Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pendapatan dan beban terhadap pajak penghasilan badan pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman periode 2013-2017. Terdapat hipotesis bahwa pendapatan dan beban berpengaruh terhadap pajak penghasilan badan, dan akan dilakukan uji regresi linier berganda untuk menguji pengaruh pendapatan dan beban tersebut.
2. Badan atau perusahaan
merupakan subjek pajak dalam
negeri sebagai penyumbang bagi
penerimaan negara dari sektor
pajak yaitu Pajak Penghasilan
Badan. Menurut UU No. 36
Tahun 2008, diartikan bahwa
pajak yang dikenakan terhadap
subjek pajak atas penghasilan
yang diterima atau diperolehnya
dalam tahun pajak.
2013 2014 2015 2016 2017
PENDAPATAN BEBAN (Expense) PPh Badan
3. 1. Apakah terdapat pengaruh Pendapatan terhadap Pajak Pengahasilan
Badan pada perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman
Periode 2013-2017 ?
2. Apakah terdapat pengaruh Beban (Expense) terhadap Pajak Penghasilan
Badan pada perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman
Periode 2013-2017 ?
3. Apakah terdapat pengaruh Pendapatan dan Beban (Expense) terhadap
Pajak Penghasilan Badan pada perusahaan Manufaktur sub sektor
Makanan dan Minuman Periode 2013-2017 ?
4. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Perubahan tarif Pajak
Penghasilan Badan yang
berpengaruh pada Beban Pajak
Penghasilan Badan.
2. Masih banyaknya Wajib Pajak
yang memposisikan bahwa Pajak
bukanlah suatu kewajiban,
melainkan hak secara anggota
masyarakat.
3. Kurangnya kebijakan dari
pemerintah atas perkembangan
industri Makanan dan Minuman
4. Adanya ancaman atau persaingan
dari produk impor yang terus
bertambah.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui apakah
Pendapatan berpengaruh
terhadap Pajak Pengahasilan
Badan.
Untuk mengetahui apakah
Beban (Expense) berpengaruh
terhadap Pajak Penghasilan
Badan.
Untuk mengetahui apakah
Pendapatan dan Beban
(Expense) berpengaruh
terhadap Pajak Penghasilan
Badan.
5. Dasar hukum pengenaan pajak penghasilan adalah Undang-Undang
No. 7 Tahun 1984 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.
36 Tahun 2008 :
“Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan tambahan
kemampuan ekonomis yang diperoleh wajib pajak orang pribadi maupun
badan, baik tambahan ekonomis dari Indonesia maupun luar Indonesia untuk
konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan
nama dan dalam bentuk apapun.”
6. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (Juan: 2012:23.6) dalam Standar
Akuntansi Keuangan mengungkapkan pengertian pendapatan adalah sebagai
arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomis yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
JENIS
PENDAPATAN
Pendapatan dari suatu usaha pokok
Pendapatan dari kegiatan diluar usaha
pokok
7. Menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2007:19) :
“Beban (Expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.”
Pengakuan
Beban
1. Adanya penurunan aktiva tetap
2. Adanya proses produksi untuk menghasilkan
barang atau jasa
3. Adanya kewajiban perusahaan terhadap
karyawan misalnya pembayaran gaji dan upah
4. Adanya kewajiban perusahaan tanpa diiringi
perolehan aktiva misalnya garansi produk dan
pembayaran bunga pinjaman
8. POPULASI
ADES PT. Akasha Wira International, Tbk AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
ALTO PT. Tri Banyan Tirta, Tbk AQUA PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk
CAMP PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk CEKA PT. Cahaya Kalbar, Tbk
CLEOPT. Sariguna Primatirta, Tbk DAVO PT. Davomas Abadi, Tbk
DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk HOKI PT. Buyung Poetra Sembada, Tbk
ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk INDF PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk
MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk MYOR PT. Mayora Indah, Tbk
PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi, Tbk PSDN PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk
ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk SKBM PT. Sekar Bumi, Tbk
SKLTPT. Sekar Laut, Tbk STTPPT. Siantar Top, Tbk
ULTJPT. Ultrajaya Milk Industry and Tranding
9. Adapun kriteria-kriteria yang ditentukan untuk dijadikan sebagai sampel adalah
sebagai berikut:
- Perusahaan manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman yang listing dari Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2017.
- Perusahaan manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman yang melaporkan laporan
keuangannya secara continue dan lengkap (telah diaudit) serta berakhir per 31 Desember
selama 5 tahun dari Periode 2013-2017.
- Perusahaan manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman yang selalu mengalami
keuntungan dari Periode 2013-2017.
PT. Cahaya Kalbar, Tbk
PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
PT. Mayora Indah, Tbk
PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk
PT. Sekar Laut, Tbk
PT. Siantar Top, Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company, Tbk
11. • Pendapatan didapat langsung dengan melihat laporan keuangan pada
laporan Laba-Rugi, dimana data yang diambil ialah nominal dari penjualan
pada perusahaan manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman Periode
2013-2017. Perusahaan yang memiliki tingkat penjualan yang cukup besar
akan mempengaruhi laba usaha pada perusahaan dimana semakin besarnya
laba maka pajak penghasilan badan yang dibayar perusahaan pun akan
semakin besar
• Semakin besar beban yang dikeluarkan maka akan mengurangi tingkat
penjualan, sehingga tingkat laba pun akan mengecil yang akan membuat
tingkat pajak penghasilan badan yang dibayarkan akan rendah
12. H1 Pendapatan : Diduga Pendapatan berpengaruh terhadap Pajak
Penghasilan Badan pada perusahaan manufaktur sub sektor Makanan dan
Minuman Periode 2013-2017.
H2 Beban (Expense) : Diduga Beban (Expense) berpengaruh terhadap
Pajak Penghasilan Badan pada perusahaan manufaktur sub sektor Makanan
dan Minuman Periode 2013-2017.
H3 Pajak Penghasilan : Diduga terdapat pengaruh Pendapatan dan Beban
(Expense) terhadap Pajak Penghasilan Badan pada perusahaan manufaktur
sub sektor Makanan dan Minuman Periode 2013-2017