SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Muslimin B. Putra
Dosen STIA Paris Makassar
 Manusia  dalam konteks antropologi dapat
  dilihat dari sudut pandang biologis.
 Klasifikasi manusia secara biologis biasa
  disebut dengan istilah Homo Sapiens (artinya
  manusia yang tahu – Bahasa Latin) karena
  memiliki otak yang berkemampuan tinggi
  dibanding makhluk lainnya.
 Manusia  kadang juga digolongkan
  berdasarkan jenis kelamin.
 Sejak lahir, manusia melahirkan dua jenis
  manusia secara alamiah yakni perempuan
  dan laki-laki.
 Laki-laki yang masih usia anak-anak disebut
  Putra sedangkan perempuan berusia muda
  disebut Putri.
 Ketika beranjak dewasa keduanya masing-
  masing disebut Pria dan Wanita.
 Ciri-cirifisik manusia berbeda pada setiap
  ras. Perbedaan ciri-ciri fisik terkait dengan
  tinggi badan, warna kulit, warna
  rambut, mata hingga bentuk hidung.
 Ukuran biologis banyak dipengaruhi oleh
  faktor keturunan dan faktor lingkungan dan
  kebudayaan seperti struktur gizi pada
  makanan yang dikonsumsi.
 Warna  kulit manusia sangat beraneka
  warna, mulai dari warna hitam, kuning
  langsat (sawo matang) hingga putih
  kemerahan.
 Warna kulit dipengaruhi oleh faktor
  lingkungan, utamanya sinar matahari.
 Pada wilayah yang disinari terik matahari
  cenderung memiliki warna kulit lebih hitam
  ketimbang daerah yang sedikit terkena sinar
  matahari.
 Meski hidup diwilayah terik matahari, tapi
  memiliki keturunan dari ras kuning atau ras
  putih, maka warna kulitnya mengikuti asal
  keturunannya.
 Tapi pada umumnya, kulit perempuan
  cenderung lebih terang daripada kulit laki-
  laki.
 Warna  rambut manusia pada dasarnya
  berwarna putih.
 Meski demikian, pada berbagai wilayah di
  dunia, memiliki rambut berbeda-
  beda, misalnya ras Eropa yang berwarna
  pirang, sedang orang-orang di Asia berwarna
  hitam.
 Pigmen warna yang terdapat pada folikel
  rambut yang menyebabkan rambut menjadi
  berwarna-warni seperti warna hitam, pirang
  atau kemerah-merahan.
 Ketika usia mulai bertambah tua, maka sel-
  sel pigmen mulai mati sehingga warna
  rambut asli mulai muncul yakni warna putih
  yang disebut Uban.
 Proses pemutihan rambut terjadi dalam
  waktu yang panjang sekitar 10 hingga 20
  tahun.
 Pada setiap manusia memiliki dua mata
  sebagai alat penglihatan. Bentuknya
  berbentuk bulat seperti bola.
 Warna mata berbeda-beda pada setiap ras
  manusia didunia.
 Ras Eropa berwarna biru sedangkan ras
  Melayu di Asia berwarna hitam.
 Bentuk hidung manusia berbeda-beda.
 Berdasarkan hasil penelitian Professor
 Abraham Tamir dari Ben-Gurion
 University, Israel dalam tulisannya pada
 Journal of Craniofacial Surgery, ada 14
 bentuk hidung.
 Mulai dari berbentuk “gemuk” sampai
 “celestial” yang menggambarkan sifat dan
 karakter seseorang berdasarkan bentuk
 hidungnya.
 Menurut   Prof Tamir, bentuk hidung gemuk
  (fleshy) mencerminkan karakter murah hati,
  suka menolong tapi sangat emosional dan
  sensitif.
 Sedang bentuk hidung “pesek” yakni hidung
  kecil yang condong keatas pada ujungnya
  seringkali tidak memiliki kedewasaan.
 Bentuk hidung aquiline (seperti rajawali)
  melambangkan seorang penyusun taktik
  dengan pikiran bisnis.
 Analisis   simbol dalam sebuah budaya
  berkaitan dengan makna benda-benda itu
  dalam budaya.
 Semua simbol beroperasi dan mempunyai dua
  sisi: sisi fisik dan sisi makna.
 Geertz (1973) berpendapat, untuk mengerti
  makna tingkah laku budaya, ia harus dibaca
  seperti text.
 Menurut  Sandarupa (2012), cara
  berjalan, cara berpakaian, cara
  berbicara, semuanya mengandung makna
  lewat simbol-simbol.
 Simbol-simbol itu dimanifestasikan dalam
  tingkah laku dan ide. Tindakan-tindakan
  manusia dibimbing oleh simbol-simbol dan
  maknanya.
 Simbol-simbol berfungsi untuk memotivasi
  tindakan-tindakan.
 Para  antropolog dalam bekerja meneliti
  tentang apa yang orang katakan dan lakukan.
 Tugas utamanya adalah menginterpretasi
  makna-makna tindakan dan kata-kata.
  Tingkah laku manusia dibingkai oleh
  serangkaian ide-ide kultural.
 Untuk mengerti tingkah laku
  ekonomi, tingkah laku politik, tingkah laku
  sosial maka harus mengerti sistem makna-
  makna budaya yang melatari institusi-
  institusi tersebut.

