SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
ANALGESIC, ANTIINFLAMATORIC,
ANTIPYRETIC DRUGS
Analgetika:
Obat yang mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit
Antipiretika :
Obat yang berkhasiat menurunkan demam
Antiinflamasi:
Obat yang berkhasiat mengurangi inflamasi
Mekanisme kerja
 Menghambat enzim
siklooksigenase
 Konversi asam arakidonat
endoperoksid terganggu
 sintesis prostaglandin menurun
Properties of Prostaglandins
Inflamasi
 Kerusakan mikrovaskuler
 permeabilitas kapiler meningkat
 migrasi lekosit ke jaringan
 kalor, rubor, dolor, functio laesia
Pelepasan mediator kimiawi, antara
lain prostaglandin
Nyeri
 PROSTAGLANDIN
 Sensitisasi reseptor nyeri terhadap
stimulus mekanik dan kimiawi
DEMAM
Zat pirogen endogen
memacu pelepasan PG di daerah
preoptik hipotalamus
Tissue Damage or Inflammatory pain
Stimulus
Chemical mediator “inflammatory soup”
Effect of NSAID’s on Platelet-Endothelial Interactions
Selective COX-2 Inhibitors
Wright JM., CMAJ. 2002 Nov 12;167(10):1131-7.
Wright JM., CMAJ. 2002 Nov 12;167(10):1131-7.
Wright JM., CMAJ. 2002 Nov 12;167(10):1131-7.
DERIVAT ASAM SALISILAT
Asam asetilsalisilat = Asetosal
(Aspirin®)
 Obat bebas terbatas
 analgesik, antipiretik, antiinflamasi
 toksik: piretik
 urikosurik: > 5gr/hari
 memacu respirasi
 hepatotoksik
 retensi air dan garam
 memperpanjang masa perdarahan
Pada gastrointestinal:
 Nyeri epigastrik
 nausea
 vomitus
 ulkus lambung
 perdarahan lambung,
Kehamilan
 Kejadian mortalitas perinatal
meningkat
 anemia
 perdarahan antepartum dan
postpartum
 memperpanjang masa kehamilan
 persalinan dengan komplikasi
 Absorbsi cepat pada pemberian peroral
 terdistribusi ke seluruh tubuh
 mudah melewati barrier plasenta
Sediaan, cara pemberian, dosis
 Sodium salisilat (Natrium salisilat) tablet
325, 650 mg, injeksi
 aspirin reguler atau enteric coated tablet 65
- 975 mg, suppositoria
 salsalat (asam salisilsalisilat)
 salisilamid
 mesalamin
 metil salisilat (salep, minyak)
 asam salisilat (keratolitik)
Indikasi
 Antipiretika
 analgetika: nyeri dari sistem integumentum,
mis.: sakit kepala, mialgia, arthralgia
 demam rematik akut
 rheumatoid arthritis
 profilaksi: PJK, infark miokard
 mencegah trombus: 324 mg/hari
 lokal: asam salisilat (keratolitik), metil
salisilat
Use of Aspirin in Unstable Angina
Intoksikasi pada anak
 Hiperhidrosis
 Muntah
 Hiperventilasi
Efek toksik
 Sindroma Reye
 Konsumsi oksigen meningkat
 Metabolisme meningkat
 Berkeringat
 nausea, vomitus (Kadar dalam
plasma 270 mg/ml
 dehidrasi
Dipiron
 Analgetik
 antipiretik
 antiinflamasi
 agranulositosis
Indikasi dan dosis
 Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, gout
 dosis: 1200 mg per hari, dapat dikurangi
sampai 900 mg /hari
 Tua: dosis lebih rendah
 Gout akut, initial: 2400 mg hari I (4 x),
dilanjutkan 1800 mg sampai serangan akut
berkurang, dilanjutkan 1200 mg sampai gejala
hilang
Kontraindikasi
 Riwayat bronkospasme karena aspirin
 penggunaan harus diawasi seperti
penggunaan derivat pirazolon lain
Efek toksik:
 nausea, dispepsi, nyeri epigastrik
 ruam kulit
 SSP: sakit kepala, vertigo
Derivat Para-aminofenol:
2. Asetaminofen= Parasetamol
 Analgetik, antipiretik = aspirin
 efek antiinflamasi lemah
 diabsorbsi hampir sempurna di tr.
GI
Sediaan, cara pemberian, dosis:
 Tablet, kapsul, suppositoria, tablet kunyah,
elixir, larutan
 Dosis: 325-1000 mg (rektal: 650 mg), total per
hari tidak lebih dari 4000 mg
 Interval pemberian : 4-6 jam
 Anak-anak: 40 - 480 mg dosis tunggal, tgt umur,
BB (tidak lebih dari 5 kali dosis dalam 24 jam),
biasanya 10 mg/kgBB
 tidak lebih dari 10 hari
Efek toksik
 Ruam kulit
 netropenia
 trombositopenia
 pansitopenia
 overdosis: nekrosis hepar, nekrosis
tubulus renalis, koma hipoglikemik
3. Asam asetat indol:
1. INDOMETASIN
 Antiinflamasi, analgetika,
antipiretika
 Diabsorbsi cepat dan hampir
sempurna di tr. gastrointestinalis
Interaksi dengan obat lain:
mengantagonis efek
 Natriuresis & antihipertensi furosemid
 antihipertensi diuretika tiazid
 penghambatan oleh b-adrenergik
 penghambatan ACE
 dengan triamteren gagal ginjal akut
Sediaan, cara pemberian, dosis
 Kapsul peroral, suppositoria
 Interval pemberian: 8-12 jam
 Dosis inisial: 25 mg 2 atau 3 kali sehari, dapat
ditingkatkan menjadi 25 atau 50 mg dengan
interval 1 minggu sampai dosis per hari 150-
200 mg
 Bersama makanan atau antasida
 inj. Iv untuk menginduksi PDA pada neonatus
Indikasi
 Antipiretik untuk demam yang refrakter
 Rheumatoid arthritis
 Ankylosing spondylitis
 Osteoarthritis
 Gout akut
 Bartter’s syndrome
 gagal jantung pada neonatus karena PDA
Kontraindikasi
 Gagal ginjal
 Enterocolitis
 Trombositopenia
 Hiperbilirubinemia
 wanita hamil
 gangguan psikiatri
 epilepsi
 parkinson
 sebaiknya tidak rutin untuk analgetik atau
antipiretik
Efek toksik:
 Anoreksia
 muntah
 sakit perut
 perdarahan
lambung
 pankreatitis
akut
 diare
 hepatitis
 sakit kepala
 dizzines
 vertigo
 depresi
 psikosis
 halusinasi
 netropenia
 trombositopenia
 kerusakan fungsi
trombosit
 ruam kulit
 gatal, urtikaria
 serangan asma akut
2. Sulindak
 Aktivitas kurang dari 1/2
Indometasin
 toksisitas pada GI: lebih rendah
drpd indometasin
 sedikit/tidak melewati barrier
plasenta, terdapat dalam ASI
Dosis
 Dewasa: 150-200 mg 2x sehari (maks 400
