1. UNIVERSITAS BUDI LUHUR
NAMA : ADI PRASETYA
NIM : 1511510370
KEJURUAN : FTI (Fakultas Teknik Informatika)
TUGAS : Individu Rekayasa Web
(Perbandingan Scrum & Waterfall)
(Penjelasan GIT & SVN)
2. Scrum Metodologi
Dalam sebuah proses pengembangan perangkat lunak, dibutuhkan proses-proses yang saling
terintegrasi yang dimulai dari tahap requirement, design, implementasi, testing sampai dengan
deployment. Metodologi yang umum digunakan di Indonesia saat ini yakni menggunakan RUP (Rational
Unified Process), di mana tahap-tahap di atas dilakukan secara urut dan terstruktur. Tetapi, seringkali
pada proses pengembangan perangkat lunak, ada banyak perubahan yang terjadi karena
dinamika perusahaan yang memungkinkan adanya penambahan requirement (permintaan). Kalau sudah
begini, jika menggunakan metodologi RUP, tim developer akan mengalami kesulitan jika dihadapkan
pada banyaknya perubahan yang terjadi. Untuk menyelesaikan problem inilah, metodologi
Scrum diciptakan. Apa metodologi Scrum itu? Apa yang membedakannya dengan RUP?
Scrum saat ini menjadi alternatif yang mulai banyak digunakan dalam proses pengembangan
perangkat lunak. Scrum sendiri sebenarnya adalah sebuah framework yang mengimplementasikan proses
Agile Development. Untuk menjelaskan bagaimana Scrum mengubah paradigma dalam proses bekerja
dan apa perbedaannya dengan RUP, saya akan mencontohkan dengan sebuah ilustrasi berikut.
Sebuah development team beranggotakan sekitar 5 orang, dibagi berdasarkan tahap-tahap yang
dilakukan pada proses software development, yakni proses Requirement, Design, Implementation,
Testing, dan Deployment. Beberapa saat kemudian tim ini menerima sebuah project dari klien, di mana
tim diminta untuk membuat sebuah aplikasi untuk membantu proses bisnis yang klien minta. Karena tim
sadar bahwa sang klien adalah seorang petinggi perusahaan yang sedang berkembang, maka tim
memutuskan untuk menggunakan Scrum karena kelebihannya yang dapat menerima berbagai perubahan
yang mungkin akan muncul pada proses pengembangan aplikasi.
Oke, diasumsikan bahwa tim telah memutuskan untuk menggunakan Scrum dalam
metodologi dalam pengerjaan project yang diminta client. Tapi kira-kira apa alasan penggunaan Scrum
pada project kali ini. Sebelum itu, saya ingin menunjukkan perbedaan Scrum dibandingkan dengan RUP
yang mengadopsi metodologi waterfall.
Waterfall
Metode waterfall adalah suatu proses pembuatan situs web secara terstruktur dan berurutan
dimulai dari penentuan masalah, analisa kebutuhan, perancangan implementasi, untegrasi, uji coba sistem,
penempatan situs web dan pemeliharaan. Pembuatan situs web dengan metode ini sangat cocok dilakukan
pada situs web berskala besar karena menyangkut manajemen dan sistem yang rumit.
Metode ini membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat
lunak dan biasanya disebut juga dengan classic life cycle, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan
melalui analisis, desain, coding, testing dan pemeliharaan.
Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi (System/Information Engineering and Modeling)
Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan
kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset ke dalam pembentukan
3. perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, orang
dan basis data. Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level
sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas perbandingan Scrum & Waterfall
Scrum adalah sebuah framework yang mengimplementasikan proses Agile Develoment untuk digunakan
dalam proses pengembangan perangkat lunak, sedangkan Waterfall adalah suatu proses pembuatan situs
web secara terstruktur dan berurutan dimulai dari penentuan masalah, analisa kebutuhan, perancangan
implementasi, untegrasi, uji coba sistem, penempatan situs web dan pemeliharaan.
Penjelasan GIT dan SVN
GIT
Git adalah perangkat lunak pengontrol versi atau proyek manajemen kode perangkat lunak yang
diciptakan oleh Linus Torvalds, yang pada awalnya ditujukan untuk pengembangan kernel Linux. Desain
Git terinspirasi oleh BitKeeper dan Monotone. Git pada awalnya hanya dirancang sebagai mesin tingkat
rendah yang dapat digunakan oleh tampilan muka (front end) lain seperti Cogitoatau StGIT. Namun
selanjutnya proyek inti Git telah berkembang menjadi pengontrol revisi lengkap yang dapat digunakan
langsung. Saat ini, beberapa perangkat lunak terkenal menggunakan Git sebagai pengontrol revisinya,
antara lain kernel Linux,Server X.org, pengembangan inti OLPC (One Laptop per Child), serta kerangka
kerja web Ruby on Rails.
Pemeliharaan perangkat lunak Git saat ini diawasi oleh Junio Hamano. Dirilis di bawah Lisensi Publik
Umum GNU versi 2, Git adalah suatu perangkat lunak bebas.
SVN
Subversion, atau dikenal juga dengan nama svn atau SVN, adalah suatu perangkat lunak sumber
terbuka pengontrol versi yang dapat mengatur proses pengembangan perangkat lunak yang dilakukan oleh
suatu kelompok pemrogram yang terpisah menjadi runut dan teratur. Subversion diciptakan
oleh CollabNet yang memegang merek dagang "Subversion" dan sampai sekarang masih memelihara
proyek ini. Versi terakhir Subversion adalah 1.4.4 yang dirilis pada 8 Juni 2007. Subversion tersedia
dalam versi Linux,Windows, FreeBSD, OpenBSD, Solaris, Mac OS X dan OS/400.
4. Subversion dirancang khusus sebagai pengganti modern dari CVS. Penggunaan Subversion sebagai
alternatif CVS sebagai pengontrol versi perlahan mulai meluas. Proyek-proyek yang menggunakan
Subversion antara lain mencakup Apache Software
Foundation, KDE, GNOME, GCC, Python, Samba, Mono, MediaWiki, dll. SourceForge.net juga telah
menyediakan hostingSubversion untuk proyek-proyek sumber terbukanya.