More Related Content

What's hot

Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakatPastime.net
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosialErika N. D
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
 

What's hot (20)

Bab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPABab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsiSensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsi
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
dimensi manusia
dimensi manusiadimensi manusia
dimensi manusia
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya
 

Similar to Manusia dalam Perspektif Antropologi Biologis

Kelompok 2 Global Health.pptx
Kelompok 2 Global Health.pptxKelompok 2 Global Health.pptx
Kelompok 2 Global Health.pptxTriJosi
 
Antropologi perspektif iman kristen
Antropologi  perspektif iman kristen Antropologi  perspektif iman kristen
Antropologi perspektif iman kristen Daniel Saroengoe
 
Hakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian ManusiaHakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian ManusiaNasir Hassan
 
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropSAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropdesliana_korea
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Ig Fandy Jayanto
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)fikri asyura
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadianelmakrufi
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarfay Rafida
 
Pres.sosio
Pres.sosioPres.sosio
Pres.sosioMY WORLD
 
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029RIZKINURFADILAH
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdSarahKusumahBakti
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia1231011994
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarAndreboyke6
 
Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Livi Pungus
 

Similar to Manusia dalam Perspektif Antropologi Biologis (20)

Kelompok 2 Global Health.pptx
Kelompok 2 Global Health.pptxKelompok 2 Global Health.pptx
Kelompok 2 Global Health.pptx
 
Antropologi perspektif iman kristen
Antropologi  perspektif iman kristen Antropologi  perspektif iman kristen
Antropologi perspektif iman kristen
 
Hakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian ManusiaHakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian Manusia
 
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropSAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
 
Keanekaragaman budaya
Keanekaragaman budayaKeanekaragaman budaya
Keanekaragaman budaya
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
 
Manusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandumManusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandum
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Pres.sosio
Pres.sosioPres.sosio
Pres.sosio
 
Antropologi upj 2015 2
Antropologi upj 2015 2Antropologi upj 2015 2
Antropologi upj 2015 2
 
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Filsafat tubuh
Filsafat tubuhFilsafat tubuh
Filsafat tubuh
 
Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)
 

More from Muslimin B. Putra

Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikPengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikPengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik  Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik Muslimin B. Putra
 
Alur pengaduan pelayanan publik
Alur pengaduan pelayanan publikAlur pengaduan pelayanan publik
Alur pengaduan pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersihPeran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersihMuslimin B. Putra
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Pelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatifPelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatifMuslimin B. Putra
 
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publikTransparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Budaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publikBudaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Pola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publikPola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasiPeran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasiMuslimin B. Putra
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi NegaraMuslimin B. Putra
 
Sumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiSumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiMuslimin B. Putra
 
Pelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
Pelayanan Prima Pada Sektor KesehatanPelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
Pelayanan Prima Pada Sektor KesehatanMuslimin B. Putra
 

More from Muslimin B. Putra (20)

Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikPengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
 
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publikPengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
 
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik  Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
Hakikat Hak Masyarakat Dalam Pelayanan Publik
 
Alur pengaduan pelayanan publik
Alur pengaduan pelayanan publikAlur pengaduan pelayanan publik
Alur pengaduan pelayanan publik
 
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersihPeran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
Peran pengawasan mewujudkan pemerintahan bersih
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publik
 
Pelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatifPelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatif
 
Kinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publikKinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publik
 
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publikTransparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
 
Budaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publikBudaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publik
 
Pola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publikPola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publik
 
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasiPeran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan maladministrasi
 
Falsafah pelayanan publik
Falsafah pelayanan publikFalsafah pelayanan publik
Falsafah pelayanan publik
 
New public Service
New public ServiceNew public Service
New public Service
 
Pengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan PublikPengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan Publik
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 
Sumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiSumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasi
 
Pelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
Pelayanan Prima Pada Sektor KesehatanPelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
Pelayanan Prima Pada Sektor Kesehatan
 
New public management
New public managementNew public management
New public management
 