mg/hari)
 diberikan bersama makanan, tetapi absorbsi
lambat
Indikasi
 Rheumatoid arthritis
 Osteoarthritis
 Ankylosing spondylitis
 Gout akut
Kontraindikasi:
 wanita menyusui
Efek toksik
 Kejadian toksisitas lebih rendah
daripada indometasin
 nyeri perut, nausea
 mengantuk, pusing, sakit kepala,
cemas
 ruam, pruritus
 berkurangnya fungsi trombosit
 memperpanjang masa
perdarahan
3. Tolmetin
 Antiinflamasi, antipiretin, analgetik
 Bersama antasida tidak
mengurangi konsentrasi dalam
plasma
 Osteoarthritis
 Rheumatoid arthritis
 Ankilosing spondilitis
Dosis
 Dosis inisial: 400 mg 3 x /hari
(1:menjelang tidur, 1: saat
bangun)
 Dosis maks. 2 g/hari
 sebaiknya bersama makanan,
susu, atau antasida
 Dosis inisial anak-anak (2
th/lebih): 20 mg/kgBB/hr (3-4 x)
pemeliharaan: 15-30
mg/kgBB/hari
Efek toksik
 Nyeri
epigastrium
 dispepsi
 nausea
 vomitus
 ulkus lambung &
duodenum
 gelisah
 Cemas
 insomnia
 mengantuk
 erosi lambung
 memperpanjang
masa
perdarahan
4. Asam antranilat:
asam mefenamat
 Analgetika: Rheumatoid arthritis, trauma
jaringan lunak, nyeri muskuloskeletal,
dismenorhoe
 antiinflamasi: rheumatoid
arthritis,osteoarthritis
 dosis analgesi: 500 mg (initial), 250 mg
(subsequent)
 Dosis maksimal/hari: 1500 mg
 Interval pemberian: 6 jam
Kontraindikasi
 Riwayat gangguan
gastrointestinal
 bila diare, ruam kulit hentikan
Efek toksik:
 Dispepsi
 diare
 steatorhea
 gangguan fungsi hepar, ren
 ruam kulit
 anemia hemolitik
 bronkokonstriksi pada penderita
yang sensitif aspirin
5. Asam propionat: 1. Ibuprofen
 Dosis analgesi: 200-400 mg
 Dosis maksimal: 2400 mg/hari
 Interval pemberian: 4-6 jam
 Rheumatoid arthritis & osteoarthritis: 3200
mg/hari (terbagi), biasanya 1200-1800 mg/hr.
Pemeliharaan: dosis dikurangi
 Nyeri sedang, dismenorhoe: 400 mg tiap 4-6
jam
 Diberikan bersama makanan atau susu
Kontraindikasi
 Wanita hamil, menyusui
Efek toksik
 Nyeri
epigastrium
 nausea
 perut terasa
terbakar
 trombositopenia
 ruam kulit
 sakit kepala
 Pusing
 penglihatan
kabur
 ambliopia
 edema
2. Naproksen
 Dosis analgesi: 500 mg (initial), 250 mg (subsequent)
 Dosis maksimal: 1250 mg/hari
 Interval pemberian: 6-8 jam
 Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, ankylosing
spondylitis: 250 - 500 mg (2 x sehari)
 arthritis juvenil (lebih 2 th):10mg/kgBB (dalam 2x )
 Gout akut: 750 mg, dilanjutkan 250 mg tiap 8 jam sampai
serangan berkurang
 dismenorhoe, bursitis, tendinitis akut: 500 mg dilanjutkan
250 mg tiap 6-8 jam
 Diberikan bersama makanan
Efek toksik
 Dispepsi
 rasa tidak enak
perut
 nausea
 vomitus
 perdarahan
lambung
 ngantuk
 Sakit kepala
 pusing
 banyak keringat
