Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Proposal front end kms 10 12 17
1. Proposal Tugas Akhir
Pengembangan Front-end Knowledge Management Sistem (KMS)
pada Aplikasi Mobile Digital Tani dengan menggunakan
REST Client API
Reza Bagus Permana (G64140023)*, DEAN APRIANA RAMADHAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani pada pasal 3 butir e, pemerintah wajib meningkatkan kemampuan
dan kapasitas petani serta kelembagaan petani dalam menjalankan usaha tani yang
produktif, maju, modern, dan berkelanjutan. Pada undang-undang tesebut juga dijelaskan
bahwa untuk memberdayakan petani, pemerintah memberikan tugas kepada penyuluh
pertanian untuk mendampingi petani yang memiliki fungsi utama sebagai pembuka jalan
bagi petani untuk mendapatkan kebutuhannya di bidang pertanian khususnya ilmu
pengetahuan. Saat ini pada satu desa biasanya hanya didamping oleh seorang penyuluh
dimana pada satu desa terdiri atas beberapa Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN).
Hal ini menyebabkan lambatnya penyampaian info rmasi yang harus diterima petani dari
penyuluh maupun sebaliknya sehingga tujuan utama dari seorang penyuluh tidak dapat
direalisasikan dengan baik.
Menurut survey yang dilakukan oleh APJII, mengungkapkan bahwa pada tahun 2016
sebesar 132.7 juta penduduk Indonesia telah terhubung ke internet dimana 61 juta jiwa
mengakses internet melalui smartphone. Perkembangan infrastruktur dan kemudahan
dalam mendapatkan smartphone atau perangkat genggam menjadi penyebab utama orang
dapat dengan mudah mengakses internet. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak
untuk mempercepat dan mempermudah penyampaian informasi dalam kehidupan
sehari-hari, tidak terkecuali masyarakat pada sektor pertanian. Teknologi informasi dapat
dimanfaatkan oleh petani, pemerintah, penyuluh, bahkan masyarakat untuk dijadikan
media pengelolaan pengetahuan pertanian.
Penelitian yang akan dilakukan mengenai pengembangan Knowledge Management
Sistem (KMS) Digital Tani yang dapat dijadikan sebagai media bagi pelaku pertanian
seperti penyuluh, petani, dan masyarakat untuk saling berbagi informasi. Sebelumnya
pernah dilakukan penelitian oleh Baskara (2017) yang mengembangkan fitur berbagi pakai
materi penyuluhan pada aplikasi mobile android Digital Tani. Namun, masih perlu
dilakukan pengembangan lebih lanjut seperti penambahan fitur untuk komunikasi antar
penyuluh (real-time chat) dan forum diskusi tanya jawab yang dapat melibatkan pakar
pertanian untuk tata kelola pengetahuan. Penelitian ini berfokus pada pengembangan
aplikasi Digital Tani pada sisi mobile front-end dengan menggunakan framework Ionic
yang memanfaatkan data yang diberikan oleh sisi back-end.
Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor,
Bogor 16680
*Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komputer, FMIPA-IPB; Surel: username@yahoo.co.id
2. 2
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan front-end
mobile KMS pada aplikasi Digital Tani.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan front-end KMS pada aplikasi mobile
Digital Tani.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Kemudahan yang didapat oleh penyuluh untuk manajemen materi penyuluhan dan
petani.
2. Penyampaian informasi yang cepat antara penyuluh dan petani terkait masalah yang
sedang dihadapi.
3. Kemudahan bagi petani, penyuluh, pakar bahkan masyarakat untuk untuk
mendapatkan dan berbagi pengetahuan tentang pertanian
Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup dari penelitian ini, yaitu:
1. Aplikasi yang akan dikembangkan berbasis mobile android dengan minimum sistem
operasi Lollipop 5.1.1
2. Pengguna yang telibat pada KMS adalah petani, penyuluh, masyarakat, dan pakar.
TINJAUAN PUSTAKA
Knowledge Management System
Knowledge Management (KM) dapat diartikan sebagai perencanaan,
pengorganisasian, pendorong, dan pengendalian pengetahuan pada suatu organisasi untuk
memastikan bahwa aset yang terkait pengetahuan dapat dikelola dan digunakan dengan
baik secara efektif. Asset pengetahuan yang dimaksud di sini dapat berbentuk dokumen
cetak maupun digital. KM dapat didukung dengan Knowledge Management System (KMS)
yang merupakan sistem komunikasi dan informasi berbasis komputer. KMS melibatkan
database, seperti repositori "pelajaran", dan direktori dan jaringan, seperti yang dirancang
untuk menempatkan peserta pada suatu kelompok atau organisasi dapat terhubung dengan
pakar yang dikenal di berbagai bidang topik (King 2009).
