Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun klasik, prototype, dan rapid application development. Model air terjun klasik menggunakan pendekatan sekuensial dengan 5 tahapan utama sedangkan prototype dan rapid application development lebih menitikberatkan pada pendekatan iteratif dan partisipasi aktif antara pengembang dan klien.
1. Kelebihan:
1) Terjalinnya komunikasi yang baik antara pelanggan dabn
dan pengembang
2) 20 Memudahkan pengembang dalam menentukan
kebutuhan pelanggan.
3) 3) Penentuan kebutuhan lebih mudah dimudah
diwujudkan.
4) 4) Adanya partisipasi aktif client dalam pengembangan
sistem hingga hasil perangkat
2. A. Model Air Terjun Klasik (Warefall)
Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Winston W. Royce. Model ini sangat sederhana, tetapi cukup baik dan
ideal untuk pengembangan perangkat lunak. Terdepan lima tahapan proses, yaitu communication, planning,
modelling, construction, dan deployment.
Communication merupokan tahapan yang pemilik proyek menyampaikan kebutuhan dan permasalahannnya
kepada pengembang. Selanjutnya, bersama-sama mereka mengumpulkan data-data yang diperlukan dan
merumuskannya kedalam fitur-fitur perangkat lunak.
Proses pencadangan (palnning) dimulai dengan merumuskan estimasi kerja, kebutuhan sumber daya serta
perencanaan alur kerja. Dilanjutkan dengan tahap perancangan struktur data, arsitektur, tampilan, dam algoritma
peringkat lunak.
Setlah itu, rancangan tersebut diaplikasikan pada perangkat keras komputer dalam bentuk Bahasa pemograman.
Pada tahap construction mencakup juga tahapan uji coba pengoperasian perangkat lunak untuk mengetauhi
kekurangannya.
Setelahberhasil dibuat, perangkat lunak disebarluaskan untuk diimpletasikan pada perangkat pengguna secara
umum. Apabila pengguna menemukan aplikasi yang masih kurang, dapat disampaikan kepada penembang untuk
dilakukan evaluasi dan perbaikan.
Model ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan metode waterdfall yaitu melibatkan berbagai proses
yang sistematis dan komprehensif. Sumber daya dan tahapan mellibatkan berbagai proses yang sistematis dan
komprehensif. Sumber daya dan tahapan pengerjaannya dikumpulkan secara lengkap sehinggan dapat mencapai
hasil yang maksimal. Namun, proses tersebut memakan waktu yang lebih lama. Kekurangan lainnya yaitu sistem
dalam metode waterfall merupakan proses yang baku sehingga pengembang sulit melakukan improvasi. Itulah
alasan metode ini dianggap kurang efektif dan sering hanya dipakai dalam dalam pengembangan perangkat lunak
atau sistem berskala besar.
3. B Prototype
Prototype merupakan sebauh metode yang pengembang dan client dapat saling membantu dalam merancang
suatu sistem. Pengembang tidak hanya –berperan di tahap awal saja, tetapi akan berlanjut terus hingga akhir dan
sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan
Terdapat beberapa tahapan model prototype sebagai berikut.
1. Mengumpulkan Kebutuhan
Pengembang dan client membahas mengenai sesuatu yang akan dibutuhkan dalam perancangan sistem tersebut,
seperti proses I?O.
2. Membangun Prototype
Setelah kebutuhan sistem terdata terata, pengembang akan membuat perancangan sistem secara sedehana
terlebih dahulu sebagai cobtoh dasar atau gambarang sistem yang akan digunakan oleh pengguna
3 evalusi prototype
Setelah melakukan perancangan sistem , tyahapan selanjutnya yaitu mengevaluasi hasil prototype[e ynang telah di
buat oleh pengembang.
4. Pengkodean Sistem
Jika sitem sudah berhasil melalui tahap evaluasi prototype an tidak ada yang perlu di perbaiki lagi, pengembang
akan melakukan proses perkodean sistem.
4. 5 pengujian sistem
Pada tahapan ini akan dilakukan suatu pengujian untuk
mengetauhi seberapa nesar keberhasilan sistem tersebut.
6. Evaluasi Sistem
Disinilah tugas client mengevaluasi sistem untuk
mengurangi risiko terjadi error pada sistem agar dapat
dikatakan user friendly.
7. Penggunaan Sistem
Sistem yang sudah lolos melalui semua tahapan, artinya
sistem sudah siap digunakan secara umum oleh user.
5. Kelebihan:
1) Terjadinya komunikasi yang baik antara pelanggan dan pengembang
2) Memudahkan pengembang dalam menentukan kebutuhan pelanggan
3) Penetuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
4) Adanya partisipasi aktif client dalam penghembangan sistem sehingga hasil peramgkat
lunak mudah disesuailan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
5) Hmeat esktu.
Kekurangan:
1) Proses perancamgan dan analisis terlalu singkat.
2) Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
3) Terkadang pengembang membuat kompromi implementasi menggunakan siste m operasi
yang relavan dan agoritma yang tidak efisien
6. Model rapid application development
Rapid application development (RAD)merupakan metode yang
menggunakan pendekatan iterative dan inkremental, tetapi lebih
menitikberatkan pada tenggat waktu dan efisiensi biaya yang sesuai
dengan kebutuhan. pengembangan dengan metode RAD dianggap
lebih sinkat. Hal ini karena baik pengembangan maupun
pelanggaran sama-sama terlibat aktif di setiap proses hingga
hasilnya dapat tercapai. Selain itu, terhadap kerja pada metode ini
juga lebih sedikit.tahap awal metode RAD yaitu melakukan
identifikasi tujuan yang dilanjutkan dengan komuniskasi dan
perancangan, dimana seluruh pihak terlibat aktif dalam setiap
perumusannya. Tahap kedua yaitu mendesain sistem atau perangkat
kunak sesuai kebutuhan yang juga melibatkan kedua pihak