 depresi
 ototoksik
 pruritus
 jaundice
 gangguan fungsi ren
 edema
 trombositopenia
 agranulositosis
Naproksen sodium
 Dosis analgesi: 500 mg (initial), 250
mg (subsequent)
 interval pemberian: 6-8 jam
 Dosis maksimal: 1375 mg/hari
3. Fenoprofen
 Peroral: absorbsi 85%
 Makanan dalam lambung: memperlambat
absorbsi dan menurunkan kadarnya dalam
plasma
 Tetapi sebaiknya tetap diberikan bersama
makanan
 Dosis analgesi: 200 mg
 Dosis maksimal: 800 mg/hari
 Interval pemberian: 4-6 jam
Indikasi
 Rheumatoid arthritis, osteoarthritis:
300-600 mg 3-4 x sehari (maksimal
3,2 g/hari)
 Nyeri ringan sampai sedang: 200
mg tiap 4-6 jam
 Sebaiknya diberikan bersama
makanan
Kontraindikasi
 Anak-anak
 hati-hati pada penderita dengan
riewayat ulkus peptik
Efek toksik
 Perut tidak enak
 dispepsi
 konstipasi
 nausea
 ruam kulit
 SSP: tinnitus, pusing, lesu,
bingung, anoreksia
4. Ketoprofen
 Dengan makanan, mengurangi kec.
Absorbsi
 Dosis analgesi: 25 - 50 mg
 Dosis maksimal: 300 mg/hari
 arthritis: 150-300 mg (3-4 x)
 nyeri lain: 25-50 mg tiap 6-8 jam
Efek toksik
 Lebih ringan daripada aspirin
 retensi cairan
 kenaikan kreatinin plasma (pada penderita
yang menerima diuretika, > 60 th)
fungsi ginjal harus dimonitor.
5. Flubiprofen
 Sifat-sifat farmakologi, indikasi
terapetik, efek samping sama
dengan antiinflamasi lain
golongan asam propionat
 RA dan osteoarthritis: 200-300
mg / hari (2-4 x)
Derivat Oksikam: Piroksikam
 setara dengan aspirin, indomethacin, naproksen
untuk terapi jangka panjang RA dan osteoarthritis
 lebih dapat ditoleransi daripada aspirin atau
indomethacin
 menghambat biosintesis PG, menghambat
aktivitas netrofil yang memproduksi
siklooksigenase
 Makanan dan antasida tidak
mempengaruhi kec. & luas absorbsi
 mengurangi gejala RA & osteoarthritis: 20
mg (2 x)
 gangguan muskuloskeletal akut
 dismenorhoe
 nyeri postoperatif
 gout akut
Efek toksik
 Ulkus peptik
 mengganggu fungsi trombosit
 memperpanjang masa
perdarahan
 bronkokonstriksi pada penderita
hipersensitif aspirin
6. Derivat Asam Fenilasetat
Diklofenak
 Potensi lebih besar daripada
indomethacin, naproksen
 Bersama makanan
memperlambat kec. Absorbsi
 mengurangi gejala RA: 150-200
mg/hari (2-4 x)
 Osteoarthritis: 100-150 mg (2-4 x)
 Ankylosing spondylitis: 100-125 mg
(4-5x)
 jangka pendek: trauma
muskuloskeletal, nyeri bahu, nyeri
postoperatif (minor), dismenorhoe
Kontraindikasi
 Anak-anak
 wanita hamil
 wanita menyusui
Efek toksik
 Perdarahan dan ulserasi dinding
usus
 peningkatan transaminase hepar
 ruam kulit
 reaksi alergi
 retensi air dan edema
 gangguan fungsi ginjal
Cox-2 SELECTIVE INHIBITORS
 Celecoxib
 Rofecoxib