Digital Tani
Digital Tani memiliki visi menjadi aplikasi one-stop services tata kelola pertanian
dari hulu hingga ke hilir. Digital Tani sebelumnya pernah dikembangkan oleh Setyatama
(2016) yang mengembangkan sistem berbasis mobile android dan Setiana (2016) yang
mengembangkan Digital tani versi web. Pengembangan tersebut sudah
mengimplementasikan modul pelaporan harga yang betujuan agar harga komoditas
pertanian yang terdapat di pasar tersampaikan dengan cepat ke pemerintah daerah setempat
sehingga pemerintah dapat tetap menjaga stabilitas harga. Pada tahun 2017 Digital Tani
dirombak dengan menggunakan Bahasa pemrograman dan basis data yang berbeda.
Penelitian itu dilakukan oleh Baskara (2018) dengan tim yang menggunakan Node Js
sebagai bahasa pemrograman dan basis data non-relasional menggunakan mongo DB.
Pada penelitian itu juga terdapat fitur tambahan manajemen materi penyuluh dimana antar
penyuluh dapat saling berbagi pakai materi penyuluhan. Saat ini, sudah terdapat beberapa
fitur pada Digital Tani seperti pelaporan harga komoditas, pemetaan harga-harga
komoditas dengan google maps, manajemen materi penyuluh, dan market place jual beli
komoditas pertanian.
3. 3
Representational State Transfer
Gambar 1 REST Communication (Haupt 2017)
Representational State Transfer (REST) merupakan suatu metode komunikasi yang
diterapkan dalam pengembangan web servis. Programmatic Interface yang disediakan
pada servis ini disebut juga dengan REST API. REST pada umumnya dijalankan via
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk mengakses suatu sumber daya. Setiap sumber
daya diidentifikasi melalui Universal Resource Identifiers (URLs). Ciri khas dari REST
dapat dilihat dari interaksi antara client dengan server yang memiliki resource dimana
interaksi dilengkapi dengan berbagai operasi verba berbeda-beda untuk setiap sumber
daya. Verba yang digunakan adalah GET, POST, DELETE dan PUT yang masing-masing
memiliki makna operasional untuk menghindari ambiguitas. Sumber daya yang dikirimkan
oleh server kepada client menggunakan format Extensible Markup Language (XML) atau
JavaScript Object Notation (JSON) (Rodriguez et al, 2016).
Iterative Developoment
Gambar 5 Model pengembangan iteratif (Rastogi 2015)
4. 4
Metode ini merupakan metode yang memungkinkan pihak pengembang untuk
membagi fungsi yang ada pada sistem sehingga ketika salah satu fungsi telah selesai dibuat
pihak pengembang dapat mempresentasikannya kepada stakeholder dengan tujuan untuk
mendapatkan feedback agar sistem dapat diperbaiki menjadi lebih baik (Munassar dan
Govardhan 2010).
Tahap Perencanaan dan Pengumpulan Kebutuhan
Langkah ini merupakan tahap awal pengembangan yang dilakukan untuk memetakan
kebutuhan sistem. Di sini pengembang dan stakeholder mendiskusikan kebutuhan-
kebutuhan awal yang harus ada pada sistem.
Tahap Analisis dan Desain
Pada tahap ini dilakukan analisis dibutuhkan untuk memahami permasalahan yang
sedang dihadapi. Untuk mempermudah analisis, digunakan pemodelan use case dan
deskripsi use case. Hasil analisis nantinya digunakan sebagai dasar untuk perancangan
terhadap kebutuhan yang akan diterapkan pada sistem. Perancangan dilakukan
menggunakan pemodelan seperti diagram class dan diagram aktivitas.
