SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Nama: Pujiati
NIM: 06121010018
FKIP Kimia 2012
Kelas Indralaya
Nilai Oktan
ANGKA OKTAN (OCTAN NUMBER) adalah Angka indikator pada bahan bakar
hidrokarbon jenis bensin yang menunjukkan kemudahan bahan bakar untuk menyala sempurna
ketika bersentuhan dengan nyala api pembakaran (ignition) selama proses pembakaran. Angka
Oktan ini merupakan perbandingan kadar % Iso Oktana dan % n-heptana dalam campuran bahan
bakar. Semakin tinggi % Octane dalam campuran bahan bakar maka semakin tinggi Angka
Oktan-nya.
Nilai menununjukkan banyaknya ketukan (knocking) yang ditimbulkan bahan bakar
bensin (petrol atau gasoline). Semakin tinggi nilai oktan, berarti semakin sedikit ketukan yang
dihasilkan,maka semakin baik mutu bensin .
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar. Yaitu pembakaran
terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan mengurangi efisiensi
bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding. Yaitu
“isooktana” dan n-heptana” kedua senyawa ini adalah dua di antara banyak macam senyawa
yang terdapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, diberi nilai 100.
Sedangkan n-heptana menghasilkan ketuka paling banyak, diberi nilai oktan 0(nol). Suatu
campuran yang terdiri dari 80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar
(80/100 x 100)+(20/100 x 0)=80
Secara umum, alkane rantai bercabang mempunyai nilai oktan lebih tinggi daripada
isomer rantai lurusnya. Sebagai contoh, nilai oktan n-heksana memiliki nilai oktan 25, sedangkan
2,2-metil dimetil butane mempunyai nilai oktan 92.
Pertamax memiliki nilai oktan 92, premium memiliki nilai oktan 88,sedangkan pertamax
plus mempunyai nilai oktan 95. Fraksi bensin dari hasil penyulingan mempunyai nilai oktan
yang terendah. Hal itu terjadi karena sebagian besar bensin dari hasil penyulingan terdiri dari
alkane rantai lurus. Nilai oktan bensin harus ditingkatkan sebelum digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan. Yaitu dengan reforming atau penambahan zat anti ketukan. Reforming adalah
proses pengubahan alkane rantai lurus menjadi bercabang.
Salah satu zat anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di Negara kita adalah
Tetraethyl lead (TEL, lead=timbel atau timah hitam) yang rumus kimianya Pb(C2H5)4.
Penambahan 2-3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15
poin. Pembakaran bensin yang diperkaya dengan TEL akan menghasilkan oksida timah hitam
yang akan keluar bersama asap kedaraan atau menempel pada mesin. Untuk mencegah oksida
timbel itu tidak menempel pada mesin, maka kedalam bensin bertimbel dicampurkan etilen
bromida C2H4Br2. Atom bromin dari etilen bromide akan membentuk timbel bromide, PbBr2,
yang mudah menguap. Dengan demikian semua timbel akan keluar bersama asap kendaraan
bermotor. Sayangnya,senyawa timbel ini merupakan racun yang dapat merusak otak. Jadi,
penggunaan bensin bertimbel akan mencemari udara. Sebagai penggantinya. Sekarang
digunakan methyl tertiary buthyl ether (MTBE).

More Related Content

What's hot (7)

Soal minyak bumi
Soal minyak bumiSoal minyak bumi
Soal minyak bumi
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Senyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbonSenyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon
 
Senyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbonSenyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon
 
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumi
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumiProduk yang di hasilkan oleh minyak bumi
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumi
 
Bahan bakar & reaksi pembakaran - Kelompok 2
Bahan bakar & reaksi pembakaran - Kelompok 2Bahan bakar & reaksi pembakaran - Kelompok 2
Bahan bakar & reaksi pembakaran - Kelompok 2
 
E m i s i
E m i s iE m i s i
E m i s i
 

Similar to Nilai oktan

Materi Kimia Kelas X - Bensin
Materi Kimia Kelas X - BensinMateri Kimia Kelas X - Bensin
Materi Kimia Kelas X - Bensin
Vinny Oxtafianica
 
Zat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada BensinZat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada Bensin
Pandu Adi
 
Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...
Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...
Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...
Rizqi Solekhah
 
Kulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Kulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkunganKulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Kulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Rizqi Solekhah
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)
Paranody
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
hesti32
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
Rizka696342
 

Similar to Nilai oktan (20)

Materi Kimia Kelas X - Bensin
Materi Kimia Kelas X - BensinMateri Kimia Kelas X - Bensin
Materi Kimia Kelas X - Bensin
 
Mutu dan kualitas bensin
Mutu dan kualitas bensinMutu dan kualitas bensin
Mutu dan kualitas bensin
 
Mutu bensin
Mutu bensinMutu bensin
Mutu bensin
 
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptxBahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
 
bahan bakar dan pelumas.ppt
bahan bakar dan pelumas.pptbahan bakar dan pelumas.ppt
bahan bakar dan pelumas.ppt
 
Zat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada BensinZat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada Bensin
 
Modul minyak-bumi
Modul minyak-bumiModul minyak-bumi
Modul minyak-bumi
 
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiKimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
 
Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...
Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...
Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkun...
 
Kulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Kulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkunganKulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Kulaitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
 
MINYAK BUMI.pptx
MINYAK BUMI.pptxMINYAK BUMI.pptx
MINYAK BUMI.pptx
 
Bensin
BensinBensin
Bensin
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Pembuatan Bensin
Pembuatan BensinPembuatan Bensin
Pembuatan Bensin
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)
 
Tugas kimia minyak bumi 2
Tugas kimia minyak bumi 2Tugas kimia minyak bumi 2
Tugas kimia minyak bumi 2
 
Teknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumiTeknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumi
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.ppt
 
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
03 - Sumber Minyak dan Gas Bumi.pptx
 

More from Pujiati Puu

Blooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Pujiati Puu
 

More from Pujiati Puu (20)

Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas akhir mpk
Tugas akhir mpkTugas akhir mpk
Tugas akhir mpk
 
Ddka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sittaDdka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sitta
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Makalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaran
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannya
 
Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97
 
Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012
 
Pujiati 06121010018
Pujiati  06121010018Pujiati  06121010018
Pujiati 06121010018
 
Modul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas iiModul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas ii
 
Grafik laju reaksi
Grafik laju reaksiGrafik laju reaksi
Grafik laju reaksi
 
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaBahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahaya
 
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
 
Evo s jurnal
Evo s jurnalEvo s jurnal
Evo s jurnal
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Soal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibridSoal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibrid
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Nilai oktan

  • 1. Nama: Pujiati NIM: 06121010018 FKIP Kimia 2012 Kelas Indralaya Nilai Oktan ANGKA OKTAN (OCTAN NUMBER) adalah Angka indikator pada bahan bakar hidrokarbon jenis bensin yang menunjukkan kemudahan bahan bakar untuk menyala sempurna ketika bersentuhan dengan nyala api pembakaran (ignition) selama proses pembakaran. Angka Oktan ini merupakan perbandingan kadar % Iso Oktana dan % n-heptana dalam campuran bahan bakar. Semakin tinggi % Octane dalam campuran bahan bakar maka semakin tinggi Angka Oktan-nya. Nilai menununjukkan banyaknya ketukan (knocking) yang ditimbulkan bahan bakar bensin (petrol atau gasoline). Semakin tinggi nilai oktan, berarti semakin sedikit ketukan yang dihasilkan,maka semakin baik mutu bensin . Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar. Yaitu pembakaran terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin. Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding. Yaitu “isooktana” dan n-heptana” kedua senyawa ini adalah dua di antara banyak macam senyawa yang terdapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, diberi nilai 100. Sedangkan n-heptana menghasilkan ketuka paling banyak, diberi nilai oktan 0(nol). Suatu campuran yang terdiri dari 80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100 x 100)+(20/100 x 0)=80 Secara umum, alkane rantai bercabang mempunyai nilai oktan lebih tinggi daripada isomer rantai lurusnya. Sebagai contoh, nilai oktan n-heksana memiliki nilai oktan 25, sedangkan 2,2-metil dimetil butane mempunyai nilai oktan 92. Pertamax memiliki nilai oktan 92, premium memiliki nilai oktan 88,sedangkan pertamax plus mempunyai nilai oktan 95. Fraksi bensin dari hasil penyulingan mempunyai nilai oktan yang terendah. Hal itu terjadi karena sebagian besar bensin dari hasil penyulingan terdiri dari alkane rantai lurus. Nilai oktan bensin harus ditingkatkan sebelum digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Yaitu dengan reforming atau penambahan zat anti ketukan. Reforming adalah proses pengubahan alkane rantai lurus menjadi bercabang.
  • 2. Salah satu zat anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di Negara kita adalah Tetraethyl lead (TEL, lead=timbel atau timah hitam) yang rumus kimianya Pb(C2H5)4. Penambahan 2-3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin. Pembakaran bensin yang diperkaya dengan TEL akan menghasilkan oksida timah hitam yang akan keluar bersama asap kedaraan atau menempel pada mesin. Untuk mencegah oksida timbel itu tidak menempel pada mesin, maka kedalam bensin bertimbel dicampurkan etilen bromida C2H4Br2. Atom bromin dari etilen bromide akan membentuk timbel bromide, PbBr2, yang mudah menguap. Dengan demikian semua timbel akan keluar bersama asap kendaraan bermotor. Sayangnya,senyawa timbel ini merupakan racun yang dapat merusak otak. Jadi, penggunaan bensin bertimbel akan mencemari udara. Sebagai penggantinya. Sekarang digunakan methyl tertiary buthyl ether (MTBE).