More Related Content

Similar to 6 analgesic-antiinflamasi-antipiretik

_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
Dedi Kun
 
Presentasi nyeri sps
Presentasi nyeri spsPresentasi nyeri sps
Presentasi nyeri sps
ershahasan
 
Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...
Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...
Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...
nadyahermawan
 
Analgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretikAnalgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretik
Lini Amalia
 
LAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docx
LAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docxLAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docx
LAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docx
rimamelati66
 

Similar to 6 analgesic-antiinflamasi-antipiretik (20)

_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 
Obat sistem saraf
Obat sistem sarafObat sistem saraf
Obat sistem saraf
 
Presentasi nyeri sps
Presentasi nyeri spsPresentasi nyeri sps
Presentasi nyeri sps
 
Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...
Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...
Salinan dari Pastel Blue Pink Yellow and Orange Illustrations and Doodles Hea...
 
Nyeri 26 Feb 23.pptx
Nyeri 26 Feb 23.pptxNyeri 26 Feb 23.pptx
Nyeri 26 Feb 23.pptx
 
Analgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretikAnalgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretik
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Pemakaian Antihistamin secara Rasional
Pemakaian Antihistamin secara RasionalPemakaian Antihistamin secara Rasional
Pemakaian Antihistamin secara Rasional
 
preskripsi ispa
preskripsi ispapreskripsi ispa
preskripsi ispa
 
Obat yang lazim digunakan.pptx
Obat yang lazim digunakan.pptxObat yang lazim digunakan.pptx
Obat yang lazim digunakan.pptx
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetikPatofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
 
LAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docx
LAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docxLAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docx
LAPORAN PRAKTIKUM 5 ilmu resep.docx
 
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptxFarmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
 
