yaitu merekalahir dan tumbuh dari
para prajurit penakluk dengan penduduk asli Andalusia.
Beliau juga mengandalkan ras Al-Shaqalibah. Mereka adalah anak-anak
Kristenyang oernahdibeli olehAbdurrahman Ad-Dakhil dari Eropa yang
kemudia diajarin dan dibimbing dengan system Islami dan militeristik
yang benar.
Mendirikan Gudang persenjataan
Beliau mendirikan gudang pabrik pedang dan manjaniq seperti ketapel, pelontar
api) dll.
Abdurrahman Ad-Dakhil juga membangun armada laut yang sangat kuat
di beberapa tempatpelabuhan agar melindungi asetwilayahnya dari lawan.
Abdurrahman Ad-Dakhil kemudian membagi anggaran belanja tahunan
negara menjadi tiga bagian seperti keperluan militer, kepentingan umum,
dan sisanya disimpan untuk cadangan
b. Dalam hal ilmu dan keagamaan yang sangat tinggi Abdurrahman Ad-Dakhil juga
melakukan hal-hal sebagai berikut:
Memperhatikan persoalan peradilan dan pengawasan
Memperhatikan amar makruf nahi mungkar
Menyebarkan ilmu dan memuliakan para ulama
Membangun masjid Cordova yang besar dengan biaya tidak sedikit.
8. c. Dalam hal sisi peradaban
Abdurrahman Ad-Dakhil memajukan peradaban yang terlihat dari:
Mendirikan Ar-Rashafah (taman terbesar di pinggiran Cordova).
Membangun dan memperkuat benteng dan jembatan, serta
menghubungkan wilayah Andalusia satu dengan lainnya.
d. Melindungi perbatasan-perbatasan wilayahnya dari musuh.
Beliau menyadari bahwa bahaya yang sebenarnya berada di dua negara
yaitu Leon di Barat daya dan Perancis di Barat laut. Akhirnya ia
membangun dan mengatur benteng-benteng tersebut yaitu:
i. Benteng Zaragosa di arah barat laut untuk menghadapi Peranci
ii. Benteng pertengahan, dimulai dari kota Salim dan memanjang
hingga ke Toledo
iii. Membangun benteng ben (benteng yang tertinggi) dan benteng
terbawah yaitu di Barat daya untuk menghadapi kerajaan Leon.
Abdurrahman Ad-Dakhil yang telah mempelajari sebuah adat yang agung
dari ayah dan kakek-kakeknya yaitu adat jihad yang berkelanjutan dan
secarateratur setiaptahun. Maka dari itu ia memperolling para komandan
besar pasukannya, dengan maksud memberikan ketakutan kepada musuh.
Dalam ilmu militer disebut “serangan penekan” (11).
Beliau bermukim di istana Cordova lama (Alcazar) sebagai pusat
pemerintahannya. Dia juga membuat penampungan air bersih dan
menyalurkannya ke pabrik-pabrik. Di samping itu, Dinasti Umayyah juga
mendirikan berbagai bangunan istana yang megah dan taman-taman yang
indah. Nama-nama istanaituantara lain Al-Kamil, Al-Mujaddid, Al-Ha’ir,
Ar-Raudhah, Az-Zahir, Al-Ma’syuq, Al-Mubarak, Ar-Rastaq, Istana As-
Surur, At-Taj, Al-Badi’ dan Ar-Rashafah(Anonym, 2013). KotaCordova
dibangun dengan jalan-jalan yang lebar, tata kota yang indah dan nyaman.
Kemajuan yang diraih oleh Islam di Spanyol dalam ilmu pengetahuan dan
kebudayaan :
Dalam bidang ilmu filsafat, Islam di Andalusia telah merintis
pembangunanya. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai
dikembangkan, yakni selama pemerintahan Bani Umayyah.
Dalam bidang sains, Spanyol melahirkan pakar terkenal seperti Ibnu Sina,
Ar-Rozi (Meletakkan dasar ilmu kimia dan menolak kegunaan yang
9. bersifat takhayyul). Ada juga Az-Zahrawi yang dikenal sebagai orang
pertama yang memperkanalkan Teknik pembedahan manusia.
Umat Islam Spayol dikenal sebagai penganut madzhab imam maliki.
Madzhab ini diperkenalkan oleh Ziyad Ibnu Abdurrahman yang
selanjutnya dikembangkan oleh Ibnu Yahya.
Wafatnya Abdurrahman Ad-Dakhil
Abdurrahman Ad-Dakhil hidup selama 59 tahun. 19 tahun diantaranya di
Damaskus dan Irak sebelum kejatuhan Daulah Umayyah. beberapa tahun
dalam pelarian menghindari Bani Abbasiyah dan perencanaan memasuki
Andalusia, lalu memegang kekuasaan dan kepimpinan di Andalusia
selama32 tahun lamanya. Abdurrahman Ad-Dakhil wafat di Cordova dan
dimakamkan disana pada Jumada Ula 172 H atau 788M (Alam, 2016)
10. Daftar Pustaka
Alam, R. G. (2016). Abdurrahman Ad-Dakhil. STID AL-Hikmah
Anonym. (2013). Abdurrahman Ad-Dakhil, ‘Si Rajawali Quraisy’ Pendiri
Umayyah Andalusia.( https://aswaja9.wordpress.com/2013/08/11/abdurrahman-ad-dakhil-
si-rajawali-quraisy-pendiri-umayyah-andalusia/)
Ariffin, M. F. M., & Ahmad, K. (2014). Abdul Rahman Ad-Dakhil “Penerus Legasi
Umayyah” : Kepimpinannya Pada Tanah Andalus. Al-Muqaddimah: Journal of
Postgraduate Studies In Islamic History and Civilization, 1(2).
Lestari, M. S. (2017). Sejarah perkembangan Mazhab Maliki di Andalusia pada masa Hisyam ibn
Abdurrahman Ad Dakhil (172-180 H/788-796 M) (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel
Surabaya).
Samsir, S. (2009). Abdurrahman Al-Nasir: Studi atas Peranannya dalam Pengembangan Ilmu
Pengetahuan di Andalusia. Dinamika Ilmu: Jurnal Pendidikan, 9(2).
Sani, Ibnu. (2014). Abdurrahman Ad-Dakhil, Pendiri Dinasti Umayyah di Andalusia.
(https://moslemleaderspeak.wordpress.com/2014/03/12/abdurrahman-ad-dakhil-pendiri-
dinasti-umayyah-di-andalusia/ )
Suninggar. (2010). PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI
UMAYYAH II DI DI ANDALUSIA.