Tahap Implementasi
Pada tahap ini pengembang melakukan implementasi terhadap hasil analisis dan
perancangan dalam bentuk kode. Pengembangan juga dapat menyesuaikan kebutuhan-
kebutuhan baru yang akan diimplementasikan pada sistem. Implementasi kebutuhan baru
juga biasanya dilakukan setelah pengembang mendapatkan umpan balik dari stakeholder
terhadap hasil evaluasi yang dilakukan pada iterasi pertama.
Tahap Pengujian
Pada tahap ini dilakukan serangkaian prosedur pengujian untuk menemukan dan
mengidentifikasi potensi kesalahan atau masalah terhadap kode. Pengujian dapat dilakukan
dengan atau tanpa melibatkan stakeholder. Beberapa metode pengujian yang umum
digunakan, yaitu pengujian black box. Penggunaan metode pengujian biasanya ditentukan
sesuai dengan kesepakatan antara tim pengembang dengan stakeholder.
Tahap Evaluasi
Setelah melakukan implementasi, dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil
pembangunan sistem. Pada tahap ini juga memungkinkan adanya kebutuhan baru yang
dapat diterapkan pada sistem. Kebutuhan baru ini nantinya dapat mempengaruhi hasil
analisis dan desain yang sudah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu biasanya dilakukan
penyesuaian terhadap hasil analisis dan desain dengan kebutuhan yang baru.
METODE
Tahapan Penelitian
Konten disini berdasarkan metode pengembangan yang akan kita gunakan.
Penggunaan metode pengembangan masih belum pasti akan menggunakan iterative
development.
Lingkungan Pengembangan
Lingkungan pengembangan penelitian ini menggunakan perangkat keras laptop
dengan spesifikasi processor Intel Core i3 2330M, RAM 8 GB, hard disk Seagate 500 GB.
Smartphone yang digunakan spesifikasi sistem operasi Android Lollipop 5.1.1, processor
5. 5
Snapdragon Hexa-core 1.8 GHz, RAM 2 GB, dan ukuran layar 5.5 inci. Perangkat lunak
yang digunakan adalah sistem operasi Windows 10, Bahasa pemrograman javascript
dengan framework ionic 3, text editor Visual Code Studio, Android Software Development
Kit (SDK), dan REST Client menggunakan Postman.
JADWAL PENELITIAN
Tabel 1 Jadwal penelitian
No Kegiatan Tahun 2018
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Analisis
kebutuhan
sistem
2 Pembangunan
aplikasi
3 Evaluasi
sistem
4 Seminar
5 Finalisasi
skripsi
6 Sidang tugas
akhir
DAFTAR PUSTAKA
Rodriguez C, Baez M, Daniel F, Casati F, Trabucco JC, Canali L, Percannella G. 2016.
REST API’s: A Large-Scale Analysis of Compliance with Principle and Best Practices.
Lugano (CH): Springer International Publishing.
Setiana D. 2016. Pengembangan Modul Pelaporan Harga Komoditas Pertanian pada sisi
Pengguna Admin dan Pemerintah Menggunakan REST API [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
[APJII] Aplikasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2016. Profil Pengguna Internet
Indonesia 2016 [Internet]. [diunduh 2017 Desember 1]. Tersedia pada:
https://apjii.or.id/survei2016/download/NpulaHFvZEe3kUI80mPOw6gSDQoLjA.
Setyatama D. 2016. Pengembangan Aplikasi Pelaporan Harga Komoditas Pertanian
Berbasis Mobile Menggunakan REST API [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Haupt F, Leymann F, Scherer A, Vukojevic K. 2017. A Framework for the Structural
Analysis of REST APIs. Software Architecture (ICSA) 2017 IEEE International
Conference on, pp. 55-58,
Rastogi. 2015. Software Development Life Cycle ModelsComparison, Consequences.
(IJCSIT) International Journal of Computer Science and Information Technologies,
[online] Vol 6(1), No 168-172
Munassar, Govardhan. 2010. A Comparison Between Five Models Of Software
Engineering. International Journal of Computer Science Issues, [online]. Vol 7
King WR. 2009. Knowledge Management and Organizational Learning. Boston (US):
Springer US.