OBAT PADA BAYI DAN ANAK.pptx
OBAT PADA BAYI DAN ANAK.pptxOBAT PADA BAYI DAN ANAK.pptx
OBAT PADA BAYI DAN ANAK.pptx
 

Recently uploaded

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 

6 analgesic-antiinflamasi-antipiretik

  • 2. Analgetika: Obat yang mengurangi atau menghilangkan rasa sakit Antipiretika : Obat yang berkhasiat menurunkan demam Antiinflamasi: Obat yang berkhasiat mengurangi inflamasi
  • 3. Mekanisme kerja  Menghambat enzim siklooksigenase  Konversi asam arakidonat endoperoksid terganggu  sintesis prostaglandin menurun
  • 5. Inflamasi  Kerusakan mikrovaskuler  permeabilitas kapiler meningkat  migrasi lekosit ke jaringan  kalor, rubor, dolor, functio laesia Pelepasan mediator kimiawi, antara lain prostaglandin
  • 6. Nyeri  PROSTAGLANDIN  Sensitisasi reseptor nyeri terhadap stimulus mekanik dan kimiawi
  • 7. DEMAM Zat pirogen endogen memacu pelepasan PG di daerah preoptik hipotalamus
  • 8.
  • 9. Tissue Damage or Inflammatory pain Stimulus Chemical mediator “inflammatory soup”
  • 10. Effect of NSAID’s on Platelet-Endothelial Interactions
  • 11.
  • 12. Selective COX-2 Inhibitors Wright JM., CMAJ. 2002 Nov 12;167(10):1131-7.
  • 13. Wright JM., CMAJ. 2002 Nov 12;167(10):1131-7.
  • 14. Wright JM., CMAJ. 2002 Nov 12;167(10):1131-7.
  • 15. DERIVAT ASAM SALISILAT Asam asetilsalisilat = Asetosal (Aspirin®)  Obat bebas terbatas  analgesik, antipiretik, antiinflamasi  toksik: piretik  urikosurik: > 5gr/hari  memacu respirasi  hepatotoksik  retensi air dan garam  memperpanjang masa perdarahan
  • 16. Pada gastrointestinal:  Nyeri epigastrik  nausea  vomitus  ulkus lambung  perdarahan lambung,
  • 17. Kehamilan  Kejadian mortalitas perinatal meningkat  anemia  perdarahan antepartum dan postpartum  memperpanjang masa kehamilan  persalinan dengan komplikasi
  • 18.  Absorbsi cepat pada pemberian peroral  terdistribusi ke seluruh tubuh  mudah melewati barrier plasenta
  • 19. Sediaan, cara pemberian, dosis  Sodium salisilat (Natrium salisilat) tablet 325, 650 mg, injeksi  aspirin reguler atau enteric coated tablet 65 - 975 mg, suppositoria  salsalat (asam salisilsalisilat)  salisilamid  mesalamin  metil salisilat (salep, minyak)  asam salisilat (keratolitik)
  • 20. Indikasi  Antipiretika  analgetika: nyeri dari sistem integumentum, mis.: sakit kepala, mialgia, arthralgia  demam rematik akut  rheumatoid arthritis  profilaksi: PJK, infark miokard  mencegah trombus: 324 mg/hari  lokal: asam salisilat (keratolitik), metil salisilat
  • 21. Use of Aspirin in Unstable Angina
  • 22. Intoksikasi pada anak  Hiperhidrosis  Muntah  Hiperventilasi
  • 23. Efek toksik  Sindroma Reye  Konsumsi oksigen meningkat  Metabolisme meningkat  Berkeringat  nausea, vomitus (Kadar dalam plasma 270 mg/ml  dehidrasi
  • 24. Dipiron  Analgetik  antipiretik  antiinflamasi  agranulositosis
  • 25. Indikasi dan dosis  Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, gout  dosis: 1200 mg per hari, dapat dikurangi sampai 900 mg /hari  Tua: dosis lebih rendah  Gout akut, initial: 2400 mg hari I (4 x), dilanjutkan 1800 mg sampai serangan akut berkurang, dilanjutkan 1200 mg sampai gejala hilang
  • 26. Kontraindikasi  Riwayat bronkospasme karena aspirin  penggunaan harus diawasi seperti penggunaan derivat pirazolon lain Efek toksik:  nausea, dispepsi, nyeri epigastrik  ruam kulit  SSP: sakit kepala, vertigo
  • 27. Derivat Para-aminofenol: 2. Asetaminofen= Parasetamol  Analgetik, antipiretik = aspirin  efek antiinflamasi lemah  diabsorbsi hampir sempurna di tr. GI