Manusia dalam Perspektif Antropologi Biologis

  • 1. Muslimin B. Putra Dosen STIA Paris Makassar
  • 2.  Manusia dalam konteks antropologi dapat dilihat dari sudut pandang biologis.  Klasifikasi manusia secara biologis biasa disebut dengan istilah Homo Sapiens (artinya manusia yang tahu – Bahasa Latin) karena memiliki otak yang berkemampuan tinggi dibanding makhluk lainnya.
  • 3.  Manusia kadang juga digolongkan berdasarkan jenis kelamin.  Sejak lahir, manusia melahirkan dua jenis manusia secara alamiah yakni perempuan dan laki-laki.  Laki-laki yang masih usia anak-anak disebut Putra sedangkan perempuan berusia muda disebut Putri.  Ketika beranjak dewasa keduanya masing- masing disebut Pria dan Wanita.
  • 4.  Ciri-cirifisik manusia berbeda pada setiap ras. Perbedaan ciri-ciri fisik terkait dengan tinggi badan, warna kulit, warna rambut, mata hingga bentuk hidung.  Ukuran biologis banyak dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan dan kebudayaan seperti struktur gizi pada makanan yang dikonsumsi.
  • 5.  Warna kulit manusia sangat beraneka warna, mulai dari warna hitam, kuning langsat (sawo matang) hingga putih kemerahan.  Warna kulit dipengaruhi oleh faktor lingkungan, utamanya sinar matahari.  Pada wilayah yang disinari terik matahari cenderung memiliki warna kulit lebih hitam ketimbang daerah yang sedikit terkena sinar matahari.
  • 6.  Meski hidup diwilayah terik matahari, tapi memiliki keturunan dari ras kuning atau ras putih, maka warna kulitnya mengikuti asal keturunannya.  Tapi pada umumnya, kulit perempuan cenderung lebih terang daripada kulit laki- laki.
  • 7.  Warna rambut manusia pada dasarnya berwarna putih.  Meski demikian, pada berbagai wilayah di dunia, memiliki rambut berbeda- beda, misalnya ras Eropa yang berwarna pirang, sedang orang-orang di Asia berwarna hitam.  Pigmen warna yang terdapat pada folikel rambut yang menyebabkan rambut menjadi berwarna-warni seperti warna hitam, pirang atau kemerah-merahan.
  • 8.  Ketika usia mulai bertambah tua, maka sel- sel pigmen mulai mati sehingga warna rambut asli mulai muncul yakni warna putih yang disebut Uban.  Proses pemutihan rambut terjadi dalam waktu yang panjang sekitar 10 hingga 20 tahun.
  • 9.  Pada setiap manusia memiliki dua mata sebagai alat penglihatan. Bentuknya berbentuk bulat seperti bola.  Warna mata berbeda-beda pada setiap ras manusia didunia.  Ras Eropa berwarna biru sedangkan ras Melayu di Asia berwarna hitam.
  • 10.  Bentuk hidung manusia berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian Professor Abraham Tamir dari Ben-Gurion University, Israel dalam tulisannya pada Journal of Craniofacial Surgery, ada 14 bentuk hidung.  Mulai dari berbentuk “gemuk” sampai “celestial” yang menggambarkan sifat dan karakter seseorang berdasarkan bentuk hidungnya.
  • 11.  Menurut Prof Tamir, bentuk hidung gemuk (fleshy) mencerminkan karakter murah hati, suka menolong tapi sangat emosional dan sensitif.  Sedang bentuk hidung “pesek” yakni hidung kecil yang condong keatas pada ujungnya seringkali tidak memiliki kedewasaan.  Bentuk hidung aquiline (seperti rajawali) melambangkan seorang penyusun taktik dengan pikiran bisnis.
  • 12.  Analisis simbol dalam sebuah budaya berkaitan dengan makna benda-benda itu dalam budaya.  Semua simbol beroperasi dan mempunyai dua sisi: sisi fisik dan sisi makna.  Geertz (1973) berpendapat, untuk mengerti makna tingkah laku budaya, ia harus dibaca seperti text.
  • 13.  Menurut Sandarupa (2012), cara berjalan, cara berpakaian, cara berbicara, semuanya mengandung makna lewat simbol-simbol.  Simbol-simbol itu dimanifestasikan dalam tingkah laku dan ide. Tindakan-tindakan manusia dibimbing oleh simbol-simbol dan maknanya.  Simbol-simbol berfungsi untuk memotivasi tindakan-tindakan.
  • 14.  Para antropolog dalam bekerja meneliti tentang apa yang orang katakan dan lakukan.  Tugas utamanya adalah menginterpretasi makna-makna tindakan dan kata-kata. Tingkah laku manusia dibingkai oleh serangkaian ide-ide kultural.  Untuk mengerti tingkah laku ekonomi, tingkah laku politik, tingkah laku sosial maka harus mengerti sistem makna- makna budaya yang melatari institusi- institusi tersebut.