Obat-obat analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga menurunkan sintesis prostaglandin dan mengurangi inflamasi, nyeri, dan demam. Beberapa obat seperti asam asetilsalisilat (aspirin) dan ibuprofen umum digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti demam, nyeri, dan radang sendi.
2. Analgetika:
Obat yang mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit
Antipiretika :
Obat yang berkhasiat menurunkan demam
Antiinflamasi:
Obat yang berkhasiat mengurangi inflamasi
3. Mekanisme kerja
Menghambat enzim
siklooksigenase
Konversi asam arakidonat
endoperoksid terganggu
sintesis prostaglandin menurun
25. Indikasi dan dosis
Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, gout
dosis: 1200 mg per hari, dapat dikurangi
sampai 900 mg /hari
Tua: dosis lebih rendah
Gout akut, initial: 2400 mg hari I (4 x),
dilanjutkan 1800 mg sampai serangan akut
berkurang, dilanjutkan 1200 mg sampai gejala
hilang
26. Kontraindikasi
Riwayat bronkospasme karena aspirin
penggunaan harus diawasi seperti
penggunaan derivat pirazolon lain
Efek toksik:
nausea, dispepsi, nyeri epigastrik
ruam kulit
SSP: sakit kepala, vertigo
28. Sediaan, cara pemberian, dosis:
Tablet, kapsul, suppositoria, tablet kunyah,
elixir, larutan
Dosis: 325-1000 mg (rektal: 650 mg), total per
hari tidak lebih dari 4000 mg
Interval pemberian : 4-6 jam
Anak-anak: 40 - 480 mg dosis tunggal, tgt umur,
BB (tidak lebih dari 5 kali dosis dalam 24 jam),
biasanya 10 mg/kgBB
tidak lebih dari 10 hari
30. 3. Asam asetat indol:
1. INDOMETASIN
Antiinflamasi, analgetika,
antipiretika
Diabsorbsi cepat dan hampir
sempurna di tr. gastrointestinalis
31. Interaksi dengan obat lain:
mengantagonis efek
Natriuresis & antihipertensi furosemid
antihipertensi diuretika tiazid
penghambatan oleh b-adrenergik
penghambatan ACE
dengan triamteren gagal ginjal akut
32. Sediaan, cara pemberian, dosis
Kapsul peroral, suppositoria
Interval pemberian: 8-12 jam
Dosis inisial: 25 mg 2 atau 3 kali sehari, dapat
ditingkatkan menjadi 25 atau 50 mg dengan
interval 1 minggu sampai dosis per hari 150-
200 mg
Bersama makanan atau antasida
inj. Iv untuk menginduksi PDA pada neonatus
33. Indikasi
Antipiretik untuk demam yang refrakter
Rheumatoid arthritis
Ankylosing spondylitis
Osteoarthritis
Gout akut
Bartter’s syndrome
gagal jantung pada neonatus karena PDA
34. Kontraindikasi
Gagal ginjal
Enterocolitis
Trombositopenia
Hiperbilirubinemia
wanita hamil
gangguan psikiatri
epilepsi
parkinson
sebaiknya tidak rutin untuk analgetik atau
antipiretik
35. Efek toksik:
Anoreksia
muntah
sakit perut
perdarahan
lambung
pankreatitis
akut
diare
hepatitis
sakit kepala
dizzines
vertigo
depresi
psikosis
halusinasi
netropenia
trombositopenia
kerusakan fungsi
trombosit
ruam kulit
gatal, urtikaria
serangan asma akut
36. 2. Sulindak
Aktivitas kurang dari 1/2
Indometasin
toksisitas pada GI: lebih rendah
drpd indometasin
sedikit/tidak melewati barrier
plasenta, terdapat dalam ASI
37. Dosis
Dewasa: 150-200 mg 2x sehari (maks 400
mg/hari)
diberikan bersama makanan, tetapi absorbsi
lambat
52. 3. Fenoprofen
Peroral: absorbsi 85%
Makanan dalam lambung: memperlambat
absorbsi dan menurunkan kadarnya dalam
plasma
Tetapi sebaiknya tetap diberikan bersama
makanan
Dosis analgesi: 200 mg
Dosis maksimal: 800 mg/hari
Interval pemberian: 4-6 jam
53. Indikasi
Rheumatoid arthritis, osteoarthritis:
300-600 mg 3-4 x sehari (maksimal
3,2 g/hari)
Nyeri ringan sampai sedang: 200
mg tiap 4-6 jam
Sebaiknya diberikan bersama
makanan
57. Efek toksik
Lebih ringan daripada aspirin
retensi cairan
kenaikan kreatinin plasma (pada penderita
yang menerima diuretika, > 60 th)
fungsi ginjal harus dimonitor.
58. 5. Flubiprofen
Sifat-sifat farmakologi, indikasi
terapetik, efek samping sama
dengan antiinflamasi lain
golongan asam propionat
RA dan osteoarthritis: 200-300
mg / hari (2-4 x)
59. Derivat Oksikam: Piroksikam
setara dengan aspirin, indomethacin, naproksen
untuk terapi jangka panjang RA dan osteoarthritis
lebih dapat ditoleransi daripada aspirin atau
indomethacin
menghambat biosintesis PG, menghambat
aktivitas netrofil yang memproduksi
siklooksigenase
60. Makanan dan antasida tidak
mempengaruhi kec. & luas absorbsi
mengurangi gejala RA & osteoarthritis: 20
mg (2 x)
gangguan muskuloskeletal akut
dismenorhoe
nyeri postoperatif
gout akut
61. Efek toksik
Ulkus peptik
mengganggu fungsi trombosit
memperpanjang masa
perdarahan
bronkokonstriksi pada penderita
hipersensitif aspirin
62. 6. Derivat Asam Fenilasetat
Diklofenak
Potensi lebih besar daripada
indomethacin, naproksen
Bersama makanan
memperlambat kec. Absorbsi
mengurangi gejala RA: 150-200
mg/hari (2-4 x)
Osteoarthritis: 100-150 mg (2-4 x)
65. Efek toksik
Perdarahan dan ulserasi dinding
usus
peningkatan transaminase hepar
ruam kulit
reaksi alergi
retensi air dan edema
gangguan fungsi ginjal