  • 28. Sediaan, cara pemberian, dosis:  Tablet, kapsul, suppositoria, tablet kunyah, elixir, larutan  Dosis: 325-1000 mg (rektal: 650 mg), total per hari tidak lebih dari 4000 mg  Interval pemberian : 4-6 jam  Anak-anak: 40 - 480 mg dosis tunggal, tgt umur, BB (tidak lebih dari 5 kali dosis dalam 24 jam), biasanya 10 mg/kgBB  tidak lebih dari 10 hari
  • 29. Efek toksik  Ruam kulit  netropenia  trombositopenia  pansitopenia  overdosis: nekrosis hepar, nekrosis tubulus renalis, koma hipoglikemik
  • 30. 3. Asam asetat indol: 1. INDOMETASIN  Antiinflamasi, analgetika, antipiretika  Diabsorbsi cepat dan hampir sempurna di tr. gastrointestinalis
  • 31. Interaksi dengan obat lain: mengantagonis efek  Natriuresis & antihipertensi furosemid  antihipertensi diuretika tiazid  penghambatan oleh b-adrenergik  penghambatan ACE  dengan triamteren gagal ginjal akut
  • 32. Sediaan, cara pemberian, dosis  Kapsul peroral, suppositoria  Interval pemberian: 8-12 jam  Dosis inisial: 25 mg 2 atau 3 kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 25 atau 50 mg dengan interval 1 minggu sampai dosis per hari 150- 200 mg  Bersama makanan atau antasida  inj. Iv untuk menginduksi PDA pada neonatus
  • 33. Indikasi  Antipiretik untuk demam yang refrakter  Rheumatoid arthritis  Ankylosing spondylitis  Osteoarthritis  Gout akut  Bartter’s syndrome  gagal jantung pada neonatus karena PDA
  • 34. Kontraindikasi  Gagal ginjal  Enterocolitis  Trombositopenia  Hiperbilirubinemia  wanita hamil  gangguan psikiatri  epilepsi  parkinson  sebaiknya tidak rutin untuk analgetik atau antipiretik
  • 35. Efek toksik:  Anoreksia  muntah  sakit perut  perdarahan lambung  pankreatitis akut  diare  hepatitis  sakit kepala  dizzines  vertigo  depresi  psikosis  halusinasi  netropenia  trombositopenia  kerusakan fungsi trombosit  ruam kulit  gatal, urtikaria  serangan asma akut
  • 36. 2. Sulindak  Aktivitas kurang dari 1/2 Indometasin  toksisitas pada GI: lebih rendah drpd indometasin  sedikit/tidak melewati barrier plasenta, terdapat dalam ASI
  • 37. Dosis  Dewasa: 150-200 mg 2x sehari (maks 400 mg/hari)  diberikan bersama makanan, tetapi absorbsi lambat
  • 38. Indikasi  Rheumatoid arthritis  Osteoarthritis  Ankylosing spondylitis  Gout akut Kontraindikasi:  wanita menyusui
  • 39. Efek toksik  Kejadian toksisitas lebih rendah daripada indometasin  nyeri perut, nausea  mengantuk, pusing, sakit kepala, cemas  ruam, pruritus  berkurangnya fungsi trombosit  memperpanjang masa perdarahan
  • 40. 3. Tolmetin  Antiinflamasi, antipiretin, analgetik  Bersama antasida tidak mengurangi konsentrasi dalam plasma  Osteoarthritis  Rheumatoid arthritis  Ankilosing spondilitis
  • 41. Dosis  Dosis inisial: 400 mg 3 x /hari (1:menjelang tidur, 1: saat bangun)  Dosis maks. 2 g/hari  sebaiknya bersama makanan, susu, atau antasida  Dosis inisial anak-anak (2 th/lebih): 20 mg/kgBB/hr (3-4 x) pemeliharaan: 15-30 mg/kgBB/hari
  • 42. Efek toksik  Nyeri epigastrium  dispepsi  nausea  vomitus  ulkus lambung & duodenum  gelisah  Cemas  insomnia  mengantuk  erosi lambung  memperpanjang masa perdarahan
  • 43. 4. Asam antranilat: asam mefenamat  Analgetika: Rheumatoid arthritis, trauma jaringan lunak, nyeri muskuloskeletal, dismenorhoe  antiinflamasi: rheumatoid arthritis,osteoarthritis  dosis analgesi: 500 mg (initial), 250 mg (subsequent)  Dosis maksimal/hari: 1500 mg  Interval pemberian: 6 jam
  • 45. Efek toksik:  Dispepsi  diare  steatorhea  gangguan fungsi hepar, ren  ruam kulit  anemia hemolitik  bronkokonstriksi pada penderita yang sensitif aspirin
  • 46. 5. Asam propionat: 1. Ibuprofen  Dosis analgesi: 200-400 mg  Dosis maksimal: 2400 mg/hari  Interval pemberian: 4-6 jam  Rheumatoid arthritis & osteoarthritis: 3200 mg/hari (terbagi), biasanya 1200-1800 mg/hr. Pemeliharaan: dosis dikurangi  Nyeri sedang, dismenorhoe: 400 mg tiap 4-6 jam  Diberikan bersama makanan atau susu
  • 48. Efek toksik  Nyeri epigastrium  nausea  perut terasa terbakar  trombositopenia  ruam kulit  sakit kepala  Pusing  penglihatan kabur  ambliopia  edema
  • 49. 2. Naproksen  Dosis analgesi: 500 mg (initial), 250 mg (subsequent)  Dosis maksimal: 1250 mg/hari  Interval pemberian: 6-8 jam  Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, ankylosing spondylitis: 250 - 500 mg (2 x sehari)  arthritis juvenil (lebih 2 th):10mg/kgBB (dalam 2x )  Gout akut: 750 mg, dilanjutkan 250 mg tiap 8 jam sampai serangan berkurang  dismenorhoe, bursitis, tendinitis akut: 500 mg dilanjutkan 250 mg tiap 6-8 jam  Diberikan bersama makanan
  • 50. Efek toksik  Dispepsi  rasa tidak enak perut  nausea  vomitus  perdarahan lambung  ngantuk  Sakit kepala  pusing  banyak keringat  depresi  ototoksik  pruritus  jaundice  gangguan fungsi ren  edema  trombositopenia  agranulositosis
  • 51. Naproksen sodium  Dosis analgesi: 500 mg (initial), 250 mg (subsequent)  interval pemberian: 6-8 jam  Dosis maksimal: 1375 mg/hari
  • 52. 3. Fenoprofen  Peroral: absorbsi 85%  Makanan dalam lambung: memperlambat absorbsi dan menurunkan kadarnya dalam plasma  Tetapi sebaiknya tetap diberikan bersama makanan  Dosis analgesi: 200 mg  Dosis maksimal: 800 mg/hari  Interval pemberian: 4-6 jam
  • 53. Indikasi  Rheumatoid arthritis, osteoarthritis: 300-600 mg 3-4 x sehari (maksimal 3,2 g/hari)  Nyeri ringan sampai sedang: 200 mg tiap 4-6 jam  Sebaiknya diberikan bersama makanan
  • 54. Kontraindikasi  Anak-anak  hati-hati pada penderita dengan riewayat ulkus peptik
  • 55. Efek toksik  Perut tidak enak  dispepsi  konstipasi  nausea  ruam kulit  SSP: tinnitus, pusing, lesu, bingung, anoreksia
  • 56. 4. Ketoprofen  Dengan makanan, mengurangi kec. Absorbsi  Dosis analgesi: 25 - 50 mg  Dosis maksimal: 300 mg/hari  arthritis: 150-300 mg (3-4 x)  nyeri lain: 25-50 mg tiap 6-8 jam
  • 57. Efek toksik  Lebih ringan daripada aspirin  retensi cairan  kenaikan kreatinin plasma (pada penderita yang menerima diuretika, > 60 th) fungsi ginjal harus dimonitor.
  • 58. 5. Flubiprofen  Sifat-sifat farmakologi, indikasi terapetik, efek samping sama dengan antiinflamasi lain golongan asam propionat  RA dan osteoarthritis: 200-300 mg / hari (2-4 x)
  • 59. Derivat Oksikam: Piroksikam  setara dengan aspirin, indomethacin, naproksen untuk terapi jangka panjang RA dan osteoarthritis  lebih dapat ditoleransi daripada aspirin atau indomethacin  menghambat biosintesis PG, menghambat aktivitas netrofil yang memproduksi siklooksigenase
  • 60.  Makanan dan antasida tidak mempengaruhi kec. & luas absorbsi  mengurangi gejala RA & osteoarthritis: 20 mg (2 x)  gangguan muskuloskeletal akut  dismenorhoe  nyeri postoperatif  gout akut
  • 61. Efek toksik  Ulkus peptik  mengganggu fungsi trombosit  memperpanjang masa perdarahan  bronkokonstriksi pada penderita hipersensitif aspirin
  • 62. 6. Derivat Asam Fenilasetat Diklofenak  Potensi lebih besar daripada indomethacin, naproksen  Bersama makanan memperlambat kec. Absorbsi  mengurangi gejala RA: 150-200 mg/hari (2-4 x)  Osteoarthritis: 100-150 mg (2-4 x)
  • 63.  Ankylosing spondylitis: 100-125 mg (4-5x)  jangka pendek: trauma muskuloskeletal, nyeri bahu, nyeri postoperatif (minor), dismenorhoe
  • 64. Kontraindikasi  Anak-anak  wanita hamil  wanita menyusui
  • 65. Efek toksik  Perdarahan dan ulserasi dinding usus  peningkatan transaminase hepar  ruam kulit  reaksi alergi  retensi air dan edema  gangguan fungsi ginjal
  • 66. Cox-2 SELECTIVE INHIBITORS  Celecoxib  Rofecoxib